MAHASISWA
IDA ROSYADA
NIM 201133031
1
HALAMAN PENGESAHAN
DI SETUJUI OLEH
Tanggal :
( )
( )
2
KATA PENGANTAR
3
VISI DAN MISI
VISI
Menjadi Institusi Pendidikan Profesi Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Di Tingkat Regional
Tahun 2020
MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Profesi Ners yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi
2. Meningkatkan Program Pendidikan Profesi Ners yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Yang Berbasis
Penelitian
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang unggul dalam
Bidang Keperawatan Gadar dan Keperawatan Perioperatif Yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna
4. Mengembangkan Program Pendidikan Profesi Ners yang unggul
dalam Bidang Keperawatan Gadar dan Perioperatif Keperawatan
yang Mandiri,Transparan,dan Akuntabel
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal Maupun Regional
4
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................2
...........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................5
BAB I.................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.............................................................................................................6
A. Latar Belakang.......................................................................................................6
B. Tujuan....................................................................................................................8
BAB II...............................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................9
A. Pengertian..............................................................................................................9
B. Mekanisme...........................................................................................................10
C. Manajemen...........................................................................................................10
D. Tehnik/Cara..........................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................13
METODELOGI...............................................................................................................13
A. Topik....................................................................................................................13
B. Sub Topik.............................................................................................................13
C. Kelompok.............................................................................................................13
D. Tujuan Umum......................................................................................................13
E. Tujuan Khusus.....................................................................................................13
F. Waktu...................................................................................................................14
G. Tempat.................................................................................................................14
H. Setting..................................................................................................................14
I. Media...................................................................................................................14
J. Prosedur Opersional Yang Di Lakukan................................................................14
K. Referensi..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
LAMPIRAN ( HASIL ANALISA EBN).........................................................................19
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
Angka kematian akibat dari DM yang dilaporkan adalah sebesar 4
juta jiwa, diprediksi jumlah penderita DM Pada tahun 2045 mengalami
peningkatan yang mencapai 629 juta jiwa. Amerika Serikat menempati
urutan ke tiga dunia dengan pravalensi penderita diabetes melitus 30,2 juta
jiwa. Tahun 2045 diperkirakan terjadi peningkatan 35,6 juta jiwa. Di Asia
timur negara cina menempati posisi tertinggi pertama dunia dengan jumlah
penderita diabetes melitus sebanyak 114,4 juta jiwa. Pada tahun 2045
diperkirakan meningkat 134,3 juta jiwa (IDF, 2017). Indonesia Diabetes
Militus menempati urutan ke 6 sebagai negara dengan jumlah penderita
DM terbanyak didunia setelah China, India. (Citra Kunia putri dan trisna
insan Noor)Studi populasi diabetes mellitus tipe 2 di berbagai negara
melaporkan bahwa jumlah penderita DM di dunia telah mencapai 425 juta
jiwa, dimana prevalensi diabetes cenderung lebih tinggi pada pria (221
juta jiwa) dibanding wanita 204 juta jiwa(Lyu et al.)
Prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan Diagnosis Dokter pada
Penduduk Semua Umur di Kota Singkawang , Provinsi Kalimantan Barat,
Riskesdas 2018 adalah 1240. Prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan
Diagnosis Dokter pada Penduduk Umur ≥15 Tahun menurut Kota
Singkawang , Provinsi Kalimantan Barat, Riskesdas 2018 dengan jumlah
866. ). Pravalensi dan insidensi penderita DM tipe 2 meningkat secara
signifikan dari tahun ke tahun,penyakit ini menjadi sebuah ancaman
kesehatan global (PERKENI, 2015).(Hari Nugroho)
Beberapa cara pengobatan tradisional yang di kembangkan di Cina
berusia ribuan tahun dan melibatkan praktek-praktek seperti akupunktur,
akupresur, herbal, pijat, dan qi gong. Pengobatan Cina melibatkan
diagnosis dan pengobatan gangguan qi (diucapkan "chee"), atau energi
vital (Williams & Hopper, 2015) yang merupakan salah satu terapi
komplementer yang mudah di lakukan aman, efektif, murah dan efisien
untuk memperbaiki kadar glukosa darah . Diabetes menyebabkan 1,5 juta
kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi dari batas
maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan
7
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh
tiga persen (43%) dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun.
Persentase kematian yang disebabkan oleh diabetes yang terjadi sebelum
usia 70 tahun lebih tinggi di negara- negara berpenghasilan rendah dan
menengah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. (WHO Global
Report, 2016).(Agustini et al.)
Penyakit Diabetes mellitus yang tidak bisa disembuhkan tetapi
dapat dikendalikan dengan mengatur kadar gula darah dalam batas normal.
Pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan melalui terapi farmakologi
dan terapi non farmakologi.(Zhang et al.)
Salah satu pengobatan non farmakologi yang menjadi alternatif
pengobatan diantaranya ialah pijat refleksi .(Gupitasari et al.)
B. Tujuan
8
10. Membuat kualitas hidup klien menjadi lebih baik dengan penyakit
yang di deritanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
9
B. Mekanisme
C. Manajemen
10
Masalah
Inovasi Pijat
Hasil Yang Refleksi Dalam Penelitian
Diharapkan penurunan Gula
Darah Pada ( EBN)
Diabetes Militus
Penerapan/
Pengembangan
D. Tehnik/Cara
1. Persilahkan orang yang akan dipijat untuk duduk / berbaring senyaman
mungkin. Mulailah dengan posisi terlentang. Selama sesi pijat, mungkin
pasien akan diminta untuk berganti posisi telungkup agar pemijat dapat
menerapkan teknik pijat yang tepat pada kaki dan pergelangan kaki.
2. Ucapkan doa sebelum melakukan tindakan.
3. Seka kaki klien pada bagian-bagian yang akan dipijat menggunakan air
hangat dengan waslap.
4. Keringkan dengan handuk bersih.
5. Lapisi tempat untuk meletakkan kaki dengan handuk, hal ini untuk
mencegah krim atau minyak pijat mengotori tempat pijat.
6. Oleskan minyak atau lotion ke bagian yang akan dipijat. Minyak atau
lottion bukan sebuah keharusan, tetapi biasanya dianjurkan untuk
11
mengurangi terjadinya gesekan antara tangan pemijat dengan kaki
pasien.
7. Lakukan peregangan dan relaksasi otot dengan megoleskan minyak atau
lotion mulai dari bawah pergelangan kaki menuju jari-jari, punggung
kaki dan telapak kaki, ulangi gerakan ini sampai semua minyak atau
lotion merata.
8. Mulailah dengan memegang kaki yang akan dipijat dengan tangan
kanan, pegang tepat pada bagian pangkal tumit (tendon Achilles) lalu
angkat perlahan ke atas untuk meregangkan otot betis.
9. Oleskan minyak atau lotion ke telapak kaki menggunakan kedua
tangan. Pegang kaki dengan ibu jari berada di telapak kaki sementara
keempat jari tangan lain memegang punggung kaki.
10. Posisikan tangan menggenggam kaki pasien bagian luar, tempatkan
jari-jari tangan dibalik telapak kaki, kecuali ibu jari. Kemudian,
letakkan ibu jari pada kaki sebelah dalam atau di atas titik refleksi
(utamanya pada hypofisis, pankreas, otak, hati). Kedua ibu jari akan
digunakan secara begantian untuk mengurut titik refleksi, sedangkan
jari-jari yang lain digunakan untuk menopang kaki pasien.
11. Dengan kedua tangan, gerakan kaki ke depan dan ke belakang. Tekan
jari- jari kaki perlahan kearah telapak kaki, lalu ke punggung kaki
selama beberapa kali. Gerakan ini akan mengendurkan semua sendi dan
ligament di kaki sehingga sirkulasi darah dan energi atau Qi akan
lancar.
12. Ulangi teknik pemijatan beberapa kali, mulailah dengan tekanan yang
ringan lalu berangsur-angsur tingkatkan tekanan tersebut, apabila pasien
merasakan kesakitan maka kurangi tekanannya.
12
BAB III
METODELOGI
A. Topik
B. Sub Topik
Efek Pijar menurunkan kadar gula darah sewaktu pasien Diabetes Militus
C. Kelompok
13
- Penderita Lansia ( > 60 th)
D. Tujuan Umum
E. Tujuan Khusus
a. Memahami dan menjelaskan tehnik pijat refleksi kaki (PIJAR) pada
penderita diabetes militus
b. Menjelaskan metodologi pengembangan inovasi pijat refleksi kaki
(PIJAR) pada penderita diabetes militus
c. Menjelaskan manual prosedur dari inovasi pengembangannya serta
pertimbangan etik inovasi pijat refleksi kaki (PIJAR) pada penderita
diabetes militus
F. Waktu
Dilaksankan pada hari Sabtu tanggal 14 November 2020 jam 15.00
G. Tempat
Jl. Padat Karya gang. Sanusi Kel. Sei Wie Kec. Singkawang Tengah Kota
Singkawang Kalimantan Barat
H. Setting
Tempat dilakukan di ruangan, dengan posisi duduk di lantai.
I. Media
- Liflet
- Standar Prosedur Operasional
- Air hangat dalam Baskom.
- Tangan Bersih
14
J. Prosedur Opersional Yang Di Lakukan
15
- Bersama klien ucapkan doa sebelum melakukan tindakan.
- Seka kaki klien pada bagian-bagian yang akan dipijat
menggunakan air hangat dengan waslap.
- Keringkan dengan handuk bersih.
- Lapisi tempat untuk meletakkan kaki dengan handuk, hal ini untuk
mencegah krim atau minyak pijat mengotori tempat pijat.
- Oleskan minyak atau lotion ke bagian yang akan dipijat. Minyak
atau lottion bukan sebuah keharusan, tetapi biasanya dianjurkan
untuk mengurangi terjadinya gesekan antara tangan pemijat dengan
kaki pasien.
- Lakukan peregangan dan relaksasi otot dengan megoleskan minyak
atau lotion mulai dari bawah pergelangan kaki menuju jari-jari,
punggung kaki dan telapak kaki, ulangi gerakan ini sampai semua
minyak atau lotion merata.
- Mulailah dengan memegang kaki yang akan dipijat dengan tangan
kanan, pegang tepat pada bagian pangkal tumit (tendon Achilles)
lalu angkat perlahan ke atas untuk meregangkan otot betis.
- Oleskan minyak atau lotion ke telapak kaki menggunakan kedua
tangan. Pegang kaki dengan ibu jari berada di telapak kaki
sementara keempat jari tangan lain memegang punggung kaki.
- Posisikan tangan menggenggam kaki pasien bagian luar, tempatkan
jari-jari tangan dibalik telapak kaki, kecuali ibu jari. Kemudian,
letakkan ibu jari pada kaki sebelah dalam atau di atas titik refleksi
(utamanya pada hypofisis, pankreas, otak, hati). Kedua ibu jari
akan digunakan secara begantian untuk mengurut titik refleksi,
sedangkan jari-jari yang lain digunakan untuk menopang kaki
pasien.
- Dengan kedua tangan, gerakan kaki ke depan dan ke belakang.
Tekan jari- jari kaki perlahan kearah telapak kaki, lalu ke punggung
kaki selama beberapa kali. Gerakan ini akan mengendurkan semua
16
sendi dan ligament di kaki sehingga sirkulasi darah dan energi atau
Qi akan lancar.
- Ulangi teknik pemijatan beberapa kali, mulailah dengan tekanan
yang ringan lalu berangsur-angsur tingkatkan tekanan tersebut,
apabila pasien merasakan kesakitan maka kurangi tekanannya.
- Setelah tindakan selesai beritahu klien bahwa tindakan pemijitan
sudah selesai.
- Rapikan alat.
- Lakukan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu setelah di lakukan
tindakan
- Lepas Handscon
- Cuci tangan
- Catat hasil pemeriksaan gula darah dan beritahu klien.
K. Referensi
- Jurnal Internasional
- Jurnal Lokal
- Kutipan tulisan
- Buku
17
DAFTAR PUSTAKA
Agustina meldy rika, et al. “Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Pasien Tentang
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Di Banjarbaru Kalimantan Selatan.”
Nusantara Medical Science Journal, 2017, hal. 14–18.
Agustini, Ni Luh Putu Inca Buntari, et al. “The Effect of Foot Massage on
Decreasing Peripheral Neuropathy Diabetic Complaints in the Patients with
Type 2 Diabetes Mellitus.” Jurnal Ners, vol. 14, no. 3, 2020, hal. 305,
doi:10.20473/jn.v14i3.17152.
Castro-Sánchez, Adelaida María, et al. “Connective tissue reflex massage for type
2 diabetic patients with peripheral arterial disease: Randomized controlled
trial.” Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, vol. 2011,
18
2011, doi:10.1093/ecam/nep171.
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor, 2011. “Pengaruh Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Rsud
Ungaran.” 8 http://repository.unimus.ac.id, vol. 53, no. 9, 2013, hal. 1689–
99.
Gupitasari, Virna, et al. Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Kadar Gula
Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii Di Rsud Ungaran. 2018, hal.
1–15.
Hari Nugroho, Rositta. “Determinan Tingkat Keparahan Pada pasien penderita
Diabetes Mellitus.” Junal Kesehatan Masyarakat, vol. 3, no. 2, 2019, hal.
193–204.
Lyu, Wei Bo, et al. “Effect of Self-Acupoint Massage on Blood Glucose Level
and Quality of Life in Older Adults With Type 2 Diabetes Mellitus: A
Randomized Controlled Trial.” Journal of gerontological nursing, vol. 45,
no. 8, 2019, hal. 43–48, doi:10.3928/00989134-20190709-05.
Musiana, et al. Pengendalian Kadar Glukosa Darah. no. 2, 2015, hal. 224–32.
Zhang, Xiaolin, et al. “The feasibility of Chinese massage as an auxiliary way of
replacing or reducing drugs in the clinical treatment of adult type 2 diabetes:
A systematic review and meta-analysis.” Medicine, vol. 99, no. 34, 2020, hal.
e21894, doi:10.1097/MD.0000000000021894.
19
20
21
22
23