PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan sosial ekonomi dan kebutuhan dasar presejahtera, belum dapat memenuhi
kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator KS
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kemampuan
C. RUANG LINGKUP
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Pendahuluan tediri dari Latar belakang, Tujuan penulisan, Ruang lingkup, dan
sistematika penulisan.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
* Kerjasama
* Interaksi
kesehatan
3. Pola komunikasi keluarga, bagaimana komunikasi orang tua-anak, ayah ibu dan
anggota lain
untuk kesehatan
2
2.3 CIRI –CIRI STRUKTUR KELUARGA
* Terorganisasi
* Ada keterbatasan
1. Peranan ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, rasa aman, kepala
3. Peranan anak peran psikososial sesuai tingkat perkembangan baik mental, fisik,
1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari ayah , ibu dan anaknya dari
2. Keluarga besar (extended family) keluarga inti ditambah anggota keluarga lain
3
2.7 TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN (ETEOLOGI MASALAH)
(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)
4
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
Berdasarkan sosial ekonomi dan kebutuhan dasar presejahtera, belum dapat memenuhi
kesehatan atau keluarga belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator KS.
Indikator :
2. KS II
Indikator :
5
- pakaian berbeda
- kesehatan (idem)
3. KS III
Indikator :
- kesehatan (idem)
- menggunakan transportasi
6
4. KS TAHAP III PLUS
masyarakat
Indikator GAKIN :
Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kehangatan pada anggota keluarga
Keluarga merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 atau lebih yang punya peran
sosial yang berbeda dengan ciri saling berhubungan dan tergantung antar individu
7
2. Karakteristik keluarga sebagai sistem
memperhatikan
lingkungan sekitar
perhatian pada
lingkungan sekitar
D. ASKEP KELUARGA
Pengkajian
Diagnosis keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
PERSIAPAN :
- family folder
- phn kit
PENGKAJIAN
1. Bhsp
- perkenalkan
8
PENGKAJIAN :
- demografi
- lingkungan
- perkembangan keluarga
- fisik
- mental
- sosial
- spiritual
- emosi
DIAGNOSIS :
Berdasar “ Nanda “
4. Gangguan peran
5. Pola eliminasi
6. Sanitasi kurang
7. Duka berkepanjangan
9
15. Resiko pk
18. Dll
A. Lingkungan
2. Resiko cedera
3. Resiko infeksi
B. Struktur komunikasi
1. Kerusakan komunikasi
C. Struktur peran
1. Isolasi sosial
3. Berduka disfungsional
D. Afektif
E. Sosial
3. Perub pertukem
5. Kurang pengetahuan
6. Isolasi sosial
7. Ketidak patuhan
10
F. Fungsi perawat keluarga
G. Strategi koping
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Struktur Dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama : Tn. MS
Suku : Jawa
Umur : 54 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
3. Nn. S P 18 tahun
Anak SLTA - Sehat
4. An. AS L 12 tahun
Anak SD - Sehat
12
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
: Tinggal serumah
d. Jenis/type Keluarga
Jenis : Extended
13
2. Faktor Sosio-Budaya-Ekonomi
Sumber penghasilan adalah dari kegiatan bertani yang dilakukan oleh kepala
perbulan untuk keperluan makan sekitar Rp. 300.000,- dan sisanya untuk
b. Pendidikan
dasar, kecuali mertua yang tidak sekolah, dan anak pertama yang sedang sekolah
kelas 12 (SMA kelas III). Berkaitan dengan penyakit TBC yang diderita Tn. MS,
orang lain dan bagaimana cara pencegahan terhadap anggota keluarga yang lain.
perawat
Keluarga merupakan suku Jawa dan beragama Islam, dalam menjalankan perintah
agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat
a. Nutrisi
Keluarga lebih sering memasak sendiri dari pada membeli, dengan komposisi
sebagai berikut : makanan pokok yaitu nasi, tempe dan tahu, sayuran yang didapat
dari kebun/sawah, jarang makan buah dan minum susu. Keluarga dalam memasak
sayur dengan mencuci dulu lalu dipotong – potong. Keluarga makan tiga kali dalam
sehari dengan porsi yang cukup. Pemberian makan sama rata untuk seluruh
14
b. Eliminasi
Pola BAB anggota keluarga sehari sekali dan BAK tiga-empat kali sehari. Pada
anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan dalam eliminasi. Tempat
c. Olah Raga
olah raga, tapi dia telah rutin pergi ke sawah setiap pagi dan sore. Kegiatan di
sawah mislnya mencangkul, mencari rumput untuk ternak, atau mencabuti rumput
yang mengganggu tanaman padi. Istri juga tidak meluangkan waktu untuk kegiatan
olah raga secara khusus, dia hanya ikut membantu suami kerja di sawah. Anak-
anak tidak ada kegiatan olah raga di rumah, sedangkan di sekolah sesuai jadwal
d. Kebersihan Diri
Kepala keluarga dan istri mandi 2 kali sehari, yaitu sepulang dari sawah dan pada
sore hari. Anak-anak mandi 2 kali sehari sebelum berangkat sekolah dan pada
sore hari. Kebersihan mandi dua kali sehari dengan menggunakan sabun mandi,
menggosok gigi sekali sehari dengan pasta gigi serta mencuci rambut tiga hari
air sumber yang berasal dari mata air Sumberawan. Berkaitan dengan TBC,
keluarga mengatakan tidak mengerti mengenai sanitasi yang sehat yang dapat
untuk pembuangan dahak, biasanya meludah di halaman atau dimana saja saat ia
berada.
e. Waktu Senggang/Hiburan/Rekreasi
menggunakan waktu senggangnya sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Untuk
15
f. Istirahat
Pola istirahat keluarga jarang tidaur siang, kalau sempat tidur siang biasanya
selama 1 – 2 jam mulai pukul 12.30 – 14.30. Kebiasaan tidur pada malan hari jam
22.00 – 05.00. Pada Tn. MS tidurnya sering terganggu oleh karena sering batuk
pada malam hari, dan sering berkeringat dingin pada malam hari.
g. Kebiasaan Sosial
Semua anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyarakat seperti
kegiatan tahlilan, diba’ dan lain-lain. Kepala keluarga yaitu Tn. MS dahulu
merupakan perokok berat dengan frekuensi 1 pak perhari. Sejak sakit frekwensi
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap ke III, yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah. Anak pertama perempuan, masih sekolah di SLTA
dengan usia 18 tahun, sedangkan anak kedua laki-laki berusia 12 tahun dan masih
keluarga baik kecuali Tn. MS yang mempunyai riwayat TBC. Kebiasaan anggota
keluarga apabila ada yang sakit periksa ke Bidan Desa atau ke Mantri. Untuk
mengatasi penyakit yang diderita saat ini, Tn.MS berobat rutin ke Puskesmas
Mertua Tn.MS saat ini sudah lanjut usia, dan mengalami sakit batuk-batuk dan
linu-linu, belum pernah periksa lab/dahak, hanya berobat kalau linu-linunya dirasa
sangat mengganggu.
16
5. Faktor Lingkungan
a. Karakteristik Perumahan
Perumahan yang digunakan adalah semi permanen dan miliknya sendiri. Luas
sebagian dari plester semen dan sebagian masih tanah, atap dari genting.
Ventilasi ada beberapa yaitu : di ruang tamu ada jendela, disekitar kamar dan
ruang tengah serta dapur, disetiap kamar dan ruang tengah serta dapur ada
lubang angin, Penerangan menggunakan lampu listrik. Kamar tamu ada sebuah
lampu neon 15 watt, ruang tengah terdapat bola lampu 20 watt, masing–masing
Ruang tamu cukup rapi dan bersih, terdapat perabotan (kursi), ruang tidur,
dapur berdinding bambu anyam dan lantai tanah. Keluarga mempunyai kamar mandi
tapi tidak ada WC, bila buang air besar di sungai atau numpang di WC tetangga.
Keluarga menggunakan air sumber dari mata air Sumberawan untuk minum
dan memasak, keadaan air secara fisik jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Keluarga menyimpan air dari sumur dalam gentong yang kebersihannya cukup dan
tertutup.
belakang rumah dan dibiarkan terbuka. Keluarga mempunyai ternak sapi dengan
kandang.
17
b. Denah rumah
keterangan :
LD = Limbah dapur
LKT
= Pintu
= Jalan kampung/gang
= Batas pekarangan
LD
Kandang sapi
Ruang keluarga/ R.
R. Tidur Tn.MS Makan
dan Ny.F
R. Tamu
R. Tidur Nn.S
18
Keterangan denah rumah :
Rumah keluarga Tn. MS terdiri dari 1 ruang tamu; 1 ruang keluarga yang sekaligus
sebagai tempat makan; 4 kamar tidur masing-masing untuk Nn.S, Tn.MS bersama
Ny.F, Ny.M dan An.As; 1 dapur; 1 kamar mandi tanpa WC; dan kandang ternak.
matahari tapi masih terlalu sempit, kurang dari 10% luas lantai kamar.
Pencahayaan dan ventilasi ruang tamu cukup. Pencahayaan ruang keluarga kurang,
sinar matahari kurang dapat menyinari lantai ruang tamu. Sumber air bersih yang
digunakan untuk mandi dan memasak berasal dari mata air Sumberawan. Tempat
pembuangan air limbah dari kamar mandi berupa selokan terbuka, pembuangan air
limbah dari dapur tidak ada tempat khusus, langsung dibuang atau dialirkan ke
Keluarga bertempat tinggal di pedesaan jarak antara rumah satu dengan yang
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian besar tetangga Tn. MS
televisi dan radio. Jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan biasanya diumumkan
rutin harian adalah bertani / pergi ke sawah yang tidak jauh dari rumahnya
(sekitar 1 km). Tempat tinggal keluarga juga tidak berpindah – pindah. Sanak
famili dari Tn.MS maupun Ny.F juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih
satu desa).
19
f. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Keluarga Dengan Masyarakat.
keagamaan lainnya.
Jarak rumah ke Polindes sekitar ½ km, jarak ke puskesmas pembantu sekitar 1,5
6. Struktur Keluarga
Keluarga tidak mempunyai peran dalam masyarakat, hal ini terbukti dengan
keluarga yang dapat digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah Tn.
MS dan Ny.F cukup bijaksana, tampak sabar dalam menghadapi penyakit atau
masalah yang dialami oleh anggota keluarga, sehingga dapat mendorong Tn.MS
untuk berobat secara teratur sampai sembuh. Ny.F sering mengingatkan Tn.MS
Keluarga dalam struktur peran formal tidak ada atau tidak mempunyai peran.
Jawa, norma yang dianut juga kebudayaan jawa. Dalam kebiasaan keluarga Tn. MS
20
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
tentram. Semua keluarga merasa saling memiliki, apabila ada keluarga yang sakit
atau ditimpa musibah, maka anggota keluarga yang lain ikut merasakan akan hal
b. Fungsi Sosialisasi
yang dialami oleh salah satu anggota keluarga yaitu Tn. MS dengan TB paru. Hal
ini dibuktikan dengan bahwa keluarga belum mampu untuk menyebutkan tentang
Kemampuan keluarga untuk mengerti tentang sifat masalah sudah tampak, karena
keluarga tidak menganggap bahwa batuk – batuk yang dialami oleh Tn. MS
Singosari dan sudah mendapat terapi sejak bulan Oktober 2007. Sejak awal
pengobatan, Tn.MS mengatakan sudah berobat secara teratur. Kalau obat habis,
sebenarnya malas minum obat karena setelah minum obat, ia merasa mual dan
kembung. Tapi Tn.MS ingin cepat sembuh, sehingga walaupun malas ia tetap
meminum obatnya.
d. Fungsi Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki oleh Tn. MS adalah 2 orang, Ny.F menggunakan KB
Suntik.
21
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. MS termasuk keluarga yang kurang mampu hal ini dapat dilihat dari
sandang, pangan dan papan keluarga Tn. MS sangat sederhana. Untuk memenuhi
pekarangan rumahnya. Jika ingin makan lauk-pauk, Tn.MS biasa mencari ikan di
Keluarga Tn. MS mengatakan hampir tidak pernah mengalami stress baik itu stess
jangka pendek ( < 6 bulan ) maupun jangka panjang ( > 6 bulan ). Tetapi keluarga
Tn. MS hanya mengalami stress biasa yang dapat dengan segera diatasi.
Pola pemecahan masalah dalam keluarga Tn. MS adalah dengan cara musyawarah
9. Pemeriksaan Fisik
Riwayat kesehatan sekarang : sejak enam bulan yang lalu Tn. MS sering batuk
yang disertai adanya dahak yang warnanya kekuningan dan kadang disertai darah
dalam dahaknya, demam di malam hari, nafsu makan menurun, berat badan agak
menurun.
Riwayat kesehatan masa lalu : Tn. MS tidak pernah menderita penyakit yang
berat, kronis atau penyakit yang menular. Tn. MS tidak pernah minum – minuman
keras, tapi merupakan perokok berat dengan frekwensi 1 – 1,5 pak perhari.
22
Pemeriksaan Fisik :
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 84/menit, respirasi 22/menit,
Bentuk kepala bulat, ukuran sedang dan simetris. Kulit kepala tidak ada luka,
ketombe dan bersih. Pertumbuhan rambut merata, warna hitam dan putih, tidak
rontok. Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
Mata lengkap, simetris, skelera tidak ikterus, tidak ada peradangan, konjungtiva
Telinga lengkap, simetris bilateral, pendengaran baik, tidak ada radang atau
Mulut dan faring : bibir tidak sianosis, kering dan tidak ada luka, gigi dan gusi
normal, adanya sisa makanan, caries tidak ada, terdapat karang gigi dan tidak
ditemukan perdarahan. Lidah berwarnah merah merata. Bau nafas tidak ada,
uvula simetris, tonsil tidak meradang dan tidak ada perubahan suara.
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak terdapat tanda radang, tidak terjadi
deviasi septum nasi, tidak terdapat polip. Pernafasan cuping hidung tidak ada.
intercosta dan batuk produktif serta pergerakan dada kanan dan kiri sama. Fokal
fremitus lebih bergetar paru kiri dari pada kanan, perkusi suara dullness. Suara
dan S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda pembesaran jantung. Kelainan tulang
Abdomen turgor baik, bentuk perut cekung, bising usus 12/menit, perkusi
Ekstrimitas simetris, tidaki terdapat edema, tidak ada varieses, kekuatan otot
empat.
23
b. Pemeriksaan Fisik Ny. F
Riwayat Kesehatan masa lalu : Ny. F tidak pernah menderita penyakit yang berat,
Tanda vital : tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80/menit, respirasi 14/menit,
TBC dari Tn.MS ke Ny.F. Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk
Riwayat Kesehatan masa lalu : An.AS tidak pernah menderita penyakit yang
Tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80/menit, respirasi 18 x/menit,
TBC dari Tn.MS ke An.AS. Fungsi pernafasan baik, tidak mengeluh batuk-batuk
Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Nn.S tidak pernah menderita
penyakit yang berat, kronis atau penyakit yang menular. Saat kumnjungan
pertama, perawat tidak berjumpa dengan Nn.S karena belum pulang dari
sekolahnya.
Riwayat Kesehatan masa lalu : menurut Ny.F, Ny.M sudah lama mempunyai
penyakit linu-linu.
Tanda vital : tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 76/menit, respirasi 16 x/menit,
Wajah agak pucat. Struktur simetris dan tidak ditemukan kesan sembab.
24
Mata lengkap, bola mata keruh, penglihatan agak kabur.
S2 tunggal, tidak ada tanda – tanda pembesaran jantung. Tulang belakang agak
membungkuk.
Ekstremitas : terjadi penurunan fungsi gerak (gerakan agak terbatas). Tidak ada
Keluarga berharap agar batuk Tn.MS segera sembuh sehingga tidak mengalami
B. ANALISA DATA
1. DS :
25
yang sehat yang dapat
mencegah penularan TB paru.
- Tn.MS aktif mengikuti
kegiatan sosial keagamaan di
masyarakat seperti acara
tahlilan, yaasinan, dsb.
DO :
DS :
26
DO :
DS :
DO :
27
C. PRIORITAS MASALAH
kegiatan perkumpulan di
dengan istri
higienis
cukup baik.
Jumlah 4 1/6
28
2. Kurang pengetahuan tentang penyakit, penyebab, cara pencegahan, perawatan dan
pengobatann s.d kurangnya informasi dan keterbatasan mencerap informasi
sekolah SMA.
Jumlah 3 2/3
29
3. Resiko kerusakan manajemen terapeutik / tatalaksana pengobatan dirumah
(pengobatan terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan jangka panjang
minum obat
segera ditangani
Jumlah 3 1/6
(pengobatan terputus) s.d. efek samping obat dan pengobatan jangka panjang
30
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Resiko penyebaran infeksi TBC
Intervensi :
dapat menyerang semua orang baik kecil, tua, muda, kaya, miskin.
melalui percikan ludah atau sputum pada waktu klien TB paru : bersin , batuk dan
menguap. Daya tahan tubuh yang dipengaruhi oleh usia, nutrisi dan faktor faali.
- Jelaskan akibat bila tidak dilakukan perawatan pada anggota keluarga misal
sebaik mungkin karena dalam kondisi tubuh yang buruk mudah tertular.
- Jelaskan dan demontrasikan cara hidup sehat seperti : pada saat batuk, bersin
dan menguap sebaiknya mulut dan hidung ditutup ; cara membuang dahak atau
ludah yaitu di kloset kemudian di siram, apabila dahak dibuang dihalaman maka
harus diuruk dengan tanah ; alat makan sebaiknya tersendiri, setelah dipakai
ventilasi rumah harus cukup sehingga udara dapat tertukar dengan leluasa,
pencahayaan dalam rumah harus cukup, sinar matahari bisa masuk secukupnya
karena kuman TB dan beberapa kuman lain akan mati bila terkena sinar matahari.
- Jelaskan bahwa klien TB perlu dukungan semangat untuk hidup panjang umur
31
- Motivasi keluarga untuk mewujudkan lingkungan rumah yang sehat dengan syarat
(pembagian ruangan yang baik, penataan perabot yang rapi, kelengkapan fasilitas
sanitasi) dan fisiologis (fentilasi harus baik, pencahayaan harus cukup dan
ada di masyarakat
- jelaskan bahwa pengobatan TB paru perlu kesabaran karena harus rajin berobat
dilakukan sebulan sekali, bila sudah negatif sputum BTA tetap diperiksa
- Jelaskan bila klien di runah mengalami sesuatu misal batuk darah, maka anjurkan
Intervensi :
tentang gejala penyakit Tb paru seperti klien merasa lesu, pucat, anorexia,
demam dimalam hari dengan atau tanpa berkeringat dingin, sesak nafas,
batuk/batuk darah.
- kaji pengetahuan keluarga tentang cara – cara pemecahan masalah yang tepat.
32
- Jelaskan cara prinsip pemecahan masalah pada TB paru yaitu dengan pengobatan
- Jelaskan akibat bila Tb paru tidak diobati dalam jangka waktu yang lama dapat
paru : makan yang banyak dan bergizi tinggi, istirahat yang cukup , pikiran
diusahakan santai hindari stres yang berlarut – larut, berhenti merokok dan
hindari polusi udara. Gerak badan dianjurkan bila penyakit tampak sembuh.
- Jelaskan pengobatan TB paru dan cara minum obat serta berapa lama harus
minum obat.
penatalaksanaan stress, faktor pemberat, tanda dan gejala komplikasi, dan sumber-
Kriteria hasil :
- Menunjukkan niat untuk berbagi masalah dengan anggota keluarga yang lain atau
kesehatan.
Intervensi :
33
- Ajarkan konservasi energi.
- Jelaskan tanda dan gejala yang harus dilaporkan pada profesional pelayanan
kesehatan :
menyebutkan dengan
gejala TB paru.
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi.
34
penularan TB TB paru yaitu melalui
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi.
fasilitas masyarakat
tentang sebagian.
fasilitas
kesehatan yang
ada di
masyarakat.
35
dahak atau ludah perawatan pada anggota
terpisah
36
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya
atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah kumpulan dua orang /
lebih hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu
punya peran masing-masing. Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari
suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga adalah
kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan
37
DAFTAR PUSTAKA
UU no 10 tahun 1992
Askep-kel.htm
Nurse.blog
38