PENDAHULUAN
Manusia dulunya menggunakan rokok untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Namun pada masa sekarang ini banyak remaja terutamanya anak SMA menggunakan rokok
karena ingin terlihat keren atau dewasa atau sebagai bentuk perlawanan kepada lingkungan
Pada awalnya remaja menggunakan rokok karena ditawari oleh temannya. Namun lama
kelamaan mereka menjadi kecanduan menggunakan rokok . Meskipun anak sekolah, mereka
dapat menggunakan rokok sampai 1 bungkus atau 12 batang bahkan lebih dalam satu hari
Meskipun banyak berita tentang bahayanya rokok . Para remaja tersebut tetap
menggunakannya . Tanpa mereka sadari rokok mengandung zat berbahaya yang dapat
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Memberikan pengetahuan tentang dampak yang diakibatkan oleh rokok kepada para
pelajar atau remaja sehingga pelajar dapat lebih memahami dan sadar akan bahaya rokok
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian rokok menurut PP No. 81/1999 pasal 1 ayat 1 adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana
tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar
Depkes RI, 2000) Perilaku merokok menurut WHO, pada bulan Februari 2000 mendefinisikan
bahwa merokok aktif adalah aktifitas meghisap rokok secara rutin minimal satu batang sehari.
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok
maupun menggunakan pipa. Merokok menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di
Resiko yang bisa ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi rokok secara terus menerus :
Merokok dapat mengurangi kualitas sperma pada laki-laki sehingga berdampak buruk pada
kesuburan. Selain itu, merokok juga meningkatkan resiko bayi cacat dan keguguran.
mengatakan bahwa kandungan rokok dapat merusak gigi dan gusi. Bahkan tidak sedikit orang
3. Penuaan dini
Merokok dapat membuat kulit menjadi kusam dan cepat keriput. Hal ini dikarenakan oksigen
yang tidak optimal diserap oleh darah dan vitamin C yang tergerus akibat racun rokok. Para ahli
mengatakan seorang perokok rata-rata terlihat tua 2 tahun dibanding usia aslinya.
4. Tulang Rapuh
Resiko osteoporosis atau tulang rapuh juga merupakan dampak bahaya merokok. Karena
merokok dapat menghambat proses penyerapan oksigen, nutrisi kalsium dan vitamin D sebagai
2
Selain itu, hormon kortisol pun yang menjadi tinggi sehingga menyebabkan osteoklast
Merokok menyebabkan otot spinchter menjadi lemah. Padahal otot ini berfungsi sebagai katup
yang mencegah asam lambung naik. Asam lambung yang naik akan memberikan sensasi perih
dan panas hingga ke dada. Selain itu zat racun pada rokok juga bisa menyebabkan terjadinya
peradangan.
Penyakit serius seperti bronchitis, pneumonia dan emfisema merupakan resiko yang diakibatkan
dari merokok. Zat racun pada rokok juga bisa membuat seseorang sulit bernapas karena paru-
Karbon monosida merupakan zat yang membuat darah sulit menyerap oksigen dengan baik.
Sehingga bagi jantung, hal ini akan meningkatkan pengendapan kolesterol di dinding pembuluh
Penyakit ini lebih banyak menyerang perokok wanita. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak
hanya pada organ pencernaan, peradangan pun akan terjadi pada persendian tulang perokok.
9. Diabetes tipe 2
Merokok dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2 dan membuat seseorang sulit untuk
mengontrolnya. Resiko yang ditimbulkan mencapai 30-40% lebih tinggi dibanding seseorang
Dalam jurnal “How Tobbaco Smike Causes Disease: What It Means to You”, Departemen
Kesehatan Amerika Serikat, merokok dapat menyebabkan kanker hampir si seluruh tubuh,
seperti: Paru-paru, kantung kemih, serviks, anus, ginjal, hati, tenggorokan, mulut, pancreas, dan
perut.
3
11. Gangguan psikologis
Merokok secara terus menerus akan mengakibatkan seseorang mengalami perubahan suasana
hati (mood) dan depresi. Rasa nyaman seorang perokok hanya bersifat sementara karena hormon
dopamin (hormon bahagia) akan muncul ketika mereka menghisap rokok saja.
1. Tar, merupakan hidrokarbon yang muncul saat rokok dibakar. Zat ini sangat berbahaya
2. Nikotin, zat ini lah yang menyebabkan kecanduan. Biasanya nikotin digunakan untuk
oksigen.
4. Amonia, gas yang berbau tajam ini banyak digunakan sebagai cairan pembersih maupun
pupuk kimia.
5. Arsenik, bahan keras ini banyak digunakan dalam produk racun tikus.
6. Aseton, bahan alcohol ini biasanya dikenal sebagai cairan pembersih kutek.
7. Hidrogen Sianida, bahan ini biasanya digunakan dalam pabrik plastik dan resin.
8. Toluene, banyak digunakan untuk membuat deterjen, industri karet bahkan bahan
peledak.
10. Hyroquinone, bahan yang biasa digunakan untuk bahan bakar mesin dan cat.
Metode penelitian ini adalah adalah remaja perokok yang berusia 15-18 tahun yang tinggal
dikampung Lawe desky , siswa SMA Swasta Panti Harapan . Dalam penelitian ini melihatkan 60
subjek penelitian , tetapi yang dapat dianalisis sebanyak 15 subjek yang semuanya berjenis
4
Dalam penelitian ini ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur beberapa variabel
yaitu identitas subjek , skala A untuk mengukur sikap permisif orang tua terhadap perilaku
merokok remaja, skala B untuk mengukur lingkungan teman sebaya, dan skala C untuk
mengukur kepuasan psikologis, dan skala perilaku merokok yang disusun oleh Aritonang(1997)
Uji coba alat ukur dilakukan pada siswa SMA Swasta Panti Harapan yang melibatkan 60
siswa. Hasil uji konsistensi aitem total dan reliabilitas terhadap skala tersebut terlihat dalam tabel
berikut ini
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai dari sejak
masa anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok pada masa remaja. Proses belajar atau
sosialisasi tampaknya dapat dilakukan melalui tranmisi dari generasi sebelumnya yaitu tranmisi
vertikal yaitu dari lingkungan keluarga, lebih spesifik sikap permisif orang tua terhadap
melalui transmisi horisontal melalui lingkungan teman sebaya. Namun demikian, yang paling
besar memberikan kontribusi adalah kepuasan-kepuasan yang diperoleh setelah merokok atau
3.2 Saran
Agen sosialisasi dalam perilaku merokok adalah keluarga dan lingkungan teman sebaya.
Sementara itu, perilaku merokok lebh berkaitan dengan aspek emosional. Saran-saran dari
penelitian ini
Adalah :
1. Bagi orang tua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga tidak
disarankan merokok dan atau tidak memberikan pengukuh positif ketika remaja
merokok.
2. Teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup besar kepada remaja untuk merokok,
dalam hal ini jika orang tua tidak menginginkan anaknya merokok, maka orang tua
6
3. Perilaku merokok lebih didasarkan atas pertimbangan emosional. Berkaitan dengan
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/9761/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
https://ybkb.or.id/bahaya-merokok-dan-alasan-mengapa-masih-banyak-orang-melakukannya
https://repository.unimus.ac.id/791/8/BAB%20II.pdf
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini dengan judul "PENGARUH ROKOK TERHADAP KUALITAS SISWA SMA ".
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari guru Bahasa Indonesia saya
yang telah mengajarkan tahap-tahap dalam pembuatan karya ilmiah dan penulis juga di bantu
oleh beberapa teman penulis. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak- pihak yang telah membantu menyediakan data-data akurat demi terbentuknya karya
ilmiah ini.
Dalam penulisan karya ilmiah yang sederhana ini penulis menyadari masih ada
kekurangan yang terdalapat di dalamnya. Oleh karna itu penulis meminta maaf atas segala
kekurangan dari karya tulis ini. penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penyusun
8
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................... 1
1.4 Rmusan Masalah...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 Landasan Teori........................................................................................ 2
2.2 Metode Penelitian..................................................................................... 4