Anda di halaman 1dari 29

ISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAU

Laporan hasil percobaan ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk melulusi praktikum kimia organik

Kelompok VI:

NUR AQLIA (H311 12 287)


NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN (H311 12 289)
YENNI OCTAVIANA (H311 12 293)
FADLIA MUBAKIRA (H311 12 294)
NUR SANTI (H311 12 902)

MAKASSAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN

ISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAU

Disusun oleh:

Kelompok VII

NUR AQLIA (H311 12 287)


NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN (H311 12 289)
YENNI OCTAVIANA (H311 12 293)
FADLIA MUBAKIRA (H311 12 294)
NUR SANTI (H311 12 902)

Laporan parktikum ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Koordinator Praktikum Asisten

Dr. Firdaus Zenta, MS Muzdalifah Waleulu


NIP. 19600909 1988 10 1 001 NIM. H311 11 273
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 7

Gambar 2 8

Gambar 3 10

Gambar 4 11

Gambar 5 12

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I

Bagan Kerja. 23

LAMPIRAN II

Spektrum IR. 25

LAMPIRAN III

Perhitungan.. 27

LAMPIRAN IV

Foto Percobaan ... 28

Laporan Praktikum Kimia Organik


ISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAU

NAMA : 1. NUR AQLIA (H311 12


287)
2. NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN (H311 12
280)
3. YENNI OCTAVIANA (H311 12
289)
4. FADLIA MUBAKIRA (H311 12
294)
5. NUR SANTI (H311 12
902)
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN : MUZDALIFAH WALEULU
(H31111273)

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
Abstrak

Percobaan ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui

kadar nikotin dalam tembakau pada beberapa merk rokok yang

banyak dijual di pasaran. Kadar nikotin yang diukur adalah kadar

1nikotin dalam tembakau pada rokok. Pengukuran kadar nikotin

dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Cair

Kinerja Tinggi per batang rokok. Hendaknya kadar nikotin

dicantumkan pada kemasan setiap merk rokok dan perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek terhadap kesehatan

masyarakat.

Kata kunci: Isolasi, nikotin, tembakau, analisis KLT, analisis FT-IR


Abstrack

Nicotine Content Determination on tobacco. The purpose of

this descriptive study is to assess the nicotine level of several

types of cigarettes brand sold in the market. The nicotine content

was measured from both mainstream smoke and sidestream

smoke by using the gas chromatogram. It was found that the

nicotine content of non-filtered cigarette was higher than the

filtered cigarette. The nicotine content of sidestream smoke was

4 6 times than mainstream smoke. Nicotine content level in the

cigarette package should be mentioned and further studies

should determine the effect of cigarettes to the public healths.

Keywords: Isolation, nicotine, tobacco, analysis KLT, analysis FT-

IR.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian

besar penduduknya bekerja sebagai petani. Salah satu

komoditas yang dimiliki Indonesia adalah tembakau. Banyaknya

tembakau yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk

produksi rokok yang limbahnya berupa puntung rokok dapat

mencemari lingkungan. Produksi rokok di Inddonesia secara

nasional hingga akhir 2011 mencapai 300 milyar batang.

Proyeksi itu didasarkan pada perhitungan produksi rokok hingga

Agustus 2011 yang telah mencapai 199,77 milyar batang

(Anonim, 2011).

Rokok adalah silinder dari kertas yang memiliki ukuran

panjang sekitar 70 mm 120 mm (bervariasi tergantung negara)

dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang

dicacah. Rokok kretek memiliki kandungan nikotin yang berbeda-

beda tergantung merek dagangnya, seperti kandungan nikotin

(Anonim, 2011).
Puntung rokok merupakan limbah yang banyak terdapat

dilingkungan sehingga dapat merusak keindahan lingkungan.

Menurut studi laboratorium, terdapat bahan-bahan kimia seperti

arsenik, nikotin, hidrocarbon aromatik polisiklik dan logam berat

yang dapat mencemari lingkungan. Sedangkan menurut Keep


American Beautiful (2010), puntung rokok merupakan pelaku

pencemaran laut yang paling banyak dengan 21 % dari

pencemaran di laut lainnya. Dengan banyaknya limbah puntung

rokok tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

yang menyebabkan ikan-ikan mati karena adanya zat berbahaya

didalam puntung rokok contohnya nikotin. Bahaya dari nikotin ini

dapat dijelaskan oleh fakta bahwa 4 mL nikotin cukup untuk

membunuh seekor kelinci besar (Haidar dkk, 2010).


Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di

tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman -

tanaman lain dari familiSolanaceae seperti tomat, kentang,

terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding

pada tembakau. Nikotin tidak berwarna tetapi segera menjadi

coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap

dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan

yang dibasakan.Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan

percobaan isolasi nikotin dari tembakau.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengisolasi nikotin dari tembakau?
2. Bagaimana mengidentifikasi nikotin dari tembakau?

1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan


1.3.1 Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan

mempelajari cara mengisolasi nikotin dari tembakau.

1.3.2 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan ini adalah:
1. Mengisolasi nikotin dari tembakau
2. Menganalisis senyawa yang diperoleh (nikotin) dengan

menggunakan spektrometer inframerah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan

asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, dan jugadapat

mengenai orang sehat yang bukan perokok. Paparan asap rokok

yang dialami terus-menerus pada orang dewasayang sehat dapat

menambah resiko terkena penyakit paru-paru dan penyakit

jantung sebesar 20 - 30 persen. Lingkunganasap rokok dapat

memperburuk kondisi seseorang yang mengidap penyakit asma,

menyebabkan bronkitis, danpneumonia. Asap rokok juga

menyebabkan iritasi mata dan saluran hidung bagi orang yang

berada di sekitarnya.Pengaruh lingkungan asap tembakau dan

kebiasaan ibu hamil merokok dapat menyebabkan gangguan

kesehatan padaanaknya bahkan sebelum anak dilahirkan. Bayi

yang lahir dari wanita yang merokok selama hamil dan bayi yang

hidupdi lingkungan asap rokok mempunyai resiko kematian yang

sama. Resiko yang dapat ditimbulkan oleh karena merokok

sebenarnya dapat dikurangi bila diketahui kadar nikotin dalam

asaprokok (Susannadkk., 2003).

Bila kadar ini dicantumkan maka calon perokok dapat

memilih rokok dengan kandungan nikotin yang sekecilmungkin


atau kandungan yang paling sedikit diantara jenis-jenis rokok.

Pada saat ini banyak produsen rokok belummencantumkan kadar

nikotin dalam kemasannya maka perlu dilakukan pengukuran

kadar nikotin yang dihasilkan olehasap rokok dengan tujuan

untuk mengetahui berapa kandungan nikotin yang dihasilkan

oleh asap rokok dari berbagaimacam merk rokok yang banyak

beredar di pasaran. Asap rokok yang akan diukur adalah asap

rokok yang dihisap olehperokok (asap rokok arus utama) dan

yang dilepaskan ke lingkungan sekelilingnya (asap arus samping)

yangmemungkinkan dihirup oleh orang lain yang berada di

lingkungan tersebut (Susanna dkk., 2003).

2.2 Tembakau

Tembakau adalah tanamanmusimanyangtergolongdalamtanaman

perkebunan.Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk

pembuatan rokok. Menurut Cahyon (1998),tanaman tembakau diklasifikasikan

sebagai berikut :

Famili : Solanaceae

Sub Famili : Nicotianae

Genus : Nicotianae

Spesies : Nicotianatabacum

NicotianatabacumdanNicotianarusticamempunyaiperbedaanyangjelas.

Pada Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda

sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk

lonjongpadaujungruncing, kedudukandaunpadabatangtegakmerupakaninduk
tembakausigaret dantingginyasekitar120 cm.AdapunNicotianarusticadaun

mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet

berukuranpendekdansedikitgelombang,bentukdaunbulatyangpada ujungnya

tumpul, dan kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai. Tembakau ini

merupakan varietas induk untuk tembakau cerutu yang tingginya sekitar 90 cm

(Cahyono, 1998).

Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang amat banyak

jumlahnya, danuntuktiapdaerahterdapatperbedaanjumlahkadarnikotin,bentuk

daun,danjumlahdaunyang dihasilkan.Proporsikadarnikotinbanyakbergantung

kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses

pengolahan daunnya (Abdullah dkk., 1982).

Tembakau merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan rokok. Nikotin

ialah senyawa spesifik yang dikandung oleh tembakau. Nikotin merupakan basa

lemah yang mudah menguap (Volatil base) untuk itu diperlukan suatu metoda

yang cocok untuk penentuan kadarnya. Salah satu penelitian tentang kandungan

nikotin dalam rokok oleh Riske Wijaya ( Agustus 2006 ) yang telah menentukan

kadar nikotin dalam Mainstream Smoke pada rokok kretek dan cerutu yang dijual

di beberapa toko di daerah Sumatera Barat dengan menggunakan metoda titrasi

potensiometri bebas air. Kekurangan dari metoda ini ialah banyak membutuhkan

pelarut organik dan waktu pengerjaan yang lama. Selain hal tersebut, pada semua

kemasan rokok telah dicantumkan kadar nikotinnya, sedangkan pada

kemasancerutu tidak sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang kandungan nikotin pada rokok khususnya cerutu dengan menggunakan

metoda kromatografi gas. Kromatografi gas dipilih karena waktu pengerjaannya


yang cepat, tidak membutuhkan banyak pelarut organik, selektif, sensitif dan

yang paling penting ialah metoda ini cocok untuk senyawa yang mudah menguap

seperti nikotin (Kudus, 2011).

Tembakau atau Nicotianae tabacum L merupakan jenis tanaman herbal

yang memiliki kumpulan zat-zat dengan beberapa efek farmakologi yang

disebabkan oleh komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman tersebut

bersifat konstruktif yaitu, bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh yang

banyak digunakan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan rokok selain

cengkeh dan bahan-bahan lainnya (Elfidasari dan Noriko, 2013).

Menurut Framework Convention on Tobacco Control atau

FCTC-WHO, produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan

menggunakan seluruh atau sebagian dari daun tembakau

sebagai bahan dasar yang diproduksi dan digunakan sebagai

rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau

dihirup. Produk tembakau banyak diproduksi sebagai rokok

dalam bentuk sigaret, kretek, dan tembakau tanpa asap

(Elfidasari dan Noriko, 2013).

Perbedaan kedua jenis tembakau meliputi, Nicotiana rustica L

mengandung kadar nikotin yang tinggi (kandungan maksimum16 %) biasanya

digunakan untuk membuat abstrak alkoloid (sebagai bahan baku obat dan

insektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India. Sedangkan N.

tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (kandungan minimum 0,6 %)

jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok(Elfidasari

dan Noriko, 2013).


2.3 Nikotin

Nikotinadalahsuatualkaloiddengannamakimia3-(1-metil-2-pirolidil)

piridin.Saatdiekstraksidaridauntembakau,nikotintakberwarna,tetapisegera

menjadicoklatketika bersentuhandenganudara.Nikotindapatmenguapdan dapat

dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan (Sri,

2010).

N
N
CH3

Gambar 1. Struktur Nikotin

Nikotin merupakan bahan terpenting yang terdapat di dalam daun

ternbakau. Nikotin mempunyai rumus molekul C 10H14N. Nikotin merupakan

cairan bening berwarna agak kuning mempunyai kenampakan seperti minyak,

larut dalam air dan juga larut dalam pelarut organik pada umumnya, seperti

etanol, petroleum eter, dan kloroform (Sri, 2010).

Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat

tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun

tentu sajasangat bergantung pada merk rokok tersebut. Pada seseorang yang

mengkonsumsi rokoktubuhnya akan menyerap 1mg nikotin untuk satu batang

rokok yang dihisap. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap

hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan (Sri, 2010).

Nikotin terdapat diseluruh bagian dari tanarnan tembakau. Bagian dari

tanaman tembakau yang memmpunyai kadar nikotin pada daunnya. Bagian lain
yang mempunyai kadar nikotin cukup tinggi ialah dalam batang bagian atas.

Batang tembakau yang sudah dipetik daunnya biasanya dicabut kemudian

dikeringkan dan digunakan sebagai kayu bakar. Bagian atas batang tembakau

setelah dikeringkan rnenyusut banyak karena kandungan aimya yang lebih tinggi

(Sri, 2010).

Pada tanaman tembakau nikotin terutama terdapat di dalam daunnya.

Kadar nikotin dalam daun tembakau berkisar sekitar 4% dan pada tanaman

tembakau jenis teitentu yang baik kadar nikotin di dalam daunnya dapat mencapai

8%,tembakau yang baik setelah diproses akan lengket dan tidak rusak dalam

beberapa tahun (Sri, 2010).

Nikotin mumi termasuk senyawa yang berbahaya baik bagi manusia atau

binatang dapat mematikan hewan-hewan kecil seperti ulat dan beberapa jenis

serangga. Dalam kadar rendah nikotin bersifat membius. Senyawanikotin dengan

cepat masuk kedalam otak bagi seorang perokok, nikotin yang dihisap akan rampu

menyebabkan kematian apabila kadamya lebih dari 30 mg. Setiap batang rokok

rata-rata mengandung nikotin 0,1-1,2 mg nikotin . Dari jumlah tersebut, kadar

nikotin yang masuk dalam peredaran sebesar 25%, namun jurnlah yang kecil itu

mampu mencapai otak dalam waktu l5 detik (Sri, 2010).

Pada ektraksi nikotin dari batang tembakau, cairan hasil ektraksi selain

nikotin juga tercampur dengan zat-zat yang larut dalam air, sebagai hasil

ekstraksi. Setelah ekstraksi untuk memisahkan pelarut dengan nikotinnya

dilakukan penguapan air agar pelarut berkurang dan kadar ntikotin

danzatterekstraksi lainnya bertambah. Untuk ekstraksi dengan pelarut yang mahal,

seperti petroleum eter, alkohol, aseton dan lain-lain, pengurangan kadar.Pelarut


atau pemekatan hasil ekstraksi dilakukan dengan distilasi agar pelarut dapat

digunakan kembali dan tidak mencemari lingkungan. Untuk mendapatkan hasil

ekstrak padatan, selanjutnya residu dikeringkan sampai kadar air tertentu(Sri,

2010).

2.4 Isolasi Nikotin

Nikotin adalah suatu jenis senyawa kimia yang termasuk ke dalam

golongan alkaloid karena mempunyai sifat dan ciri alkaloid.

1. Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu

atau lebih atom nitrogen dan biasanya berupa sistem siklis. Alkaloid mengandung

atom karbon, hidrogen, nitrogen dan pada umumnya mengandung oksigen.

Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun dari

tumbuhan dan juga dari hewan. Senyawa alkaloid merupakan hasil metabolisme

dari tumbuhtumbuhan dan digunakan sebagai cadangan bagi sintesis protein.

Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari serangan hama,

penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon. Alkaloid mempunyai efek

fisiologis. Sumber alkaloid adalah tanaman berbunga, angiospermae, hewan,

serangga, organisme laut dan mikroorganisme. Famili tanaman yang

mengandung alkaloid adalah Liliaceae, solanaceae, rubiaceae, dan

papaveraceae(Tobing,1989).

Menurut Tobing (1989) sifat sifat alkaloid yaitu:

a. Biasanya merupakan kristal tak berwarna, tidak mudah menguap, tidak larut

dalam air, larut dalam pelarut organik. Beberapa alkaloid berwujud cair dan
larut dalam air. Ada juga alkaloid yang berwarna, misalnya berberin(kuning).

b. Bersifat basa (pahit, racun).

c. Mempunyai efek fisiologis serta aktif optis.

d. Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat,

asam fosfomolibdat, asam pikrat, dan kalium merkuriiodida.

Cara mengklasifikasikan alkaloid yakni didasarkan jenis cincin

heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari struktur molekul. Jenisnya

yaitu pirolidin, piperidin, kuinolin, isokuinolin, indol, piridin, dan sebagainya

(Robinson, 1995).

N
N N

Pirolidin
Pepiridi Kuinolin
n

N N N

Isokuinoli Indol Piridin


n

Gambar 2. Struktur jenis-jenis alkaloid


BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades,

tembakau (puntung rokok), larutan NaOH 35 %, eter, Magnesium sulfat anhidrat

MgSO4, tissue roll, dan sabuncair.

3.2 Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, 200 mL,

magnetic stirrer, corong pisah 250 mL, alat kromatografi kolom, penangas uap,

pipet volume, cawan porselin, KLT, kertas saring, FT-IR.

3.3 Prosedur Percobaan

Sebanyak 6 gram tembakau ditimbang. lalu dimasukkan ke dalam gelas

kimia 200 mL dan ditambahkan 75 mL NaOH 25 % (0,98 mol) dan diaduk selama

15 menit. Selanjutnya, disaring dengan penyaringan gaya berat hingga terpisah

residu dan filtratnya. Filtratnya di masukkan ke dalam corong pisah 250 mL,

dikocok dan diekstraksi menggunakan eter sebanyak 2 kali. Dipisahkan lapisan

organik dan lapisan air. Pada lapisan eter ditambahkan dengan magnesium sulfat.

Didestilasi dengan penangas uap hingga terpisah residu dan filtratnya. Residu

(minyak) di pindahkan ke cawan porselin dan diuapkan (b.p 247 OC). Dilakukan

analisis KLT. Apabila diperoleh senyawa yang belum murni dilakukan pemurnian

dengan menggunakan alat kromatografi kolom. Kemudian dianalisis dengan

menggunakan FT-IR.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi Senyawa Nikotin

Pada percobaan ini dilakukan isolasi nikotin pada tembakau

menggunakan metode ekstraksi dandestilasibiasa yang

kemudiandilakukanujikemurnianmenggunakananalisis KLT.Mula-mula basa

KOH25 % yang digunakansebanyak 75 mL ditambahkan ke

dalamgelaskimiaberisitembakau yang sudahdikeringkan. Penambahan basa ini

bertujuan menggaramkan asam yang tergabung dengan nikotina yang terdapat

dalam tembakau karena nikotina umumnya tergabung dengan asam yang terdapat

dalam tumbuhan. Kemudian diadukselama 15 menit, ini bertujuan untuk

meningkatkan energi kinetik reaksi sehingga proses ekstraksi dapat berjalan

maksimal,dilanjutkandenganpenyaringangayaberatuntukmemisahkanfiltratdanresi

dunya. Setelahdisaringfiltratdimasukkankedalamcorongpisah 250 mL

dandilakukanekstraksisebanyak 2 kali

menggunakanpelarutdietileter.Pelarutdietileterdigunakankarenanikotinsangatlarut

di dalamdietileter.Lapisaneterkemudianditambahkandenganmagnesium anhidrat

(MgSO4.7H2O)untukmengikat air yang tersisa di

dalamlapisaneter.Selanjutnyadipisahkannikotindaripelaruteternyauntukmendapatk

ansenyawatunggalnikotin, dilakukandengandestilasimenggunakanpenangasuap,

destilasidiperhatikandengancermatdikarekansuhudidihdarieter yang rendah, yaitu

34,5 C, kemudiandiperolehlahdestilatsebesar 0,6543 g dari 6 gram tembakau

yang digunakan. Selanjutnyadilakukantahapuntukmengetahuikemurniansenyawa

yang dihasilkandanmengkarakterisasinyadengan FT-IR.

4.1 MetodeIdentifikasidariNikotin
4.1.1 Analisisdengan KLT

Metode yang digunakanuntukujikemurnianadalahanalisis KLT,

dilakukandengancaramemcampurkan 2

jenispelarutdenganperbandingantertentukemudiandisinaridibawahlampu UV

untukmengetahuijumlahnoda yang ada. Padaawalnyaekstraknikotin yang

diperolehdilarutkanmenggunakanpelarutdietiletersebelumditotolkanpada plat KLT,

dimana plat yang akandigunakantelahdiaktifkandengancaramemasukkan plat

kedalam oven selamabeberapamenituntukmenghilangkankandunganairnya.

Selanjutnyadibuatgaris base line dangarisatasdengan diameter baseline 0,5 cm

dangarisatas 0,3 cm.

Kemudianpipakapilerdimasukkankedalamwadahekstraknikotindanditotolkanke

plat KLT, dimasukkankechamberdanditutupdengankaca,

diperhatikansaatpelarutnyanaikke plat secaraperlahan-lahandijaga agar

pelarutnyasampaipadagarisatas,kemudian plat di angkatdandisinaridenganlampu

UV. Adapunpelarut yang digunakanyaituetilasetat:n-heksandenganperbandingan

4:6.

4.1.2 Analisisdengan KLT

Dari uji KLT diperolehhasilbahwaekstraknikotin yang

diujikanbelummurniditandaidenganterbentuknya 2 nodapada plat

saatdiperiksadibawahsinar UV yang mengindikasikanadanyapengotor.

Adapunhasil KLT dariekstraknikotinditunjukkanpadagambar 1.


Gambar3.Hasil KLT ekstraknikotin yang disinaridengan UV
menunjukkanterbentuknya 2 noda
Untukanalisisselanjutnyamenggunakan FT-IR diperoleh data

sesuaipadagambar 2.Berdasarkanspektrumtersebutdiperolehserapanpada 3419,79

mengindikasikangugus OH yang menandakanbahwasampel yang

dianalisisbelumkering, padaserapan 2962 menunjukkan H

padagugusmetilataumetilen, gugus C=N diperolehpada 2 puncakserapanyaitupada

2360 dan 2335. Puncak yang munculpadaserapan 721 dan 977 adalah C-H

keluarbidangcincinpirolidinmonosubtitusi.Padaserapan 1463

menunjukkanadanyagugus CH3, sedangkanserapanpada 1377

menunjukkanadanyaaminatersier.

Gambar4.Hasilspektrum IR dariekstraknikotin
Dari hasilanalisis KLT dan FT-IR
dapatdiketahuibahwazatpengganggudalamekstraknikotinyaitusis
akandungan air yang belumdihilangkan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu:

1 Isolasisenyawanikotin dilakukan dengan mereaksikan

tembakaudengankatalis KOH diperolehhasilekstraksebesar0,6543 g.


2 Hasil analisis berdasarkan uji KLTdariekstraknikotin, diperoleh 2 noda.

Sedangkanpadaanalisis FT-IR

gugusdarisenyawanikotinterdapatguguspenggangguyaitugugus H2O.

5.2 Saran

Sebaiknya percobaan ini dilakukan dengan percobaan ini dilakukan

dengan cermat untuk menghindari kesalahan yang dilakukan selama percobaan

berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. A., dan Soedarmanto, 1982, Budidaya Tembakau. CV Yasaguna,


Jakarta.

Cahyono,Bambang.1998.Tembakau , BudidayadanAnalisisTani.Kanisius,
Yogyakarta.

Elfidasari, D., Noriko, N., dan Feroza, A., 2013,Deteksi Bakteri Klebsiella
pneumonia pada Beberapa jenis Rokok Konsumsi Masyarakat, Jurnal AL-
AZHAR Indonesia Seri Sains dan Teknologi,(online), 1 (2).

Kudus, R., 2011, Penentuan Kadar NikotindalamAsapAliranutama(mainstream


smoke) danTembakaupadaRokokCerutudenganKromotografi Gas,
UniversitasAndalas, Padang.

Robinson danTrevor, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi Keenam.


Diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata, FMIPA ITB, Bandung.

Suhenry, S., 2010, PengambilanNikotindariBatangTembakauJurusanTeknik


Kimia, Fakultas T eknologi IndustriUniversitas P embangunanNasional
(online), 1(10).

Susana. D., Budi. H., dan Hendra. F., 2003, Penentuan Kadar Nikotin Dalam
Asap Rokok, Majalah kesehatan, 7(2): 1-2.

Tobing. R.,1989,KimiaBahanAlam, DepartemenPendidikandan


Kebudayaan.DirektoratJendralPendidikanTinggi.ProyekPengembanganLem
baga PendidikanTenaga kependidikan, Jakarta.
Lampiran 1

Bagan Kerja

3 g tembakau
Dimmasukkan ke dalam gelas kimia 200 mL
Ditambahkan 75 mL NaOH 25 % (0,98 mol)
Diaduk selama 15 menit
Disaring denagn penyaringan gaya berat

Filtrat Residu

Dimasukkan ke corong pisah 250 mL Disisihka


n
Dikocok dan diekstraksi dengan 40 mL eter sebanyak 2
x

Lapisan eter Lapisan


air
Dikeringkan dengan MgSO4 anhidrat Disisihka
n
Didestilasi dengan menggunakan penangas uap

Residu Filtrat
(Minyak)
Dipindahkan ke cawan porselin Disisihka
n
Diuapkan (b.p 247 oC)

Diuji kemurnian dengan KLT

Dianalisis dengan spektro IR

Data
Lampiran 3

SPEKTRUM FT-IR NIKOTIN

Gambar 5. Spektrum IR Senyawa Nikotin


Lampiran 2
FOTO HASIL PERCOBAAN

Gambar 1. Tembakau yang Gambar 2. Proses


ditambahkanpelarut KOH diadukselama 15
menitdiatas stirrer

Gambar 3.
Penyaringandenganvakumuntukme
misahkanfiltratdanresidu Gambar 4. Filtrat yang
diperolehdarihasilpenyaring
an
Gambar 5. Proses
ekstraksiuntukmengambillapisanet
er

Gambar 6.
Destilasiuntukmenghilangk
anpelaruteter

Gambar
7. Destilatekstraknikotin

Gambar 8.
Destilatnikotinsetelahdidia
mkanbeberapamenit

Gam
bar 8. Proses KLT
untukujikemurniannikotin
Gambar 9.
Hasilelusicampuranetilaset
at:n-
heksandenganperbandinga
n 4:6

Anda mungkin juga menyukai