Anda di halaman 1dari 28

BAB III

LAPORAN KASUS
Nama Mahasiswa/NIM : Ida Rosyada ( 201133031)
Tempat Praktek : UPT Puskesmas Singkawang Barat I
Tanggal : Selasa, 2 Februari 2021
I. IDENTITAS DATA
Nama : By. Ny M
Tempat/tanggal lahir : Singkawang, 2 Februari 2021
Nama Ayah/Ibu : Ny. M
Pekerjaan Ayah : Tn, R
Pendidikan Ayah : Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ibu : SMP
Alamat/No. Telepon : 08135204435
Kultur : Melayu
Agama : Islam
II. KELUHAN UTAMA
Ibu S. mengatakan bahwa bayi masuk RS karena tidak langsung menangis setelah
lahir , bayi nya membiru sesaat setelah lahir bayi menangis tidak kuat dan
tangisnya merintih saja.
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
a. Prenatal
- Jumlah Kunjungan
Bulan ke 2 = 1 kali
Bulan ke 3 = 1 kali
Bulan ke 5 = 1 kali
Bulan ke 6 = 1 kali
Bulan ke 7 = 1 kali
Bulan ke 8 = 1 kali
Bulan ke 9 = 2 kali
- Bidan/Dokter : Klien sering melakukan pemeriksaan di puskesmas.
Selama pemeriksaan ibu selalu di periksa oleh bidan.
- Pendidikan kesehatan yang di dapat:
Selama hamil Pendidikan kesehatan yang di dapat tentang gizi
seimbang selama kehamilan, senam hamil, perawatan payudara dan
perawatan tali pusat.
- HPHT = 17 April 2020 dengan taksiran persalinan (24 Januari
2021)
- Kenaikan BB selama Hamil :
Bulan ke 2 = - 1 kg
Bulan ke 3 = 0,5 kg
Bulan ke 5 = 1 kg
Bulan ke 6 = 2 kg
Bulan ke 7 = 2 kg
Bulan ke 8 = 3 kg
Bulan ke 9 = 3 kg
- Komplikasi kehamilan :
Ibu klien mengatakan selama hamil masalah yang ada hanya pada
bulan pertama kehamilan klien sering muntah-muntah dan tidak
mau makan.
- Komplikasi Obat :
Klien tidak ada komplikasi obat-obatan
- Obat-obatan yang didapat :
Vitamin tambah darah ( Fe ) 1x1
Vitamin B6 3x1
Antibiotik Amoxisilin 3x 500 mg
- Riwayat Hospitalisasi :
Klien mengatakan selama kehamilan tidak pernah masuk rumah
sakit. Klien masuk rumah sakit hanya dulu waktu kecil.
- Golongan darah ibu : Golongan darah A
- Pemeriksaan kehamilan / Maternal screening
( √ ) Rubelle ( √ ) Hepatitis ( ) CMV
( √ ) Go ( ) Herpes ( √ ) HIV
( - ) Lain-lain, sebutkan :
b. Natal
- Awal Persalinan : Persalinan pada tanggal 1 februari 2021
jam 21.30 malam. Ibu mengatakan saat akan melahirkan ibu
mengeluarkan tanda lendir dan darah
- Lama Persalinan : 25 jam
- Komplikasi persalinan : Leher bayi terbelit tali pusat dengan 1 kali
belitan. Ibu kelelahan karena proses kelahiran yang lama
- Terapi yang diberikan : Injeksi oksitosin 1 amp IM
Injeksi metergin 1 amp IM
Amoksisilin 3x 500 mg per oral
Vitamin tambah darah Fe 1x1tab per oral
Vitamin Elkana 2x1 tab per oral
- Cara melahirkan
( √ ) pervaginam ( ) Caesar ( ) Lain-lain, sebutkan
- Tempat melahirkan :
( √ ) Rumah bersalin ( ) Rumah ( ) Rumah Sakit
c. Postnatal
- Usaha Nafas
( √ ) dengan bantuan
( ) tanpa bantuan
d. Kebutuhan resusitasi
- Jenis dan lamanya dari 1 dan 5 menit
1 menit
Appearance ( Warana Kulit) :1
Pulse :1
Gricence (Reflek) :1
Activity (tonus otot) :0
Respiration (usaha nafas) :1

Apgar 5 menit
Appearance ( Warana Kulit) :1
Pulse :1
Gricence (Reflek) :1
Activity (tonus otot) :1
Respiration (usaha nafas) :1

5
e. Obat-obat yang diberikan pada neonatus
Injeksi Dexamethasone 3x 1 mg per IV
Injeksi Ampisislin 3x 300 mg per IV
Infus D10 % : 14 tetes per menit lewat vena umbilical
f. Interaksi orang tua dengan bayi
- Kualitas : Saat bayi masuk rumah sakit ibu sulit bertemu anaknya.
- Lamanya : paling lama 2 jam
g. Trauma lahir
( ) Ada ( √ ) Tidak ada
h. Narkosis
( ) Ada ( √ ) Tidak ada
i. Keluarnya urine / bab
( √ ) Ada ( ) Tidak ada
j. Respon fisiologis atau perilaku yang bermakna
Bayinya sekarang sudah menangis kuat

IV. RIWAYAT KELUARGA


Dalam keluarga tidak ada yang menderita kelainan mental, penyakit kelainan
jantung , Diabetes Millitus, Hipertensi. Tidak ada juga riwayat lahir premature
dalam keluarga baik dari ibu maupun ayah.
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah

V. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung / keluarga yang dapat dihubungi
Menggunakan handphone untuk berkomunikasi dengan kedua orang tua
dari Ny.M dan Tn. R
a. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu Hubungan Ayah
√ Menyentuh √
√ Memeluk
√ Berbicara
√ Berkunjung √
√ Kontak mata √
b. Anak yang lain : klien anak pertama.
4. Lingkungan rumah
Menurut Ny. M, lingkungan rumah di kuala cukup baik lingkungan di sekitar
rumahnya cukup padat penduduknya. Sehingga cukup bising di waktu siang
sehingga ibu sulit untuk beristirahat
5. Problem sosial yang penting
( - ) Kurangnya sistem pendukung sosial
( - ) Perbedaan bahasa
( - ) Riwayat penyalahgunaan zat aditif ( obat-obatan )
( √ ) Lingkungan rumah yang kurang memadai
( √ ) Keuangan
( - ) Lain-lain, sebutkan
VI. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa medis.
Diagnosa Medis : BBLC, Asfiksia Neonatorum,
2. Tindakan operasi : Tidak ada tindakan operasi
3. Status Nutrisi
Bayi Ny. S belum dapat minum, refleks hisap masih lemah sehingga bayi
mendapatkan nutrisi dari OGT baik ASI maupun PASI sebanyak 65
ml/2jam. BBL sebesar 3500 gr, BBK sebesar 3510 gr dan BBS sebesar
3560 gr.
4. Status Cairan
Saat ini, kebutuhan cairan bayi S. adalah 160 cc/KgBB/hr = 160 x 3560 kg =
570 cc/KgBB/hari , Pasien terpasang infus Dekstrose 10 % = 20 tts.mt micro
5. Obat-obatan
Injeksi Ampisilin 3x200 mg secara intra vena
Injeksi deksamethasone 3x 0,3 mg
6. Aktivitas
Bayi Ny. S berada dalam keadaan lemah dan selalu tertidur, saat dirangsang
taktil hanya sedikit gerakan.
7. Tindakan Keperawatan yang telah dilakukan
 Personal hygiene
 Menimbang berat badan
 Mengobservasi vital sign
 Memberikan terapi pengobatan sesuai program
 Mengatur posisi bayi secara bergantian
 Menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi
 Mengobservasi intake nutrisi dan eliminasi (feses/urin)
 Fisioterapi general meliputi excercise dan oral fisioterapi
8. Hasil Laboratorium
Pada tanggal 2 Februari 2021 telah dilakukan pemeriksaan laboratorium
yang terakhir dengan hasil:

Jenis Px. Nilai Normal Hasil Interprestasi


WBC M = 4,8x10,8 [103/UL] 15,14 [103/UL] Naik
F = 4,8x10,8 [103/UL]
RBC M = 4,7x6,1 [106/UL] 5,54 [106/UL] Normal
F = 4,2x5,4 [106/UL]
HGB M = 14-18 g/dL 18,5 g/dL Naik
F = 12-16 g/dL
HCT M = 42-52 % 54,8 % Naik
F = 37-47 %
MCV 79-99 fL 98,9 fL Normal
MCH 27-31 pg 33,4 pg Naik
MCHC 33-37 g/dL 33,8 g/dL Normal
PLT 150-450 [103/UL] 226 [103/UL] Normal
RDW-CV 11,5-14,5 % 17,8 % Naik
RDW-SD 35-47 fL 63,4 fL Naik
PDW 9-13 fL 13,3 fL Naik
MPV 7,2-11,1 fL 11,6 fL Naik
P-LCR 15-25 % 35,9 % Naik

Differential
Neutrofil 1,8-8 [103/UL] 4,84 [103/UL] Normal
Lymfosit 0,9-5,2 [103/UL] 8,41 [103/UL] Normal
Monosit 0,16-1 [103/UL] 1,59 [103/UL] Naik
Eosinofil 0,045-0,44 [103/UL] 0,26 [103/UL] Normal
Basofil 0-0,2 [103/UL] 0,04 [103/UL] Normal
Neutrofil % 50-70 % 32 % Turun
Lymfosit % 25-40 % 55,5 % Naik
Monosit % 2-8 % 10,5 % Naik
Eosinofil % 2-4 % 1,7 % Turun
Basofil % 0-1 % 0,3 % Normal

Px. Imunologi
(18-08-2011)
TSH Eutiroid = 0,25-5 µU/ml 5,58 µU/ml Normal
Hipertiroid = <0,5 µU/ml
Hipotiroid = >7 µU/ml
FT4 9-20 pmol/l 12,33 pmol/l Normal

9. Pemeriksaan Penunjang :-
10. Lain-lain :-
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Apatis
Tanda vital : Nadi : 146 x/menit
RR : 42 x/menit
Suhu : 37oC peranus
SpO2 : 97 dengan O2 Nasal Kanule
Saat lahir Saat ini
1. Berat badan (gram) 3000 3060
2. Panjang badan 49 cm 49 cm
3. Lingkar kepala 34 cm 36 cm

1. Reflek Moro
( ) Moro ( ) Menggenggam ( √ ) Menghisap tampak bayi daya
hisap lemah
2. Tonus / aktivitas
a. ( ) Aktif ( ) tenang (√) Letargi ( ) Kejang
b. ( ) Menangis keras ( ) Lemah ( ) Melengking ( ) Sulit
menangis
3. Kepala / leher
a. Fontanel Anterior
(√ ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Menonjol ( ) Cekung
b. Sutura sagitalis
(√ ) Tepat ( ) Terpisah ( ) menjauh
c. Gambaran wajah
(√ ) Simetris ( ) Asimetris
d. Molding : Tidak terdapat caput succudaneum dan Chepalohematome
4. Mata
(√ ) Bersih : Mata tampak ada sekret, sklera jernih, konjungtiva agak pucat
dan sudah dapat membuka secara sempurna
5. THT
a. Telinga
( √ ) Normal : bersih (tidak ada sekret)
b. Hidung : bentuk simetris, sudah dapat bernafas dengan baik.

c. Palatum
( √ ) Normal ( ) Abnormal
6. Abdomen
a. ( √ ) Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung
b. Lingkar perut : 36 cm
c. Liver : (√ ) kurang dari 2 cm ( ) Lebih dari 2 cm
7. Thoraks
a. (√ ) Simetris ( ) Asimetris
b. Retraksi : ( √ ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( ) derajat 3
c. Klavikula : ( √ ) Normal ( ) Abnormal
8. Paru-paru
a. Suara nafas : ( √ ) Sama kanan kiri : terdengar simetris di paru
kanan dan kiri
( √ ) Bersih : tidak ada sekret di paru kanan dan kiri
( √ ) Terdengar di semua lapang paru
c. Respirasi
( √ ) Spontan , jumlah : 60 x/menit dengan Oksigen nasal kanule 1
lt/mt
9. Jantung
a. ( √ ) Bunyi Normal Sinus Rytme ( NSR ) , jumlah :160.x/menit
b. Waktu pengisian kapiler, Batang tubuh : >3 detik
c. Nadi perifer : 156 x/mt

10. Ekstrimitas
a. ( √ ) ROM terbatas : Tangan dan kaki gerakan sangat lemah,
b. Ekstrimitas atas dan bawah : ( √ ) Simetris :
11. Umbilikus : ( √ ) Normal : Tidak tampak kemerahan
12. Drainage : Tidak terpasang alat bantu untuk pengeluaran urine
13. Genital : ( √ ) Normal
14. Anus : ( √ ) Paten anus ada, mekonium sudah keluar
15. Spina : ( √ ) Normal
16. Kulit
a. Warna : ( √ ) Pink
b. ( - ) Rash / kemerahan
c. ( - ) tanda lahir
17. Suhu : 36,8  C per anus
18. Lingkungan
( √ ) Inkubator : Bayi di letakkan di inkubator pada suhu 36,8 
8. Suhu kulit :
Warna : putih kemerahan
Turgor : baik, elastis, lapisan subkutan tipis
VIII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan bergaul
Belum dapat di kaji . Belum terlihat kemandirian dan kemampuan bergaul
dengan orang lain
2. Motorik halus
Belum dapat di kaji
3. Kognitif dan bahasa
Belum dapat di kaji
4. Motorik kasar
Belum dapat di kaji
KESIMPULAN PERKEMBANGAN
( ) Menangis bila tidak nyaman
( ) Membuat suara tenggorok yang pelan
( √ ) Memandang wajah dengan sungguh-sungguh
( ) Mengeluarkan suara
( ) Berespon secara berbeda terhadap obyek yang berbeda
( ) Dapat tersenyum
( ) Menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama mudahnya ketika telentang
( ) Memberikan reaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya ( misalnya dari
lampu senter yang digerakkan ke kiri & kanan )
( ) Mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara
( ) Membalas senyuman
IX. INFORMASI LAIN
Ibu bertanya kepada petugas adakah efek samping dari penyuntikan imunisasi ini.
Dan apa saja yang dilakukan jika anak demam setelah imunisasi. Ibu klien sangat
perhatian dengan anaknya. Ibu juga mengakan kapan waktu imunisasi berikutnya.
X. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
Bayi. Ny. M dilahirkan secara spontan di Rumah Bidang Praktik Mandiri oleh
Bidan Endang pada tanggal 2 Februari 2021 jam 13.30 WIB. Bayi lahir dengan
BB = 3060 gram, PB = 49 cm. Saat lahir APGAR SCORE 5/7, air ketuban sedikit
keruh, saat lahir tidak menangis, terdapat lilitan pusat satu kali. Saat dirangsang
taktil tidak ada gerakan, warna kulit merah, anus ada. Dilakukan tindakan hisap
lendir dan pemberian oksigen. Bayi diobservasi hingga besok harinya tanggal 3
Februari 2021 jam 08.00 WIB, kemudian dibawa ke RSUD Dr.Abdul Aziz Bayi
S. Dan dirawat inap di ruang perinatologi RSUD Dr.Abdul Aziz dengan riwayat
asfiksia ringan. Bayi dipasang OGT, oksigen canule 1l/menit. Saat ini bayi
dirawat di ruang observasi perinatologi, pengobatan yang didapatkan Ampisilin
2x100 mg, dexamethasone 3x0,7 mg cairan oral 8x65 cc, fisioterapi general.
ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


.
1 S: Belitan tali pusat Pola Nafas Tidak
Ibu S. mengatakan bahwa Efektif b.d Depresi
pusat Pernafasan
bayi masuk RS karena Hipoksia
tidak langsung menangis
setelah lahir , bayi nya Depresi pusat
pernafasan
membiru sesaat setelah
lahir bayi menangis tidak
Pola Nafas tidak
kuat dan tangisnya efektif
merintih saja.
O:
Bayi Ny.S terpasang
Oksigen dengan 60
x/menit dengan Oksigen
nasal canule 1 lt/mt

2 S: Belitan tali pusat Gangguan


Ibu S. mengatakan bahwa Pertukaran Gas b.d
ketidakseimbangan
bayi masuk RS karena Hipoksia ventilasi perifer
tidak langsung menangis
setelah lahir , bayi nya Ketidakeimbangan
ventilasi perifer
membiru sesaat setelah
lahir bayi menangis tidak
Gangguan
kuat dan tangisnya Pertukaran Gas
merintih saja.
O:
- Tampak warna kulit
pucat
- Nafas cepat dan tidak
teratur (ireguler)
- RR : 65 x/mt
3 S: - Hipoksia Risiko Cidera
O:
Kesadaran Apatis
Depresi pusat
pernafasan

Apatis

Risiko Cidera

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa
No Masalah di temukan Masalah dapat teratasi
Keperawatan
1 Pola Nafas Tidak 2 Februari 2021 Belum teratasi
Efektif b.d
Depresi pusat
Pernafasan
2 Gangguan 2 Februari 2021 6 Februari 2021
Pertukaran Gas b.d
ketidakseimbangan
ventilasi perifer
3 Risiko Cidera 2 Februari 2021 6 Februari 2021
INTERVENSI

No. HARI Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


/TGL/JAM Keperawatan
1 Selasa, 2 Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Identifikasi adanya kelelahan otot
Feb 2021 Efektif b.d jam pola nafas membaik dengan kriteria pernafasan
08.00 Depresi pusat hasil : 2. Identifikasi efek perubahan posisi
Pernafasan Ventilasi semenit ,kapasitas vital,diameter terhadap status pernafasan
thorak anterior dan posterior, tekanan 3. Monitor status respirasi dan
ekspirasi, tekanan inspirasi, meningkat oksigenisasi
Dispnoe,penggunaan otot bantu nafas, 4. Pertahankan kepatenan jalan
pemanjangan fase ekspirasi, nafas.
otopnea,pernafasan pursed-tip, pernafasan 5. Berikan posisi semifowler atau
cuping hidung menurun fowler
Frekuensi nafas, kedalaman nafas, ekskursi 6. Fasilitasi mengubah posisi
dada membaik senyaman mungkin
7. Berikan oksigenisasi sesuai
kebutuhan
8. Monitor tingkat kesadaran , batuk,
muntah dan kemampuan menelan
9. Monitor status pernafasan
10. Monitor bunyi nafas, terutama
setelah makan dan minum.
11. Periksa residu gaster sebelum
memberi asupan oral
2 Selasa, 2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Monitor frekuensi, irama,
Feb 2021 Pertukaran Gas b.d jam pertukaran gas meningkat dengan kriteria kedalaman dan upaya nafas
08.00 ketidakseimbangan hasil : 2. Monitor pola nafas
ventilasi perifer Tingkat kesadaran meningkat dengan (seperti bradipnoe, takipnoe,
kriteria hasil dispnea, bunyi jantung hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-
tambahan, pusing gelisah, nafas cuping stokes,Biot, ataksik)
hidung menurun. 3. Monitor kemampuan batuk efektif
PO2, PCO2, takikardia, Ph Arteri sianosis, 4. Monitor adanya produksi sputum
pola nafas, warna kulit membaik 5. Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Auskultasi bunyi nafas
8. Monitor saturasi oksigen
No. HARI Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
/TGL/JAM Keperawatan
1 Rabu, 3 Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Monitor status respirasi dan
Feb 2021 Efektif b.d jam pola nafas membaik dengan kriteria oksigenisasi
08.00 Depresi pusat hasil : 2. Pertahankan kepatenan jalan
Pernafasan Ventilasi semenit ,kapasitas vital,diameter nafas.
thorak anterior dan posterior, tekanan 3. Berikan posisi semifowler atau
ekspirasi, tekanan inspirasi, meningkat fowler
Dispnoe, penggunaan otot bantu nafas, 4. Fasilitasi mengubah posisi
pemanjangan fase ekspirasi, otopnea, senyaman mungkin
pernafasan pursed-tip, pernafasan cuping 5. Monitor tingkat kesadaran ,
hidung menurun batuk, muntah dan kemampuan
Frekuensi nafas, kedalaman nafas, ekskursi menelan
dada membaik 6. Monitor status pernafasan
2 Rabu, 3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Monitor frekuensi, irama,
Feb 2021 Pertukaran Gas b.d jam pertukaran gas meningkat dengan kriteria kedalaman dan upaya nafas
08.00 ketidakseimbangan hasil : 2. Monitor kemampuan batuk
ventilasi perifer Tingkat kesadaran meningkat dengan efektif
kriteria hasil dispnea, bunyi jantung 3. Monitor adanya sumbatan jalan
tambahan, pusing gelisah, nafas cuping nafas
hidung menurun. 4. Palpasi kesimetrisan ekspansi
PO2, PCO2, takikardia, Ph Arteri sianosis, paru
pola nafas, warna kulit membaik 5. Auskultasi bunyi nafas
6. Monitor saturasi oksigen
No. HARI Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
/TGL/JAM Keperawatan
1 Kamis, 4 Pola Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Berikan posisi semifowler atau
Feb 2021 Efektif b.d jam pola nafas membaik dengan kriteria fowler
08.00 Depresi pusat hasil : 2. Fasilitasi mengubah posisi
Pernafasan Ventilasi semenit ,kapasitas vital,diameter senyaman mungkin
thorak anterior dan posterior, tekanan 3. Monitor tingkat kesadaran ,
ekspirasi, tekanan inspirasi, meningkat batuk, muntah dan kemampuan
Dispnoe,penggunaan otot bantu nafas, menelan
pemanjangan fase ekspirasi, 4. Monitor status pernafasan
otopnea,pernafasan pursed-tip, pernafasan 5. Monitor bunyi nafas, terutama
cuping hidung menurun setelah makan dan minum.
Frekuensi nafas, kedalaman nafas, ekskursi
dada membaik
2 Kamis, 4 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 1. Monitor kemampuan batuk
Feb 2021 Pertukaran Gas b.d jam pertukaran gas meningkat dengan kriteria efektif
08.00 ketidakseimbangan hasil : 2. Monitor adanya produksi sputum
ventilasi perifer Tingkat kesadaran meningkat dengan 3. Monitor adanya sumbatan jalan
kriteria hasil dispnea, bunyi jantung nafas
tambahan, pusing gelisah, nafas cuping 4. Palpasi kesimetrisan ekspansi
hidung menurun. paru
PO2, PCO2, takikardia, Ph Arteri sianosis, 5. Auskultasi bunyi nafas
pola nafas, warna kulit membaik 6. Monitor saturasi oksigen
IMPLEMENTASI, EVALUASI

No Hari, Dx. Implementasi Evaluasi ( SOAP)


. Tgl,Jam Kep
1 Selasa, 2 1 Selasa, 2 Februari 2021 Selasa 2 Februari 2021
Feb 2021 09.00 Jam 11.00
08.00 1. Mengkaji tanda adanya kelemahan otot S:-
pernafasan dengan melakukan auskultasi O:
ada tidaknya suara nafas tambahan - KU bayi tampak lemah
R/terdengar suara paru tambahan suara - Nafas : 160 x/mt
ronchi di lapang paru kanan minimalis - SpO2 : 96 % dengan Oksigen nasal canule 1 lt/mt
2. Mengubah posisi bayi dengan posisi A: Masalah Pola Nafas belum teratasi
kepala semifowler P: Intervensi di lanjutkan
R/ Posisi kepala di ganjal dengan bantal 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas.
kecil 35  2. Monitor status pernafasan.
3. Memberikan oksigen nasal canule 3. Monitor bunyi nafas.
R/ Nasal canule terpasang 1 lt/mt , SpO2 : 4. Monitor status respirasi
97 %
2 Selasa, 2 2 Selasa, 2 Februari 2021 Selasa, 2 Februari 2021
Feb 2021 11.00 12.00
08.00 1. Menghitung pernafasan klien S:
R/Respirasi 65 kali/ menit, O:
2. Memantau pola pernafasan klien - Respirasi 65 kali/ menit,
R/ nafas cepat, tidak teratur (takipnoe) - nafas cepat, tidak teratur (takipnoe)
3. Melakukan auskultasi bunyi nafas - Suara nafas ronchi minimalis di lapang paru kiri
R/ Suara nafas ronchi minimalis di lapang atas
paru kiri atas - Spo2 : 96 %
4. Mengukur saturasi klien A: Masalah gangguan pertukaran gas belum
R/Spo2 : 96 % teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya nafas
2. Monitor pola nafas
3. Auskultasi bunyi nafas
4. Monitor saturasi oksigen

No Hari, Dx. Implementasi Evaluasi ( SOAP)


. Tgl,Jam Kep
1 Rabu, 3 1 Rabu, 3 Februari 2021 Rabu, 3 Februari 2021
Feb 2021 09.00 Jam 10.00
08.00 1. Mengkaji tanda adanya kelemahan otot S:-
pernafasan dengan melakukan auskultasi O:
ada tidaknya suara nafas tambahan - KU bayi tampak lemah
R/suara nafas vesikuler - Nafas : 160 x/mt
2. Mengubah posisi bayi dengan posisi kepala - SpO2 : 96 % dengan Oksigen nasal canule 1 lt/mt
semifowler A: Masalah Pola Nafas teratasi teratasi
R/ Miringkan posisi bayi ke kanan P: Intervensi di lanjutkan
3. Memberikan oksigen nasal canule 1. Monitor status pernafasan.
R/ Nasal canule terpasang 1/2 lt/mt , 2. Monitor bunyi nafas.
SpO2 : 97 % 3. Monitor status respirasi
4. Menghitung pernafasan pasien
R/ Respirasi 40 x/mt

2 Rabu, 3 2 Rabu, 3 Februari 2021 Rabu, 3 Februari 2021


Feb 2021 10.00 11.00
09.00 1. Menghitung pernafasan klien S:
R/Respirasi 40 kali/ menit, O:
2. Memantau pola pernafasan klien - Respirasi 40 kali/ menit,
R/ nafas cepat, tidak teratur (takipnoe) - nafas teratur
3. Melakukan auskultasi bunyi nafas - Suara nafas vesikuler di kedua lapang dada
R/ Suara nafas ronchi minimalis di lapang - SpO2 : 96 %
paru kiri atas A: Masalah gangguan pertukaran gas belum
4. Mengukur saturasi klien teratasi
R/Spo2 : 97 % P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya nafas
2. Monitor pola nafas
3. Auskultasi bunyi nafas
4. Monitor saturasi oksigen
No Hari, Dx. Implementasi Evaluasi ( SOAP)
. Tgl,Jam Kep
1 Kamis, 4 1 Kamis, 4 Februari 2021 Kamis, 4 Februari 2021
Feb 2021 09.00 Jam 11.00
09.00 1. Monitor status pernafasan. S:-
R/ suara nafas vesikuler pada kedua dada O:
2. Monitor bunyi nafas. - KU bayi membaik
R/ Posisi kepala di ganjal dengan bantal - Suara nafas vesikuler
kecil 35  - Respirasi : 42 x/mt
3. Monitor status respirasi A: Pola Nafas teratasi
R/ Oksigen sudah tidak terpasang P: Intervensi hentikan

2 Kamis, 4 2 Kamis, 4 Februari 2021 Kamis, 4 Februari 2021


Feb 2021 10.00 12.00
10.00 1. Menghitung pernafasan klien S:
R/Respirasi 42 kali/ menit, O:
2. Memantau pola pernafasan klien - Respirasi 42 kali/ menit,
R/ nafas normal dan teratur) - nafas normal
3. Melakukan auskultasi bunyi nafas - Spo2 : 99 %
R/ Vesikuer pada lapang dada kanan dan A: Gangguan pertukaran gas teratasi
kiri P: Intervensi dihentikan
4. Mengukur saturasi klien
R/Spo2 : 99 %
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisa Kasus
Pada bab ini mahasiswa membahas tentang analisa dari kasus yang di
temukan pada By. Ny M , hasil pengkajian dan pemeriksaan pada By. Ny. M
mahasiswa menemukan data subjektif yang di peroleh dari info orang tua (ibu)
adalah ibu klien mengatakan bayinya tidak langsung menangis saat lahir.
Tangisan bayi tidak keras hanya merintih saja . Kulit bayi kebiruan. Dari data
objektif yang di peroleh dari pemeriksaan fisik yang dilakukan dan
pengamatan yang di dapat adalah kulit bayi tampak pucat, Pernafasan cepat 60
x.mt. Terdengar suara nafas ronchi minimalis pada lapang dada kanan atas.
Saturasi Oksigen 96 % dengan nasal canule 1 liter/menit.
Diagnosa keperawatan yang di rumuskan berdasarkan data yang di
peroleh antara laian: Pola Nafas Tidak Efektif b.d Depresi pusat Pernafasan,
Gangguan Pertukaran Gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perifer, Risiko
Cidera b.d kesadaran apatis.
B. Analisa intervensi Keperawatan
Dalam pelaksanaan Asuhan keperawatan Bayi Ny. M intervensi keperawatan
di tentukan diagnosa antara lain Pola Nafas Tidak Efektif di lakukan pada
tanggal 2 sampai dengan 4 Februari 2021 antara lain Identifikasi adanya
kelelahan otot pernafasan , Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status
pernafasan, Monitor status respirasi dan oksigenisasi, Pertahankan ke patenan
jalan nafas. Impelementasi yang dilakukan yaitu memberikan posisi
semifowler atau fowler, ,memberikan oksigenisasi sesuai kebutuhan,
melakukan monitor kesadaran pasien , memonitor jumlah pernafasan,
memonitor bunyi nafas. Pelaksanaan implementasi di lakukan setiap hari dari
tanggal 2 Februari sampai 4 Februari 2021. Hasil implementasi yang di
lakukan antara lain pada tanggal 2 Februari Mengkaji tanda adanya
kelemahan otot pernafasan dengan melakukan auskultasi ,Mengubah posisi
bayi dengan posisi kepala semifowler, Memberikan oksigen nasal canule .
Implementasi yang di lakukan pada bayi Ny. M. Dalam melakukan asuhan
pada bayi perlu kehati-hatian karena bayi memiliki organ-organ yang masih
sangat lemah. Dalam pemberian oksigen juga harus di perhatikan dengan
benar karena jika tidak di lakukan pemantauan yang baik akan terjadi
keracunan oksigen karena di berikan dalam jumlah yang berlebihan.
Hubungan ibu dan bayi perlu di perhatikan juga karena dengan sentuhan
pelukan hangat dari ibu akan memberikan kehangatan kepada bayi.
C. Rancangan Ide-Ide Baru.
Ide baru yang bisa di lakukan pada diagnosa pola nafas tidak efektif
pentingnya tindakan mengidentifikasi yang lebih seksama untuk melihat
kelainan pada kulit bayi untuk melihat adanya gangguan oksigenisasi pada
bayi. Tindakan inovasi yang di lakukan seperti pengaturan posisi yang benar
untuk menjaga kepatenan jalan nafas pasien. Menjaga tetap kebutuhan
oksigenisasi terjaga dengan baik agar tidak terjadi komplikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir adalah keadaan emas di mana di mulai proses kehidupan
bayi di dunia ini. Keadaan persalinan yang terjadi banyak berakibat pada
bayi. Seperti keadaan dimana bayi mengalami belitan tali pusat, trauma
jalan lahir membuat komplikasi terjadi Aspiksia Bayi baru lahir . Pada
kasus ini diagnosa yang muncul antara laian :
1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d Depresi pusat Pernafasan Defisit Nutrisi
b.d faktor psikologis karena keengganan untuk makan, tidak mampuan
menelan makanan
2. Gangguan Pertukaran Gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perifer
3. Risiko tonggi b.d Apatis
Pada kasus ini mahasiswa hanya menemukan 2 masalah keperawatan yang
penting yaitu . Pola Nafas Tidak Efektif dan Gangguan Pertukaran Gas
B. Saran
Bagi UPT Puskesmas Singkawang Barat I
Bagi institusi pelayanan kesehatan, memberikan pelayanan dan
mempertahankan hubungan kerja yang baik antara tim kesehatan dan
klien yang diajukan untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan
yang optimal. Dan adapun untuk klien yang telah mengalami asfiksia
maka harus segera di lakukan perawatan, agar tidak terjadi komplikasi
dari akibat asfiksia
Bagi Perawat
Jadi pertolongan pertama yang dapat kita lakukan bayi asfiksia dengan
menjaga kepatenan jalan nafas . Perawat mampu memberikan asuhan
keperawatan yang maksimal kepada bayi yang mengakami asfiksia.
Bagi Instusi Pendidikan
Peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu mahasiswa melalui studi
kasus agar dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan
demam secara komprehensif. Semoga laporan askep ini dapat
dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dapat membantu proses
pembelajaran, Selain itu, diperlukan lebih banyak referensi.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mencari informasi dan
memperluas wawasan mengenai asuhan keperawatan bayi dengan asfiksia
karena dengan adanya pengetahuan dan wawasan yang luas
mahasiswa akan mampu mengembangkan diri dalam masyarakat dan
memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat mengenai demam dan
faktor- faktor pencetusnya dan bagaimana pencegahan untuk kasus
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai