Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Syukur Terimaksih, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang karena bimbingan-Nya maka penulis bisa menyelesaikan sebuah
karya tulis yang berjudul “ Bahaya Merokok ”.
Sangat pentinglah bagi penulis dapat mengetahui bagaimana bahayanya merokok dalam
kehidupan sehari-hari. Karya tulis ini disusun secara ringkas dan mudah dipahami agar dapat
dicerna oleh pembaca.
Terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari akan kelemahan dan kekurangnnya karya tulis ini oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.

Kalabahi, 13 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Kegunaan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Rokok
B. Faktor Alasan Seorang Remaja Mulai Merokok
C. Ciri – Ciri Perokok
D. Penyebab Remaja Merokok
E. Dampak Rokok
F. Upaya Pencegahan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rokok menurut dokter sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak kandungan zat
berbahaya didalam rokok. Hal itu sangat mengganggu kesehatan. Berbagai alasan faktor
penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argument dengan pakar
yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa timbulnya dari kebiasaan merokok baik bagi
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sangatlah ironis memang bahwa manusia sangat
memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industry
yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalihkan gas
produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka tanpa sepengatahuan kita. Asap rokok akan
menyebabkan kanker, serangan jantung, dan akan merusak diri kita dan orang lain.
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat
proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak
orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru
mereka.
Terutama remaja masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu
mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga panuh dengan masala-masala ( Hurlock 1998 ).
Oleh karenanya, remaja sangat rentah sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis
atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau
kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya
dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang
tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya.
Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya
penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga
kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan
juga nanti kedepanya.
Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat
menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan
kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan.
Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di
hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian
penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari
pada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker
paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Karena itu Penulis menyusun masalah yang berjudul “ Bahaya Merokok” agar dapat
mengetahui akibatnya bagi pengguna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari rokok ?
2. Apa saja ciri-ciri perokok ?
3. Bagaimana dampak rokok terhadap kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menyadarkan para remaja akan bahaya merokok
2. Agar para remaja tahu tentang bahan kimia yang ada di rokok
3. Untuk membiasakan para remaja jauh dari rokok.

D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulisan menggunakan duah buah metode, yaitu
internet dan metode bacaan.

E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis,penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai
semua yang berhubungan dengan bahaya merokok.
2. Bagi Pembaca,penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai bahaya merokok.
3. Bagi Para Ilmuwan yang meneliti,Penelitian ini dapat memberikan tambahan data-data
atau pernyataan-pernyataan mengenai bahaya merokok.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari
bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok :
1. Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.
2. Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau
lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3. Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan
dan mengurangi transportasi dara dalam tubuh.
4. Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
5. Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.

B. Faktor alasan seorang remaja mulai merokok


Alasan seorang remaja mulai pertamakali merokok dari berbagai penelitian antara
lain:rasa ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan,
agar terlihat maco, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk
pergaulan, lambing kedewasaan, mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai
penghilang stress, penghilang jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti
mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Bagi kebanyakan pelajar , mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan.
Contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-temanya
yang merokok, sehingga ia pun mulai merokok dan akhirnya kebiasaan atau kecanduan
dengan rokok. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa
hebat/maco, gaya, dan di akui. Padahal jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok
adalah awal terjerumusnya seseorang ke pada obat-obatan terlarang.

C. Ciri-ciri Perokok
 Bibir dan gusih menjdi hitam
 Kulit jadi hitam
 Mata merah
 Kukuh membiru
 Pipih perokok terlihat kempok
 Mudah terserang penyakit batuk
 Nafas bau
 Perokok terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok

D. Penyebab Remaja Merokok


1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah
tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian
sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi
oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja
perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang
perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial
lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu
untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin
RSKO, tahun IX,1991).

E. Dampak Rokok
 Bagi diri sendiri
1) Merokok lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh.
2) Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak
enak dan asam.
3) Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri
kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok.
 Bagi orang lain
1) Ketika kita sedang merokok, asap rokok kita adapat mengganggu orang lain dan juga
menyebabkan polusi udara.
2) Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif.
3) Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu dapat
menyebabkan kebakaran.
4) Menyebabakan menipisnya lapisan ozon.

F. Upaya Pencegahan
 Beberapa upaya yang telah di lakukan pemerintah yaitu:
 Upaya yang dilaksanakan oleh depatermen kesehatan bukan suatu kampanye anti rokok,
tetapi penyuluhan tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
 Sasaran yang ingin di jangkau adalah sasaran-sasaran terbatas, yaitu: petugas kesehatan,
para pendidik, para murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja, para wanita terutama
ibu hamil.
 Kegiatan di utamakan pada pencegahan bagi yang belum merokok.
 Menanamkan pengertian tentang etika rokok.\
 Upaya yang di lakukan sekolah yaitu:
Para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan menyusuri
tempat-tempat yang sering di jadikan tempat untuk merokok. Selain itu juga guru harus
member sangsi tegas kepada siswa yang suka merokok agar siswa tersebut jerah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi
pendidikan maupun kesehatan serta social ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah
jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat
kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung, gangguan
pernafasan, dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang
tidak perlu atau memboroskan.

B. Saran
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan
bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokok, agar
kesehatan mereka tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang dapat mengancam jiwa
mereka.
DAFTAR PUSTAKA

1999. Upaya Industri Rokok Kretek dalam Menghadapi Penerapan Ketentuan


Kandungan Nikotin dan Tar. Disajikan oleh GAPRI pada pertemuan Teknis Intensifikasi
Tembakau Voor-Oogst di Surakarta, 4 November 1999.
Sinaga, J. 1990. “ Tatakrama Periklanan di Indonesia Menyangkut Iklan Rokok”. Seminar
Mengenai Rokok pada tanggal 28 Maret 1990. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sitepoe, dr. drh. Mangku, “Kekhususan Rokok Indonesia”, Grasindo. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Penerbit PT. Grasindo. 2000.

Anda mungkin juga menyukai