Anda di halaman 1dari 42

LEMBAR MODUL ATAU MATERI AJAR

BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS IX


TAHUN 2021

D
I

S
U
S
U
N

O
L
E
H

HASNAH,S.Pd

MAHASISWA PPG KATAGORI 1 ANGKATAN 2


UNIVRSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Penelitian : Materi ajar Konseling Bimbingan Kelas IX


2. Bidang ilmu / kajian : Bimbingan Konseling
3. Kategori : Karya Inovasi
4. Peneliti :
a) Nama : HASNAH,S,Pd
b) Nip : 19810414 201001 2 012
c) Pangkat / golongan : Golongan IX
d) Jabatan : Guru
e) Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
f) Instansi : SMP NEGERI 2SIAK
5. Pengguna : Kelas IX
6. Tempat : SMP N 24 Kabupaten Tebo

Mengetahui Siak, 10 Juli 2022


Kepala SMP N 2 Siak Guru Bimbingan Konseling

Drs. AMRIN M,Pd HASNAH, S.Pd


NIP 19650301 198703 1 009 NIP 19810414 201001 2 012
1.URAIAN MATERI

BAHAYA YANG DITIMBULKAN DARI MEROKOK

1.Pengertian Rokok
Rokok, benda kecil yang bagi sebagian orang mungkin tidak asing karena sering
terselip di antara jari-jari mereka, baik itu orang tua, dewasa, remaja, hingga anak kecil
pun ada yang mengisap rokok. Rokok merupakan sebuah benda yang sudah sangat
terkenal di dunia. Rokok menjadi simbol kejantanan, kegagahan, kekuatan, keberanian,
dan ketangguhan.
Dari yang awalnya hanya rasa penasaran, lalu menjadi kebiasaan, hingga
berujung menjadi kecanduan. Dari data sensus tahun 2010 oleh Atlas Pengendalian
Tembakau di ASEAN menyatakan terdapat lebih dari 30% anak Indonesia mulai
merokok sebelum usia 10 tahun. Jumlah itu mencapai 20 jut biaya pembelian untuk
rokok mencapat lebih dari 300 triliun rupiah. Saat ini memang jumlah perokok yang
berhasil berhenti merokok meningkat, tapi jumlah orang yang memulai menjadi perokok
jauh lebih banyak.

1. Jenis-jenis rokok
Rokok yang digunakan adalah jenis filter dengan tiga merk rokok filter dan 3
jenis rokok kretek, masing-masing diberi notasi Filter-A, Filter-B dan Filter-C, Kretek-X,
Kretek-Y dan Kretek-Z sehingga ada 6 (enam) sampel merk rokok.

3.Zat-zat Yang Terkandung DIdalam Rokok


Kadar nikotin yang diukur adalah kadar nikotin dalamasap arus utama(asap yang
dihisap langsung oleh perokok) danasap rokok arus samping(asap rokokyang dilepaskan
ke lingkungan). Masing-masing merk rokok diperiksa tigakali ulangan dengan
menggunakan satu batang rokok untuk setiap pengukuran (Alaunir,1992)
Pengukuran kadar nikotin dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (High Performance Liquid Chromatography). Langkah pertama yang
dilakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan dan alatyang diperlukan, pembuatan
larutanstandar nikotin, penentuan volume larutan pengabsorbsi, uji kualitatif nikotin,
absorsi nikotin dariasap rokok dan analisis dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Banyaknya nikotin dalamasap rokok dihitung berdasarkan luas puncak
kromatogramstandar nikotinyang diketahui konsentrasinya(Snyder and Kirkland, 1980.
Berikut ini adalah komponen zat yang terkandung pada rokok yang ada di
pasaran yang dipaparkan oleh Barry Halliwell dan John M. C. Gutteridge dalam sebuah
buku berjudul “Divine Kretek: Rokok Sehat” karya Greta Zahar dan Sutiman Bambang
Sumitro, sebagai berikut : a. Kategori gas: Amonia (NH3), karbon monoksida (CO),
CO2, NO, NO2, hidrogen sianida (HCN), aldehid (volatile), benzena (vapour), aseton,
vinil klorida, hidrokarbon. b. Kategori partikel: Tar, nikotin, aneka metal (seperti
kadmium, nikel, besi, kromium, arsenik, dan timah hitam). phenois/ semi kuinon/ kuinon,
hidrokarbon karsinogenik (benzopirin, benzantrasen, krisen). c. Racun terkuat dalam
rokok adalah mercury(Hg).

4.Dampak Rokok Terhadap Kesehatan


Berdasarkan data mengenai zat racun utama yang terkandung dalam sebatang
rokok. Setiap 6,5 detik satu orang meninggal karena rokok. Riset memperkirakan bahwa
orang yang merokok pada usia remaja dan terus merokok sampai 2 dekade atau lebih,
akan meninggal 20-25 tahun lebih awal dari orang yang tidak pernah merokok. Indonesia
menempati urutan ke-7 terbesar dalam jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker
yaitu sebanyak 188.100 orang per tahun. Kematian yang disebabkan oleh penyakit sistem
pernafasan adalah penyakit Chronic Obstructive Pulmonary (COPD) yakni sebesar
73.100 orang (66,6) sedangkan Asma sebesar 13.690 orang (13,7%). Kematian akibat
penyakit Tuberculosis sebesar 127.000 orang merupakan terbesar ke-3 setelah India dan
China. Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan
kemampuan hamil sedangkan bagi pria, merokok meningkatkan risiko impotensi sebesar
50%.

Ibu hamil yang merokok selama kehamilan atau terpapar asap rokok
dilingkungannya berisiko mengalami proses kehamilan yang bermasalah, termasuk bayi
lahir dengan berat badan rendah, cacat lahir dan kematian. Kegagalan kehamilan terjadi
2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran
atau kematian karena kurang oksigen pada janin dan plasenta yang abnormal karena
tercemar oleh karbon monoksida dan nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian mati
mendadak juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula rokok dapat
menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menapouse dini. Menurut
Riskesdas tahun 2007, diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan
perokok dan terpapar pada asap rokok di lingkungannya. Anak yang terpapar rokok dapat
mengalami peningkatan risiko terkena bronkitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, asma
serta keterlambatan pertumbuhan paru-paru.
Kerusakan kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Menurut data yang diterima
dari Rumah Sakit Paru H.A. Rotinsulu, mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok
merupakan penyebab penting terjadinya gejala respirasi dan 25 gangguan fungsi paru
atau Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Penyakit terbanyak terkait rokok tahun
2010 yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu Penyakit
Paru Obstruksi Kronik (PPOK), stroke, tumor paru, bronchus dan trachea. Berikut ini
beberapa efek samping akibat rokok yang jarang dipublikasikan menurut Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, antara lain:
1. Rambut rontok
2. Katarak
3. Kulit keriput
4. Kanker kulit
5. Hilangnya pendengaran
6. Osteoporosis
7. Karies
8. Emphysema
9. Penyakit jantung koroner
10. Kanker lidah
11. Diskolorisasi jari-jari
12. Tukak lambung
13. Kanker uterus
14. Psoriasis
15. Penyakit beurger
16. Kerusakan sperma
17. Peningkatan kolesterol darah
18. Kanker Hati
19. Keguguran, dan bayi lahir mati
20. Kerusakan fungsi ginjal
21. Stroke

4.Jenis-jenis perokok

Klasifikasi perokok menurut WHO dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1. Perokok


ringan (1 - 10 batang)
2. Perokok sedang (11 - 20 batang)
3. Perokok berat (21 – 30 batang)
4. Perokok sangat berat (lebih dari 31 batang).

Jenis perokok ada 2 Apa yang dimaksud perokok aktif dan perokok pasif?
Baik bagi tubuh si perokok maupun orang di sekitarnya. Itulah
sebabnya ada sebutan 'perokok aktif' dan 'perokok pasif'.
1.Perokok aktif adalah orang yang meroko.
2.Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tetapi menghirup
asap rokok orang lain.

5.Cara Menghindari Merokok :

1.Hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok.


2.Yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan.
3.Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok.
4.Perbanyak mencari informasi tentang bahaya rokok.

6. langkah berhenti merokok?


Tips Berhenti Merokok
1.Motivasi, yakni bulatkan tekad untuk berhenti merokok.
2.Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan jumlah
rokok yang dihisap secara bertahap.
3.Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering merokok.
4.Tahan keinginan merokok dengan menundanya.
Berolahraga secara teratur.

Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini.


1.Jangan biarkan anggota keluarga Anda merokok di dalam rumah, beri
tahu mereka untuk berhenti merokok atau setidaknya merokok di tempat
khusus.
2.Berikan tanda bebas asap rokok di depan pintu rumah sehingga para tamu
akan menghargai Anda dengan tidak merokok di area rumah Anda.
3.Singkirkan semua asbak.
4.Jika tamu meminta izin untuk merokok, katakan padanya untuk merokok di luar
rumah.
5.Beritahu babysitter untuk menjauhkan anak Anda dari asap rokok.
6.Ajarkan anak Anda bagaimana cara memberitahu orang lain untuk berhenti
merokok.

Perlu diingat bahwa meskipun para perokok mengisap merokok di luar


rumah, asap rokok tetap akan menempel di pakaian dan kulit.
Racun masih bisa berterbangan di udara ketika seseorang yang telah merokok kembali
ke dalam rumah

7. Sehat Itu Mahal


Kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya,Setiap orang pasti
menginginkan menginginkan hidup dalam keadaan kondisi sehat.Kesehatan amatlah
penting untuk meraihkan kebahagian hidup.Syarat utama seseorang dapat menikmati
kebahagian hidup ini saat mereka memiliki kesehtran secara jasmani dan rohani.
Tanpa tubuh yang sehat, tentu aktivitas tidak dapat dilakukan dengan optimal. Hidup
Sehat berarti hidup tanpa gangguan masalah yang bersifat fisikmapun non fisik.
Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa kuat.
1.Uraian Materi

PEMBULIAN YANG MENGAKIBATKAN RENDAHNYA


KEPERCAYAAN DIRI TEMAN

1,Pengertian bully
Bullying pertama kali dikenal sebagai “Mobbing”, istilah tersebut diperkenalkan sekitar akhir
1960-an dan awal 1970-an
, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi (Susanti, 2006).
Faktor Penyebab terjadinya Bullyingoleh Heinemann yang merupakan seorang ahli fisika di
sebuah sekolah di Swedia. Pada saat itu, mobbing oleh para ahli diartikan sebagai serangan
sekelompok hewan kepada seekor binatang. Seiring perkembangan zaman, istilah tersebut
diganti menjadi bullying. Pengertian bullying menurut para ahli yaitu suatu agresi atau perilaku
agresif dimana seseorang memberikan perlakuan agresif tersebut bertujuan untuk melukai atau
membuat korbannya merasa tidak nyaman. Para ahli juga mengatakan, seorang anak dikatakan
menjadi korban bully adalah ketika perlakuan agresif atau bentuk perlakuan negatif lainnya
diberikan secara berulang, dan dalam waktu yang lama. Sedangkan pengertian bullying secara
umum yaitu salah satu bentuk dari perilaku agresif dengan kekuatan dominan pada perilaku yang
dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban yang lebih lemah
darinya.
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris. Bullying berasal dari kata
bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah dalam
bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di
antaranya adalah penindasan
Menurut Ariesto (2009),faktor-faktor penyebab terjadinya bullying antara lain:
a. Keluarga. Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering
menghukum anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan
permusuhan. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik yang
terjadi pada orang tua mereka, dan kemudian menirunya terhadap teman-temannya. Jika tidak ada
konsekuensi yang tegas dari lingkungan terhadap
perilaku cobacobanya itu, ia akan belajar bahwa “mereka yang memiliki kekuatan diperbolehkan
untuk berperilaku agresif, dan perilaku agresif itu dapat meningkatkan status dan kekuasaan
seseorang”. Dari sini anak mengembangkan perilaku bullying;

b. Sekolah Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anakanak sebagai
pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi
terhadap anak lain. Bullying berkembang dengan pesat dalam lingkungan sekolah sering memberikan
Jurnal Penelitian & PPM ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017 328 masukan
negatif pada siswanya, misalnya berupa hukuman yang tidak membangun sehingga tidak
mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar sesama anggota sekolah;

c. Faktor Kelompok Sebaya. Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah dan dengan teman di
sekitar rumah, kadang kala terdorong untuk melakukan bullying. Beberapa anak melakukan bullying
dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun
mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.

d. Kondisi lingkungan sosial Kondisi lingkungan sosial dapat pula menjadi penyebab timbulnya
perilaku bullying. Salah satu faktor lingkungan social yang menyebabkan tindakan bullying adalah
kemiskinan. Mereka yang hidup dalam kemiskinan akan berbuat apa saja demi memenuhi kebutuhan
hidupnya, sehingga tidak heran jika di lingkungan sekolah sering terjadi pemalakan antar siswanya.

Penindasan fisik merupakan jenis bullying yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi
diantara bentuk- bentuk penindasan lainnya, namun kejadian e. Tayangan televisi dan media cetak
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku bullying dari segi tayangan yang mereka
tampilkan. Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak
meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-
katanya (43%).
D. Jenis Bullying Bullying juga terjadi dalam beberapa bentuk tindakan. Menurut Coloroso (2007),
bullying dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Bullying Fisik penindasan fisik terhitung kurang dari sepertiga insiden penindasan yang dilaporkan
oleh siswa. Jenis penindasan secara fisik di antaranya adalah memukul, mencekik, menyikut,
meninju, menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi anak yang ditindas hingga ke
posisi yang menyakitkan, serta merusak dan menghancurkan pakaian serta barangbarang milik anak
yang tertindas. Semakin kuat dan semakin dewasa sang penindas, semakin berbahaya jenis serangan
ini, bahkan walaupun tidak dimaksudkan untuk mencederai secara serius.

b. Bullying Verbal Kekerasan verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum digunakan, baik
oleh anak perempuan maupun anak laki-laki. Kekerasan verbal mudah dilakukan dan dapat
dibisikkan dihadapan orang dewasa serta teman sebaya, tanpa terdeteksi. Penindasan verbal dapat
diteriakkan di taman bermain bercampur dengan hingar binger yang terdengar oleh pengawas,
diabaikan karena hanya dianggap sebagai dialog yang bodoh dan tidak simpatik di antara teman
sebaya. Penindasan verbal dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritik kejam, penghinaan, dan
pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual. Selain itu, penindasan
verbal dapat berupa perampasan uang jajan atau barang-barang, telepon yang kasar, e-mail yang
mengintimidasi, surat-surat kaleng yang berisi ancaman kekerasan, tuduhantuduhan yang tidak benar,
kasak-kusuk yang keji, serta gosip.

c. Bullying Relasional Jenis ini paling sulit dideteksi dari luar. Penindasan relasionaladalah
pelemahan harga diri si korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan,
pengecualian, atau penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah alat penindasan
yang terkuat. Anak yang digunjingkan mungkin akan tidak mendengar gosip itu, namun tetap akan
mengalami efeknya. Penindasan relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau menolak
seorang teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan napas, bahu
Jurnal Penelitian & PPM ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017 329 yang bergidik,
cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.

c. Bullying Relasional Jenis ini paling sulit dideteksi dari luar. Penindasan relasionaladalah
pelemahan harga diri si korban penindasan secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan,
pengecualian, atau penghindaran. Penghindaran, suatu tindakan penyingkiran, adalah alat penindasan
yang terkuat. Anak yang digunjingkan mungkin akan tidak mendengar gosip itu, namun tetap akan
mengalami efeknya. Penindasan relasional dapat digunakan untuk mengasingkan atau menolak
seorang teman atau secara sengaja ditujukan untuk merusak persahabatan. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan napas, bahu
Jurnal Penelitian & PPM ISSN: 2442-448X Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017 329 yang bergidik,
cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.

d. Cyber bullying Ini adalah bentuk bullying yang terbaru karena semakin berkembangnya teknologi,
internet dan media sosial. Pada intinya adalah korban terus menerus mendapatkan pesan negative
dari pelaku bullying baik dari sms, pesan di internet dan media sosial lainnya.
Bentuknya berupa:
1. Mengirim pesan yang menyakitkan atau menggunakan gambar

2. Meninggalkan pesan voicemail yang kejam

3. Menelepon terus menerus tanpa henti namun tidak mengatakan apa-apa (silent calls)

4. Membuat website yang memalukan bagi si korban

5. Si korban dihindarkan atau dijauhi dari chat room dan lainnya

6. “Happy slapping” – yaitu video yang berisi dimana si korban dipermalukan atau di-bully lalu
disebarluaskan Sedangkan Riauskina, dkk (2005, dalam Ariesto, 2009) mengelompokkan perilaku
bullying ke dalam 5 kategori, yaitu
a) Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci,
seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang
yang dimiliki orang lain)
; b) Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan (putdown), mengganggu,
member panggilan nama (name-calling), sarkasme, mencela/mengejek, memaki, menyebarkan
gosip);
c) Perilaku non verbal langsung (melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi
muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam, biasanya disertai oleh bullying fisik atau
verbal) ;

d) Perilaku non verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga
retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng);

e) Pelecehan seksual (kadang-kadang dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal).

1. Pelaku Bullying dalam Remaja


Menurut Carroll et al. (2009), terdapat empat faktor yang mempengaruhi remaja melakukan tindakan
beresiko. Faktor tersebut adalah faktor individu, keluarga, peer group, dan faktor komunitas. Pelaku
bullying, bila dikaitkan dengan teori tersebut, bisa dipengaruhi oleh lemahnya keterampilan sosial
bully karena rasa simpati dan empati yang rendah dan memiliki tabiat yang menindas.
.4.Dampak bullying
Dampak Bullying pada Korban Bullying dilakukan pelaku tanpa memikirkan kondisi korbannya.
Banyak terjadi kasus bolos sekolah bahkan sampai bunuh diri akibat menerima pembullyan di
sekolah. Adapun dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh bullying yaitu :
1. Takut atau malas berangkat ke sekolah. Korban yang mengalami tindakan bullying atau
perundungan akan memiliki ingatan yang tidak enak seperti pelecehan melalui kata-kata, rasa sakit
yang dirasakan di sekujur tubuh jika mengalami bullying secara fisik. Hal ini membuat para korban
tidak ingin mengalami hal yang serupa. Dari sini munculah rasa malas dan takut untuk pergi ke
tempat di mana korban mengalami perundundungan, sekolah.
2. Prestasi akademik menurun. Tindakan bullying tidak hanya memberi dampak terhadap fisik
korban. Tindakan,

tersebut juga memberi dampak kepada psikologis korban, seperti rasa takut. Rasa takut yang berlebih
akan membebani pikiran korban dan dapat memecah fokus korban yang sebelumnya fokus kepada
materi pelajaran sekarang lebih memikirkan rasa takut yang dihadapinya.

3. Merasa tidak dihargai di lingkungan sekitar. Perilaku semena-mena yang diterima korban
perundungan, menyadari tidak ada seorang pun yang menolongnya untuk keluar dari situasi
perundungan serta ejekan dan tertawaan yang dilontarkan kepadanya membuat dirinya merasa tidak
dihargai.

4. Menurunnya kemampuan sosial emosional. Kemampuan ini dikembangkan pada anak-anak yang
duduk di bangku TK atau PAUD. Tujuan dari mengembangkan kemampuan ini untuk membentuk
potensi anak, memudahkan anak dalam beradaptasi dengan lingkungannya, serta menerima situasi
dan kondisi lingkungan tempat ia tinggal.

5. Sulit memahami dirinya sendiri, memiliki rasa khawatir yang berlebihan. Menerima berbagai
perilaku yang tidak seharusnya atau mendengar ucapanucapan atau kata-kata buruk yang merujuk
kepada korban, membuat diri korban merasa bahwa apa yang dikatakan oleh pelaku itu benar
sehingga nantinya korban tidak dapat memahami dan mengenal dirinya sendiri sebagaimana
mestinya.

6. Ikut melakukan kekerasan untuk melakukan balas dendam atau pelampiasan. Sebagai contoh, pria
yang pernah dibully oleh wanita bisa menjadi seorang misoginis. Contoh lainnya adalah ketika
seseorang mengalami tindakan bullying yang cukup parah dan tidak lagi mampu menahannya, orang
yang menjadi korban tersebut akan melampiaskan rasa takut, emosi, khawatirnya kepada orang lain
dengan melakukan hal yang sama seperti yang dialaminya.

7. Menjadi pengguna obat-obatan terlarang. Rasa takut dan khawatir yang berlebihan serta tidak
adanya seseorang yang dapat menjadi tempat untuk berkeluh kesah atau yang membuat dirinya tetap
tenang, bertahan dan kuat untuk melawan tindakan perundungan membuat korban melarikan dirinya
dengan menggunakan obat-obatan terlarang untuk menenangkan dirinya.

8. Mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin
menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
2. Tips untuk guru dalam mengatasi perundungan (bullying)
Bullying dapat terjadi pada semua orang, dan dapat dihentikan oleh semua orang
Apa yang harus saya lakukan ketika seorang anak memberi tahu saya bahwa dia di-bully atau dilecehkan ?
 Tanggapi kejadian itu dengan serius.
 Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.

 Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya.

 Tunjukkan empati.

 Bantu anak yang di-bully untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan
tidak suka jika dikerjai oleh temannya.

 Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa
aman

Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari
menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai
kejujuran.

 Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh
kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-
anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar
mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.

 Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai
perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.

 Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai
masalah ini sesudahnya.

 Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah
atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling
sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog. Anda mungkin perlu menghubungi

Bagaimana cara menghadapi anak-anak yang menjadi pelaku bullying?


 Dengarkan cerita versi mereka.

 Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan
dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.

 Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah
mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)

 Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully.

 Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi
yang diberikan harus berhubungan dengan kesalahan mereka, tetap menghormati anak sebagai
pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku
lebih baik.

 Anak harus memperbaiki kesalahannya. Misalnya, dengan meminta maaf kepada anak yang
di-bully, melakukan sesuatu yang baik padanya agar dia merasa lebih baik, membantunya
menyelesaikan sesuatu yang sedang dia kerjakan, memperbaiki atau mengganti sesuatu yang
mereka hancurkan atau curi, dll.

 Menghargai dan mengenali segala perubahan perilaku yang positif, termasuk mengakui
kesalahan.

 Jelaskan bahwa untuk menerima hak di kelas/sekolah, mereka harus mematuhi peraturan. Hak
tersebut misalnya untuk berpartisipasi dalam acara sekolah, bergabung dalam ekskul, perjalanan
study tour, pelajaran olahraga, kegiatan pentas seni, atau apa pun yang dianggap sesuai dan
menarik oleh anak agar mereka tetap berusaha berbuat baik.

Di dalam kelas saya, apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah/ mengurangi bullying
dan kekerasan pada teman sebaya?
 Mendidik diri sendiri tentang bullying dan kekerasan antar sebaya dengan membaca dan
berbagi konten informasi dengan sesama rekan guru.

 Membangun pedoman yang tegas dan jelas terhadap bullying, serta buat kesepakatan dengan
siswa Anda tentang konsekuensi dari bullying secara partisipatif dengan mereka (alih-alih
memberi hukuman).

 Ciptakan suasana yang hangat, hubungan yang saling mendukung, iklim positif, dan pelibatan
semua siswa di ruang kelas Anda.

 Perhatikan anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying; termasuk anak-anak yang baru atau
pindahan, anak-anak yang secara fisik lebih lemah, anak-anak dengan disabilitas, atau anak-
anak yang sering mengeluh karena di-bully oleh orang lain.

 Berikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap bullying untuk berinteraksi
secara lebih aktif dan ingatkan teman-temannya untuk membantu ia agar dapat melakukannya
dengan baik.

 Libatkan siswa untuk bermain peran (role play) mengenai situasi bullying dan cara mengatasi
masalah ini. Rencanakan bersama mereka cara melawan bullying dan penindasan.

 Yakinkan siswa Anda bahwa Anda bersedia membantu mereka jika dan ketika mereka di-
bully.

 Berikan bantuan dan perlindungan yang memadai kepada siswa yang di-bully. Pastikan
bahwa pelaku bullying tidak mengancam lagi.

.
1.Uraian Materi
PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PACARAN

Pengertian Pacaran
Pacaran berasal dari kata “pacar”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan
oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kata “pacar” menunjuk pada dua pengertian.
Pertama, pacar adalah nama tumbuhan. Kedua, pacar adalah teman tetap lawan jenis dan
mempunyai hubungan intim biasanya menjadi tunangan atau kekasih.secara singkat pacar dapat
diartikan kekasih atau tunangan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta, pacaran berarti
bersuka-suka, berkehendak, berkeinginan. Dalam kamus lain disebutkan pacaran memiliki arti
bercinta, berkasih saying.
Istilah pacaran tidak bisa lepas dari dunia remaja, karena salah satu ciri remaja yang menonjol
adalah rasa senang kepada lawan jenis disertai keinginan untuk memiliki. Pada masa ini, seorang
remaja biasanya mulai “naksir” lawan jenisnya, lalu ia berupaya melakukan pendekatan untuk
mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatanannya berhasil dan
gayung bersambut, lalu keduanya mulai berpacaran. De Genova dan Rice dalam Lukman al-
Hakim mengartikan pacaran adalah: Menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu
dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling mengenai satu sama lain.
Defenisi pacar sebagai hubungan pertemanan antar lawan jenis yang tetap dan mempunyai
landasan cinta kasih di luar pernikahan juga tidak mencakup hubungan antar sesama jenis.
Banyak ahli yang berpendapat mengenai sebuah arti perilaku. Menurut Wawan (2010:48)
perilaku merupakan sebuah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang
dapat diamati, serta memiliki waktu dan tujuan yang disadari maupun tidak disadari. Selain itu
para ahli psikologi mengartikan tingkah laku atau perilaku dengan arti setiap kegiatan atau
aktivitas yang bisa mereka observasi (Sobur, 2009). Menurut Iwan (2010) pacaran merupakan
masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yang ditandai dengan saling pengenalan
pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu
BENTUK PERILAKU PACARAN Ada yang membagi pacaran menjadi dua jenis, yaitu pacaran
sehat dan pacaran tidak sehat. Bentuk perilaku pacaran sehat meliputi fisik, psikis dan sosial
yang dapat diterima oleh teman maupun masyarakat. Sedangkan pacaran tidak sehat meliputi
kissing, necking, petting dan intercourse (Iwan, 2010). Menurut Daud (2016) bentuk perilaku
pacaran yang biasa dilakukan oleh para remaja meliputi tindakan jalan berdua, mengobrol,
bercanda hingga ke hal-hal yang negatif seperti berpelukan, ciuman, meraba-raba pasangannya
atau pacar. Seringkali perilaku pacaran dikalangan remaja dikaitkan dengan hubungan seks
pranikah, karena bentuk perilaku pacaran yang dilakukan biasanya diikuti dengan sejumlah
pengalaman yang dapat memberikan perangsangan bagi remaja untuk mengadakan hubungan
seks dengan pasangannya.

PENYEBAB PACARAN DI USIA REMAJA


1. Globalisasi Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi
akibat berkembangnya internet. Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk
mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsuntif,
hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk
berpacaran di usia dini.2
2. Membuktikan diri cukup menarik Pada saat ini, para remaja sudah melewati batas bergaul
yang telah di tetapkan oleh orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa
remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain
itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan
patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.
3. Adanya pengaruh kawan Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu
bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-
temannya. Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan, pergaulan itu akan menimbulkan
kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu
pula seperti halnya berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup
memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh teman temannya.
4. 4. Keterkaitan Pacaran dengan Sek. Pacaran mendorong remaja untuk meraa aman dan
nyaman. Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya
memang sebagai tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umunya akan sulit
membedakan rasa sayang dan nafsu. Karena itu perlu upaya kuat untuk saling membatasi
diri agar tidak melakukan kemesraan yang berlebihan. 5. Penuh masalah sehingga berakibat
stres. Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus di duga, jadi pasti banyak terjadi
masalah dalamhubungan ini. Jika remaja belum siap punya tujuan dan komitman yang jelas
dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan frustasi jika tidak mampu
mengatasi masalahnya. 6. Kebebasan Pribadi Berkurang. Interaksi yang terjadi dalam
pacaran menyebabkan ruang dan waktu untuk pribadi menjadi lebihterbatas, karena lebih
banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.

Monks dkk, membedakan masa para remaja menjadi empat bagian, yaitu “ masa pra-
remaja usia 10 – 12 tahun, masa remaja awal usia 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan antara
usia 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir berada pada usia 18 – 21 tahun” .1 Artinya rentang
usia pada masa remaja itu terbagi atas empat bagian yang berbeda, yaitu ada masa pra-remaja,
remaja awal, remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Dalam rentang usia tersebut, ada
beberapa tugas perkembangan yang harus dicapai para remaja, tugas – tugas itu diantaranya :
1. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya;
2. Dapat menerima dan belajar peran seosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat;
3. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif; 4. Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya;
5. Memilih dan mempersiapkan karir dimasa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya;
Dampak Positif dan Dampak Negatif Pacaran Pacaran yang dijalani oleh remaja sangat
berpengaruh terhadap diri dan perkembangannya, baik itu pengaruh yang baik ataupun yang
buruk. Meskipun demikian pengaruh buruk atau negatif pacaran lebih mendominasi dan sangat
tidak baik jika dibiarkan begitu saja. Namun terdapat dua dampak pacaran yang terdiri dari
dampak positif maupun dampak negatif seperti yang diutarakan oleh Arifin berikut ini :
1) Dampak Positif
a) Prestasi belajar. Prestasi belajar bisa meningkat, didalam hubungan pacaran pasti ada suatu
permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar, tetapi tidak menutup
kemungkinan dapat mendorong mereka untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka.
b) Pergaulan sekolah. Pergaulan bisa tambah meluas, jika pola interaksi dalam peran hanya
kegiatan berdua, tetapi banyak melibatkan interaksi dengan orang lain (saudara, teman, keluarga
dan lain-lain).
c) Mengisi waktu luang. Bisa bertambah bervariasi, jika kegiatan pacaran diisi dengan hal-hal
seperti olahraga bersama, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya.
d) Perasaan aman, tenang, nyaman, dan terlindung, hubungan emosional (saling mengisi,
menyanyangi, dan menghormati) yang terbentuk ke dalam pacaran dapat menimbulkan perasaan
aman, nyaman dan terlndungi. Perasaan seperti ini dalam kadar tertentu dapat membuat
seseorang menjadi bahagia, menikmati hidup, dan menjadi situasi yang kondusif baginya
melakukan hal-hal yang positif.
e) Tambah Dewasa. Dalam pacaran kita bisa saling memberikan informasi, memberi masukan,
atau nasihat, dan kita akan lebih menjaga di depan dia agar tidak terlihat kekanak-kanakan, dan
lama-lama terbentuklah sikap dewasa dari pembiasaan tersebut.
f) Menghindari stres. Dengan pacaran kita bisa saling mencurahkan isi hati, saling memotivasi,
dan mendorong kita untuk jauh lebih baik. Adanya dorongan, tidak bisa dipungkiri, pemberi
support yang paling berpengaruh adalah pacar.
g) Proses perkenalan. Pacaran dapat mengenali pasangan pilihannya.
2) Dampak Negatif
a) Prestasi sekolah, prestasi belajar bisa menurun. Di dalam hubungan pacaran pasti ada suatu
permasalahan yang dapat membuat pasangan tersebut bertengkar. Dampak dari pertengkaran itu
dapat mempengaruhi prestasi mereka di sekolah.
b) Pergaulan sosial, pergaulan sosial menyempit. Jika sang pacar membatasi pergaulan dengan
yang lain (tidak boleh bergaul dengan yang lain selain aku).
c) Keterkaitan pacaran dengan seks. Pacaran mendorong remaja untuk merasa aman dan nyaman.
Salah satunya adalah dengan kedekatan atau keintiman fisik. Mungkin awalnya memang sebagai
tanda atau ungkapan kasih sayang, tapi pada umumnya akan sulit membedakan rasa kasih sayang
dan nafsu. Karena itu perlu upayan kuat untuk saling membatasi diri agar tidak melakukan
kemesraan yang berlebihan.
d) Penuh masalah sehingga berakibat stres. Hubungan dengan pacar tentu tidak saja semulus
diduga, jadi pasti banyak terjadi masalah dalam hubungan ini. Jika remaja belum siap punya
tujuan dan komitmen yang jelas dalam memulai pacaran, maka akan memudahkan ia stres dan
frustasi jika tidak mampu mengatasi masalahnyak pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih
banyak menghabiskan waktu untuk berduaan dengan pacar.
e) Kebebasan pribadi berkurang. Interaksi yang terjadi dalam pacaran menyebabkan ruang dan
waktu untuk pribadi menjadi lebih terbatas, karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk
berduaan dengan pacar

f) Melatih kemunafikan. Orang yang berpacaran itu sering kali menipu, berusaha agar
pasangannya yakin bahwa ialah yang baik. Memang tidak semua. Tapi umumnya begitu. Ia akan
menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian
besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja menunjukkan beberapa keburukannya
kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan, mendapatkan makluman,
atau sebagai rambu-rambu romantisme belaka. Namun tidak 22 jarang orang yang berpacaran
mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
g) Menjadi panjang angan-angan. Orang yang sedang jatuh cinta “pacaran” seringkali teringat
dengan orang yang dicintainya itu. Lalu ia akan memikirkan sesuatu, berandaiandai setiap waktu
tentang apa yang akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan pada saat
itu, tentang kata-kata yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal umat
Islam dilarang panjang angan-angan.
h) Menjadikan hidup boros. Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan
uang yang seharusnya untuk ditabung bisa habis untuk bersenang-senang. Membelikan hadiah
pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton film dan yang lainnya.
i)Akan melemahkan daya kreatifitas dan menyulitkan konsentrasi, karena pikiran mereka hanya
tertuju pada pacarnya.

Cara Menghindari Pacaran :


1. Melakukan Aktivitas Produktif Aktivitas produktif adalah salah satu hal yang bisa
menjauhkan kita pada kegiatan yang negatif dan kegiatan yang sia-sia..
2. Bergaul dengan Orang-Orang Shaleh Salah satu cara yang membuat kita terhindari dari
pergaulan yang buruk adalah dengan kita bergaul dengan orang-orang yang shaleh.
3. Menghindari Perzinahan Menghindari perzinahan bisa dilakukan dengan menjaga
pandangan
dan menjaga kemaluan.
4. Menghindari Hal-Hal yang Berbau Pergaulan Bebas Untuk menghindari perzinahan, maka
harus
kita jauhi juga pergaulan bebas.
5,Tidak Membiarkan Diri Kita Terlalu Larut Pada Lawan Jenis Remaja sering kali terlarut
perasaan
yang terlalu mendalam terhadap lawan jenis.
6.Mengisi Pikiran dengan Hal-Hal Positif Perilaku pacaran bisa terjadi ketika diri kita tidak
dipenuhi
oleh hal-hal yang positif.
7. Mempersiapkan Karir daripada Pacaran Untuk menghindari pacaran, kita bisa
mempersiapkan
diri terhadap karir atau impian yang kita miliki.
8. Memahami Konsekuensi dari Pacaran Untuk menghindari pacaran, maka sebaiknya para
remaja
atau pemuda mengetahui apa konsekwensi dari pacaran.
9. Mempelajari Hal Baru Di masa muda atau remaja, rasa penasaran yang tinggi menjadi hal
yang sangat
Dinanti-nanti dan di sukai.
10. Memperdalam Ilmu Agama Ilmu agama adalah ilmu yang sangat mendasar dalam hidup.
Untuk
itu, memperdalam ilmu agama adalah pondasi hidup kita.
5 cara untuk menghindari pacaran

1. Mendekatkan Diri kepada Sang Pencipta

Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta merupakan cara penting untuk menguatkan keyakinan
diri agar tidak berpacaran. Selain itu, interaksi dengan Sang Pencipta juga bisa membantu
seseorang agar selalu bersikap baik dan terhindar dari zina.

2. Fokus Menyusun Rencana Hidup ke Depan

Ketika ingin menjadi jomlo yang berkualitas, seseorang perlu fokus menyusun rencana hidup ke
depan. Rencana hidup itu dapat berupa pencapaian pendidikan, karier, target liburan, dan
sebagainya.

3. Ikut Kegiatan Pengembangan Diri

Cara ketiga adalah mengikuti kegiatan pengembangan diri. Tujuan mengikuti pengembangan diri
adalah agar diri mendapat pengetahuan baru dan dapat berkembang sehingga diri tidak hanya
memikirkan pacar.

4 Mengingat Risiko dari Berpacaran

Cara keempat adalah mengingat risiko dari berpacaran. Contoh risiko berpacaran, yaitu:

- Membuka pintu zina

- Membuka pintu maksiat;

- Membuat diri cemas dengan kepastian hubungan;

-Membuat diri merasa tidak nyaman karena melakukan hal yang dilarang oleh agama

5.Mengingat bahwa Mengenal tidak Harus Pacaran

Cara kelima adalah mengingat bahwa mengenal calon pasangan tidak harus pacaran. Pasalnya,
pacaranjustru sering kali mengaburkan unsur perkenalan dengan unsur romansa yang semua

B. REFLEKSI
Masa remaja adalah masa yang indah. Sering sekali masa remaja diidentikkan masa remaja
dengan masa pencarian identitas. Satu proses masa yang semua anak manusia sedang dan akan
terjadi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Salah satu hal yang menarik dan terjadi
dalam dunia remajaadalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga
orang dewasa gemar melakukannya. Bagaimana kamu melihat fenomena pacaran di kalangan
remaja ? setuju atau tidaksetuju ? Berikan alasan yang realitis !

1.Uraian materi

MEMBIASAKAN UNTUK SHOLAT BERJAMAH

A. Pengertian sholat
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat
adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam
sesuai dengan persyaratkan yang.

a.Pengertian Sholat secara Bahasa


Pengertian secara bahasa, sholat berasal dari bahasa Arab yaitu shalla, yang berarti doa atau
cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.
Sementara kata sholat atau salat dalam KBBI dideskripsikan sebagai ibadah kepada Allah SWT
dan wajib dilakukan setiap Muslim sesuai syarat, rukun, dan bacaan tertentu.Makna dari
pengertian sholat secara bahasa ini tertulis dalam arti Q.S. At-Taubah ayat 103, dengan bunyi
seperti berikut:
‫َو َص ِّل َع َلْيِهْم ِإَّن َص اَل َتَك َس َكٌن َلُهْم َو ُهَّللا َسِم يٌع َع ِليٌم‬
Artinya: "Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman
jiwa bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."Pengertian Sholat
secara Istilah
Melansir dari laman NU, secara istilah pengertian sholat adalah rangkaian ucapan yang diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Pengertian sholat secara istilah ini disampaikan Syekh Muhammad bin Qasim al-Gharabili
dalam kitab Fathul Qarib (Surabaya:Harisma, 2005) hal.11 dengan narasi berikut:
‫ مختتمٌة بالتسليم بَش رائَط مخصوصٍة‬،‫ أقواٌل وأفعال ُم فَتتَح ٌة بالتكبير‬:‫ كما قال الرافعي‬- ‫وشرعا‬
Artinya: "Dan secara istilah (syara') sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi'i, salat
adalah rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali takbir dan diakhiri dengan salam, serta
syarat-syarat yang telah ditentukan."
Kemudian shalat diartikan sebagai suatu ibadah yang meliputi ucapan dan peragaan
tubuh yang khusus, dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam (taslim). Dari pengertian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan shalat adalah suatu pekerjaan
yang diniati ibadah dengan berdasarkan syaratsyarat yang telah ditentukan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam. Shalat menghubungkan seorang hamba kepada
penciptanya, dan shalat merupakan menifestasi penghambaan dan kebutuhan diri kepada Allah
SWT.Dari sini maka, shalat dapat menjadi media permohonan, pertolongan dalam
menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia dalam perjalanan hidupnya.2

Di samping shalat wajib yang harus dikerjakan, baik dalam keadaan dan kondidi
apapun, diwaktu sehat maupun sakit, hal itu tidak boleh ditinggalkan, meskipun dengan
kesanggupan yang ada dalam menunaikannya, maka disyariatkan pula menunaikan shalat sunah
sebagai nilai tambah dari shalat wajib
b.Hukum Melaksanakan Sholat Fardu
Hukum melaksanakan salat adalah fardu’ain atau wajib bagi setiap umat Islam yang
sudah mukallaf (terbebani kewajibah syariah), baliq (dewasa), dan ‘aqil (berakal). Sebagai mana
Allah SWT berfirman:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al-Bayyinah [98]:5)
Allah SWT memerintahkan secara langsung agar umat-Nya melakukan salat. Rasullullah
SAW pun mengajarkan dan mencontohkan tata cara salat. Sebagai mana beliau bersabda,
"Shalatlah kamu, seperti kamu melihat aku shalat." (HR. Bukhari)
Disebutkan dalam Al Quran surat Al-Ma’un ayat 4-5, salat harus benar-benar diperhatikan dan
janganlah sampai lalai dalam mengerjakannya. Allah SWT berfirman, "Maka celakalah orang
yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya." (QS. Al-Ma'un: 4-5)
Dituliskan dalam hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu
Maja, Rasulullah bersabda:
“Pemisah di antara kita dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barangsiapa meninggalkannya
maka sungguh dia telah kafir.”
“Batas antara seseorang dengan kekafiran adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim, Abu
Daud, At-Tirmidzi dan Ibu Majah).
Dapat disimpulkan bahwa salat fardu hukumnya wajib dan apabila tidak dikerjakan, maka dosa
dan dianggap kafir. Supaya salat fardu diterima Allah SWT. Sebagai umat muslim kita harus
memahami rukun-rukun salat fardu.

c.Rukun Melaksanakan Salat Fardu

Saat melakukan salat sebaiknya memerhatikan 12 rukun salat supaya salatnya sah.
Apabila tidak memenuhi rukun salat maka salatnya dianggap batal atau tidak sah. Maka,
perhatikan rukun-rukun salat berikut ini:

1. Berdiri bagi yang mampu, apabila tidak mampu maka diperbolehkan duduk, bila tidak mampu
duduk, maka dengan berbaring, bisa secara miring maupun telentang.
2. Memulai salat dengan Takbiratul Ihram.
3. Membaca Al Fatihah.
4. Rukuk.
5. Iktidal.
6. Sujud.
7. Bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud.
8. Tumakninah ketika melakukan rukun salat.
9. Duduk tasyahud akhir.
10. Tasyahud akhir.
11. Shalawat kepada Nabi.
12. Tertbit dalam melaksanakan salat.
13. Salam.
d.Jenis Shalat Fardhu

Fardhu Ain
Yakni kewajiban yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepada setiap individu. Contoh shalat
Fardhu Ain shalat 5 waktu (yang merupakan bagian dai Rukun Islam) dan Shalat Jum’at.

Adapun Shalat 5 waktu adalah:

- Advertisement -

 Shalat Subuh.
 Shalat Dzuhur.
 Shalat Ashar.
 Shalat Maghrib.
 Shalat ‘Isya.
 Shalat Jumat.
Dan kelima Shalat diatas ditentukan waktunya dan setiap wilayah memiliki waktu berbeda-beda
berdasarkan letak geografis dan kita telah mampu menetapkan waktu shalat berdasarkan
geografis.

Fardhu Kifayah
Yakni kewajiban yang Allah Azza Wa Jalla tetapkan kepada seluruh umat Islam. Namun
kewajiban ini akan gugur apabila telah dilaksanakan oleh yang lain. Contoh Fardhu Kifayah
adalah mengajarkan cara Sholat.

Saya ulangi bahwa kewajiban Shalat Fardhu Kifayah akan gugur jika sudah dilaksanakan oleh
Muslim lainnya. Seperti halnya mengajarkan car Sholat yang merupakan wajib bagi Muslim
namun jika sudah dilaksanakan maka gugur sudah.

Tata Cara Shalat Fardhu


Di dalam melaksanakan Shalat Fardhu terdapat persiapan sebelum dan aturan disaat
melaksanakannya. Dan keseluruhannya terbagi menjadi 12 yakni enam bagian disaat persiapan
untuk melaksanakannya dan enam bagian lainnya disaat melaksanakannya. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut:

A) Persiapan Sebelum Melaksanakan Shalat Fardhu


Persiapan sebelum melaksanakan Shalat Fardhu adalah wajib dipenuhi (Persiapan ini juga
termasuk hal yang Fardhu) jika tidak, maka bisa membatalkan Shalat. Selain persiapan secara
fisik, juga psikologi untuk melaksanakan Shalat. Yakni:

1. Mandi Dan Berwudhu


Membersihkan diri dengan mandi, karena tidak diperbolehkan melakukan shalat jika kita dalam
keadaan junub, seperti setelah bersetubuh dengan istri (Meski mani keluar maupun tidak).

Dan juga berwudhu untuk selanjutnya melakukan Shalat. Lihat tata cara Wudhu sesuai Sunnah
Nabi.

2. Mengenakan Pakaian Bersih Dan Tempat Shalat Yang Bersih


Sebelum melakukan shalat pastikan pakaian yang kita kenakan bersih dan juga tempat untuk
shalat bersih dari najis dan kotoran lainnya.

3. Menutup Aurat
Diwajibkan menutup aurat dan bagian tubuh sensitif lainnya sebelum shalat, bagi pria paling
utama menutup bagian atas dengkul dan pusar selanjutnya mengenakan pakaian yang sopan.
Untuk wanita, menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah.

4. Tepat Waktu / Pada Waktunya


Setiap shalat Fardhu Ain, ada waktunya. Maka segera melakukan shalat jika sudah waktunya
saat Adzan memanggil untuk shalat 5 waktu dan shalat Jum’at. Dan dilarang melaksanakan
Shalat sebelum waktunya, karena tidak sah.

Dan juga dilarang bagi siapapun untuk menunda shalat bukan karena hal yang dibenarkan dan
menyepelekan waktu shalat adalah dosa besar.

5. Menghadap Kiblat
Wajib hukumnya shalat dengan menghadap Kiblat yakni Ka’bah. Jika saat sebelum atau saat
melakukan shalat orang tersebut memalingkan arahnya ke arah lain maka shalatnya sia-sia.

6. Niat
Berniat sebelum melaksanakan shalat. Dalam Shalat sebaiknya kita meniatkan terlebih dahulu
dalam hati dan pikiran, untuk meneguhkan diri agar lebih khusyu’ melaksanakan Shalat.

B) Aturan Saat Melakukan Shalat Fardhu


Yang berikut adalah rukun yang wajib ditunaikan saat melaksanakan shalat
1. Berdiri Jika Mampu
Laksanakanlah Shalat dalam keadaan berdiri jika mampu, namun jika tidak mampu maka
diperbolehkan untuk duduk, bahkan jika tidak juga mampu maka diizinkan melaksanakan Shalat
dalam keadaan tidur, seperti yang diarahkan oleh Nabi Shalallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa
Sallam.

‫ َفِإْن َلْم َتْس َتِطْع َفَعَلى َج ْنٍب‬، ‫ َفِإْن َلْم َتْس َتِطْع َفَقاِع ًدا‬، ‫َص ِّل َقاِئًم ا‬

“Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika
tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.”

2. Takbiratul Ihram
Permulaan shalat diawali dengan bertakbir; Allahu Akbar, mengumandakan kebesaran dan
keagungan Allah. Tindakan ini disebut Takbiratul Ihram karena setelah kita
mengumandangkannya, maka kita dilarang untuk bergerak, berbicara, minum, makan dan
sebagainya.

3. Membaca Doa Iftitah


Kemudian dilanjutkan dengan membaca Doa Iftitah, ini merupakan doa awal yang dibaca tepat
setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surat Al Fatihah, adapun doa Iftitah adalah
sebagai berikut:

‫ ِاِّنى َو َّج ْهُت َو ْج ِهَي ِلَّلِذْي َفَطَر الَّس َم اَو اِت َو ااْل َاْر َض َح ِنْيًفا ُم ْسِلًم ا َو َم ا‬. ‫ُهللا َاْك َبُر َك ِبًر ا َو اْلَح ْم ُد ِهلِل َك ِش ْيًر ا َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َاِص ْياًل‬
‫ َال َش ِر ْيَك َلُه َو ِبَذ ِلَك ُاِمْر ُت َو َاَن ِم َن اْلُم ْسِلِم ْيَن‬. ‫ ِاَّن َص اَل ِتْي َو ُنُسِكْي َو َم ْح َياَي َو َمَم اِتْي ِهلِل َر ِّب اْلَعا َلِم ْيَن‬. ‫ َاَنا ِم َن اْلُم ْش ِر ِكْيَن‬.

Bacaan doa Iftitah latin

Allaahu akbaru kabiira walhamdulilaahi katsiro, wa Subhaanallaahi Bukratawn wa’ashiila, innii


wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal
musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa
syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

4. Membaca Surat Al Fatihah


Hal ini berdasarkan arahan Nabi Shalallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam

‫َال َص َالَة ِلَم ْن َلْم َيْقَر ْأ ِبَفاِتَح ِة اْلِكَتاِب‬

“Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al Fatihah.”[3]

5. Membaca Surat Al Qur’an


Setelah membaca Al Fatihah, selanjutnya membaca Surat Al Qur’an yang dihafal. Membaca
surat Al Qur’an diwajibkan di rakaat pertama dan kedua dari setiap shalat.

6. Ruku Dan Thuma’ninah


Membungkuk dengan kedua tangan mencapai dengkul / betis di setiap rakaat. Dan perintah ruku’
berdasarkan hadis Nabi SAW berikut:
‫ُثَّم اْر َك ْع َح َّتى َتْطَم ِئَّن َر اِكًعا‬

“Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.”

Sedangkan arti thuma’ninah ialah dalam keadaan tenang.

7. I’tidal Setelah Ruku’ Dengan Thuma’ninah


Setelah melakukan ruku kita diharuskan melakukan I’tidal yakni berdiri sejenak dalam keadaan
tenang (Thuma’ninah) sebelum melakukan sujud. Seperti arahan Nabi SAW berikut:

‫ُثَّم اْر َفْع َح َّتى َتْع َتِد َل َقاِئًم ا‬

“Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninalah.”

8. Sujud Dengan Thuma’ninah


Setelah I’tidal maka lakukan sujud dalam keadaan tenang berdasarkan hadits Nabi SAW berikut
ini:

‫ُثَّم اْسُج ْد َح َّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًدا‬

“Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud.”

9. Duduk Di Antara Dua Sujud Juga Dengan Thuma’ninah


Ini berdasarkan arahan dari Nabi Shalallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Salam berikut ini:

‫ ُثَّم اْسُج ْد َح َّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًدا‬، ‫ ُثَّم اْر َفْع َح َّتى َتْطَم ِئَّن َج اِلًس ا‬، ‫ُثَّم اْسُج ْد َح َّتى َتْطَم ِئَّن َس اِج ًدا‬

“Kemudian sujudlah dan thuma’ninalah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan
thuma’ninalah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninalah ketika sujud.”

10. Tasyahud Akhir Dan Duduk Tasyahud


Untuk menyempurnakan Shalat, maka kita melakukan Tasyahud akhir. Ini berdasarkan arahan
dari Nabi Shalallahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Salam berikut:

‫… َفِإَذ ا َقَعَد َأَح ُد ُك ْم ِفى الَّص َالِة َفْلَيُقِل الَّتِح َّياُت ِهَّلِل‬

“Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah “at tahiyatu
lillah …”. [HR. Bukhari no. 831 dan Muslim no. 402, dari Ibnu Mas’ud.]

11. Salam
Untuk mengakhiri shalat, maka ucapkanlah salam seperti yang diarahkan oleh Nabi Shalallahu
Alaihi Wa Ala Alihi Wa Salam berikut ini:

‫ِم ْفَتاُح الَّص َالِة الُّطُهوُر َو َتْح ِر يُم َها الَّتْك ِبيُر َو َتْح ِليُلَها الَّتْسِليُم‬
“Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang
menghalalkannya kembali adalah ucapan salam. ”[HR. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu
Majah no. 275. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Al
Irwa’ no. 301.].

Doa Dan Dzikir


Setelah melaksanakan Shalat silahkan membaca doa dan dzikir setelah Shalat sesuai tuntunan
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Insya Allah informasi tentang shalat Fardhu ini bermanfaat untuk kita semua dan silahkan isi
komentar untuk kritik dan feedback kepada kami.

Waktu shalat sunah ada tiga waktu, yaitu shalat sunah yang dikerjakakan pada malam hari atau
yang disebut dengan qiyamul lail (misalnya shalat tahajud, sholat tarawih), Sholat sunah yang
dikerjakan pada pagi hari misalnya shalat dhuha, dan sholat sunah yang bisa dikerjakan pada
siang hari dan pagi hari, Solat sunat apa saja?
Pembagian Menurut Pelaksanaan
 Salat Rawatib.
 Salat Tahiyatul Wudhu.
 Salat Istikharah.
 Salat Mutlaq.
 Salat Tahiyatul Masjid.
 Salat Tahajud.
 Salat Hajat.
 Salat Awwabin.
 Shalat apa saja yang ada qobliyah dan ba diyah?
 bliyah Subuh. Dua rakaat qobliyah Dzuhur. Dua rakaat ba'diyah Dzuhur. Dua rakaat
ba'diyah Maghrib

Sholat malam selain tahajud apa saja?


Berikut merupakan sholat sunnah malam yang dapat dilakukan oleh umat
muslim selain tahajud.
 Sholat Witir. ...
 2. Sholat Istikharah. ...
 3. Sholat Awwabin. ...
 4. Sholat Tarawih. ...
 Sholat Hajat.

Sholat malam selain tahajud apa saja?


Berikut merupakan sholat sunnah malam yang dapat dilakukan oleh umat
muslim selain tahajud.
1. Sholat Witir
2. Sholat Istikharah
3. Sholat Awwabin
4. Sholat Tarawih
5. Sholat Hajat.

Adakah solat sunat 4 rakaat?


Sehingga Rasulullah SAW kadang mendirikan empat rakaat sholat sunnah qobliyah Dzuhur, juga
kadang dua rakaat. Karena itu, bagi seorang muslim yang hendak mendirikan sholat sunnah
qobliyah Dzuhur bisa mengikuti di antara keduanya. Jika sedang semangat dan sehat, boleh
menunaikan empat rakaat
e. Hukum bagi yang meninggalakan sholat

Orang yang sengaja meninggalkan Sholat maka neraka tempatnya. Sedangkan satu hari di
neraka sama dengan 1000 hari di dunia. Sholat merupakan amalan pertama yang dihisab pada
Hari Kiamat. Jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalannya yang lain

Siapa yang meninggalkan shalat berarti?


-Shalat itu adalah tiang agama artinya barang siapa yang mendirikan shalat berarti ia telah
menegakkan agama namun sebaliknya barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia telah
merobohkan agama
Siapa saja yang boleh meninggalkan sholat?

-4 Golongan yang Tidak Diwajibkan Sholat, Siapa Mereka?


1. Bukan Seorang Muslim. Syarat pertama untuk melaksanakan kewajiban sholat adalah
beragama Islam
2. Belum Baligh
3. Tidak Berakal
4. Sedang Haid atau Nifas.

Hukum Menunda Shalat Berjamaah karena Pekerjaan


hukum shalat jamaah adalah wajib.
"As-Shalatu 'ala waktiha (shalat di awal waktu) secara berjamaah disebut sebagai amalan yang
paling utama. Bahkan, menurut riwayat Ibnu Mas'ud, keutamaannya melebihi jihad dan berbakti
kepada orang tua." (HR Bukhari Muslim). Riwayat lain juga menyebutkan, Rasulullah
mewajibkan surga sebagai tempat kembali orang-orang yang memelihara shalat berjamaah. (HR
Ahmad).
Tentu, merupakan kerugian besar bagi mereka yang melewatkan kesempatan shalat berjamaah.
Namun, ada kalanya seseorang mempunyai uzur yang menghalanginya untuk menunaikan shalat
berjamaah. Misalkan orang sakit, lansia yang sudah lemah, hujan lebat, dan sebagainya. Namun,
apakah boleh meninggalkan shalat berjamaah karena sibuk dengan pekerjaan?

Sebelum masuk ke ranah ini, perlu dikaji dulu hukum asal dari menunaikan shalat berjamaah itu
sendiri. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum menghadiri shalat berjamaah di masjid.
Mayoritas ulama memandang wajib, sedangkan sebagian kalangan lagi mengatakan sunah.

Dan dirikanlah shalat, dan tunaikan zakat. Dan rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk.

Ulama yang mewajibkan shalat berjamaah punya landasan dalil yang sangat kuat, baik dari kitab
(Alquran) maupun hadis Nabi. Sebagaimana perintah shalat dalam Alquran, "Dan dirikanlah
shalat, dan tunaikan zakat. Dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (QS al-Baqarah [2]:
43). Perintah untuk rukuk bersama orang-orang yang rukuk dimaknai dengan menghadiri shalat
berjamaah.

Karena kata warka'u (rukuklah) dalam ayat ini merupakan fi'lul amri (kata kerja perintah),
hukum menghadiri shalat berjamaah menjadi wajib. Berdalil dari kaidah fikih Al-Aslu fil amri lil
wujub (Asal dari fi'lul amri mengindikasikan wajib untuk dilaksanakan).
Selain dari Alquran, kewajiban shalat berjamaah juga didukung banyak hadis. Misalkan hadis
Nabi SAW yang menyebutkan, "Siapa yang mendengar azan untuk shalat, tetapi tidak
dipenuhinya (untuk datang ke masjid), maka tidak sah shalat yang dia lakukan." (HR Muslim).
Demikian juga hadis Nabi SAW, "Tidak sah shalat orang yang bertetangga dengan masjid
kecuali di masjid." (HR Baihaqi).

Kata La shalata yang terdapat dalam dua hadis ini dimaknai dua hal. Pertama, tidak sah.
Sebagaimana lafaz asli hadis, kata la dalam bahasa Arab berarti tidak. Artinya, shalatnya tidak
dianggap atau tidak sah. Sedangkan, kalangan fuqaha lainnya lebih menafsirkan tidak sempurna.
Artinya, shalat sendiri yang dilakukan tetap sah, tapi tidak sempurna.
Di samping dalil dari kitab dan sunah tersebut, sudah mentradisi pada zaman para Nabi SAW
dan salafus saleh untuk selalu memelihara shalat berjamaah, sesibuk apa pun aktivitas mereka.
Mereka memahami pelaksanaan shalat harus dilakukan berjamaah. Orang yang tak mau
menghadiri shalat berjamaah pada zaman Nabi dipandang buruk, bahkan erat kaitannya dengan
akhlak orang munafik.

Nabi SAW tak memberikan dispensasi kepada para sahabatnya untuk tidak datang ke masjid
menunaikan shalat berjamaah. Sebagaimana salah seorang sahabat, Abdullah bin Ummi
Maktum, yang buta dan sudah lansia meminta izin untuk tidak ikut shalat berjamaah. Rasulullah
menolak memberikan izin kepadanya. Ibnu Munzir mengatakan, "Orang buta sekalipun tetap
wajib shalat berjamaah (ke masjid) walau rumah mereka jauh dari masjid.

Orang buta sekalipun tetap wajib shalat berjamaah (ke masjid) walau rumah mereka jauh
dari masjid.
Walau banyak kecaman kepada mereka yang tak mau shalat berjamaah ke masjid, sebagian
fuqaha memandang shalat yang dilakukan sendiri tetap sah selama rukun dan syaratnya terpenuhi
sempurna. Ada pula yang memandang, shalat berjamaah ke masjid adalah sunah, tidak wajib.
Namun, pendapat ini banyak menuai bantahan dari kalangan ulama.

Hal ini mengingat sangat banyaknya kecaman bagi mereka yang tak menunaikan shalat pada
awal waktu secara berjamaah. Misalkan, penafsiran ayat Alquran, "Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS al-Ma'uun [107]: 4-
5). Ibnu Abbas RA menafsirkan ayat ini dengan perangai orang yang suka mengulur-ulur waktu
shalat. Demikian disebut Abu Ja'far bin Jarir Ath Thabari dalam Jami al Bayan fi Ta'wil
Alquran (24/631).
Riwayat lain juga menyebutkan, Rasulullah SAW suatu kali pernah berkeinginan akan
membakar rumah-rumah orang yang tak mau menghadiri shalat berjamaah di masjid (HR
Bukhari). Mengingat kerasnya ancaman dari dalil-dalil tersebut, bisa saja dikaitkan dengan
keabsahan dari shalat itu sendiri.

1;Uraian Materi

Mengatasi dan Proses kecanduan video porno

a.Pengertian kecanduan menonton video porno

Kecanduan dapat di artikan sebagai berikut;


1.Kondisi yang membuat seseorang kehilangan kontrol terhadap sesuatu hal.
2.Saat tubuh atau pikiran kita dengan buruknya mrnginginkan atau memerlukan sesuatu agar
bekerja dengan baik.
3. Kondisi psikologis dan fisik memaksa individu untuk terus menggunakan zat atau
melibatkan diri dalam perilaku tertentu meskipun dampak negatif yang serius pada
kehidupan mereka.

Secara positif mengatasi kecanduan menonton video porno adalah suatu tindakan yang dapat
menahan agar sesuatu tidak terjadi.

b.Proses Mengatasi Kecanduan Menonton Vidio porno.

Mengatas kecanduan menonton vidio porno adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
untuk membatasi diri dalam kecanduan menonton suatu video yang bersifat mempengaruhi
negative dan dapat mempengarunghi poikiran.

c.Penyebab kecanduan menonton video porno


Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa factor yang menyebabkan kecanduan film atau video
p ornografi yang pertama adalah teman sebaya,kemudian di pengaruh lingkungan ,media
sosisal, teknologi, kurangnya perhatiandan pendidikan agama dari keluarga, tekanan psikologi
amkibat disharmoni keluarga, tidak kalah penting lemahnya diri dalam menahan keinginan.

d.Faktor penyebab kecanduan menonton video porno


1, Teman sebaya
2.Pengaruh lingkungan
3.Peranan media social
4.Perkembangan teknologi
5 Akibat disharmoni keluarga dan lemahnya pertahanan diri.

Kurangnya perhatian, pengawasan, dan pendidikan agama oleh keluarga


Akibat yang ditimbulkan dari kecanduan menonton video porno
1.Menyebabkan gangguan emosi
Tentu dari segi psikis pornografi dapat menyebabkan gangguan emosi.Dampak psikis yang
terjadi ketika kecanduan pornografi antara lain:
-Perasaan kacau karena selalu mencari konten pornografi
-Mudah marah dan tersinggung jika kegiatan mengakses pornografi terganggu
- Membuat pengidapnya mudah lupa dan suliy berkonsentrasi.

2.Bisa menimbulkan kerosakan pada otak remaja


Dampak kecanduan pornografi lainnya ialah rusaknya jaringan otak. Saat melihat pornografi ,
tubuh akan mengeluarkan hormone dopamine.Jadi semakin sering melihat pornografi maka
dopamine akan terus keluar membanjiri prefrontal cortex.
Prefrental cortex adalah salah satu salah satu bagian dari otak yang berperan sebagai kepribadian
karena memilikifungsi eksekutif.Jika prefrontal cortex di banjiri oleh dopamine dampak yang
muncul bisa seperti:
a.Sulit membedakan baik dan buruk
b. Sulit mengambil keputusan
c. Kurangnya percaya diri
d. Daya imajinasi menurun
e. Kesulitan merencana masa depan

Kecanduan melihat pornografi juga bisa mengakibatkan penyusustan jaringan otak yang akan
mengalami pengecilan serta kerusakan permanen.
3.Masa depan yang hancur
Remaja harus bisa memahami bahaya dari kecanduan pornografi yang terakhir adalah
hancurnya masa depan. Seseorang yang kecanduan pornografi akan sulit menghentikan prilaku
kecanduan sehingga mengabaikan hal- hal yang bermanfaat, Selain itu ia akan kehikangan
kebiasaan untuk hidup teratur dan tertib.
Belum lagi jika hasrat tidak lepas seksual semakin tinggi maka pengidap pornografi bisa
melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan.
.Kiat – kiat pencegahan agar para remaja tidak kecanduan menonton video porno
.Mengajak kerjasama dengan semua pihak, yaitu keluarga inti, pihak sekolah, swasta dan
pemerintah.
Salah satu peranan keluarga yaitu dengan mendampingi anak –anaknya dan mengajak
kerkomunikasi.
-batasi akses terhadap konten pornografi
- hindari kesendirian
-Hapus semua konten pornografi yang dimiliki
- Banyakan kegiatan positif
-Mendekati dirio dengan agama
- berkonsultasi dengan psikologis atau psikiater
-Hapus semua konten pornografi yang dimiliki
- Banyakan kegiatan positif
-Mendekati diri dengan agama
- berkonsultasi dengan psikologis atau psikiater

1.Uraian materi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan
menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah
penggerak, yakni penggerak yang menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk
tahu, keinginan untuk kreatif, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses
dan sebagainya. Kemudian motivasi belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan
kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas,
mengobservasi, meneliti, menelaah, materi pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan
memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar
yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut
ini :
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri
dengan diri dengan sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat
catatan, diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian
sebagai seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu maka Ani
selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi dirinya dalam belajar.
2. Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang tabungannya belum
cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti kalau
naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni menjadi
bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa agar dapat memenuhi harapan
orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat belajar Roni timbul karena faktor
dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan ingin memenuhi harapan orang tuanya.
3. satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi
mempunyai pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat
remaja, ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan
membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya,
kadang-kadang sampai larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah
demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan
kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk
sekolah, jawabnya sederhana yaitu “malas”.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri siswa
yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
belajar tercapai.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :
Tekun
Ulet
Minat yang tinggi
Mandiri
Bertanggung Jawab
Senang memecahkan soal-soal latihan.

Faktor-Memperhatikan cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas ?”


Rudi malas karena pada dirinya tidak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya
adalah karena Rudi :
a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar adalah :


1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri.
Semakin dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam
jiwa kita selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak
bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi
motivasi sangat diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar.
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu
dilakukan, perhatikan hal-hal berikut ini :

Persyaratan akademis, meliputi :


Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus
Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
Kelengkapan catatan pelajaran.
Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:


Kelakuan :
Ketaatan terhadapPersyaratan Budi Pekerti, meliputi:
Kelakuan :
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:
SIKAP DAN PERILAKU BELAJAR
a. Hakikat Sikap
Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan
tingkah laku. Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut attitude. Attitude adalah suatu cara
bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi terhadap suatu
perangsang atau situasi yang dihadapi. Menurut kamus bahasa Indonesia oleh W.J.S.
Poerwodarminto pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan
norma-norma yang ada di masyarakat dan biasanya norma agama. Namun demikian perbuatan
yang akan dilakukan manusia biasanya tergantung apa permasalahannya serta benar-benar
Dalam beberapa hal, sikap adalah penentu yang paling penting dalam tingkah laku manusia.
a.Komponen Sikap
Secara umum, dalam berbagai referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni: kognitif,
afektif, dan kecenderungan tindakan (Morgan dan King, 1975; Krech dan Ballacy, 1963, Howard
dan Kendler 1974, Gerungan, 2000). Komponen kognitif merupakan aspek sikap yang berkenaan
dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak
manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan
diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia
b. Karakteristik Sikap
Selain mempunyai komponen, sikap juga mempunyai beberapa karakteriatik yaitu sikap
mempunyai arah, intensitas, keluasan, konsisten, dan spontanitas. Arah disini maksudnya arah
positif atau negati; intensitas maksudnya kekuatan sikap itu sendiri, dimana setiap orang belum
tentu mempunyai kekuatan sikap yang sama. Dua orang yang sama-sama mempunyai sikap
positif terhadap sesuatu, tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan kekuatan sikapnya, yang
satu positif tetapi yang satu lagi lebih positif.

Perkembangan dunia berjalan semakin cepat. Manusia bekerja semakin baik. Persoalan
yang muncul semakin rumit. Anda memerlukan berbagai ketrampilan yang baru. Bukan hanya
sebagai alat untuk meraih kemampuan. Namun untuk berada di suatu tempat, anda dituntut untuk
tahu bagaimana menjaga posisi, karena itu, jangan berhenti belajar.
Dari hari ke hari, manusia akan menemukan cara-cara terbaik bagi hidup mereka. Rahasia
alam ini terlalu Maha besar untuk dimengerti. Kita tidak harus mengetahui semua jawaban,
namun kita harus berusaha tahu apa yang terbaik bagi hidup kita. Untuk itu kita harus belajar
seumur hidup.
Untuk membuat belajar ini lebih bermakna,maka semua ini tidak lepas dari proses
belajar, Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan
belajar atau yang biasa disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap.

Bagaimana Membuat belajar lebih bermakna ?


Pengertian Belajar
Pertanyaan yang tampaknya sederhana, namun dibalik makna yang tersimpan didalam
pertanyaan itu sebenarnya tidaklah sederhana seperti yang diduga. Hal ini tidak terlepas dari
tujuan belajar dan untuk apa belajar.
Jawabnya adalah untuk memperoleh pengetahuan yang sebanyak-banyaknya agar tidak
dikatakan sebagai orang yang bodoh. Kata “ bodoh’ sangat tidak enak didengar bahkan sangat
menyakitkan serta untuk menyudutkan orang pada derajat yang rendah. Ilmu itu sangat luas.
Dunia ini penuh misteri. Sebagian besar misteri dunia ini akan tersingkap dengan melakukan
kegiatan belajar.
Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di
dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan
kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang
tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut
sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di
dalam proses belajar.
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi
belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah
kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan
sebagainya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya
ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Adapun strategi belajar yang tepat untuk mencapai hasil yang maksimal adalah sebagai berikut:
a. Keadaan jasmani
Belajar memerlukan tenaga atau keadaan jasmani yang sehat.
b. Keadaaan emosional dan social
Siswa yang merasa jiwanya tertekan, selalu dalam keadaan takut akan gagal, mengalami
kegoncangan karena emosi-emosi yang kuat tidak dapat belajar efektif. Apalagi siswa
tidak disukai temannya akan menemui kesulitan belajar.
c. Keadaan Lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh pengaruh-pengaruh sekitar
d. Memulai Belajar
Pada permulaan belajar sering dirasakan kelambatan/malas, keengganan melakukan
aktifitas. Kalau perasaan kuat, belajar itu sering diundurkan, malahan tak dikerjakan.
Untuk mengatasi, mulailah waktu belajar tepat sesuai jadual rutin, misalnya; pukul tujuh
tepat untuk memulai belajar dan diakhiri sesuai dengan kebutuhan waktu belajar.
e. Membagi tugas
Sebelum memulai belajar lebih dahulu menentukan apa yang harus diselesaikan dalam
waktu tertentu. Jangan melakukan belajar terlampau berat untuk diselesaikan .
Hendaknya kegiatan belajar direncanakan sesuai jadual kegiatan sehari-hari siswa,
sehingga beban belajar terasa ringan dengan penuh semangat belajar.
f. Menggunakan Waktu
Menghasilkan sesuatu hanya mungkin jika kita gunakan waktu dengan efisien. Waktu
lewat sudah hilang dan takkan kembali lagi. Janganlah banyak membuang waktu
terbuang sia-sia tanpa digunakan untuk belajar ataupun mengejakan sesuatu yang berarti.
Selesaikan tugas sekarang dan jangan sering diundur.
g. Adakan Kontrol
Evaluasilah pada akhir belajar, berapa banyak pelajaran yang telah dikuasai. Lakukan
perbaikan pada bidang yang kurang diperbaiki.

Namun, perlu dicamkan, ilmu tidak datang dengan sendirinya, tetapi ilmu harus dicari
lewat sumbernya. Dunia ini adalah sumber ilmu. Maka bacalah segala sesuatu yang ada di
dalamnya nanti akan ditemukan dan terkuak dari misterinya hal-hal yang sangat bermakna bagi
kehidupan sepanjang masa. Terus belajar dan jangan cepat puas dengan hasil yang anda capai.
Selalu dengarkan kritik dan saran orang lain yang demi kemajuan prestasi belajar. Ingat!!!
Jangan mudah putus asa jika hasil belajar yang anda capai kurang memuaskan. Tanamkan dalam
diri bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. Semua yang terjadi pada diri pasti ada
hikmah yang besar. Selalu berpikir positif wajib anda punya. Atasilah satu kesulitan maka anda
akan terhindar dari ratusan kesulitan yang lain.
1.Uraian Materi

GAYA BELAJAR

A. Pengertian Gaya Belajar Gaya


Belajar adalah suatu perilaku individu saat belajar untuk memudahkan
mendapatkan tujuan dari kegiatan belajar. Mengetahui gaya belajar dapat memudahkan
siswa untuk menentukan cara belajar yang lebih efektif dan menentukan strategi belajar,
cara belajar yang membuat mereka lebih mudah menyerap informasi dan menjadikan diri
sebagai pembelajar
B. Macam-macam Gaya Belajar
1. Visual (belajar dengan cara melihat) Peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual
harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.
Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Di dalam
kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan
informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
1. Bicara agak cepat
2. Tidak mudah terganggu oleh keributan
3. Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
4. Lebih suka membaca dari pada dibacakan
5. Pembaca cepat dan tekun
6. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
7. Lebih suka melakukan demonstrasi/praktik dari pada pidato
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar) Siswa yang bertipe auditori mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Mereka dapat belajar lebih
cepat dengan menggunakan diskusi dan mendengarkan apa yang guru katakan, dapat
mencerna yang disampaikan melalui suara, kecepatan berbicara dan hal lainnya. Anak
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan
mendengarkan kaset. Ciri-ciri gaya belajar auditori :
1. Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
2. Mudah terganggu oleh keributan
3. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang
dilihat
4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

5. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 6.


Biasanya ia pembicara yang fasih/ahli
7. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
8. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Anak yang mempunyai
gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak
seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas
dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak
dan sentuhan Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
1. Berbicara perlahan
2. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
3. Belajar melalui praktek
4. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
5. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
6. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
7. Menyukai permainan yang menyibukkan
8. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
9. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

C. MENERAPKAN GAYA BELAJAR YANG SESUAI DENGAN STRATEGI


BELAJAR

1. Gaya Belajar
- Visual  Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta
.  Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
 Bacalah buku-buku berilustrasi.
 Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
 Cobalah mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar
2. Gaya Belajar Auditorial
 Aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok
 Bacalah materi pelajaran dengan keras.
 Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
 Sering mendiskusikan ide/gagasan kepada teman atau orang tua
 Rekam materi pelajaran ke dalam kaset dan didengarkannya sebelum tidur.
3. Gaya Belajar Kinestetik
 Jangan memaksa diri untuk belajar sampai berjam-jam.
 Belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil
menggunakan gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
 Kunyahlah permen karet pada saat belajar.
 Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
 Belajar sambil mendengarkan musik.

1.Uraian Materi

PERANAN REMAJA
DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

Salah satu kesan positif remaja adalah remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi.
Sekarang kelompok remaja Indonesia berjumlah lebih kurang sepertiga dari penduduk Indonesia. Sejarah
telah mencatat, betapa Negara ini telah disusun di atas jerih payah remaja tempo dulu. Dalam kenyataan,
sekarang remaja banyak berpartisipasi dalam derap roda pembangunan.
Pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan Bangsa
dan Pembangunan Nasional dengan memberikan bekal ketrampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani,
daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti yang luhur. Untuk itu perlu diciptakan
iklim yang sehat, sehingga memungkinkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan
bertanggung jawab.
Betapa besar peranan remaja dalam pembangunan bangsa dan Negara, oleh karena itu remaja di
tuntut mampu berperan sesuai dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari.
Remaja selain sebagai makhluk individu merupakan makhluk sosial, dimana mereka selalu
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Kehidupan sosial remaja meliputi keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam kehidupan sosialnya remaja mempunyai peranan masing-masing antara lain
1.Sebagai anggota keluarga perannya sebagai anak yaitu berperanan ikut menjaga nama baik
orang tua dan keluarga, membantu meringankan pekerjaan orang tua di rumah, menciptakan
situasi dan kondisi yang nyaman di rumah, dll
2.Sebagai warga sekolah perannya sebagai siswa yaitu berperanan ikut menjaga keamanan dan
ketertiban sekolah, memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah dengan cara belajar yang
sungguh-sungguh, menjalin kerja sama dan hubungan sosial yang baik dengan siswa yang lain,
mengembangkan kreatifitas sesuai dengan bakat dan minatnya, dll
3.sebagai pemuda/pemudi desa/kota berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan
lingkungan, menjaga kebersihan lingkungan, ikut serta membangun desa/kota di mana mereka
tinggal dengan cara mengembangkan kreatifitas demi memajukan desa, tidak menjadi remaja
yang malas dan acuh terhadap lingkungan, dll

Pengaruh teman sebaya.


Sebagai makhluk sosial remaja di tuntut bisa menyesuaikan diri dimanapun mereka berada. Jika remaja
tidak mampu menyesuaikan diri yang di sebut “ Mal ajusment “ akan timbul masalah.
Sikap, perasaan / emosi seseorang telah ada dan berkembang semenjak ia bergaul dengan
lingkungannya. Timbulnya sikap, perasaan / emosi itu baik positif maupun negative merupakan
produk pengamatan dari pengalaman individu secara unik dengan benda – benda fisik lingkungannya,
antara lain dengan orang tua, saudara – saudara, serta pergaulan social yang lebih luas.
Sikap remaja awal yang berkembang, terutama menonjol dalam sikap social, lebih – lebih sikap
social yang berhubungan dengan teman sebaya.
Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan remaja baik positif maupun yang
negative. Oleh karena itu remaja harus mampu menolak tekanan negative dari teman sebaya, seperti :
Berani berkata tidak
Menjauhi teman yang melakukan tekanan negative.
Tolak dengan kalem tapi tegas.
Tolak dan beri alasan.
Tolak dan ganti tema / topic pembicaraan.
Dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai