TEMBAKAU
PUSTAKA :
1.
2.
Tembakau by Bambang
cahyono
Lepas Panen Tembaka
Cerutu by Hartana
BAB 1. PENDAHULUAN
Klasifikasi Tanaman Tembakau
Famili
Sub Famili
Genus
Spesies
: Solanaceae
: Nicotianae
: Nicotianae
: Nicotianae tabacum L.
Nicotianae rustica L.
Nicotianae petunioides
Nicotianae pelidiolia
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
JENIS-JENIS TEMBAKAU
JENIS-JENIS TEMBAKAU
KOMPOSISI KIMIA
Polifenol,
Senyawa penting karena
menentukan warna krosok
(dalam proses pengeringan
enzim polifenol oksidase
mengkatalisis oksidasi
berantai -> proteinpolifenol = berwarna gelap)
Dibagi 2 yaitu :
1. Senyawa N larut air
(amonia, as.amino, nitrat,
amida, alkaloid/nikotin);
2. Senyawa N tidak larut air
(protein, klorofil)
4.
5.
6.
7.
10/31/2012
2.
3.
4.
5.
6.
7.
10/31/2012
SEDANG
JELEK
Warna rata
Cukup rata
Kurang rata
10/31/2012
TAHAPAN PENGOLAHAN
TEMBAKAU CERUTU
1. PENGERINGAN
Pengeringan tembakau cerutu dilakukan
secara alami.
a. Persiapan Pengeringan.
Daun dikelompokkan menjadi 4 macam
kelas yaitu:
AA = panjang daun > 47 cm
A = panjang daun 41 47 cm
BB = panjang daun 36 41 cm
B = panjang daun 25 36 cm
b. Penyujenan
Daun tembakau yang berukuran sama
disujen dengan arah berhadap-hadapan.
Dalam bangsal pengering daun yang
berukuran AA dan A diletakkan di bagian
tengah sedangkan berukuran pendek
diletakkan dipinggir.
c. Jalannya Pengeringan
Rata-rata fluktuasi suhu selama proses
pengeringan antara 25 35 oC dan
kelembaba relatif 43 96 %.
Lamanya proses pengeringan tergantung
kondisi cuaca dan jenis daun :
Contoh : daun koseran = 16 18 hari
daun kaki = 18 20 hari
daun tengah = 20 22 hari
daun pucuk
= 15 hari
1. PEROMBAKAN KLOROFIL
Selama proses pengeringan klorofil dirombak
menjadi karotin dan xantofil secara enzimatis
oleh enzim klorofilase
2. FERMENTASI
Syarat fermentasi :
a. tersedianya bahan dasar yang akan
dirubah (protein, karbohidrat)
b. terdapatnya enzim yang masih aktif
c. Suhu cukup tinggi (50-60 oC)
d. kadar air dalam tembakau cukup (min
20%)
e. tersedianya oksigen dari udara cukup
d. waktu fermentasi cukup
Perlakuan pada
pengeringan
Sebelum
Fermentasi
(detik)
Sesudah
Fermentasi
(detik)
1.
16
2.
Pengeringan normal
30
3.
Pengeringan lambat,
krosok coklat tua
33
48
3. SORTASI
1. Pemisahan menurut jenis daun
2. Pemisahandaun kualitas rendah
mati/Nemor = S
pecah / robel = A
pendek = (AD)
jelek (K)
3. Pemisahan warna
4. Pemisahan ukuran panjang
4. PENYEMPURNAAN FERMENTASI
DAN SORTASI
a. Fermentasi Lanjut ( Nafermentasi)
Tujuan menyempurnakan fermentasi agar
setelah pengebalan tembakau tidak
mengalami fermentasi
b. Pemeriksaan ulang (Nazien)
dilakukan sortasi lagi, untuk
menyeragamkan mutu dan panjang daun
tembakau
5. PENGEBALAN
Proses pengemasan tembakau dalam
bentuk bal dengan berat dan ukuran
tertentu
Ex: tembakau besuki ukuran bal :
panjang 90 -100 cm
lebar 70 75 cm
tebal 29 -35 cm
Kriteria pengebalan sesuai permintaan pasar
BAB 7. PENGOLAHAN
TEMBAKAU RAJANGAN
Tahapan proses :
1. Pemeraman
2. Sortasi
3. Perajangan
4. Pengeringan
5. pengebalan
PEMERAMAN
1.
2.
SORTASI
Kualita
s
Pegangan
Aroma
Kuning terang
halus
harum
harum
Coklat kekuningan
kasar
Tidk harum
coklat
kasar
Tidak beraroma
PERAJANGAN, PENGERINGAN
DAN PENGEBALAN
Perajangan :
dilakukan dengan alat perajang sederhana dan
halus kasarnya tergantung pasar
Pengeringan :
dilakukan dengan panas matahari, ketebalan
hamparan 3 cm, hingga mencapai kadar air 40%
Pengebalan :
Daun tembakau yang sudah lemas dan elastis
diatur berlapis kemudian digulung, bobot 1 bal 40100 kg
Aplikasi Tembakau
Rajangan
Sigaret Dibedakan menjadi 2 :
1 Sigaret rokok putih
bahan bakunya adalah tembakau flue
cured
2. Sigaret Rokok kretek
bahan bakunya tembakau rakyat dan
ditambah cengkeh
10/31/2012
kretek
Tidak ada batasan
Warna coklat sampai
hitam tergantung
varietas
Daya bakar bagus
Nikotin tgt varietas
10/31/2012
Cara Pemberantasan
1. Fumigasi
Perlakukan dengan insektisida dalam
bentuk gas dalam ruangan tertutup.
fumigan yang sering digunakan adalah
fosfin (PH3) dalam perdagangan
berbentuk aluminium fosfida (AIP)
dengan dosis 250 cc/m3 selama 3 x 24
jam untuk pencegahan dan 5 x 24 jam
untuk pemberantasan
2AIP + 3 H2O -> Al2O3 + 2PH3
Cara Pemberantasan
2. Menjaga kebersihan gudang
Penyemprotan dengan thiodan dengan
konsentrasi 1% formulasi (o,35 % bahan
aktif)
3. Menjaga kebersihan alat pengangkutan
A. ROKOK
Rokok adalah silinder dari
kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung
negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang
telah dicacah.
Bahan pembungkus
Bahan baku /isi
Cara pembuatan
Penggunaan filter
Rokok Herbal
ROKOK HERBAL
Definisi :
Silinder dari kertas
berukuran 70-120 mm
berisi ramuan tembakau
dan beberapa bahan aktif
yang memiliki zat dan
efek farmakologi yang
bermanfaat untuk tubuh
Mengandung :
Minyak atsiri (seskuiterpen, pati
diatase, gula dan chavicol) yang
memiliki daya mematikan kuman,
antibiotik, dan fungisida;
3. Madu
Mengandung :
- Gula (glukosa, fruktosa, dan
sukrosa)
- Enzim (diastase, invertase,
sakarase, katalase, peroksidase, dan
lipase)
- Mineral (K, Na, Ca, Mg, Fe Cl, F, S,
dll)
- Anti antibiotik, anti racun dan anti
kanker.
PENELITIAN TENTANG
MANFAAT ROKOK
1. Jurnal Neurologi, 2007 = merokok
mengurangi resiko parkinson.
2. Menurunkan resiko diabetes dan
obisitas ---- Nikotin stimulan penekan
nafsu makan
3. Jurnal Thrombosis Research, 2010 =
Asap rokok (senyawa tertentu)
mengaktifkan sitokrom (protein
tertentu) mengaktifkan clopidogrel
(obat menghambat penggumpalan
darah pada penderita jantung
koroner).
ROKOK DI INDONESIA
Di Indonesia dikenal 2 jenis rokok :
1. Rokok Kretek
rokok yang menggunakan clove
( SKT dan SKM )
2. Rokok Putih
rokok yang tidak menggunakan
clove (SPM = sigaret putih mesin )
1. ROKOK KRETEK
Tipe berdasarkan penggunaan flavour:
1) High Flavour: tipe sweet spicy (Gudang Garam,
Djarum); tipe nutty fruity (Bentoel
International, Grendel).
2) Low Flavour: tipe natural (234, Mild, Saritoga)
2. ROKOK PUTIH
Terdapat dua tipe cita-rasa, yaitu:
1) American Blend: sweet aromatic
anissed & typical acid fruit, chocolate &
fermented (Marlboro, Lucky Strick, dll)
2) Virginia Blend: typical virginia smoke
taste & fermented acid taste (Ardhat,
555, dll) termasuk English type dan Asia
type (Japan Tob., China Tob., lainnya)
Tobacco Flavour
Tobacco flavour terdiri atas dua bagian yang
masing-masing berbeda peranannya terhadap
rokok kretek yang dihasilkan. Kedua bagian
tersebut adalah:
1) Casing Flavour dan 2) Top Flavour.
Casing Flavour
merupakan larutan compound dari berbagai
macam raw mat yang terlarut dalam air, yang
berperan memperbaiki, meningkatkan dan
menyempurnakan cita-rasa blend
tembakau. Raw mat yang digunakan dalam
membentuk casing umumnya berupa ekstrak,
konsentrat, resinoid, dan bentuk lain yang larut
dalam air.
Top Flavour
merupakan larutan compound dari
berbagai macam flavour yang
terlarut dalam alcohol, yang
berperan memberi arah cita-rasa
rokok kretek yang dihasilkan. Raw
mat yang digunakan dalam
membentuk Top flavour umumnya
berupa oil, oleoresin, absolute, dan
aroma chemical yang larut dalam
alcohol.
CYTOKINE
Rokok Kretek
Rokok Kretek + Histidine
RK + Valine
RK + Alanine
RK + Cystein
RK + Serine
2. Nicotinetobacco-Candy
Bahan baku : ekstrak tembakau (tembakau
rajangan kering + NaOH)
Distilasi ekstrak tembakau.
Formulasi Candy : 15 ml mentega cair + 100 g
gula + 75 ml air panas + 30 ml gula jagung +
ekstrak tembakau 0,47 g
Hasil : nicotine tetap terdeteksi
Pirolisis
Kondensasi
Asap cair
Cetrifuge
Penyaringan
Redistilasi
Asap cair hasil re distilasi
7. Smoke Candy
Sukrosa + maltosa + air
Pencampuran
Pemanasan (suhu 105 oC selama 20 menit)
Penambahan (gelatin, gum arab, lemak makan,
redistilat asap cair, saos rokok, menthol)
Pendinginan sambil diaduk (suhu 60oC)
Homogenisasi
Pencetakan
Smoke candy