DENGAN MEROKOK
FAKULTAS KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
(Depkes, 2010).
perokok. Timbulnya rasa kepercayaan diri yang tinggi pada pelajar dan
(Sulastri, 2018).
Kandungan zat kimia pada rokok diantaranya nikotin adalah zat racun dan
mempengaruhi sistem syaraf pusat dan tar adalah ratusan bahan kimia
bersifat lengket dan ini dapat merusak saluran pernapasan, paru- paru dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan
yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum
menikah.
anggotanya terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah
pihak.
dari ayah, ibu dan anak yang telah menikah dan masih menumpang
tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum
emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah-
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan
a. Pertumbuhan fisik :
b. Sosial emosional
kawan sejenis
3) Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya
1) Tahap awal
2) Tahap kedua
3) Tahap ketiga
privacy
terangsang secara erotis. Pada tahap ini remaja awal sulit untuk
3. Kenakalan remaja
Hal ini dapat dikaitkan dengan stres yang dialami oleh remaja.
prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-19 tahun. Hal
untuk merokok.
merokok.
seseorang.
a. Fungsi Sosialisasi
keluarga.
b. Fungsi Reproduksi
fungsi ereksi.
c. Fungsi Ekonomi
Remaja
Ciri-ciri remaja
Masa remaja awal
(10-12 tahun)
Masa remaja tengah (13-15
tahun)
Masa remaja akhir
(16-19 tahun)
1. Gambaran Kasus
Keluarga Tn A adalah sebuah keluarga yang terdiri dari orangtua dan anak
(nuclear family). Bp A memiliki seorang anak remaja usia 16 tahun yang
bernama C dan saat ini duduk dibangku SMA. C adalah anak Pertama dari Tn A
dan Ny B. Bp A adalah seorang nelayan dan istrinya seorang pedangan sayur
keliling, karena perekonomian yang kurang baik, Tn A dan Ny B sibuk bekerja.
Sehingga, C lebih suka nongkrong dengan teman-teman dari pada di rumah. Tn
A berusia 50 tahun dan Ny S berusia 45 tahun. Orang tua C pernah mendapati C
sedang merokok dengan teman - teman nya di sebuah warung. Orang tua sibuk
mencari uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tn A juga sering
mendapat laporan dari tentangga dan sering mendapatkan surat peringatan dari
BK karena C sering membolos sekolah. C mengatakan lebih suka
menyampaikan masalahnya ke teman-temannya.
2. Pengkajian
A. Data umum
1) Nama kepala keluarga : Tn. A
2) Usia kepala keluarga : 50 th
3) Alamat : Jl merpati
4) Pedidikan kepala kieluarga : SMA
5) Pekerjaan : Nelayan
6) Komposisi keluarga :
: Laki- laki
: perempuan
: meninggal
8) Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah nuclear family yang terdiri dari suami,
istri dan anak.
9) Suku bangsa
Keluarga Tn. A berasal dari suku Jawa
10) Agama
Agama yang dianut keluarga ini adalah agama islam
C. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Rumah yang ditinggali Tn. A sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Tn. A yang berukuran 70 m2. Desain interior
rumah terbagi menjadi 5 ruangan. Terdapat 2 jendela yang kurang
lebih berukuran 1 x 1 meter di depan samping pintu masuk.
3) Karakteristik lingkungan dan komunitas yang lebih besar
Keluarga Tn. A bertetangga dengan beberapa keluarga yang bereda
mata pencahariannya semua tetangga Tn. A beragama islam dan
bersuku jawa dan komunikasi antar keluarga cukup baik.
4) Mobilisasi geografis keluarga
Sejak Tn. A dan Ny. B menikah dan tidak pernah berpindah- pindah
tempat tinggal.
5) Interaksi keluarga dengan masyarakat
Keluarga Tn.A berinteraksi dengan baik dengan masyarakat sekitar
dan aktif mengikuti kegiatan masyarakat.
D. Struktur keluarga
1) Pola komunkasi keluarga
Tn A mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan
keterbukaan. Namun C mengatakan kurang terbuka kepada kedua
orangtuanya. Tn A sibuk bekerja dan jarang pulang kerumah, beliau
berangkat petang pulang malam sehingga jarang bertemu dengan C.
2) Struktur kekuasaan kelurga
Keputusan diambil melalui musyawarah. Tn A mengatakan bahwa
dalam berdiskusi sering menyampaikan pendapat satu sama lain.
3) Struktur peran
a. Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangga
b. Ny. B sebagai istri dan ibu rumah tangga
c. An. C sebagai anak pertama sekolah SMA
4) Nilai keluarga
Tidak ada nilai keluarga yang menyimpang
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Tn. A mengatakan bahwa memang dikeluarganya kurang dalam
penunjukkan rasa kasih sayang satu sama lain. Tn A dan Ny. B
menganggap anaknya tumbuh dengan baik, namun An. C memang
kurang terbuka dan sering terlambat pulang sekolah dan merokok
bersama teman sebayannya.
2. Fungsi sosial
Keluarga Tn A aktif dalam kegiatan keagamaan.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn A menagtakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
kelurga langsung memberikan obat yang beli di warung. Namun,
apabila tidak kunjung sembuh keluarga periksa di bidan desa.
F. Stress dan koping keluarga
1) Stressor, kekuatan, dan persepsi keluarga
Keluarga mengatakan bahwa masalah yang sedang dihadapi keluarga
yaitu meliputi masalah dalam perkembangan anak. Tn A mengatakan
kurang mengetahui menyikapi peran dalam perkembangan anak.
Ditambah lagi dengan C yang tidak terbuka dengan orangtuannya, Tn
A juga mengatakan bahwa jarang berdiskusi dengan C karena beliau
pulang bekerja, C sudah tidur.
2) Strategi koping keluarga
Tn A mengatakan mendiskusikan masalah yang ada didalam keluarga
dengan istri.
G. Pemeriksaan fisik
No. Pemeriksaan Tn. Y Ny. S An. D
1. Tekanan darah 132/90 130/70 120/80
2. Timbangan koposisi Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
tubuh
H. Aalisa data
Diagnosa keperawatan
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko b/d Pemilihan gaya hidup
tidak sehat (Merokok)
2. Gangguan Proses Keluarga b/d perubahan status kesehatan anggota
keluarga
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif b/d Ketidakefektifan pola
perawatan kesehatan keluarga
N SDKI SLKI SIKI
O
1 D. 0099 L.12107 I.01001 Dukuangan
Perilaku kesehatan Perilaku Kesehatan Berhenti Merokok
cenderung beresiko b/d Definisi : Definisi : meningkatkan
pemilihan gaya hidup tidak kemampuan dalam kinginan dan kesiapan
sehat ( Merokok) mengubah gaya proses berhenti merokok.
hidup untuk Tindakan:
memperbaiki status Observasi :
Definisi: hambatan kesehatan - Identifikasi
kemampuan dalam Setelah dilakukan keinginan
mengubah gaya tindakan berhenti merokok
hidup/perilaku untuk keperawatan klien - Identifikasi upaya
memperbaiki status diharapkan dapat berhenti merokok
kesehatan. memenuhi kebetuhan Terapeutik :
dengan Kriteria - Diskusikan
Hasil : motivasi
1. Penerimaan penghentian
terhadap status merokok
kesehatan - Diskusikan
ditingkatkan dari perrubahan gaya
skala 3 (cukup hidup
menurun) menjadi - Lakukan
skala 4 (cukup pendekatan
meningkat) psikoedukasi
2. Kemampuan untuk mendukung
melakukan dan membimbing
tindakan upaya berhenti
pencegahan Edukasi :
masalah - Jelaskan efek
kesehatan langsung berhenti
ditingkatkan dari merokok
skala 3 (cukup
menurun) menjadi
skala 4 (cukup
meningkat)
3. Kemampuan
meningkatkan
kesehatan
ditingkatkan dari
skala 3 (cukup
menurun) menjadi
skala 4 (cukup
meningkat)
4. Pencapaian
pengendalian
kesehatan
ditingkatkan dari
skala 3 (cukup
menurun) menjadi
skala 4 (cukup
meningkat)
2 D.0120 Gangguan Proses L. 13123 Proses I12401
Keluarga b/d perubahaan Keluarga Edukasi orang tua : fase
status kesehatan anggota Definisi : remaja.
keluarga Kemampuan untuk Definisi : memberikan
Definisi : Perubahan dalam berubah dalam informasi dan dukungan
hubungan atau fungsi hubungan atau pada orang tua untuk
keluarga. fungsi keluarga. memahami anak pada
Ditandai dengan adanya Setelah dilakukan tahap remaja.
gejala dan tanda mayor tindakan Tindakan :
Objektif: keperawatan klien Observasi :
- tidak mampu diharapkan dapat - Identifikasi
berkomunikasi memenuhi kebutuhan kesiapan dan
secara terbuka dengan Kriteria kemampuan orang
diantara anggota Hasil : tua menerima
keluarga 1. Adaptasi keluarga informasi
Tanda dan gejala minor terhadap situasi - Identifikasi faktor
Subjektif: ditingkatkan dari yang
- Keluarga idak skala 3 (cukup mempengaruhi
mampu menurun) menjadi program edukasi
mengungkapkan skala 4 (cukup (nilai,budaya,
perasaan secara meningkat). pengalaman)
leluasa 2.Kemampuan Terapoetik :
Objektif : keluarga - Sediakan materi
- Keluarga tidak berkomunikasi secara dan media
mampu memenuhi erbuka diantra pendidikan
kebutuhan anggota keluarga kesehatan
emosional anggota ditingkatkan dari - Berikan bahan
keluarga. skala 3 (cukup bacaan mengenai
menurun) menjadi remaja
skala 4 (cukup Edukasi :
meningkat) - Jelaskan tugas
3.Ketidaktepatan atau sasaran
peran keluarga pada perkembangan
tahap perkembangan masa remaja
ditingkatkan dari - Jelaskan pola
skala 3 (cukup hubungan antara
menurun) menjadi orang tua dan
skala 4 (cukup remaja
meningkat) - Ajarkan
4. sikap respect antar memberikan
anggota keluarga kehangatan,meng
ditingkatkan dari ungkapkan
skala 3 (cukup sayang.
menurun) menjadi
skala 4 (cukup
meningkat)
3 D.0116 Manajemen L.12104 Manajemen I12383 Edukasi
Kesehatan Tidak efektif kesehatan Kesehatan
b/d Ketidakefektifan pola Dfinisi : kemampuan Definisi : mengajarkan
perawatan kesehatan mengatur dan pengelolaan faktor resiko
keluarga . mengintregasikan penyakit dan perilaku
Definisi : penanganan masalah hidup bersih dan sehat.
Pola pengaturan dan kesehatan dalam Tidakan :
pengintegrasian kehidupan sehari-hari Observasi
penanganan masalah untuk mencapai - Identifikasi
kesehatan kedalam status kesehatan kesiapan dan
kebiasaan hidup sehari-hari optimal. kemampuan
tidak memuaskan untuk Setelah dilakukan meneriama
mencapai status kesehatan tindakan informasi
yang di harapkan . keperawatan klien - Identifikasi
Ditandai dengan adanya diharapkan dapat faktor-faktor yang
Gejala dan tanda mayor memenuhi kebutuhan dapat
Objektif: dengan Kriteria meningkatkan dan
- Aktivitas hidup Hasil : menurunkan
sehari-hari tidak 1. melakukan motivasi perilaku
efektif untuk tindakan untuk hidup bersih ddan
memenuhi tujuan mengurangi faktor sehat.
kesehatan gagal resiko ditingkatkan Terapeutik:
melakukan tindaan dari skala 3 (cukup - Sediakan materi
untuk mengurangi menurun) menjadi dan media
faktor resiko skala 4 (cukup pendidikan
meningkat) kesehatan
2. aktivitas hidup - jadwalkan penkes
sehari-hari efektif sesuai
memenuhi tujuan kesepakatan
kesehatan - berikan
ditingkatkan dari kesempatan untuk
skala 3 (cukup bertanya.
menurun) menjadi Edukasi
skala 4 (cukup - Jelaskan faktor
meningkat) resiko yang
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan hidup
bersih dan sehat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Remaja adalah masa kesehatan yang baik. Ini adalah periode ketika
praremaja dan remaja membentuk kebiasaan kesehatan seumur hidup,
termasuk pola makan dan kebiasaan olahraga dan ketrampilan kesehatan
emosional seperti pemecahan masalah dan strategi koping. Perilaku
merokok dapat dipengaruhi oleh teman sebaya, keluarga dan karakteristik
masyarakat dimana mereka tinggal. Perawat kesehatan keluarga dapat
membantu orang tua dan masyarakat dalam memahami perilaku berisiko
dan dapat membantu dalam mencari solusi.
B. Saran
Sebaiknya dalam proses perkembangan remaja, orang tua ikut
berproses didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, R. 2011. Bahaya Merokok. Jakarta: Sarana Bangun Pustaka.