TEKNOLOGI PENGOLAHAN
KOMODITI PERKEBUNAN HILIR 2017
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL
PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
PENGOLAHAN TEMBAKAU
Disusun oleh:
Nama : Wilda Mukhollida
NIM : 151710101101
Kelas/Kelompok : THP B / 7
Tanggal praktikum : 14 Maret 2017
Tanggal laporan : 21 Maret 2017
Asisten :
1. Oriza Krisnata Wiwata
2. Dedi Kurniawan
3. Rizka Dwi Khairunnisa
4. Vika Nurlutfiyani
5. Wasilatul Imma
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a. Untuk mengetahui berbagai jenis rokok.
b. Untuk mengukur kadar nikotin pada berbagai jenis rokok.
c. Untuk mengukur kecepatan membara.
d. Untuk mengukur ketahanan abu pada berbagai jenis rokok.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Nikotin
Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang memiliki rumus senyawa
C10H14N2, yang banyak terkandung di dalam tanaman bermarga Solanaceae,
salah satu diantaranya adalah jenis tembakau (Nicotiana). Alkaloid merupakan
senyawa organik berbentuk cyclic yang sebagian besar tersusun atas unsur
nitrogen, carbon, dan hidrogen, serta sebagian kecil oksigen dan sulfur, biasanya
bersifat netral, asam lemah, atau basa lemah (Manske, 1965). Nikotin terdapat
diseluruh bagian tanaman tembakau. Bagian dari tanaman tembakau yang
mempunyai kadar nikotin cukup tinggi adalah bagian daun dan batang bagian
atas. Batang tembakau yang sudah dipetik daunnya biasanya dicabut kemudian
dikeringkan dan digunakan sebagai kayu bakar. Bagian atas batang tembakau
setelah dikeringkan menyusut banyak karena kandungan aimya yang lebih tinggi.
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pyrolidine yang terdapat dalam
Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang
bersifat adiktif dan dapat menyebabkan ketergantungan. Sedangkan menurut Sue
(1992) nikotin adalah bahan kimia berminyak yang tidak berwarna merupakan
salah satu racun yang paling keras yang kita kenal. Nikotin adalah sejenis obat
yang dalam jumlah kecil sudah cukup untuk merangsang atau penenang. Dosis
yang lebih besar bisa membahayakan manusia dan sedikit lebih besar lagi dapat
membunuh manusia. Suntikan nikotin dari sebatang rokok langsung pada
pembuluh darah seseorang yang sehat maka ia akan mati dalam beberapa menit.
Nikotin merupakan racun yang sangat kuat sehingga digunakan secara luas untuk
membunuh serangga yang kebal terhadap racun yang lain. Nikotin paling banyak
berada di sepertiga terakhir pada bagian rokok.
Rokok
Pengambilan Gambar
Rokok
Pengecilan Ukuran
Rokok
Pembakaran
Rokok
Pengukuran panjang
Pembakaran
.
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Heryani. 2014.
Mardjun. 2012.
Mustikaningrum. 2010.
= 0,03 %
b. SKT
0,016
% Nikotin = 100%
0,10,090,0160,1
= 100%
1
= 0,01 %
c. SKM
0,016
% Nikotin = 100%
0,30,090,0160,1
= 100%
1
= 0,04 %
d. SF
0,016
% Nikotin = 100%
0,30,090,0160,1
= 100%
1
= 0,04 %
e. SKMFF
0,016
% Nikotin = 100%
0,20,090,0160,1
= 100%
1
= 0,03 %
f. SKMLM
0,016
% Nikotin = 100%
0,30,090,0160,1
= 100%
1
= 0,04 %
2. Kecepatan Membara Berbagai Jenis Rokok
a. Cerutu
Kecepatan membara =
10,59,5
= 330
= 0,003 detik/cm
b. SKT
Kecepatan membara =
80,9
= 1944
= 0,004 detik/cm
c. SKM
Kecepatan membara =
8,92,1
= 1349
= 0,005 detik/cm
d. SF
Kecepatan membara =
9,22,5
= 1428
= 0,005 detik/cm
e. SKMFF
Kecepatan membara =
81,5
= 1422
= 0,005 detik/cm
f. SKMLM
Kecepatan membara =
92
= 1042
= 0,007 detik/cm
3. Ketahanan Abu Berbagai Jenis Rokok
a. Cerutu
()
Keteguhan Abu = ()
0,012
= 60
= 0,0002 m/s
b. SKT
()
Keteguhan Abu = ()
0,01
= 60
= 0,000167 m/s
c. SKM
()
Keteguhan Abu = ()
0,014
= 60
= 0,00023 m/s
d. SF
()
Keteguhan Abu = ()
0,017
= 60
= 0,00028 m/s
e. SKMFF
()
Keteguhan Abu = ()
0,01
= 60
= 0,000167 m/s
f. SKMLM
()
Keteguhan Abu = ()
0,015
= 60
= 0,00025 m/s