Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM

(UJIAN)

Disusun Oleh:
CAHYA MIFTAKHUL FARA
071201042

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2021
KASUS
Ny. Y berusia 24 tahun dirawat di bangsal post partum rumah sakit X setelah melahirkan anak
pertamanya 12 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg, Nadi 100 kali per
menit, frekuensi napas 20 kali per menit, suhu 37 derajat celcius, Payudara: kenyal, ASI belum
keluar, putting kiri inverted, Abdomen: TFU setinggi pusat, kontraksi kuat, terdapat striae dan
linea nigra, vesika urinari penuh (pasien takut buat air kecil karena ada jahitan) genitalia:
terdapat jahitan episiotomi, lokhea rubra. Bayi rewel, menangis saat disusui oleh ibunya, tampak
posisi menyusui tidak tepat, bayi menghisap tidak kuat, ibu tampak cemas, wajah berkeringat,
kesulitan saat merubah posisi, meringis menahan sakit, tidak ada yang menunggu ibu saat di
rumah sakit karena suaminya harus bekerja. Pasien ingin menunda kehamilan berikutnya namun
belum mengetahui metode KB yang tepat.
ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM APLIKASI SDKI, SLKI, SIKI

PENGKAJIAN
I. DATA DEMOGRAFI
Nama klien : Ny. Y
Umur klien : 24 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Nama suami : Tn. B
Umur suami : 27 tahun
Alamat : Jl. Tanjungsari RT 09 RW II Sumurboto Banyumanik Semarang
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Diagnosa medik : Post partum
Tgl masuk RS : 4 Februari 2021
No RM : 01.20.50.39
Tgl pengkajian : 5 September 2021

II. KELUHAN UTAMA SAAT INI


Nyeri pada luka jalan lahir, ASI tidak keluar dan badan terasa lemah

III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya, klien juga mengatakan tidak pernah
menderita penyakit Diabetes, Jantung, hipertensi ataupun hepatitis.

IV. RIWAYAT PERSALINAN DAN KELAHIRAN SAAT INI


Bayi lahir tgl jam WIB.
Lama persalinan :
Kala I : 26 jam 30 menit
Kala II : 1 jam 20 menit
Kala III : 10 menit
Jumlah : 28 jam 48 menit

Jumlah perdarahan :
Kala I : 0 cc
Kala II : 0 cc
Kala III : 100 cc
Kala IV : 100 cc
Jumlah : 200 cc

Posisi fetus : presentasi kepala,


Type persalinan : partus spontan
Penggunaan analgesik dan anestesi : tidak ada
Masalah selama persalinan : Partus tak maju kala II karena hejan kurang

V. DATA BAYI SAAT INI


-          Jenis kelamin : Laki-laki
-          Berat badan lahir : 3.350 gram
-          Lingkar kepala : 32 cm
-          Lingkar dada : 32 cm
-          Lingkar perut : 31 cm
-          Panjang badan : 50 cm
-          Lingkar lengan atas : 11 cm
APGAR SCORE 1 Menit 5 menit
Denyut jantung 2 2
Pernafasan 2 2
Tonus otot 1 1
Peka rangsang 1 2
Warna kulit 1 2
Jumlah 7 9

VI. KEADAAN PSIKOLOGIS IBU


Klien mengatakan merasa senang dan sangat bahagia atas kelahiran anak pertama dengan
selamat.

VII. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan atau mengidap penyakit
jantung, DM, hipertensi.

VIII. RIWAYAT GINEKOLOGI


Riwayat penyakit kelamin dan penyakit menular seksual tidak ada.

IX. RIWAYAT OBSTETRI


Usia menarche : 15 tahun
Siklus menstruasi : 28 hari
Lamanya menstruasi : 7 hari
G1 PO A0
Umur kehamilan : 41 minggu
Riwayat pemakaian kontrasepsi : klien belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

X. REVIEW OF SYSTEM DAN PEMERIKSAAN FISIK


Penampilan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tinggi badan : 155 cm
Berat badan : 51 kg
Vital sign :
TD : 110/70 mmHg N : 100 x/menit S : 37 o C RR : 20 x/menit
Komponen Review of system Pemeriksaan fisik
Kulit, rambut, Klien mengatakan Kulit bersih tak ada lesi, turgor
kuku selama ini tidak ada kulit baik, elastis, rambut hitam
masalah pada kulit, kuku lurus, distribusi merata, kuku
dan rambut pendek dan bersih, capilarry refil
time baik.
Kepala, mata, Klien mengatakan tidak Bentuk kepala normal simetris,
dan leher mengalami gangguan konjungtiva tak anemis, sclera tak
penglihatan, kepala ikterik, pupil isokor, leher tidak
tidak pusing. ada pembesaran kelenjar tiroid
dan distensi vena jugularis.
Telinga Klien mengatakan Daun telingan simetris, tidak ada
telinga tidak ada kelainan anatomis, pendengaran
masalah. baik, kebersihan baik.
Mulut, Klien mengatakan tidak Bentuk bibir simetris, membaran
tenggorokan dan ada masalah pada mulut mukosa lembab, tidak ada lesi dan
hidung dan hidung karies, gigi lengkap, tidak ada
nyeri dan hiperemis di
tenggorokan. Hidung tidak ada
kelainan anatomis, sekret tidak
ada, hidung bersih.
Thoraks dan Klien mengatakan tidak Bentuk dada simetris, tidak ada
paru mengalami sesak nafas ketinggalan gerak, tidak ada
retraksi otot dinding dada, suara
nafas vesikuler, vokal fremitus
baik kanan dan kiri, suara nafas
tambahan seperti ronchi dan
wheezing tidak ditemukan.
Payudara Klien mengatakan ASI Bentuk payudara simetris, puting
belum keluar kiri tampak inverted. Areola
mammae menghitam, tidak teraba
adanya massa, tampak keluar ASI
sedikit bila di pijat.
Jantung Klien mengatakan tidak Terdengar suara S1-S2 murni
pernah merasakan ada tidak ada suara jantung tambahan.
kelainan jantung
Abdomen Klien mengatakan tidak Terdapat striae gravidaru dan linia
mengalami nyeri, mual, nigra pada kulit perut, teraba
kembung fundus uteri setinggi pusat, tidak
ada distensi, peristaltik usus baik,
tidak teraba pembesaran limpa
dan hati, tidak terdapat nyeri
tekan.

Genetalia Klien mengatakan darah Tampak lochea rubra (berwarna


yang keluar berwarna merah) pada pembalut. Klien
merah dan kadang ada mengatakan terasa nyeri pada
yang bergumpal jalan lahir dengan skala 4 – 5.
Anus dan rektum Pasien mengatakan Tidak ada hemorhoid, perineum
daerah kemaluannya terlihat ada jahitan episiotomi
dijahit.
Muskuloskeletal Pasien mengatakan tidak Tidak ada paralise dan plegia pada
ada masalah dalam ekstremitas.
pergerakan tangan dan
kaki.

XI. RIWAYAT KESEHATAN


Komponen Hasil
Pola persepsi Pasien mengatakan setelah melahirkan anak yang pertama ini
kesehatan. klien merasa sangat senang karena melahirkan dengan
selamat.
Pola nutrisi dan Klien mengatakan tidak ada masalah dengan makan dan
metabolik minum, makanan yang diberikan di RS dihabiskan (3x sehari
sebanyak 1 porsi ditambah snack dan buah) minum kira-kira 3
– 5 gelas (air teh, air putih).
Pola eliminasi Klien mengatakan takut BAK karena luka jahitan di jalan
lahir, vesika urinari tampak penuh, setelah habis melahirkan
belum BAB.
Pola aktivitas latihan Klien mengatakan untuk bergerak merasa lemah dan nyeri
pada jalan lahir. ADL klien dibantu.
Pola istirahat dan Klien mengatakan, setelah melahirkan saya bisa tidur,
tidur kebiasaan tidur siang jarang.
Pola persepsi- Klien mengatakan, “bagaimana tentang metode KB yang
kognitif tepat?”
Pola persepsi diri Klien mengatakan, “ saat ini saya sudah mempunyai anak dan
menjadi seorang ibu yang akan merawat anak saya dengan
sebaik-baiknya. “ Klien merasa senang dan bangga atas
kelahiran anaknya.
Pola hubungan - Klien mengatakan, “ hubungan dengan suami dan keluarga
peran serta orang disekitar sangat baik tidak ada masalah”.
Pola seksualitas - Klien mengatakan “ untuk melakukan hubungan suami istri
reproduksi biasanya 1 – 2 x seminggu, belum pernah menggunakan
kontrasepsi tetapi setelah melahirkan ini saya dan suami
berencana KB
Pola stress - koping Klien mengatakan, “ bila ada masalah selalu didiskusikan dan
dibicarakan dengan suami dan kadang juga dibantu oleh orang
tua untuk mencari jalan keluarnya.
Pola kepercayaan Klien beragama islam, menjalankan ibadah menurut agama
dan nilai-nilai islam.
A. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Laserasi jalan lahir (perineum, vagina) Nyeri Akut
 Klien mengatakan, “nyeri pada luka jahitan di
jalan lahir” Episiotomi
DO :
 Klien tampak meringis menahan sakit Terputsnya kontinuitas jaringan
 Klien tampak berhati-hati untuk bergerak.
 Klien mengungkapkan rasa Nyeri Akut
ketidaknyamanannya / nyeri.
 Tampak jahitan episiotomi
2. DS : Kondisi pasca persalinan Ketidaknyamanan Pasca
 Klien mengatakan sulit bergerak karena luka Partum
jahitan di jalan lahir Trauma / laserasi jalan lahir (perineum,
 Klien mengatakan cemas karena tidak ada yang vagina)
menunggunya di rumah sakit
DO : Luka episiotomi
 Tampak jahitan episiotomi
 Klien tampak cemas dan wajah berkeringat Terputsnya kontinuitas jaringan
 Tampak tidak ada yang menunggu klien saat di
rumah sakit karena suaminya harus bekerja Nyeri
 Klien tampak kesulitan saat merubah posisi
Mengeluh tidak nyaman
 Klien tampak meringis menahan sakit

Ketidaknyamanan pasca partum


3. DS : Isapan bayi tidak adekuat Menyusui Tidak Efektif
 Klien mengatakan ASI belum keluar
 Klien mengatakan bayinya rewel saat disusui
DO : Pembendungan ASI
 Tampak putting kiri inverted pada klien
 Tampak bayi rewel, menangis saat disusui oleh Menyusui tidak efektif
ibunya
 Tampak posisi menyusui tidak tepat
 Bayi menghisap tidak kuat
 Klien tampak cemas, wajah berkeringat, dan
kesulitan saat merubah posisi

4. DS : Luka episiotomi Gangguan Eliminasi Urin


 Klien mengatakan takut untuk berkemih karena
ada jahitan dijalan lahir Nyeri dibagian luka jahitan termasuk saluran
DO : kemih (uretra)
 Tampak vesika urinari penuh pada klien
Ketidaknyamanan saat berkemih

Gangguan eliminasi urin


5. DS : Luka episiotomi Gangguan Mobilitas Fisik
 Klien mengatakan kesulitan saat merubah posisi
DO : Trauma jaringan
 Klien tampak kesulitan saat merubah posisi
 Klien tampak meringis menahan sakit Diskontinuitas jaringan
 Terdapat luka jaitan episiotomi
Sianosis pada sel

Pelepasan mediator kimia

Merangsang ujung syaraf perifer


Menghantarkan rangsang ke substansi
gelatinosa

Cortex cerebri (nyeri dipersiapkan)

Nyeri

Takut melakukan pergerakan

Gangguan mobilitas fisik


6. DS : Laserasi jalan lahir (perineum, vagina) Risiko Infeksi
 Klien mengatakan, “dijalan lahir saya ada luka
jahitan”. Port of the entry
DO :
 Terlihat jahitan episiotomi Risiko infeksi
7. DS : Ketidakmampuan klien mengenal masalah Defisit Pengetahuan
 Klien mengatakan “bagaimana tentang metode KB kesehatan
yang tepat pada perawat“
DO : Kurang terpapar informasi
 Klien mengungkapkan ingin menunda
kehamilan berikutnya pada perawat namun Defisit pengetahuan
belum mengetahui metode KB yang tepat

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. (D.0077) Nyeri akut b.d agen pecendera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, dan bersikap protektif pada klien.
2. (D.0075) Ketidaknyamanan pasca partum b.d trauma perineum selama persalinan dan kelahiran d.d mengeluh tidak nyaman,
tampak meringis, dan luka episiotomi pada klien.
3. (D.0029) Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan suplai ASI d.d ASI tidak menetes atau memancar, intake bayi tidak
adekuat, bayi menangis saat disusui, bayi menolak untuk menghisap.
4. (D.0040) Gangguan eliminasi urin b.d efek tindakan medis dan diagnostik d.d desakan berkemih pada klien.
5. (D.0054) Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d nyeri saat bergerak, enggan melakukan pergerakan, dan merasa cemas saat
bergerak pada klien.
6. (D.0142) Risiko infeksi d.d efek prosedur invasif dan peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
7. (D.0111) Defisit pengetahuan tentang kesehatan maternal prekonsepsi b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah
yang dihadapi, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah

C. RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. (D.0077) Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan (I.08238) Manajemen Nyeri
pecendera fisik d.d mengeluh keperawatan selama 2 x 24 jam Tindakan :
nyeri, tampak meringis, dan diharapkan nyeri akut menurun dengan Observasi :
bersikap protektif pada klien. kriteria hasil :  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(L.08066) Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Keluhan nyeri menurun  Identifikasi skala nyeri
 Perasaan takut mengalami cedera  Identifikasi respon nyeri non verbal
berulang menurun  Identifikasi faktor yang memperberat dan
 Meringis menurun memperingan nyeri
 Ketegangan otot menurun Mandiri :
 Gelisah menurun  Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
(L.08063) Kontrol Nyeri  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Melaporkan nyeri terkontrol Edukasi :
meningkat  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Kemampuan mengenali nyeri  Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
meningkat mengurangi rasa nyeri
 Kemampuan mengenali penyebeb  Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
nyeri Kolaborasi :
 Kemampuan menggunakan teknik  Kolaborasi dengan analgetik
non farmakologis
 Dukungan orang terdekat meningkat (I.14584) Teknik Distraksi
Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi pilihan teknik distraksi yang
diinginkan
Mandiri :
 Gunakan teknik distraksi
Edukasi :
 Jelaskan manfaat dan jenis distraksi bagi panca
indera
 Anjurkan menggunakan teknik sesuai dengan
tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
 Anjurkan membuat daftar aktivitas yang
menyenangkan
 Anjurkan berlatih teknik distraksi
2. (D.0075) Ketidaknyamanan (L.07061) Status Kenyamanan (I.08238) Manajemen Nyeri
pasca partum b.d trauma Pascapartum Tindakan :
perineum selama persalinan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
dan kelahiran d.d mengeluh keperawatan selama 2x24 jam
tidak nyaman, tampak diharapkan kenyamanan pascapartum  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
meringis, dan luka episiotomi klien meningkat dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
pada klien  Keluhan tidak nyaman menurun  Identifikasi skala nyeri
 Meringis menurun  Identifikasi respon nyeri non verbal
 Luka episiotomi menurun  Identifikasi faktor yang memperberat dan
 Berkeringat menurun memperingan nyeri
Mandiri :
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan analgetik

(I.09326) Terapi Relaksasi


Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah
efektif digunakan
 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah
latihan
 Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Mandiri :
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman
 Gunakan nada suara lembut dengan irama
lambat dan berirama
Edukasi :
 Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
 Anjurkan ambil posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi
relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
3. (D.0029) Menyusui tidak (L.03029) Status Menyusui (I.12393) Edukasi Menyusui
efektif b.d ketidakadekuatan Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
suplai ASI d.d ASI tidak keperawatan selama 2x24 jam Observasi :
menetes atau memancar, intake diharapkan status meyusui meningkat  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
bayi tidak adekuat, bayi dengan kriteria hasil : menerima informasi
menangis saat disusui, bayi  Perlekatan bayi pada payudara ibu  Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui
menolak untuk menghisap membaik Mandiri :
 Kemampuan ibu memposisikan bayi  Sediakan materi dan media penkes
dengan benar meningkat  Jadwakan penkes sesuai kesepakatan
 Tetesan/pancaran ASI meningkat  Berikan kesempatan untuk bertanya
 Suplai ASI adekuat meningkat  Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri
 Kepercayaan diri ibu meningkat dalam menyusui
 Intake bayi meningkat  Libatkan sistem pendukung: suami, keluarga
 Hisapan bayi meningkat Edukasi :
 Kecemasan maternal menurun  Berikan konseling menyusui
 Bayi rewel menurun  Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
 Ajarkan empat posisi menyusui dan perlekatan
dengan benar
 Ajarkan perawatan payudara antepartum
dengan mengkompres dengan kapas yang telah
diberikan minyak kelapa
 Ajarkan perawatan payudara postpartum

(I.03093) Konseling Laktasi


Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan
dilakukan konseling menyusui
 Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
 Identifikasi permasalahan yang ibu alami
selama proses menyusui
Mandiri :
 Gunakan teknik mendengarkan aktif
 Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang
benar
Edukasi :
 Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai
kebutuhan ibu
4. (D.0040) Gangguan eliminasi (L.04034) Eliminasi Urine (I.11349) Dukungan Perawatan Diri:
urin b.d efek tindakan medis Setelah dilakukan tindakan BAB/BAK
dan diagnostik d.d desakan keperawatan selama 2x24 jam Tindakan :
berkemih pada klien diharapkan eliminasi urin klien Observasi :
membaik dengan kriteria hasil :  Monitor integritas kulit pasien
 Desakan berkemih menurun Mandiri :
 Berkemih tidak tuntas menurun  Buka pakaian yang diperlukan untuk
 Frekuensi BAK membaik memudahkan eliminasi
 Dukung penggunaan toilet/commade/pispot /
urinal secara konsisten
 Jaga privasi selama eliminasi
Edukasi :
 Anjurkan BAB/BAK secara rutin

(I.07225) Perawatan Pascapersalinan


Tindakan :
Observsi :
 Monitor tanda-tanda vital
 Periksa perineum atau robekan
 Monitor nyeri
Mandiri :
 Kosongkan kandung kemih sebelum
pemeriksaan
 Berikan kenyamanan pada ibu
 Fasilitasi ibu berkemih secara normal
Edukasi :
 Ajarkan cara perawatan perineum yang tepat
 Ajarkan ibu mengatasi nyeri secara
nonfarmakologis
5. (D.0054) Gangguan mobilitas (L.05042) Mobilitas Fisik (I.05173) Dukungan Mobilisasi
fisik b.d nyeri d.d nyeri saat Setelah dilakukan tindakan 2x30 Tindakan :
bergerak, enggan melakukan menit diharapkan mobilitas fisik secara Observasi :
pergerakan, dan merasa cemas mandiri pada klien akan meningkat  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
saat bergerak pada klien dengan kriteria hasil : lainnya
 Pergerakan ekstremitas meningkat  Identifikasi toleransi isik melakukan
 Kekuatan otot meningkat pergerakan
 Nyeri menurun  Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
 Gerakan terbatas menurun sebelum mulai mobilisasi
 Kelemahan fisik menurun  Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Mandiri :
 Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
 Fasilitasi melakukan pergerakan
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan

(I.08238) Manajemen Nyeri


Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Mandiri :
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan analgetik

6. (D.0142) Risiko infeksi d.d (L.14128) Kontrol risiko: proses (I.14539) Pencegahan Infeksi
efek prosedur invasif dan infeksi Tindakan :
peningkatan paparan organisme Setelah dilakukan tindakan Observasi :
patogen lingkungan keperawatan selama 2x24 jam  Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
diharapkan resiko infeksi berkurang, sistemik
dengan kriteria hasil : Mandiri :
 Dapat mengidentifikasi faktor risiko  Batasi jumlah pengunjung
infeksi, ditingkatkan ke skala 4  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
 Dapat mengenali faktor risiko dengan pasen dan lingkungan pasien
individu terkait infeksi, ditingkatkan  Pertahankan teknik aseptuk pd pasien berisiko
ke skala 4 tinggi
 Dapat mengidentifikasi strategi Edukasi :
untuk melindungi diri dari orang lain  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
ynag terkena infeksi, ditingkatkan ke  Ajarkan cara cuci tangan yang benar
skala 4  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Dapat menyesuaikan strategi untuk  Anjurkan meningkatkan asupan cairan
mengontrol infeksi, ditingkatkan ke
skala 4
 Menggunakan fasilitas kesehatan
yang sesuai dengan kebutuhan,
ditingkatkan ke skala 4

7. (D.0111) Defisit pengetahuan (L.12111) Tingkat Pengetahuan (I.12383) Edukasi Kesehatan


tentang kesehatan maternal Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
prekonsepsi b.d kurang keperawatan selama 1x24 jam Observasi :
terpapar informasi d.d diharapkan pengetahuan klien tentang  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menanyakan masalah yang metode KB yang tepat meningkat, menerima informasi
dihadapi, menunjukkan dengan kriteria hasil :  Identifikasi faktor-faktor yang dapat
persepsi yang keliru terhadap  Perilaku sesuai anjuran 5 meningkatkan dan menurunkan motivasi
masalah  Verbalisasi menjelaskan pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat
tentang suatu topik 5 Terapeutik :
 Kemampuan menggambarkan  Sediakan materi dan media pendidikan
pengalaman sebelumnya yang sesuai kesehatan
dengan topik 5  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
 Perilaku sesuai dengan pengetahuan kesepakatan
5  Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
 Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
(I.12381) Edukasi Keluarga Berencana
Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
 Identifikasi pengetahuan tentang alat
kontrasepsi

Mandiri :
 Sediakan materi dan media penkes
 Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
 Lakukan penapisan pada ibu dan pasangan
untuk penggunaan alat kontrasepsi
 Fasilitasi ibu dan pasangan dalam mengambil
keputusan menggunakan alat kontrasepsi

Edukasi :
 Jelaskan tentang sistem reproduksi
 Jelaskan metode-metode alat kontrasepsi
 Jelaskan aktivitas seksualitas setelah
mengikuti program KB

(I.12411) Edukasi Penggunaan Alat


Kontrasepsi
Tindakan :
Observasi :
 Identifikasi pengetahuan, keadaan umum,
penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya,
riwayat obstetrik dan ginekologi ibu

Mandiri :
 Sediakan materi dan media penkes
 Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
 Fasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi :
 Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang
tujuan, manfaat, dan efek samping
penggunaan alat kontrasepsi
 Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis
alat kontrasepsi
 Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia
produktif dan aman untuk melahirkan dan
jarak ideal melahirkan
 Anjurkan ibu dan pasangan memantau
keluhan yang timbul selama menggunakan
alat kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai