Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SALIS AF’IDAH

NIM : 180210102100

KELAS :C

Kisi difraksi digunakan untuk menentukan panjang gelombang cahaya. Umumnya kisi
difraksi yang digunakan dalam eksperimen siswa adalah kisi difraksi standar. Penggunaan kisi
difraksi standar dalam eksperimen tersebut, biasanya hanya terbatas dalam menentukan panjang
gelombang cahaya tampak. Fenoma-fenomena fisika banyak terjadi dari hal-hal sederhana,
contohnya kita bisa mengamati pola difraksi dengan menggunakan kisi difraksi alam.

cahaya adalah media utama untuk menyampaikan dan menerima informasi dari dan
menuju benda-benda di seluruh alam semesta secara visual. Teori tentang karakteristik cahaya
tidak terlepas dari kajian ilmuwan terdahulu yang menemukan bahwa cahaya memiliki sifat
dualisme, yaitu dapat bersifat sebagai partikel dan gelombang. Salah satu karakteristik cahaya
sebagai gelombang adalah cahaya dapat dilenturkan. Ciri inilah yang disebut difraksi cahaya.
Konsep difraksi cahaya sangat menguntungkan, sehingga dimanfaatkan sebagai aplikasi pada
bidang kesehatan, diantaranya adalah LASIK (Laser In Situ Keratomiulisis), optogenetika, dan
pengukuran diameter rambut manusia. Pada operasi LASIK, difraksi cahaya digunakan untuk
mengukur diameter pupil mata pasien. Pada optogenetika, difraksi cahaya digunakan untuk
menyebarkan cahaya pada sel saraf otak untuk penyembuhan pasien dengan penyakit saraf
stroke, alzheimer, dan PTSD (post-traumatic stress disorder). Pada pengukuran diameter rambut,
difraksi cahaya digunakan untuk mengukur ketebalan rambut yang berguna sebagai sarana
deteksi kerontokan rambut dan penyakit genetik manusia seperti kanker dan gejala kebotakan
(androgenic alopecia).

Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Jika
kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi interferensi konstruktif (saling menguatkan).
Gelombang resultan memiliki amplitudo maksimum. Jika kedua gelombang yang terpadu
berlawanan fase, maka terjadi interferensi destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan
memiliki amplitudo nol. Setiap orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat
bagaimana interferensi antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola
bervariasi yang dapat dilihat dengan jelas. Dua orang yang bersenandung dengan nada-nada
dasar yang frekuensinya berbeda sedikit akan mendengar layangan (penguatan dan pelemahan
bunyi) sebagai hasi interferensi. Warna-warni pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah
gabungan dari berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada
gelombang sabun, lapisan minyak, warna bulu burung merah, dan burung kalibri bukan
disebabkan oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari
sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling
menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua
atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka
interferensinya sulit diamati. Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:

(1) Panjang gelombang cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.

(2) Setiap sumber alamiah cahaya memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang
(random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.

Jadi, interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air atau gelombang
bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:

(1) Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus
memiliki beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang
sama.

(2) Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.

Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. (a) tidak terjadi interferensi, (b) terjadi interferensi


Untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya kohern sehingga dapat menghasilkan pola
interferensi adalah :

(1) sinari dua (atau lebih) celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tunggal (satu
celah). Hal ini dilakukan oleh Thomas Young.

(2) dapatkan sumber-sumber kohern maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja.
Hal ini dilakukian oleh Fresnel. Hal ini juga terjadi pada pemantulan dan pembiasan (pada
interferensi lapisan tipis).

(3) Gunakan sinar laser sebagai penghasil sinar laser sebagai penghasil cahaya kohern.

Perananan interferensi dalam kehidupan dapat kita ketahui dari urnal penelitian diamana
penerapannya ialah pada laser diode, lampu pijar. Adapun efek interferensi dapat diamati pada
lembaran tipis material dielektrik, dengan ketebalan dalam rentang nanometer – centimeter.
Contoh: lapisanfilm dikacamata, kaca helm dll.

Polarisasi gelombang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, tidak terjadi pada
gelombang longitudinal. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan peristiwa polarisasi,
perhatikan gelombang tali pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. Gelombang tali yang terpolarisasi

Sebelum dilewatkan pada celah sempit vertical, tali bergetar dengan simpangan seperti spiral.
Setelah gelombang pada tali melewati celah, hanya arah getar vertical yang masih tersisa.
Adapun arah getar horizontal atu diserap oleh celah sempit itu. Gelombang yang keluar dari
celah tadi disebut gelombang polarisasi, lebih khusus disebut terpolarisasi linier. Terpolarisasi
artinya memiliki satu arah getar tertentu saja. Polarisasi yang hanya terjadi pada satu arah disebut
polarisasi linear. Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tidak terpolarisasi, yaitu
dengan menghilangkan (memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar
saja. Ada 4 cara untuk melakukan hal ini, yaitu: 1) penyerapan selektif, 2) pemantulan, 3)
pembiasan ganda, dan 4) hamburan. Dalam keseharian Anda sering mengamati garis-garis
berwarna yang tampak pada lapisan tipis bensin atau oli yang tumpah di permukaan air saat
matahari menyoroti permukaan oli tersebut. Di samping itu, Anda tentu pernah main air sabun
yang ditiup sehingga terjadi gelembung. Kemudian saat terkena sinar matahari akan terlihat
warna-warni. Cahaya warna-warni inilah bukti adanya peristiwa interferensi cahaya pada lapisan
tipis air sabun. Interferensi ini terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung dan sinar yang
dipantulkan setelah dibiaskan

Salah satu penerapan penting dari proses polarisasi adalah Liquid Crystal Dsiplay (LCD).
LCD digunakan dalam berbagai tampilan, dari mulai jam digital, layar kalkulator, hingga layar
televise. LCD dapat diartikan alat peraga kristal cair, berisi dua filter polarisasi yang saling
menyilang dan didukung oelh sebuah cermin. Biasanya polarisator yang saling menyilang
menghalangi semua cahaya yang melewatinya. Namun, diantar kedua filter itu terdapat lapisan
kristal cair. Selain energi listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang kuat
dengan membentuk sudut 900. Sinar-sinar yang berputar itu kemudian dapat menembus filter
(penyaring) bagian belakang. Kemudian sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin sehingga peraga
(layar) tampak putih. Angka atau huruf pada peraga dengan menyatakan daerah-daerah kristal
cair. Ini mengubah posisi kristal cair tersebut sehingga kristal-kristal tidak lagi memutar cahaya.

Polarisator/ polarizer merupakan suatu benda/ instrumen optik yang berfungsi mengubah
cahaya yang tak terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi. Dischroism dan Polaroid Dischroism
berhubungan dengan penyerapan selektif dari berkas-berkas cahaya yang datang pada suatu
elemen/ instrumen optik. Secara natural untuk kristal-kristal dischroism dikenal sebagai
tourmaline,yang mana medan E yang parallel dengan sumbu optik kristal ditransmisikan dengan
sedikit serapan, dan komponen yang normal sangat banyak diserap. Contoh pada kawat paralel (
wire grid polarizer) : Dalam hal ini, berkas cahaya yang tak terpolarisasi (misanya microwaves),
yang lewat kawat paralel, akan menyebabkan terjadinya perubahan arah getar gelombang.
Berkas cahaya yang ditransmisikan merupakan berkas cahaya terpolarisasi linier tegak lurus
kawat.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, dkk. 2016. Aplikasi Konsep Difraksi dalam Bidang Kesehatan. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika. Vol(6). No 1. ISSN: 2089-6158.

Hecht, E. 2002. Optics. Fourth edition, Pearson Education, Inc., publishing as Addison Wesley,
1301

Sugito, dkk. 2005. Pengukuran Panjang Gelombang Sumber Cahaya Berdasarkan Pola
Interferensi Celah Banyak. Vol(08). No 2. hal 37-44.

Prabawani, dkk. 2017. Kisi Difraksi dengan Menggunakan Batang Talas (Colocasia esculenta).
Journal of Creativity Student.
http://fisikon.com/kelas3/index.php?option=com_content&view=article&id=42:interferensi-
pada-lapisan-tipis-&catid=6:gelombang-cahaya&Itemid=92 (diakses pada tanggal 18
september 2019).

Anda mungkin juga menyukai