Kelompok 1
Anggota :
I Gede Eka Suara Putra [ 03 ]
I Nyoman Panca Suka Artawan [ 09 ]
Kadek Kembar Kariasa [ 12 ]
Ketut Sri Marpini [ 16 ]
Komang Erna Nuraini [ 19 ]
Ni Ketut Angelina Jeani Anjani [ 27 ]
SMAN 1 KUBUTAMBAHAN
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera,
Dalam era globalisasi dan modernisasi seperti saat ini, fenomena merokok menjadi
hal yang semakin marak terjadi di kalangan remaja. Merokok telah menjadi suatu
perilaku yang sangat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup mereka. Oleh
karena itu, dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang fenomena merokok
pada remaja, dampak yang ditimbulkan, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi angka perokok di kalangan remaja.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang
akurat dan terpercaya mengenai bahaya merokok pada remaja serta memberikan
solusi untuk mengurangi angka perokok di kalangan remaja. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang fenomena merokok
pada remaja sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok dan pentingnya menjaga kesehatan.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan
penggunaan filter pada rokok. Jenis rokok juga dilihat dari kadar nikotin dan tarnya.
Praktik merokok telah ada selama ribuan tahun. Beberapa sumber mengklaim bahwa
orang-orang di Amerika Selatan sudah merokok tembakau sejak sekitar 9.000 tahun
yang lalu, sedangkan di Asia, merokok dikenal sejak abad ke-9 Masehi.Pada awalnya,
tembakau dianggap sebagai tanaman obat dan digunakan untuk tujuan medis atau
upacara keagamaan. Namun, seiring waktu, tembakau mulai digunakan sebagai bahan
bakar untuk pipa dan sebagai bahan campuran untuk cerutu.
Pada abad ke-16, rokok mulai populer di Eropa dan menjadi salah satu produk ekspor
utama Amerika ke Eropa. Rokok pertama kali dibuat secara massal di Amerika
Serikat pada abad ke-19 dan menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi banyak
orang. Sejak itu, rokok telah menjadi produk konsumsi yang sangat populer di seluruh
dunia, tetapi juga menjadi bahan kontroversial karena dampak negatifnya pada
kesehatan manusia.
2. APA PENYEBAB MEREKA MULAI MEROKOK?
Merokok merupakan kebiasaan dan termasuk candu yang tidak sehat bagi diri
seseorang, terlebih lagi untuk anak maupun para remaja. Sayangnya, tidak sedikit dari
mereka yang mulai mencoba merokok hingga akhirnya menjadi seorang pecandu
rokok.
Menurut beberapa ahli, banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan seorang anak
atau remaja mulai mencoba untuk merokok. Berikut adalah beberapa alasan remaja
mulai merokok, yaitu :
“Saya merokok ketika memasuki sekolah menengah pertama, awalnya saya cuma
coba-coba tapi ternyata sampai sekarang masih merokok” ucap narasumber yang telah
kami wawancarai “Saya merokok atas keinginan diri sendiri, melihat teman-teman
yang lain merokok membuat saya penasaran bagaimana sensasi merokok.” lanjutnya.
Penting untuk menyadari bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif pada
kesehatan dan kehidupan seseorang, terutama pada masa remaja yang merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang krusial. Edukasi tentang bahaya merokok
dan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu remaja untuk menghindari
kebiasaan merokok dan menjaga kesehatan mereka.
3. PERUBAHAN YANG DAPAT TERJADI SETELAH MEROKOK
Merokok adalah kebiasaan yang sangat merugikan bagi kesehatan seseorang. Banyak
penelitian yang telah menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam tubuh seseorang.
Berikut beberapa perubahan yang dapat terjadi pada tubuh setelah seseorang mulai
merokok.
Kemudian perubahan yang terjadi dapat dirasakan pada sistem pernapasan. Asap
rokok mengandung berbagai zat berbahaya, seperti karbon monoksida dan tar, yang
dapat merusak jaringan paru-paru. Paru-paru menjadi tidak mampu mengambil
oksigen dengan efektif, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan batuk, serta
dapat juga menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan radang
pada paru-paru. Selain itu, rokok juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
paru-paru dan merusak dinding alveoli, yang dapat mengakibatkan kehilangan
elastisitas pada paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan sesak napas, batuk-batuk, dan
bahkan penyakit paru-paru kronis seperti emfisema.
Efek lain dari merokok adalah pada sistem kardiovaskular. Nikotin yang terdapat pada
rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Asap rokok juga dapat merusak dinding
arteri dan meningkatkan risiko pengerasan arteri. Selain itu, karbon monoksida yang
terdapat pada rokok juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam
darah, sehingga memperburuk kondisi kesehatan jantung.
Perubahan lain yang terjadi setelah merokok adalah pada gigi dan mulut. Rokok dapat
menyebabkan noda pada gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Selain
itu, rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut dan tenggorokan.
Selain itu, merokok dapat mempercepat proses penuaan dan mengurangi elastisitas
kulit.
“Jika tentang perubahan saya tidak terlalu merasakan, mungkin yang paling berubah
adalah sikap saya yang sedikit lebih boros, lebih mementingkan membeli rokok dari
pada kebutuhan lainnya” ucap narasumber kami. Merokok dapat menyebabkan
perubahan signifikan dalam tubuh seseorang dan meningkatkan risiko penyakit serius.
Bahkan, efek merokok dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh
seseorang dan memperpendek umur. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menghindari merokok dan memperhatikan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. APA SAJA DAMPAK NEGATIF DARI MEROKOK
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total
perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun.
Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh
kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal, dampak rokok bagi anak-anak
dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada
beberapa kasus parah. Berikut beberapa dampak kesehatan yang dapat dialami jika
seseorang merokok sejak usia remaja.
5. Lebih boros
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan temuan
terbaru bahwa pengeluaran biaya masyarakat Indonesia untuk rokok lebih tinggi
dibandingkan pengeluaran untuk kebutuhan makanan bergizi. Tak hanya perihal
aspek ekonomi, Dante juga menguak sulitnya perokok keluar dari lingkaran
kecanduan rokok.
Dante menekankan, lebih tingginya pengeluaran untuk konsumsi rokok
dibandingkan kebutuhan makanan bergizi bukan hanya perkara sosial-ekonomi,
melainkan kesehatan anggota keluarga. Sebab, aktivitas merokok membuat anak-
anak di rumah menjadi perokok pasif.
Sementara, berhenti merokok pun bukan hal gampang. Jika sudah terlanjur
kecanduan, upaya untuk berhenti merokok bukan lagi sekedar perihal kemauan,
melainkan juga patofisiologis.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Merokok pada remaja dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan
pernapasan.
2. Remaja yang merokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
3. Orangtua, teman sebaya, dan pengaruh media sosial dapat
mempengaruhi keputusan remaja untuk merokok.
4. Edukasi kesehatan, kampanye anti-merokok, dan peningkatan harga
rokok dapat membantu mengurangi jumlah remaja yang merokok.
5. Penggunaan rokok elektronik juga semakin populer di kalangan
remaja, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami
dampak kesehatannya pada populasi ini.
Namun, perlu diingat bahwa setiap individu adalah unik dan tidak semua remaja
yang merokok akan mengalami efek yang sama. Oleh karena itu, sangat penting
bagi remaja untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat dari keputusan mereka
untuk merokok dan untuk mencari saran dari profesional kesehatan jika mereka
ingin berhenti merokok atau mengurangi jumlah konsumsi rokok mereka.
3.2 SARAN
1. Orangtua dan keluarga harus menjadi teladan yang baik dan tidak merokok di
depan anak-anak mereka.
2. Sekolah dan masyarakat harus meningkatkan edukasi tentang risiko merokok
dan memberikan dukungan kepada remaja yang ingin berhenti merokok.
3. Kampanye anti-merokok dapat membantu meningkatkan kesadaran dan
memberikan informasi yang akurat tentang dampak merokok.
4. Penegakan undang-undang terhadap penjualan rokok pada anak-anak dan
remaja harus diperketat untuk mengurangi aksesibilitas rokok bagi mereka.
5. Remaja yang telah mulai merokok harus mempertimbangkan untuk
menghentikan kebiasaan merokok atau mengurangi konsumsi rokok mereka.
Mereka dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional
kesehatan dalam upaya mereka untuk berhenti merokok.
6. Pemerintah dapat memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada produk
tembakau untuk mengurangi konsumsi rokok dan mendanai program-program
kesehatan yang bertujuan untuk mencegah merokok di kalangan remaja.
Saran-saran ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah remaja yang merokok
dan mempromosikan gaya hidup sehat di kalangan remaja.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Victorensia. 2023. “Rokok”, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rokok, diakses pada
27 maret 2023.
Bahtiar. 2018. “Dampak Merokok terhadap Kehidupan Sosial Remaja (Studi di
Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna)”,
https://www.neliti.com/publications/246642/dampak-merokok-terhadap-
kehidupan-sosial-remaja-studi-di-desa-mabodo-kecamatan-k, diakses pada 11
april 2023.
CDC. (2020). “Health Effects of Cigarette Smoking”,
https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/
effects_cig_smoking/index.htm, diakses pada 11 april 2023.
Environment International. (2019). “Second-hand smoke exposure and health
effects in children in the WHO European Region: a review of recent literature”,
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0160412018320545, diakses
pada 11 april.
REFERENSI :
U.S. Department of Health and Human Services. The Health Consequences of
Smoking—50 Years of Progress: A Report of the Surgeon General. Atlanta: U.S.
Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and
Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health
Promotion, Office on Smoking and Health, 2014.
U.S. Environmental Protection Agency. Health Effects of Exposure to
Secondhand Smoke. 1992.
LAMPIRAN FOTO