Anda di halaman 1dari 20

TUGAS STATISTIK PENGGANTI UAS ANALISIS DATA

MENGGUNAKAN SPSS

Oleh :

ANISA NURHIDAYATI

180210102098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Soal

Seorang mahasiswa melakukan penelitan di SMAN 1 Jember pada semester 2


tahun pembelajaran 2018-2019. Sebagai sampel adalah 2 kelas siswa kelas XI IPA
1 dan di kelas XI IPA 4 . Pembelajaran di kelas XI IPA 1 dilakukan dengan
menetapkan Model Pembelajaran X. XI IPA 4 sebagai kontrol dengan
pembelajaran tanpa Model X.(pembelajaan seprti apa adanya di sekolah).
Pengumpulan data meliuti minat belajar siswa dan hasil belajar sisiwa. Peneliti
juga mengumpulkan data nilai matematika dari rapor siswa. Rumusan masalah
yang harus dibuktikan adalah:

Pertanyaan:

1 Apakah ada hubungan minat belajar dengan hasil belajar Fisika Siswa
SMAN 1 Jember?
2 Apakah Kemampuan matematika Siswa berpengaruh terhadap Hasil
Pelajar Fisika Siswa SMAN 1 Jember?
3 Apakah Model X berpengaruh terhadap Hasil belajar Siswa SMAN 1
Jember?

Tabel Data Nilai Siswa Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 4 SMAN 1 Jember

XI IPA 1 XI IPA 4
No Minat Hasil Hasil No Minat Hasil Hasil
Belajar Belajar Belajar Belajar
MTK Fisika MTK Fisika
1 70 71 73 1 90 90 82
2 72 73 75 2 83 85 86
3 68 72 75 3 86 86 87
4 75 80 82 4 69 74 75
5 77 82 83 5 78 82 73
6 80 84 85 6 73 74 76
7 78 80 80 7 72 75 76
8 68 70 75 8 67 66 70
9 79 82 84 9 92 94 94
10 90 91 92 10 80 81 82
11 82 84 85 11 78 86 84
12 88 90 90 12 76 79 79
13 86 86 87 13 70 71 73
14 85 84 85 14 72 73 75
15 69 70 72 15 68 72 75
16 70 75 77 16 75 80 82
17 96 98 100 17 78 82 83
18 78 80 82 18 80 84 85
19 81 90 90 19 78 80 80
20 80 85 86 20 68 70 75
21 84 85 87 21 79 82 84
22 69 72 75 22 90 94 95
23 78 80 82 23 82 84 85
24 73 74 76 24 88 90 90
25 72 75 76 25 86 86 87
26 67 68 70 26 85 85 86
27 92 94 96 27 69 70 72
28 80 81 82 28 70 77 78
29 78 86 87 29 96 97 98
30 76 79 80 30 78 80 82

A. Analisis Korelasi minat belajar dengan hasil belajar fisika

1. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan asil belajar fisika siswa
SMAN 1 Jember.
Hi : Terdapat hubungan antara minat belajar dengan asil belajar fisika siswa
SMAN 1 Jember.

2. Taraf nyata (α)


α = 5% = 0,05

3. Kriteria pengujian
Ho diterima (Hi ditolak) apabila sig. > 0,05
Ho ditolak (Hi diterima) apabila sig. ≤ 0,05

4. Uji statistik
Uji tatistik yang digunakan adalah uji korelasi pearson karena data berupa
data interval –interval
Berikut adalah langkah-langkah pengujian menggunakan SPSS 23:

1. Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name
tulis saja MINAT dan HBF (Hasil Belajar Fisika) , pada Decimals ubah
semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Minat Siswa dan
Hasil Belajar Siswa. Pada bagian Measure ganti menjadi Scale
2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data MINAT dan HBF (Hasil
Belajar Fisika) yang sudah dipersiapkan tadi ke program SPSS.

3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu, Analyze, lalu klik
Correlate, dan klik Bivariate. .
4. Muncul kotak dialog dengan nama "Bivariate Correlations". Masukkan
MINAT dan HBF (Hasil Belajar Fisika) pada kotak Variables:.
Selanjutnya, pada kolom "Correlation Coefficient" pilih Pearson, lalu
untuk kolom "Test of Significant" pilih Two-tailed, dan centang pada Flag
Significant Correlations, terakhir kik Ok untuk mengakhiri perintah.

5. Setelah selesai maka akan muncul tampilan output SPSS "correlation "
tinggal kita interpretasikan saja.
5. Analisis statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil Belajar
Minat Siswa Fisika

N 60 60
Normal Parametersa,b Mean 78,28 81,97
Std. Deviation 7,729 7,061
Most Extreme Differences Absolute ,095 ,118
Positive ,095 ,118
Negative -,072 -,085
Test Statistic ,095 ,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,038c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Uji statistik yang pertama kali dilakukan adala uji normal mnggunakan
Kosmogorov-Smirnov . Berdasarkan output One Sample Kosmogorov
Smirnov test nilai Asymp Sig. (2-tai‫م‬ed) lebih dari 0,05 dengan nilai 0,200
> 0,05 dan 0,38 > 0,05. Dengan demikian kedua variabel terdistribusi
normal.

Correlations

Hasil Belajar
Minat Siswa Fisika

Minat Siswa Pearson Correlation 1 ,930**

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60
Hasil Belajar Fisika Pearson Correlation ,930** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Output Correlations pada uji korelasi pearsn menunjukkan ada atau


tidaknya hbungan antara minat siswa dengan hasil belajar fisika.
Berdasarkan output tersebut diketahui bahwa jumla data ada 60 dan satu
data berhungan dengan satu data pada variabel lainnya. Untuk mengetahui
ada atau tidaknya hubunngan antara kedua variabel dapat dilihat dari nilai
Sig. (2-tailed) yang bernilai 0,00 < 0,05. Sementara, nilai peason
correlation sebesar 0,941 pada kedua variabel. Nilai tersebut menunjukkan
hubungan yang sangat signifikan

6. Kesimpulan
Berdasarkan output Correlation , nilai Sig.(2-tailed) yakni 0,00 < 0,05 yang
berarti Ho ditolak atau Hi diterima. Hal tersebut berarti ada hubungan yang
signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar fisika

B. Analisis Regresi Kemampuan Matematika terhadap Hasil belajar


Fisika
1. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh antara kemampuan matematika dengan hasil belajar
fisika
siswaSMAN 1 Jember.
Hi : Terdapat pengaruh antara kamampuan matematika dengan asil belajar
fisika siswa
SMAN 1 Jember.
2. Taraf nyata (α)
α = 5% = 0,05

3. Kriteria pengujian
Ho diterima (Hi ditolak) apabila sig. > 0,05
Ho ditolak (Hi diterima) apabila sig. ≤ 0,05

Ho diterima (Hi ditolak) apabila t hitung < t tabel


Ho ditolak (Hi diterima) apabila t hitung > t tabel

4. Uji statistik
Uji statistik yang pertama kali dilakukan adalah uj normalitas data terhadap
variabel kemampuan matematka yang dapat dindikassikan dengan hasil
belajar matematika dari nilai rapot dan juga variabel hasil belajar fisika yang
menjadi variabel dependent.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil Belajar Hasil Belajar


Fisika Matematika

N 60 60
Normal Parametersa,b Mean 81,97 80,83
Std.
7,061 7,645
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,118 ,094
Positive ,118 ,094
Negative -,085 -,090
Test Statistic ,118 ,094
Asymp. Sig. (2-tailed) ,038c ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan output tabel One Sample Kosmogorov-Smirnov Test nilai


Asymp. Sig. (2-tailed) pada kedua variabel aalah ebih dar 0,05 dengan nilai
0,038 > 0,05 dan 0,200 > 0,05. Dengan demkian seluruh data telah
terdistribusi normal..

Uji statistik yang digunakan adalah regresi linear sederhana yang


memberikan informasi tentang signifikan atau tidaknya pengaruh dua variabel
melalui koefisien regresinya.
Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Buka lembar kerja SPSS lalu klik variable view, selanjutnya pada kolom
name untuk baris pertama tulis kemampuan matematika, baris kedua
hasil belajar fisika
2. Klik data view. Pada tampilan data view terlihat ada dua buah variabel
yakni variabel kemampuan dan hasil . selanjutnya tuliskan atau
masukan data penelitian untuk masing masing variabel

3. jika data sudah diinput selanjutnya klik menu Analyze > regression >
linear
4. muncul kotak dialog dengan nama “liniear regression”, masukkan
variable hasil ke kotak independent, masukkan variable kemampuan ke
kotak dependent, pada bagian method pilih enter, selanjutnya klik
statistic. Keudian pada bagian statistic berikan tanda centang pada
estimates dan model fit kemudian klik continue

5. maka akan keluar output SPSS .


5. Analisis Statistik

Analisis statistik yang dilakukan adalah regresi linear sederhana dengan output
sebagai berikut

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Hasil Belajar
. Enter
Fisikab

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika


b. All requested variables entered.

Output Variables Entered/Removed mambarikan informasi tentang variabel apa


saja yang dimasukkan serta metode yang digunakan.

Model Summary

Std. Error Change Statistics

Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F


el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change

1 ,961a ,923 ,922 2,134 ,923 699,183 1 58 ,000

a. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Fisika

Output Model Summary memberikan informasi tentang besarnya pengaruh


variabel yang satu terhadap variabel lainnya dengan melihan nilai R square. Nilai
R square tertera 0,923 memiliki makna pengaruh nilai matematika terhadap hasil
belajar fisika adalah sebesar 92,3%, sementara 17,7% lainnya dipengaaruhi oleh
variabel lainnya.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3184,192 1 3184,192 699,183 ,000b

Residual 264,141 58 4,554

Total 3448,333 59

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika


b. Predictors: (Constant), Hasil Belajar Fisika

(Berfungsi untuk uji F dalam regresi linear berganda)


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -4,441 3,237 -1,372 ,175

Hasil Belajar Fisika 1,040 ,039 ,961 26,442 ,000

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika

MEMBUAT PERSAMAAN REGRESI LINEAR SEDHANA


Secara umum, rumus untuk regresi linear sederhana adalan Y= a+bX , sementara
mengenai nilai koefisien regresi dapat dilkukan dengan melihat urut SPSS.
a = -4,441
merupakan angka konstan yang memilki arti jika tidak kemampuan
matematika, maka nlai hasil belajar fisika adalah -4,441

b= 1,040

merupakan angka koefisien regresi yan g memiliki makna setiap penambahan


1% kemampuan matematika siswa, maka hasil belajar fisika siswaa kan naik
sebesar 1,040, sehingga akan muncul persamaan Y= -4,441+1,040X

Nilai koefisien regresi memiliki nilai positf . Hal tersebut berarti kemampuan
matematika memiliki pengaruh psitif terhadap hasil belahar fisika. Semakin
besar kemampuan matematika, maka akan semakin besar pula hasil belajar
fisika.

UJI HIPOTESIS DALAM ANALISIS REGRESI LINEAR SEDEHANA

Uji hiptesis dilakukan untuk menetahui apakah koefisien regresi tersebut


signifikan atau tidak. Hal tersebut dapa diketahui dengan melihat nilai Sig.
Nilai Sig. kurang dari 0,05 dengan nilai 0,00<0,05 yang berarti Hi ditema Ho
ditolak.

UJI HIPOTESIS MEMBANDINGKAN T HITUNG DAN T TABEL

Pengujian hipotesis menggunakan uji t memilki dasar pengambilan keputusan:

Ho diterima (Hi ditolak) apabila t hitung < t tabel


Ho ditolak (Hi diterima) apabila t hitung > t tabel
Berdasarkan output pada tabel Coefficents nilai t hitung diketahui sebesar
26,442 . Sementara untuk mencari t tabel dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus:{α/2, (df)}

α/2= 0,025

(df) = n-2 = 60-2=58 { 0,025; 58} dengan nilai 2,000

Karena nilai t hitung lebih dari t tabel dengan nilai 26,442 > 2 ,000, maka Hi
diterima dan Ho ditolak

6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas nilai sig. kurang dari 0,05 dengan nilai 0,00 <
0,05 yang berarti Hi diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut memiliki makna
Terdapat pengaruh kemampuan matematika terhadap hasil belajar fisika.
Kemampuan matematika memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar
fisika dengan nilai 92,3%

Analisis Komparasi Model Pembelajaran X terhadap Hasil Belajar


Fisika siswa SMAN 1 Jember.
1. Formulasi Hipotesis
𝐻0 : X1 = X2 Tidak ada perbedaan antara hasil belajar fisika kelas XI
IPA 1 dan XI IPA 4
𝐻𝑎 = X1 > X2 Terdapat perbedaan antara hasil belajar fisika kelas XI
IPA 1 dan XI IPA 4

2. Menentukan taraf nyata (∝)


∝ = 5% = 0,05

3. Menentukan kriteria pengujian


𝐻0 diterima (𝐻𝑎 ditolak) apabila nilai (sig) > 0,05
𝐻0 ditolak (𝐻𝑎 diterima) apabila nilai (sig) < 0,05

4. Menentukan nilai uji statistik


Uji statistik yang dilakukan terlebih dahulu adalah uji normalitas data
menggunakan uji KS sample. Sepeti yang telah diujiakan sebelumnya
dengan output sebagai berikut

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil Belajar Hasil Belajar Minat


Fisika Matematika Siswa

N 60 60 60
Normal Parametersa,b Mean 81,97 80,83 78,28
Std.
7,061 7,645 7,729
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,118 ,094 ,095
Positive ,118 ,094 ,095
Negative -,085 -,090 -,072
Test Statistic ,118 ,094 ,095
Asymp. Sig. (2-tailed) ,038c ,200c,d ,200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Bedasarkan output tersebut dapat diketahui bahwa semua variabel telah
terdistribusi nomal dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05.
Uji statistik selanjtnya adalah uji kompaasi Independen yang memberkan
informasi tentang perbandigan antara kelas yang diberi perlauan model X dengan
kelas yang tidak diber perlakuan model X. Dengan mengetaui nilai komparasinya
maka dapat diketahui pengaruh model terhadap hasil belaar fisika siswa SMAN 1
Jember.Berikut adalah langkah-langkah komparasi independent:
1. Buka lembar kerja SPSS, lalu klik Variable View, selanjutnya adalah tahap
mengisi property variabel, untuk mengisi property pada bagian “Values”
untuk variabel kelas,
2. Selanjutnya isi kembali kotak Value dengan 2 dan kotak Label dengan
ketikan Kelas XI IPA 1 dan Kelas XI IPA 4, lalu klik Add dan Ok.

3. Langkah berikutnya klik Data View, kemudian untuk variabel kelas isikan
dengan data yang ada untuk kelas XI IPA1 kemudian dilanjutkan kelas XI
IPA 4 di bawahnya. Selanjutnya untuk variabel jenis isikan dengan kode
XI IPA1 diikuti kode jenis XI IPA 4di bawahnya.
4. Langkah selanjutnya dari menu SPSS klik Analyze – Compare Means –
Independent Sample T Test.

5. Muncul kotak dialog “Independent Sample T Test”, kemudian masukkan


variabel hasil belajar fisika ke kotak Test Variable(s), lalu masukkan
variabel kelas ke kotak Grouping Variable.
6. Selanjutnya klik Define Groups maka akan muncul kotak dialog “Define
Groups”, pada kotak Group 1 isikan 1 dan pada kotak Group 2 isikan 2,
lalu klik Continue.

7. Terakhir klik Ok, maka akan muncul output SPSS dengan judul “T-Test”.

5. Analisis Data

Group Statistics
Std. Std. Error
KELAS N Mean Deviation Mean

Hasil Belajar Fisika XI IPA


30 82,30 7,178 1,311
1

XI IPA
30 81,63 7,049 1,287
4

Pada output mengenai ringkasan data yang disajikan pada tabel


Group Statistics dapat diketahui bahwa hasil belajar fisika kelas XI IPA1
memiliki nilai rata-rata 82,30 dari 30 data, standar deviasi 7,178 dan
standar error mean 1,311. Sementara itu pada hasl belajar fisika kelas X
IPA 4 memiliki nilai rata-rata 81,63 dari 30 data, standar deviasi 7,049 dan
standar error mean 1,287. Berdasarkan tabel tersebut, terdapat perbedaan
anatara rata-rata hasil belajar fisika kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 4
Maka dari itu untuk menguji apakahan perbedaan tersebut benar-benar
signifikan, maka diperlukan analisis lebih dalam berdasarkan tabel
Independent Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence

Sig. Std. Interval of the

(2- Mean Error Difference

tailed Differ Differ Lowe Uppe


F Sig. t df ) ence ence r r

Hasil Equal
,3 -
Belajar variances ,001 ,972 58 ,718 ,667 1,837 4,343
63 3,010
Fisika assumed
Equal
57
variances ,3 -
,9 ,718 ,667 1,837 4,343
not 63 3,010
81
assumed

Tabel Independent Samples Test merupakan tabel terpenting yang


dapat menjelaskan ada tidaknya perbedaan yang nyata antara rata hasil
belajar fisika kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 4. Berdasarkan tabel
Independent Samples Test , nilai sig. pada tabel Levene's Test for Equality
of Variances lebih besar dari 0,05 dengan nilai 0,972 > 0,05. Hal ini
bermakna semua data yang terkumpul adalah homogen. Berdasarkan tabel
tersebut dapat diketahui pula informasi bahwa nilai mean differences
adalah 0,667. Nilai tersebut didapat dari selisish antara nilai rata-rata rata
hasil belajar fisika kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 4 82,30-81,63= 0,667
dengan perbedaan selisih antara -3,010 sampai dengan 4,343. Perbedaan
selisih tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95%. Nilai sig. pada
Equality of Variances lebih dari 0,05 dengan nilai 0,972 > 0,05 yang
memiliki arti data tersebut telah homogen.
Analisis terakhir adalah dengan menetukan nilai t hitung dan t
tabel. Nilai t hitung dapat diketahui pada nilai t dalam tabel Independent
Samples Test, yaitu sebesar 0,363Sementara itu nilai t tabel dapat
diketahui berdasarkan nilai (df) (degree of freedom) dan setengah dari
taraf nyata (∝/2) . Berdasarkan tabel tersebut nilai df adalah 58 dan nilai
(∝/2) adalah 0,025.Maka, nilai t tabel terdapat pada 0,025; 58, sehingga
nilai t tabel yang didapat adalah 2,000. Analisis berdasarkan nilai t hitung
dan t tabel memiliki ketentuan:
“Apabila nilai t hitung > t tabel maka Hi diterima atau Ho ditolak. Begitu
pula sebaliknya”
Berdasarkan ketentuan tersebut nilai t hitung > t tabel dengan nilai 0,363
< 2,000 sehingga Hi ditolak dan Ho diterima.
Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan meninjau nilai sih. (2-
tailed) pada t test for Equality of Means. Nilai sig. (2-tailed) lebih dari 0,05
dengan nilai 0,718 > 0,05. Dengan demikian Hi ditolak (Ho diterima)

6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data menggunakan uji komparasi independent
pada tabel Independent SamplesTest dapat disimpulkan bahwa nilai t
hitung yang kurang dari t tabel atau nilai signifikansi nya lebih dari taraf
nyata, sehinggaHo diterima dan Hi ditolak. Hal tersebut bermakna tidak
ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kalas XI IPA 1 dan
kelas XI IPA 4, sehingga tidak terdapat pengaruh model pembelajaran X
terhadap hasil belajar fisika siswa SMAN1 Jember

Anda mungkin juga menyukai