Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keputihan
Sasaran : Tn. Rajiman
Tempat : Rumah Tn. Rajiman
Hari/Tanggal : Minggu, 04 Desember 2019
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Annisa Rahma Nur Aulia

1.1. Latar Belakang


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru
atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan,
jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat
menyebabkan kecanduan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker,
penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, dan efek buruk
bagi kelahiran.
1.2. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 10 menit tentang bahaya
serta dampak merokok terhadap tubuh, pasien dan keluarga pasien memahami
tentang tahapan dalam berhenti merokok.

1.3. Tujuan Intuksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu:
1. Memahami bahaya rokok bagi tubuh
2. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok
3. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
4. Berhenti mengkonsumsi rokok

1.4. Stategi Pelaksanaan


1. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
2. Media
a. Leaflet
3. Waktu dan tempat
a. Jam 8.00 WIB tanggal 15 Desember 2017 di Ruang Penyakit Dalam RS
Dustira
4. Garis besar materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Jenis rokok
d. Dampak merokok
e. Berhenti merokok
f. Kesimpulan

1.5. Proses Pelaksanaan


No Kegiatan Respon masyarakat Waktu
1. Pendahuluan a. Membalas salam 2 menit
a. Penyampaian salam b. Memperhatikan
b. Perkenalan c. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic penyuluhan d. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan e. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan
2 Penyampaian materi 1. Memperhatikan7 menit
1. Materi penjelasan dan
a. Pengertian rokok mencermati materi
b. Kandungan rokok 2. Bertanya
c. Jenis rokok 3.Memperhatikan
d. Dampak merokok jawaban
e. Berhenti merokok
f. Kesimpulan
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup a. Memperhatikan 1 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan b. Menjawab salam
b. Mengahiri dengan salam
1.6. Setting Tempat
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
1.7. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup

1.8. Kriteria Evaluasi


Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang:
1. Pengertian rokok
2. Kandungan rokok
3. Jenis rokok
4. Dampak merokok
5. Berhenti merokok
6. Kesimpulan
BAHAYA ROKOK DALAM TUBUH
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Tipe rokok
d. Dampak merokok
e. Cara berhenti merokok
f. Kesimpulan

2.1 Pengertian Rokok


Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau
sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan
tambahan (Heryani, 2014).

2.2 Kandungan Rokok


Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah
sebagai berikut:
a. Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung
berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat
dan kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah
meningkat (Tawbariah et al., 2014).
Menurut Jeanne Mandagi, (1996 :152) nikotin dalam jumlah kecil
mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi kadang – kadang bisa
meradang. Ditambahkan pula oleh Sue Armstrong (1991 : 7) bahwa
nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah
satu racun paling keras yang kita kenal. Kedua pendapat ini memberikan
penjelasan tentang dampak nikotin pada tubuh dan karakterisiknya. Hal
initentunya tergantung pada jumlah dan keadaan fisiologis serta psikologis
orangnya. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara 20
mg sampai 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan.
Meghisap satu batang rokok berarti telah menghisap 2 – 3 mg
nikotin. Jika asapnya tidak dihisap, nikotin yang terhisap hanya 1 – 1,5 mg
saja. Bagi orang – orang yang bukan perokok atau yang tidak biasa
merokok, dengan menghisap 1 – 2 mg nikotin saja sudah menyebabkan
mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka berkeringat dan
terasa sakit di daerah lambung. Nikotin menaikkan tekanan darah dan
mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih
berat. Selanjutnya, nikotin juga menyebabkan ketagihan. (Jeanne
Mandagi, 1996 :152). Seperti yang kita ketahui bahwa nikotin mempunyai
pengaruh menenangkan.
b. Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru, mengandung bahan-bahan karsinogen
(Mardjun, 2012).
Lebih dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun partikel padat
terkandung dalam asap rokok. Diantara zat – zat tersebut ada yang
mempunyai efek karsinogen. Tar adalah komponen dalam asap rokok yang
tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan – tetesan
cairannya. Sebatang rokok menghasilkan 10 – 30 mg tar. Cerutu dan rokok
pipa justru menghasilkan tar yang lebih banyak. Tar merupakan kumpulan
berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang
ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian dan industri sigaret
serta bahan pembuat rokok lainnya. Jeanne Mandagi, (1996 :152). Oleh
karena itu, kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang
berhubungan dengan resiko timbulnya kanker karena tar mempunyai efek
karsinogen.
c. Karbon monoksida (CO)
Merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya
dibawa oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam
pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh
darah, menyebabkan pembuluh darah tersumbat.
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau sama
sekali. Gas ini bisa kita jumpai pada asap yang dikeluarkan mobil. Karbon
monoksida yang terkandung dalam rokok dapat mengikat dirinya pada HB
darah dengan akibat oksigen tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh
tubuh ( padahal yang diperlukan tubuh adalah oksigen). Tanpa oksigen ini,
baik otak maupun organ tubuh yang lain tidak dapat berfungsi. Seperti
halnya mesin yang perlu udara untuk membakar bensin agar mesin
tersebut bergerak, maka tubuh kita perlu oksigen untuk membakar
makanan yang disimpan dalam jaringan tubuh untuk memberikan energi.
Selanjutnya, efek dari karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh
darah akan menyempit dan mengeras sehingga akhirnya dapat
mengakibatkan peyumbatan.
“Satu batang rokok yang dibakar mengandung 3 – 6 % karbon
monoksida dan dalam darah kadarnya mencapai 5%. Pada orang yang
bukan perokok, kadarnya adalah 1%. Perokok dengan kadar karbon
monoksida 5% ke atas mendapat serangan 3 kali lipat dibanding dengan
bukan perokok. Gabungan karbon monoksida dengan nikotin akan
mempermudah para perokok menderita penyakit penyempitan dan
penutupan pembuluh darah dengan akibat – akibatnya”.

Gambar kandungan rokok


2.3 Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan
atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
 Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
 Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
 Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas
 Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
 Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
 Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.


 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan
cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat
bantu sederhana.
 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.


 Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
Merek-merek rokok yang terkenal
 LA Lights
 LA Menthol
 Djarum BLACK
 Djarum Super
 A Mild
 Clas Mild
 Bentoel
 Benson & Hedges
 Lestees
 Lintang Enam
 Dji Sam Soe
 Gudang Garam
 Lucky Strike
 Marlboro
 Wismilak
 Star Mild
 X Mild
 U Mild

2.4 Dampak merokok


Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011)
merokok membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok menyebabkan
penyakit dan memperburuk kesehatan,seperti :
a. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok
mengalami penurunan pada Forced Expiratory Volume in second (FEV1),
dimana kira-kira hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK (Saleh,
2011).
b. Penyakit Kanker Paru
Terdapat hubungan yang erat antara kebiasaan merokok dengan kanker
paru sebab penyebab utama dari penyakit ini adalah rokok. Bahkan
Chaerunnisa. “Bahaya rokok bagi kesehatan paru”. 2008.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel
mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak
(hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada
jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan
alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan
timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala
klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru
menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM,
termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Terdapat pula
hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama rokok, dengan
timbulnya kanker paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren,
dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Tar juga
berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan
perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 1030
kali lebih sering.
c. Penyakit Jantung Koroner
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok
dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di
negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta)
disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit
jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986
dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari
9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Dengan demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab
penyakit jantung koroner tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit
jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak
dan perifer sebagaimana akibat yang dihasilkan karbon monoksida. Efek
rokok terhadap jantung dapat dijelaskan melalui efek kimia. Ada dua zat
yang dianggap mempunyai efek yang besar yaitu CO ( Karbon Monoksida
) dan nikotin. Efek berkepanjangan dari karbon monoksida adalah bahwa
jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit dan mengeras
sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan.
Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati
mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 24 kali
pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat
dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Faktor risiko
merokok bekerja sinergis dengan factor-faktor lain, seperti hipertensi,
kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK. Perlu
diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner
berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok
dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran
(aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak
pembuluh darah perifer. Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh darah
arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada
dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
d. Penyakit Stroke
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak yang
bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.
e. Penyakit Mulut
Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler
dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut.
Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari
produk-produk rokok yang dibakar dan dhiisap. Iritasi ini menimbulkan
lesi putih yang tidak sakit.
Memang terdapat keterkaitan yang erat antara merokok dengan
kesehatan mulut karena aktivitas merokok dimulai di mulut. Merokok juga
dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah,
gusi, mukosa mulut, gigi dan Langit-langit yang berupa stomatitis nikotina
dan infeksi jamur.
f. Pengaruh Merokok Terhadap Lidah.
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada
papilafiliformis (tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi
lebih panjang (hipertropi). Di sini hasil pembakaran rokok yang berwarna
hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan
rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa
(tastebuds).
g. Pengaruh Merokok Terhadap Gusi.
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang
bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan
berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil
pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran
darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.
h. Dampak Bagi Perokok Pasif
Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat
menyebabkan beberapa penyakit berbahaya. Namun mereka biasanya
masa bodoh terhadap hal itu dan menganggap bahwa merokok adalah
urusan pribadi mereka, tetapi sebenarnya merokok bukan urusan pribadi.
Asap rokok tidak hanya berpengaruh kepada perokok aktif, tetapi
juga mengotori udara sekitar. Orang – orang yang bukan perokok, tetapi
ikut menghirup udara yang tercemar asap rokok dinamakan perokok pasif
('passivesmoking'). Perlu diketahui bahwa asap yang dihasilkan dan rokok
yang mengepul ke udara luar ditambah dengn asap yang dihembuskan oleh
perokok mengandung zat kimia yang lebih tinggi dari pada yang dihisap
oleh perokok sendiri yang labil. Mereka yang peka sebagai perokok pasif
terutama adalah bayi dan anak – anak.
Risiko yang akan diterima perokok pasif antara lain dapat
mengalami kanker paru dan penyakit jantung, masalah pernapasan
termasuk radang paru dan bronchitis, sakit atau pedih mata, bersin, batuk –
batuk, dan sakit kepala. Di samping itu, perokok pasif juga mempunyai
risiko yang ebih tinggi untuk mengidap berbagai penyakit, 30 % penyakit
jantung dan 25% kanker. Bagi ibu hamil yang merokok akan mengalami
pengaruh buruk antara lain akan mengalami keguguran, pendarahan, bayi
lahir prematur, bayi meninggal / meninggal setelah lahir, bayi lahir dengan
berat badan rendah ( lebih rendah dari normal ) dan bayi sering sakit.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok selain
mempengaruhi kesehatan, juga akan mempengaruhi penyediaan tenaga
kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif. Dengan kematian
mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian
besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan
penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit
bagi individu dan keluarga. Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak
penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang
dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.

Gambar. Dampak rokok bagi tubuh


2.5 Berhenti Merokok
Adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang perokok untuk
meninggalkan kebiasaan merokok yang pada dasarnya merupakan perpaduan
dari terapi perilaku dan obat untuk menghentikan kebiasaan merokok tersebut
(Syafiie,2009).
a. Manfaat berhenti merokok
Manfaat berhenti merokok menurut Mikail (2011) antara lain :
(1) Dalam 8 jam
Kadar nikotin dan tingkat karbon monoksida dalam darah berkurang,
hal ini juga menyebabkan penurunan risiko serangan jantung. Oksigen
dalam darah juga akan meningkat menjadi normal.
(2) Dalam 24 jam
Risiko mengalami serangan jantung menurun. Semua karbon
monoksida dan nikotin keluar dari tubuh.
(3) Dalam 48 jam
Inilah bagian tersulit, karena perokok akan mengalami efek samping
seperti sakit perut, muntah dan juga kemungkinan mengalami
hipotermia.
(4) Dalam 72 jam
Tabung bronkial mulai rileks dan bernapas menjadi lebih mudah.
(5) Dalam 2 minggu
Fungsi paru meningkat sampai 30% sehingga sirkulasi darah
meningkat,berjalan menjadi lebih mudah, tetapi juga dapat
menyebabkan gejala penarikan diri seperti mudah tersinggung, sakit
kepala, dan kecemasan, inilah alasan obat antidepresan bekerja dengan
baik dalam berhenti merokok.
(6) Antara 1-9 bulan
Silia di paru-paru mulai berfungsi dengan baik.
(7) Setelah 1 tahun
Risiko serangan jantung akan berkurang setengah dibandingkan saat
satu tahun yang lalu.
(8) Setelah 10 tahun
Risiko terkena serangan jantung dan kanker paru-paru sama seperti
seseorang yang belum pernah merokok.
b. Cara berhenti merokok
(1) Mengelola stress
Stres bisa menjadi salah satu alasan seseorang memilih untuk
merokok. Setelah merokok, seseorang merasa butuh hal lain untuk
membuat rileks. Cobalah beberapa cara untuk meredakan ketegangan,
seperti mendengarkan musik, pijat, atau yoga. Selain itu, di awal masa
percobaan untuk berhenti, sebisa mungkin hindari situasi yang
mendatangkan stres.
(2) Hindari pemicu
Sedapat mungkin hindari faktor yang dapat membuat Anda kembali
merokok, seperti berkumpul dengan sesama perokok, minum kopi,
atau minuman keras. Jika terbiasa merokok setelah makan, Anda bisa
mencari cara lain sebagai pengganti, seperti mengunyah permen karet
atau menggosok gigi.
(3) Terapi Penggantian Nikotin (Nicotine-Replacement Therapy / NRT)
Berhentinya asupan nikotin umumnya membuat seorang perokok
merasa frustrasi sehingga sering membuat mereka gagal berhenti
merokok. Terapi penggantian nikotin dapat membantu meringankan
rasa frustrasi atau gejala putus obat tersebut.
NRT bekerja dengan melepaskan nikotin dalam kadar rendah
secara terus-menerus ke pembuluh darah. Unsur nikotin yang
digunakan tidak mengandung tar, karbon monoksida, dan bahan kimia
berbahaya lain seperti yang terdapat di dalam rokok. Prosedur ini
membantu mengurangi hasrat tubuh untuk kembali merokok saat tubuh
mulai merasakan hilangnya asupan nikotin. Media NRT beragam,
seperti permen karet, plester yang ditempelkan pada kulit, atau tablet,
atau bisa dengan cara disemprotkan ke mulut atau hidung.
(4) Obat-obatan yang diresepkan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang dapat membantu
mengurangi hasrat untuk merokok dengan cara memengaruhi proses
kimia di otak. Obat ini juga membuat merokok menjadi tidak lagi
memuaskan. Tersedia juga obat yang dapat membantu meredakan efek
berhentinya asupan nikotin, seperti depresi dan ketidakmampuan
berkonsentrasi.
(5) Libatkan keluarga dan teman dekat
Beri tahu kerabat dan lingkaran pertemanan dekat bahwa Anda sedang
dalam proses berhenti merokok. Dukungan orang lain dapat begitu
berperan dalam membantu Anda berhenti merokok. Mereka yang akan
mengingatkan dan membantu menjaga situasi menjadi lebih kondusif.
(6) Terapi perilaku
Terapi perilaku adalah bentuk konseling yang membantu
mengidentifikasi dan fokus pada strategi berhenti merokok. Terapi ini
dilakukan dengan bicara pada konselor atau sekelompok grup
pendukung. Untuk memaksimalkan keberhasilan, terapi ini dapat
dipadukan dengan terapi penggantian nikotin dan/atau obat-obatan.
(7) Membersihkan rumah
Bersihkan rumah dari aroma rokok dan segala hal yang dapat
mendukung Anda merokok dalam jumlah banyak. Cuci pakaian, sprai,
karpet, atau tirai yang mengandung aroma rokok. Gunakan pengharum
ruangan untuk membantu menghilangkan bau asap rokok.
(8) Terus berusaha
Berulang kali gagal berhenti merokok adalah kondisi yang umum
terjadi. Gagal sekali bukan berarti Anda tidak mungkin berhasil lepas
dari rokok. Banyak orang yang akhirnya baru dapat berhenti
selamanya setelah mencoba beberapa kali.
(9) Olahraga
Olahraga dapat membantu mengurangi dan mengalihkan hasrat akan
nikotin. Begitu ingin merokok, kenakan sepatu olahraga Anda dan
mulailah lakukan aktivitas olahraga, seperti sepakbola, lari, bahkan
sekedar jalan kaki. Bergabung ke dalam klub kebugaran yang berisi
orang-orang yang hidup sehat juga dapat banyak membantu.
(10) Pola makan sehat
Hindari melakukan diet sambil mencoba berhenti merokok untuk
menghindari kegagalan dalam kedua hal tersebut. Fokus saja dalam
mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Kedua kelompok makanan
ini membuat rokok menjadi terasa tidak lagi memuaskan. Selain itu,
sayur dan buah juga membuat tubuh menjadi lebih sehat, suatu kondisi
yang selaras dengan tujuan Anda berhenti merokok, bukan?
(11) Pikirkan keuntungannya
Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari berhenti merokok, seperti:
 Tubuh yang lebih sehat. Berhenti merokok berarti menurunkan
tekanan darah, menurunkan tingkat risiko serangan jantung,
serta paru-paru yang lebih sehat.
 Adanya dana lebih yang tadinya digunakan untuk membeli
rokok.
 Hilangnya bau mulut tidak sedap akibat rokok.
 Kulit yang lebih cerah dan bersih.
 Keluarga termasuk anak-anak di sekitar Anda terhindar dari
bahaya merokok secara pasif.
 Semangati diri sendiri dengan mengingat manfaat-manfaat di
atas.
(12) Hipnosis
Hipnosis adalah proses memfokuskan pikiran dalam keadaan rileks
untuk mengubah perilaku. Oleh karena praktiknya yang berbeda-beda,
maka sulit untuk meneliti apakah prosedur ini benar-benar efektif
membuat seseorang berhenti merokok. Namun sebagian orang
mengaku telah merasakan manfaatnya. Jika ingin mencoba, dokter
Anda mungkin dapat merekomendasikan seorang terapis hipnosis
profesional.
(13) Akupunktur
Penggunaan akupunktur sebagai bentuk terapi berhenti merokok biasa
diterapkan pada bagian telinga. Meski keefektifannya belum terbukti
secara ilmiah, namun tidak ada salahnya mencobanya sesuai instruksi
seorang terapis berlisensi.
Jika berhenti seketika terasa sulit, maka sebagai langkah awal,
Anda bisa mengurangi frekuensi dan jumlah rokok yang diisap per
hari, sambil menetapkan target mingguan hingga akhirnya benar-benar
bisa terbebas dari efek rokok yang aditif.

2.6 Upaya Pencegahan


Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku
merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan
menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk
merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan
merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan
keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat
dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok,
karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan.
Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster,
film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan
merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah,
televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
 Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena
kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan
sendiri.
 Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu
mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
 Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok.
Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara
jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak
saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain
(misal: orangtua)

2.7 Rencana Evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. Kegiatan penyuluhan telah dilakukan 1 (hari) sebelum kegiatan.
b. Rencana penyuluhan di koordinir oleh pembimbing.
c. Media penyuluhan disiapkan 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. 7 orang pasien (100 %) hadir dalam penyuluhan.
b. Kegiatan bertempat di Ruang Penyakit Dalam RS Dustira
c. Peserta yang aktif bertanya 7 orang (100 %).
d. 7 orang pasien (100 %) menyimak yang disampaikan.
3. Evaluasi akhir
7 orang pasien (100 %) mampu menyebutkan pengertian rokok,

kandungan rokok, jenis rokok, dampak dan cara berhenti merokok.

2.8 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh
yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan
sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda
jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.
Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa
kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang
menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena
dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.
Daftar pustaka
1) http://www.sitepalace.com/ramisa/bahayarokok.htm
2) http://bahayarokok.blogspot.com/
3) http://www.e-psikologi.com/remaja
4) http://www.pjnhk.go.id/content/view/175/31/
5) http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok

Anda mungkin juga menyukai