Anda di halaman 1dari 18

BAHAYA MEROKOK

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan “Makalah Bahaya Merokok” ini. Shalawat
serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita
termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Tidak lupa penulis sampaikan beribu ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memfasilitasi penulisan makalah ini sehingga dapat
selesai pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan ketulusan semua pihak untuk
menilai dan memberikan kritik saran kepada kami sebagai bahan evaluasi. Akhir
kata, semoga makalah ini dapat memberikan yang terbaik untuk kami dan para
pembaca.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Rokok .................................................................................... 3
B. Faktor Penyebab Merokok ...................................................................... 4
C. Ciri-ciri Perokok...................................................................................... 5
D. Dampak dari Merokok ............................................................................ 7
E. Kawasan Bebas Merokok........................................................................ 9
F. Penanggulangan Kecanduan Merokok .................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga,
membaca, menulis, mengarang, dan sebagainya. Di antara sekian banyak
kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan manusia yang sangat merugikan
bagi kesehatan mereka. Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering
dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita,
meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku
sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan
mengganggu kesehatan tubuh kita.
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat
dapat sadar dan segera meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang
tidak baik. Karena bagaimanapun juga dampak rokok bagi kesehatan pelaku
(perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok
perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang terkandung
di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam Makalah Bahaya Merokok ini adalah:
1. Apa pengertian dari rokok dan merokok?
2. Di mana saja kawasan dilarang merokok?
3. Bagaimana ciri-ciri seorang perokok?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan banyak orang yang merokok?
5. Bagaimana dampak dari merokok?
6. Bagaimana cara untuk berhenti merokok?

1
2

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan “Makalah Bahaya Merokok” ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari rokok dan merokok.
2. Untuk mengetahui kawasan dilarang merokok.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri seorang perokok.
4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan banyak orang yang merokok.
5. Untuk mengetahui dampak dari merokok.
6. Untuk mengetahui cara untuk berhenti merokok.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan “Makalah Bahaya Merokok” ini adalah
sebagai pengetahuan bagi pembaca tentang adanya bahaya rokok terhadap
kesehatan dan upaya antisipasi untuk terhindar dari bahaya rokok.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung yang lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak
atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan
jantung (walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari
para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian
membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di
kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu
kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi
di ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya:
Brunei Darusalam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8%
perokok berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah
SD; petani, nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok
aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan
Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih
banyak.

3
4

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan


ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit
jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran,
dan emfisema. Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap
asapnya baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa.5 Rokok
merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah
menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi
kebiasaan merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk. Sementara, alasan utama merokok adalah cara untuk bisa
diterima secara sosial, melihat orang tuanya merokok, menghilangkan rasa
jenuh, ketagihan dan untuk menghilangkan stres.

B. Faktor Penyebab Merokok


Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk
mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok dibagi menjadi beberapa
sebab, yaitu:
1. Kebiasaan
Kebisaan merokok adalah kegiatan mengisap rokok yang dilakukan
secara berulang-ulang, teratur dan sulit dilepaskan. Telah biasa artinya tidak
memerlukan sesuatu yang lebih untuk melakukannya. Kebiasaan adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging. Mereka menggunakan rokok sama
sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena
benar-benar sudah menjadi rutinitas. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe
ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, sering
kali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila
rokok yang terdahulu telah benar-benar habis.
2. Reaksi emosi
Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positif, misalnya
rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat
menunjukkan kejantanan (kebanggaan diri) dan menunjukkan kedewasaan.
5

Merokok ditujukan untuk mengurangi rasa tegang, kecemasan biasa,


ataupun kecemasan yang timbul karena adanya interaksi dengan orang lain.
3. Lingkungan sosial
Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-ikutan
teman, selain itu juga karena terpengaruh oleh image yang diciptakan oleh
produsen rokok (misalnya dengan menggunakan idola remaja sebagai
bintang iklan). Faktor sosial lain yang berpengaruh terhadap perilaku
merokok remaja adalah faktor keluarga. Dalam kaitannya dengan perilaku
merokok remaja keluarga menjadi determinan kedua setelah teman sebaya.
Keluarga dapat menjadi sumber dukungan dan pemenuhan kebutuhan bagi
remaja, tetapi juga merupakan sumber bagi remaja untuk belajar norma-
norma dan perilaku termasuk perilaku merokok.
4. Biologis
Faktor ini menekankan pada kandungan nikotin yang ada di dalam
rokok yang dapat mempengaruhi ketergantungan seseorang pada rokok
secara biologis Nikotin merupakan alkaloid yang bersifat stimulan dan pada
dosis tinggi beracun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat adiktif, dan
mempengaruhi otak/susunan saraf. Dalam jangka panjang, nikotin akan
menekan kemampuan otak untuk mengalami kenikmatan, sehingga perokok
akan selalu membutuhkan kadar nikotin yang semakin tinggi untuk
mencapai tingkat kepuasan dan ketagihannya.

C. Ciri-ciri Perokok
Menurut Dunia Pendidikan Konselor, apabila anak terlalu lama merokok
dan menjadi kecanduan akan rokok, dia memiliki tanda-tanda antara lain:
1. Tanda fisik di antaranya bergetar, gelisah, jantung berdegup kencang, dan
pernafasan menjadi dangkal;
2. Corak pemikiran di antaranya keinginan menghisap rokok, merasa risau dan
bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian tanpa rokok;
3. Corak emosi di antaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang, dan
gelisah;
6

4. Pola kelakuan di antaranya sering bolos ke sekolah, tugas sekolah sering


tercecer, pemikiran menjadi pencuri karena ketagihan rokok.
Menurut A.N. Uyung Pramudiarja, tanda-tanda rokok sudah mulai
membunuh sebagian besar rambut getar dan merusak saluran napas secara
keseluruhan, seperti dituturkan Ahmad Hudoyo adalah sebagai berikut.
1. Batuk berdahak
Salah satu gangguan pernapasan yang paling sering dialami oleh
perokok adalah bronkitis kronis. Gejalanya antara lain inflamasi atau radang
yang menyebabkan batuk yang tidak sembuh-sembuh, yang disertai
ekskresi sputum atau dahak yang berlebihan. Asap rokok juga bersifat silio
toksik, maka penderita bronkitis kronis juga akan kehilangan fungsi silia
atau rambut-rambut getar di saluran napas sehingga mekanisme
pengeluaran dahak terganggu. Salah satu akibatnya adalah obstruksi atau
penyumbatan saluran napas.
2. Sesak napas
Asma atau sesak napas yang memburuk juga termasuk gangguan yang
paling banyak dialami oleh perokok, khususnya yang memang dari awal
punya riwayat penyakit tersebut. Selain memperburuk, paparan asap rokok
juga sering menjadi pencetus kekambuhan serangan asma. Selain karena
asma, rokok juga bisa memicu sesak napas akibat kondisi lain seperti
rusaknya jaringan paru dan juga pembengkakan di bagian tersebut.
3. Paru-paru bengkak
Kalau diibaratkan seperti karet gelang, paru-paru yang sehat itu
bersifat lenting atau kenyal. Kalau sudah terpapar asap rokok, jaringan paru
akan jadi bengkak ukurannya tetapi lembek teksturnya seperti karet gelang
yang direndam minyak tanah. Paru-paru membesar tetapi berkurang
fungsinya dialami oleh perokok yang menderita emfisema. Secara medis,
kondisi ini dicirikan dengan hilangnya elastisitas jaringan paru dan disertai
rusaknya atau sobeknya alveoli atau kantung udara sehingga oksigen susah
masuk.
7

4. Berat badan turun drastis


Penyakit yang sering disebut-sebut sebagai dampak terburuk dari asap
rokok adalah kanker paru-paru. Jenis kanker yang satu ini tidak
menyebabkan sakit pada stadium-stadium awal, mengingat paru-paru-paru
tidak memiliki jaringan saraf. Tidak banyak gejala yang bisa diamati
sebagai tanda-tanda awal kanker paru-paru. Namun kebanyakan penderita
kanker paru-paru mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis dan
baru bisa ketahuan kalau kanker setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Nyeri dada
Kanker paru-paru yang sudah memasuki stadium lanjut sering
dicirikan dengan nyeri dada, ketika pertumbuhan jaringan kanker mulai
mendesak organ lain di rongga dada. Keluhan ini juga sering disertai dengan
sesak napas karena rongga dada menyempit.

D. Dampak dari Merokok


Ketika merokok, akan lebih mungkin terkena serangan jantung. Perokok
berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung. Risiko
lebih tinggi lagi jika perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB. Saat
merokok, turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk
tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke
tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat
yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan
tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat
pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga dengan
akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.
1. Otak
Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen.
Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga
dapat meningkatkan risiko mengalami aneurisme otak. Aneurisme otak
adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya
dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan
pendarahan di otak.
8

2. Mulut dan tenggorokan


Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat
merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indra perasa pun dapat timbul.
Masalah serius yang akan hinggap pada mulut dan tenggorokan adalah
meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara.
3. Paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-
paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-
paru yang bisa membentuk sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa
Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
4. Lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah
kerongkongan. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke
arah yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan
penyakit asam lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh
seorang perokok adalah ulkus atau tukak dan kanker lambung.
5. Tulang
Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan
kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami
tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa mengganggu
keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat,
seperti hormon estrogen.
6. Kulit
Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok karena
kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti
kemunculan kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa
menyebabkan selulit pada kulit.
7. Organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda.
Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi
sperma, dan kanker testis. Sementara pada wanita, merokok dapat
mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih
9

tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan


infeksi human papillomavirus atau HPV.
Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin
Anda mengira merokok bisa membuat lebih rileks. Perokok menganggap
kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran, tapi ternyata itu salah. Yang
membuat perokok gelisah dan cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin.
Dengan merokok, kecanduan terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok
merasa seperti rokok tersebut menurunkan stres.
Memang tidak semua perokok akan meninggal karena penyakit jantung,
kanker paru-paru, atau stroke, namun kebiasaan merokok bisa sangat
mengganggu dan mengurangi kualitas hidup sehari-hari. Efek rokok yang bisa
dirasakan sehari-hari adalah batuk-batuk, sesak napas, lebih mudah lelah, lebih
rentan terhadap infeksi, atau mengalami gangguan tidur yang ditandai dengan
sulit bernapas pada malam hari kemudian merasa kelelahan di pagi hari.
Mungkin sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh,
namun tetap tidak menghentikan kebiasaan mengisap rokok karena merasa saat
ini kesehatan masih baik-baik saja. Perlu diingat, merokok sama saja seperti
menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika
dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit pun akan
lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya perokok, orang-orang terdekat pun akan
merasakan efeknya karena menghirup asap rokok yang beracun.

E. Kawasan Bebas Merokok


Sejak tahun 1999, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003
tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan, Indonesia telah memiliki
peraturan untuk melarang orang merokok di tempat-tempat yang ditetapkan.
Peraturan Pemerintah tersebut, memasukkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok
pada bagian enam Pasal 22–25. Pasal 25 memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Namun
peraturan tersebut belum menerapkan 100% Kawasan Bebas Asap Rokok
karena masih dibolehkan membuat ruang khusus untuk merokok dengan
10

ventilasi udara di tempat umum dan tempat kerja. Dengan adanya ruang untuk
merokok, kebijakan kawasan tanpa rokok nyaris tanpa resistensi.
Pada kenyataannya, ruang merokok dan ventilasi udara kecuali mahal,
kedua hal tersebut secara ilmiah terbukti tidak efektif untuk melindungi perokok
pasif, di samping rawan manipulasi dengan dalih ”hak asasi bagi perokok”.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, juga
mencantumkan peraturan Kawasan Tanpa Rokok pada Bagian Ketujuh Belas,
Pengamanan Zat Adiktif, Pasal 115 ayat ( 1 ) Kawasan tanpa rokok antara lain:
1. Fasilitas pelayanan kesehatan;
2. Tempat proses belajar mengajar;
3. Tempat anak bermain;
4. Tempat ibadah;
5. Angkutan umum;
6. Tempat kerja; dan
7. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
Lalu pada ayat ( 2 ) Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa
rokok di wilayahnya. Sehingga menindak lanjuti pasal 25 Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2003 tersebut beberapa pemerintah daerah telah
mengeluarkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok antara lain yaitu:
1. DKI Jakarta
Jakarta tidak mempunyai Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok
secara eksklusif. Peraturan Kawasan Dilarang Merokok hanya tercantum
dalam Peraturan Daerah (PERDA) No. 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara untuk Udara Luar Ruangan. Yang ada hanya Peraturan
Gubernur (Per-Gub) Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang
Merokok. DKI Jakarta belum menerapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok
karena dalam peraturan tersebut masih menyediakan ruang untuk merokok.
2. Kota Bogor
Kota Bogor belum menerbitkan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa
Rokok secara eksklusif. Pengaturan tertib Kawasan Tanpa Rokok tertuang
dalam Peraturan Daerah No 8 Tahun 2006 tentang Ketertiban Umum, pasal
14–16. Kota Bogor juga belum menerapkan 100% Kawasan Tanpa Rokok
11

karena masih mencantumkan ruang untuk merokok. Kota Bogor


merencanakan akan menyusun Perda Kawasan Tanpa Rokok secara
eksklusif.

F. Penanggulangan Kecanduan Merokok


Merokok sebenarnya tidak baik untuk kesehatan, akan tetapi banyak orang
menghiraukan hal itu. Bahkan di bungkus rokok terdapat peringatan akan
bahaya merokok. Tentu bahaya itu adalah bahaya jangka panjang, sehingga
perokok meremehkan dan bahkan tak percaya bahaya dari merokok.
Kebanyakan yang sudah merasakan bahaya merokok adalah para perokok berat.
Di usia lebih dari paruh baya akan sangat merasakan efek dari merokok.
Semakin ingin berhenti merokok semakin terasa ketergantungan terhadap rokok
itu sendiri. Berikut ini beberapa cara untuk menghentikan kebiasaan merokok:
1. Perjelas alasan berhenti merokok
Berikan alasan yang jelas kepada diri sebelum memutuskan untuk
berhenti merokok. Alasan “tidak baik bagi kesehatan” saja bukanlah hal
yang cukup. Untuk meningkatkan motivasi, memerlukan alasan yang lebih
kuat dan masuk akal bagi diri sendiri. Alasan-alasan seperti: menghindari
keluarga dari asap rokok, ingin terlihat lebih muda, menjaga penampilan
atau menghindari kanker paru-paru dapat menjadi jawaban dari tujuan
tersebut.
2. Lakukan terapi
Membuang rokok dan menyatakan telah berhenti total memanglah tidak
semudah yang dibayangkan. 95% orang yang mencoba untuk berhenti
merokok tanpa terapi akan kembali menyentuh rokok. Mereka berdalih
dengan alasan nikotin pada rokok yang menyebabkan ketergantungan. Otak
menjadi terbiasa dengan nikotin dan sangat membutuhkannya.
3. Tanyakan resep obat
Konsultasilah dengan dokter dan tanyakan kepada mereka perihal resep
obat yang harus dikonsumsi. Kini terdapat pil yang mampu mengurangi rasa
lapar yang mempengaruhi zat kimia dalam otak. Obat tersebut juga
12

menjadikan rokok sebagai aktivitas yang kurang memuaskan, serta


membantu mengurangi gejala depresi atau sulit berkonsentrasi.
4. Jangan lakukan sendiri
Beritahukan keluarga, kerabat atau kolega saat sedang menjalani proses
berhenti merokok. Berbicara dengan kelompok atau terapis mampu
membantu mengidentifikasi strategi dan tindakan untuk berhenti.
Gabungkan terapi dengan obat-obatan yang mampu meningkatkan niat
untuk berhenti merokok.
5. Jauhkan diri dari alkohol dan pemicu lainnya
Alkohol adalah pemicu paling umum untuk merokok. Jika masih berada
dalam tahap awal proses, cobalah untuk mengonsumsi alkohol lebih sedikit
dari biasanya atau pindah ke minuman lainnya. Jika memilih kopi, namun
ternyata kopi menimbulkan efek serupa, cobalah beralih pada teh selama
beberapa minggu. Jika merokok seusai makan, segeralah menyikat gigi atau
mengunyah beberapa permen karet untuk menghindari keinginan yang kuat
untuk merokok.
6. Bersihkan rumah
Setelah mengisap rokok terakhir, singkirkan asbak dan pemantik. Cuci
seluruh pakaian atau karpet dan gorden yang meninggalkan bau asap rokok.
Gunakan penyegar ruangan untuk menyingkirkan aroma rokok di rumah.
Hal ini berfungsi untuk menghilangkan ingatan dari segala hal tentang
rokok.
7. Berolahraga
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi candu nikotin. Olahraga
ringan seperti berjalan bersama binatang peliharaan juga dapat membantu.
Kalori berlebih yang dibuang juga dapat menangkal penambahan berat
badan saat berhenti merokok.
8. Konsumsi buah dan sayuran
Jangan melakukan diet saat sedang proses menghentikan kebiasaan
merokok, tapi berfokuslah pada makanan berupa sayuran, buah-buahan
serta makanan rendah kalori lainnya. Penelitian oleh Duke University
13

mengatakan bahwa makanan tersebut mampu menjadikan rokok terasa


buruk.
9. Pilih penghargaan Anda sendiri
Beri penghargaan terhadap diri sendiri ketika berhasil keluar dari
kebiasaan merokok. Kumpulkan uang yang biasanya digunakan untuk
membeli rokok, dan temukan bahwa berbahagia karena tidak menyia-
nyiakan uang tersebut. Gunakan uang tersebut untuk kesenangan bersifat
positif bagi diri sendiri dan keluarga.
10. Lakukan untuk kesehatan
Dari keseluruhan cara di atas, jadikan alasan “melakukan demi
kesehatan” sebagai tujuan utama. Berhenti merokok terbukti memiliki
manfaat langsung bagi hidup. Selain menurunkan tekanan darah,
menormalkan tingkat karbon monoksida, risiko serangan jantung dan
pemulihan kinerja paru-paru akan dapat dirasakan setelah dua minggu
hingga tiga bulan proses.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa.5 Rokok merupakan
benda yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat tetapi kebiasaan
merokok sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan
buruk.7,9.
Saat merokok, turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak
buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk
ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat
yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan
tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat
pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung.

B. Saran
Untuk generasi muda agar jangan sekali-kali mencoba untuk merokok,
karena jika sudah mencoba maka akan kecanduan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh

https://meetdoctor.com/article/cara-menghilangkan-kebiasaan-merokok

http://pakguruolahraga.blogspot.co.id/2016/03/ciri-ciri-seorang-perokok.html

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/tahapan-tipe-dan-faktor-perilaku-
merokok.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

https://www.atmago.com/id/posts/peraturan-yang-mengatur-tentang-larangan-
merokok-ditempat-umum_post_id_60d7bdfc-e3b8-4944-bb4e-
e29c30865712

Anda mungkin juga menyukai