Nama kelompok :
Reva Febriyanti
M.Rizky Agustian
Astya Devita
Bab I pendahuluan.................................................1
1.1 latar belakang............................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................2
1.3 Tujuan.........................................................2
Bab ll pembahasan..................................................
Perokok aktif
Perokok aktif adalah seseorang yang dengan sengaja
menghisap lintingan atau gulungan tembakau yangg di bungkus
biasanya dengan kertas,daun,dan kulit jagung.secara langsung
mereka juga menghisap rokok yang mereka hembuskan dari
mulut mereka.tujuan mereka merokok pada umumnya adalah
untuk menghangatkan tubuh mereka dari suhu yang dingin.tapi
seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok di salah artikan,
sekarangg rokok di anggap sebagai suatu sarana untuk
pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah
“keren”.
Perokok Pasif
Perokok pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang
menghirup asap rokok orang lain.Telah terbukti bahwa perokok
pasif mengalami resiko gangguan kesehatan yang sama seperti
perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya
sendiri.
Bab 3 penutup
3.1 kesimpulan
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan
yang sangat tidak asing, kebiasaan merokok di anggap dapat
memberikan kenikmatan bagi si perokok,namun di lain pihak dapat
menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-
orang di sekitarnya.
Banyak faktor merokok yang mendorong seseorang yang
mengonsumsinya,di antaranya Karena faktor lingkungan,
kepribadian, ekonomis,dan tekanan sosial.Hal ini sejalan dengan
kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya di
lakukan di tempat umum yang bisa menggangu orang lain.Kebiasaan
merokok tidak hanya di pengaruhi oleh teman-teman saja ,namun
lebih banyak di pengaruhi oleh pergaulannya di lingkungan nya di
mana mereka tinggal atau bergaul.Paling tidak pendidikan di mulai
dari lingkungan keluarga.Kebanggaan menjadi perokok bukanlah
suatu yang perlu di banggakan.Gaya hidup tidak memberikan nilai
tambah pada remaja zaman sekarang, tetapi justru gaya hidup yang
salah menghancurkan reputasi para remaja.
1.kebiasan merokok ketika bersosialisasi (melakukan proses sosial)
juga berguna untuk menyambung tali silaturahmi atau untuk
menambah ke akraban antar teman, karena ketika bersosialisasi
dengan teman sesama perokok dapat memperoleh ikatan batin dan
dapat mempererat persahabatan
2.meskipun rokok sangat berperan penting bagi mahasiswa,rokok
juga tidak menggangu kegiatan akademik mereka seperti aktivitas
perkuliahan atau selama perkuliahan berlangsung,bahkan rokok di
jadikan alat untuk mencari inspirasi dalam mengerjakan tugas dari
dosen,bahkan dengan merokok dapat membuat mahasiswa
bertambah semangat dan memudahkan dalam berimajinasi.
3.2 Saran
1.setiap individu hendaknya memiliki kesadaran dalam hal
mengkonsumsi rokok terhadap resiko yang diperoleh Perokok baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2.setiap tempat-tempat umum seperti di lingkungan kampus UIN
Sunan Ampel Surabaya yang terdapat banyak orang yang melakukan
aktivitas di lingkungan kampus seperti mahasiswa,dosen dan jajaran
kepengurusan kampus maka seharusnya tidak mengonsumsi rokok di
sembarang tempat.
3.bagi pengkonsumsi rokok hendaknya jangan sampai mengganggu
kebebasan orang lain untuk menghirup udara segar dan juga harus
lihat situasi dan kondisi misalnya, ketika ada teman yang keberatan
dengan adanya rokok.