Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KARYA ILMIAH

“Pengaruh Rokok Bagi Anak Dibawah Umur”

DISUSUN OLEH :
Adhisa Rosalia Istanto (01/XI MIPA 9)
Afifah Nuraini (02/XI MIPA 9)
Afifah Wahyu Dian Parasti (03/XI MIPA 9)
Ahmad Manggala Gandiyasa (04/XI MIPA 9)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTUL


Jl. KHA. Wakhid Hasyim, Bantul, Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pemyusunan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Rokok
Bagi Anak Dibawah Umur” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Bahasa dan Sastra Indonesia.
Keberhasilan dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Titi Prawiti Sariningsih, M.Pd. selaku Kepala SMA N 1 BANTUL.
2. Ibu Restu selaku pembimbing mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
3. Orang tua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.
4. Teman-teman kelas XI MIPA 9 yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena
itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya
ilmiah ini. Kami berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bantul, Februari 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja yaitu masa dimana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase dari
anak-anak menuju fase dewasa. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan
psikologis yang harus dipenuhi, jika tidak akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan. Anak-
anak pun juga seperti itu, jika tuntutan tidak terpenuhi akan menimbulkan dampak terhadap
perkembangannya menuju keremajaan.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai negara. Mayoritas perokok di
seluruh dunia ini 47% adalah pria sedangkan 12% adalah wanita dengan berbagai kategori umur.
Berbagai alasan orang merokok beraneka ragam, dikalangan anak-anak faktor gengsi dan agar
disebut jagoan.
Fenomena merokok dikalangan anak bawah umur bukan pemandangan asing lagi.
Merokok merupakan suatu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah
nasional dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak faktor
yang saling memicu, sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan. Ditinjau dari segi
kesehatan, merokok harus dihentikan karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh
darah yang mengakibatkan kematian.Oleh karena itu, merokok harus dihentikan sebagai usaha
pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui bahwa sebagian besar perokok adalah anak-anak
dan remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini yang dimulai dari keluarga hingga pihak
sekolah.
Di Indonesia perilaku merokok merupakan hal biasa dilakukan bagi orang dewasa
khususnya kaum Adam. Tak hanya itu, anak-anak yang harusnya menjadi penerus generasi
bangsa, tetapi justru sering menunjukkan bahwa dirinya merokok. Tak hanya itu, mereka
merokok di tempat yang umum. Mereka belum memperhatikan bahaya merokok bagi kesehatan
diri sendiri maupun orang lain yang menghirup asap rokok.
Berkaitan dengan fenomena diatas, maka perlu adanya penelitian mengenai perilaku
merokokanak-anak agar bisa menambah wawasan tentang pengaruh rokok bagi kesehatan anak
dan cara menangglanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada anak-
anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rokok?
2. Bagaimana bahaya rokok bagi anak?
3. Apa yang menyebabkan anak merokok?
4. Bagaimana cara mengatasi anak agar tidak merokok?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari rokok
2. Untuk mengetahui bahaya rokok bagi anak
3. Untuk mengetahui penyebab anak merokok
4. Untuk mengetahui cara mengatasi anak agar tidak merokok

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan tentang bahaya merokok bagi kesehatan
b. Mengetahui cara mengatasi anak agar tidak merokok
c. Mengetahui sebab akibat merokok
2. Bagi Sekolah
a. Sebagai informasi untuk menambah hasanah keilmuan dan pengetahuan baik bagi tenaga
pendidik maupun peserta didik

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok,
misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya
tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

2.2 Dampak dari merokok


Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh
perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri
dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen,
methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu
zat di dalam rokok.

Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan


dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia.
Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh
tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian
besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari
rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan
akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang
merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat
output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan
makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara
kuantitatif.

Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga


mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan
produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai
abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa
rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya,
menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja
dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok
dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)

B. Hipotesis
Anak-anak dibawah umur merokok karena kurangnya pengetahuan tentang bahaya
merokok dan adanya praktek visual oleh lingkungan sekitar. Selain itu, faktor gengsi dan
dianggap tidak gantleman juga menjadi salah satu faktor anak merokok. Di lingkungan
keluarga, anak merokok disebabkan karena adanya praktek visual dari anggota keluarga
lain. Misalnya dalam keluarganya ayah dari anak tersebut merokok, sehingga besar
kemungkinan dari anak untuk meniru dari sang ayah.
Sudah tidak jarang lagi melihat kebiasaan anak-anak merokok di dalam suatu
masyarakat. Pasalnya budaya merokok sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia
khususnya pada anak-anak. Anak-anak Indonesia kebanyakan tidak mengetahui
bagaimana bahaya merokok bagi kesehatan. Mereka juga tidak mengetahui kandungan
dan akibat dari merokok sehingga anak-anak banyak yang merokok walaupun mereka
tidak mengetahui bahaya yang terjangkit.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Teknik Pengumpulan Data
Adapun dalam mengumpulkan data penelitian, teknik pengumpulan data yang kami
gunakan adalah memberikan angket kepada …..

B. Teknik Penelitian
Kami akan melakukan penelitian dengan menyimpulkan hasil angket kuisioner yang
kami bagikan kepada…. seagai bahan penyusunan laporan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Hari dan Tanggal :
Tempat :

D. Populasi dan Sampel


BAB IV
PEMBAHASAN

1. Apa itu rokok?


Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan
kertas, daun, atau kulit jagung sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm dan biasanya
dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia
berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapar
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40
diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketaihan) dan
dependesi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok
termasuk golongan NAPSA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, Zat Adiktif).
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat
dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok mengandung
bahan kimia yang berbahaya. Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok yaitu :
1. Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks, zat ini juga dapat
membuat perokok menjadi kecanduan. Nikotin berasal dari daun tembakau
2. Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia
diantaranya bersifat karsinogenik
3. Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4. Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah
terbakar dan tidak berwarna
5. Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
6. Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai
metil alkohol
7. Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon
alkuna yang paling sederhana
8. Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi
dengan unsur-unsur tertentu
9. Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan
mayat
10. Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut.
Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida
11. Arsenik,bahan yang terdapat dalam racun tikus
12. Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan
mobil dan motor
2. Bagaimana bahaya rokok bagi anak?

Dari aspek psikologis, merokok dapat menimbulkan relaksasi, mengurangi ketegangan, dan
melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi. Hal ini kemudian disadari oleh perokok
bahwa ada kondisi yang menyenangkan yang ditimbulkan dengan merokok. Pada kondisi inilah
timbul hasrat atau keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut.
Namun hal ini akan berbeda jika ternyata sang perokok itu adalah anak-anak. Mengapa
demikian? Karena masa anak-anak adalah masa dimana individu memulai dan mencapai
pertumbuhan yang hampir optimal, dan sangat tidak pantas sekali jika anak-anak bahkan anak di
usia dini sudah melakukan rutinitas negatif tersebut, yaitu merokok. Padahal pertumbuhan dan
perkembangan pada masa anak-anak adalah masa yang paling penting dalam rentang kehidupan,
karena pertumbuhan dan perkembanggan pada masa anak-anak akan sangat berpengaruh dan
pasti berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada masa-masa selanjutnya.
Berikut adalah beberapa bahaya merokok bagi anak-anak :
1. Masalah dan penyakit pernapasan; kapasitas paru-parunya akan berkurang 25 persen serta
memiliki risiko terkena bronkitis dan pneumonia dua kali lebih tinggi.
2. Mengganggu perkembangan kecerdasan; suatu penelitian di Italia, menunjukkan, anak-anak
yang merokok kemampuan untuk belajar membacanya lebih lambat dibandingkan anak-anak
yang ibunya tidak merokok. Penelitian lain di Amerika, menunjukkan, anak-anak berumur 11
tahun yang merokok, kemampuan belajarnya terlambat 6 bulan.
3. Hiperaktif dan cepat lelah; anak-anak yang merokok akan cenderung lebih aktif
dibandingkan anak-anak lain, disebabkan pengaruh rokok yang memberikan rasa percaya diri
yang berlebihan namun keaktifan tersebut tidak akan bertahan lama karena kapasitas paru-paru
dari anak tersebut akan berkurang seiring kebiasanya merokok sehingga mengakibatkan dirinya
menjadi cepat lelah.
4. Kanker otak 22%
5. Leukemia
6. Jangkitan telinga
7. Sindrom kematian mendadak
Dari uraian bahaya merokok bagi anak-anak diatas sudah jelas bahwa merokok sangat
memberikan efek negatif bagi anak-anak baik dari aspek fisiologis maupun aspek psikologis.
3. Apa yang menyebabkan anak merokok?

Berdasarkan hasil penelitian kami, faktor-faktor yang menyebabkan anak dibawah umur
merokok adalah :

a. Faktor Sosial

Faktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan, dimana
karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar,baik dari keluarga, tetangga, ataupun
teman pergaulannya.Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak untuk mencari jati diri
mereka.Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan kadang kala mencoba untuk meniru
apa yang dilakukan orang lain.Hal itu merupakan suatu proses yang terjadi pada anak-anak untuk
mencari jati diri dan belajar menjalani hidup bersosial.Namun sangat disayangkan, tidak hanya
kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-kebiasaan buruk,
termasuk kebiasaan merokok.
Jika seseorang yang bukan perokok, hidup atau berkerja bersama dengan seorang perokok,
secara otomatis salah satunya akan terpengaruh. Mungkin yang bukan perokok mulai mencoba
merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok mengurangi konsumsi rokok. Baik disadari
maupun tidak disadari, adaptasi tersebut dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan berusaha untuk diterima di lingkungan sosial-nya.

b. Respon Mengulang Otomatis


Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup sering, maka akan tercipta
pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal ini terutama berlaku jika tindakan
tertentu dilakukan dalam situasi yang tidak menyenangkan, yang memberikan efek membuat
seseorang merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-hari dan rutinitas. Sehingga, jika seseorang
mencoba merokok lalu melakukannya lagi maka hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan
yang sulit untuk tidak dilakukan.
Seperti pola pengulangan otomatis selalu menjadi komponen dalam kebiasaan merokok. Kalau
anda ingin berhenti merokok, anda harus mencari tahu di mana situasi dan lingkungan anda yang
biasanya mengambil sebatang rokok. Kemudian cobalah untuk menghindari situasi-situasi atau
lingkungan tersebut.
c. Pengaruh Orangtua
Salah satu alasan mengapa anak-anak merokok adalah karena anak-anak tersebut berasal dari
rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya
dan memberikan hukuman fisik yang keras. Hal tersebut menyebabkan anak akan melampiaskan
tekanan-tekanan dari orangtua tersebut dengan merokok. Selain itu, menurut hasil penelitian lain
dapat diketahui bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak bahagia akan lebih
mudah menjadi seorang perokok dibanding dari keluarga yang bahagia.
d. Pengaruh Iklan
Selain dari melihat perilaku orang-orang di lingkungannya, anak-anak mengetahui rokok dari
iklan yang ditampilkan di media masa dan media elektronik. Iklan tersebut menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan sehingga membuat anak-anak terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan rokok tersebut.
e. Kecanduan Pada Sel Syaraf
Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek penenang dan efek
rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-substansi tersebut bekerja dengan cara menempel
pada reseptor-reseptor sel-sel saraf. Dan nikotin memiliki efek yang sama dengan substansi-
substansi tersebut terhadap saraf, ketika nikotin menempel pada reseptor-reseptor di sel-sel saraf.
Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka otak memproduksi dopamin. Dopamin inilah
yang memberikan efek menenangkan dan merangsang organ-organ lain, yang memberikan efek
menyenangkan dari merokok. Namun, ketika nikotin terus menginduksi pelepasan dopamin, otak
secara bertahap mengurangi produksi dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan merasakan
kebutuhan yang lebih besar terhadap nikotin untuk tetap bekerja normal dan merasa nyaman.

2erikut beberapa usaha yang isa dilakukan oleh orang tua untuk cara mencegah anak agar tidak
merokok, antara lain:

1. Lakukan Komunikasi
Kebanyakan dari orang tua biasanya enggan untuk mencari tahu tentang keadaan anak-anaknya
secara mendetail terutama apabila sudah menginjak masa remaja karena dianggap sebagai
individu yang sudah bisa mengambil keputusan sendiri dengan baik. Sehingga tak jarang remaja
yang justru salah mengambil arti dengan kebebasan yang diberikan oleh orang tuanya dan
bertindak seenaknya sendiri layaknya tanpa aturan, seperti merokok. Jadi, agar hal seperti itu
tidak terjadi, maka lakukanlah komunikasi dengan baik antara Anda dan anak sehingga dapat
memantau sejauh mana pekembangan sikap anak Anda dari masa remaja hingga dewasa.

2. Memberi Contoh Yang Baik


Apabila Anda ingin menyuruh anak agar menjadi baik, maka satu hal yang harus Anda lakukan
terlebih dahulu adalah memberikannya contoh yang baik, termasuk kebiasaan tidak merokok.
Apabila Anda ingin mencegah anak agar tidak menjadi perokok, maka solusi paling ampuh yang
bisa Anda lakukan adalah jangan merokok. Dengan demikian, anak Anda akan terjamin untuk
tidak merokok karena meniru kebiasaan orang tuanya yang tidak juga memiliki kebiasaan
merokok.

3. Hindari Merokok di Hadapannya


Apabila memberi contoh yang baik seperti tidak merokok agar anak Anda juga tidak merokok,
tidak bisa Anda lakukan. Dengan kata lain, Anda merupakan perokok yang ingin mencegah agar
anak Anda tidak menjadi perokok seperti Anda, maka hindarilah untuk merokok di hadapannya.
Karena apabila orang tua melarang sesuatu hal untuk tidak dilakukan namun dirinya sendiri
justru terang-terang melakukannya, maka biasanya perintah tersebut enggan untuk ditanggapi
oleh anak Anda yang memang masih memiliki rasa ego tinggi. Oleh karena itu, hindarilah untuk
merokok tepat di hadapannya apabila menginginkan anak Anda tidak menjadi seorang perokok.
Jika memungkinkan untuk dilakukan, maka mulai kurangi dan hentikanlah kebiasaan merokok
Anda.

4. Lakukan Pengawasan Dengan Baik


Sebagai orang tua yang baik, satu hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban dan
tanggung jawab terhadap anaknya ialah selalu melakukan pengawasan dengan baik terhadap
anak. Pengawasan disini erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, dan perubahan keduanya yang
pasti mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Namun dalam melakukan
pengawasan pada anak janganlah terlalu mengekang dan mengikatnya, berikanlah juga sebuah
kebebasaannya agar bisa membentuk kepribadian serta menggali bakatnya dengan baik dan
optimal.

Tentu dalam pemberian kebebasan tersebut Anda harus tetap mengawasinya. Dalam arti, selama
sikap dan kebiasaan yang dilakukannya merupakan sesuatu hal yang baik, maka Anda tidak
boleh melarangnya. Hal ini sebagai bukti bahwa Anda memberikan kepercayaan kepadanya
untuk melakukan suatu hal ingin dilakukannya, tentunya suatu hal tersebut masih dalam kategori
yang baik dan wajar. Namun apabila sudah tidak seperti halnya merokok, maka Anda berhak
untuk melarang serta memberikannya nasehat agar tidak melakukannya.

5. Beri Pengetahuan dan Nasehat Baik Tentang Bahaya Merokok


Satu hal lain yang harus dilakukan oleh orang tua adalah selalu memberikan pengetahuan dan
nasehat yang baik kepada anak-anaknya. Apalagi bila anaknya sudah memasuki masa remaja dan
dewasa, yang mana merupakan proses baginya untuk membentuk kepribadian diri serta menggali
dan mengasah bakat yang dimilikinya. Selalu berikanlah dukungan, dorongan, dan motivasi
kepadanya untuk bisa melakukan hal-hal yang baik bagi dirinya sendiri, termasuk bagi
kesehatannya.

Sedemikian sehingga apabila Anda menginginkan agar anak Anda terhindar dari kebiasaan
merokok, maka berilah pengetahuan dan nasehat kepadanya yang baik tentang bahaya rokok
yang tidak baik bagi kesehatan. Tentunya pengetahuan dan nasehat tersebut mudah diterima serta
diterapkannya. Hindarilah kebiasaan merokok yang jelas tidak baik bagi kesehatan dimana Anda
juga ingin mencegah agar anak Anda terhindar dari rokok.

6. Tanamkan Rasa Percaya Diri Kepadanya


Menanamkan rasa percaya diri kepada anak juga bisa Anda lakukan agar ia terhindar dari
kebiasaan merokok yang sudah jelas tidak baik untuk dilakukan, terutama bagi kesehatan.
Dengan menanamkan rasa percaya diri yang positif pada anak akan membantunya untuk
menolak ajakan-ajakan dari teman-teman yang tidak baik seperti halnya merokok. Tentunya di
sini Anda juga harus mengajarkannya untuk tetap menghargai dan menghormati orang lain,
seperti menghargai dan menghormati teman-temannya yang memiliki kebiasaan merokok.
Dengan begitu, ia akan tahu bagaimana cara yang baik untuk menolak ajakan temannya untuk
merokok tanpa harus menyakiti perasaan temannya tersebut.

7. Lakukan Diskusi Tentang Rokok


Melakukan diskusi bersama anak tentang rokok merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan
untuk mencegahnya agar tidak menjadi seorang perokok. Tanyakanlah pendapatnya tentang
rokok sambil memberi pancingan dan dorongan kepadanya untuk menghindari bahaya merokok
yang tidak baik bagi kesehatan. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik dalam diskusi
tersebut sambil sesekali memasukkan pendapat dan saran Anda yang bisa membuatnya berpikir
bahwa merokok memang bukan kebiasaan yang baik untuk dilakukan sehingga ia pun enggan
untuk melakukannya.

8. Beritahu Cara Yang Baik Untuk Berkata “Tidak” Tentang Merokok


Hal ini juga perlu diajarkan kepada anak selain menanamkan rasa percaya diri berkata “tidak”
tentang merokok. Rasa percaya diri yang telah ditanamkan apabila digabungkan dengan cara
yang baik untuk bisa berkata “tidak” yang berhubungan dengan pergaulannya untuk merokok
akan menjadi pondasi sekaligus tameng yang kokoh baginya agar terhindar dari merokok.
Kombinasi ini sangat penting mengingat pengaruh untuk merokok biasanya memang datang dari
dunia pergaulan teman-temannya, terutama teman yang sebaya dengannya.

9. Ajarkan Kepadanya Untuk Bisa Berbicara Tentang Bahaya Merokok


Hal ini sebagai tindak lanjut agar ia mampu menanamkannya pada teman-teman pergaulannya
yang memiliki kebiasaan merokok. Apabila ia memiliki keberanian untuk berbicara tentang
bahaya merokok di hadapan teman-teman pergaulannya dengan cara yang baik, maka bukan
tidak mungkin kalau teman-teman pergaulannya tersebut akan terpengaruh dengan perkataannya.
Sedemikian sehingga mereka akan menghentikan kebiasaan merokoknya dan juga terhindar dari
bahayanya. Meskipun dalam prakteknya, cara ini memang sulit sekali untuk bisa diwujudkan
karena sifat ego para remaja yang tinggi. Namun tidak ada salahnya untuk dicoba mengingat
suatu keberhasilan akan datang bila diawali dengan mencoba dan usaha yang sungguh-sungguh

Anda mungkin juga menyukai