Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

B DENGAN DIARE DI

RUANG DAHLIA RSUD Dr. TJITROWARDOJO

KELAS B PURWOREJO

DISUSUN OLEH:

SEKAR SULISTYANINGRUM

21087

PROGRAM STUDI DIII


KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB

PURWOREJO TAHUN 2024


Tanggal MRS : 07 Januari 2024

Ruang : Dahlia

No. RM : 0060xxxx

Tanggal Pengkajian : 08 Januari 2024 Jam : 14.45 WIB

I. IDENTITAS
Nama : An. B
Tanggal Lahir : 23 November 2022
Jeis Kelamin : Perempuan
Usia : 13 Bulan

Nama Penanggungjawab : Tn. D


Pendidikan Ayah : DIII
Pekerjaan Ayah : PNS
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Mantenan RT 002/RW 005, Kali Jambe, Bener

II. KELUHAN UTAMA


BAB cair sebanyak 4x/hari, demam disertai kejang

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang dari IGD dengan keluhan BAB cair sebanyak 4x/hari sejak hari jumat. Saat

dikaji ibu pasien mengatakan pasien masih diare 4x/hari dengan konsistensi cair,

berlendir, dan berampas, badan anak teraba hangat disertai kejang 1 kali dipagi hari jam

08.30 < 5 menit dan nafsu makan menurun.

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU

A. PRENATAL
1) Anc : Lebih dari 4x kunjungan selama hamil di rumah sakit
2) Usia Gestasi : 39 minggu
3) Kebutuhan nutrisi saat hamil : Sangat tercukupi
4) Riwayat hospilalisasi : Tidak ada
B. NATAL
1) Tipe melahirkan : Spontan
2) Tempat melahirkan : RS Permata
3) Obat-obatan : Tidak ada
C. POST NATAL
1) Kondisi kesehatan : baik
2) BB Lahir : 2.800 gram
3) TB Lahir : 46 cm

V. RIWAYAT KELUARGA
1) Penyakit yang pernah/sedang diderita oleh keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak punya riwayat penyakit keturunan dan
tidak pernah memiliki penyakit menular lainnya.
2) Genogram

Keterangan :

: Laki laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah
VI. RIWAYAT SOSIAL
1) Yang mengasuh anak dan alsannya : Orang tua dan neneknya, karena
tinggal serumah dan ingin selalu merasa dekat.
2) Pembawaan secara umum : Aktif dan periang
3) Lingkungan rumah : Bersih, aman dan sehat.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1) Diagnosa medis : Diare akut cair (DCA), Kejang demam sederhana
(KDS), dan Obs. Febris
2) Tindakan operasi : Tidak ada
3) Terapi Obat Yang Diberikan:
Nama Obat Dosis Indikasi
Infus DS 1⁄4 400 cc/ 24 Pengganti cairan tubuh saat menjalani
jam dehidrasi
L-Bio 2x1 Sachet Untuk menjaga keseimbangan bakteri baik
dalam saluran pencernaan
Diazepam 4mg (jika Untuk menangani kejang dan melemaskan otot
kejang) yang kaku atau tegang

Ceftriaxone 2x400mg Untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai bagian


tubuh.
Pamol Infus 3x80mg manfaat utama sebagai penghilang nyeri dan
penurun demam
4) Hasil Laboratorium
Nama : An. B
Tanggal terima : 07/01/2024
Jam : 15:17
Alamat : Mantenan RT 002/RW 005, Kali Jambe, Bener
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE
NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.7 g/dL 10.7-13.1 SLS
Leukosit H 18.5 10ˆ3/ul 6.0-17.0 Hidro Dynamic
Hematokrit 36 % 35-43 Calculated
Eritrosit H 5.9 10ˆ6/ul 3.60-5.20 Hidro Dynamic
Trombosit H 472 10ˆ3/ul 150-400 Hidro Dynamic
MCV L 62 fL 74-102 Calculated
MCH L 20 Pg 23-31 Calculated
MCHC 32 g/dL 28-32 Calculated
DIFF COUNT
Netrofil L 37.50 % 50-70 Laser Fc
Limfosit H 53.30 % 25-40 Laser Fc
Monosit 7.80 % 2-8 Laser Fc
Eosinofil L 1.10 % 2.00-4.00 Laser Fc
Basofil 0.30 % 0-1 Laser Fc
TLC H 9.87 10ˆ3/ul 1.00-3.70 Laser Fc
NLR 0.7 Calculated

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1) Persepsi Kesehatan Anak Sejak Lahir
a) Status kesehatan anak sejak lahir : Sehat dan baik
b) Kebiasaan merokok orang tua : Tidak ada
2) Nutrisi Metabolik
a) Pemberian ASI : dari umur 0 – sekarang dan diimbangi dengan sufor,
kekuatan menghisap baik
b) Makanan yang disukai : Biskuit
c) Sebelum sakit pasien sering dan suka minum susu.
Setelah masuk RS pasien nafsu makan dan minum menurun
d) Masalah dikulit : Tidak ada
Orang Tua
Status nutrisi orang tua : Tercukupi
3) Pola Eliminasi
a) Pola defeksi : sebelum sakit pasien BAB 1x sehari dan saat sakit
pasien diare 4x dari hari jumat dengan konsistensi cair
b) Mengganti diapers : ±8 kali/ hari
c) Pola eliminasi urin : Normal seperti
biasanya Orang tua : Tidak ada masalah
4) Aktivitas dan Pola Latihan
a) Rutinitas mandi : sebelum sakit 2x sehari pagi dan sore dibantu oleh
ibu. Setelah sakit pasien hanya di lap menggunakan air hangat
b) Tingkat aktivitas : sebelum sakit pasien sering bermain dengan
keluarga dan tampak aktif. Ketika sakit pasien juga nampak sedikit
aktif dan jarang menangis
c) Persepsi terhadap kekuatan : sebelum sakit kuat, setelah sakit terlihat
lemah
5) Pola Istirahat Tidur
a) Pola istirahat/tidur : tidur siang ±4 jam, tidur malam 9-12 jam.
Terjadi perbedaan pola tidur setelah dan sebelum sakit
b) Posisi tidur : terlentang, miring kanan dan kiri, gerakan tubuh : aktif
Orang tua : Tidak ada masalah
6) Pola Kognitif – Persepsi
a) Respon anak untuk suara : sudah baik dalam merespon suara yang
muncul
b) Kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan : ketika lapar atau
haus anak akan lebih sering menangis
Orang tua : tidak terdapat masalah dengan penglihatan dan pendengaran
7) Persepsi diri – Pola Konsep Diri
a) Status mood : masih belum stabil
8) Pola peran – Hubungan
a) Struktur keluarga : anak pertama. Keluarga terdiri atas bapak, ibu dan
anak
b) Masalah/stessor keluarga : tidak ada masalah
c) Interaksi : sangat baik interaksi dengan keluarga atau lingkungan
dengan sekitarnya.
9) Sexualitas
a) Ibu pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat reproduksi
10) Koping – Pola Toleransi Stress
a) Yang menyebutkan stress pada : ketidaknyamanan dalam tubuhnya
Orang tua : Anak yang bernilai dalam kehidupannya dan semangat
untuk masa depan.
11) Nilai – Pola Keyakinan
Orang tua : Sangat percaya dan yakin kalau anaknya akan segera sembuh
dan sehat kembali
IX. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : compos mentis
2. Tanda – tanda Vital
Nadi : 119x/menit
RR : 35 x/menit
Suhu : 37.8˚C
SpO2 : 99%
3. Ukuran Antroprometri
Berat badan : 8,1 Kg
Panjang badan : 78 cm
LLA : 15 cm
4. Mata
Bersih (iya), sekresi (tidak), sclera (putih), tidak ada kelainan mata
5. Hidung
Kebersihan (ada sedikit kotoran), tidak terdapat sekret
6. Mulut
Kebersihan (bersih), mukosa (tidak ada)
7. Telinga
Fungsi pendengaran (sensitif terhadap suara), kelainan (tidak ada),
kebersihan (bersih)
8. Leher
Kelainan (tidak ada)
9. Dada
Jantung
Inspeksi : tidak terlihat adanya ictus cordis
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi datar (normal)
Auskultasi : tidak ada suara jantung tambahan
Paru – paru
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor (normal)
Auskultasi : tidak terdapat nyeri tekan
10. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat luka dan lesi
Auskultasi : terdapat bising usus
Perkusi : terdengar suara timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
11. Punggung
Kelainan (tidak ada kelainan)
12. Genetalia
Kebersihan (bersih), kateter (tidak), kelainan (tidak ada kelainan)
13. Ekstremitas
Oedema (tidak tampak bengkak dibagain infus), infus (terpasang
disebelah tangan kiri), kelainan (tidak ada)
14. Kulit
Kebersihan (bersih), turgor kulit baik (>3 detik), tidak terdapat lesi,
kelainan (tidak ada), kulit teraba hangat
X. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
1) Pertumbuhan
Ds : Ibu pasien mengatakan BB pasien 8,1 Kg, TB : 78 cm. BB anak
sudah sesuai dengan umurnya
2) Perkembangan
Ds : Ibu pasien mengatakan pasien bisa tengkurap pada umur 4 bulan,
merangkak pada umur 6 bulan, duduk pada umur 8 bulan dan sekarang
sudah bisa berjalan 1 sampai 5 langkah
3) Pelaksanaan
Pemeriksaan BB : 8,1 kg
TB : 78 cm
LLA : 15 cm
LK : 45 cm
LD : 40 cm
Prosedur/Keterampilan Hasil Pengukuran Interpertasi hasil
Pengukuran Berat Badan 8,1 Kg Normal
Pengukuran Tinggi Badan 78 cm Normal
Pengukuran Lingkar Lengan Atas 15 cm Normal
Pengukuran Lingkar Kepala 45 cm Normal
Kecepatan Tumbuh Baik Baik
4) Pelaksanaan KPSP
No Aktivitas Pengkajian Respon Anak Kesimpulan
1 Personal Sosial Mampu bermain sendiri Baik/Normal
dengan di awasi oleh
orang tua yang sudah
kenal, mampu bertatapan
mata dengan orang yang
mengajak bicara
2 Adaptif – Motorik Mampu berusaha untuk Baik/Normal
Kasar berjalan mundur, meski
masih sangat tertatih-tatih
bahkan bisa sampai jatuh.
3 Bahasa Belum mampu paham Baik/Normal
dengan kata – kata
4 Motorik Halus Mampu mulai belajar untuk Baik/Normal
menggenggam pensil atau
alat tulis lain, lalu membuat
coretan acak.
5) Interpretasi
a) Antropometri : hasil pemeriksaan semua tampak normal
b) KSPS : Anak tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan
gangguan perkembangan
XI. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi
8 Ds : Diare Fisiologis; Proses
Januari - Ibu pasien mengatakan (D. 0020) Infeksi
2024 anaknya mengalami
15.00 diare sebanyak 4x/hari
WIB - Ibu pasien mengatakan
diare dengan konsistensi
cair, berlendir dan
berampas
Do :
- Anak tampak rewel
- Turgor kulit >3 detik
- TTV
N : 119x/menit
S : 37.8˚C
RR : 35x/menit
SpO2 : 99%
8 Ds : - Risiko Jatuh Usia ± 2 Tahun
Januari Do : (D. 0143) (Pada Anak);
2024 - Tampak salah satu Kejang
15.00 pengaman tempat tidur
WIB terbuka
- Anak usia 13 bulan
- Kejang 1x < 5 menit
- Skala humpty dumpty
skor 15 (risiko tinggi)
XII.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Diare berhubungan dengan Fisiologis; Proses Infeksi (D. 0020)
2) Risiko Jatuh berhubungan dengan Usia ± 2 Tahun (Pada Anak); Kejang
(D. 0143)

3) INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen diare (I.
(D. 0020) keperawatan diharapkan 03101) Observasi:
diare membaik dengan
1) Identifiksi penyebab
kriteria hasil:
diare
1) Frekuensi BAB
2) Identifikasi riwayat
membaik menjadi
pemberian makan
skala 5
2) Peristaltik usus 3) Monitor warna,
membaik membaik volume, frekuensi, dan
menjadi skala 5 konsistensi tinja
Teraupetik:

1) Berikan asupan
cairan oral
2) Berikan cairan intravna
edukasi
Edukasi:
1) Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
2) Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI
Kolaborasi:
1) Kolaborasi pemberiam
obat

2 Setelah dilakukan tindakan Pencegahan jatuh (I. 14540)


(D. 0143) keperawatan diharapkan Observasi:
tingkat jatuh menurun 1) Identifikasi faktor resiko
dengan kriteria hasil: jatuh
1) Jatuh dari tempat 2) Identifikasi faktor
tidur menurun lingkungan yang
menjadi skala 5 meningkatkan jatuh
2) Pasien tidak 3) Hitung resiko jatuh anak
mengalami jatuh Teraupetik:
1) Orientasikan ruangan
pada pasien dan keluarga
2) Pasang handrall tempat
tidur
3) Tempatkan pasien
berisiko tinggi jatuh
dekat dengan pantauan
perawat
Edukasi:
1) Anjurkan memanggil
perawat jika
membutuhkan bantuan

4) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam No Dx Tindakan/Implementasi Respon Paraf
8 Januari 1 - Memonitor TTV N: Sekar
2024 (D.0020) 119x/menit S :
15.00WIB 37.8˚C
RR : 35x/menit
SpO2 : 99%
15.10 - Memonitor volume, Ds: Ibu pasien Sekar
WIB frekuensi dan mengatakan anaknya
kosistensi feses diare sebanyak 4x/hari,
konsistensi cair berlendir
dan berampas
Do:
- Anak tampak rewel
- Turgor > 3 detik
15.20 - Menganjurkan Ds: Ibu pasien Sekar
WIB maknan porsi kecil mengatakan anaknya
dan secara sering sedikit susah makan,
nafsu makan berkurang
Do:
- Pasien tampak rewel
dan menangis
16.00 - Mengkolaborasikan Ds: Sekar
WIB pemberian obat Do:
(injeksi ceftriaxsone - Injeksi masuk
2x400mg) melalui intravena
16.10 2 - Mengidentifikasi faktor Ds: Ibu pasien Sekar
WIB (D.0143) risiko jatuh mengatakan belum
mengetahui
Do:
- Tidak terpasang salah
satu pagar/pengaman
tempat tidur anak
- Riwayat kejang 1x < 5
menit
- Anak usia 13 bulan
16.15 - Menghitung risiko Ds: Ibu pasien Sekar
WIB jatuh anak mengatakan belum
mengetahui
Do:
- Hasil skala humpty
dumpty skor 15
(risiko tinggi)

16.30 - Mengorientasikan Ds: Keluarga pasien Sekar


WIB ruangan pada mengatakan paham
keluarga pasien terhadap apa yang
dijelaskan terkait risiko
jatuh terhadap pasien
Do:
- Keluarga pasien
tampak mengerti dan
kooperatif
9 Januari 1 - Memonitor TTV N : 138x/menit Sekar
2024 (D.0020) S : 36.7˚C
14.30 RR : 30x/menit
WIB SpO2 : 100%
14.45 - Memonitor warna, Ds: Ibu pasien Sekar
WIB volume, frekuensi dan mengatakan anaknya
kosistensi feses masih diare sebanyak
3x/hari dengan kosistensi
sedikit berampas
Do:
- Feses tampak mulai
kuning
16.00 - Memberikan cairan Pasien diberikan infus DS Sekar
WIB intravena 1⁄
4 400cc/24 jam
17.00 - Menganjurkan Ds: Ibu mengatakan Sekar
WIB melanjutkan bersedia
pemberian ASI Do:
- Tampak menggunakan
sufor
17.10 2 - Memasang handrall Ds: Ibu pasien Sekar
WIB (D.0143) tempat tidur mengatakan paham dan
mengerti
Do:
- Handrall tampak
terpasang kanan dan
kiri
18.30 IB - Mengkolaborasikan Ds: Ibu pasien Sekar
pemberian obat mengatakan bagaimana
diazepam 4mg aturan minunnya
Do:
- Diberikan jika pasien
mengalami kejang
10 Januari 1 - Menganjurkan makanan Ds: Ibu pasien Sekar
2024 (D.0020) porsi kecil dan sering mengatakan anaknya
08.00 secara bertahap sudah mau mulai makan
WIB sedikit – dikit
Do:
- Pasien tampak lebih
cerita dan aktif dari
sebelumnya
08.30 - Memonitor warna, Ds: Ibu pasien Sekar
WIB volume, frekuensi dan mengatakan anaknya
kosistensi feses sudah tidak diare lagi
Do:
- Pasien tampak
membaik
- Mukosa bibir lembab
10.00 - Memonitor TTV N : 140x/menit Sekar
WIB S : 36.2˚C
RR : 30x/menit
SpO2 : 98%
11.00 - Mengkolaborasikan Ds: Sekar
WIB pemberian obat Do:
(injeksi ceftriaxsone - Injeksi masuk
2x400mg) melalui intravena
11.05 2 - Menganjurkan Ds: Keluarga pasien Sekar
(D.0143) memanggil perawat mengatakan mengerti
jika membutuhkan Do:
bantuan - Keluarga pasien
tampak kooperatif
11.15 - Mengidentifikasi Ds: Ibu pasien Sekar
WIB faktor risiko jatuh mengatakan sudah
mengetahui
Do:
- Terpasang kedua
pagar/pengaman tempat
tidur anak
- Pasien sudah tidak
kejang
- Anak usia 13 bulan

5) EVALUASI
Tgl/Jam No Dx Perkembangan SOAP Paraf
8 1 S: Sekar
Januari (D.0020) - Ibu pasien mengatakan anaknya masih
2024 diare
21.00 - Ibu pasien mengatakan diare sebanyak
WIB 4x/hari dengan konsistensi
cair,berlendir dan berampas
O:
- Pasien tmpak rewel dan lemas
- Mukosa bibir kering
- TTV
N : 119x/menit
S : 37.8˚C
RR : 35x/menit
SpO2 : 99%
A: Masalah keperawatan diare berhubungan
dengan proses infeksi (D.0020) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor warna, frekuensi, dan
konsistensi feses
- Berikan cairan intravena
- Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
2 S: Sekar
(D.0143) - Ibu pasien mengatakan belum
mengetahui faktor risiko jatuh dan cara
menghitung faktornya
O:
- Tidak terpasang salah satu
pagar/pengaman tempat tidur anak
- Kejang 1x < 5 menit
- Anak usia 13 bulan
- Hasil skala humpty dumpty skor 15
(risiko tinggi)
A : Masalah keperawatan Risiko Jatuh
berhubungan dengan Usia ± 2 Tahun (Pada
Anak); Kejang (D. 0143) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pasang handrall tempat tidur
- Kolaborasikan pemberian obat
Diazepam (diberikan saat pasien kejang
dan suhu ± 37OC )
9 1 S: Sekar
Januari (D.0020) - Ibu pasien mengatakan anaknya masih
2024 diare sebanyak 3x/hari
21.00 O:
WIB - Pasien tampak lemas
- Mukosa bibir kering
- TTV
N : 138x/menit
S : 36.7˚C
RR : 30x/menit
SpO2 : 100%
A : Masalah keperawatan diare berhubungan
dengan proses infeksi (D.0020) belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara betahap
- Monitor TTV
- Kolaborasikan pemberian obat
2 S: Sekar
(D.0143) - Ibu pasien mengatkan bersedia
dilakukan tindakan keperawatan
O:
- Handrall tampak terpasang kanan dan
kiri
- Diberikan obat Diazepam jika pasien
mengalami kejang
A : Risiko Jatuh berhubungan dengan Usia ± 2
Tahun (Pada Anak); Kejang (D. 0143)
teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

- Anjurkan memanggil perawat jika


membutuhkan bantuan
- Identifikasi faktor risiko jatuh
10 1 S: Sekar
Januari (D.0020 - Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
2024 tidak mengalami diare lagi
14.00 - Ibu pasien mengatakan nafsu makan
WIB sudah mulai meningkat
O:
- Pasien tampak membaik dari
sebelumnya
- Pasien tampak aktif
- Mukosa bibir lembab
- TTV
N : 140x/menit
S : 36.2˚C
RR : 30x/menit
SpO2 : 98%
A : Masalah keperawatan diare berhubungan
dengan proses infeksi (D.0020) teratasi
sebagian
P : Hentikan Intervensi
- Pasien pulang
2 S: Sekar
(D.0143) - Ibu pasien mengatakan anaknya sudah
lebih membaik dari sebelumnya
O:
- Terpasang handrall kanan dan kiri
tempat tidur
- Pasien sudah tidak mengalami kejang
A : Risiko Jatuh berhubungan dengan Usia ± 2
Tahun (Pada Anak); Kejang (D. 0143) teratasi
P : Hentikan Intervensi
- Pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai