Anda di halaman 1dari 89

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

TEMBAKAU

PUSTAKA :
1.

2.

Tembakau by Bambang
cahyono
Lepas Panen Tembaka
Cerutu by Hartana

BAB 1. PENDAHULUAN
Klasifikasi Tanaman Tembakau

Famili
Sub Famili
Genus
Spesies

: Solanaceae
: Nicotianae
: Nicotianae
: Nicotianae tabacum L.
Nicotianae rustica L.
Nicotianae petunioides
Nicotianae pelidiolia

Ciri Nicotiana tabacum L.


(induk tembakau sigaret)
1.

2.

3.

4.

5.

Mahkota bunga memiliki


warna merah muda sampai
merah dan berbentuk
terompet;
Habitusnya piramidal;
Daun berbentuk lonjong dan
ujungnya runcing;
Kedudukan daun pada
batang tegak;
Tinggi tanaman sekitar 1,2 m.

Ciri Nicotiana rustica L.


( Induk Tembakau Cerutu)
1.

2.
3.

4.

5.

Mahkota bunga berwarna


kuning berbentuk terompet
pendek sedikit bergelombang;
Habitusnya silindris;
Bentuk daun bulat dan
ujungnya tumpul;
Kedudukan daun pada batang
mendatar agak terkulai;
Tingginya sekitar 90 cm.

Gambar N. tabacum dan N rustica

JENIS-JENIS TEMBAKAU

Dalam Industri Rokok dikenal 3 jenis daun


tembakau :
1. Daun pembungkus;
2. Daun pembalut;
3. Daun Pengisi.
Berdasarkan Jenis Daun yang dihasilkan ,
tembakau dibagi 5 jenis :
1. Tembakau cerutu;
2. Tembakau pipa;
3. Tebakau sigaret;
4. Tembakau Asli/rajangan
5. Tembakau Asepan.

GAMBAR JENIS TEMBAKAU

JENIS-JENIS TEMBAKAU

Berdasarkan masa panen tembakau


dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Tembakau musim penghujan
(Na Oogst / NO) ex: t.cerutu;
2. Tembakau musim kemarau
(Voor Oogst / VO) ex t. sigaret,
t.asepan dan t.rajangan.

BAB 2. SUSUNAN KIMIAWI DAUN


TEMBAKAU
Dipengaruhi :
1. Jenis tanaman
2. Letak daun pada batang
3. Pemeliharaan
4. Cuaca / Iklim
5. Tanah.

Menurut : Frankenburg (1946) senyawa kimia


dalam daun tembakau ada 3 golongan :

Golongan senyawa Statis


Senyawa yang relatif stabil dalam
pengolahan tembakau;
2. Golongan senyawa Nitrogen (N);
3. Golongan senyawa Dinamis
Senyawa yang paling banyak
mengalami perubahan dalam
proses fermentasi tembakau.
1.

KOMPOSISI KIMIA

Golongan Senyawa Statis

Termasuk : kation, anion, serat kasar


(selulosa, lignin), pentosan, pektin,
senyawa larut dalam eter ( minyak
atsiri, damar, lilin), tanin (polifenol,
asam fenolat) dan asam oksalat.

Senyawa larut dalam eter merupakan


campuran parafin-hidrokarbon C10-C11
dengan C27-C31, lilin, alkohol, ester
asam lemak dengan rantai C1-C14,
diduga menentukan aroma tembakau
yang dibakar

Golongan Senyawa Statis

Polifenol,
Senyawa penting karena
menentukan warna krosok
(dalam proses pengeringan
enzim polifenol oksidase
mengkatalisis oksidasi
berantai -> proteinpolifenol = berwarna gelap)

Golongan Senyawa Nitrogen

Dibagi 2 yaitu :
1. Senyawa N larut air
(amonia, as.amino, nitrat,
amida, alkaloid/nikotin);
2. Senyawa N tidak larut air
(protein, klorofil)

Klorofil : dalam proses


pengeringan harus dirombak
secara enzimatis agar karotin
dan xantofil lebih dominan
Protein tinggi : menyebabkan
daun tembakau lebih peka
terhadap tekanan

Golongan Senyawa Dinamis

Terdiri : karbohidrat, asam organik


yang larut dalam eter,dan
senyawa yang belum diidentifikasi.

Perbandingan senyawa N dan


senyawa dinamis yang baik :
Tembakau cerutu : 27/33
Tembakau Sigaret : 14/45

BAB 3. TEKNOLOGI PENGOLAHAN


TEMBAKAU CERUTU
Cerutu adalah sejenis rokok yang yang
seluruh bagiannya terbuat dari tembakau
kering.
Rokok cerutu yang bentuknya/ukurannya
seperti rokok pada umumnya dikenal dengan
cigarillos
Rokok cerutu terdiri dari 3 bagian:
1. Pembalut (wrapper, dekblad)
2. Pembungkus (binder, omblad)
3. Pengisi (filler, vulzel)
10/31/2012

Syarat krosok pembalut (4,5%):


1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Daun cukup masak, sehat, utuh, elastis


Lebar, panjang>35 cm
Hasil curing baik
Warna seragam
Tipis, lemas dan halus
Daya pijar/mutu bakar baik
Rasa dan aroma netral/ringan

10/31/2012

Syarat krosok pembungkus(10,5%)


1.

2.
3.
4.
5.
6.

7.

Daun cukup tua dan sehat


Daun boleh lebih tebal dari pembalut
Hasil curing baik, relatif elastis
Lebar, panjang 30 cm
Warna agak rata
Mutu bakar cukup baik
Aroma baik, sedikit ringan dan rasa gurih

10/31/2012

Syarat krosok pengisi(85%)


BAIK

SEDANG

Krosok pengisi ada 3 jenis

JELEK

Daun cukup masak


dan sehat

Daun kurang masak


dan sehat

Daun kurang masak


dan kurang sehat

Warna rata

Cukup rata

Kurang rata

Rasa dan flavour baik

Rasa tajam dan


flavour kurang baik

Rasa dan flaour tidak


baik

Daya bakar baik

Daya bakar cukup


baik

Daya bakar kurang


baik

10/31/2012

TAHAPAN PENGOLAHAN
TEMBAKAU CERUTU
1. PENGERINGAN
Pengeringan tembakau cerutu dilakukan
secara alami.
a. Persiapan Pengeringan.
Daun dikelompokkan menjadi 4 macam
kelas yaitu:
AA = panjang daun > 47 cm
A = panjang daun 41 47 cm
BB = panjang daun 36 41 cm
B = panjang daun 25 36 cm

b. Penyujenan
Daun tembakau yang berukuran sama
disujen dengan arah berhadap-hadapan.
Dalam bangsal pengering daun yang
berukuran AA dan A diletakkan di bagian
tengah sedangkan berukuran pendek
diletakkan dipinggir.

c. Jalannya Pengeringan
Rata-rata fluktuasi suhu selama proses
pengeringan antara 25 35 oC dan
kelembaba relatif 43 96 %.
Lamanya proses pengeringan tergantung
kondisi cuaca dan jenis daun :
Contoh : daun koseran = 16 18 hari
daun kaki = 18 20 hari
daun tengah = 20 22 hari
daun pucuk
= 15 hari

d. Perubahan biokimiawi selama


proses pengeringan

1. PEROMBAKAN KLOROFIL
Selama proses pengeringan klorofil dirombak
menjadi karotin dan xantofil secara enzimatis
oleh enzim klorofilase

2. PEMBENTUKAN WARNA COKLAT


Reaksi oksidasi polifenol yang dikatalisa oleh
enzim polifenol oksidase membentuk senyawa
kompleks protein-polifenol bermolekul tinggi
yang berwarna gelap

Lanjutan .. Perubahan biokimiawi


3. Perubahan Biokimiawi Senyawa N
Sebagian protein dirombak lenjadi asam
amino dan amonia

4. Perubahan Biokimiawi Senyawa Dinamis


Selama pengeringan karbohidrat mengalami
perubahan dengan 2 cara yaitu :
a. polisakarida dan disakarida menjadi
monosakarida
b. Oksidasi sempurna, yaitu karbohidrat
menjadi CO2 dan H2O.

2. FERMENTASI

Syarat fermentasi :
a. tersedianya bahan dasar yang akan
dirubah (protein, karbohidrat)
b. terdapatnya enzim yang masih aktif
c. Suhu cukup tinggi (50-60 oC)
d. kadar air dalam tembakau cukup (min
20%)
e. tersedianya oksigen dari udara cukup
d. waktu fermentasi cukup

Perubahan yang terjadi selama


fermentasi
1. Penurunan berat
Berkurangnya berat 6-18% yang
diakibatkan perombakan protein dan
karbohidrat menjadi senyawa yang
mudah menguap CO2, air, amonia dan gas
lain. Konsentrasi nikotin juga berkurang.
2. Pembebasan panas
Perombakan glukosa dan protein akan
membebaskan panas ( 1 mol
glukosa=686 kal dan 1 mol protein =

Perubahan yang terjadi selama


fermentasi
3. Penyerapan Oksigen dan pembebasan CO2
Asam amino hasil pemecahan protein akan
mengalami oksidasi membebaskan gas CO2
dan NH2. Kenaikan amoniak akibat
fermentasi dapat mencapai 2-3 kali lipat
dengan sebelum fermentasi
4. Perubahan derajat keasaman
Terbentuknya amoniak menyebabkan
peningkatan pH (ke arah Alkalis) ex.
Tembakau pensylvania dari pH=6,3 menjadi
pH=7,0.

Perubahan yang terjadi selama


fermentasi
5. Perubahan Kadar Air
Setelah fermentasi tembakau menjadi
lebih kering sehingga kadar air menurun
dari 20 % menjadi 14-<20 %. Selain itu
tembakau lebih higroskopis.

6. Perubahan daya pijar


Fermentasi menyebabkan peningkatan
daya pijar akibat adanya kehilangan
senyawa N yang larut dalam air.

Pengaruh fermentasi terhadap daya


pijar tembakau
No.

Perlakuan pada
pengeringan

Sebelum
Fermentasi
(detik)

Sesudah
Fermentasi
(detik)

1.

Pengeringan cepat, krosok


hijau langsum

16

2.

Pengeringan normal

30

3.

Pengeringan lambat,
krosok coklat tua

33

48

Perubahan Kualitatif Selama


Fermentasi
1. Terbentuknya Aroma
Perubahan komposisi selama fermentasi menyebabkan
hilangnya komponen yang tidak dikehendaki, fermentasi
menunjukkan aroma khusus sedikit berbau amoniak
2. Perubahan Warna
Setelah fermentasi warna krosok menjadi lebih gelap
dan merata
3. Perubahan Tekstur
Selama fermentasi getah menjadi hilang pada krosok,
tekstur menjadi lebih baik dan lebih berbutir

3. SORTASI
1. Pemisahan menurut jenis daun
2. Pemisahandaun kualitas rendah
mati/Nemor = S
pecah / robel = A
pendek = (AD)
jelek (K)
3. Pemisahan warna
4. Pemisahan ukuran panjang

4. PENYEMPURNAAN FERMENTASI
DAN SORTASI
a. Fermentasi Lanjut ( Nafermentasi)
Tujuan menyempurnakan fermentasi agar
setelah pengebalan tembakau tidak
mengalami fermentasi
b. Pemeriksaan ulang (Nazien)
dilakukan sortasi lagi, untuk
menyeragamkan mutu dan panjang daun
tembakau

5. PENGEBALAN
Proses pengemasan tembakau dalam
bentuk bal dengan berat dan ukuran
tertentu
Ex: tembakau besuki ukuran bal :
panjang 90 -100 cm
lebar 70 75 cm
tebal 29 -35 cm
Kriteria pengebalan sesuai permintaan pasar

BAB 7. PENGOLAHAN
TEMBAKAU RAJANGAN
Tahapan proses :
1. Pemeraman
2. Sortasi
3. Perajangan
4. Pengeringan
5. pengebalan

PEMERAMAN
1.

2.

Tempat pemeraman berventilasi baik dan


tingkat kelembaban tidak jauh beda
antara siang dan malam;
Daun ditumpuk ditempat pemeraman
selama 3-4 hari sampai berwarna kuning
merata

SORTASI

Kualita
s

Sortasi dilakukan berdasarkan gradasi


daun
Warna

Pegangan

Aroma

Kuning terang

halus

harum

Kuning agak coklat

Halus agak kasar

harum

Coklat kekuningan

kasar

Tidk harum

coklat

kasar

Tidak beraroma

PERAJANGAN, PENGERINGAN
DAN PENGEBALAN
Perajangan :
dilakukan dengan alat perajang sederhana dan
halus kasarnya tergantung pasar
Pengeringan :
dilakukan dengan panas matahari, ketebalan
hamparan 3 cm, hingga mencapai kadar air 40%
Pengebalan :
Daun tembakau yang sudah lemas dan elastis
diatur berlapis kemudian digulung, bobot 1 bal 40100 kg

Aplikasi Tembakau
Rajangan
Sigaret Dibedakan menjadi 2 :
1 Sigaret rokok putih
bahan bakunya adalah tembakau flue
cured
2. Sigaret Rokok kretek
bahan bakunya tembakau rakyat dan
ditambah cengkeh
10/31/2012

Syarat umum tembakau sigaret putih


dan kretek
Sigaret putih
Panjang krosok min 1520 cm
Warna kuning ke arah
cerah
Daya bakar bagus agak
mild / ringan
Nikotin rendah

kretek
Tidak ada batasan
Warna coklat sampai
hitam tergantung
varietas
Daya bakar bagus
Nikotin tgt varietas
10/31/2012

BAB 9. HAMA PENYAKIT TEMBAKAU


LEPAS PANEN
1. Kumbang Tembakau
larva dari kumbang Lasioderma sp
memakan krosok, sehingga krosok
menunjukkan gejala lubang kecil dan kotor
hingga hancur.
2. Ngengat Tembakau
Ngengat tembakau Ephestia sp. Gejala
serangan kurang berarti dibanding
kumbang tapi memakan krosok

Cara Pemberantasan
1. Fumigasi
Perlakukan dengan insektisida dalam
bentuk gas dalam ruangan tertutup.
fumigan yang sering digunakan adalah
fosfin (PH3) dalam perdagangan
berbentuk aluminium fosfida (AIP)
dengan dosis 250 cc/m3 selama 3 x 24
jam untuk pencegahan dan 5 x 24 jam
untuk pemberantasan
2AIP + 3 H2O -> Al2O3 + 2PH3

Cara Pemberantasan
2. Menjaga kebersihan gudang
Penyemprotan dengan thiodan dengan
konsentrasi 1% formulasi (o,35 % bahan
aktif)
3. Menjaga kebersihan alat pengangkutan

PENYAKIT TEMBAKAU LEPAS


PANEN

1. Penyakit kutu gudang (barnrot)


Penyebab cendawan Rhizopus arrhizus sp, gejala
busuk pada batang dan daun
2. Telur Katak (green spot)
Penyebab cendawan Cercospora sp , gejala
terjadinya lapisan air tipis pada permukaan daun
3. Mozaik (Kulit katak)
4. Busuk Hitam (black rot)
Penyebab Aspergillus sp dan Penicillium sp, gejala
aroma hilang dan daun mudah hancur
5. Cendawan (mustiness) penyebab Actinomycetes, bau
apek

BAB 4.PRODUK HILIR TANAMAN


TEMBAKAU
1. Rokok
2. Produksi Protein Anti
Kanker, Anti Radang,
obat HIV
3. Biopestisida
4. Biofuel

A. ROKOK
Rokok adalah silinder dari
kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung
negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang
telah dicacah.

JENIS ROKOK DIBEDAKAN


1.
2.
3.
4.
5.

Bahan pembungkus
Bahan baku /isi
Cara pembuatan
Penggunaan filter
Rokok Herbal

JENIS ROKOK BERDASARKAN BAHAN


PEMBUNGKUS
KLOBOT : rokok yang bahan
pembungkusnya berupa daun
jagung.
KAWUNG : rokok yang bahan
pembungkusnya berupa daun aren.
SIGARET : rokok yang bahan
pembungkusnya berupa kertas.
CERUTU : rokok yang bahan
pembungkusnya berupa daun
tembakau.

JENIS ROKOK BERDASARKAN ISI


ROKOK PUTIH : rokok yang bahan
baku atau isinya hanya daun
tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
ROKOK KRETEK: rokok yang bahan
baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh.
ROKOK KLEMBAK: rokok yang bahan
baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan kemenyan

3 Jenis Daun Tembakau Untuk Bahan


Isi Rokok
1. Virginia : Krosok berwarna
kuning ke oranye diperoleh dari
proses flue/fire-curing ---- kadar
gula tinggi
2. Burley : Krosok berwarna coklat
dari proses air- curing --- kadar
gula rendah
3. Oriental : Krosok berdaun kecil
dari proses sun-curing ---- kadar
gula tinggi

JENIS ROKOK BERDASARKAN PROSES


PEMBUATANNYA
SIGARET KRETEK TANGAN (SKT):
rokok yang proses
pembuatannya dengan cara
dilinting dengan menggunakan
tangan dan atau alat bantu
sederhana.
SIGARET KRETEK MESIN (SKM):
rokok yang proses
pembuatannya menggunakan
mesin

Sigaret Kretek Mesin dapat


dikategorikan kedalam 2 bagian :
Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF):
rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh:
Gudang Garam International, Djarum Super
dan lain-lain.
Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM):
rokok mesin yang menggunakan kandungan
tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini
jarang menggunakan aroma yang khas.
Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild,
L.A. Lights, Surya Slims dan lain-lain.

JENIS ROKOK BERDASARKAN


PENGGUNAAN FILTER
ROKOK FILTER (RF): rokok
yang pada bagian
pangkalnya terdapat filter.
ROKOK NON FILTER (RNF):
rokok yang pada bagian
pangkalnya tidak terdapat
filter.

ROKOK HERBAL
Definisi :
Silinder dari kertas
berukuran 70-120 mm
berisi ramuan tembakau
dan beberapa bahan aktif
yang memiliki zat dan
efek farmakologi yang
bermanfaat untuk tubuh

1. Sirih (Piper betle L.)

Mengandung :
Minyak atsiri (seskuiterpen, pati
diatase, gula dan chavicol) yang
memiliki daya mematikan kuman,
antibiotik, dan fungisida;

Eugenol (analgesik dan pereda


nyeri)

2. Siwak (Salvadora persica)


Mengandung :
- Mineral : klorida, potasium,
sodium bicarbonate, fluorida,
silika, sulfur,
- vit C, Trimethylamine,
salvadorine, thanin
- Anti bakteri, merangsang hormon
saliva, menghilangkan plaque,
memelihara gusi, dll

3. Madu
Mengandung :
- Gula (glukosa, fruktosa, dan
sukrosa)
- Enzim (diastase, invertase,
sakarase, katalase, peroksidase, dan
lipase)
- Mineral (K, Na, Ca, Mg, Fe Cl, F, S,
dll)
- Anti antibiotik, anti racun dan anti
kanker.

Teh (Camelia sinensis L.)


Mengandung :
- Polifenol alami (Chatecin, EC, EGC,
EGCG, ECG, dll)
- Asam galat dan turunannya
- Antioksidan alam
- Anti kanker
- Menurunkan kadar LDL

4. Srigunggu / Sengugu (Clerodendron


serratum)
Mengandung :
- Mineral : K, Na
- Alkaloid , flavonoid, asam
oleanolat, sitosterol ,dll
- Efek farmakologis--- anti kanker,
anti racun ,kekebalan tubuh, dll.

KOMPOSISI KIMIA DALAM ROKOK


NIKOTIN, kandungan yang menyebabkan perokok
merasa rileks.
TAR, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang
mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat Karsinogenik.
SIANIDA , senyawa kimia yang mengandung kelompok
cyano.
BENZENE , juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia
organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
CADMIUM sebuah logam yang sangat beracun dan
radioaktif.
METANOL, (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana
yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

KOMPOSISI KIMIA DALAM ROKOK


ASETILENE, merupakan senyawa kimia tak jenuh
yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang
paling sederhana.
AMONIA, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi
sangat beracun dalam kombinasi dengan unsurunsur tertentu.
FORMALDEHIDA, cairan yang sangat beracun yang
digunakan untuk mengawetkan mayat.
HIDROGEN SIANIDA, racun yang digunakan
sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini
juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan
pestisida.
ARSENIK, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
KARBON MONOOKSIDA, bahan kimia beracun
yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

MEREKAYASA KANDUNGAN NIKOTIN


PADA TEMBAKAU
1. Teknik pemangkasan bunga senyawa
asimilat di translokasikan ke jaringan
vegetatif
2. Pemanenan secara bertahap
3. Teknik blending;
4. Teknik desain rokok; (menurunkan
nikotin dari 2,7 ke 1,1 mg/cig) dengan
filter selulosa asetat

PENELITIAN TENTANG
MANFAAT ROKOK
1. Jurnal Neurologi, 2007 = merokok
mengurangi resiko parkinson.
2. Menurunkan resiko diabetes dan
obisitas ---- Nikotin stimulan penekan
nafsu makan
3. Jurnal Thrombosis Research, 2010 =
Asap rokok (senyawa tertentu)
mengaktifkan sitokrom (protein
tertentu) mengaktifkan clopidogrel
(obat menghambat penggumpalan
darah pada penderita jantung
koroner).

ROKOK DI INDONESIA
Di Indonesia dikenal 2 jenis rokok :
1. Rokok Kretek
rokok yang menggunakan clove
( SKT dan SKM )
2. Rokok Putih
rokok yang tidak menggunakan
clove (SPM = sigaret putih mesin )

1. ROKOK KRETEK
Tipe berdasarkan penggunaan flavour:
1) High Flavour: tipe sweet spicy (Gudang Garam,
Djarum); tipe nutty fruity (Bentoel
International, Grendel).
2) Low Flavour: tipe natural (234, Mild, Saritoga)

Tipe berdasarkan kandungan tar dan nicotine


1) Low Tar & Nic (< 15 mg tar/cig. & < 1,1 mg nic./
cig.): A Mild, Star Mild, & L.A.
2) Medium Tar & Nic (15 < mg tar/cig. < 20 & 1,1 < mg
nic/cig. < 1,5): Bentoel Mild, A International, & 234
Filter.
3) Regular : selain no 1 dan no 2.

2. ROKOK PUTIH
Terdapat dua tipe cita-rasa, yaitu:
1) American Blend: sweet aromatic
anissed & typical acid fruit, chocolate &
fermented (Marlboro, Lucky Strick, dll)
2) Virginia Blend: typical virginia smoke
taste & fermented acid taste (Ardhat,
555, dll) termasuk English type dan Asia
type (Japan Tob., China Tob., lainnya)

Proses Produksi Rokok Kretek


Raw mat produksi rokok kretek terdiri atas
empat bagian yang masing-masing bagian
merupakan compound, yaitu:
1) Blend Tembakau
2) Blend Clove
3) Casing Flavour
4) Top Flavour

Blend Tembakau dan Blend Clove


Blend Tembakau merupakan campuran
dari berbagai macam jenis tembakau
(bentuk rajangan) dengan
perbandingan tertentu sedemikian
rupa sehingga diperoleh cita-rasa
tembakau yang diinginkan.
Blend Clove merupakan campuran dari
beberapa jenis clove (bentuk rajangan)
dengan perbandingan tertentu
sedemikian rupa sehingga diperoleh
cita-rasa clove yang diinginkan.

Tobacco Flavour
Tobacco flavour terdiri atas dua bagian yang
masing-masing berbeda peranannya terhadap
rokok kretek yang dihasilkan. Kedua bagian
tersebut adalah:
1) Casing Flavour dan 2) Top Flavour.
Casing Flavour
merupakan larutan compound dari berbagai
macam raw mat yang terlarut dalam air, yang
berperan memperbaiki, meningkatkan dan
menyempurnakan cita-rasa blend
tembakau. Raw mat yang digunakan dalam
membentuk casing umumnya berupa ekstrak,
konsentrat, resinoid, dan bentuk lain yang larut
dalam air.

Compound casing terdiri atas beberapa block:

Humectant ( PG, Gliceryn, Madu )


Sweet block
Tobacco acid ( Sour Plum, Plum Casing )
Brown block ( Coffee Extrac, Cocoa, Mapple,
Anis Casing )
Spicy block ( Keningar / Kayu Manis )
Fermented block
Tobacco softener/ smoothener (Licorice)
Tobacco enhancer/ improver (Tabac-Tabac)
Burning & Preservative agent
Body replacer (Cocoa)
Fixative
Solvent (water)

Top Flavour
merupakan larutan compound dari
berbagai macam flavour yang
terlarut dalam alcohol, yang
berperan memberi arah cita-rasa
rokok kretek yang dihasilkan. Raw
mat yang digunakan dalam
membentuk Top flavour umumnya
berupa oil, oleoresin, absolute, dan
aroma chemical yang larut dalam
alcohol.

Compound Top terdiri atas beberapa


block:
Pack aroma
Sweet block (Tabac Sweet, Vanilla,
Sweet Alami, Anis dll)
Fresh block (Havana, Manila)
Fermented block (Rhum, Cognag,
Jamaica)
Fruity block (Nangka, Strawberry, Fruity)
Brown block (Gurih FC, Coffee, Mapple)
Spicy block (Cassia, Clove Oil, Nut Meg,
Ginger dll = Spicy TF)
Tobacco Top block (Madura, Virginia)

B. PRODUKSI PROTEIN PADA TEMBAKAU


DENGAN REKAYASA GENETIK
Produksi dilakukan dengan metode
rekayasa genetika bernama molekul
"pharming", yakni menyisisipkan gen ke
dalam virus yang kemudian menginfeksi
tanaman tembakau. Virus tersebut
mengangkut DNA yang direkayasa untuk
menghasilkan protein. Setelah proses
tersebut, daun tembakau dipanen untuk
proses ekstraksi dan pemurnian protein.

PROTEIN ANTI RADANG DARI


TEMBAKAU
Tembakau transgenik yang memproduksi
interleukin-10 (IL-10), yang merupakan cytokine
anti-radang yang ampuh.
Cytokine adalah protein yang merangsang sel-sel
kekebalan tubuh agar aktif. Kode genetik (DNA)
yang mengode IL-10 ditanam dalam tembakau, lalu
tembakau akan memproduksi protein tersebut.
Tembakau dapat memproduksi dua bentuk IL-10 itu
dengan tepat (Mario Pezzotti dari Universitas
Verona )

CYTOKINE

C. BIOPESTISIDA DARI TEMBAKAU


tembakau juga bisa
digunakan untuk insektisida
karena nikotin yang
terkandung merupakan
neurotoxin yang sangat
ampuh untuk serangga.

D. BIOFUEL DARI TEMBAKAU


Minyak dari biji tembakau
merupakan
Biofuel yang bisa menekan emisi
karbon antara 50-80 persen.
Sejak bahan bakar jenis ini
diperkenalkan pada 2011, sudah
lebih dari 1.500 penerbangan di
seluruh dunia menggunakan
biofuel.

PRODUKSI PROTEIN DAN BIOETHANOL


DARI TEMBAKAU
Protein dalam tanaman tembakau
dikenal sebagai thioredoxin/TRX)
TRX berfungsi untuk mengatur
dalam organisme hidup, dan dapat
membantu protein lain untuk
melipat dan membentuk diri mereka
sendiri sehingga menjadi lebih
fungsional.

PROTEIN DAN BIOETHANOL


Dengan memodifikasi gen pengkodean TRX
jenis f dan m, jumlah protein rekombinan
(dalam hal ini seperti albumin). Hasilnya
dengan melipatgandakan TRX, dan
meningkatkan jumlah kelarutan.
Proses inilah yang membantu ekstraksi
tembakau sekaligus menurunkan biaya
Ekstraksi Protein Tembakau.

PROTEIN DAN BIOETHANOL


TRX f menghasilkan peningkatan
signifikan jumlah pati dari daun, yang
bisa mencapai 700% dibanding
dengan jumlah yang dihasilkan TRX
m.
tanaman tembakau hasil rekayasa
genetika tersebut bisa menghasilkan
500% lebih karbohidrat atau gula
hasil fermentasi. (Ruth Sanz)

PROTEIN DAN BIOETANOL


karbohidrat hasil fermentasi
tersebut bisa diubah menjadi
bioetanol. (40 liter bioetanol
per satu ton daun tembakau
segar, berdasarkan Pusat
Nasional Energi Terbarukan di
AS)

REVIEW TEKNOLOGI TEMBAKAU HILIR


1. Rokok Divine (Rokok yang diberi saos
Asam Amino) (Sumitro, 2013)
- Asap rokok mengandung 4.800
senyawa berbahaya.
- Radikal bebas (Peroxy, Fe2+, FeS,
Hidroperoxida, MnO2).
- Asam Amino , sebagai bahan
pembangun protein yang
bermanfaat menggantikan sel rusak.

Radikal bebas pada rokok kretek dan rokok


Devide
Jenis Rokok

Jenis Radikal Bebas

Rokok Kretek
Rokok Kretek + Histidine

Peroxy, FE2+, FeS,


Hidroperoxida, MNO2
FeS, Hidroperoxida, Fe2+

Rokok Kretek + Lycine

Peroxy, FeS, Hidroperoxsida

RK + Valine

CO2, FeS, Fe2+

RK + Alanine

Peroxy, FeS, Hidroperoxsida

RK + Cystein

Hidroperoxida, FeS, MNO2

RK + Serine

FeS, Hidroperoxida, Fe2+

2. Nicotinetobacco-Candy
Bahan baku : ekstrak tembakau (tembakau
rajangan kering + NaOH)
Distilasi ekstrak tembakau.
Formulasi Candy : 15 ml mentega cair + 100 g
gula + 75 ml air panas + 30 ml gula jagung +
ekstrak tembakau 0,47 g
Hasil : nicotine tetap terdeteksi

3. Nicotine sebagai Inhibitor Korosi


(Jurnal Tecnobiologi IV(2) 2013)
Cara kerja nicotine sebagai inhibitor korosi :
Ekstrak nikotine mendonorkan atom notrogen
pada nokotin kepada atom Fe +2, sehingga
membentuk senyawa kompleks {Fe(NH3)6}
senyawa ini memiliki kestabilan yang tinggi
dibanding Fe, sehingga dapat digunakan
sebagai proteksi dalam korosi.

4. Ekstrak tembakau + Pupuk Urea


sebagai anti rayap
Ekstrak tembakau + Urea --- dapat dapat
digunakan sebagai anti rayap pada kayu .
Pupuk urea CO(NH2)2 dengan BM 60,056
g/mol, kandungan Nitrogen 46,67%., dengan
kandungan nitrogen tinggi sebagai stimulus
mempercepat efek racun pada serangga
(Rayap).

5. Ekstrak Tembakau Untuk


Biopestisida
Prinsip :
- Daun tembakau, dimaserasi dengan air (suhu 64 oC dan
pH 5,6). Maserasi dilanjutkan dengan metanol selama
24 jam
- Campuran disaring, filtrat ditambah air + n-hexane
dengan rasio 2:1:2.
- Kocok, akan terbentuk lapisan hexane dan methanol +
air
- Ekstrak metanol - air + sam sulfat 0,2 N +tawas -
garam alkaloid
- Garam alkaloid + NH3 - terbentuk kristal nikotin

6. Asap Cair Tembakau


Tembakau rajangan

Pirolisis
Kondensasi
Asap cair
Cetrifuge
Penyaringan
Redistilasi
Asap cair hasil re distilasi

7. Smoke Candy
Sukrosa + maltosa + air
Pencampuran
Pemanasan (suhu 105 oC selama 20 menit)
Penambahan (gelatin, gum arab, lemak makan,
redistilat asap cair, saos rokok, menthol)
Pendinginan sambil diaduk (suhu 60oC)
Homogenisasi
Pencetakan
Smoke candy

Anda mungkin juga menyukai