Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT

TERHADAP KELUARGA DENGAN KEKERASAN PADS KONDISI


GANGGUAN JIWA

Kelompok 10

Nuursafa fitriaz zahroh (P07120118002)

Fitria Nuraini (P07120118013)

Fanni Rifqoh (P07120118035)

Ika Nur Nugraheni (P07120118047)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

D-III KEPERAWATAN

2020
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta

2019/2020

Perawat : Selamat pagi bu, assalamualaikum

Klien : Ya, waalaikumsalam

Perawat : Perkenalkan saya perawat x biasa dipanggil x. saya adalah


perawat yang merawat ibu di ruangan ini. Boleh saya duduk bu?

Klien : (hanya mengangguk)

Perawat : Terima kasih. Baik ibu, kalau boleh saya tahu, nama ibu siapa?

Klien : Putri diana

Perawat : Ibu maunya atau biasanya dipanggil apa?

Klien : Hmmmm,panggil putri aja

Perawat : Baik ibu putri, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol sedikit,


sekitar 15 menit, apakah ibu bersedia?

Klien : iyaa.

Perawat : Untuk tempatnya ibu mau dimana?

Klien : Disini saja

Perawat : Baiklah bu putri, kalau begitu kita mengobrol disini ya bu

Klien : Iya

Perawat : baik kalau begitu ibu putri. Ibu tahu engga kenapa ibu dibawa ke
rumah sakit ini?

Klien : Engga tau

Perawat : Tidak tahu ya bu, tapi kalau boleh saya tahu bagaimana perasaan
ibu sekarang

Klien : Kesel si masih ada


Perawat : Masih ada perasaan kesal ya bu, baik ibu kalau ibu bersedia boleh
engga kita berbicang-bincang mengenai apa yang menjadi penyebab kekesalan ibu
dan nanti kita akan belajar mangatasi kekesalan ibu, apakah ibu bersedia?

Klien : Terserah

Perawat : Baik, ibu putri boleh diceritakan biasanya hal apa saja yang
menyebabkan ibu putri marah

Klien : Saya marah kalau saya merasa pekerjaan saya engga dihargai dan
saya hanya di beri bayaran sedikit oleh atasan saya, karna suami saya sudah
meninggal jadi saya yang menghidupi keluarga saya, kaya gitu aja si

Perawat : Jadi ibu akan merasa marah saat ibu merasa pekerjaan ibu tidak
dihargai dan karna bayaran ibu sedikit, begitu bu?

Klien : Iya

Perawat : Lalu ada hal lain tidak bu yang biasanya menyebabkan ibu marah

Klien : Paling kalau dirumah, kan pusing itu, nah anak saya kalau saya
pulang kerja rumah selalu berantakan dan anak selalu minta uang padahal kan gaji
saya kecil tapi dia sering minta uang, udah pulang kerja capek tambah pusing
gara-gara anak-anak..

Perawat : Oh begitu ya bu, jadi ibu tidak suka jika ibu pulang kerja rumah
berantakan dan anak meminta uang terus ya bu , padahal ibu ingin pulang
meilihat rumah bersih, lalu istirahat dulu ya bu.

Klien : Iya

Perawat : Kalau sebelumnya ibu pernah marah marah seperti ini tidak?

Klien : Iyaa itu kan semenjak suami saya meninggal

Perawat : Penyebabnya sama tidak dengan penyebab kemarahan ibu


skarang

Klien : Iya karna gitu aja si kalau marah


Perawat : Biasanya kalau ibu marah, yang ibu rasakan itu seperti apa bu?

Klien : Ya gimana ya pengen marah aja, kesal banget bawaannya.

Perawat : Pengen marah aja ya, ibu biasanya suka merasakan dadanya
berdebar kencang, mukanya terasa panas, otot-otot menjadi tegang seperti itu
dirasain engga bu?

Klien : Secara engga langsung si iya, cuman ya kalau marah kaya gitu
kan wajat, bawaannya panas badan, pikiran juga engga tau kemana

Perawat : Begitu ya bu, terus pada saat ibu sedang marah biasanya ibu
melampiaskan nya seperti apa

Klien : Lempar barang yang ada di dekat saya biasanya, terus ya mukul
benda apa aja.

Perawat : Mukul ya, yang dipukulnya apa aja bu?

Klien : Ya apa aja yang ada

Perawat : Apa saja yang ada, kalau menurut ibu pada saat ibu marah ibu
melempar barang, memukul barang, memukul orang itu bisa meredakan marah
apa tidak?

Klien : Hm iya si dikit

Perawat : Sedikit, tapi tidak semuanya hilang?

Klien : Ya engga

Perawat : Ya memang betul ibu cara-cara seperti itu tidak akan


menghilangkan kemarahan ibu, yang ada menimbulkan kerugian, barang barang
di rumah ibu menjadi rusak karna di lempar lemparin, anak ibu juga akan
merasakan ketakutan saat ibu marah, karna takut pada saat ibu marah bisa
memukul mereka bahkan melakukan tindakan kekerasan yang lainnya.

Klien : Iyah
Perawat : Nah selain yang tadi ibu lakukan ibu tau tidak cara
mengungkapkan rasa marah ibu

Klien : Engga tau

Perawat : Tidak tahu, kalau misalkan saya kasih tau mengenai cara untuk
meredakan kemarahan ibu bersedia?

Klien : Iya boleh lah

Perawat : Baik, sebenarnya ibu ada beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk menghilangkan kemarahan. Ada yang bisa dilakukan secara fisik artinya
pada saat ibu marah dilampiaskan secara fisik tapi bukan dengan melempar
barang atau memukul orang, yang kedua bisa dilakukan secara sosial yang ketiga
dengan cara spiritual. Nah sekarang kita akan belajar cara mengungkapkan
kemarahan secara fisik ya bu, ibu bersedia?

Klien : Iya boleh

Perawat : baik, ibu putri sekarang kita akan mencoba belajar mengontrol
kemarahan dan mengendalikan kemarahan ibu dengan tidak harus melempar
barang atau menyakiti anak anak ibu, yaitu dengan latihan nafas dalam, kita
melakukan nya sambil berdiri ibu bersedia?

Klien : Iya

Perawat : Baik kita berdiri ya bu. Bu putri, cara fisik untuk menghilangkan
atau mengontrol kemarahan ibu salah satunya bisa dilakukan dengan cara latihan
nafas dalam. Caranya pada saat ibu akan merasakan marah atau penyebab
kemarahan ibu muncul, ibu langsung berdiri kemudia menarik nafas dari hidung
sebanyak-banyaknya di tahan lalu dikeluarkan lewat mulut sedikit-sedikit seperti
ibu sedang melampiaskan kemarahan, kita coba bersama sama ya bu?

Klien : (mengangguk, lalu bu putri pun melakukan apa yang telah


diajarkan oleh perawat)
Perawat : Baik, ibu bisa melakukan nya sampai dengan lima kali, dalam
sehari ibu bisa melakukannya pagi hari sekali, siang dua kali dan malam dua kali
ya bu

Klien : Iya

Perawat : Kita coba ya bu?

Klien : (lalu bu putri pun melakukan nafas dalam sebanyak 5 kali)

Perawat : Bagus, ibu bisa melakukannya dengan sempurna

Klien : Iya

Perawat : Bisa kita duduk kembali bu

Klien : Iya

(perawat dan bu putri pun duduk kembali)

Perawat : Nah, bu putri bagaiman perasaan ibu setelah tadi kita berbincang-
bincang mengenai cara mengendalikan kemarahan ibu?

Klien : Lumayan si agak tenang dikit

Perawat : Sudah mulai enakan ya bu, sudah mulai tenang. Dan barusan
setelah kita coba ada cara yang bisa mengontrol dan mengendalikan kemarahan
ibu tanpa harus melempar barang dan tanpa menyakiti orang-orang yang ibu
sayangi di rumah yaitu dengan apa bu?

klien : dengan Tarik nafas dalam

perawat : dengan Tarik nafas dalam, bisa ibu sebutkan kembali cara latihan
nafas dalamnya?

klien : hm Tarik nafas, terus di tahan sebentar habis itu dikeluarin nya
pelan-pelan

perawat : selama berapa kali bu?

klien : selama lima kali


perawat : dan dalam keadaan apa bu?

klien : sedang berdiri

perawat : betul, luar biasa bagus sekali. Ibu bisa melatih ini berulang-ulang
setiap hari apabila ibu marah, ibu sudah terbiasa untuk melakukannya. Jadi ibu
akan melakukan latihan tarik nafas dalam ini lima kali dalam sehari, itu waktunya
kapan saja bu?

klien : hm pagi sekali, kalo siang bisa dua kali, terus malam dua kali.

Perawat :Jangan lupa tarik nafas dalam ini selain dilakukan pada saat
latihan, juga dilakukan pada saat ibu akan merasa marah

Klien : Iya

Perawat : Ibu mengerti ya bu?

Klien : Iya

Perawat : Oh ya bu ada dua cara secara fisik yang bisa dilakukan ibu untuk
mengontrol dan meredakan kemarahan ibu, apakah ibu masih bersedia untuk
mempelajari satu hal lagi untuk meredakan kemarahan ibu

Klien : Hm,boleh

Perawat : Baik, bila ibu bersedia nanti perawat yang berdinas sore yang
bernama perawat x akan menemui ibu untuk mengajarkan satu cara lagi secara
fisik yang bisa digunakan untuk mengontrol dan meredakan kemarahan ibu tanpa
harus merusak barang atau menyakiti orang-orang disekitar ibu. Mengenai
waktunya ibu mau jam berapa?

Klien : Terserah

Perawat : Baik kalau begitu, nanti perawat x akan menemui ibu pukul 15.00
WIB ya

Klien :Iya

Perawat : Untuk tempatnya ibu mau dimana?


Klien : Disini

Perawat : Disini ya bu, baiklah kalau begitu nanti perawat x akan menemui
ibu disini ya?

Klien : Iya

Perawat : Baiklah kalau begitu terima kasih untuk waktunya bu putri. Saya
permisi dulu. Assalamualaikum

Klien : Waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai