Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK R (USIA 1 TAHUN 3 bulan ) DENGAN

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT


BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG PERAWATAN
MELATI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan anak

Disusun Oleh:
Nama : muhamad ardi lazuardi
NPM : 214121145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK A (USIA 1 TAHUN 3 BULAN)
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN AKIBAT
BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG PERAWATAN
MELATI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

RS/ RUANGAN TGL : NILAI TGL : NILAI Rata-rata


Paraf CI Paraf Dosen

1. IDENTITAS DAN PENGENALAN KLIEN


A. Identitas Klien
Nama Pasien : An. R
Alamat Pasien : Gg. Galanggang Batujajar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Ruang Rawat : Ruang Melati
Tanggal dirawat : 30 Desember 2021
Tanggal dikaji : 31 Desember 2021
No.RM : 00614983
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 30 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta

2. KELUHAN SAAT MASUK RS


Ibu klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit, klien panas badan sejak 3 hari yang
lalu, panas dirasakan naik turun, keluhan disertai batuk, dahak sulit dikeluarkan , pilek,
mual tanpa muntah, BAB cair 3x berlendir tanpa disertai darah 1 hari sebelum masuk
rumah sakit.
3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG (PQRST dari keluhan utama)
Ibu mengatakan anak batuk berdahak disertai sesak nafas, batuk terjadi berulang-ulang,
keluhan terasa menetap pada daerah tenggorokkan dan dada, skala 2 dari 0-5, keluhan
terlihat ketika anak istirahat.

4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Ibu mengatakan anak blum pernah dirawat di rumah sakit

5. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN (diisi untuk usia anak < 2 tahun)
a. Prenatal
1) HPHT : 10 April 2019
2) Kehamilan : Kedua
3) Penerimaan kehamilan : Kehamilan yang diharapkan
4) Kesehatan ibu selama mengandung : Tidak ada masalah Kesehatan yang
dialami selama kehamilan
5) Gizi ibu selama mengandung : Asupan nutrisi yang ibu konsumsi baik,
minum vitamin dan kalsium sesuai
dengan anjuran bidan yang menangani
selama kontrol kehamilan.
6) Makanan yang dipantang : Tidak ada
7) Penambahan BB selama hamil : 11 Kg
8) Masalah selama kehamilan : Tidak ada masalah yang dialami
9) Penyakit kehamilan : Tidak ada penyakit yang dialami
10) Imunisasi TT : Usia kehamilan 28 minggu
11) Pemeriksaan kehamilan : Bidan
12) Penggunaan obat-obatan : Folic acid, Kalsium
b. Natal
1) Tempat melahirkan : Bidan praktik
2) Jenis persalinan : Normal
3) Lama persalinan : 2 Jam
4) Penolong persalinan : Bidan
5) BB waktu lahir : 2.900 gr
6) TB waktu lahir : 49 cm
7) Posisi janin waktu lahir : Normal
8) Cara untuk memudahkan persalinan : Tidak ada
9) Komplikasi waktu lahir : Tidak ada
c. Post natal (Neonatal)
1) Kondisi bayi : Normal
2) APGAR score : 1 menit 9, 5 menit 10
3) Pengeluaran mekonium : 24 jam

6. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (sampai usia 72 bulan)


a. Pertumbuhan
1) Tinggi badan : 83 cm
2) Berat badan : 10,5 Kg
3) Lingkar kepala : 45 cm
4) Lingkar dada : 50 cm
5) Lingkar lengan atas : 14 cm
b. Perkembangan
1) Motorik halus
Anak sudah bisa memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk,
menggelindingkan bola ke arah sasaran.
2) Motorik kasar
Anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan.
3) Kemampuan berbahasa
Anak sudah dapat menyebutkan kata lebih dari 3 kata.
4) Perkembangan sosial
Anak sudah belajar makan dan minum sendiri, dan bertepuk tangan.

7. RIWAYAT IMUNISASI
a. Jenis Imunisasi dasar/ulang

Hepatitis B 1 2 3 4 PCV 1 2 3
Polio 0 1 2 3 Rotavirus 1 2 3(p)
BCG 1 Influenza 1
DTP 1 2 3 MR/MMR 2
HiB 1 2 3 Lainnya

b. Kapan dan dimana diberikan


Vaksin Hepatitis B diberikan saat baru lahir, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan di bidan.
Polio diberikan pada saat usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan di bidan
BCG diberikan pada saat usia 1 bulan di bidan.
DTP diberikan pada saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan di bidan.
HiB diberikan pada saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan di bidan.
8. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (GENOGRAM)

9. MENTAL PSIKOLOGIS
a. Pola interaksi
Klien berinteraksi dengan orang tuanya dengan baik, namun klien terlihat rewel, sering
menangis ketika bertemu dengan orang lain seperti dokter dan perawat.
b. Pola kognitif
Klien sedang tertarik meniru berbagai hal yang biasa dilakukan ibu atau orang
terdekatnya.
c. Pola emosi
Emosi klien stabil terkadang menangis, tertawa sesuai dengan kondisinya.
d. Konsep diri
Klien merupakan anak kedua dari dua bersaudara, klien berusia 1 tahun 3 bulan
e. Pola pertahanan keluarga
Pertahanan anak dalam menghadapi masalah saat ini dekat dengan keluarganya
terutama ibu dan ayahnya.

10. SOSIAL
a. Kultural
Kedua orang tua klien merupakan suku Sunda dan menganut kultur dan tradisi
Sunda.
b. Pola interaksi
Klien terlihat rewel, sering menangis ketika bertemu dengan orang lain seperti dokter
dan perawat.
c. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah kebersihan, lingkungan rumah aman dari berbagai ancaman
terhadap anak, keselamatan anak, ventilasi baik, letak barang-barang mencukupi
tidak terlalu padat, sehingga ada ruang untuk anak bermain di rumah.

11. SPIRITUAL
a. Anak
Support system anak dalam menghadapi sakitnya adalah kedua orang tuanya.
b. Orang tua
Orang tua menganut agama Islam, dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama
yang dianutnya. Dalam menghadapi masalah pada anak, orang tua selalu berdo’a
agar anak segera sembuh.

12. REAKSI HOSPITALISASI


Ibu mengatakan selama dirawat di rumah sakit anak menjadi rewel, sering menangis
ketika bertemu dengan orang lain seperti dokter dan perawat.

13. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI


NO Aktivitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit
1 Pola Makan/Minum
a. Makan
- Jenis Nasi, lauk, dan sayur Bubur, Ayam, sayur
- Frekuensi 3 Kali sehari 1 porsi 3 Kali sehari ½ porsi
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak nafsu makan
Tidak ada Tidak ada
- Diet
b. Minum
Air putih, ASI Air putih, ASI
- Jenis 3-4 gelas sehari 3-4 gelas sehari
- Frekuensi Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x/hari Belum BAB
- Konsistensi Padat, Kuning -
- Keluhan Tidak ada Tidak Ada
b. BAK
- Frekuensi 9x/hari 7-8x/hari
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
Tidak ada Tidak ada
- Keluhan
3 Istirahat dan Tidur
a. Tidur Malam
- Frekuensi 9 Jam 7 Jam
- Keluhan Tidak ada Sering terbangun
b. Tidur Siang
- Frekuensi 3 Jam 3 Jam
- Keluhan Tidak ada Sering menangis

4 Personal Hygiene
- Mandi 2 kali sehari Belum mandi
- Cuci rambut 2 kali sehari Belum cuci rambut
- Gosok gigi 2 kali sehari Belum gosok gigi
1 kali / minggu Belum potong kuku
- Potong kuku
5 Pola Aktivitas
- Olah Raga Berjalan-jalan Tidak olah raga
- Bermain Menaiki dan menuruni Tidak bermain
tangga dengan
berpengangan pada orang
lain atau sisi tangga. Belajar
berlari.

14. PENGKAJIAN FISIK


a. Tanda Vital
TD :-
N : 115
S : 37,7OC
R : 33 x/menit
Sp02 : 96%
Skala nyeri : 0 dengan FLACC (0-10)
b. Antropometri
BB : 10,5 Kg
TB : 83 cm
Status Gizi : BB/ U = 10,5 : 18 = 0,58 dalam kategori normal berada pada rentang
-2 sampai +1 SD.
c. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1) Kepala
Bentuk kepala bulat dan simetris, normocephal, rambut dan kulit kepala
sedikit berminyak, tidak ada lesi, tidak terdapat tanda-tanda trauma, distribusi
rambut merata, warna rambut coklat, kualitas rambut kuat, tidak ada tanda
kehilangan rambut, palpasi fontanel anterior-posterior sudah menutup.
2) Wajah
Wajah simetris, tidak terlihat terlihat adanya pembengkakan di area wajah.
3) Mata
Kedua mata simetris, conjungtiva merah muda, sclera berwarna putih, kedua
mata tampak bersih, refleks pupil baik saat diberi cahaya pupil mengecil,
kemampuan melihat normal klien dapat mengikuti arahan tangan perawat
saat dilakukan pengkajian, klien tidak menggunakan alat bantu melihat,
4) Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, kedua pinna sejajar dengan ujung
mata, tidak ada serumen, tidak ada lesi atau benjolan, tidak ada gangguan
pendengaran saat dilakukan pengkajian pasien bisa mendengar dengan baik,
tidak ditemukan nyeri tekan.
5) Hidung
Simetris kiri dan kanan, terdapat sedikit sekret, tidak ada polip, tidak terlihat
adanya PCH, tidak ada epistaksis, penciuman normal klien dapat
menyebutkan wangi parfume buah jeruk dengan benar, tidak terdapat nyeri
tekan area sinus.
6) Leher
ROM normal klien dapat menggerakan kepala ke berbagai arah, tidak
terdapat pembesaran KGB, tidak terlihat adanya tumor sternomastoid, tidak
ditemukan goiter, leher normal, JVP < 3 cm, refleks menelan klien normal,
tidak terdapat nyeri tekan di area preaurikuler, aurikuler posterior,
submandibula dan area klavikula.
7) Mulut dan Kerongkongan
Mukosa bibir lembab, klien tampak batuk disertai dahak, warna bibir merah
muda, tidak tampak lesi, tidak ditemukan labiopalatoskizis, area mulut bersih,
jumlah gigi 8 buah, palatum tidak terlihat celah, tonsil tidak terdapat
pembengkakan, saat mengatakan ‘aah’ ovula bergetar.
8) Dada
Bentuk dada normal chest, klien tampak batuk disertai dahak, pernapasan
cepat, dada simeteris, tidak ditemukan retraksi intercosta, pengembangan
kedua dinding tidak ada yang tertinggal, pergerakan dada teraba semua area
paru, pada saat diperkusi area kanan paru intercostal space (ICS) terdengar
redup, area paru kiri terdengar suara redup pada ICS 1-2, pada bagian dada
saat di perkusi ICS 3-5 terdengar dulness, bunyi jantung S1 dan S2 reguler,
tidak terdenga bunyi jantung tambahan, pada pemeriksaan paru-paru,
ditemukan suara napas ronchi di area paru.
9) Perut
Bentuk abdomen simetris ditandai dengan umbilikus berada di tengah, kulit
lembab, tidak terlihat adanya otot bantu diafragma saat bernapas, tbising
usus 12x/ menit, tidak terlihat adanya distensi abdomen, tidak terdapat
pembesaran hari dan limpa, perkusi abdomen kuadran 1 dan 3 terdengar
timpani, kuadran 2 terdapat hati dan 4 terdapat kolon sigmoid terdengar
pekak, saat dilakukan perkusi hepar terdengar dulnes di mulai ICS 6 hingga
ICS 10 garis mid klavikula, tidak terdapat nyeri tekan.
10) Punggung
Struktur punggung melengkung, tidak terlihat adanya skeliosis, lordosis
maupun kiposis, punggung dapat melakukan mobilitas dengan baik seperti
membungkuk, tidak terdapat nyeri tekan diarea punggung.
11) Genitalia
Ada scrotum dan testis, tidak terdapat pembengkakan, tidak ada lesi, tidak
terlihat adanya preputium, lokasi uretra berada ditengah, belum sirkumsisi,
tidak ditemukan adanya hipospadia dan hidrokel.
12) Anus
Anus intact, tidak ditemukan adanya keluhan hemoroid, tidak terlihat adanya
perdarahan.
13) Ekstremitas
Bentuk kedua tangan simetris, kuku tampak pucat, jumlah jari lengkap ada 5
jari di tangan kanan dan 5 jari di tangan kiri, pada tangan sebelah kiri
terpasang infus akral hangat, ROM baik dapat melakukan refleksi, ekstensi,
abduksi, adduksi, rotasi pada bagian tangan kanan dan tangan kiri, CRT < 2
detik, tidak ada penurunan kekuatan otot, kekuatan otot 5|5.
Bentuk kedua kaki simetris, jumlah jari lengkap ada 5 jari dikaki kanan dan 5
dikaki kiri, tidak terdapat varises ataupun edema, akral hangat, ROM baik
dapat melakukan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi, CRT < 2 detik,
kekuatan otot 5|5.
14) Kuku dan kulit
Warna kulit sawo matang, tidak tampak adanya lesi dan nodul kondisi kuku
bersih, turgor kulit kembali < 2 detik, CRT < 2 detik, keadaan kulit lembab,
akral hangat.

15. DIAGNOSA MEDIS


Bronkhopneumonia + Asma Bronkhial

16. TERAPI MEDIS

Nama : An.R
No.RM : 651938
Umur : 1 tahun 3 bulan
Nama Obat Cara Pemberian Dosis Indikasi

Infuse Asering IV 25 cc/jam Dehidrasi (syok hipovolemik dan


asidosis) pada kondisi:
gastroenteriis akut, demam
berdarah dengue (DHF), luka
bakar, syok hemoragik,
dehidrasi berat, trauma
Ampicilin IV 4 x 500 mg Obat antibiotik yang digunakan
untuk mengatasi infeksi bakteri
pada berbagai bagian tubuh,
seperti saluran pernapasan,
saluran pencernaan, saluran
kemih, kelamin, telinga, dan
jantung.
Gentamicin IV 1 x 60 mg Golongan antibiotik
aminoglikosida. Obat ini bekerja
dengan cara mengganggu
proses produksi protein yang
dibutuhkan untuk membangun
dinding sel bakteri.
Paracetamol IV 100 mg 4-5 jam Obat analgesik non-opiat yang
berfungsi untuk meredakan
nyeri dan menurunkan demam.
Rhinos Drop 1 x 0,8 ml Obat yang bermanfaat untuk
meredakan gejala rhinitis alergi,
seperti bersin, rasa gatal pada
hidung, hidung berair, dan
hidung tersumbat.
Ambroxol 3 x 1/3 cth Obat untuk meredakan batuk
berdahak akibat beberapa
kondisi, seperti bronkitis atau
emfisema. Pada kondisi batuk
berdahak yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, maka
penggunaan ambroxol bisa
dikombinasikan dengan
antibiotik.

O2 Nasal 2 Lpm Terapi oksigen secara umum


adalah hipoksia, yang ditandai
dengan PaO2 < 60 mmHg dan
SaO2 < 90%, yang dapat
ditentukan dari pemeriksaan
analisa gas darah maupun pulse
oximetry
Ventolin Nebulizer 1 mg Salbutamol bekerja dengan
mengendurkan otot-otot saluran
udara ke paru-paru, sehingga
lebih mudah bernapas.
Salbutamol digunakan untuk
meredakan gejala asma dan
penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK), seperti batuk, napas
yang berbunyi tinggi (mengi),
dan sesak napas.
Ruang : Melati
17. PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP MASALAH KESEHATAN ANAK
Ibu klien mengatakan tidak tahu tentang bagaimana penanganan anak ketika
mengalami batuk berdahak.

18. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Nama : An.R
No.RM : 651938
Umur : 1 tahun 3 bulan
Ruang : Melati
Hasil : Pemeriksaan Laboratorium

Tgl Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan


Rujukan
30-12-2021 Hematologi
Hemoglobin 12.8 g/dl 12,8- 16,8 Normal
Eritrosit 4.6 
10 6/uL 4.0- 5.5 Normal
Leukosit 25.63  4.5- 13.0 Naik
10 3/uL
Hematokrit 36.1 33.0- 45.0 Normal
%
Trombosit 383  154-442 Normal
10 3/uL
MCV,MCH,MCHC
MCV
78.0 fl 74.0-102.0 Normal
MCH
27.6 Pq 23.0-31.0 Normal
MCHC
35.5 g/dl 32.0- 36.0 Normal
RDW
12.3 % 10.0- 16.0 Normal
Hitung jenis
Basofil
0.3 % 0.0-1.0 Naik
Eosinofil
0.0 % 1.0-4.0 Turun
Segmen
74.9 % 50.0-80.0 Normal
Limfosit
17.2 % 25.0-50.0 Turun
Monosit
7.6 4.0-8.0 Normal
NLR
4.35
Tgl Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
Rujukan
1-1 -2022 Hematologi
Hemoglobin 11.7 g/dl 12,8- 16,8 Turun
Eritrosit 4.3 
10 6/uL 4.0- 5.5 Normal
Leukosit 11.32 4.5- 13.0 Normal
103/uL
Hematokrit 33.8 33.0- 45.0 Normal
%
Trombosit 455 154-442 Naik
103/uL
MCV,MCH,MCHC
MCV
79.2 fl 74.0-102.0 Normal
MCH
27.4 Pq 23.0-31.0 Normal
MCHC
34.6 g/dl 32.0- 36.0 Normal
RDW
12.1 % 10.0- 16.0 Normal
Hitung jenis
Basofil
0.2 % 0.0-1.0 Naik
Eosinofil
2.1 % 1.0-4.0 Normal
Segmen
32.3 % 50.0-80.0 Turun
Limfosit
56.4 % 25.0-50.0 Naik
Monosit
9.0 4.0-8.0 Normal
NLR
0.57

19. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN


No Data Etiologi Problem
1. DS : Virus, jamur, bakteri, protozoa Bersihan Jalan
 Ibu mengatakan anak
Napas Tidak
batuk berdahak
disertai sesak nafas, Masuk alveoli Efektif
 Batuk terjadi
berulang-ulang, D.0001
 Keluhan terasa
menetap pada daerah Kongesti (4-2 jam) eksudat dan seruos
tenggorokkan dan masuk alveoli (SDKI, Hal 18)
dada,
 Skala 2 dari 0-5, (PPNI, 2016)
 Keluhan terlihat ketika
Hepatitis merah (48 jam) paru-paru
anak istirahat.
tampak merah dan bergranula karena
 Ibu mengatakan tidak
SDM dan leukosit DMN mengisi alveoli
mengerti penanganan
batuk berdahak pada
anak
Hepatitis kelabu (3-8hari) paru-paru
tampak kelabu karena leukosit dan fibrin
DO : mengalami konsulidasi didalam alveoli
 Tanda-tanda vital
N : 115
S : 37,7OC
R : 36 x/menit Konsulidasi jaringan paru
Sp02 : 96%
 Klien tampak batuk
disertai dahak
 Area paru kanan dan Compliace paru menurun
kiri redup saat
diauskultasi
 Suara napas
tambahan ronchi Sputum Kental
 Pernapasan cepat

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Padila (2013) dalam (Wulandari, 2016)

2. Ds : - Virus, jamur, bakteri, protozoa, benda Hipertermia


Do : asing
 Tanda-tanda vital D.0130
N : 115
S : 37,7OC Invasi saluran pernapasan atas (SDKI, Hal.284)
R : 33 x/menit
Sp02 : 96%
 Leukosit 25.63 10  (PPNI, 2016)
3/uL Infeksi saluran napas atas
 Akral hangat

Peradangan

Peningkatan suhu tubuh


Hipertermia

Padila (2013) dalam (Wulandari, 2016)

3. DS : Virus, jamur, bakteri, protozoa, benda Ansietas


 Ibu mengatakan asing
selama dirawat di D.0080
rumah sakit anak
menjadi rewel, sering Invasu saluran pernapasan atas (SDKI, Hal.180)
menangis ketika
bertemu dengan orang (PPNI, 2016)
lain seperti dokter dan
perawat. Dirawat dirumah sakit
 Ibu mengatakan tidur
malam sering
terbangun
Dilakukan prosedur pengobatan
 Ibu mengatakan siang
hari sering menangis

DO : Ansietas
 Klien terlihat rewel,
sering menangis ketika (Nurarif dan Kusuma, 2015)
bertemu dengan orang
lain seperti dokter dan
perawat.

20. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001).
b. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit infeksi (D.0130).
c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D.0080)

21. INTERVENSI KEPERAWATAN

Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi Rasional


Keperawatan Keperawatan Keperawatan Indonesia
Indonesia (SDKI) Indonesia (SLKI) (SIKI)
Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
tidak efektif tindakan asuhan Observasi Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 1. Monitor pola napas 1. Mengetahui tanda dan
hipersekresi jalan napas 1x24 jam, bersihan (frekuensi, kedalaman, gejala awal pola nafas
jalan napas meningkat, usaha napas) tidak efektif
D.0001 dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas 2. Mengetahui adanya
(SDKI, Hal 18) 1. Batuk efektif tambahan (gurgling, sumbatan pada jalan nafas
(PPNI, 2016) meningkat mengi, wheezing, dan perkembangan status
Awal Target ronkhi kering) kesehatan pasien
2 4 3. Monitor sputum 3. Mengetahui produksi
Keterangan : (jumlah, warna, aroma) sputum yang dihasilkan
1 = Menurun dan untuk menegakkan
2 = Cukup menurun Terapeutik diagnose
3 = Sedang 4. Posisikan semi-Fowler Terapeutik
4 = Cukup meningkat atau Fowler 4. Memberikan posisi yang
5 = Meningkat 5. Berikan minum hangat nyaman untuk pasien,
6. Lakukan fisioterapi mengurangi sesak nafas
2. Pola napas dada, jika perlu 5. Membantu mengencerkan
membaik 7. Lakukan penghisapan produksi sputum
Awal Target lendir kurang dari 15 6. Membantu untuk
2 4 detik mengeluarkan produksi
Keterangan : 8. Berikan oksigen, jika sputum
1 = Memburuk perlu 7. Membantu untuk
2 = Cukup memburuk mengeluarkan lendir yang
3 = Sedang Edukasi menghalangi bersihanan
4 = Cukup membaik 9. Anjurkan asupan cairan jalan napas
5 = Membaik 2000 ml/hari, jika tidak 8. Memberikan tambahan
kontraindikasi oksigen dan mengurangi
10. Ajarkan teknik batuk perburukan keadaan
3. Produksi sputum
efektif Edukasi
menurun
9. Mencukupi jumlah
Awal Target
Kolaborasi kebutuhan cairan klien
3 5
11. Kolaborasi pemberian untuk mencegah dehidrasi
Keterangan : 10. Memudahkan pasien untuk
1 = Meningkat bronkodilator,
ekpektoran, mukolitik, dapat mengeluarkan
2 = Cukup meningkat sputum
3 = Sedang jika perlu
Kolaborasi
4 = Cukup menurun 11. Mengencerkan sputum
5 = Menurun (PPNI, 2018)
(SIKI, Hal 187) sehingga melancarkan
saluran pernafasan
(PPNI, 2018)
(SLKI, Hal 18) (Chrishartanti, 2020)
Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia Manajemen Hipertermia
berhubungan dengan tindakan asuhan Observasi Observasi
proses penyakit infeksi keperawatan selama 1 1. Monitor suhu tubuh 1. Untuk mengetahui tanda-
x 24 jam, termoregulasi 2. Monitor kadar elektrolit tanda peningkatan suhu
D.0130 membaik dengan 3. Monitor haluaran cairan tubuh klien
(SDKI, Hal.284) kriteria hasil: 4. Monitor komplikasi 2. Untuk mengetahui
(PPNI, 2016) 1. Suhu tubuh akibat hipertermia keseimbangan elektrolit klien
membaik 3. Untuk mengetahui
memonitor outpt klien
Awal Target Terapeutik menghindari dehidrasi
3 5 5. Sediakan lingkungan 4. Untuk mencegah terjadinya
Keterangan : yang dingin komplikasi seperti dehidarasi
1 = Memburuk 6. Longgarkan atau
2 = Cukup memburuk lepaskan pakaian Terapeutik
3 = Sedang 7. Basahi dan kipasi 5. Membantu menstabilkan
4 = Cukup membaik permukaan tubuh suhu tubuh
5 = Membaik 8. Berikan cairan per oral 6. Membantu menstabilkan
9. Lakukan pendinginan suhu tubuh dengan
(PPNI, 2018) eksternal dengan mengurangi evaporasi
(SLKI, Hal 129) kompres hangat 7. Menurunkan suhu tubuh
dengan terapi non
Edukasi farmakologis
10. Anjurkan tirah baring 8. Menjaga keseimbangan
cairan klien
Kolaborasi 9. Menurunkan suhu tubuh
11. Kolaborasi pemberian dengan terapi non
cairan dan elektrolit farmakologis
intravena, jika perlu
Edukasi
(PPNI, 2018) 10.Untuk mencegah komplikasi
(SIKI, Hal 181)
(Anisa, 2019) Kolaborasi
11.Untuk memenuhi kebutuhan
Regulasi Temperatur cairan klien.
Observasi
12. Monitor tekanan Regulasi Temperatur
darah, frekuensi Observasi
pernapasan, nadi 12. Untuk mengetahui tekanan
13. Monitor dan catat darah, frekuensi
tanda dan gejala pernapasan dan nadi
hipotermi atau 13. Untuk mengidentifikasi jika
hipertermi terjadi peningkatan atau
penurunun suhu tubuh
Terapeutik
14. Sesuaikan suhu Terapeutik
lingkungan dengan 14. Untuk membantu
kebutuhan pasien mengurangi suhu tubuh
klien
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian Kolaborasi
antipiretik 15. Antipiretik bertujuan untuk
mengurangi gejala demam
PPNI, 2018) klien.
(SIKI, Hal 388)
(Indah, 2019)

Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Teknik Distraksi Teknik Distraksi


dengan krisis tindakan asuhan Observasi Observasi
situasional keperawatan selama 1 1. Identifikasi pilihan 1. Untuk mengidentifikasi
x 24 jam, tingkat distraksi yang distraksi yang sesuai
D.0080 ansietas membaik diinginkan dengan kebutuhan
(SDKI, Hal.180) dengan kriteria hasil: klien
(PPNI, 2016) 1. Perilaku gelisah Terapeutik Terapeutik
menurun 2. Gunakan Teknik 2. Bermain merupakan
Awal Target distraksi bermain Teknik distraksi untuk
3 5 anak yang bisa
Keterangan : Edukasi mengurangi stress dan
1 = Meningkat 3. Jelaskan manfaat dan reaksi hospitalisasi
2 = Cukup meningkat jenis distraksi bagi anak.
3 = Sedang panca indera (misal
4 = Cukup menurun music, penghitungan, Edukasi
5 = Menurun televisi, baca, 3. Untuk memberikan
video/permainan informasi terhadap
2. Pola tidur membaik genggam keluarga mengenai
Awal Target 4. Anjurkan tujuan dari distraksi
3 5 menggunakan teknik yang akan dilakukan.
Keterangan : sesuai dengan tingkat 4. Untuk memberikan
1 = Memburuk energi, kemampuan, terapi non farmakologis
2 = Cukup memburuk usia, tingkat sesuai dengan tingkat
3 = Sedang perkembangan. perkembangan dan
4 = Cukup membaik 5. Anjurkan berlatih kemampuan klien.
5 = Membaik Teknik distraksi 5. Untuk memberikan
berlatih Teknik distraksi
(PPNI, 2018) PPNI, 2018)
(SLKI, Hal 133) (SIKI, Hal 412) (Yastiti, 2020)
4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TANDA-TANGAN
DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
NAMA JELAS

1 2 3 4 5

Bersihan jalan napas tidak 31 Desember S:


efektif berhubungan 2021 Memonitor pola napas (frekuensi,  Ibu mengatakan anak batuk Ardi
dengan hipersekresi jalan 14.00 WIB kedalaman, usaha napas) berdahak disertai sesak nafas
napas Respon : berkurang,
Respirasi 33 x/menit, pola napas  Batuk berulang-ulang tapi tidak
normal terlalu sering,
 Keluhan daerah tenggorokkan dan
14.15 WIB Memonitor bunyi napas tambahan dada berkurang
Respon :  Skala 1 dari 0-5,
Bunyi napas ronkhi di area paru  Anak bisa berisitrahat tidur malam
dan siang
 Ibu mengatakan mengerti
Memberikan minum hangat penanganan batuk berdahak pada
15.30 WIB anak
Respon :
Klien minum air hangat 1 gelas

O:
Memberikan Pendidikan  Tanda-tanda vital
17.00 WIB Kesehatan tentang teknik batuk N: 115
efektif S: 37,7OC
Respon : R: 33 x/menit
Ibu klien mengikuti penkes Sp02: 97%
dengan antusias, dan mengerti  Klien batuk disertai dahak
tentang penkes yang dijelaskan  Area paru diauskultasi resonan
perawat.  Suara napas tambahan ronchi
 Pola napas normal

A : Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak


17.00 WIB Kolaborasi pemberian obat
ambroxol 1 cth dan memberikan Efektif belum teratasi
obat ampicillin 1 x 500mg secara
IV. P: Intervensi dilanjutkan

1. Monitor pola napas (frekuensi,


kedalaman, usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
(gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
kering)
5. Berikan minum hangat
11. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekpektoran, mukolitik
Hipertermia berhubungan 31 Desember Memonitor suhu tubuh S: -
dengan proses penyakit 2021 Respon : O: ardi
infeksi 14.30 WIB Suhu tubuh 36,8  Tanda-tanda vital
N : 110
15.00 WIB Memberikan cairan per oral S : 36,8OC
Respon : R : 33 x/menit
Klien minum air putih 200 ml Sp02: 96%
 Akral hangat
16.00 WIB Melakukan pendinginan eksternal
dengan kompres hangat A : Masalah hipertermia sudah teratasi
Respon : P : Intervensi dihentikan
Klien tampak kooperatif dilakukan
kompres dengan air hangat

Menganjurkan tirah baring dan


16.30 WIB memberikan pendidikan
Kesehatan kompres hangat
Respon :
Ibu klien kooperatif dan mengerti
dengan penkes yang diberikan
perawat

Kolaborasi untuk memberikan


18.00 WIB antipiretik paracetamol 100mg per
IV 4-5 jam
Respon :
Tidak ada tanda-tanda alergi
pemberian obat paracetamol.
Ansietas berhubungan 1 januari 2022 Mengidentifikasi pilihan distraksi S:
dengan krisis situasional 08.30 WIB yang diinginkan  Ibu mengatakan anak tidak terlalu Ardi
Respon : rewel, dan tidak sering menangis
O:
Melakukan teknik distraksi dengan
 Anak terlihat senang
terapi bermain
Respon :  Anak antusias mengikuti permainan
yang dilakukan Bersama perawat

A: Masalah ansietas teratasi

P: Intervensi dihentikan pasien pulang


5. CATATAN PERKEMBANGAN

TANDA-TANGAN
DIAGNOSA TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA JELAS

1 2 3 4

Bersihan jalan napas tidak 1 januari 2021 S:


efektif berhubungan  Ibu mengatakan anak batuk berdahak disertai sesak nafas tidak ada Ardi
dengan hipersekresi jalan  Keluhan daerah tenggorokkan dan dada sudah tidak ada
napas  Skala 0 dari 0-5,
 Anak bisa berisitrahat tidur malam dan siang
 Ibu mengatakan mengerti penanganan batuk berdahak pada anak

O:
 Tanda-tanda vital
N: 115
S: 36,8OC
R: 28 x/menit
Sp02: 98%
 Tidak tampak adanya batuk
 Area paru diauskultasi resonan
 Suara napas ronchi tidak ada
 Pola napas normal

A : Masalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif teratasi


P: Intervensi dihentikan pasien pulang

Hipertermia berhubungan 1 januari 2022 S: -


dengan proses penyakit O: Ardi
infeksi  Tanda-tanda vital
N : 110
S : 36,8OC
R : 28 x/menit
Sp02: 97%
 Leukosit 11.32 10  3/uL
 Akral hangat
A : Masalah hipertermia teratasi
P : Intervensi dihentikan pasien pulang

Ansietas berhubungan 1 januari 2022 S:


dengan krisis situasional  Ibu mengatakan anak tidak terlalu rewel, dan tidak sering menangis Ardi
O:
 Anak terlihat senang
 Anak antusias mengikuti permainan yang dilakukan Bersama perawat

A: Masalah ansietas teratasi


P: Intervensi dihentikan pasien pulang
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, K. D. (2019). Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada Anak dengan
Hipertermia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Indonesia : , 122-126.

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi
1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai