Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS PRAKTIK PROFESI (NERS) ASUHAN

KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA NY.P


DENGAN ASMA BRONKIAL
TAHUN 2020

MAESAROH

MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TAHUN 2019/2020
RESUME KASUS

Pengkajian identitas
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 juli 2020 pukul 09.10, diperoleh
data tentang identitas pasien nama : Ny. P, umur : 68 tahun, jenis kelamin:
perempuan, pekerjaan : swasta, pendidikan : SD, agama : Islam, no RM :
247234, alamat : Sragen, diagnosa medis : asma bronchiale, tanggal masuk :
12-10-2020, pukul 09.10 WIB. Riwayat penyakit pasien dengan keluhan utama
sesak napas. Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang ke IGD dengan
keluhan sesak napas sejak tadi pagi karena udara yang dingin, ± 2 jam yang
lalu pasien mendadak merasa sesak napas, semakin lama napas terasa semakin
sesak, napas cepat dan dangkal, kemudian pasien dibawa ke rumah sakit.
Riwayat penyakit dahulu: pasien sebelumnya ± 7 tahun yang lalu pernah
dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama tetapi tidak separah saat ini.
Riwayat penyakit keluarga : keluarga pasien mempunyai riwayat penyakit asma
yaitu ibu pasien.
Pengkajian primer
Airway : tidak terdapat adanya sumbatan (secret ataupun darah), lidah
tidak jatuh ke belakang, pasien kesulitan bernapas, batuk-batuk, pasien
kesulitan bersuara, terdengar wheezing. Breathing : terlihat pengembangan
dada kanan dan kiri simetris, pasien kesulitan saat bernapas, RR: 36x/menit,
irama napas tidak teratur, napas cuping hidung, terlihat adanya penggunaan otot
bantu
pernapasan
(sternokleidomastoid), napas cepat dan pendek. Circulasi : TD: 110/70 mmHg,
N = 96 x/menit reguler, nadi teraba lemah, terdengar suara jantung S1 dan S2
tunggal reguler, cappilary refille kembali <3 detik, tidak terdapat sianosis,
akral hangat. Disability : kesadaran pasien compos mentis dengan GCS
(E4,M6,V5), pasien mengatakan cemas tentang kondisinya saat ini, pasien
gelisah, terlihat tidak tenang, dan mengulang katakata. Exposure : rambut dan
kulit kepala tampak bersih tidak terdapat hematoma, tidak terdapat luka pada
tubuh pasien dan keluar keringat banyak.
Pengkajian sekunder
Alergi : pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan dan debu,
tetapi pasien memiliki alergi terhadap cuaca tepatnya saat cuaca dingin.
Medikasi : pasien biasa membeli dan mengkonsumsi obat asma yang dibeli di
apotek saat asma terlihat mulai kambuh. Pastilness : pasien sebelumnya ± 1
bulan yang lalu asmanya kambuh, tidak terlalu parah dan sembuh dengan obat
yang di beli dari apotek. Lastmeal : pasien makan tadi malam ± 12 jam sebelum
dibawa ke rumah sakit, terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur dan
lauk pauk. Environment : pasien tinggal dengan suami dan kedua anaknya,
pasien tinggal di desa dekat dengan sawah, rumah bersih dan lingkungan pasien
cukup padat penduduk, keluarga mengatakan sirkulasi dirumah cukup baik.
PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SD
No RM : 247234
Alamat : Sragen
Tanggal Masuk : 12-10-2020
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang ke IGD dengan keluhan
sesak napas sejak tadi pagi karena udara yang dingin, ± 2 jam yang lalu pasien
mendadak merasa sesak napas, semakin lama napas terasa semakin sesak,
napas cepat dan dangkal, kemudian pasien dibawa ke rumah sakit. Riwayat
penyakit dahulu: pasien sebelumnya ± 7 tahun yang lalu pernah dirawat di
rumah sakit dengan penyakit yang sama tetapi tidak separah saat ini.
Riwayat Penyakit Dahulu : pasien sebelumnya ± 7 tahun yang lalu
pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama tetapi tidak separah
saat ini.
Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga pasien mempunyai riwayat
penyakit asma yaitu ibu pasien.
Pengkajian Primer
Airway : tidak terdapat adanya sumbatan (secret ataupun darah), lidah tidak
jatuh ke belakang, pasien kesulitan bernapas, batuk-batuk, pasien kesulitan
bersuara, terdengar wheezing.
Breathing : terlihat pengembangan dada kanan dan kiri simetris, pasien
kesulitan saat bernapas, RR: 36x/menit, irama napas tidak teratur, napas
cuping hidung, terlihat adanya penggunaan otot bantu pernapasan
(sternokleidomastoid), napas cepat dan pendek.
Circulation : TD: 110/70 mmHg, N = 96 x/menit reguler, nadi teraba lemah,
terdengar suara jantung S1 dan S2 tunggal reguler, cappilary refille kembali <3
detik, tidak terdapat sianosis, akral hangat.
Disability : kesadaran pasien compos mentis dengan GCS (E4,M6,V5),
pasien mengatakan cemas tentang kondisinya saat ini, pasien gelisah, terlihat
tidak tenang, dan mengulang kata-kata.
Exposure : rambut beruban dan kulit kepala tampak bersih tidak terdapat
hematoma, tidak terdapat luka pada tubuh pasien dan keluar keringat banyak.
Pengkajian Sekunder
1. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
2. GCS : E4M6V5
3. Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg, N: 96x/menit,
4. Pemeriksaan fisik :
a. Kepala : rambut dan kulit kepala tampak bersih tidak
terdapat hematoma
b. Muka : sianosis(-), ukuran pupil kanan/kiri 3mm/3mm
rangsang cahaya pupil kanan/kiri +/+
c. Hidung : bersih, napas cuping hidung(-)
d. Telinga : simetris, bersih, serumen(-)
e. Leher : JVP(-), pembesaran kelenjar tiroid(-)
f. Dada : simetris (+), retraksi dinding dada (+), otot
bantu(+), wheezing (+)
g. Ekstremitas :
h. Ekstremitas atas : CRT <3 detik
i. Ejstremitas bawah : edema (-)

Pengkajian Ample
a. Alergi : pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan dan
debu, tetapi pasien memiliki alergi terhadap cuaca tepatnya saat cuaca
dingin.
b. Medikasi : pasien biasa membeli dan mengkonsumsi obat asma yang
dibeli di apotek saat asma terlihat mulai kambuh.
c. Pastilness : pasien sebelumnya ± 1 bulan yang lalu asmanya kambuh,
tidak terlalu parah dan sembuh dengan obat yang dibeli dari apotek.
d. Lastmeal : pasien makan tadi malam ± 12 jam sebelum dibawa
kerumah sakit, terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur dan lauk
pauk.
e. Environment : pasien tinggal dengan suami dan kedua anaknya, pasien
tinggal di desa dekat dengan sawah, rumah bersih dan lingkungan pasien
cukup padat penduduk, keluarga mengatakan sirkulasi dirumah cukup baik.

Analisa Data :
No DX Analisa Data Etiologi Problem
1 DS: Bronkospasme Ketidak
klien mengatakan efektifan
sesak napas bersihan jalan
DO: napas
-RR: 36x/menit
-pasien kesulitan
bernapas, batuk-
batuk, pasien
kesulitan
bersuara,
terdengar suara
bernapas
wheezing
2 DS: Perubahan status Ansietas
Pasien kesehatan
mengatakan
cemas
DO:
-pasien gelisah,
pasien keluar
keringat banyak,
pasien mengulang
kata-kata, pasien
terlihat tidak
tenang
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidak efektifan bersihan ja;an nafas b.d agen cedera biologis:
bronkhospasme
2. Ansietas b.d perubahan status kesehatan

Intervensi Keperawatan
No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
. Keperawatan
Dx
1 Setelah a. Sesak a. Jauhkan pasien a. lokasi yang luas
dilakuk nafas dari kerumunan memungkinkan silkulasi
an berkurang orang udara yang lebih banyak
tindaka b. Wheezing b. Berikan posisi untuk pasien
n 1x15 tidak semifowler b. posisi semifowler
menit terdengar c. Tenangkan pasien membantu pasien
jalan d. Hindarkan dari memaksimalkan ventilasi
nafas allergen (dingin, sehingga kebutuhan
menjadi debu, bulu kucing oksigen terpenuhi
efektif dll) melalui proses
e. Ajarkan batuk pernafasan.
efektif c. pengunjung dapat
f. Kolaborasi terjadi sumber stress
dengan dokter d. pencetus tipe reaksi
pemberian obat alergi pernapasan yang
bronchodilator dapat mentrigerepisode
g. Auskultasi bunyi akut
nafas e. dapat mempermudah
pasien dalam
mengeluarkan secret
yang sulit dilakukan
secara mandiri
f. penggunaan cairan obat
dapat menurunkan
spasmbronkus
g. batuk dapat menetap
tetapi tidak efektif,
khususnya pada klien
lansia, sakit
akut/kelemahan
2 Setelah a. Pasien a. Evaluasi tingkat a. mengetahui sejauh
dilakuk menyatak kecemasan mana tingkat kecemasan
an an cemas b. Evaluasi reaksi yang dirasakan oleh
tindaka berkurang fisik nonverbal pasien
n 1x15 b. Pasien c. Tenangkan pasien b. mengetahui sejauh
menit tenang d. Gunakan mana reaksi fisik
diharap dan relaks pendekatan dan nonverbal
kan komunikasi c. mengurangi beban
cemas terapeutik pikiran pasien
berkura e. Beri penjelasan d. ansietas akan
ng tentang kondisi berkurang apabila pasien
saat ini yang merasa ditangani atau tim
dialami klien kesehatan yang kompeten
f. Anjurkan e. tingkat ansietas yang
keluarga untuk tinggi menghambat
selalu pembelajaran penjelasan
mendampingi dan tentang apa yang
memberikan diharapkan membantu
support. mengontrol ansietas
g. Anjurkan pasien f. dukungan yang terus
untuk berdoa dan menerus mungkin
lebih tenang. membantu pasien
mengurangi ansietas
takut ketingkat yang
diatasi
g. dapat mengurangi rasa
cemas pasien akan
penyakitnya

Implementasi Keperawatan
No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD
Ners
1 Selasa/12/10/20 1. menjauhkan pasien dari S: pasien
09.45 WIB kerumunan orang mengatakan sesak
Ef/ pengunjung dapat menjadi napas
sumber stress O: pasien mengikuti
2. memberikan posisi semifowler arahan
Ef/ posisi semifowler membantu A: masalah belum
pasien memaksimalkan ventilasi teratasi
sehingga kebutuhan oksigen P:lanjutkan
terpenuhi melalu proses pernapasan intervensi no. 5
3. menenangkan pasien
Ef/ agar pasien lebih rileks
4. mengajarkan batuk efektif
Ef/ dapat mempermudah pasien
dalam mengeluarkan secret yang
sulit dilakukan secara mandiri
5. mengauskultasi bunyi napas
Ef/ mengetahui tingkat pernapasan
pasien dan mengetahui adanya
penumpukan secret

2 Selasa/12/10/20 1. melakukan pendekatan dan S: pasien


10.10 WIB komunikasi teraupetik mengatakan cemas
Ef/ hubungan saling percaya dengan kondisinya
2. memberikan penjelasan tentang saat ini
kondisi saat ini yang dialami oleh O: pasien gelisah
klien dan mengulang kata-
Ef/ klien kooperatif kata
3. menganjurkan keluarga untuk A: masalah belum
selalu mendampingi dan teratasi
memberikan support P: lanjutkan
Ef/ keluarga klien kooperatif intervensi no. 3
4. menganjurkan pasien untuk
berdoa dan lebih tenang
Ef/ klien kooperatif

Evaluasi
No Hari/tanggal Evaluasi TTD
Ners
1 Selasa/12/10/20 S:
O:
A:
P:
I:
E:
R:
2 Selasa/12/10/20 S:
O:
A:
P:
I:
E:
R:

Anda mungkin juga menyukai