Kelompok 2 :
BAB I : PENDAHULUAN
B Identifikasi Masalah……………………………………………………………………..3
C Batasan Masalah…………………………………………………………………………
3
D Tujuan Penelitian………………………………………………………………………..3
E Metode
Penelitian………………………………………………………………………..3
A Pengertian
Rokok………………………………………………………………………..5
B Dampak
Merokok………………………………………………………………………..5
C Tipe-Tipe Perokok………………………………………………………………………6
A Awal Merokok…………………………………………………………………………..8
B Dampak
Merokok………………………………………………………………………..8
C Aturan Merokok…………………………………………………………………………8
D Cara Berhenti
Merokok………………………………………………………………….9
1
E Gambar pada Bungkus
Rokok…………………………………………………………...9
BAB IV : KESIMPULAN
Kesimpulan…………………………………………………………………………….....11
Lampiran………………………………………………………………………………....11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...12
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2
Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pada
Januari-Juli 2022 sebanyak Rp122,14 triliun telah diterima dari Cukai Hasil
Tembakau. Dan jika penggunaan rokok dilarang tentunya akan sangat berdampak
buruk bagi perekonomian negara, itu sebabnya penggunaan rokok tidak dilarang,
namun pada bungkus rokok tetap diberi peringatan tentang bahaya yang akan diterima
dan diberi batas usia minimum untuk mengonsumsinya. Selain itu terdapat banyak
aturan dalam merokok yang tentunya harus dipatuhi oleh masyarakat.
B. Identifikasi masalah
C. Batasan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah penelitian ini dibatasi yaitu:
“Kesadaran Masyarakat akan Bahaya dan Aturan Merokok, serta ‘Tanda’ pada
Bungkus Rokok”.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang penulis lakukan adalah Bagaimana Kesadaran
Masyarakat akan Bahaya dan Aturan Merokok, serta ‘Tanda’ pada Bungkus Rokok.
D. Tujuan Survei
3
E. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan melakukan survei.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan ialah kuisioner. Kuisioner ini sendiri
disebarkan lewat link google form. Para narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dituliskan pada link google form yang ada.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Rokok
Rokok merupakan merupakan silinder yang terbuat dari kertas yang memiliki Panjang
kurang lebih 70-120 mm dan berdiameter kurang lebih 10 mm. Dalam gulungan kertas
tersebut terdapat daun-daun tembakau yang telah dipotong menjadi bagian-bagian kecil.
Dalam rokok terkandung beberapa jenis zat yang cukup berbahaya, diantaranya nikotin,
timah hitam, gas karbon monoksida, dan tar. Banyak orang yang tak bisa berhenti merokok
dikarenakan zat nikotin yang terkandung dalam rokok. Zat ini dapat membuat orang yang
mengonsumsinya menjadi lebih tenang dan rileks. Selain memberi rasa tenang dan rileks, zat
nikotin ini juga mampu membuat seseorang sampai kecanduan.
B. Dampak Merokok
Jika dikalkulasikan, banyak dampak negatif yang diterima dari merokok lebih banyak
dari dampak positif yang diterima. Dampak positif yang diterima dari merokok hanyalah
sekedar memberikan rasa tenang dan rilek, dan juga bagian sebagian kecil orang, rokok
digunakan sebagai sarana untuk membangun relasi dengan orang lain. Sampai sekarang ini
sudah banyak penelitian-penelitian yang membahas tentang dampak negatif dari merokok.
Pada salah satu penelitian yang dilakukan di Inggris, menemukan bahwa ada sekitar 50%
orang yang meninggal akibat penyakit dikarenakan sudah mulai merokok sejak remaja.
Beberapa penyakit yang dapat disebabkan karena merokok, diantaranya :
1. Kanker Paru-paru
5
Sebanyak 87% pengidap kanker paru-paru disebabkan karena merokok. Penyakit kanker
paru-paru ini bukan hanya diderita oleh kaum pria saja, melainkan juga diderita oleh para
kaum wanita. Bahkan dari data yang ada, jumlah wanita yang mengidap kanker paru-paru
lebih banyak dibandingkan wanita yang mengidap kanker payudara. Hal ini dikarenakan
jumlah perokok wanita dalam tiga decade terakhir ini terus meningkat jauh.
2. Penyakit Jantung
Dengan merokok tekanan darah seseorang dapat naik dan detak jantung berdetak lebih
cepat, sehingga membuat jantung tidak dapat berfungsi dengan baik karena kurangnya zat
asam. Selain itu, seseorang yang sering merokok, dinding pembuluh darahnya akan menebal
secara bertahap. Hal ini dapat mengakibatkan jantung kesulitan untuk memompa darah.
3. Kanker
Zat tar pada rokok mengandung bahan-bahan kimia yang sifatnya karsinogenik. Pada
kanker sendiri disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak berhenti dikarenakan
mendapatkan rangsangan dari subtansi tertentu dalam waktu yang lama. Subtansi yang
merangsang pertumbuhan sel-sel ini bersifat karsinogenik. Dari kedua hal ini dapat
disimpulkan bahwa dengan merokok, dapat menimbulkan penyakit kanker.
C. Tipe-tipe Perokok
Perokok aktif merupakan seseorang yang sudah sering merokok dan menjadi tabiat.
Seorang perokok aktif akan merasa tidak nyaman dan gelisah jika dia belum menyentuh
rokok walaupun hanya sehari. Untuk itu, seseorang yang sudah memiliki tabiat merokok akan
melakukan segala cara agar dia dapat merokok.
Berbeda dengan perokok aktif, seorang perokok pasif merupakan seseorang yang tidak
memiliki tabiat merokok, tapi mau tak mau harus ikut menghirup asap rokok yang dihasilkan
oleh orang-orang disekitarnya. Seorang perokok pasif tidak akan terganggu atau merasa
gelisah sekalipun ia tidak merokok atau terkena asap rokok. Namun walaupun begitu, seorang
6
perokok pasif memiliki beresiko terkena penyakit yang sama dengan perokok aktif. Hal ini
dikarenakan para perokok pasif juga sama-sama menghirup kandungan karsinogen yang
keluar daru asap rokok.
Selain dari dua tipe utama perokok, terdapat lima tipe perokok lainnya berdasarkan
pendapat yang dikemukakan oleh Sitepoe, diantaranya:
1. Tidak merokok, yaitu seseorang yang sepanjang hidupnya sama sekali tidak pernah
mencoba rokok.
2. Perokok ringan, yaitu seseorang yang hanya merokok pada saat waktu-waktu tertentu.
3. Perokok sedang, yaitu seseorang yang merokok setiap hari namun hanya dalamskala
kecil.
4. Perokok berat, yaitu seseorang yang dalam satu hari bisa menghabiskan lebih dari satu
bungkus rokok.
5. Berhenti merokok, yaitu seseorang yang pada awalnya seorang perokok, yang kemudian
berhenti dan tidak pernah merokok lagi.
Di Indonesia sendiri bagi para masyarakat untuk merokok selama orang itu memenuhi
ketentuan-ketentuan yang ada. Dalam Peraturan Pemerintah 109 tahun 2012 menuliskan
secara jelas tentang aturan-aturan dalam merokok sekaligus aturan bagi para perusahan dan
distributor rokok. Aturan bagi para perokok diantaranya seperti tidak boleh merokok di dalam
ruangan, dan yang terutama ialah anak di bawah umur dan ibu hamil dilarang untuk
menggunakan rokok.
Dalam mendistribusikan produk rokok sendiri, sebagaimana yang diatur dalam pasal
lima belas bahwa dalam setiap bungkus rokok wajib mencantumkan gambar dan tulisan
peringatan tentang bahaya merokok. Namun hal ini sering menjadi pertanyaan bagi orang-
orang tentang apa fungsi dari gambar dan tulisan tersebut, karena pada kenyataannya hampir
seluruh perokok tidak mementingkan peringatan di gambar tersebut.
7
BAB III
HASIL SURVEI
Penulis akan menguraikan hasil survei yang dilakukan kepada lima puluh dua orang
lewat media google form berkaitan dengan rokok. Berikut merupakan hasil dari survei yang
dilakukan.
A. Awal Merokok
Berdasarkan survei kepada lima puluh dua orang, ditemukan bahwa 55,8% perokok
berstatus mahasiswa, 38,5% pekerja, dan 5,8% sisanya adalah siswa. Sebagian besar dari
perokok tersebut mulai merokok saat di SMA, sedangkan sisanya mulai merokok dari saat
SMP dan SD. Sebanyak 52% diantaranya mulai merokok karena rasa penasaran dan ingin
mencoba-coba, 29% diantaranya karena faktor lingkungan dan pergaulan, sedangkan 19%
merokok dikarenakan stress dan di bawah tekanan.
B. Dampak Merokok
Berkaitan dengan dampak positif yang dirasakan dari merokok, 96% menjawab bahwa
rokok dapat memberikan rasa tenang bagi para penggunanya, sedangkan 4% sisanya
menjawab bahwa dengan merokok dapat memudahkan mereka untuk membangun hubungan
dengan orang lain. Sedangkan dampak negatif yang dirasakan, sebanyak 42% menjawab
8
mereka sering merasa cepat lelah dan sesak napas, 10,5% menjawab mereka merasa jadi
kurang fokus dan menjadi kecanduan, 13% menjawab pengeluaran menjadi bertambah, 8%
menjawab bahwa merokok membuat mereka sering merasa pusing, 8% menjawab bahwa
rokok berakibat buruk bagi kesehatan mereka, 8% menjawab bahwa mereka menjadi sering
sakit gigi dan bau mulut menjadi tidak enak, dan 10,5% menjawab bahwa mereka tidak
merasakan dampak apa-apa.
C. Aturan Merokok
Sebanyak 54,2% menjawab bahwa mereka tidak pernah melanggar aturan-aturan dalam
merokok, sedagkan 45,8% menjawab bahwa mereka pernah melanggar aturan dalam
merokok. Aturan-aturan yang dilanggar diantaranya seperti merokok di area bebas rokok,
merokok saat masih di bawah umur, dan merokok sambal mengemudi. Alasan mereka
melanggar aturan tersebut adalah karena tidak tahan untuk tidak merokok dan karena dihasut
teman.
Dari survei yang dilakukan, sebanyak 80,9% menjawab bahwa mereka pernah mencoba
untuk berhenti merokok, sedangkan 19,1% menjawab bahwa mereka tidak pernah mencoba
untuk berhenti merokok. Alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti merokok sebanyak
52% menjawab karena kecanduan yang mengakibatkan mulut terasa asam dan merasa ada
yang kurang saat tidak merokok, dan 48% karena melihat teman-teman yang merokok.
Terdapat pandangan yang beragam dari masing-masing narasumber terkait dengan cara agar
dapat berhenti merokok. 10,5% berpendapat bahwa perokok perlu melihat bukti nyata dari
seseorang yang terkena sakit berbahaya atau bahkan sampai meninggal karena rokok. 21,1%
menjawab bahwa Pemerintah harus melarang penjualan rokok, atau setidaknya menaikkan
harga rokok, agar mereka tidak merokok lagi. 36,8% menjawab bahwa perlu ada dorongan
dari dalam hati agar seseorang dapat berhenti merokok. 5,3% menjawab bahwa agar berhenti
merokok, perlu dilakukan rehabilitasi. 13,2% menjawab bahwa untuk berhenti merokok, coba
dengan mengganti rokok dengan sesuatu yang lain, seperti permen atau vape. 7,9%
menjawab bahwa menyibukkan diri dapat membuat seseorang berhenti merokok. 2,6%
9
menjawab bahwa seseorang yang ingin berhenti merokok harus menjauhi lingkungan atau
pertemanan yang
10
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Rokok bada dasarnya merupakan sebuah benda yang jika dilihat dari perspektif orang
awam, merupakan benda yang tidak memberikan dampak positif sama sekali bagi para
penggunanya. Namun bagi para pengguna rokok atau perokok, benda tersebut memberikan
dampak positif tersendiri bagi mereka yang menggunakannya. Berdasarkan survei yang telah
dilakukan, ditemukan bahwa hampir seluruh dari para narasumber telah mulai merokok
ketika mereka masih di bawah umur. Banyak alasan mengapa mereka mulai merokok.
Namun, alasan terbesarnya ialah karena rasa penasaran. Dan dari seluruh narasumber, hampir
seluruhnya menjawab bahwa mereka pernah tidak mengikuti aturan dalam merokok. Entah
itu karena mereka mulai merokok sejak masih di bawah umur, merokok di area bebas rokok,
dan alasan-alasan lainnya.
Berkaitan dengan gambar yang tertera pada bungkus rokok, memang sebagian besar
menyadari atau melihat gambar tersebut, namun mereka hanya menganggap bahwa gambar
tersebut sebagai suatu peringatan biasa, dan tidak cukup ampuh untuk dapat membuat mereka
berhenti merokok. Mayoritas menjawab bahwa cara agar terampuh agar dapat berhenti
11
merokok ialah dengan dorongan dari dalam diri sendiri, atau dengan cara pemerintah yang
melarang penjualan rokok atau juga dengan menaikkan harga rokok.
B. LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Daulay, Maswan et al. “Hubungan Reklame Rokok dengan Perilaku Merokok Pelajar SMA
Negeri 4 di Kota Pematangsiantar Tahun 2017.” Jurnal Biology Education Science &
Technology. Vol. 1, no. 2 (September 2018). Hlm. 44
Sodik, M. Ali. Merokok & Bahayanya. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management,
2018.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan
Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan.
12