Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH ROKOK BAGI ANAK DIBAWAH UMUR

Disusun Oleh:

1. YASINTA LUTHFIA S. (N152210


2. NAURYZA (N152210
3. ARDEEVA DWI PUTRI (N16221072)
4. RIZKY DEVIANTO (N152210

FAKULTAS ILMU KESEHTAN

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2023
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Masa remaja yaitu masa dimana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase dari anak-
anak menuju fase dewasa. Pada perkembangan manusia, terdapat tuntutan-tuntutan psikologis yang
harus dipenuhi, jika tidak akan menimbulkan dampak yang berkelanjutan. Anak-anak pun juga seperti
itu, jika tuntutan tidak terpenuhi akan menimbulkan dampak terhadap perkembangannya menuju
keremajaan.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai negara. Mayoritas perokok di seluruh
dunia ini 47% adalah pria sedangkan 12% adalah wanita dengan berbagai kategori umur. Berbagai alasan
orang merokok beraneka ragam, dikalangan anak-anak faktor gengsi dan agar disebut jagoan.

Fenomena merokok dikalangan anak bawah umur bukan pemandangan asing lagi. Merokok
merupakan suatu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional dan bahkan
internasional. Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga
seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan. Ditinjau dari segi kesehatan, merokok harus dihentikan
karena menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian.Oleh
karena itu, merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin. Terlebih diketahui
bahwa sebagian besar perokok adalah anak-anak dan remaja sehingga perlu adanya pencegahan dini
yang dimulai dari keluarga hingga pihak sekolah.

Di Indonesia perilaku merokok merupakan hal biasa dilakukan bagi orang dewasa khususnya
kaum Adam. Tak hanya itu, anak-anak yang harusnya menjadi penerus generasi bangsa, tetapi justru
sering menunjukkan bahwa dirinya merokok. Tak hanya itu, mereka merokok di tempat yang umum.
Mereka belum memperhatikan bahaya merokok bagi kesehatan diri sendiri maupun orang lain yang
menghirup asap rokok

. Beraitan dengan fenomena diatas, maka perlu adanya penelitian mengenai perilaku
merokokanak-anak agar bisa menambah wawasan tentang pengaruh rokok bagi kesehatan anak dan
cara menangglanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada anak anak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu rokok?


2. Bagaimana bahaya rokok bagi remaja?
3. Apa yang menyebabkan remaja merokok?
4. Bagaimana cara mengatasi remaja agar tidak merokok?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui bahaya merokok pada anak dibawah umur


2. Untuk mengetahui penyebab anak dibawah umur merokok
3. Untuk mengetahui cara mengatasi anak dibawah umur agar tidak merokok

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah wawasan tentang bahaya merokok bagi anak dibawah umur
2. Untuk mengetahui akibat merokok pada usia dini/anak dibawah umur
BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian rokok


Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan
bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2003, diketahui
bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau dibungkus termasuk cerutu ataupun bentuk lain
yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Rokok
merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun- daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia dimana 60 diantaranya bersifat
karsinogenik. Sampai sekarang belum ada batas jumlah yang pasti dengan terpaparnya asap
rokok untuk menimbulkap penyakit. Tetapi dari bukti yang ada, terpaparnya dengan asap rokok
dalam waktu yang lama akan meningkatkan resiko yang fatal untuk kesehatan. Lebih dari 85%
penderita kanker paru adalah perokok, berikut juga adanya hubungan dengan penderita kanker
mulut, faring, laring, esofagus, pankreas, serviks, ginjal, ureter, kandung kemih dan kolon.
Leukimia juga merupakan salah satu penyakit yang dapat timbul akibat asap rokok.

2.2 Dampak dari merokok pada anak

Dari aspek psikologis, merokok dapat menimbulkan relaksasi, mengurangi ketegangan, dan
melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi. Hal ini kemudian disadari oleh perokok bahwa ada
kondisi yang menyenangkan yang ditimbulkan dengan merokok. Pada kondisi inilah timbul hasrat atau
keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut.

Namun hal ini akan berbeda jika ternyata sang perokok itu adalah anak-anak. Mengapa
demikian? Karena masa anak-anak adalah masa dimana individu memulai dan mencapai pertumbuhan
yang hampir optimal, dan sangat tidak pantas sekali jika anak-anak bahkan anak di usia dini sudah
melakukan rutinitas negatif tersebut, yaitu merokok. Padahal pertumbuhan dan perkembangan pada
masa anak-anak adalah masa yang paling penting dalam rentang kehidupan, karena pertumbuhan dan
perkembanggan pada masa anak-anak akan sangat berpengaruh dan pasti berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada masa-masa selanjutnya.

Berikut adalah beberapa bahaya merokok bagi anak-anak :

1. Masalah dan penyakit pernapasan; kapasitas paru-parunya akan berkurang 25 persen serta memiliki
risiko terkena bronkitis dan pneumonia dua kali lebih tinggi.

2. Mengganggu perkembangan kecerdasan; suatu penelitian di Italia, menunjukkan, anak-anak yang


merokok kemampuan untuk belajar membacanya lebih lambat dibandingkan anak-anak yang ibunya
tidak merokok. Penelitian lain di Amerika, menunjukkan, anak-anak berumur 11 tahun yang merokok,
kemampuan belajarnya terlambat 6 bulan.

3. Hiperaktif dan cepat lelah; anak-anak yang merokok akan cenderung lebih aktif dibandingkan anak-
anak lain, disebabkan pengaruh rokok yang memberikan rasa percaya diri yang berlebihan namun
keaktifan tersebut tidak akan bertahan lama karena kapasitas paru-paru dari anak tersebut akan
berkurang seiring kebiasanya merokok sehingga mengakibatkan dirinya menjadi cepat lelah.

4. Kanker otak 22%

5. Leukemia 6. Jangkitan telinga

7. Sindrom kematian mendadak

2.3 Penyebab anak dibawah umur merokok

A. Faktor Sosial

Faktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan, dimana
karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar,baik dari keluarga, tetangga, ataupun
teman pergaulannya.Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak untuk mencari jati diri
mereka.Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan kadang kala mencoba untuk meniru apa yang
dilakukan orang lain.Hal itu merupakan suatu proses yang terjadi pada anak-anak untuk mencari jati diri
dan belajar menjalani hidup bersosial.Namun sangat disayangkan, tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang
baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.

Jika seseorang yang bukan perokok, hidup atau berkerja bersama dengan seorang perokok,
secara otomatis salah satunya akan terpengaruh. Mungkin yang bukan perokok mulai mencoba
merokok, mungkin juga sebaliknya yang perokok mengurangi konsumsi rokok. Baik disadari maupun
tidak disadari, adaptasi tersebut dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
berusaha untuk diterima di lingkungan sosial-nya

B. Respon Mengulang Otomatis

Respon Mengulang Otomatis Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup
sering, maka akan tercipta pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal ini terutama
berlaku jika tindakan tertentu dilakukan dalam situasi yang tidak menyenangkan, yang memberikan efek
membuat seseorang merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-hari dan rutinitas. Sehingga, jika
seseorang mencoba merokok lalu melakukannya lagi maka hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan
yang sulit untuk tidak dilakukan.

Seperti pola pengulangan otomatis selalu menjadi komponen dalam kebiasaan merokok. Kalau
anda ingin berhenti merokok, anda harus mencari tahu di mana situasi dan lingkungan anda yang
biasanya mengambil sebatang rokok. Kemudian cobalah untuk menghindari situasi-situasi atau
lingkungan tersebut. c.

C. Pengaruh Orang Tua

Pengaruh Orangtua Salah satu alasan mengapa anak-anak merokok adalah karena anak-anak
tersebut berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras. Hal tersebut menyebabkan anak akan
melampiaskan tekanan-tekanan dari orangtua tersebut dengan merokok. Selain itu, menurut hasil
penelitian lain dapat diketahui bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga yang tidak bahagia akan
lebih mudah menjadi seorang perokok dibanding dari keluarga yang bahagia

D. Pengaruh Iklan

Selain dari melihat perilaku orang-orang di lingkungannya, anak-anak mengetahui rokok dari
iklan yang ditampilkan di media masa dan media elektronik. Iklan tersebut menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan sehingga membuat anak-anak terpicu untuk mengikuti
perilaku seperti yang ada dalam iklan rokok tersebut. e.

E. Kecanduan Pada Sel Syaraf

Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek penenang dan efek
rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substansi-substansi tersebut bekerja dengan cara menempel
pada reseptor-reseptor sel-sel saraf. Dan nikotin memiliki efek yang sama dengan substansi-substansi
tersebut terhadap saraf, ketika nikotin menempel pada reseptor-reseptor di sel-sel saraf.

Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka otak memproduksi dopamin. Dopamin
inilah yang memberikan efek menenangkan dan merangsang organ-organ lain, yang memberikan efek
menyenangkan dari merokok. Namun, ketika nikotin terus menginduksi pelepasan dopamin, otak secara
bertahap mengurangi produksi dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan merasakan kebutuhan
yang lebih besar terhadap nikotin untuk tetap bekerja normal dan merasa nyaman

2.4 cara mecegah anak dibawah umur merokok

1. Lakukan Komunikasi Kebanyakan dari orang tua biasanya enggan untuk mencari tahu tentang
keadaan anak-anaknya secara mendetail terutama apabila sudah menginjak masa remaja karena
dianggap sebagai individu yang sudah bisa mengambil keputusan sendiri dengan baik. Sehingga tak
jarang remaja yang justru salah mengambil arti dengan kebebasan yang diberikan oleh orang tuanya dan
bertindak seenaknya sendiri layaknya tanpa aturan, seperti merokok. Jadi, agar hal seperti itu tidak
terjadi, maka lakukanlah komunikasi dengan baik antara Anda dan anak sehingga dapat memantau
sejauh mana pekembangan sikap anak Anda dari masa remaja hingga dewasa.

2. Memberi Contoh Yang Baik Apabila Anda ingin menyuruh anak agar menjadi baik, maka satu
hal yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah memberikannya contoh yang baik, termasuk
kebiasaan tidak merokok. Apabila Anda ingin mencegah anak agar tidak menjadi perokok, maka solusi
paling ampuh yang bisa Anda lakukan adalah jangan merokok. Dengan demikian, anak Anda akan
terjamin untuk tidak merokok karena meniru kebiasaan orang tuanya yang tidak juga memiliki kebiasaan
merokok.

3. Hindari Merokok di Hadapannya Apabila memberi contoh yang baik seperti tidak merokok
agar anak Anda juga tidak merokok, tidak bisa Anda lakukan. Dengan kata lain, Anda merupakan
perokok yang ingin mencegah agar anak Anda tidak menjadi perokok seperti Anda, maka hindarilah
untuk merokok di hadapannya. Karena apabila orang tua melarang sesuatu hal untuk tidak dilakukan
namun dirinya sendiri justru terang-terang melakukannya, maka biasanya perintah tersebut enggan
untuk ditanggapi oleh anak Anda yang memang masih memiliki rasa ego tinggi. Oleh karena itu,
hindarilah untuk merokok tepat di hadapannya apabila menginginkan anak Anda tidak menjadi seorang
perokok. Jika memungkinkan untuk dilakukan, maka mulai kurangi dan hentikanlah kebiasaan merokok
Anda.

4. Lakukan Pengawasan Dengan Baik Sebagai orang tua yang baik, satu hal yang harus dilakukan
karena merupakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap anaknya ialah selalu melakukan
pengawasan dengan baik terhadap anak. Pengawasan disini erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, dan
perubahan keduanya yang pasti mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Namun
dalam melakukan pengawasan pada anak janganlah terlalu mengekang dan mengikatnya, berikanlah
juga sebuah kebebasaannya agar bisa membentuk kepribadian serta menggali bakatnya dengan baik
dan optimal.

Tentu dalam pemberian kebebasan tersebut Anda harus tetap mengawasinya. Dalam arti,
selama sikap dan kebiasaan yang dilakukannya merupakan sesuatu hal yang baik, maka Anda tidak boleh
melarangnya. Hal ini sebagai bukti bahwa Anda memberikan kepercayaan kepadanya untuk melakukan
suatu hal ingin dilakukannya, tentunya suatu hal tersebut masih dalam kategori yang baik dan wajar.
Namun apabila sudah tidak seperti halnya merokok, maka Anda berhak untuk melarang serta
memberikannya nasehat agar tidak melakukannya.

5. Beri Pengetahuan dan Nasehat Baik Tentang Bahaya Merokok Satu hal lain yang harus
dilakukan oleh orang tua adalah selalu memberikan pengetahuan dan nasehat yang baik kepada anak-
anaknya. Apalagi bila anaknya sudah memasuki masa remaja dan dewasa, yang mana merupakan proses
baginya untuk membentuk kepribadian diri serta menggali dan mengasah bakat yang dimilikinya. Selalu
berikanlah dukungan, dorongan, dan motivasi kepadanya untuk bisa melakukan hal-hal yang baik bagi
dirinya sendiri, termasuk bagi kesehatannya.
Sedemikian sehingga apabila Anda menginginkan agar anak Anda terhindar dari kebiasaan
merokok, maka berilah pengetahuan dan nasehat kepadanya yang baik tentang bahaya rokok yang
tidak baik bagi kesehatan. Tentunya pengetahuan dan nasehat tersebut mudah diterima serta
diterapkannya. Hindarilah kebiasaan merokok yang jelas tidak baik bagi kesehatan dimana Anda juga
ingin mencegah agar anak Anda terhindar dari rokok.

6. Tanamkan Rasa Percaya Diri Kepadanya Menanamkan rasa percaya diri kepada anak juga bisa
Anda lakukan agar ia terhindar dari kebiasaan merokok yang sudah jelas tidak baik untuk dilakukan,
terutama bagi kesehatan. Dengan menanamkan rasa percaya diri yang positif pada anak akan
membantunya untuk menolak ajakan-ajakan dari teman-teman yang tidak baik seperti halnya merokok.
Tentunya di sini Anda juga harus mengajarkannya untuk tetap menghargai dan menghormati orang lain,
seperti menghargai dan menghormati teman-temannya yang memiliki kebiasaan merokok. Dengan
begitu, ia akan tahu bagaimana cara yang baik untuk menolak ajakan temannya untuk merokok tanpa
harus menyakiti perasaan temannya tersebut.

7. Lakukan Diskusi Tentang Rokok Melakukan diskusi bersama anak tentang rokok merupakan
salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mencegahnya agar tidak menjadi seorang perokok.
Tanyakanlah pendapatnya tentang rokok sambil memberi pancingan dan dorongan kepadanya untuk
menghindari bahaya merokok yang tidak baik bagi kesehatan. Cobalah untuk menjadi pendengar yang
baik dalam diskusi ersebut sambil sesekali memasukkan pendapat dan saran Anda yang bisa
membuatnya berpikir bahwa merokok memang bukan kebiasaan yang baik untuk dilakukan sehingga ia
pun enggan untuk melakukannya.

8. Beritahu Cara Yang Baik Untuk Berkata “Tidak” Tentang Merokok Hal ini juga perlu diajarkan
kepada anak selain menanamkan rasa percaya diri berkata “tidak” tentang merokok. Rasa percaya diri
yang telah ditanamkan apabila digabungkan dengan cara yang baik untuk bisa berkata “tidak” yang
berhubungan dengan pergaulannya untuk merokok akan menjadi pondasi sekaligus tameng yang kokoh
baginya agar terhindar dari merokok. Kombinasi ini sangat penting mengingat pengaruh untuk merokok
biasanya memang datang dari dunia pergaulan teman-temannya, terutama teman yang sebaya
dengannya.

9. Ajarkan Kepadanya Untuk Bisa Berbicara Tentang Bahaya Merokok Hal ini sebagai tindak
lanjut agar ia mampu menanamkannya pada teman-teman pergaulannya yang memiliki kebiasaan
merokok. Apabila ia memiliki keberanian untuk berbicara tentang bahaya merokok di hadapan teman-
teman pergaulannya dengan cara yang baik, maka bukan tidak mungkin kalau teman-teman
pergaulannya tersebut akan terpengaruh dengan perkataannya. Sedemikian sehingga mereka akan
menghentikan kebiasaan merokoknya dan juga terhindar dari bahayanya. Meskipun dalam prakteknya,
cara ini memang sulit sekali untuk bisa diwujudkan karena sifat ego para remaja yang tinggi. Namun
tidak ada salahnya untuk dicoba mengingat suatu keberhasilan akan datang bila diawali dengan
mencoba dan usaha yang sungguh-sungguh.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel dan Desain Penelitian 1

.Variabel

Penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variable bebas dan variable tidak bebas. Variabel
bebas yaitu pengetahuan siswa tentang rokok, yang meliputi bahaya rokok bagi kesehatan dan
penyebab remaja merokok. Adapun tingkat kepedulian siswa terhadap bahaya merokok yang disajikan
dalam bentuk persentase di simbolkan sebagai berikut :

Y = Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok dibawah 50%

X= Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok tepat 50%

Q = Jumlah siswa yang tingkat kepeduliannya terhadap bahaya merokok diatas 50% Adapun
variable tidak bebas dalam penelitian ini adalah rokok

2. Desain Penelitian

Berikut ini merupaka desain penelitian karya ilmiah yang dilakukan dengan pembagian angket.

Nama :

Kelas :

Angket Penelitian

1. Berapa umur anda sekarang…?………………………………………………………………………………………………

2. Apakah anda merokok..? Mengapa

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

3. Jika anda merokok, apakah orang tua anda tau bahwa anda merokok?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………….

. 4.Apa sajakah dampak atau bahaya merokok yang anda ketahui?


……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Menurut anda, langkah-langkah apa saja yang dapat di tempuh agar remaja tidak merokok?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Bagaimana tingkat kepedulian anda terhadap bahaya merokok?

Di bawah 50% ………………Tepatnya…..%

Tepat 50%

Di atas 50% … ……………….Tepatnya…..%

Anda mungkin juga menyukai