Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH IKLAN ROKOK, UANG SAKU DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP

PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH

Nia Arifatul Khasanah (1608046006)

Abstrak

Dari penetitian ini dapat disimpulkan, secara parsial iklan rokok, uang saku, dan teman
sebaya tidak mempengaruhi perilaku merokok siswa kelas XI. Sehingga diperoleh model Y=
10.932. akan tetapi secara simultan perilaku merokok dipengaruhi oleh iklan, uang saku dan
teman sebaya sebesar 23%. Sedangkan sebesar 77% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari pengguna rokok.
Hampir setiap orang di dunia mengenalnya. Beberapa orang menganggap, mengkonsumsi
rokok merupakan hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di dalam
kenikmatan sebatang rokok, tersimpan juga bahaya yang begitu besar.
Banyak zat kimia yang sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok.
Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang berbahaya terkandung di dalamnya. Meskipun
masyarakat mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang mengabaikan bahaya tersebut.
Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung
rokok tersebut. Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar
perokok tersebut, atau disebut perokok pasif. Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap
rokok tersebut hampir tidak di ketahui oleh perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak
orang tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari rokok tersebut.
Rokok tidaklah menjadi hal yang baru dan asing lagi di masyarakat, baik laki-laki,
perempuan, tua ataupun muda. Orang merokok sudah mudah ditemui, seperti di rumah,
kantor, cafe, tempat-tempat umum, diangkutan umum, dan bahkan hingga di sekolah-
sekolah. Rokok juga sudah menjadi makanan sehari-hari dikalangan remaja. Pada
dasarnya setiap sekolah mempunyai peraturan larangan merokok pada siswa dan berjualan
rokok bagi kantin-kantin didalam sekolah, namun siswa masih dapat memperoleh rokok di
warung sekitar sekolah dan biasanya siswa akan merokok pada jam diluar belajar setelah
pulang sekolah.
Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seorang
remaja khususnya pelajar tentang pengaruh rokok, uang saku dan teman sebaya terhadap
perilaku merokok siswa.
2. KAJIAN PUSTAKA
A. Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70-120 mm,(bervariasi
tergantung negara ) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun yang telah
dicacah.
Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada
rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya di jual dalam bungkusan berbentuk kotak /kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah kedalam kantong .sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan dari
merokok.misalnya kanker ,paru-paru ,serangan jantung dan lain-lainnya.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Dibalik kegunaan/manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang yang ada disekitar perokok
yang bukan perokok.
2. Dampak dari merokok
a. Penyakit Jantung
Rokok juga merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung.
Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian
akibat kanker paru-paru.
b. Kanker Paru-Paru
Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker.
Asap yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru.
Zat ini dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-
paru merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok.
Penyebaran kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi
stadium yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh
dengan cepat.
c. Emfisema
Perokok berat yang sudah bertahun-tahun akan mengalami emfisema.
Emfisema merupakan penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru
kehilangan elastisitasnya. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan
bernapas pada pagi dan malam hari. Lalu mudah terengah-engah.Tanda lainnya
adalah sering mengalami flu berat, disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin
dengan bronkhitis kronis.
d. Lebih Cepat Tua
Hasil penelitian terhadap para perokok menunjukkan bahwa wajah para
perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput dibandingkan mereka yang tidak
merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat sesuai dengan kebiasaan dan
jumlah batang rokok yang dihisap.
e. Kerusakan Tubuh
Dampak negatif merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung, dan
saluran pernapasan.. Belasan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan
tembakau bahkan mencakup pneumonia (radang paru-paru), penyakit gusi,
leukemia, katarak, kanker ginjal, kanker serviks, dan sakit pada pankreas.
Penyebabnya karena racun dari asap rokok menyebar ke mana-mana melalui aliran
darah
3. Zat yang terkandung dalam Rokok
a. ACROLEIN
zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan dari glyceril
atau dengan mengeringkannya.
b. KARBON MONOXIDA
gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna
dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida.ini masuk ke dalam tubuh dan dibawa
oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh.
c. NIKOTIN
cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa.lapar. Jadi
menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok. Selain itu, efek
nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathelokamin (adrenalin)
yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan
kesempatan istirahat dan tekanan darah semakin tinggi, yang mengakibatkan
timbulnya hipertensi.
d. AMMONIA
gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki bau yang
sangat tajam dan merangsang.
e. FORMIC ACID
cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat membuat
lepuh.
f. HYDROGEN CYANIDE
gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat.ini paling ringan dan
mudah terbakar.
g. NITROUS OXIDE
gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan
membuat rasa sakit.
h. FORMALDEHYDE
gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat.pengawet dan pembasmi
hama.
i. PHENOL
zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat organik
misalnya kayu dan arang.
j. ACETOL
zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan.alkohol.
k. HYDROGEN SULFIDE
gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini.menghalangi oxidasi enxym (zat
besi berisi pigmen).
l. PYRIDINE
cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu.mengubah alkohol sebagai
pelarut dan pembunuh hama.
m. METHYL CHLORIDE
merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana.hidrogen dan karbon
sebagai unsur utama.
n. METHANOL
cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan diisap dapat
berakibat pada kebutaan dan kematian.
o. TAR
cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara.distilasi kayu
dan arang juga dari getah tembakau.

4. Faktor seorang remaja yang merokok


a. Faktor orang tua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih
mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari
lingkungan rumah tangga yang bahagia.
b. Teman merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-
temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87%
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok.
c. Faktor dari diri sendiri
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena
ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan.
B. IKLAN
Iklan secara bahasa yaitu pariwara atau promosi atau pengenalan produk, informasi
barang atau jasa. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa
harus mampu menarik dan persuasif (Jefskin, 1997:15). Selain itu, iklan juga bisa
diartikan sebagai kegiatan memberitahukan atau menginformasikan suatu hal, barang
atau jasa melalui media massan baik online maupun offline. Media yang digunakan
antara lain televisi, radio, koram, majalah, internet, hp, poster, pamflet, brosur, spanduk
dan sebagainya.
C. TEMAN SEBAYA
Teman sebaya adalah anak-anak dengan tingkat kematangan atau usia yang kurang
lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya adalah untuk
memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia diluar keluarga.
Hubungan yang baik diantara teman sebaya akan sangat membantu perkembangan
aspek sosial anak secara normal. Gladding (1995:113-114) mengungkapkan bahwa
dalam interaksi teman sebaya memungkinkan terjadinya proses identifikasi, kerjasam,
dan proses kolaborasi. Proses-proses tersebut akan mewarnai proses pembentukan
tingkah laku yang khas pada remaja.

D. PERILAKU
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri,
perilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati
secara langsung atau tidak langsung Dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila
ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan,
dengan demikian suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi perilaku tertentu
(Notoatmodjo, 2007). Menurut Skinner (Notoatmodjo, 2007) juga merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). Perilaku manusia sebagaianbesar ialah perilaku yang dibentuk dan dapat
dipelajari, berkaitan dengan itu Walgito (2003) menerangkan beberapa cara
terbentuknya sebuah perilaku seseorang adalah sebagai berikut
1. Kebiasaan, terbentuknya perilaku karena kebiasaan yang sering dilakukan.
Misal menggosok gigi sebelum tidur.
2. Pengertian, terbentuknya perilaku ditempuh dengan pengertian, misalnya bila
naik motor harus menggunakan helm, agar jika terjadi sesuatu dijalan, bisa
sedikit menyelamatkan anda.
3. Penggunaan model, pembentukan perilaku ini, contohmya ada seseorang yang
menjadi sebuah panutan untuk seseorang mau berperilaku seperti yang ia lihat
saat itu.
3.METODE PENELITIAN
a. Data dan Variabel
Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang terpilih dikelas XI. Sampel yang terpilih
pada penelitian ini berjumlah 52 orang. Penilitian menggunakan teknik stratified random
sampling dengan mengelompokkan tiap jurusan. Dari masing-masing jurusan dipilih
sampel secara acak. Dari perhitungan menggunakan teknik stratified random sampling
diperoleh teknik kendaraan motor diambil 21 responden, dari teknik kendaraan mobil
diambil 13 responden, dan dari teknik komputer jaringan diambil 18 responden. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah iklan rokok, uang saku, dan teman sebaya. Sedangkan
variabel terikat adalah perilaku merokok. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan
adalah angket disertai petunjuk pengisian yang diedarkan kepada resonden.
b. Hasil dan Pembahasan
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi linear berganda.
Dalam analisis regresi berganda harus ditunjukkan empat asumsi klasik yaitu:

1. Uji Normalitas
-Hipotesis
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal

-tingkat signifikan

α =¿ 5% = 0.05
-daerah kritis : Terima H0 jika p-value > α
-statistik uji

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 52
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.61589834
Absolute .100
Most Extreme Differences Positive .100
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .724
Asymp. Sig. (2-tailed) .672

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Dari tabel diatas diperoleh p-value sebesar 0.672 yang artinya p-value > α
(0.672 > 0.05) maka H0 diterima

-kesimpulan

Karena H0 diterima maka data berdistribusi normal


2. Uji Multikolinearitas
-Hipotesis
H0 : tidak terjadi multikolinearitas
H1 : terjadi multikolinearitas
-tingkat signifikan
α =¿ 5% = 0.05
-daerah kritis
Tolak H0 jika VIF > 10
-statistik uji

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

iklan .881 1.135

1 saku .485 2.063

teman .464 2.154

a. Dependent Variable: sikap

Dari tabel diatas diperoleh VIF<10 maka tidak terjadi multikolinieritas sehingga data
dianggap baik karena tidak memiliki korelasi antar variabel bebas penyusunnya
3. Heteroskedastis
Uji ini dilakukan melalui uji korelasi antara absolut residual hasil regresi dengan
semua variabel bebas. Bila signifikansi kuang dari 0,05 maka persamaan mengandung
heterokedastisitas, dan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas atau dikenal dengan homoskedastisitas. Data yang baik adalah yang
homoskedastisitas artinya bahwa tidak ada korelasi antara besarnya data dengan
residual sehingga bila data diperbesar tidak menyebabkan kesalahan semakin besar.

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 10.932 2.454 4.455 .000

iklan .066 .105 .085 .629 .532 .881 1.135


1
saku .253 .165 .279 1.532 .132 .485 2.063

teman .125 .116 .200 1.079 .286 .464 2.154

a. Dependent Variable: sikap

Di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari tiga variabel Dari tabel
bebas lebih besar dari 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak
terjadi heterokedastisitas
4. Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin Watson. Bila nilai
Durbin Watson mendekati angka 2 maka asumsi tidak terjadi autokerelasi terpenuhi.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 .480a .230 .182 2.696 1.886

a. Predictors: (Constant), teman, iklan, saku


b. Dependent Variable: sikap

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Durbin Watson mendekati angka 2 maka asumsi
tidak terjadi autokorelasi terpenuhi

ANALISI REGRESI LINEAR BERGANDA

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y).

Model persamaan regresi linier berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 10.932 2.454 4.455 .000

Iklan .066 .105 .085 .629 .532 .881 1.135


1
Saku .253 .165 .279 1.532 .132 .485 2.063

Teman .125 .116 .200 1.079 .286 .464 2.154

a. Dependent Variable: sikap


Y=α + β X 1+ β X 2+ β X 3
Maka model persamaan linier bergandanya adalah

Y=10.932+0.066X1+0.253X2+0.125X3

Uji F
- Hipotesis
H0 : iklan, uang saku, dan teman sebaya tidak berpengaruh secara simultan
terhadap perilaku merokok kelas XI
H1 : iklan, uang saku, dan teman sebaya berpengaruh secara simultan terhadap
perilaku merokok kelas XI
- Kriteria uji
H 0 ditolak jika F hitung > F tabel atau p-value< α

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 104.242 3 34.747 4.779 .005b

1 Residual 348.989 48 7.271

Total 453.231 51

a. Dependent Variable: sikap


b. Predictors: (Constant), teman, iklan, saku

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai p-value< 0.05 maka H 0 ditolak artinya
iklan, uang saku, dan teman sebaya berpengaruh secara simultan terhadap perilaku
merokok kelas XI

UJI T

- Hipotesis:
H0: variabel X1, X2, X3 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara
parsial terhadap variabel Y
H1: variabel X1, X2, X3 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel Y
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 10.932 2.454 4.455 .000

Iklan .066 .105 .085 .629 .532 .881 1.135


1
Saku .253 .165 .279 1.532 .132 .485 2.063

Teman .125 .116 .200 1.079 .286 .464 2.154

a. Dependent Variable: sikap


Kriteria uji: tolak H0 jika . sig< 0.05

• X1 0.532>0.05
• X2 0. 132>0.05
• X3 0. 286>0.05
Maka H0 diterima
- Kesimpulan:
Variabel X1, X2, X3 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel Y

KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 .480 .230 .182 2.696 1.886
a. Predictors: (Constant), teman, iklan, saku
b. Dependent Variable: sikap

Koefisien deteminasi (R2)pada output SPSS menunjukkan nilai 0.230. artinya sebesar
23% perilaku merokok dipengaruhi oleh iklan, uang saku dan teman sebaya secara
simultan. Sedangkan sebesar 77% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Daftar pustaka

Hasan A. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok Pelajar SMP di Surakarta[Skripsi].

Jakarta: FKUI. 2005.

Kurniasih A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Siswa SLTP
di

Kota Bekasi tahun 2008.Depok : FKM UI. 2008

Sabri FP. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Tentang Merokok Dengan Kebiasaan

Merokok Siswa SMA Laki-Laki Di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar

[Skripsi].Padang : FK UNAND. 2007.

https://catatantugassekolah.blogspot.com/2013/04/makalah-bahaya-merokok.html

https://www.materibelajar.id/2016/05/contoh-makalah-tentang-bahaya-rokok.html

https://alviescoot.com/2014/09/makalah-bahayanya-rokok.html

https://erwinmakalah.com/2018/11/makalah-iklan-slogan-dan-poster.html

https://anthoposthink02.blogspot.com/2014/01/makalah-pengaruh-iklan-terhadap.html

https://mcdens13.wordpress.com/2013/03/26/pengertian-teman-sebaya/

http://digilib.uinsby.ac.id/274/5/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai