PENDAHULUAN
A. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di
mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja
menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah
menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah
adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika
pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan
pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan
untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi.
2. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak(teoritis).Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep
pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh
pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik.Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain
maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam
hidupnya.
3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian
mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan
sistematis.
b. Perkembangan Psikososial Remaja
1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan
orang dewasa lain
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
c. Perkembangan Identitas Diri
1) Konsep diri
2) Evaluasi diri
3) Harga diri
4) Efikasi diri
5) Kepercayaan diri
6) Tanggung jawab
7) Komitmen
8) Ketekunan
9) Kemandirian
3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada
adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang
merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper
setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da
Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi
alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi
mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini
bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan
sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua
adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental
atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih
berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik.
Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat
mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad
adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan
dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi
social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga
sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di
bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan
adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS,
meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja
merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10
wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak
yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak
memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka
dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.
B.DEFINISI MEROKOK
1.Pengertian merokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang
berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lainnya.
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2008), merokok didefinisikan sebagai
menghisap rokok, sedangkan rokok itu sendiri diartikan gulungan tembakau (kira-
kira sebesar kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas, dsb). Armstrong
berpendapat bahwa merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke
dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar. Pendapat lain dari Levy
menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang
berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat
terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas
membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar
dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
2. Penyebab anak-anak remaja merokok
- masalah keuangan
faktanya, emaja yang perokok otomatis dia akan sering membuang uang hanya
untuk membeli rokok, membohongi orang tuanya meminta uang dengan alas an
untuk membeli suatu peralatan sekolah atau sebagainya.
I. Pengkajian
kelompok remaja :
b. Demografi
Yang dikaji disini adalah
30 % dewasa
20% anak-anak
5% Lansia
30% Anemia
Kelahiran
Mortalitas :
Bukan karena penyakit :
a. Lingkungan fisik
1) Lingkungan
2) Kebiasaan :
Data ini tidak di jelaskan dalam kasusu yang seharusnya adauntuk data
pelaksanaan Auhan Keperawatan Pada Remaja antara lain :
7) Tempat belanja : remaja sering nongkrong dan berbelanja dimall, pasar, pusat
perbelanjaan
8) Tempat ibadah : masjid, gereja, wihara, pura
11)Orang jalanan : banyak pula remaja yang menjadi pengamendan anak jalanan.
Ada yang disebabkan karena kondisi yang sulit dan bahkan ada remaja yang kabur
dari rumahnya karena perseteruan denagn orang tua sehingga menjadi
glandangan.
b. Pelayanan kesehatan
- Fasilitas dalam komunitas di daerah ini adalah puskesmas,
c. Ekonomi
d.Politik dan pemerintahan
Kelompok pelayanan masyarakat yang sering diikuti oleh remaja,antara lain :
Karang Taruna,
e. Komunikasi
Data ini juga tidak ada sebagai pendukung asuhan keperawatan pada remaja :
f.Pendidikan : institusi pendidikan pada remaja antara lain : SD, SMP,dan SMA.
Program UKS biasanya dijalankan di sekolah-sekolah untuk kesehatan remaja.
Selain itu pendidikan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) telah dilakukan atas
dukungan Depkes dan WHO di sekolah dan lembaga pendidikan.
f. Rekreasi :
Waktu luang remaja biasanya diisi dengan berbagai kegiatan baik yang positif
maupun negatif. Positif : kegiatan ekstrakurikuler di
h.Sekolah, les pelajaran tambahan, les minat dan bakat, mengaji di MESJID
II. Diagnosa Keperawatan
Masalah yang dapat diangkat dari pengkajian diatas antara lain :
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah
perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol
dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka
kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya.
Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang
masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko
peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada
remaja kelurahan A teratasi.
B. Saran
1. Bagi remaja kelurahan A
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa
depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya
penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang
kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
2. Bagi para pembaca
Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya
remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA