Anda di halaman 1dari 18

POKJA Kesehatan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini rokok semakin gencar meluas di berbagai tempat. Banyak negara–


negara industri yang menilai bahwa merokok telah menjadi perilaku
yangsecara sosial dianggap kurang biasa untuk diterima. Hal ini adalah
hasil penyuluhan yang intensif, bukan saja dilaksanakan oleh pemerintah,
melainkanoleh pihak lembaga swadaya masyarakat dan juga pihak perusahaan
– perusahaan. Di negara berkembang, penyuluhan tentang bahaya merokok
belumdilaksanakan secara intensif. Hal ini selain karena industri rokok
merupakan sumber pemasukan bagi negara dan sumber kesempatan kerja,
juga karena disebagian besar negara – negara sedang berkembang, dana untuk
ini walaupun ada,sangat kecil dibandingkan dengan dana yang dipergunakan
oleh perusahaan –  perusahaan rokok untuk memasarkan rokok. Industri rokok
melaksanakan secara agresif dan dengan mengaitkan merokok dengan gaya
hidup modern, masyarakat terutama remaja yang paling sangat terpengaruh.
Sebagian besar orang bisa meninggal dikarenakan mengkonsumsi
rokok dengan berlebih. Awalnya memang tidak terasa sakit, tetapi semakin
lama seseorang mengkonsumsi rokok, maka akan banyak timbul berbagai
penyakitdalam tubuhnya. Sebagian besar penyakit yang akan diderita oleh
orang yang merokok adalah penyakit yang umumnya tidak dapat disembuhkan

Menurut The Tobacco Atlas 3rd edition, 2009 ASEAN merupakan kawasan
dengan 10 % dari seluruh perokok dunia dan 20 % penyebab kematian global
akibat tembakau. Persentase perokok pada penduduk di Indonesia sebesar
46,16 %. Prevalensi merokok di Indonesia sangat tinggi di berbagai lapisan
masyarakat, terutama pada laki-laki mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.

Sebenarnya masyarakat tidak boleh merokok di lingkungan masyarakat atau


pun di tempat keramaian. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada
kesehatannya, lingkungan dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh
masyarakat karena kebiasaan mereka yang tidak bisa di lepas dari rokok. Hal
ini di sebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di
kalangan masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri
mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti
kedepannya.

Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat
penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas, Berdasarkan latar belakang
tersebut kelompok memilih bahaya merokok dikalangan masyarakat sebagai
tema penyuluhan kesehatan di desa Semen dusun Bulurejo Kec. Pagu Kab.
Kediri . Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat
mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti
merokok.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mengetahui bahaya merokok dilingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui tentang pengertian merokok.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui bahan - bahan berbahaya yang terkandung
dalam rokok.
c. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui dampak merokok.
d. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui upaya penanggulangan bahaya rokok.

1.3 Manfaat

1. Bagi mahasiswa
Sebagai pengaplikasian ilmu keperawatan yang telah didapatkan
selama praktik profesi manajemen keperawatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber data tentang keadaan nyata dilapangan tentang bahaya
merokok dilingkungan masyarakat.
3. Bagi Institusi Lahan Praktik
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
di Desa Semen Dsn Bulurejo Kecamatan Pagu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rokok

2.1.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan
yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-
mata. Abad 17 para pedagang Spanyol.

2.1.2 Zat-Zat Yang Terkandung Dalam Rokok

1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang
perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak
zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
3. Gas Karbonmonoksida (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini
berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh,
tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut
tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan
gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen,
sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
4. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat
dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.

2.1.3 Bahaya Yang Ditimbulkan Akibat Merokok


1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan terhadap
penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya
lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan,
40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2
cara, yaitu cara mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam
paru yang oleh aliran darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga
dihubungkan dengan degrasi muscular yang berhubungan dengan usia tua
yaitu penyakit mata yang tak  tersembuhkan yang disebabkan oleh
memburuknya bagian pusat retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi
untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol
kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan
melihat objek secara detail.
3. Kulit Keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A,
terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama
disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya Pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga
bagian dalam .perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada
orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena
infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga
bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut
Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada
orang yang tidak merokok.
5. Kanker Kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-
kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan 
meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai
bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis
kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar
dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak
yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok
berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran
dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru
untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO2. Pada kasus yang parah
dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu
asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke
dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan Paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan
batuk.Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan
kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2.bila keadaan ini belanjut akan
terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri
dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko Tinggi Terkena Kanker Paru-Paru Dan Jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung.Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar untuk
penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari 40
macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada
perokok 22 kali lebih besar dari yang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada
gas buangan mobil, dan asap rokok lebih mudah terikat pada darah dari pada
oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15%
pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya
menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih
lama.Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung.
Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah
studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak
mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit
ini. Di negara yang sedang berkembang penyakit membunuh lebih dari satu
juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian
tembakau di negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap
tahun.Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan
tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan
penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung untu
menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan
mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok
lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang
meninggalkan warna coklat kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan
timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama
masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama masa kehamilan
meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan
sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada
wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian
karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal
karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok.
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan
dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar
estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.  
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada
DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa
pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak yang
berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas
banyak terjadi pada perokok.
16. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa
perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga
pasien perlu diamputasi.

2.1.4 Cara Mengurangi Efek Jelek Dari Rokok


1. Kurangi jumlah rokok yang diisap perharinya
2. Jangan menghisap asap dalam-dalam
3. Tinggalkan puntung rokok sejauh mungkin (jangan menghisap sampai habis)
4. Melepaskan rokok dari bibir diantara tiap sedotan
5. Memakai rokok yang berfilter, pipa atau cerutu.

2.1.5 Alasan harus menghindari rokok


1. Melemahkan pikiran, menibulkan efek kecanduan, cemas dan gelisah
2. Kita akan mempunyai kebugaran dan penampilan yang segar
3. Akan menghemat uang
4. Asap rokok akan merusak kesehatan keluarga dan lingkungan
5. Tidak menambah polusi alam dan turut memelihara kesehatan lingkungan
dengan udara bersih.
2.1.6 Cara Mencegah Merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam.
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal
ini agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana
kita menikmati.
5. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh,
istirahat, minum dengan teman, dan sesudah makan.
6. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi
tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
7. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
8. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel.
9. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi.
10. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

2.1.7 Kiat-Kiat Berhenti Merokok


1. Tidak membeli rokok
2. Melakukan hobi yang menyenangkan setiap kali ingin merokok
3. Meminta keluarga atau teman yang tidak merokok untuk mengingatkan agar
tidak merokok setiap kali kita akan mulai merokok
4. Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas
dalam-dalam atau genggam kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai,
dorongan merokok akan hilang.

2.1.8 Pengaruh rokok terhadap lingkungan


Sekarang ini kebanyakan perokok tahu bahwa merokok dapat menyebabkan
beberapa penyakit yang berbahaya.Namun mereka biasanya masa bodoh
terhadap hal itu dan menganggap merokok adalah urusan pribadi mereka, tetapi
sebenarnya merokok bukan merupakan urusan pribadi.
Asap tembakau bukan hanya berpengaruh pada perokok, tetapi juga mengotori
udara sekitar. Orang-orang yang tidak merokok yang kebetulan di sekitar orang
yang merokok  terpaksa harus bersedia bernafas dan menghisap udara yang
penuh dikotori oleh asap rokoknya para perokok.
Disamping perokok dikenal juga orang yang bukan perokok, tetapi yang
menghirup udara yang tercemar asap rokok. Keadaan ini biasanya terjadi di
ruang-ruang umum tertutup seperti di bus, ruang kantor dan lain-lain. Seorang
yang bukan perokok, tetapi yang ikut mengkonsumsi rokok beserta zat-zat yang
terkandung di dalamnya disebut perokok pasif. Perlu diketahui bahwa asap yang
dihasilkan rokok ditambah dengan udara luar, mengandung zat kimia yang lebih
tinggi  daripada asap yang dihirup oleh perokok sendiri. Yang lebih peka dan
beresiko terhadap asap rokok yakni perokok pasif terutama bayi dan anak-anak.
Mereka dapat menderita asma dan penyakit paru-paru. Orang dengan kadar Hb
rendah dan orang yang sedang menderita penyakit kardiovaskuler.

2.2 Konsep Masyarakat

2.2.1 Definisi Masyarakat


Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti;
sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Menilik
kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku
bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan
suatu masyarakat.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan
kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah
yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga
dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan
yang khas.
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu
masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban
terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu
ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat
hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

2.2.2 Masyarakat Menurut para Ahli


1. Azrul Azwal (2000)
Masyarakat adalah jalinan hubungan social yang selalu berubah-ubah sesuai
kebiasaan karena masyarakat dibentuk dari suatu kebiasaan, wewenang, dan
kerjasama ari bebagai kelompok.
2. H.J Herskavies.
Masyarakat adalah sekelompok manusia atau kelompok individu yang
dikoordinasi dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
3. Solo soemardjan.
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama an menghasilkan
kebudayaan tertentu.
4. J.L Gun dan J.P
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang tesebar dan mempunyai
kebiasan, tradisi, sikap, dan perasaan-perasaan yang sama.
5. Kontjaraningrat (1990)
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat
oleh suatu rasa identitas bersama. (Effendy, N, 1998)
6. Soerdjono Soekanto (1982)
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas
tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari
anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas
wilayahnya.
7. Mac Iaver (1957)
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu
dan adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian kerja dan
kebudayaan bersama.
8. Linton (1936)
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

2.2.3 Ciri-Ciri Masyarakat


Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
Di dalam masyarakat terjadi interaksi sosial yang merupakan hubungan sosial
yang dinamis yang menyangkut hubungan antar perseorangan, antar
kelompok-kelompok maupun antara perseorangan dengan kelompok, untuk
terjadinya interaksi sosial harus memiliki dua syarat, yaitu kontak sosial dan
komunikasi.
2. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut suatu
keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang
lingkup yang kecil RT/RW, Desa Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten,
Propinsi, dan bahkan Negara.
3. Saling tergantung satu dengan lainnya
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling tergantung
satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap-tiap
anggota masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan kemampuan dan
profesi masing-masing. Mereka hidup saling melengkapi, saling memenuhi
agar tetap berhasil dalam kehidupannya.
4. Memiliki adat istiadat tertentu/kebudayaan
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan
bermasyarakat, yang mencakup bidang yang sangat luas diantara tata cara
berinteraksi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, apakah itu
dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian, sistem kekerabatan dan
sebagainya.
5. Memiliki identitas bersama
Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh
anggota masyarakat lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam
bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lamang-
lambang bahasa, pakaian, simbol-simbol tertentu dari perumahan, benda-
benda tertentu seperti alat pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan
dan sebagainya.

2.2.4 Unsur-unsur Masyarakat


Unsur-unsur suatu masyarakat:
a. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju
kepada kepentingan dan tujuan bersama.

2.2.5 Unsur Pembentukan Masyarakat


Masyarakat dapat terbentuk atas berbagai unsure yang melatar belakanginya
antara lain.
1. Kategiri social.
Adalah kesatuan manusia yang terbentuk karena adnya kesamaan yang
objektif dalam setiap manusianya, seperti jenis kelamin, usia, dan pendapatan.
2. Golongan social.
Adalah kesatuan manusia yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu, golongan
social terikat oleh system nilai, moral, dan adat istiadat tertentu yang berlaku
pada masyarakat tersebut.
3. Komunitas.
Adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayahnya dan
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat serta terikat/dibatasi oleh
wilayh geografis.
4. Kelompok.
Adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya mempunya
norma yang berkembang dan adanya rasa identitas yang sama, serta
mempunyai organisasi dan system pimpnan.
5. Perhimpunan.
Adalah kesatuan manusia yangh berdasarkan sifat, tugas, yang sifat
hubungannya berdasarkan kontak serta pimpinan berdasarkan kontrak.
2.2.6 Syarat-syarat terbentuknya masyarakat
Untuk membenruk suatu perkumpulan atau yang biasa disebut dengan masyaakat
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya timbale balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
3. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama, sehinga hubungan anta mereka
berambah kuat.
4. Berstruktur dan mempunyai pola prilaku
5. Bersistim dan berproses.

BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN

3.1 Perencanaan
Departemen : Keperawatan Komunitas
Topik : Bahaya Merokok di lingkungan Masyarakat
Sub Topik :
1. Pengertian Rokok.
2. Bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok.
3. Dampak Merokok.
4. Upaya penanggulangan bahaya rokok.
Sasaran : Masyarakat laki- laki usia Dewasa-Lansia Ds. Semen Dsn. Bulurejo
Kecamatan Pagu.
Hari/tanggal : Kamis, 10 Mei 2018.
Tempat : Balai Desa Semen
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab.
Pelaksanaan : Mahasiswa Ners S1 Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri dan
Puskesmas Pagu Kediri.
Waktu :
3.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok diharapkan dapat
menambah pengetahuan mengenai dampak dari mengkonsumsi rokok, dan
diharapkan dapat mengurangi atau berhenti mengkonsumsi rokok.
3.3 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat akan dapat
menjelaskan tentang:
1. Pengertian rokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Dampak merokok
4. Cara mengurangi efek negatif dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
3.4 Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Rokok.
2. Bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok.
3. Dampak Merokok.
4. Upaya penanggulangan bahaya rokok.
3.5 Media
1. Ceramah
3.6 Pegorganisasian
Pembimbing Lahan : Wiwik Andriani, S.Kep.,Ns
Pembimbing Akademik : Linda Ishariani, M.Kep
Penanggung jawab : Kholifatus Sariwati, S.Kep
Sekretaris : Ratna Indah Puspita Dewi, S.Kep
Bendahara : Anita Indah Sari Eka W, S.Kep
Anggota : Yesa Damayanti, S.Kep
Diah Ayu Ari Septiani, S. Kep
Putri Irawati, S.Kep
Bayu Kurniawan, S. Kep
Syahafiah Tanarubun, S. Kep
Rofina Selfia Ch M, S.Kep
Elisa Rosalita, S.Kep
Sigit Yulianto, S.Kep
Imam Fatoni, S.Kep
Penyaji : Setyaning Arum, S.Kep
Dokumentasi : Fahrul Rossi, S.Kep
3.7 Persiapan Pelaksanaan
1. Menentukan perwakilan masyarakat sebagai kader dan waktu pelaksanaan
untuk penyuluhan.
2. Mencari materi tentang bahaya merokok di lingkungan masyarakat.
3. Konsultasi dengan preceptor klinik dan preceptor akademik.
4. Melakukan penyuluhan.
5. Melakukan evaluasi penyuluhan.
3.8 Pelaksanaan
1. Persiapan kader di masyarakat
2. Mengisi daftar hadir
3. Peserta menggambil tempat duduk
4. Mendiskusikan kontrak waktu
5. Kegiatan inti
Langkah-langkah metode ceramah yang dilakukan adalah mengikuti aturan yang
ada yaitu sebagai berikut.
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Salam Menjawab Ceramah
(5 menit) 2. Memperkenalkan Diri salam
3. Menyampaikan topik Masyarakat
4. Pembahasan Memperhatikan
2 Isi 1. Menyampaikan Masyarakat Ceramah
(20 Menit) maksud dan tujuan memperhatikan Tanya
penyuluhan Jawab
2. Pengertian Rokok.
3. Bahan- bahan
berbahaya yang
terkandung dalam
rokok
4. Dampak rokok
5. Upaya
penanggulangan
bahaya rokok.
3 Penutup 1. Memberikan Masyarakat Ceramah
(5 Menit) kesempatan kepada Memperhatikan Tanya
masyarakat untuk jawab
bertanya Diskusi
2. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
terima kasih

3.9 Evaluasi Kegiatan


a. Evaluasi Struktur
Sebelum melakukan penyuluhan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah
yang ditemukan pada masyarakat yang akan diberikan saat penyuluhan,
sehingga penyuluhan dapat memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.
Mahasiswa menentukan tema yang sesuai dan menentukan waktu dilakukan
penyuluhan, yaitu Bahaya Merokok di lingkungan masyarakat. Persiapan
dilakukan 3 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan, persiapan yang dilakukan
antara lain pembuatan SAP, menyusun leaflet dan melakukan konsultasi
terhadap preceptor lahan dan preceptor akademik.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh perwakilan remaja Desa Semen sebanyak
24 Masyarakat. Peserta tampak antusias yang ditunjukkan dengan peserta yang
memperhatikan dan mendengarkan penyuluhan dengan seksama. Tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung. Saat
penyuluhan tentang Bahaya Merokok di lingkungan masyarakat, seluruh
peserta mengikuti instruksi dari penyaji. Pada akhir penyajian ada beberapa
peserta yang mengajukan pertanyaan dan pertanyaan tersebut dijawab oleh
penyaji.
c. Evaluasi Hasil
Masyarakat Desa Semen mengerti tentang pengertian rokok, bahan - bahan
berbahaya yang terkandung dalam rokok, dampak merokok, upaya
penanggulangan bahaya rokok.
d. Hambatan
Kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan lancar, namun terkadang suasana
kurang kondusif karena ada beberapa Masyarakat yang masih suka mengobrol
dengan teman-temannya, meskipun begitu kegiatan penyuluhan dapat berjalan
dengan lancar dan diterima dengan baik oleh seluruh peserta penyuluhan yang
hadir.

Anda mungkin juga menyukai