Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

LARANGAN MEROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

A. PENDAHULUAN
Kebiasaan merokok bagi sebagian masyarakat sangat sulit ditinggalkan,
utamanya yang sudah kecanduan, tanpa rokok serasa hampa. Sebagai salah satu
kebiasaan (buruk), asap rokok dewasa ini begitu memasyarakat tidak mengenal umur
dan lokasi. Mulai dari fasilitas umum non kesehatan hingga fasilitas kesehatan semisal
klinik, puskesmas, dan rumah sakit tak terkecuali Rumah Sakit

Begitu buruknya kebiasaan merokok ini hingga merambah ke beberapa oknum


Rumah Sakit yang notabene seharusnya mengerti mengenai efek negatif merokok ini
dan seharusnya pula menjadi contoh bagi masyarakat agar tidak merokok di
lingkungan Rumah Sakit. Tulisan ini tidak akan membahas mengenai betapa banyak
penyakit yang diak ibatkan merokok dalam jangka pendek hingga jangka panjang.
Namun lebih ke dampak kesehatan dan sosial bagi para perokok pasif.

Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, namun kebetulan "bernasib
buruk" berada di lingkungan perokok. Perokok pasif ini bisa siapa saja, mulai bayi
baru lahir yang kebetulan bapak/ ibunya perokok, hingga lansia (lanjut usia).
Banyak alasan seseorang tidak merokok, antara lain: alergi asap rokok dan tidak
biasa merokok. Seseorang yang tidak merokok dengan alasan alergi umum nya
menghindari asap rokok maupun kebiasaan buruk ini, karena efeknya pada saluran
pernafasan hingga paru paru begitu spontan. Tak kurang mulai dari batuk,
bersinbersin, hingga pada kasus yang lebih parah radang
paru paru.

Mengapa perokok pasif sangat mudah terganggu kesehatannya jika


dibandingkan perokok aktif?Pertama, perokok aktif pada umumnya "lebih siap",
mempersiapkan dirinya untuk membatasi sejauh mana asap rokok ini terhirup dalam
saluran pernafasannya. Berbeda dengan perokok pasif, golongan ini sama sekali
tidak siap menerima asap rokok, ditambah lagi jika alergi justru memperparah
kondisinya. Masalah ini makin diperburuk dengan ketidakberanian lingkungan
melarang perokok aktif menghentikan aksi merokok di tempat umum tanpa
memperdulikan lingkungan. Akhirnya bisa ditebak perokok pasif ini dipastikan akan
sakit.

Kedua, masih terkait dengan point pertama, aksi merokok yang "dibiarkan"
ini menjadi "role model" yang seolah bisa ditiru masyarakat pelajar dan dewasa usia
produktif ditambah lagi "sugesti salah" iklan rokok yang meracuni melalui semua
media massa di Indonesia, semakin memperburuk keadaan dengan munculnya "kader"
perokok perokok baru di lingkungan kita. Di beberapa tempat, serasa bukan hal tabu
sang anak di usia sekolah merokok bahkan minum alkohol bersama ayah atau
pamannya. Tentu hal ini pun bukan tanpa sebab,jika ditelusuri lebih jauh permasalahan
ekonomi menghimpit memaksa kondisi yang menyebabkan tingkat pendidikan
rendah sehingga apa yang diajarkan di dunia pendidikan tidak sampai sasara.

B. Pengertian Rokok
 Rokok merupakan lintingan tembakau yang digulung dengan kertas,
daun, kulit kelongsong jagung sebesar kelingking dan panjangnya mencapai
8 - 10 cm dihisap orang setelah dibakar ujungnya.
 Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu
diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan
Kandungan Rokok
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan kimia,
baik
berupa gas maupun partikel yang umumnya bersifat racun (toksik), iritasi,
dapat
menimbulkan kanker (karsinogenik), bersifat radioaktif dan menyebabkan
kecanduan
(adiktif) d
an
dapat menyebabkan kematian.
Beberapa bahan kimia yang sangat beracun seperti :
a)
Nikotin
Cairan berminyak yang tidak berwarna dan membuat rasa perih.
Nikotin dapat am tubuh
melalui paru
-
paru dan saluran pencernaan jika zat tersebut tercampur air liur kemudian
tertelan.
Nikotin dapat menghambat kontraksi rasa lapar. Mengandung zat adiktif
(ketagihan nikotin dalam rokok sama ketagihannya dengan heroin at
au kokain) yang
mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu
memicu kanker paru
-
paru yang mematikan.
b)
Tar
Tar adalah kumpulan dari ratusan bahkan ribuan bahan kimia dalam komponen
padat
asap rokok setelah dikurangi nikotin
dan air yang berwujud cairan kental berwarna coklat
tua/ hitam. Semuanya dapat merusak sel paru
-
paru dan dapat menyebabkan kanker.
c)
Karbon monoksida
Gas tidak berbau dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna unsur arang dan
karbon.
Zat ini sangat beracun k
arena dapat menghambat pengangkutan oksigen (O
2
) ke otot
yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras.
d)
Amonia
Gas yang terdiri dari hidrogen dan nitrogen. Amonia sangat gampang memasuki
sel
-
sel
tubuh. Racun amonia sangat keras, sehingga kalau disuntikkan s
edikit saja ke pembuluh
darah akan menyebabkan pingsan/ koma. Contoh bahan yang mengandung ammonia
adalah deterjen pembersih lantai.
(1)
Formaldehida
Gas tidak berwarna, berbau tajam. Gas ini tergolong pengawet dan pembasmi hama.
Salah satu jenis zat ini adala
h formalin.
(2)
Arsen
Arsen merupakan racun tikus.
(3)
Zat
-
zat lainnya
Seperti, Asam Asetik, Naptalin, Asetanisol, Hidrogen Sianida, Hidrasin, Aseton,
Kadmium, Metanol, Polonium
-
210, Sodium Hidroksida, Formalin, Geraniol,
Toluene, Urea, Cinnamaldehyde
Bahaya
Rokok
Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan baik bagi perokok maupun orang di sekitar
perokok (perokok pasif). Pada asap rokok terdapat ratusan bahan beracun. Berbagai
penelitian telah dilakukan untuk mengetahui apa yang ada pada asap rokok dan bahayanya
bagi kesehatan. Bahaya tersebut beberapa diantaranya adalah akibat rokok terhadap paru
-
paru dan jantung. Selain itu juga tidak bisa dikesampingkan bahayanya terhadap otak,
lambung, ginjal dan masih banyak lagi organ tubuh lainnya.

Bahaya bagi Paru
-
Paru da
n Saluran Pernafasan
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan
paru
-
paru. Pada saluran napas besar (atas) terjadi perubahan struktur dan bentuk sel
lapisannya dan juga dikeluarkannya lebih banyak cairan lendir atau
mucus. Pada saluran
napas kecil (bawah) terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel
dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru
-
paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang
dan kerusakan alveoli (bagian akhir saluran nafas).
Jika hal ini
berlanjut akan mengakibatkan kanker.

Bahaya bagi Jantung dan Pembuluh Darah
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit
jantung koroner (PJK). Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati
mendadak. Risiko
terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2
-
4 kali pada perokok
dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia
dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok
bekerja sinergis dengan fa
ktor
-
faktor lain seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah
yang tinggi terhadap tercetusnya penyakit jantung koroner. Gangguan pada jantung
disebabkan oleh rusak atau terganggunya pembuluh darah yang menyediakan darah bagi
jantung. Gangguan ini menga
kibatkan penyumbatan akibat penggumpalan komponen
darah di dinding pembuluh darah. Penyumbatan ini dapat mengakibatkan hipertensi,
penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit akibat penyumbatan pembulah darah
perifer yang bias menyebabkan kaki diamputasi
.

Bahaya bagi Organ Tubuh Lainnya
Rokok dapat mengakibatkan gangguan pada lambung. Pada keadaan normal lambung
dapat bertahan terhadap keasaman cairan lambung karena beberapa zat tertentu. Nikotin
dapat mengacaukan zat tertentu terutama bikarbonat yang m
embantu menurunkan derajat
keasaman. Kebiasaan merokok dapat memperparah penyakit lambung yang sudah ada
misalnya gastritis dan tukak lambung
-
duodenum.
Selain yang telah disebutkan diatas merokok juga dapat mengakibatkan kemandulan baik
bagi pria maupun w
anita, impotensi bagi pria, gangguan pada janin ibu hamil dan juga
bisa memicu timbulnya serangan asma.

Bahaya Perokok Pasif
Perokok pasif yaitu orang yang berada di sekitar orang yang merokok ikut mendapatkan
dampak buruk dari asap rokok. Perokok pasif m
enghisap asap rokok yang keluar dari
ujung batang rokok. Resiko penyakit yang ditimbulkan tidak kalah besar dari seorang
yang merokok. Bahkan perokok pasif mendapat bahaya yang lebih besar karena asap
yang dihisap dikeluarkan terus dari ujung batang rokok.
Oleh karena itu adalah wajar jika
ada orang yang terganggu dan melarang orang lain merokok disebelahnya karena orang
tersebut mempunyai hak penuh untuk hidup sehat.

Dampak
Lainnya
-
Membuat gigi kuning/hitam, kuku kuning, tampak lebih tua dan nafas bau, ku
lit
keriput, mata merah.
-
Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok
asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok
sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang
mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga
apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di
tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.
-
Hari
-
hari kerja hilang
Tujuan adanya Larangan Merokok di Lingkungan Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit)
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat membutuhkan kondisi
lingkungan yang sehat khususnya pengaruh negatif dari api rokok yang berpotensi adanya
kebakaran terutama oksigen dan gas lainnya yang digunakan di lingkungan rumah sakit ya
ng
sangat sensitif terhadap percikan api termasuk api rokok.
Selain itum,
asap rokok dapat
mengganggu/memperburuk kesehatan pasien dan memperlambat kesembuhan pasien.
Tips Berhenti Merokok

T
umbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti
merokok

Minum air put
ih sesering mungkin
Ini akan membantu mengeluarkan nikotin dan bahan kimia lainnya dari tubuh lebih cepat.
Gunakan sedotan untuk memenuhi keinginan merokok.

Membuat sesuatu
-
Buang perlengkapan merokok seperti korek, asbak, dan tentunya rokok (
Jauhkan diri
d
ari para perokok lain sedapatnya terutama selama beberapa minggu berikutnya. Ini
akan mengalahkan godaan dan menguatkan keputusan anda untuk tidak mulai lagi.
-
Lakukan kegiatan yang membuat anda lupa akan rokok
-
Tolak ajakan untuk merokok dengan mengatakan
“maaf, saya tidak merokok “
-
Rancangkan duit yang biasanya anda belikan rokok untuk keperluan lain.
-
Cari pertolongan, Entah ingin berhenti secara mendadak atau secara bertahap dengan
pelan
-
pelan mengurangi banyak rokok yang Anda isap, alangkah baiknya bila
ada
orang yang memberikan dukungan. Dengan dukungan dari beberapa orang, hasilnya
akan jauh berbeda. Mintalah dukungan dari teman
-
teman dan keluarga, atau dari
perkumpulan yang sama
-
sama ingin berhenti merokok.

Mengkonsumsi sesuatu
-
Sepiring buah tiap har
i, ini merupakan suatu penawar yang manjur terhadap racun
-
racun tembakau.
-
Mengganti rokok dengan permen saat mulut terasa pahit ketika muncul keinginan
untuk merokok
-
Minum sari jeruk
.
Ketika harus mengatasi reaksi
-
reaksi akibat hilangnya asupan
nikotin, da
n ini bisa berlangsung selama satu atau dua pekan. Akan tetapi akan lebih
mudah mengatasi reaksi
-
reaksi seperti mudah tersinggung, cemas, bingung, sulit
konsentrasi, dan sulit tidur akibat penghentian asupan nikotin secara jauh lebih cepat
apabila banyak m
eminum sari jeruk selama masa itu. Itu karena sari jeruk membuat
urin lebih asam, jadi lebih cepat mengusir nikotin dari tubuh
a
nda
.

Menarik nafas panjang
-
Adakanlah cukup gerak badan termasuk menarik nafas dalam
-
dalam sebanyak 10 kali
serta berjalan
-
jalan
jauh di udara terbuka beberapa kali setiap hari ini akan
membersihkan paru
-
paru dan memperbaiki perasaan kesehatan anda.

Melengahkan nyalaan api

Melakukan senam/olahraga/latihan gym
Tips Untuk Berhenti Merokok Khususnya
d
i Lingkungan Fasilitas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai