1. PENDAHULUAN
Bahaya merokok pada kesehatan memang sangat banyak sekali, pada bungkusnya
saja sudah tertera dengan jelas berbagai penyakit berbahaya yang dapat di sebabkan oleh
sebatang rokok.Ratusan bahaya merokok bagi kesehatan manusia dan berbagai bagian tubuh
kita yang sangat mematikan dan perlu kita hindari. Merokok dapat menyebabkan
beberapa penyakit berbahaya seperti kanker, penyakit pernapasan kronis, dan penyakit
jantung, impoten, bahkan dapat menyebabkan kematian dini. Menurut pusat pengendalian
dan pencegahan penyakit Amerika serikat (CDC) Lebih dari 440.000 orang di Amerika
Serikat dan 100.000 di Inggris meninggal dunia dikarenakan merokok setiap tahun. Selain itu
lebih dari 92 Milyar Dollar (USD) hilang setiap tahun karena kehilangan produktivitas akibat
kematian dini yang berhubungan dengan merokok. Perlu diketahui beberapa zat kandungan
rokok lainnya dikenal mempunyai efek yang merugikan tulang dan kulit. Anda mungkin
terkejut untuk menemukan nama beberapa bahan kimia dalam asap rokok. Berikut ini akan
dijelaskan kandungan dan zat-zat rokok yang membawa efek buruk terhadap kesehatan.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
A. Mengapa rokok berbahaya ?
B. Zat-zat apa saja yang terkandung dalam sebatang rokok ?
C. Apa sajakah efek berbahaya yang ditimbulkan dari rokok ?
3. TUJUAN MAKALAH
A. Mengetahui bahayanya mengkonsumsi rokok
B. Mengetahui zat-zat apa saja yang terkandung dalam sebatang rokok
C. Memahami efek berbahaya yang ditimbulkan rokok
BAB II
Efek Berbahaya yang ditimbulkan Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Di Indonesia pemasaran rokok adalah pemasaran produk yang paling heboh! Gencar
menyelusup kesegenap wilayah kehidupan masyarakat disemua strata. Tua, muda, miskin dan
kaya bisa menikmati rokok. Hal yang biasa, produsen rokok menjadi sponsor acara musik,
sehingga masyarakat, kawula muda khususnya bisa menikmati pertunjukkan musik artis
idolanya dengan cuma-cuma. Sponsor acara olahraga. Meskipun didunia olahraga, merokok
adalah hal yang tabu. Menjadi donatur – sponsor untuk pengelolaan, keindahan taman suatu
kota, kegiatan seminar dan lain sebagainya.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-
coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan
merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk negara-negara Islam
Menurut WHO, merokok akan menciptakan beban ganda, karena merokok akan
menganggu kesehatan sehingga lebih banyak biaya harus dikeluarkan untuk mengobati
penyakitnya. Disamping itu meropok juga menghabiskan uang yang seharusnya digunakan
untuk membeli makanan yang bergizi.
Untuk mengurangi/menghilangkan kemiskinan, pemerintah perlu segera mengatasi
masalah konsumsi tembakau. Karena itu Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia
mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih serius lagi mempertimbangkan untuk
menandatangani global Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) akhir masa
penandatangan akhir Juni 2004. Dengan demikian Indonesia dapat menjadi pemimpin
regional dalam gerakan pengawasan tembakau.
Selain meluncurkan buku, Menkes menyerahkan penghargaan “Manggala Karya
Bakti Husada Arutala” kepada Pondok Pesantren Langitan karena jasanya dalam
menciptakan Kawasan Tanpa Rokok serta penyerahan hadiah kepada 4 pemenang Quit and
Win (Lomba Berhenti Merokok) yang diselenggarakan Lembaga Menanggulangi Masalah
Merokok (LM3).
.
2. Jenis rokok
Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh,
dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan
benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik.
Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau.
Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa
dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di
AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis
kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang
diisap denganhidung atau mulut.
5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-
buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara,
TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur
seperti dikafe-kafe
Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam
sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya tujuh
ratus macam zat saja yang dikenal. Sedikit info tentang rokok yang berkenaan dengan bahan
pokoknya, tembakau : Tembakau berasal dari kata Indian ‘tobago’ mengandung sekitar 2.000
unsur kimiawi! Yang sepuluh (10) diantaranya berbahaya bagi kesehatan, yakni : Tar
[belangkin], karbon monoksida, nikotin, hidrogen sianida, benzopyrene, dimethyl
nitrosamine, N-Nitrosonor nikotin, catechol, phenol dan acrolein. Di beberapa negara telah
dikenakan ketentuan-ketentuan pembatasan kadar tar, nikotin dalam pembuatan rokok.
Bahkan di Norwegia, Swedia dan Finlandia, pembatasan merokok telah tegas diatur dengan
undang-undang. Tahun 1971 pemerintah Norwegia mensahkan pendirian ” National Council
on Smoking and Health ” atau Dewan Nasional untuk Merokok dan Kesehatan . Disini ada 15
macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari
glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung alkohol yang pasti
sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Karbon monoksida adalah bahan kimia
beracun ditemukan dalam asap buangan mobil. Hal inilah yang kemudian bisa menurunkan
jumlah oksigen dalam darah dan menghalangi semua kinerja organ pensuply oksigen di
dalam tubuh. Karena tubuh kurang oksigen membuat jantung mengalami penebalan dan
bekerja lebih keras memompa darah. Inilah penyebab utama seorang perokok bisa mengalami
serangan jantung secara mendadak. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna
dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh
hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu molekul hemoglobin dapat membawa empat
molekul oksigen. Apabila didalam hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat
seseorang akan kekurangan oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar. Jadi
menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau
yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh dan kalau
disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat
membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini
paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika
dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya
pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat pembius pada saat
operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet dan
pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik
misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini menghalangi
oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah alkohol
sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana hidrogen
dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang sangat beracun
dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap
dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi kayu
dan arang juga dari getah tembakau. Tar itu sendiri mengandung banyak bahan beracun ke
dalam tubuh. Ini adalah substansi, tebal lengket, dan ketika menghirup itu melekat pada
rambut-rambut kecil di paru-paru. Organ ini melindungi paru-paru dari kotoran dan infeksi,
tapi ketika tertutup tar organ ini tidak dapat melakukan fungsinya. Tar juga melapisi dinding
sistem respirasi secara keseluruhan, mempersempit tabung yang transportasi udara (yang
bronchioles) dan mengurangi elastisitas paru-paru. Yang pada akhirnya menyebabkan kanker
paru-paru dan penyakit pernafasan kronis.
Bahaya merokok bagi tubuh manusia memang sangat mengerikan, begitu banyak
penyakit kanker yang disebabkan oleh merokok dan hanya karena sebatang rokok. Jadi
belajar cara berhenti merokok memang salah satu cara agar terbebas dari rokok yang
berbahaya.
Merokok Menyebabkan Gangguan Kehamilan
Kehamilan memang sangat berharga, banyak yang mencari cara cepat hamil agar
mendapat momongan namun banyak pula yang membahayakannya dengan merokok setiap
hari. Sungguh sangat disayangkan karena merokok dapat mengganggu janin dan rahim bagi
Ibu yang menghisapnya.
Bahaya Merokok Bagi Tubuh
Masih ada banyak bahaya merokok bagi tubuh manusia dan sangat berpengaruh negatif
terhadap kesehatan tubuh.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
4. Perokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok.
Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Pengertian Tar :
"Tar" adalah istilah baru, istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahan
kimia beracun yang ditemukan dalam rokok. Konsentrasi tar dalam rokok terbagi
menjadi tiga tingkat:
High-tar rokok mengandung sedikitnya 22 miligram (mg) dari tar
Medium-tar rokok dari 15 mg sampai 21 mg
Rendah-tar rokok 7 mg atau kurang dari tar
Filter rokok pertama kali ditambahkan untuk rokok pada tahun 1950 ketika
diketahui bahwa tar dalam rokok berpotensi pada peningkatan risiko kanker paru-
paru. Idenya adalah bahwa filter akan menjebak tar, tetapi hasilnya tidak sebaik
sebagaimana yang diharapkan. Racun masih terbentuk dan masuk ke paru-paru
perokok. Dalam bentuk padat, tar berwarna cokelat, lengket dan mudah
menempel. Penyebab gigi seorang perokok menjadi cokelat. Bayangkan noda
lengket itu menetap ke jaringan merah halus dari paru-paru.
Tar dapat hadir dalam semua rokok karena rokok dibakar, dan hisapan terakhir
mengandung tar sebanyak dua kali lipat dibandingkan hisapan rokok pertama kali
dibakar. Tar dalam asap rokok melumpuhkan silia di paru-paru, dan berkontribusi
terhadap penyakit paru-paru seperti emfisema, kronis bronkitis, dan kanker paru-
paru.
NIKOTIN
Setelah pada artikel yang lalu, penulis membahas mengenai seluk beluk tembakau, kali ini
penulis akan membahas mengenai salah satu kandungan zat kimia dalam tembakau, yaitu
nikotin. Dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas mengenai manfaat atau efek buruk
nikotin, bahaya merokok, penyebab kecanduan, dll, karena telah banyak dibahas oleh teman-
teman kompasianer dalam artikel yang lain, alih-alih, saya akan lebih berfokus pada struktur
kimia, sejarah penelitian, sifat fisik dan kimia, serta bio-sintesis dari nikotin ini.
Struktur Kimia
Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang memiliki rumus senyawa C10H14N2, yang
banyak terkandung di dalam tanaman bermarga Solanaceae, salah satu diantaranya adalah
jenis tembakau (Nicotiana). Alkaloid merupakan senyawa organik berbentuk cyclic yang
sebagian besar tersusun atas unsur nitrogen, carbon, dan hidrogen, serta sebagian kecil
oksigen dan sulfur, biasanya bersifat netral, asam lemah, atau basa lemah [1]. Senyawa selain
nikotin, yang termasuk dalam alkaloid, antara lain adalah atropine, caffeine, codeine, dan
morphine.
Nikotin memiliki nama IUPAC (International Union of Pure and Apllied Chemical) 3-(1-
methyl-2-pyrrolidinyl)pyridine, yaitu yang terdiri dari ikatan pyridine cycle dan pyrrolidine
cycle. Kandungan nikotin di dalam tembakau berbeda-beda sesuai spesies-nya. Diantaranya
adalah spesies Nicotiana rustica dan Nicotiana tabacum, yang paling sering dikonsumsi,
memiliki kadar nikotin 0,5 – 8 % dari berat kering daunnya [2].
Sejarah Penelitian
Nikotin pertama kali di-ekstrak dari tembakau pada tahun 1828, oleh seorang fisikawan
bernama Wilhelm Heinrich Posselt dan seorang ahli kimia yang bernama Karl Ludwig
Reimann, yang keduanya berasal dari Jerman, mereka memiliki hipotesa awal, bahwa nikotin
merupakan senyawa yang beracun [3]. Sedangkan untuk rumus senyawa kimia-nya
dijelaskan oleh Louis Melsens, seorang ahli fisika dan kimia dari Belgia , pada tahun 1843
[4]. Struktur kimia-nya ditemukan oleh Adolf Pinner dan Richard Wolffenstein, keduanya
dari Jerman, pada tahun 1893 [5]. Nikotin berhasil di-sintesa pertama kali oleh Acme Pictet
dan A. Rotschy, pada tahun 1904 [6].
Nikotin memiliki berat molekul sebesar 162,23 gram/mol. Dalam suhu kamar berwujud cair,
berwarna kuning pucat dan terkadang tidak berwarna, berbau seperti ikan (fish-like odor) jika
dalam kondisi hangat, titik didihnya sebesar 247 oC, titik lelehnya -79 oC, dan memiliki
kerapatan (densitas) yang lebih besar dari air, yaitu 1,01 gram/cm3. [7]
Nikotin memiliki pH sebesar 8 – 10.2, yang berarti bersifat basa [8]. Nikotin bersifat peka
terhadap cahaya (photo-sensitive), sehingga jika terkena cahaya atau terjadi kontak dengan
udara sekitar, warnanya akan berubah menjadi coklat gelap, larut dalam air di bawah suhu 60
oC (kelarutan dalam air-nya sebesar 1000000 mg/L), sangat larut di dalam alkohol,
chloroform, ether, kerosin, dan minyak [7].
Bio-Sintesis
Gambar di atas menunjukkan skema bio-sintesis nikotin. Sintesis nikotin terdiri dari dua
jalur, seperti gambar di atas, dimana jalur sebelah kiri adalah jalur pembentukan pyridine,
sedangkan jalur sebelah kanan adalah jalur pembentukan pyrrolidine.
Dimana pyridine merupakan turunan dari niacin atau asam nikotin (nicotinic acid), sedangkan
pyrrolidine berasal dari kation N-methyl-∆1-pyrrolidium. Dimana, tahap akhir dari sintesis
ini, adalah reaksi antara nicotinic acid yang berkonversi menjadi 2,5 – dihydropyridine,
dimana sebelumnya melewati reaksi intermediate (reaksi antara) menjadi asam 3,6 –
dihydronicotinic, yang selanjutnya beraksi dengan kation N-methyl-∆1-pyrrolidium (dari
jalur kanan) membentuk nikotin [9].
Bahaya TAR Bagi Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu harta yang paling berharga bagi manusia. Tanpa tubuh yang
sehat, aktivitas sederhana sehari-hari pun akan sulit dilakukan. Tanpa kita sadari, banyak
bahaya tak kasat mata yang mengintai kesehatan tubuh kita, salah satunya adalah TAR.
TAR adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada rambut halus di
paru-paru. Rambut halus ini yang berperan dalam menyaring bakteri dan kuman serta
menghambat racun untuk masuk ke dalam sistem pernapasan. Menurut Peneliti Yayasan
Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia dan Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR
(KABAR) Dr. drg. Amaliya, MSc Ph.D, TAR dihasilkan dari proses pembakaran minyak
tanah, batu bara, kayu, hingga tembakau.
Bahaya TAR untuk tubuh cukup kompleks. Bahaya TAR bahkan bisa dilihat langsung oleh
mata telanjang, contohnya gigi para perokok yang biasanya lebih kuning. Hal ini disebabkan
oleh partikel TAR yang menempel dengan kuat pada gigi.
Salah satu contoh endapan kandungan TAR bisa Anda lihat dalam perbandingan foto paru-
paru perokok dan non-perokok. Umumnya, paru-paru perokok berwarna abu-abu dan terlihat
kotor, sedangkan paru-paru non-perokok berwarna merah muda segar.
TAR juga mengandung karsinogen yaitu zat pemicu kanker. Zat ini bisa merusak sel dalam
berbagai organ tubuh. Selain paru-paru, TAR juga dikenal sebagai penyebab kanker mulut
dan tenggorokan.
Dikutip dari Tirto, sebuah penelitian tahun 1982 menyimpulkan kandungan TAR pada tubuh
dalam jumlah tertentu meningkatkan risiko batuk dan dahak kronis.
Ada yang salah selama ini dalam memahami nikotin dalam rokok.
tirto.id - “Orang-orang merokok untuk nikotin tetapi mereka mati karena TAR,”
itu ucapan yang terkenal dari Michael Russell, bapak teori pengurangan bahaya tembakau
dan pengembang permen nikotin.
Apa yang Anda ketahui tentang nikotin? Sebagian orang mungkin akan menjawab zat
tersebut sebagai kandungan berbahaya dalam rokok. Namun, ada hal-hal lebih rinci yang
perlu diketahui soal zat ini.
Sebagai stimulan, nikotin dapat meningkatkan mekanisme tubuh, terutama yang berkaitan
kewaspadaan dan pemrosesan isyarat, ketajaman memori, konsentrasi, dan perhatian dalam
jangka pendek. Reseptor nikotin mengatur sistem reseptor lain, sehingga efeknya bervariasi
sesuai dengan suasana hati seseorang.
Ketika nikotin berikatan dengan reseptor di otak, ia akan melepaskan dopamin yang
memainkan peran penting dalam modulasi perhatian, konsentrasi, nafsu makan, dan gerakan.
Efek dopamin juga terbukti dapat meringankan penyakit parkinson dan alzheimer. Kondisi ini
menjelaskan alasan orang menjadi lebih rileks atau gembira ketika merokok. Namun, bukan
berarti rokok secara keseluruhan baik untuk meredakan stres. Tanpa rokok, nikotin dapat
ditemukan dalam kandungan beberapa tumbuhan.
“Nikotin memang membikin kecanduan, tapi tidak memicu berbagai penyakit yang lazim
disebutkan pada kemasan rokok,” ujar Amaliya, PhD, tim peneliti dari Yayasan Pemerhati
Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia.
Keamanan nikotin dalam jangka panjang telah diamati dari hewan dan manusia yang
menggunakan nikotin selama bertahun-tahun. Peneliti menyimpulkan tak ada zat karsinogen
pada tubuh responden yang menggunakan nikotin obat seperti permen karet, pelega
tenggorokan, inhaler, dan semprotan. Zat tersebut juga tidak meningkatkan risiko serangan
jantung atau stroke, bahkan pada orang dengan penyakit jantung sebelumnya.
Pada tumbuhan, konten nikotin yang dilaporkan paling tinggi pada kembang kol adalah 3,8-
16,8 nanogram/gram, terong 100 nanogram/gram, kulit kentang 4,8 nanogram/gram, bubur
kentang 15,3 nanogram/gram, kentang 7,1 nanogram/gram. Semakin dimasak, kandungan
nikotin dalam tumbuhan semakin berkurang. Misal kandungan pada tomat hijau adalah 42,8
nanogram/gram, tomat yang dihaluskan 52 nanogram/gram, dan tomat 10,7 nanogram/gram.
Sementara tomat matang hanya 4,1-4,3 nanogram/gram.
“Ini yang belum banyak diketahui masyarakat, nikotin itu adanya di tumbuhan, tembakau,
dan bahkan sayuran.”
Penelitian Sahar Taghavi, dkk pada 2012 yang menghitung jumlah nikotin yang terkandung
dalam rokok menunjukkan kisaran kandungan antara 1,23-3,82 mg per batang rokok.
Sementara itu, sebatang rokok memiliki berat antara 1-1,9 gram. Artinya, jika dirata-rata,
kandungan nikotin dalam sebatang rokok bisa mencapai 1-2 mg/gram.
Artinya, nikotin yang terkandung dalam rokok bakar lebih besar dibandingkan jumlah nikotin
dalam tumbuhan. Takaran ini menjelaskan alasan orang lebih mungkin kecanduan rokok
dibanding memakan tomat, misalnya.
Bahaya Tar
Pada 1988, para ahli bedah di Amerika menggolongkan merokok sebagai aktivitas yang
membikin kecanduan. Hal ini diakibatkan adanya kandungan nikotin dalam rokok. Namun,
nikotin bukan komponen faktor risiko berbagai penyakit seperti jantung, kanker, dan paru-
paru. Tertuduhnya adalah tar, senyawa yang dihasilkan dari proses pembakaran. Artinya,
selama tembakau tidak dibakar, dia aman.
Tar, seperti dicatat National Cancer Institute Amerika Serikat, merupakan zat kimia yang
dihasilkan saat tembakau dibakar. Ia mengandung sebagian besar penyebab kanker dan bahan
kimia berbahaya lainnya dalam asap tembakau. Ketika asap rokok dihirup, tar dapat
membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru. Kondisi tersebut dapat merusak paru-
paru, menyebabkan kanker, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya. Menghirup asap
tembakau juga menyebabkan jenis kanker lain, termasuk kanker mulut dan tenggorokan.
Penelitian terdahulu pada 1982 mengevaluasi faktor risiko terkuat dari batuk kronis, dahak
kronis, mengi, dan dyspnea. Mereka mengamati kondisi tersebut pada perokok tar berat,
yakni 25 batang per hari (22 mg) dengan perokok ringan 1-14 batang per hari (7 mg). Peneliti
menyimpulkan kandungan tar rokok adalah faktor risiko independen yang signifikan terhadap
batuk dan dahak kronis. Asap pembakaran juga menjadi faktor risiko yang signifikan untuk
batuk dan dahak kronis. Sementara itu, gejala mengi dan dyspnea lebih terkait oleh uap asap
rokok.
“Tapi selain pembakaran tembakau, tar juga dihasilkan dari pembakaran batubara, minyak
bumi, gambut, dan kayu,” jelas Amaliya. Tar pada batubara dihasilkan dari pemanasan
hampa udara dengan suhu berkisar 900 hingga 1.200 °C.
Public Health England (PHE), sebuah badan kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan
Inggris Raya, melakukan penelitian pada 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk
tembakau yang dipanaskan dapat menurunkan risiko kesehatan hingga 95 persen. Tak ada
tembakau yang dibakar dalam penelitian ini, itulah sebabnya tar tak terbentuk.
Selain itu, sebuah studi dari Georgetown University Medical Center Amerika Serikat yang
diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control mengungkapkan ketika perokok beralih ke produk
tembakau alternatif, sebanyak 6,6 juta orang di Amerika Serikat terhindar dari kematian dini.
Perlu diingat, selain nikotin, ada sekitar 6.000 bahan kimia lainnya dalam asap rokok,
sehingga sulit mengetahui komponen mana yang paling menimbulkan risiko kesehatan.
Karbon monoksida, nitrogen oksida, dan konstituen gas asap rokok lain, misalnya, telah
terbukti mengurangi transportasi oksigen ke sel, meningkatkan pertumbuhan plak
aterosklerotik dalam pembuluh darah, dan membuat platelet darah lengket sehingga
membentuk gumpalan.
(tirto.id – Kesehatan)
Dua hari yang lalu, pentolan boyband SHINee, Kim Jonghyun dikabarkan meninggal dunia
pada pukul 6.00 sore waktu setempat. Kabar ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga
dan kepolisian Gangnam. Jonghyun ditemukan tak berdaya di apartemennya yang berada di
daerah Chungdam. Namun saat dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawanya sudah tidak bisa
tertolong.
Jonghyun juga sempat mengirim pesan pada kakak perempuannya yang mengisyaratkan
bahwa dia akan bunuh diri. Diduga, penyebab kematiannya adalah keracunan karbon
monoksida. Bagaimana bisa karbon monoksida membuat seseorang meninggal dunia?
1. Gas karbon monoksida merupakan gas yang berbahaya bagi kesehatan, tapi sulit
dideteksi keberadaannyahowstuffworks.com
Gas karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
merangsang. Oleh karena itu, gas karbon monoksida sulit dideteksi. Padahal, gas ini sangat
berbahaya bagi kesehatan. Jika seseorang menghirupnya pada kadar rendah, orang tersebut
dapat mengalami sesak napas dan pucat. Jika kadarnya lebih tinggi dapat menyebabkan
pingsan hingga kematian.
Sumber keberadaan gas karbon monoksida adalah akibat pembakaran tidak sempurna dari
bahan bakar minyak bumi. Pembakaran tidak sempurna ini juga terjadi pada berbagai kondisi
berikut:
Pembakaran bahan bakar, seperti propana, bensin, minyak tanah dan gas alam
Asap knalpot kendaraan bermotor
Asap rokok
Cerobong asap yang tersumbat
Pembakaran bahan bakar dalam ruang tertutup
Di berbagai negara maju, alarm untuk mendeteksi adanya karbon monoksida telah dipasang
di setiap tempat. Alarm ini akan memberi tahu secara otomatis jika kadar gas karbon
monoksida tinggi.
Gejala keracunan karbon monoksida ini bisa dideteksi. Jika seseorang keracunan gas ini, dia
akan mengalami sakit kepala, pusing, tidak enak badan, tubuh yang sangat lelah, mengantuk,
sakit perut dan sesak napas. Penanganan pertama yang bisa dilakukan ketika merasakan
gejala tersebut adalah membuka ventilasi atau pintu ruangan lebar-lebar untuk membuang gas
karbon monoksida yang tersisa.
Jika kamu tidak ingin keracunan gas ini, pastikan ruangan yang terpasang perlatan gas atau
perapian memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari juga memanaskan kendaran bermotor
pada garasi tertutup. Selain itu, jika kamu seorang perokok cobalah untuk tidak merokok di
sembarang tempat agar tidak menganggu kesehatan orang lain.
Itu tadi hal-hal yang harus kamu waspadai terhadap gas karbon monoksida. Memang gas ini
tidak mudah dideteksi, namun kamu harus sadar bahwa gas ini begitu dekat dengan
keseharian kita.
https://www.idntimes.com/health/fitness/rully-bunga/bahaya-gas-karbon-moniksida
Penyakit karena merokok
Merokok tidak hanya menjadi pemicu satu atau dua penyakit mematikan. Namun rokok
menjadi awal dari munculnya penyakit dari sekedar batuk hingga paru-paru, dan tak ayal
menyebabkan kematian. Setidaknya 50% perokok aktif di dunia meninggal karena penyakit
yang di sebabkan oleh kebiasaaan merokok.
Penyakit Paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-
paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir serta terjadi peningkatan sel
radang pada jaringan paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan
karsinogen (zat yang menyebabkan kanker). Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya
kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada
perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Penyakit Jantung
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh
darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama
(main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap
tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap
tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok
pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana bahan racun ini lebih banyak didapatkan
pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan
pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-
bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan
adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen
jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf,
otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat
timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding
dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu,
asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan
kolesterol HDL lebih rendah.
Wajah keriput, Merokok dapat mengurangi aliran oksigen dan zat gizi yang
diperlukan sel kulit Anda dengan jalan menyempitkan pembuluh darah di sekitar
wajah. Sehingga akan menyebabkan keriput.
Gigi berbercak dan nafas bau, Partikel dari rokok sigaret dapat memberi bercak
kuning hingga cokelat pada gigi Anda, dan ini juga akan memerangkap bakteri
penghasil bau di mulut Anda. Kelainan gusi dan gigi tanggal juga lebih sering terjadi
pada perokok.
Anda dan di sekitar menjadi bau. Rokok sigaret memiliki bau yang tidak
menyenangkan dan menempel pada segala sesuatu, dari kulit dan rambut Anda
sampai pakaian dan barang-barang di sekitar Anda. Dan bau ini sama sekali bukan hal
yang membangkitkan selera pasangan maupun teman-teman.
Panutan yang buruk bagi anak. Setiap hari, dliperkirakan 3000 anak di AS yang
menjadi ketagihan merokok sigaret. Bila mereka terus merokok, 1000 diantaranya
bisa dipastikan akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan merokok.
Kebakaran. jika Anda ceroboh, saat merokok clan membuang puntung rokok yang
masih menyala ke sembarang tempat dapat menyebabkan kebakaran.
Terkesan bodoh Jika perokok membela ketergantungannya, ada satu kebenaran yang
tak mampu mereka pungkiri: Seperti kata slogan, rokok itu pembunuh. jadi, bila
masih ada yang meneruskan kebiasaan itu, tentunya akan terlihat bodoh kan.
Gerbang Narkoba, Nikotin mempunyai sifat mempengaruhi dopamin otak dengan
proses yang sama seperti obat-obatan tersebut. Dalam urutan sifat ketagihan zat
psikoaktif, nikotin lebih menimbulkan ketagihan dibanding heroin, kokain, alkohol,
kafein dan marijuana.
Rokok yang sudah berkaitan erat dengan gaya hidup menjadi hal yang sangat sulit
dihentikan. Adapun jika anda termasuk seorang perokok aktif, di bawah ini adalah beberapa
cara untuk menghentikannya :
Rencanakan waktu berhenti, Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk
selamanya. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau dua minggu lagi.
Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap
harinya.
Obat-obatan, Obat membantu mengurangi gejala-gejala berhenti merokok sampai
efek terburuk terlewati. Anda mempunyai pilihan obat baik berdasarkan resep dokter
maupun obat over-the-counter (tanpa resep dokter). Diskusikan pilihan tersebut
dengan dokter anda.
Bantu diri anda sendiri, Dalam merencanakan dan menjaga keinginan anda untuk
berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan
dari berbagai sumber terpercaya.
Kelompok pendukung, Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk
berhenti merokok.
Konseling, Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang
terpercaya, psikolog, perawat atau konselor..
Cold turkey, Merupakan strategi dengan langsung berhenti merokok. Jika anda
memilih cold turkey maka anda akan mengalami gejala-gejala putus rokok, seperti
semua orang yang berhenti merokok seperti tidak sabar (restlessness), nafsu makan
bertambah, mudah tersinggung. Disarankan agar anda mencari bantuan saat anda
berhenti merokok, baik itu berupa dukungan ataupun pengobatan.
Olahraga, Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang
bertambah setelah anda berhenti merokok.
Ajak Sahabat/Keluarga Anda, Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak
merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang
sulit.
https://www.admedika.co.id/index.php/id/medias/sehati-blog/item/54-dampak-merokok-
bagi-kesehatan
Ketika seseorang merokok, sebagian besar asapnya dilepaskan ke udara, sehingga asap
tersebut dapat dihirup oleh perokok pasif. Meski tidak secara langsung merokok, perokok
pasif bisa turut kena dampak buruknya juga. Semakin sering terpapar asap rokok, semakin
tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami perokok pasif.
Dampak kesehatan akibat rokok merupakan masalah yang terjadi secara global. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat lebih dari 7 juta kematian terjadi akibat
penyakit yang ditimbulkan oleh asap rokok setiap tahunnya. Sekitar 890.000 kasus kematian
tersebut terjadi pada perokok pasif di seluruh dunia.
Ketika dihembuskan oleh perokok, asap rokok tidak hilang begitu saja. Asap rokok dapat
bertahan di udara hingga 2,5 jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh
indera penciuman maupun penglihatan. Hal ini juga berlaku di tempat tertutup yang tidak
luas, seperti di dalam mobil. Bahkan, asap rokok mungkin masih ada dalam jumlah besar
meskipun orang tersebut telah berhenti merokok.
Asap tembakau mengandung sekitar 4.000 bahan kimia dan lebih dari 50 di antaranya telah
dikaitkan dengan kanker. Menghirup asap rokok dapat berdampak buruk, baik sementara
maupun dalam jangka panjang. Terpajan asap rokok dapat menimbulkan gejala seperti mata
teriritasi, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan pusing.
Setidaknya, dalam asap rokok terkandung beberapa jenis bahan kimia, seperti hidrogen
sianida (gas yang sangat beracun yang digunakan dalam senjata kimia dan pengendalian
hama), benzene yang ditemukan pula di dalam bensin, formaldehida (bahan pengawet yang
digunakan untuk membalsem mayat), dan karbon monoksida (gas beracun yang ditemukan di
dalam knalpot mobil).
Sering menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk
terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen. Selain itu, perokok pasif juga meningkatkan
risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan
jantung, nyeri dada, dan gagal jantung.
Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan adanya pengerasan arteri, atau yang
disebut dengan aterosklerosis. Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat
lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri. Pengerasan
pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.
Sementara itu, pada wanita hamil yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok
berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi
dengan berat badan di bawah rata-rata.