Anda di halaman 1dari 15

FENOMENA KEBIASAAN MEROKOK DI KALANGAN

REMAJA DI BAWAH UMUR


MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas sosiologi yang diberikan oleh Yossi Gresti Br
Sembiring, S.Pd.

Kelompok 1
Anggota :
I Gede Eka Suara Putra [ 03 ]
I Nyoman Panca Suka Artawan [ 09 ]
Kadek Kembar Kariasa [ 12 ]
Ketut Sri Marpini [ 16 ]
Komang Erna Nuraini [ 19 ]
Ni Ketut Angelina Jeani Anjani [ 27 ]

SMAN 1 KUBUTAMBAHAN
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,

Dalam era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, fenomena merokok menjadi
hal yang semakin marak terjadi di kalangan remaja. Merokok telah menjadi suatu
perilaku yang sangat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup mereka. Oleh
karena itu, dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang fenomena merokok
pada remaja, dampak yang ditimbulkan, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi angka perokok di kalangan remaja.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang
akurat dan terpercaya mengenai bahaya merokok pada remaja serta memberikan
solusi untuk mengurangi angka perokok di kalangan remaja. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang fenomena merokok
pada remaja sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok dan pentingnya menjaga kesehatan.

Terima kasih dan selamat membaca.

Tamblang, 12 April 2023


Penyusun, kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Studi menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk merokok daripada orang dewasa, dan
berdasarkan hasil riset terbaru mengatakan bahwa remaja yang merokok setiap tahun semakin
meningkat. Kebiasaan merokok bagi para pelajar bermula karena kurangnya informasi dan
kesalahpahaman informasi, termakan iklan, atau terbujuk rayuan teman. Hasil angket yang
diperoleh Yayasan Jantung Indonesia, sebanyak 77% siswa merokok karena ditawari teman.
Mereka bahkan tidak mengetahui bahwa dalam satu batang rokok tersebut mengandung lebih
dari 4.000 unsur kima dan lebih dari 400 zat racun yang sangat tidak baik untuk kesehatan
tubuh. Salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam sebatang rokok adalah nikotin.
Nikotin sendiri memiliki efek yang tidak baik seperti membuat ketagihan, merusak jaringan
otak, menyebabkan darah mudah menggumpal, juga menyempitkan pembuluh darah arteri.
Sekalipun mereka mengetahui dampak jangka pendek maupun panjang dari perilaku
merokok, remaja seolah tidak peduli, mereka santai saja dan cenderung menjadikan rokok
sebagai bagian dari hidupnya dikarenakan efek candu yang timbul akibat kandungan tar
dalam rokok.
Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah perilaku merokok pada dasarnya membakar uang
remaja yang tidak memiliki penghasilan sendiri, biasanya uang yang mereka pakai untuk
membeli rokok adalah hasil meminta pada orangtuanya, sedangkan harga rokok tidak bisa
dianggap murah dan mereka tentu saja tidak cukup hanya dengan satu batang rokok. Tidak
hanya membuat kantong orangtua mereka tidak nyaman, asap rokok dapat membuat
ketidaknyamanan bagi orang di sekitarnya, bahkan asap rokok sendiri dapat membuat orang
disekitar yang menghirupnya terkena penyakit serius. Dari segi psikologis merokok dapat
menyebabkan ketergantungan, yaitu individu akan merasa cemas ketika tidak bisa merokok.
Perilaku merokok telah merasuki sendi sendi kehidupan remaja melalui perantara model
model orang dewasa. Para remaja melihat orang tua mereka merokok dan guru gurunya
mempertontonkan cara merokok serta pada kesempatan lain mereka juga menyaksikan orang
dewasa yang menjadikan perilaku merokok sebagai suatu media untuk mereduksi ketegangan
yang dirasakannya. Karena hal itulah para remaja tergoda untuk meniru perilaku orang
dewasa, tanpa mempedulikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas kami tertarik untuk melakukan
penelitian tentang perilaku merokok remaja disekitar kami.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja penyebab mereka mulai merokok?
2. Apa saja perubahan perubahan dapat terjadi setelah merokok?
3. Apa saja dampak negatif dari merokok?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari penelitian dan pembuatan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku
perokok remaja disekitar kami juga untuk mengetahui dampak dampak dan bahaya merokok
untuk remaja, sedangkan manfaat dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam
pengembangan media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran secara lebih lanjut.
Selain itu juga untuk melengkapi tugas penelitian sosial kami dalam bidang sosiologi.

METODE PENELITIAN YANG KAMI GUNAKAN ADALAH METODE KUALITATIF.


BAB II
PEMBAHASAN

1. APA ITU ROKOK?


Rokok adalah produk tembakau yang dibuat dengan cara menggulung tembakau yang
telah dihancurkan dalam kertas rokok atau bahan lain yang mirip dengan kertas, lalu
dihisap atau dibakar untuk dihirup asapnya. Rokok mengandung banyak zat
berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida, yang dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jumlah
yang banyak. Meskipun ada beberapa jenis rokok yang lebih sedikit mengandung zat
berbahaya, tetapi penggunaannya tetap berpotensi merusak kesehatan.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tarnya.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus :


1. Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
2. Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3. Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
4. Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
5. Rokok daun nipah
6. Tawa: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun pandan

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi :


1. Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2. Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkih yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
3. Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau,
cengkih, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya :
1. Rokok tembakau gulung tangan (hand-rolled tobacco cigarettes): Rokok ini dibuat
dengan cara gulung tangan secara manual oleh seorang perokok yang terampil.
Tembakau yang digunakan dalam rokok ini biasanya lebih berkualitas dan
memiliki rasa yang lebih kaya dibandingkan dengan rokok mesin. Namun, rokok
ini membutuhkan waktu dan keterampilan yang tinggi untuk membuatnya,
sehingga harganya lebih mahal daripada rokok mesin.
2. Rokok mesin atau mesin cetak (machine-made cigarettes): Rokok ini diproduksi
secara massal menggunakan mesin cetak. Prosesnya melibatkan pengisian
tembakau yang telah dicampur dengan bahan kimia dan pengikatan dalam kertas
rokok. Rokok mesin lebih murah daripada rokok tembakau gulung tangan, tetapi
biasanya kurang berkualitas dan memiliki rasa yang lebih konsisten.
3. Rokok kretek: Rokok kretek adalah rokok asli Indonesia yang terbuat dari
campuran tembakau dan cengkeh. Proses pembuatannya melibatkan perpaduan
tembakau dan cengkeh dalam jumlah yang sama, kemudian dibalut dengan kertas
rokok. Rokok kretek memiliki rasa yang unik dan aroma yang kuat karena adanya
cengkeh di dalamnya. Rokok ini sangat populer di Indonesia dan beberapa negara
di Asia Tenggara.

Rokok berdasarkan komposisinya :


1. Rokok tembakau murni (pure tobacco cigarettes): Rokok ini terbuat dari tembakau
murni tanpa campuran bahan kimia atau zat tambahan lainnya. Rokok tembakau
murni lebih jarang ditemukan di pasaran karena membutuhkan bahan baku
tembakau yang berkualitas tinggi dan proses pembuatannya yang rumit.
2. Rokok campuran (blended cigarettes): Rokok ini terbuat dari campuran tembakau
dan bahan kimia atau zat tambahan lainnya, seperti pewarna, pemanis, dan
pengatur kelembaban. Bahan kimia ini ditambahkan untuk meningkatkan rasa,
aroma, dan tampilan rokok, serta untuk memperpanjang masa simpannya. Rokok
campuran lebih umum ditemukan di pasaran dan terdiri dari banyak merek dan
varian, seperti rokok menthol, light, dan unfiltered.

Praktik merokok telah ada selama ribuan tahun. Beberapa sumber mengklaim bahwa
orang-orang di Amerika Selatan sudah merokok tembakau sejak sekitar 9.000 tahun
yang lalu, sedangkan di Asia, merokok dikenal sejak abad ke-9 Masehi.Pada awalnya,
tembakau dianggap sebagai tanaman obat dan digunakan untuk tujuan medis atau
upacara keagamaan. Namun, seiring waktu, tembakau mulai digunakan sebagai bahan
bakar untuk pipa dan sebagai bahan campuran untuk cerutu.
Pada abad ke-16, rokok mulai populer di Eropa dan menjadi salah satu produk ekspor
utama Amerika ke Eropa. Rokok pertama kali dibuat secara massal di Amerika
Serikat pada abad ke-19 dan menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi banyak
orang. Sejak itu, rokok telah menjadi produk konsumsi yang sangat populer di seluruh
dunia, tetapi juga menjadi bahan kontroversial karena dampak negatifnya pada
kesehatan manusia.
2. APA PENYEBAB MEREKA MULAI MEROKOK?
Merokok merupakan kebiasaan dan termasuk candu yang tidak sehat bagi diri
seseorang, terlebih lagi untuk anak maupun para remaja. Sayangnya, tidak sedikit dari
mereka yang mulai mencoba merokok hingga akhirnya menjadi seorang pecandu
rokok.
Menurut beberapa ahli, banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan seorang anak
atau remaja mulai mencoba untuk merokok. Berikut adalah beberapa alasan remaja
mulai merokok, yaitu :

1. Pengaruh teman sebaya:


Remaja seringkali merokok karena ingin memperoleh pengakuan atau penerimaan
dari teman-teman sebayanya mereka juga sering merasa perlu untuk
menyesuaikan diri dengan kelompok mereka yang juga merokok. Rokok sering
kali dikaitkan dengan gambaran keberanian, kebebasan, atau popularitas. Dengan
ikut merokok mereka akan merasa setara keberaniannya dengan temannya yang
lain. Mereka mungkin merasa bahwa merokok akan membuat mereka lebih keren
atau lebih diterima di kelompok mereka.

2. Stres atau tekanan emosional:


Remaja yang mengalami tekanan emosional, stres, atau masalah lain seperti
kecemasan, depresi, atau tekanan akademik mungkin mencoba merokok untuk
meredakan rasa tidak nyaman atau kecemasan mereka. Mereka menggunakan
rokok sebagai bentuk pengatupan atau pelarian dari stres, tekanan atau kecemasan
yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menganggap
bahwa rokok dapat menjadi pelampiasan untuk emosi mereka yang sering kali
tidak dapat di keluarkan.

3. Iklan rokok dan media sosial:


Iklan rokok dan media sosial juga dapat mempengaruhi remaja untuk mencoba
merokok. Iklan rokok seringkali menampilkan gambaran gaya hidup yang keren,
merdeka, dan seksi dapat mempengaruhi pandangan remaja tentang merokok.
Mereka akan dengan cepat percaya bahwa merokok akan membantu mereka
menjadi lebih maskulin atau feminin, atau membuat mereka terlihat lebih menarik
bagi lawan jenis, dan media sosial dapat menyebarluaskan gambaran yang sama.

4. Rasa ingin tahu yang tinggi:


Terkadang, karena mereka sering melihat orang disekitarnya merokok mereka jadi
tertarik untuk mencobanya juga. Remaja yang penasaran dengan rokok mungkin
ingin mencoba merokok untuk memuaskan rasa penasaran mereka tentang
bagaimana rasanya atau bagaimana rokok dapat mempengaruhi tubuh mereka.
Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa merokok memiliki banyak
dampak negatif pada kesehatan dan kehidupan seseorang. Oleh sebab itu edukasi
tentang rokok sangat dibutuhkan dikalangan remaja saat ini.
5. Penyediaan rokok yang mudah:
Sayangnya, memang remaja dapat dengan mudah mendapatkan rokok. Terlepas
dari usia minimum untuk membeli rokok di sebagian besar negara, ada banyak
cara di mana remaja dapat memperoleh rokok. Beberapa cara termasuk meminjam
dari teman atau saudara yang lebih tua, membeli dari penjual rokok yang tidak
bertanggung jawab, atau membeli rokok secara online melalui situs web yang
tidak resmi. Penting bagi pemerintah untuk memperkuat kebijakan dan penegakan
hukum yang mengatur penjualan rokok, serta peran orang tua untuk mengawasi
anaknya.

6. Kurangnya pengetahuan tentang risiko kesehatan:


Remaja yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya merokok
terhadap kesehatan mungkin tidak menyadari risiko jangka panjang akan mereka
terima dan dapat mengabaikan risiko kesehatan yang terkait dengan merokok.
Mereka lebih mengutamakan kepuasaan dan egonya daripada kesehatan dirinya
sendiri. Mereka mengabaikan bahaya merokok mungkin karena belum merasakan
dampaknya secara langsung, maka dari itu mereka menganggap remeh bahaya
merokok.

“Saya merokok ketika memasuki sekolah menengah pertama, awalnya saya cuma
coba-coba tapi ternyata sampai sekarang masih merokok” ucap narasumber yang telah
kami wawancarai “Saya merokok atas keinginan diri sendiri, melihat teman-teman
yang lain merokok membuat saya penasaran bagaimana sensasi merokok.” lanjutnya.
Penting untuk menyadari bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif pada
kesehatan dan kehidupan seseorang, terutama pada masa remaja yang merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang krusial. Edukasi tentang bahaya merokok
dan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu remaja untuk menghindari
kebiasaan merokok dan menjaga kesehatan mereka.
3. PERUBAHAN YANG DAPAT TERJADI SETELAH MEROKOK
Merokok adalah kebiasaan yang sangat merugikan bagi kesehatan seseorang. Banyak
penelitian yang telah menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam tubuh seseorang.
Berikut beberapa perubahan yang dapat terjadi pada tubuh setelah seseorang mulai
merokok.

Pertama-tama, ketika seseorang mulai merokok, ia menghirup nikotin, zat adiktif


yang terdapat dalam rokok. Nikotin dapat memicu pelepasan dopamin di otak, yang
dapat menimbulkan efek merasa senang dan euforia. Namun, efek ini hanya bersifat
sementara dan dapat memicu kecanduan, yang dapat mempengaruhi kebiasaan
makan, kualitas tidur, dan aktivitas sosial. Kemudian akibat kecanduan itulah yang
membuat seorang perokok sulit lepas dari kebiasaan merokoknya.

Kemudian perubahan yang terjadi dapat dirasakan pada sistem pernapasan. Asap
rokok mengandung berbagai zat berbahaya, seperti karbon monoksida dan tar, yang
dapat merusak jaringan paru-paru. Paru-paru menjadi tidak mampu mengambil
oksigen dengan efektif, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan batuk, serta
dapat juga menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan radang
pada paru-paru. Selain itu, rokok juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
paru-paru dan merusak dinding alveoli, yang dapat mengakibatkan kehilangan
elastisitas pada paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk, dan
bahkan penyakit paru-paru kronis seperti emfisema.

Efek lain dari merokok adalah pada sistem kardiovaskular. Nikotin yang terdapat pada
rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Asap rokok juga dapat merusak dinding
arteri dan meningkatkan risiko pengerasan arteri. Selain itu, karbon monoksida yang
terdapat pada rokok juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam
darah, sehingga memperburuk kondisi kesehatan jantung.

Perubahan lain yang terjadi setelah merokok adalah pada gigi dan mulut. Rokok dapat
menyebabkan noda pada gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Selain
itu, rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut dan tenggorokan.
Selain itu, merokok dapat mempercepat proses penuaan dan mengurangi elastisitas
kulit.

“Jika tentang perubahan saya tidak terlalu merasakan, mungkin yang paling berubah
adalah sikap saya yang sedikit lebih boros, lebih mementingkan membeli rokok dari
pada kebutuhan lainnya” ucap narasumber kami. Merokok dapat menyebabkan
perubahan signifikan dalam tubuh seseorang dan meningkatkan risiko penyakit serius.
Bahkan, efek merokok dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh
seseorang dan memperpendek umur. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menghindari merokok dan memperhatikan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. APA SAJA DAMPAK NEGATIF DARI MEROKOK
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total
perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun.
Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh
kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-anak
dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada
beberapa kasus parah. Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika
seseorang merokok sejak usia remaja.

1. Kesehatan yang terganggu


Merokok dapat meningkatkan risiko terkena berbagai macam penyakit, seperti
penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan. Menurut Centers for Disease
Control and Prevention (CDC), merokok dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung hingga 2-4 kali lipat, risiko terkena kanker paru-paru hingga 15-
30 kali lipat, dan risiko terkena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) hingga 12-
13 kali lipat (CDC, 2020).
a) Penyakit jantung : Merokok dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
jantung. Menurut American Heart Association, merokok adalah salah satu
faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner, yang merupakan
penyebab kematian nomor satu di dunia.
b) Kanker : Merokok juga dapat meningkatkan risiko terkena berbagai jenis
kanker, termasuk kanker paru-paru, kanker mulut dan tenggorokan, kanker
kerongkongan, dan kanker kandung kemih. Menurut National Cancer
Institute, sekitar 80-90% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh
merokok.
c) Gangguan pernapasan : Asap rokok yang dihirup dapat menyebabkan
gangguan pernapasan dan kondisi seperti asma, bronkitis kronis, dan
emfisema. Menurut American Lung Association, merokok adalah faktor
utama penyebab PPOK, suatu kondisi yang merusak paru-paru dan
menyebabkan kesulitan bernapas.
d) Kehamilan yang berisiko : Merokok dapat membahayakan janin dalam
kandungan dan menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur,
rendahnya berat badan lahir, dan cacat lahir. Menurut March of Dimes,
merokok selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko kematian bayi
mendadak.
e) Masalah reproduksi : Merokok dapat menyebabkan masalah reproduksi
pada pria dan wanita. Pada pria, merokok dapat menyebabkan disfungsi
ereksi, sementara pada wanita, merokok dapat menyebabkan kesulitan
untuk hamil dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Menurut
Centers for Disease Control and Prevention, merokok dapat menyebabkan
menurunnya kualitas sperma pada pria dan menurunkan kesuburan pada
Wanita.
f) Kerusakan gigi : Merokok adalah penyebab utama dari gangguan
kesehatan gigi dan mulut. Hampir setengah dari infeksi yang terjadi di
mulut terjadi kepada para perokok aktif dengan rentang usia di bawah 30
tahun. Sebuah riset juga membuktikan hal yang sama, yaitu perokok aktif
yang berusia sangat muda memiliki lebih banyak karies, plak, serta
berbagai infeksi gusi dan mulut dibandingkan dengan anak seusianya yang
tidak merokok.
g) Paru-paru berhenti berkembang : Memulai kebiasaan merokok terlalu dini
sangat berpengaruh terhadap perkembangan paru-paru. Rokok
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan paru pada
anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis
saat mereka beranjak dewasa. Contohnya akan timbul penyakit yang sering
dikenal dengan nama PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).
h) Masalah pada otot dan tulang : Penelitian dalam lingkup yang cukup besar
dilakukan di Belgia dan melibatkan sebanyak 677 remaja. Dari penelitian
ini diketahui bahwa remaja yang sering merokok memiliki kepadatan
tulang yang rendah serta mengalami penurunan puncak pertumbuhan yang
seharusnya terjadi pada usianya. Sama dengan penelitian sebelumnya,
penelitian yang mengikut sertakan 1000 remaja laki-laki di Swedia
menemukan bahwa kelompok yang merokok mengalami kerapuhan tulang
dan mengurangi kepadatan atau densitas tulang pada bagian tulang
belakang, leher, tengkorak, serta pada tangan dan kaki.

2. Lingkungan yang tercemar


Asap rokok yang dihasilkan dari merokok dapat mencemari lingkungan sekitar
dan mengganggu kesehatan orang lain yang terpapar. Menurut studi yang
diterbitkan dalam jurnal Environment International, paparan asap rokok dapat
menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan peningkatan risiko terkena
kanker pada orang yang terpapar.
a) Pencemaran Udara : Rokok dapat menyebabkan pencemaran udara baik di
dalam ruangan maupun di luar ruangan. Dalam ruangan, asap rokok dapat
menyebabkan konsentrasi zat-zat kimia berbahaya yang tinggi dan
berdampak negatif pada kesehatan manusia. Di luar ruangan, asap rokok
dapat menjadi sumber pencemaran udara yang signifikan.
b) Pencemaran Tanah dan Air : Rokok mengandung bahan kimia berbahaya
seperti nikotin, pestisida, dan logam berat seperti kadmium. Ketika rokok
dibuang ke lingkungan, zat-zat kimia ini dapat mencemari tanah dan air.
Nikotin, misalnya, adalah racun yang sangat berbahaya bagi ikan dan
organisme air lainnya.
c) Sampah : Filter rokok yang dibuang ke lingkungan juga dapat menjadi
masalah sampah yang signifikan. Filter rokok yang terbuat dari selulosa
asetat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai, dan dapat
menjadi ancaman bagi hewan yang memakan sampah tersebut.
d) Kehilangan Habitat : Produksi tembakau dan pembuatan rokok dapat
mengakibatkan kerusakan pada habitat alami. Perluasan lahan tembakau
dapat mengurangi lahan pertanian dan hutan, yang dapat mengancam
keberlangsungan hidup spesies liar.
3. Social yang merugikan
Merokok juga dapat menjadi masalah sosial bagi perokok dan orang di sekitarnya.
Kebiasaan merokok dapat memicu konflik antara perokok dan orang yang tidak
merokok, serta dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi mereka yang sensitif
terhadap asap rokok. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan diskriminasi
dan mengurangi peluang untuk mendapatkan pekerjaan atau koneksi sosial.
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nicotine & Tobacco Research,
perokok lebih cenderung mengalami diskriminasi di tempat kerja dan memiliki
lingkungan sosial yang lebih terbatas.

4. Biaya yang tinggi


Merokok dapat menjadi biaya yang sangat besar bagi perokok, terutama jika
mereka merokok secara teratur. Selain membeli rokok itu sendiri, perokok juga
dapat menghabiskan uang untuk perawatan kesehatan dan pengobatan yang
diperlukan akibat merokok. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco
Control, biaya kesehatan dan produktivitas yang hilang akibat merokok dapat
mencapai lebih dari $300 miliar per tahun di seluruh dunia.

5. Lebih boros
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan temuan
terbaru bahwa pengeluaran biaya masyarakat Indonesia untuk rokok lebih tinggi
dibandingkan pengeluaran untuk kebutuhan makanan bergizi. Tak hanya perihal
aspek ekonomi, Dante juga menguak sulitnya perokok keluar dari lingkaran
kecanduan rokok.
Dante menekankan, lebih tingginya pengeluaran untuk konsumsi rokok
dibandingkan kebutuhan makanan bergizi bukan hanya perkara sosial-ekonomi,
melainkan kesehatan anggota keluarga. Sebab, aktivitas merokok membuat anak-
anak di rumah menjadi perokok pasif.
Sementara, berhenti merokok pun bukan hal gampang. Jika sudah terlanjur
kecanduan, upaya untuk berhenti merokok bukan lagi sekedar perihal kemauan,
melainkan juga patofisiologis.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Merokok pada remaja dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan
pernapasan.
2. Remaja yang merokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
3. Orangtua, teman sebaya, dan pengaruh media sosial dapat
mempengaruhi keputusan remaja untuk merokok.
4. Edukasi kesehatan, kampanye anti-merokok, dan peningkatan harga
rokok dapat membantu mengurangi jumlah remaja yang merokok.
5. Penggunaan rokok elektronik juga semakin populer di kalangan
remaja, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami
dampak kesehatannya pada populasi ini.
Namun, perlu diingat bahwa setiap individu adalah unik dan tidak semua remaja
yang merokok akan mengalami efek yang sama. Oleh karena itu, sangat penting
bagi remaja untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat dari keputusan mereka
untuk merokok dan untuk mencari saran dari profesional kesehatan jika mereka
ingin berhenti merokok atau mengurangi jumlah konsumsi rokok mereka.

3.2 SARAN
1. Orangtua dan keluarga harus menjadi teladan yang baik dan tidak merokok di
depan anak-anak mereka.
2. Sekolah dan masyarakat harus meningkatkan edukasi tentang risiko merokok
dan memberikan dukungan kepada remaja yang ingin berhenti merokok.
3. Kampanye anti-merokok dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
memberikan informasi yang akurat tentang dampak merokok.
4. Penegakan undang-undang terhadap penjualan rokok pada anak-anak dan
remaja harus diperketat untuk mengurangi aksesibilitas rokok bagi mereka.
5. Remaja yang telah mulai merokok harus mempertimbangkan untuk
menghentikan kebiasaan merokok atau mengurangi konsumsi rokok mereka.
Mereka dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional
kesehatan dalam upaya mereka untuk berhenti merokok.
6. Pemerintah dapat memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada produk
tembakau untuk mengurangi konsumsi rokok dan mendanai program-program
kesehatan yang bertujuan untuk mencegah merokok di kalangan remaja.

Saran-saran ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah remaja yang merokok
dan mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan remaja.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Victorensia. 2023. “Rokok”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rokok, diakses pada
27 maret 2023.
Bahtiar. 2018. “Dampak Merokok terhadap Kehidupan Sosial Remaja (Studi di
Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna)”,
https://www.neliti.com/publications/246642/dampak-merokok-terhadap-
kehidupan-sosial-remaja-studi-di-desa-mabodo-kecamatan-k, diakses pada 11
april 2023.
CDC. (2020). “Health Effects of Cigarette Smoking”,
https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/
effects_cig_smoking/index.htm, diakses pada 11 april 2023.
Environment International. (2019). “Second-hand smoke exposure and health
effects in children in the WHO European Region: a review of recent literature”,
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0160412018320545, diakses
pada 11 april.

REFERENSI :
U.S. Department of Health and Human Services. The Health Consequences of
Smoking—50 Years of Progress: A Report of the Surgeon General. Atlanta: U.S.
Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health
Promotion, Office on Smoking and Health, 2014.
U.S. Environmental Protection Agency. Health Effects of Exposure to
Secondhand Smoke. 1992.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai