Rumah Sakit Umum Daerah H.Hanafie Muara Bungo merupakan Instansin Pelaksana
Teknis Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan badan Layanan Umum dengan Status badan layan Umum secara penuh ,RSUD
H.Hanafie Adalah sebuah Rumah sakit yang sangat Strategis,terletak di tengah tengah
dari kabupaten tetangga, juga menjadi RS Rujukan Regional Oleh kabupaten tetangga,
tumpukan masyarakat sekitarnya dan mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara Paripurna,Berkomitment Tinggi dan dalam melakukan kegiatannya
berdasarkan pada upaya meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga keselamatan
pasien ,masyarakat serta karyawan RSUD H.Hanafie.
Berangkat dari keinginan tersebut ,khusus dalam hal Pengembangan SDM Rumah
Sakit,telah diprogramkan berbagai paket pelatihan teknis medis yang dapat diikuti oleh
dokter spesialis ,dokter umum ,paramedis keperawatan maupun paramedis non
keperawatan ,tenaga non medis serta Struktural .Dengan demikian diharapkan akan kita
dapatkan SDM yang lebih profesional dan akan berdampak pada peningkatan mutu
pelayanan di Rumah Sakit ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing langkah kita untuk memberikan
yang terbaik bagi pasien dan masyarakat sekitarnya .Amin amin YRA.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagian Pendidikan dan Pelatihan dalam suatu organisasi memiliki peran yang cukup
besar di dalam proses perubahan prilaku sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia
menjadi penggerak utama berjalannya kegiatan operasional rumah sakit. Perubahan
prilaku sumber daya manusia kesehatan sangat penting untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan
melalui pemberian pendidikan dan pelatihan secara terencana dan teratur. Pendidikan
dan pelatihan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
Sumber Daya Manusia dalam berbagai bidang. Rumah Sakit adalah suatu usaha yang
bergerak dalam penyediaan layanan jasa di bidang kesehatan. Sumber Daya Manusia di
rumah sakit terdiri dari tenaga medis profesional, tenaga perawat, tenaga para medis
dalam berbagai bidang keahlian, serta tenaga pendukung yang saling terkait.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan harus melibatkan seluruh Sumber Daya
Manusia yang berada dalam rumah sakit, mencakup berbagai bidang, dan dilakukan
secara berkesinambungan.
Bentuk pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia dapat berupa pelatihan yang
diselenggarakan oleh rumah sakit maupun mengirim perwakilan Sumber Daya Manusia
untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak luar. Dengan berkembangnya
tuntutan kebutuhan akan keahlian Sumber Daya Manusia, rumah sakit melalui bagian
diklat dapat memprogramkan beasiswa untuk pendidikan formal lanjutan bagi karyawan
sesuai kebutuhan rumah sakit. Program pendidikan dan pelatihan yang tepat sasaran akan
mampu menjawab kebutuhan rumah sakit dalam menambah pengetahuan, meningkatkan
ketrampilan, serta mengubah prilaku sumber daya manusia.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman Pelayanan Instalasi Diklat Rumah Sakit Umum Daerah
H. Hanafi Muara Bungo.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia guna
tercapainya peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit.
b. Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan dengan berbagai topik, baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus, sesuai perkembangan kebutuhan
di Rumah Sakit Umum Daerah H. Hnafie Ma.Bungo.
c. Mengelola pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Peserta didik di Rumah Sakit
Umum Daerah H. Hanafie Ma. Bungo.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Perencanaan
2. Orientasi dan Edukasi
3. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia
4. Pengelolaan program beasiswa karyawan
5. Pelayanan perpustakaan medis dan perawatan.
6. Evaluasi
1
D. BATASAN OPERASIONAL
1. PERENCANAAN
a) Menyusun Training Needs Assesment (TNA)
yaitu menyusun rencana kebutuhan pelatihan karyawan untuk mencapai
tingkat kompetensi sesuai standar.
b) Menyusun program Mandatory Training
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit,
wajib diikuti oleh semua karyawan dengan topik : BHD, Hand Hygiene,
Pelatihan K3, Pelatihan Patient Safety, dan Pelatihan Peningkatan Mutu.
c) Menyusun program In-House Training khusus
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan rumah sakit untuk
karyawan dari bagian/unit-unit tertentu dengan tema sesuai bidang masing-
masing, untuk meningkatkan kompetensi karyawan di tempat kerja masing-
masing.
d) Membuat program Eks-House Training
yaitu program pengiriman karyawan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang diadakan oleh pihak luar (eksternal training) dalam bentuk
seminar, training, lokakarya, dll yang diselenggarakan oleh pihak lain baik di
dalam maupun luar kota, sesuai kebutuhan rumah sakit.
e) Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja,
yaitu perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf
hingga tingkat manager.
f) Menyusun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Peserta didik di
Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie Muara Bungo.
yaitu kegiatan perencanaan tata laksana Praktek Kerja Lapangan bagi Peserta
didik dari institusi pendidikan yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum
Derah H. Hanafie Ma. Bungo.
2
d. Komite K3RS (Keselamatan Keselamatan Kerja Rumah Sakit)
e. Komite PMKP (Perbaikan Mutu dan Keselaatan Pasien)
f. BHD (Bantuan Hidup Dasar) / CODE BLUE
B. Orientasi Khusus Bagi Karyawan Baru
Yaitu Orientasi yang bersangkutan dikembalikan ke bidang yang terkait,
dengan melakukan evaluasi terhadap pegawai baru selama 3 (Tiga) bulan
dan menyampaikan hasil evaluasi ke instalasi diklat.
C. Orientasi Bagi Peserta Didik
Orientasi juga diberikan kepada seluruh mahasiswa / siswa yang praktek
di RSUD H. Hanafie Muara Bungo dengan Penyampaian materi dari
komite – komite dan pokja di RSUD H. Hanafie Muara Bungo
a. Penyampaian tentang profil dan tata tertip
b. Pokja PKPO (Pelayanan Kefarmasian Penggunaan Obat)
c. Pokja SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
d. Komite PPI (Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi)
e. Komite K3RS (Keselamatan Keselamatan Kerja Rumah Sakit)
f. Komite PMKP (Perbaikan Mutu dan Keselaatan Pasien)
g. BHD (Bantuan Hidup Dasar) / Code Blue
h. IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Pelayanan)
D. Pelaksanaan orientasi dan edukasi bagi tenaga PKL, magang dan tenant yaitu
pelaksanaan kegiatan pembekalan bagi tenaga Praktek Kerja Lapangan,
magang, tenant / vendor, yang meliputi orientasi organisasi maupun orientasi
unit, agar lebih mengenal dan memahami lingkungan kerjanya.
E. Evaluasi peserta PKL di RSUD H. Hanafie Muara Bungo, yaitu pelaksanaan
kegiatan penilaian hasil Praktek Kerja Lapangan di di RSUD H. Hanafie
Muara Bungo bagi seluruh Peserta didik PKL.
3
E. LANDASAN HUKUM
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang : Pedoman penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
Undang undang republik nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Peraturan pemerintah nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 971 / Menkes PER /XI /
20019 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomer : 850 / Menkes / SK / V/2000 tentang
Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000-2010.
Berdasarkan Keputusan Direktur RSUD H.Hanafie Nomor 445/ INSTALASI
DIKLAT NO. 134 / 11 April 2018 Tentang Pedoman Pengelola Pendidikan
Pelatihan dan Kegiatan DIKLAT di lingkungan RSUD H.Hanafie Muara Bungo
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI DIKLAT
JUMLAH TUGAS
NAMA PENDIDI
NO KUALIFIKASI KEBUTU
JABATAN KAN
HAN
1 Kepala Instalasi Min S1 Sertifikat 1 orang Menyususn rencaa,
Diklat Pelatihan Program Kerja dan
Managemen Menyusun rencana
Diklat Rumah kebutuhan pengembangan
Sakit pendidikan dan pelatihan
bagi tenaga RumahSakit
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
JUMLAH TUGAS
NAMA PENDIDI
NO KUALIFIKASI KEBUTU
JABATAN KAN
HAN
1 Kepala Instalasi S1 - 1 orang Menyususn rencaa,
Diklat Keperaw Program Kerja dan
atan Menyusun rencana
kebutuhan pengembangan
pendidikan dan pelatihan
bagi tenaga RumahSakit
5
3 Staf Diklat S1 - 1 orang Bertanggung jawab
KesMas mengerjakan tugas
administrative dan
bekerjasama dengan
Kepala Diklat dalam
melaksanakan program
Pendidikan dan Pelatihan
bagi karyawan RS. Mardi
Rahayu baik internal
maupun eksternal
C. PENGATURAN JAGA
Penetapan Jam Kerja
Hari kerja di Rumah Sakit H. Hanafie Muara Bungo adalah 6 ( enam ) hari kerja.
Pengaturan Jam Kerja di Unit Diklat RSUD H. Hanafie Muara Bungo:
Senin – Jumat : 07.30 – 14.15 WIB
Sabtu : 07.30 – 14.15WIB
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
JALAN
Mushola
7
2. STANDAR FASILITAS
Kantor Diklat
Meja setengah biro 3 Buah
Compueter 2 Unit
Laptop 1 Unit
Prienter 2 unit
Lemari Dokumen 2 buah
ATK
AC 1 Unit
Kipas 1 buah
Aula
Meja Narasumber
Lemari Lcd
Kursi Narasumber
Kursi Belajar
Ac
Wayerles
Mike
Laptop
Perpustakaan
Buku Standar RS dan Umum
1 Unit Kompueter
Lemari buku
Raak Buku
Lemari Dokumen Pustaka
Atk
8
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. PERENCANAAN
a. Menyusun Training Needs Assesment (TNA)
yaitu menyusun rencana kebutuhan pelatihan karyawan untuk mencapai
tingkat kompetensi sesuai standar.
b. Menyusun program Mandatory Training
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit,
wajib diikuti oleh semua karyawan dengan topik : BHD, Hand Hygiene,
Pelatihan K3, Pelatihan Patient Safety, dan Pelatihan Peningkatan Mutu.
c. Menyusun program In-House Training khusus
yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan rumah sakit untuk
karyawan dari bagian/unit-unit tertentu dengan tema sesuai bidang masing-
masing, untuk meningkatkan kompetensi karyawan di tempat kerja masing-
masing.
Untuk mencapai peningkatan kualitas sumber daya manusia maka perlu dibuat
suatu program pendidikan dan pelatihan In-House Training sesuai kebutuhan
rumah sakit.
Tata laksana kerja sebagai berikut :
Instalasi Diklat meminta masukan / usulan dari semua kepala bagian /
unit kerja tentang kebutuhan pelatihan di masing-masing bagian.
Kebutuhan pelatihan dapat juga berdasarkan pada permasalahan di
lapangan / matrix kompetensi kerja.
Melakukan analisa kebutuhan berdasarkan TNA (Training Needs
Assesment).
Mengajukan proposal program kerja kepada Direktur atas
sepengetahuan / persetujuan KaBag Umum
Berkoordinasi dengan unit terkait.
Menyiapkan trainer, menyiapkan sarana dan prasarana.
Mengawasi jalannya pelatihan.
Mengurus administrasi pelatihan
Membuat sertifikat pelatihan dan mendistribusikannya kepada peserta.
9
Setelah mengikuti Eks-House Training, karyawan wajib menyerahkan
laporan hasil kegiatan dan mengadakan sosialisasi
e. Menyusun program pelatihan untuk peningkatan mutu bagi setiap level kerja,
yaitu perencanaan kegiatan-kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan bagi masing-masing level kerja, mulai dari staf
hingga tingkat manager.
Berkoordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu
Berkoordinasi dengan Komite Keperawatan
f. Menyusun pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Peserta didik di
Rumah Sakit Umum Daerah H. Hanafie Muara Bungo.
yaitu kegiatan perencanaan tata laksana Praktek Kerja Lapangan bagi Peserta
didik dari institusi pendidikan yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum
Derah H. Hanafie Ma. Bungo.
Dengan tata laksana sebagai berikut :
Menerima surat permohonan PKL dari institusi pendidikan
Melakukan koordinasi dengan unit-unit yang akan dijadikan tempat PKL
Menyusun standar kompetensi / standar penilaian bagi peserta didik
Mengurus administrasi Peserta didik PKL
Memonitor pelaksanaan kegiatan PKL
10
5. Orientasi Bagi Peserta Didik
Orientasi juga diberikan kepada seluruh mahasiswa / siswa yang praktek di
RSUD H. Hanafie Muara Bungo dengan Penyampaian materi dari komite
– komite dan pokja di RSUD H. Hanafie Muara Bungo
a. Penyampaian tentang profil dan tata tertip
b. Pokja PKPO (Pelayanan Kefarmasian Penggunaan Obat)
c. Pokja SKP (Sasaran Keselamatan Pasien)
d. Komite PPI (Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi)
e. Komite K3RS (Keselamatan Keselamatan Kerja Rumah Sakit)
f. Komite PMKP (Perbaikan Mutu dan Keselaatan Pasien)
g. BHD (Bantuan Hidup Dasar) / Code Blue
h. IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Pelayanan)
6. Pelaksanaan orientasi dan edukasi bagi tenaga PKL, magang dan tenant
yaitu pelaksanaan kegiatan pembekalan bagi tenaga Praktek Kerja
Lapangan, magang, tenant / vendor, yang meliputi orientasi organisasi
maupun orientasi unit, agar lebih mengenal dan memahami lingkungan
kerjanya.
8. Evaluasi peserta PKL di RSUD H. Hanafie Muara Bungo, yaitu
pelaksanaan kegiatan penilaian hasil Praktek Kerja Lapangan di di RSUD
H. Hanafie Muara Bungo bagi seluruh Peserta didik PKL.
3. PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA
MANUSIA,
yaitu kegiatan pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan Sumber Daya
Manusia, yang meliputi :
Kegiatan In-House Training
Kegiatan Eks-House Training
Dilaksanakan untuk karyawan medis, penunjang, maupun non medis.
Dapat menggunakan trainer dari dalam, maupun mengundang trainer dari
luar
4. SUPERVISI, PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PESERTA
DIDIK
5.
6. PENGELOLAAN PROGRAM BEASISWA KARYAWAN,
yaitu pelaksanaan kegiatan pembiayaan pendidikan oleh Rumah Sakit H. Hanafie
Muara Bungo untuk studi lanjutan / tugas belajar bagi karyawan.
11
BAB V
LOGISTIK
Logistik di Instalasi Diklat meliputi permintaan barang non medik berupa : alat tulis
kantor, perangkat komputer, printer, lemari arsip dokumen, lemari berkas pelatihan
karyawan, sertifikat pelatihan, dll
A. Perencanaan
Perencanaan penyediaan kebutuhan Diklat bekerja sama dengan bagian
perlengkapan
C. Monitoring
Monitoring dilakukan dengan cara evaluasi pemakaian.
12
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Instalasi Diklat Rumah Sakit Umum Daerah H.Hanafie Muara Bungo mempunyai peran
dalam meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit dengan mengikuti program 6 sasaran
keselamatan pasien yang diterapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah H.Hanafie Muara
Bungo yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( HAM )
4. Kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
13
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Instalasi Diklat Rumah Sakit Umum Daerah H.Hanafie Muara Bungo mendukung
pelaksanaan program keselamatan kerja yang dicanangkan rumah sakit, yaitu :
1. Program kebersihan tangan
2. Program penanggulangan kebakaran
3. Pemeriksaan kesehatan berkala
14
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Kalibrasi Alat
Di bagian Pendidikan dan Pelatihan tidak ada kalibrasi alat
B. Preventive Maintenance Alat
Perawatan alat berkala dilakukan dengan pembersihan sendiri, Ada pengecekan
harian alat oleh bagian dan secara berkala setiap 2 minggu hingga 3 bulan sekali
yang dilakukan oleh IPSRS dan didokumentasikan di dalam check list maintenance
dan kartu pemeliharaan alat.
C. Corrective Maintenance Alat
Jika ada alat rusak, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan proses
perbaikan kepada bagian IPSR dengan menggunakan form perbaikan barang. Jika
alat tidak dapat diperbaiki, maka bagian Pendidikan dan Pelatihan mengajukan
permintaan penggantian alat atau perbaikan alat dilakukan oleh vendor. Proses ini
didokumentasikan di kartu maintenance.
D. Pendidikan dan Pelatihan Staf
1. Mandatory Training
a. Basic Life Support
b. K3RS
c. PPI dan Hand Hygiene
d. Patient Safety
e. Customer Service
f. Service Excellent
g. Peningkatan Mutu
E. Pelatihan Lain
1. Manajemen Diklat
2. dll
F. Indikator Mutu Pelayanan :
Pemenuhan program pelatihan bagian keperawatan
15
ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU DIKLAT
:
JudulIndikator
:
DefinisiOperasional
Bagian/Unit :
PersonInCharge :
KebijakanMutu :
:
Rasionalisasi
FormulaKalkulasi
:
Numerator
:
Denominator
Kriteriainklusi :
KriteriaEksklusi :
MetodologiPengumpulanda :
ta
TipePengukuran :
SumberData :
WaktuPelaporan :
FrekuensiPelaporan :
TargetKinerja :
JumlahSampel :
AreaMonitoring :
RencanaKomunikasikestaf :
:
Referensi
16
BAB IX
PENUTUP
17