MENGGUNAKAN SPSS
Oleh :
ANISA NURHIDAYATI
180210102098
Pertanyaan:
1 Apakah ada hubungan minat belajar dengan hasil belajar Fisika Siswa
SMAN 1 Jember?
2 Apakah Kemampuan matematika Siswa berpengaruh terhadap Hasil
Pelajar Fisika Siswa SMAN 1 Jember?
3 Apakah Model X berpengaruh terhadap Hasil belajar Siswa SMAN 1
Jember?
Tabel Data Nilai Siswa Kelas XI IPA 1 dan XI IPA 4 SMAN 1 Jember
XI IPA 1 XI IPA 4
No Minat Hasil Hasil No Minat Hasil Hasil
Belajar Belajar Belajar Belajar
MTK Fisika MTK Fisika
1 70 71 73 1 90 90 82
2 72 73 75 2 83 85 86
3 68 72 75 3 86 86 87
4 75 80 82 4 69 74 75
5 77 82 83 5 78 82 73
6 80 84 85 6 73 74 76
7 78 80 80 7 72 75 76
8 68 70 75 8 67 66 70
9 79 82 84 9 92 94 94
10 90 91 92 10 80 81 82
11 82 84 85 11 78 86 84
12 88 90 90 12 76 79 79
13 86 86 87 13 70 71 73
14 85 84 85 14 72 73 75
15 69 70 72 15 68 72 75
16 70 75 77 16 75 80 82
17 96 98 100 17 78 82 83
18 78 80 82 18 80 84 85
19 81 90 90 19 78 80 80
20 80 85 86 20 68 70 75
21 84 85 87 21 79 82 84
22 69 72 75 22 90 94 95
23 78 80 82 23 82 84 85
24 73 74 76 24 88 90 90
25 72 75 76 25 86 86 87
26 67 68 70 26 85 85 86
27 92 94 96 27 69 70 72
28 80 81 82 28 70 77 78
29 78 86 87 29 96 97 98
30 76 79 80 30 78 80 82
1. Rumusan hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan asil belajar fisika siswa
SMAN 1 Jember.
Hi : Terdapat hubungan antara minat belajar dengan asil belajar fisika siswa
SMAN 1 Jember.
3. Kriteria pengujian
Ho diterima (Hi ditolak) apabila sig. > 0,05
Ho ditolak (Hi diterima) apabila sig. ≤ 0,05
4. Uji statistik
Uji tatistik yang digunakan adalah uji korelasi pearson karena data berupa
data interval –interval
Berikut adalah langkah-langkah pengujian menggunakan SPSS 23:
1. Buka program SPSS, klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name
tulis saja MINAT dan HBF (Hasil Belajar Fisika) , pada Decimals ubah
semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Minat Siswa dan
Hasil Belajar Siswa. Pada bagian Measure ganti menjadi Scale
2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data MINAT dan HBF (Hasil
Belajar Fisika) yang sudah dipersiapkan tadi ke program SPSS.
3. Selanjutnya, dari menu utama SPSS, pilih menu, Analyze, lalu klik
Correlate, dan klik Bivariate. .
4. Muncul kotak dialog dengan nama "Bivariate Correlations". Masukkan
MINAT dan HBF (Hasil Belajar Fisika) pada kotak Variables:.
Selanjutnya, pada kolom "Correlation Coefficient" pilih Pearson, lalu
untuk kolom "Test of Significant" pilih Two-tailed, dan centang pada Flag
Significant Correlations, terakhir kik Ok untuk mengakhiri perintah.
5. Setelah selesai maka akan muncul tampilan output SPSS "correlation "
tinggal kita interpretasikan saja.
5. Analisis statistik
Hasil Belajar
Minat Siswa Fisika
N 60 60
Normal Parametersa,b Mean 78,28 81,97
Std. Deviation 7,729 7,061
Most Extreme Differences Absolute ,095 ,118
Positive ,095 ,118
Negative -,072 -,085
Test Statistic ,095 ,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,038c
Uji statistik yang pertama kali dilakukan adala uji normal mnggunakan
Kosmogorov-Smirnov . Berdasarkan output One Sample Kosmogorov
Smirnov test nilai Asymp Sig. (2-taiمed) lebih dari 0,05 dengan nilai 0,200
> 0,05 dan 0,38 > 0,05. Dengan demikian kedua variabel terdistribusi
normal.
Correlations
Hasil Belajar
Minat Siswa Fisika
N 60 60
Hasil Belajar Fisika Pearson Correlation ,930** 1
N 60 60
6. Kesimpulan
Berdasarkan output Correlation , nilai Sig.(2-tailed) yakni 0,00 < 0,05 yang
berarti Ho ditolak atau Hi diterima. Hal tersebut berarti ada hubungan yang
signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar fisika
3. Kriteria pengujian
Ho diterima (Hi ditolak) apabila sig. > 0,05
Ho ditolak (Hi diterima) apabila sig. ≤ 0,05
4. Uji statistik
Uji statistik yang pertama kali dilakukan adalah uj normalitas data terhadap
variabel kemampuan matematka yang dapat dindikassikan dengan hasil
belajar matematika dari nilai rapot dan juga variabel hasil belajar fisika yang
menjadi variabel dependent.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 60 60
Normal Parametersa,b Mean 81,97 80,83
Std.
7,061 7,645
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,118 ,094
Positive ,118 ,094
Negative -,085 -,090
Test Statistic ,118 ,094
Asymp. Sig. (2-tailed) ,038c ,200c,d
1. Buka lembar kerja SPSS lalu klik variable view, selanjutnya pada kolom
name untuk baris pertama tulis kemampuan matematika, baris kedua
hasil belajar fisika
2. Klik data view. Pada tampilan data view terlihat ada dua buah variabel
yakni variabel kemampuan dan hasil . selanjutnya tuliskan atau
masukan data penelitian untuk masing masing variabel
3. jika data sudah diinput selanjutnya klik menu Analyze > regression >
linear
4. muncul kotak dialog dengan nama “liniear regression”, masukkan
variable hasil ke kotak independent, masukkan variable kemampuan ke
kotak dependent, pada bagian method pilih enter, selanjutnya klik
statistic. Keudian pada bagian statistic berikan tanda centang pada
estimates dan model fit kemudian klik continue
Analisis statistik yang dilakukan adalah regresi linear sederhana dengan output
sebagai berikut
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Hasil Belajar
. Enter
Fisikab
Model Summary
ANOVAa
Total 3448,333 59
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
b= 1,040
Nilai koefisien regresi memiliki nilai positf . Hal tersebut berarti kemampuan
matematika memiliki pengaruh psitif terhadap hasil belahar fisika. Semakin
besar kemampuan matematika, maka akan semakin besar pula hasil belajar
fisika.
α/2= 0,025
Karena nilai t hitung lebih dari t tabel dengan nilai 26,442 > 2 ,000, maka Hi
diterima dan Ho ditolak
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas nilai sig. kurang dari 0,05 dengan nilai 0,00 <
0,05 yang berarti Hi diterima dan Ho ditolak. Hal tersebut memiliki makna
Terdapat pengaruh kemampuan matematika terhadap hasil belajar fisika.
Kemampuan matematika memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar
fisika dengan nilai 92,3%
N 60 60 60
Normal Parametersa,b Mean 81,97 80,83 78,28
Std.
7,061 7,645 7,729
Deviation
Most Extreme Differences Absolute ,118 ,094 ,095
Positive ,118 ,094 ,095
Negative -,085 -,090 -,072
Test Statistic ,118 ,094 ,095
Asymp. Sig. (2-tailed) ,038c ,200c,d ,200c,d
3. Langkah berikutnya klik Data View, kemudian untuk variabel kelas isikan
dengan data yang ada untuk kelas XI IPA1 kemudian dilanjutkan kelas XI
IPA 4 di bawahnya. Selanjutnya untuk variabel jenis isikan dengan kode
XI IPA1 diikuti kode jenis XI IPA 4di bawahnya.
4. Langkah selanjutnya dari menu SPSS klik Analyze – Compare Means –
Independent Sample T Test.
7. Terakhir klik Ok, maka akan muncul output SPSS dengan judul “T-Test”.
5. Analisis Data
Group Statistics
Std. Std. Error
KELAS N Mean Deviation Mean
XI IPA
30 81,63 7,049 1,287
4
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Hasil Equal
,3 -
Belajar variances ,001 ,972 58 ,718 ,667 1,837 4,343
63 3,010
Fisika assumed
Equal
57
variances ,3 -
,9 ,718 ,667 1,837 4,343
not 63 3,010
81
assumed
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data menggunakan uji komparasi independent
pada tabel Independent SamplesTest dapat disimpulkan bahwa nilai t
hitung yang kurang dari t tabel atau nilai signifikansi nya lebih dari taraf
nyata, sehinggaHo diterima dan Hi ditolak. Hal tersebut bermakna tidak
ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kalas XI IPA 1 dan
kelas XI IPA 4, sehingga tidak terdapat pengaruh model pembelajaran X
terhadap hasil belajar fisika siswa SMAN1 Jember