Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK STRESS TERHADAP KEPUTUSAN SESEORANG Adapun rumusan masalah sebagai berikut; (1)Mengetahui alasan mengapa remaja merokok

(2)Mengetahui dampak bahaya rokok. Dengan tujuan karya tulis ini dimaksudkan untuk
UNTUK MEROKOK membahas masalah remaja jika dikaitkan dengan lingkungan,dan cara penangananya dari
segi Pendidikan Luar Sekolah
Ayu Febri Andini
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Pengertian
Yang melatar belakangi penulisan ini yaitu stress pada remaja. Stres merupakan
bagian dari yang tidak terhindarkan dari kehidupan .Stres mempengaruhi setiap orang bahkan Kata remaja berasal dari bahasa inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19
anak-anak.Kebanyakan stres diusia remaja berkaitanm dengan masa pertumbuhan .Remaja tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa untuk itu peran
1 orang tua disini betul betul berperan, karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan kaidah
khwatir terhadap perubahan tubuhnya dan mencari jati diri. Sebenarnya masa remaja dapat
membicarakan masalah mereka dan mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah agama dan nilai etika yang baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal yang negatif 2.
tetapi karena pergolakan emosional dan ketidak yakinan remaja dalam menghadapi masalah Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa
dan mengambil keputusan penting.membuat remaja perlu mendapat bantuan dan dukungan remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.
khusus dari orang dewasa. Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya
Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang bisa terjadi pada perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif,
3
siapapun, termasuk pada kaum remaja. Di usia ini, bimbingan orang tua menjadi hal yang emosi, sosial dan pencapaian . Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik,
mutlak mengingat emosi anak yang masih labil dan efek lanjutan yang mungkin timbul akibat namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan
gangguan tersebut.Karena itulah pengetahuan akan beberapa faktor pemicu stres pada remaja sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan
perlu diketahui agar orang tua mengetahui pendekatan yang paling tepat digunakan pada karakteristik yang ada pada diri remaja.
anak. Masalah masalah terdsebut dapat berdampak stres pada remaja, Sumber-sumber stres
Kehidupan sekolah adalah salah satu faktor utama penyebab stres pada remaja. pada remaja bersala dari beberapa faktor misalnya biologis,keluarga,teman sebaya dan
Tuntutan akademis yang dinilai terlampau berat, hasil ujian yang buruk, tugas yang lingkungan sekitar.Compas (Ormachea,2004) mengatakan bahwa remaja laki-laki paling
menumpuk dan ekspektasi orangtua yang terlalu tinggi pada anak hanyalah beberapa contoh sering mengalami konflik dengan orang tua dan guru.Mereka sering menentang aturan –
dari faktor ini. Demikian pula dengan lingkungan pergaulan, dimana teman bagi seorang atuaran yang ada.Baik itu peraturan yang ada dirumah maupun peraturan yang ada disekolah.
remaja bisa jadi segalanya, bahkan melebihi keluarganya sendiri. Remaja laki-laki sering tidak mengerjakan tugas sekolah,tidak masuk sekolah dam
Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk melakukan kenakalan lain seperti merokok,mengunakan obat terlarang dan berkelahi.salaha
pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya satu kenakalan remaja yng sering kita lihat adalah merokok.tanpa mereka sadari dampak
desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya bahaya rokok itu sendiri mengancam kesehatan mereka.
dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti Dampak bahaya Rokok
benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat
timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua
untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya.
2 Welle D.(2004) Mengatasi stres pada remaja hal 26-28 .Jakarta PT Gramaedia
1
Froggatt,W. Free from stres hal 11 panduan mengatasi kecemasan . 2003.Kelompok 3 Fagan(2006). Psikologi Remaja hal 31-34.Gramedia pustaka
Gramedia 1
Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku merokok tetapi
diri sendiri maupun orang disekelilingnya. Dilihat dari sisi individu yang bersangkutan, ada perilaku merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan yang‘fenomenal’. Artinya,
beberapa riset yang mendukung pernyataan tersebut. Dilihat dari sisi kesehatan, pengaruh meskipun sudah diketahui akibat negatif merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin
bahan-bahan kimia yang dikandung rokok seperti nikotin, CO (Karbonmonoksida) dan tar menurun tetapi semakin meningkat dan usia merokok semakin bertambah muda.
akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis sehingga.
Smet (1994) mengatakan bahwa “usia pertama kali merokok pada umumnya berkisar
antara usia 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Data
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan) karena WHO juga semakin mempertegas bahwa seluruh jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak
didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69 diantaranya merupakan zat 30% adalah kaum remaja . Hampir 50% perokok di Amerika Serikat termasuk usia remaja “.
karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat berbahaya yang terkandung didalam Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa prilaku merokok dimulai pada masa
rokok antara lain : tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine remaja.
4
dll. mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat (Kendal &
Hammen, 1998), menstimulasi kanker dan berbagai penyakit yang lain seperti penyempitan Masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan
pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis (Kaplan dkk, nikotin di dalam rokok akan menimbulkan kecanduan bagi para penghisapnya sehingga
1993). apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat
dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh
Bagi ibu hamil, rokok menyebabkan kelahiran premature, berat badan bayi rendah, otak lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi.
mortalitas prenatal, kemungkinan lahir dalam keadaan cacat, dan mengalami gangguan Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya,
dal;am perkembangan(Davidson dan neale, 1990)mereka menemukan bahwa sensitivitas walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit
ketajaman penciuman dan pengecapan para perokok berkurang dibandingkan para non- menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang turut menjadi
5
perokok . Dilihat dari sisi ekonomi , meroko pada dasranya mengahabiskan uang apalagi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini
jika hal tersebut dilakukan oleh remaja yang belum memilik remaja sendiri. berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan
terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah
Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan
anak-anak & remaja.
berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja
kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang
yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru- dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta
paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll. meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang.
Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi
perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Dilihat dari sisi orang disekelilingnya, merokok menimbulkan dampak negative bagi
perokok pasif. Resiko yang ditanggung perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya sangat rendah.
a) Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan
mereka yang bukan perokok.
b) Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
4 Smeet,B. (1994) Psikologi kesehatan hal 21-21 . Semarang. PT Gramedia.
5 Ibid hal 36
2
c) Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung & dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah
stroke. Penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut juga mulai terlihat pada remaja orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun. Iklan,
yang menggunakan rokok. promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen
d) Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak.
remaja yang aktif berolahraga. Di sisi lain, saat pertama kali mengkonsumsi rokok, gejala-gejala yang mungkin terjadi
e) Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya berkurang adalah batuk-batuk, lidah terasa getir, dan perut mual. Namun demikian, sebagian dari
hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok. para pemula tersebut mengabaikan perasaan tersebut, biasanya berlanjut menjadi
f) Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru. kebiasaan
Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin meningkat
apabila terus merokok. Dan ahirnya mereka menjadi ketrergantungan. Ketergantungan ini dipersepsikan
sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Gejala ini dapat
Remaja yang menggunakan rokok mempunyai kemungkinan 3x lebih banyak dijelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok). Artinya, perilaku
dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk menggunakan alkohol, 8x lebih banyak merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas
yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan sifat nikotin adalah adiktif, jika dihentikan
untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak untuk menggunakan kokain. Merokok juga secara tiba-tiba akan menimbulkan stress. Secara manusiawi, orang cenderung
sering dihubungkan dengan terjadinya kelakukan beresiko lain seperti berkelahi ataupun untuk menghindari ketidakseimbangan dan lebih senang mempertahankan apa yang
melakukan hubungan seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja dengan kata lain selama ini dirasakan sebagai kenikmatan sehingga dapat difahami jika para perokok
memberi efek buruk lebih dini.6 sulit untuk berhenti merokok. Motif para perokok adala h relaksasi. Dengan merokok
dapat mengurangi ketegangan, memudahkan berkonsentrasi,pengalaman yang
Alasan Remaja Merokok menyenangkan,
dan relaksasi.8
Ada banyak alasan yang melatar belakangi perilaku merokok pada remaja. tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok ada 4 yaitu:
Secara umum menurut Kurt Lewin, mengatakan bahwa “perilaku merokok merupakan a) Tahap Preparatory.
fungsi dari lingkungan dan individu”. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok
faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor lingkungan. dengan cara mendengar, melihat, atau dari ahsil bacaan. Hal-hal ini
Faktor dari dalam remaja dapat dilihat dari kajian perkembangan remaja. menimbulkan minat untuk merokok.
Remaja mulai merokok dikatakan oleh Erikson berkaitan dengan adanya krisis aspek b) Tahap Initiation.
psikososial yang dialami pada masa perkembangannya yaitu masa ketika mereka sedang Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan
mencari jati dirinya. Dalam masa remaja ini, sering dilukiskan sebagai masa badai dan meneruskan ataukah tidak terhadap perilaku merokok.
topan karena ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan social. Upaya-upaya c) Tahap becoming a smoker.
untuk menemukan jati diri tersebut, tidak semua dapat berjalan sesuai dengan harapan Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per hari
masyarakat. Beberapa remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara kompensatoris. maka mempunyai kecenderungan menjadi perokok.
Perilaku merokok bagi remaja merupakan perilaku simbolisasi. Simbol dari kematangan, d) Tahap maintenance of smoking.
7
kekuatan, kepemimpinan, dan daya tarik terhadap lawan jenis. Tahap ini merokok sudah menajdi salah satu bagian dari cara pengaturan
Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena diri (self-regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang
gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang menyenangkan.

6Smeet,B. (1994) Psikologi kesehatan 40-42. Semarang. PT Gramedia 8 Klinke,M (1984) live and health new york hal 12: Random House
7 Fagan.(2006)Psikolgi Remaja. Jakarta hal 24- 25.PT Gramedia Pustaka
3
Selain faktor perkembangan remaja dan kepuasan psikologis, masih banyak faktor Fenomena besar atau tiba-tiba tetjadi ,kejadian –kaejadian penting yang mempengarui
dari luar individu yang berpengaruh pada proses pembentukan perilaku merokok. Pada banyak orang.seperti bencana alam
dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. b) Personal stressors
Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk Kejadian penting yang mempengaruhi sedikit orang,atau sejumlah orang terttentu
pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya misalnya krisis keluarga
desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya c) Background stressors
dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti Pertikaian atau permasalahan yang biasa terjadi setiap hari,seperti masalah
11
benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat pekerjaan
timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua
untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya. Pada umumnya sumber stres pada remaja laki-laki maupun perempuan sama.hanya
Perilaku merokok pada remaja remaja semakin lama semakin meningkat seiring tahap saja reamaja permpuan lebih merasa cemasketika sedang menghadapi masalah.sedangkan
berkembanganya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok dan laki-laki ketika menghadapi masalah cenderung lebih bersikap agresif.remaja laki-lkai yang
sering mengakibatkan mereka ketergantungan nikotin . Perokok laki-laki jauh lebih tinggi mengalami stresakan melakukan perbuatan negative seperti mengnsumsi rokok dan
dibanding perempuan dimana jika diuraikan menurut umur, prevalensi merokok pada laki- alkohol.perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya
laki paling tinggi pada usia 15-19 tahun.remaja laki-laki pada umumnya mengkonsumsi 11- merokok disebakan faktor dari dalam diri yang juga disebkan faktor dari dalam diri juga
20 batang/hari (49,8%) dan yang mengkonsumsi lebih dari 20 batang /hari sebesar 5,6 % disebkan faktor dari lingkungan.
Menurut smet (1994) ada tiga tipe perokok yang dapat diklarifikasikan menurut Merokok pada tahap awal dilakukan dengan teman –teman (46%) seorang onggta
banyaknya rokok yang dihisap.tiga tipe perokok itu adalah : keluarga bukan orang tua (23%) dan orang tua (14%) ada tiga faktor penyebab prilaku
NO TIPE PEROKOK JUMLAH ROKOK PERHARI mrokok pada remaja yakni psikologis,sikap permisif dari orang tua,dan pengaruh teman
12
1 Berat 15 lebih batang perhari sebaya. Sikap permisif orang tua terhadap prilaku meroko remaja dan lingkungan teman
2 Sedang 5 – 14 batang perhari sebaya merupakan prediktor yang cukup baik terhadap prilaku merokok vremaja yaitu
3 Ringgan 1 – 4 batang perhari 38.4% hal ini berarti faktor lingkungan yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan teman
Stres adalah kondisi yang paling banyak menyebabkan prilaku meroko pada sebaya memberikan sumbangan yang berarti dalam perilaku merokok remaja.setiap
remaja..konsumsi merokok pada saat stres merupakan upaya mengatasi masalah yang bersifat individu memiliki kebiasaan merokok yang berbeda dan biasanya disesuaikan dengan
13
emsional atau bersifat kompensatoris kecemasan di yang dialihkan dengan prilaku merokok.9 tujuan mereka merokok.
Tabel 1 kategori ata empirik variabel stres
Variabel Kategori Frekuensi Presentasi
Stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan yang menyebakan individu merasa Stres Rendah 10 10, 2 %
tegang.stres mengacu pada peristiwa yang dirakan membahayakan kesejahteraan fisik dan Sedang 72 73,5%
psikologis seseorang .situasi ini disebut sebagai penyebab stres ini disebut sebagai penyebab Tinggi 16 16,3%
10
stres.
3 Penyebab Stres Antara lain :
a) Catalysmic events 11 Lazarus &cohen (1998) health and human behavior hal 16, new york: MC Graw-
Hill Book Co
9 Smeet.B (1994) Psikologi kesehatan hal 29. Semarang PT Gramedia 12 Smett,B. 1994 Psikologi kesehatan hal 42.Jakarta. PT Gramedia
13 Klinke,M . Live and health hal 27. New york : Random house
10 Rice,P,L (1992 ) Stres and health hal 28 , Calivornia: Publising Company. 4
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa merokok bagi remaja mempunyai kaitan yang erat
dengan aspek psikologis terutama efek yang positif yaitu sejumlah
92,555% sedangkan efek negatif hanya sebesar 7,54% (pusing, ngantuk, dan pahit). Hasil ini
Tabel 2. Kategorasi data empirik variabel prilaku merokok menunjukkan bahwa subjek merasakan kepuasan setelah merokok. Kepuasan ini berkaitan
dengan aspek-aspek emosi. Yang paling menonjol dirasakan subjek adalah kenikmatan
Variabel Kategori Frekuensi Presentase 14
P.Perokok Rendah 18 18,4% (38,298%), kepuasan (15,957%), dan merasakan ketenangan (12,766%). Kepuasan
psikologis ini kemungkinan berhubungan erat dengan frekuensi merokok subjek. Rata-rata
Sedang 71 72,4%
subjek merokok 7 batang per hari.Remaja yang merokok lebih dari 4 batang per hari mereka
Tinggi 9 9,2 % sudah dikategorikan sebagai perokok. Subjek yang mengkonsumsi rokok sama dengan atau
lebih besar dari
Bedasarkan ketegori tingkat stres didapatkan bahwa stres yang dimilik oleh subyek 4 batang per hari lebih dari 68 %. Hanya 15% subjek yang menyatakan tidak tentu dalam
berada diatas populasi pada umumnya..kemudian bedasarkan kategori stres didapatkan mengkonsumsi rokok dengan alasan karena keterbatasan uang. Hasil ini semakin
bahwa stres didapatkan bahwa stres pada remaja laki-laki yang terbanyak pada kategori memperkuat pandangan bahwa merokok bukan berkaitan dengan aspek rasional yaitu aspek
sedang yaitu sebanyak 72 orang (73,4%) 16 orang remaja laki-laki (16,3%) berada pada negatif dari rokok, baik dari sisi ekonomis maupun kesehatan, tetapi lebih berkaitan
tingkat stres tinggi dan 10 orang remaj laki-laki (10,2%) berada pada tingkat stres rendah. kepuasan emosional. Adapun frekuensi konsumsi rokok disajikandalamtabelberikut:
Pengaruh teman sebaya mempunyai arti yang sangat penting bagi remaja. Kebutuhan
untuk diterima dan usaha untuk menghindari penolakan kelompok teman sebaya
merupakan kebutuhan yang sangat penting. Remaja tidak ingin dirinya ditolak dan
menghindari sebutan ‘banci’ atau ‘pengecut’. Merokok bagi remaja juga merupakan
simbolisasi,simbol atas kekuasaan, kejantanan, dan kedewasaan (Brigham, 1991).
Kepuasan psikologis memberikan sumbangan yang sangat tinggi terhadap perilaku
merokok remaja yaitu 40,9%. Hal ini memberikan gambaran bahwa perilaku merokok bagi
subjek dianggap memberikan kenikmatan dan menyenangkan. Rokok diyakini dapat
mendatangkan efek-efek yang menyenangkan. Berikut ini disajikan perasaan subjek setelah
merokok.
Tabel 3. Efek-efek setelah merokok
Efek-efek %
Nikmat 38,298
Puas 15,957
Tenang 12,766
Biasa saja 11,703
Santai 5,319
Hangat 3,192
Percaya diri 2,128
Gaya 1,064
Masalah hilang 1,064 14 Smeet,B. (1994) Psikologi Kesehatan hal 38. Semarang. PT Gramedia
Ngantuk 1,064 5
Pusing 5,257
Pahit 2,218
6
Tabel 3. Jumlah Rokok per Hari
Jumlah rokok (batang) Frekuensi
2 2 Kondisi yang paling banyak perilaku merokok yaitu ketika subjek dalam tekanan (stres)
4 1 yaitu 40,86%; yang kedua ketika berkumpul dengan teman sebaya (27,96%). Konsumsi
1 1 rokok ketika stres merupakan upaya-upaya pengatasan maslah yang bersifat emosional atau
4 4
1 1
sebagai kompensatoris kecemasan yang dialihkan terhadap perilaku merokok. Hal ini
2 2 semakin mempertegas mengapa para perokok merasakan kenikmatan setelah merokok.
1 1 Perilaku merokok dipandang sebagai upaya penyeimbang dalam kondisi stres. kemungkinan
1 6 besar subjek telah masuk ke tahap bukan saja dalam becoming a smoker tetapi telah masuk
1 1 dalam tahap maintenance of smoking. Merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara
0 2
8 1
pengaturan diri (self-regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang
7 0 menyenangkan(Smeet,B.1994).
6 2 Seperti yang telah dikemukakan, bahwa remaja merokok lebih merupakan upaya-upaya
5 6 untuk dapat diterima di lingkungannya. Hampir 28% subjek menyatakan bahwa konsumsi
4 6 terbesar rokok ketika mereka sedang berkumpul dengan teman-temannya yaitu apakah
3 1
2 1 mereka nongkrong di mall, begadang, piknik, atau kumpul-kumpul saja.
1 1 Kapan pertama kali mereka merokok? Sebanyak 16 (21,33%) subjek memulai perilaku
To 7 merokok ketika masih SD. Hasil ini memperkuat pendapat Smeet (dalam Psikolgi Kesehatan
) bahwa perilaku merokok biasanya di mulai pada masa remaja meskipun proses menjadi
Kepuasan psikologis merokok diperkuat oleh efek-efek setelah merokok, bahwa efek perokok telah dimulai sejak masa kanak- kanak.
negatif merokok hanya dirasakan sebesar 7,45%. Hal ini berarti subjek sudah terbiasa Tabel 4. Waktu pertama kali merokok
merokok, sebab bagi pemula efek yang timbul adalah pusing, mual-mual, dan mulut
aphit.Perilaku merokok erat kaitannya dengan kondisi emosi. Pertama kali Frekuensi %
Tabel 8. Kondisi konsumsi rokok yang terbanyak merokok

SD 16 21,33
Kondisi konsumsi %
SLTP 47 62,67
rokok
SMU 12 16,00
Stres 40,86
Kumpul dengan teman 27,96
Habis makan 12,903 Jumlah 75 100,00
Dingin 7,529
Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa masa-masa yang kritis atau rawan terhadap perilaku
Ada uang lebih 6,542 merokok pada masa SLTP atau termasuk tahap perkembangan remaja awal. Remaja awal
Mendengarkan 1,075 merupakan periode yang paling kritis terhadap pengaruh teman sebaya dan didukung sukap
yang permisif dari orang tua.
musik 1,075
Jauh dari orang 1,075 7
D. Permasalahan ditinjau dari sudut pandang pendidikan luar sekolah
e) Rokok membuang uang
Kepuasan psikologis, sikap permisif orang tua terhadap prilaku merokok, dan .
lingkungan orang tua terhadap prilaku merokok,dan lingkungan sebaya merupakan Merokok merupakan hal yang mahal. Bantu anak untuk menghitung
pridiktor bagi pelaku merokok remaja. pengeluaran yang harus dilakukan apabila mengkonsumsi rokok selama
Seperti yang dikemukakan, bahwa remaja meroko lebih merupakan upaya-apuya seminggu, sebulan ataupun setahun. Bandingkan uang tersebut dengan barang
untuk dapat diterima dilingkunganya.hampir sebagian besar dari mereka mengkonsumsi elektronik ataupun barang lain yang dapat diperoleh apabila tidak merokok.
rokok saat sedang berkumpul bersama teman-temanya. PLS sebaiknya mengadakan
penyuluhan atau seminar mengenai bahaya rokokterutama dengan remaja yang duduk f) Pahami tekanan dari teman sebaya.
dibangku SMP . Karena bedasarkan penelitian sebagian remaja memulai merokok pada
saat duduk di bangku SMP. Adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka
E. Hal –hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan remaja merokok : kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa
merokok.
a) Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok. g) Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius.
Terkadang remaja melihat rokok sebagai suatu bentuk pemberontakan atau sebagai
cara untuk dapat diterima oleh teman-temannya. Untuk mengetahui lebih jelas Banyak remaja yang percaya bahwa mereka dapat berhenti merokok kapanpun
ajaklah anak berdiskusi mengenai rokok termasuk pandangannya mengenai rokok mereka mau, tetapi kenyataannya nikotin dapat membuat mereka menjadi
tersebut. kecanduan sama seperti pada orang dewasa.
b) Katakan tidak pada rokok.
h) Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.
Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah
mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah semangat. Tetaplah Anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak
katakan tidak pada rokok & bilang bahwa tindakan tersebut tidak dapat buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung
diterima oleh anda. & stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh
orang yang anda kenal yang menderita karena rokok.
c) Berikan contoh yang baik.
i) Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya
Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila orang tua
melarang anaknya untuk merokok, sebaiknya mereka pun juga tidak Banyak jenis produk bertembakau lainnya yang dianggap lebih aman daripada
mengkonsumsi rokok. rokok. Tetapi sebenarnya produks tersebut sama saja dengan rokok, dapat
menimbulkan ketergantungan serta bahaya kesehatan yang sama.
d) Rokok bukanlah hal yang keren.
j) Ikut terlibat secara aktif.
Tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren atau
dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat nafas menjadi bau, membuat gigi Aktiflah untuk ikut terlibat dalam kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah
menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat ataupun lingkungan rumah.
melakukan aktifitas olahraga ataupun kegiatan lain.
jangan mengancam remaja sudah terlanjur merokok jangan memberi ultimatum untuk
8
berhenti merokok. Sebaiknya dukung dia, cari tahu alasan kenapa mereka merokok kemudian DAFTAR PUSTAKA
diskusikan mengenai langkah yang dapat diambil untuk membantu mereka berhenti merokok. Bringham,C,J. 1991. Social Psikologi. Boston. Harpen Collins Publiser,Inc
Froggatt,W. 2003. Free from stres (panduan mengatasi stres) jakarta : Kelompok
PENUTUP Gramedia
Kesimpulan Fagan. 2006. Psikologi Remaja. PT Gramedia
Perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Proses belajar dimulai dari sejak Klinke,M. 1984. Live and heath new york Random
masa anak-anak, sedangkan proses menjadi perokok pada masa remaja. Proses belajar atau
sosialisasi tampaknya dapat dilakukan melalui tranmisi dari generasi sebelumnya yaitu Lazaris and coden. 1998 Heal and human behavior.New york.MC
tranmisi vertikal yaitu dari lingkungan keluarga, lebih spesifik sikap permisif orang tua Graw- Hill Bock Co Rice,P,L. 1992. Stres and health calivornia
terhadap perilaku merokok remaja. Sosialisasi yang lain melalui tranmisi horisontal melalui
lingkungan teman sebaya .Namun demikian yuang palin besar memberikan kontribusi publishing
adalah kepuasan kepuasan yang diperoleh setelah merokok.atau meroko memberikan
Sodik, M. A., Setyani, A. T., & Husada, S. S. M. (2018). Effect of Smoking For Teens Against
kontribusi yang positif. Pertimbangan- pertimbangan rasional bagi perokok. Behavior and Social Interaction. Open Science Framework. June, 1.

B. Saran-Saran Sodik, M. A. (2018). Merokok & Bahayanya. Tegal: PT. Nasya Expanding

Disini yang perlu di perhatikan dalam perilaku merokok adalah keluarga dan lingkungan Management.
teman sebaya. Sementara itu, perilaku merokok lebih berakitan dengan aspek emosional. Smeet,B. 1994. Psikologi Kesehatan.Semarang. PT
Saran-saran dari penelitian ini adalah:
1. Bagi orang tua yang menginginkan anaknya tidak merokok maka anggota keluarga tidak Gramedia Welle, D. 2004. Mengatasi stres pada
disarankan merokok atau tidak memberikan pengukuh positif ketika remaja merokok.
remaja. Jakarta.PT Gramedia
2. Teman sebaya memberikan kontribusi yang cukup besar kepada remaja untuk merokok,
dalam hal ini jika orang tua tidak menginginkan anaknya merokok, maka orang tua perlu
waspada terhadap kelompok teman sebaya anak-anaknya.
3. Perilaku merokok lebih didasarkan atas pertimbangan emosional. Berkaitan
dengan masalah tersebut upaya preventif maupun kuratif sebaiknya tidak
menggunakan pendekatan kognitif seperti pemberian informasi bahaya-
bahaya atau dampak negatif merokok, tetapi sentuhan-sentuhan afeksional perlu
dilakuka

9
1
0
1
1
1
2

Anda mungkin juga menyukai