PENDAHULUAN
Rokok
Pengambilan gambar
Rokok
3.2.3 Kecepatan Membara
Pengukuran Panjang
Pembakaran
Rokok
Pengukuran Panjang
Pembakaran
Pengukuran panjang
akhir
Penghitungan
keteguhan abu (m/s)
Pertama siapkan berbagai macam jenis rokok, kemudianlakukan
pengukuran panjang rokok, hal ini untuk mengetahui panjang awal rokok sebelum
dihisap. Setelah itu lakukan pembakaran pada ujung rokok dan penghisapan
selama satu menit untuk mengetahui keteguhan abu dari beberapa jenis rokok.
Lalu lakukan pengukuran panjang akhir pada rokok yang telah dihisap. Langkah
terakhir yaitu dilakukan perhitungan keteguhan abu.
1 Hasil Pengamatan
1 Menentukan Jenis Rokok
Tabel 1.Data Pengamatan Jenis Rokok
Waktu
No Panjang
Jenis Rokok Merk Rokok Bakar
. Abu (m)
(detik)
1 Cerutu Stupa 0,012 60
2 Sigaret Kretek Tangan Dji Sam Soe 0,01 60
3 Sigaret Kretek Mesin Toppas 0,014 60
4 Sigaret Filter Surya 0,017 60
5 SKMFF Gudang Garam 0,01 60
Internasional
6 SKMLM Class Mild 0,015 60
2 Hasil Perhitungan
1 Menentukan Jenis Rokok
Tidak dilakukan perhitungan.
No
Jenis Rokok Merk Rokok % Nikotin
.
1 Cerutu Stupa 0.03
2 Sigaret Kretek Tangan Dji Sam Soe 0.01
3 Sigaret Kretek Mesin Toppas 0.04
4 Sigaret Filter Surya 0.04
5 SKMFF Gudang Garam
Internasional 0.03
6 SKMLM Class Mild 0.04
Kecepatan
No
Jenis Rokok Merk Rokok Membara
.
(detik/cm)
1 Cerutu Stupa 0.003
2 Sigaret Kretek Tangan Dji Sam Soe 0.004
3 Sigaret Kretek Mesin Toppas 0.005
4 Sigaret Filter Surya 0.005
5 SKMFF Gudang Garam
Internasional 0.005
6 SKMLM Class Mild 0.007
No Keteguhan
Jenis Rokok Merk Rokok
. Abu (m/s)
1 Cerutu Stupa 0,0002
2 Sigaret Kretek Tangan Dji Sam Soe 0,000167
3 Sigaret Kretek Mesin Toppas 0,00023
4 Sigaret Filter Surya 0, 00028
5 SKMFF Gudang Garam 0,000167
Internasional
6 SKMLM Class Mild 0,00025
BAB 5 PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1 Jenis rokok digunakan adalah rokok jenis Cerutu, Sigaret Kretek Tangan,
Sigaret Kretek Mesin, Sigaret Filter, SKMFF, dan SKMLM.
2 Penetapan kadar nikotin dilakukan menggunakan cara titrasi, nikotin
tertinggi terdapat pada rokok merek Surya,Toppas, dan Class Mild.
3 Untuk mengukur kecepatan membara rokok dapat dilakukan dengan
menghitung lama proses pembakaran per satuan panjang.
4 Untuk mengukur ketahanan abu dapat dilakukan dengan mengukur abu
terpanjang yang dapat bertahan.
6.2 Saran
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep Inti Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Mulyaningsih, T.R., 2009. Penentuan Unsur Logam Dan Distribusinya Dalam
Komponen Rokok Dengan Metode K0-Analisis Aktivasi Neutron
Instrumental. Pusat Teknologi Bahan dan Industri Nuklir BATAN.
2009:56 ISSN 1411240X.
Mustikaningrum, S. 2010. Perbedaan Kadar Trigliserida Darah pada Perokokdan
Bukan Perokok. (Skripsi).Semarang : Universitas Sebelas Maret.
Pdpersi. 2006. Ada Apa Dengan Rokok. Jakarta : FKUI.
Susanto, A. 2001. Pengendalian Kualitas fisik Rokok Di Perusahaan Rokok
Djagung Padi Malang Berdasarkan Standar Militer 1057.Skripsi.TIP-
FTP.Unibraw. Malang.
Sutedja. 1971. Mengenal Kualitas Tembakau. Naskah pelengkap no.8 Sidang
Komisi Teknis Perkebunan III. Jember : Budidaya Tembakau.
Tendra, H., 2003. Merokok dan Kesehatan. Jakarta; Kompas.
Tirtosastro S dan Murdiyati AS.Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Buletin
Tanaman Tembakau, Serat dan Minyak Industri. Jurnal Balai Penelitian
Tanaman Tembakau dan serat. 2010;2(1):33-43.
Triswanto, Sugeng D. (2007). Stop Smoking. Jakarta: Progresif Books
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= 0,03 %
b SKT
V C 0,016 N HCL
100
% Nikotin = W
= 0,01 %
c SKM
V C 0,016 N HCL
100
% Nikotin = W
= 0,04 %
d SF
V C 0,016 N HCL
100
% Nikotin = W
= 0,04 %
e SKMFF
V C 0,016 N HCL
100
% Nikotin = W
= 0,03 %
f SKMLM
V C 0,016 N HCL
100
% Nikotin = W
= 0,04 %
= 0,003 detik/cm
b SKT
ab
Kecepatan membara = c
80,9
= 1944
= 0,004 detik/cm
c SKM
ab
Kecepatan membara = c
8,92,1
= 1349
= 0,005 detik/cm
d SF
ab
Kecepatan membara = c
9,22,5
= 1428
= 0,005 detik/cm
e SKMFF
ab
Kecepatan membara = c
81,5
= 1422
= 0,005 detik/cm
f SKMLM
ab
Kecepatan membara = c
92
= 1042
= 0,007 detik/cm
0,012
= 60
= 0,0002 m/s
b SKT
panjang abu(m)
Keteguhan Abu = waktu bakar ( s)
0,01
= 60
= 0,000167 m/s
c SKM
panjang abu(m)
Keteguhan Abu = waktu bakar ( s)
0,014
= 60
= 0,00023 m/s
d SF
panjang abu(m)
Keteguhan Abu = w aktubakar (s)
0,017
= 60
= 0,00028 m/s
e SKMFF
panjang abu(m)
Keteguhan Abu = waktu bakar ( s)
0,01
= 60
= 0,000167 m/s
f SKMLM
panjang abu(m)
Keteguhan Abu = waktu bakar ( s)
0,015
= 60
= 0,00025 m/s
Michel, 2011. Perancangan Ulang Identitas Visual Cerutu Lokal Ramayana, Desain Komunikasi
Visual, Bina Nusantara, Jakarta.