BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut The Tobacco Atlas 3rd edition, 2009 ASEAN merupakan kawasan
dengan 10 % dari seluruh perokok dunia dan 20 % penyebab kematian global
akibat tembakau. Persentase perokok pada penduduk di Indonesia sebesar
46,16 %. Prevalensi merokok di Indonesia sangat tinggi di berbagai lapisan
masyarakat, terutama pada laki-laki mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan sangat
penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas, Berdasarkan latar belakang
tersebut kelompok memilih bahaya merokok dikalangan masyarakat sebagai
tema penyuluhan kesehatan di desa Semen dusun Bulurejo Kec. Pagu Kab.
Kediri . Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat
mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti
merokok.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mengetahui bahaya merokok dilingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui tentang pengertian merokok.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui bahan - bahan berbahaya yang terkandung
dalam rokok.
c. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui dampak merokok.
d. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat
dapat mengetahui upaya penanggulangan bahaya rokok.
1.3 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Sebagai pengaplikasian ilmu keperawatan yang telah didapatkan
selama praktik profesi manajemen keperawatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber data tentang keadaan nyata dilapangan tentang bahaya
merokok dilingkungan masyarakat.
3. Bagi Institusi Lahan Praktik
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
di Desa Semen Dsn Bulurejo Kecamatan Pagu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok
biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun
terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan
yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada
abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para
penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-
mata. Abad 17 para pedagang Spanyol.
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Timah Hitam (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang
perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak
zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
3. Gas Karbonmonoksida (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini
berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh,
tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut
tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan
gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen,
sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
4. Tar
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke
dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat
dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran
pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per
batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
BAB 3
PERENCANAAN KEGIATAN
3.1 Perencanaan
Departemen : Keperawatan Komunitas
Topik : Bahaya Merokok di lingkungan Masyarakat
Sub Topik :
1. Pengertian Rokok.
2. Bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok.
3. Dampak Merokok.
4. Upaya penanggulangan bahaya rokok.
Sasaran : Masyarakat laki- laki usia Dewasa-Lansia Ds. Semen Dsn. Bulurejo
Kecamatan Pagu.
Hari/tanggal : Kamis, 10 Mei 2018.
Tempat : Balai Desa Semen
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab.
Pelaksanaan : Mahasiswa Ners S1 Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri dan
Puskesmas Pagu Kediri.
Waktu :
3.2 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang bahaya merokok diharapkan dapat
menambah pengetahuan mengenai dampak dari mengkonsumsi rokok, dan
diharapkan dapat mengurangi atau berhenti mengkonsumsi rokok.
3.3 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat akan dapat
menjelaskan tentang:
1. Pengertian rokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Dampak merokok
4. Cara mengurangi efek negatif dari rokok
5. Alasan menghindari merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. Pengaruh rokok terhadap lingkungan
3.4 Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Rokok.
2. Bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok.
3. Dampak Merokok.
4. Upaya penanggulangan bahaya rokok.
3.5 Media
1. Ceramah
3.6 Pegorganisasian
Pembimbing Lahan : Wiwik Andriani, S.Kep.,Ns
Pembimbing Akademik : Linda Ishariani, M.Kep
Penanggung jawab : Kholifatus Sariwati, S.Kep
Sekretaris : Ratna Indah Puspita Dewi, S.Kep
Bendahara : Anita Indah Sari Eka W, S.Kep
Anggota : Yesa Damayanti, S.Kep
Diah Ayu Ari Septiani, S. Kep
Putri Irawati, S.Kep
Bayu Kurniawan, S. Kep
Syahafiah Tanarubun, S. Kep
Rofina Selfia Ch M, S.Kep
Elisa Rosalita, S.Kep
Sigit Yulianto, S.Kep
Imam Fatoni, S.Kep
Penyaji : Setyaning Arum, S.Kep
Dokumentasi : Fahrul Rossi, S.Kep
3.7 Persiapan Pelaksanaan
1. Menentukan perwakilan masyarakat sebagai kader dan waktu pelaksanaan
untuk penyuluhan.
2. Mencari materi tentang bahaya merokok di lingkungan masyarakat.
3. Konsultasi dengan preceptor klinik dan preceptor akademik.
4. Melakukan penyuluhan.
5. Melakukan evaluasi penyuluhan.
3.8 Pelaksanaan
1. Persiapan kader di masyarakat
2. Mengisi daftar hadir
3. Peserta menggambil tempat duduk
4. Mendiskusikan kontrak waktu
5. Kegiatan inti
Langkah-langkah metode ceramah yang dilakukan adalah mengikuti aturan yang
ada yaitu sebagai berikut.
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Metode
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Salam Menjawab Ceramah
(5 menit) 2. Memperkenalkan Diri salam
3. Menyampaikan topik Masyarakat
4. Pembahasan Memperhatikan
2 Isi 1. Menyampaikan Masyarakat Ceramah
(20 Menit) maksud dan tujuan memperhatikan Tanya
penyuluhan Jawab
2. Pengertian Rokok.
3. Bahan- bahan
berbahaya yang
terkandung dalam
rokok
4. Dampak rokok
5. Upaya
penanggulangan
bahaya rokok.
3 Penutup 1. Memberikan Masyarakat Ceramah
(5 Menit) kesempatan kepada Memperhatikan Tanya
masyarakat untuk jawab
bertanya Diskusi
2. Menutup penyuluhan
dengan mengucapkan
terima kasih