Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Manusia dulunya menggunakan rokok untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.

Namun pada masa sekarang ini banyak remaja terutamanya anak SMA menggunakan rokok

karena ingin terlihat keren atau dewasa atau sebagai bentuk perlawanan kepada lingkungan

keluarga(orang tua) ketika ada masalah.

Pada awalnya remaja menggunakan rokok karena ditawari oleh temannya. Namun lama

kelamaan mereka menjadi kecanduan menggunakan rokok . Meskipun anak sekolah, mereka

dapat menggunakan rokok sampai 1 bungkus atau 12 batang bahkan lebih dalam satu hari

Meskipun banyak berita tentang bahayanya rokok . Para remaja tersebut tetap

menggunakannya . Tanpa mereka sadari rokok mengandung zat berbahaya yang dapat

memberikan dampak bagi kualitas remaja tersebut

1.2 Tujuan

 Untuk mengetahui dampak rokok bagi kualitas siswa

 Untuk mengetahui penyebab siswa merokok

 Menyadarkan siswa yang merokok

1.3 Manfaat

 Menjauhkan para pembaca dari minat untuk menggunakan rokok

 Memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang apa rokok

 Memberikan pengetahuan tentang dampak yang diakibatkan oleh rokok kepada para

pelajar atau remaja sehingga pelajar dapat lebih memahami dan sadar akan bahaya rokok

 Memberikan pengetahuan tentang penyebab remaja menggunakan rokok

1.4 Rumusan masalah

 Mengapa banyak para pelajar yang tergoda menggunakan rokok?

 Mengapa rokok dapat menurunkan kualitas siswa?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan teori

Pengertian rokok menurut PP No. 81/1999 pasal 1 ayat 1 adalah hasil olahan tembakau

terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana

tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar

dengan atau tanpa bahan tambahan.

Depkes RI, 2000) Perilaku merokok menurut WHO, pada bulan Februari 2000 mendefinisikan

bahwa merokok aktif adalah aktifitas meghisap rokok secara rutin minimal satu batang sehari.

Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik menggunakan rokok

maupun menggunakan pipa. Merokok menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di

masyarakat (Kusuma, 2011).

Resiko yang bisa ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi rokok secara terus menerus :

1. Pengaruh terhadap kesuburan dan kehamilan

Merokok dapat mengurangi kualitas sperma pada laki-laki sehingga berdampak buruk pada

kesuburan. Selain itu, merokok juga meningkatkan resiko bayi cacat dan keguguran.

2. Merusak gigi dan menimbulkan bau mulut

Hasil penelitian departemen kesehatan dan pelayanan masyarakat di Amerika Serikat

mengatakan bahwa kandungan rokok dapat merusak gigi dan gusi. Bahkan tidak sedikit orang

yang mengalami kasus gigi keropos atau tanggal.

3. Penuaan dini

Merokok dapat membuat kulit menjadi kusam dan cepat keriput. Hal ini dikarenakan oksigen

yang tidak optimal diserap oleh darah dan vitamin C yang tergerus akibat racun rokok. Para ahli

mengatakan seorang perokok rata-rata terlihat tua 2 tahun dibanding usia aslinya.

4. Tulang Rapuh

Resiko osteoporosis atau tulang rapuh juga merupakan dampak bahaya merokok. Karena

merokok dapat menghambat proses penyerapan oksigen, nutrisi kalsium dan vitamin D sebagai

pembentuk sel-sel tulang.

2
Selain itu, hormon kortisol pun yang menjadi tinggi sehingga menyebabkan osteoklast

(pelepasan sel-sel tulang).

5. Merusak organ pencernaan

Merokok menyebabkan otot spinchter menjadi lemah. Padahal otot ini berfungsi sebagai katup

yang mencegah asam lambung naik. Asam lambung yang naik akan memberikan sensasi perih

dan panas hingga ke dada. Selain itu zat racun pada rokok juga bisa menyebabkan terjadinya

peradangan.

6. Menimbulkan Penyakit paru obstuktif kronik

Penyakit serius seperti bronchitis, pneumonia dan emfisema merupakan resiko yang diakibatkan

dari merokok. Zat racun pada rokok juga bisa membuat seseorang sulit bernapas karena paru-

parunga tidak berfungsi dengan baik.

7. Resiko serangan jantung dan stroke

Karbon monosida merupakan zat yang membuat darah sulit menyerap oksigen dengan baik.

Sehingga bagi jantung, hal ini akan meningkatkan pengendapan kolesterol di dinding pembuluh

darah (arteri). Sehingga menyebabkan serangan jantung maupun stroke.

8. Radang sendi kronis

Penyakit ini lebih banyak menyerang perokok wanita. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak

hanya pada organ pencernaan, peradangan pun akan terjadi pada persendian tulang perokok.

9. Diabetes tipe 2

Merokok dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2 dan membuat seseorang sulit untuk

mengontrolnya. Resiko yang ditimbulkan mencapai 30-40% lebih tinggi dibanding seseorang

yang tidak merokok.

10. Resiko kanker

Dalam jurnal “How Tobbaco Smike Causes Disease: What It Means to You”, Departemen

Kesehatan Amerika Serikat, merokok dapat menyebabkan kanker hampir si seluruh tubuh,

seperti: Paru-paru, kantung kemih, serviks, anus, ginjal, hati, tenggorokan, mulut, pancreas, dan

perut.

3
11. Gangguan psikologis

Merokok secara terus menerus akan mengakibatkan seseorang mengalami perubahan suasana

hati (mood) dan depresi. Rasa nyaman seorang perokok hanya bersifat sementara karena hormon

dopamin (hormon bahagia) akan muncul ketika mereka menghisap rokok saja.

Kandungan yang ada dalam rokok

1. Tar, merupakan hidrokarbon yang muncul saat rokok dibakar. Zat ini sangat berbahaya

karena akan menempel pada paru-paru perokok.

2. Nikotin, zat ini lah yang menyebabkan kecanduan. Biasanya nikotin digunakan untuk

pembasmi serangga yang terkontrol.

3. Karbon Monoksida, senyawa ini menghambat kemampuan darah untuk mengikat

oksigen.

4. Amonia, gas yang berbau tajam ini banyak digunakan sebagai cairan pembersih maupun

pupuk kimia.

5. Arsenik, bahan keras ini banyak digunakan dalam produk racun tikus.

6. Aseton, bahan alcohol ini biasanya dikenal sebagai cairan pembersih kutek.

7. Hidrogen Sianida, bahan ini biasanya digunakan dalam pabrik plastik dan resin.

8. Toluene, banyak digunakan untuk membuat deterjen, industri karet bahkan bahan

peledak.

9. Kadmium, bahan untuk melapisi logam agar tidak berkarat.

10. Hyroquinone, bahan yang biasa digunakan untuk bahan bakar mesin dan cat.

2.2. Metode penelitian

Metode penelitian ini adalah adalah remaja perokok yang berusia 15-18 tahun yang tinggal

dikampung Lawe desky , siswa SMA Swasta Panti Harapan . Dalam penelitian ini melihatkan 60

subjek penelitian , tetapi yang dapat dianalisis sebanyak 15 subjek yang semuanya berjenis

kelamin pria. Pemilihan metode penelitian berdasarkan kerelaan

4
Dalam penelitian ini ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur beberapa variabel

yaitu identitas subjek , skala A untuk mengukur sikap permisif orang tua terhadap perilaku

merokok remaja, skala B untuk mengukur lingkungan teman sebaya, dan skala C untuk

mengukur kepuasan psikologis, dan skala perilaku merokok yang disusun oleh Aritonang(1997)

Uji coba alat ukur dilakukan pada siswa SMA Swasta Panti Harapan yang melibatkan 60

siswa. Hasil uji konsistensi aitem total dan reliabilitas terhadap skala tersebut terlihat dalam tabel

berikut ini

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai dari sejak

masa anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok pada masa remaja. Proses belajar atau

sosialisasi tampaknya dapat dilakukan melalui tranmisi dari generasi sebelumnya yaitu tranmisi

vertikal yaitu dari lingkungan keluarga, lebih spesifik sikap permisif orang tua terhadap

perilaku merokok remaja. Sosialisasi yang lain

melalui transmisi horisontal melalui lingkungan teman sebaya. Namun demikian, yang paling

besar memberikan kontribusi adalah kepuasan-kepuasan yang diperoleh setelah merokok atau

rokok memberikan kontribusi yang positif. Pertimbangan-pertimbangan emosional lebih

dominan dibandingkan dengan pertimbangan-pertimbangan rasional bagi perokok.

3.2 Saran

Agen sosialisasi dalam perilaku merokok adalah keluarga dan lingkungan teman sebaya.

Sementara itu, perilaku merokok lebh berkaitan dengan aspek emosional. Saran-saran dari

penelitian ini

Adalah :

1. Bagi orang tua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga tidak

disarankan merokok dan atau tidak memberikan pengukuh positif ketika remaja

merokok.

2. Teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup besar kepada remaja untuk merokok,

dalam hal ini jika orang tua tidak menginginkan anaknya merokok, maka orang tua

perlu waspada terhadap kelompok teman sebaya anakanaknya.

6
3. Perilaku merokok lebih didasarkan atas pertimbangan emosional. Berkaitan dengan

masalah tersebut upaya preventif maupun kuratif sebaiknya tidak menggunakan

pendekatan kognitif seperti pemberian informasi bahaya-bahaya atau dampak negatif

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/9761/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf

https://ybkb.or.id/bahaya-merokok-dan-alasan-mengapa-masih-banyak-orang-melakukannya

https://repository.unimus.ac.id/791/8/BAB%20II.pdf

7
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah ini dengan judul "PENGARUH ROKOK TERHADAP KUALITAS SISWA SMA ".

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mendapatkan bantuan dari guru Bahasa Indonesia saya

yang telah mengajarkan tahap-tahap dalam pembuatan karya ilmiah dan penulis juga di bantu

oleh beberapa teman penulis. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terimakasih kepada

pihak- pihak yang telah membantu menyediakan data-data akurat demi terbentuknya karya

ilmiah ini.

Dalam penulisan karya ilmiah yang sederhana ini penulis menyadari masih ada

kekurangan yang terdalapat di dalamnya. Oleh karna itu penulis meminta maaf atas segala

kekurangan dari karya tulis ini. penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca.

Lawe Desky, 2024


Salam

Penyusun

8
DAFTAR ISI
i

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................... 1
1.4 Rmusan Masalah...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 Landasan Teori........................................................................................ 2
2.2 Metode Penelitian..................................................................................... 4

BAB III PENUTUP...................................................................................... 6


3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 6
3.2 Saran ............................................................................................... 6
Daftar Pustaka................................................................................................ 7

Anda mungkin juga menyukai