Anda di halaman 1dari 4

T.

Analisa Data
Tgl. Data Etiologi Masalah
13/0 Ds: Kepala terasa berat, Trauma kepala Risiko perfusi
4/20 pandangan terasa  serebral tidak efektif
21 berputar. Trauma jaringan otak

Do: Perdarahan intracranial
1. Klien post trauma 
2. K/u Lemah Penurunan aliran darah
3. Klien sadar 
4. GCS: E: 3 M: 3 V: 5 Hipoperfusi jaringan otak
5. TTV:142/88 mmHg

N: 77x/mnt
Hipoksia
RR: 22x/mnt

S: 36.7’C
Komosio
SPO2: 92%

Penurunan kapasitas adaptive
intracranial

Penurunan kesadaran,

Risiko perfusi serebral tidak
efektif

13/0 Ds: Klien mengatakan Trauma kepala Pola nafas tidak


4/20 nafas terasa berat dan  efektif
21 ngos-ngosan Trauma jaringan otak

Do: Perdarahan intracranial
1. Penggunaan otot 
bantu pernafasan Penurunan aliran darah
2. Nadi: 77x/mnt 
3. RR: 22x/mnt Hipoperfusi jaringan otak
4. SPO2 92%

Hipoksia

Gelisah, takikardia dan
pernafasan dangkal

Pola nafas tidak efektif

13/0 Ds: Trauma kepala Nyeri akut


4/20 Klien mengatakan 
21 kepala terasa nyeri Kerusakan integritas kulit dan
P: Agen Cedera jaringan
Q: Seperti tertimpa 
benda berat Nyeri akut
R: Menetap
S: 6
T: Terus menerus
Do:
Grimance (+)
Gelisah (+)

U. Diagnosa Keperawatan
1. D.0017 Risiko perfusi serebral tidak efektif d.d cedera kepala
2. D.0005 Pola nafas tidak efektif b.d. Gangguan neurologis (cedera kepala)
3. D.0077 Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (cedera kepala)

V. Rencana Asuhan Keperawatan


Dx. Tujan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
D.0017 Risiko Setelah dilaksanakan 1.1 Pemantauan neurologis
perfusi tindakan asuhan a. Monitor ukuran, bentuk,
serebral tidak keperawatan selama 1x4 kesimetrisan, dan reaktifitas
efektif d.d jam tingkat kesadaran pupil
cedera kepala membaik, dengan b. Monitor tingkat kesadaran
Kriteria hasil: (GCS)
1) Dyspnea menurun. c. Monitor ICP Intracranial
Menunjukan pola napas Pressum) dan CPP (Cerebral
normal/efektif (RR: Perfusion Pressure)
20x/ menit) 1.2 Pemantauan tanda-tanda vital
2) Penggunaan otot bantu a. Monitor tekanan darah
nafas menurun b. Monitor nadi
3) Frekuensi napas c. Monitor pernafasan
membaik d. Monitor suhu tubuh
e. Monitor oksimetri nadi
f. Atur interval pemantauan sesuai
dengan kondisi klien
g. Dokumentasikan hasil
pemantauan
1.3 Pencegahan jatuh
a. Identifikasi faktor risiko jatuh
b. Identifikasi faktor lingkungan
yang meningkatkan resiko
jatuh
1.4 Manajemen keselamatan
lingkungan
a. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan
risiko
b. Gunakan perangkat pelindung
1.5 Manajemen medikasi
D.0005 Pola Setelah dilaksanakan 2.1 Manajemen jalan nafas
nafas tidak tindakan asuhan a. Monitor pola nafas
efektif b.d. keperawatan selama 1x4 b. Monitor bunyi nafas tambahan
Gangguan jam diharapkan pola nafas c. Berikan terapi oksigen
neurologis tidak efektif menurun
(cedera kepala) Kriteria hasil:
1) Dyspnea menurun
2) Penggunaan otot bantu
pernafasan menurun
3) Takikardia membaik
D.0077 Nyeri Setelah dilakukasn tindakan 3.1 Manajemen nyeri
akut b/d agen asuhan keperawatan selama a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
pencedera 1x4 jam diharapkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas dan
fisiologis berkurang intensitas nyeri
(cedera kepala) Kriteria hasil: b. Identifikasi respon nyeri non
1) Tingkat nyeri menurun verbal
2) Kontrol nyeri meningkat c. Ajarkan teknik nonfarmakologis
3) Mobilitas fisik untuk mengatasi nyeri
meningkat 3.2 Edukasi manajemen nyeri
4) Tingkat Cedera a. Ajarkan teknik relaksasi
berkurang 3.3 Terapi relaksasi
a. Anjurkan klien mengambil
posisi yang nyaman
b. Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai