Disusun Oleh:
MAESAROH
1. Identitas Data
Nama : An. A
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 31 Desember 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 15 Tahun
Nama Ayah/Ibu : Fatimah Ratna
Pekerjan Ayah : Karyawan Swasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pesanggarahan raya no. 9 Jakbar
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
2. Keluhan Utama
Orang tua An. A mengeluh nyeri dibagian anus
P: penyebab karena tekanan BAB saat diare
Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus menerus jika banyak gerak
R: didaerah anus, nyeri tidak menjalar
S: skala nyeri 7
T: jika bergerak, nyeri terasa
3. Riwayat Kelahiran Anak
Prenatal: (-)
Intranatal: lahir cukup bulan (9 bulan) lahir dengan spontan, anak lahir langsung
menangis kuat dan spontan, dengan BBL 3400 gram.
Post natal:
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat masuk RS orang tua klien mengatakan anaknya demam naik turun, batuk,
mual, muntah, pusing, dan nyeri perut
5. Riwayat Masa Lampau
Imunisasi Lengkap : Lengkap (kecuali campak saat usia 9 bulan)
- Hepatitis B1 pada saat lahir usia 0-7 hari
- BCG dan Polio 1 saat usia < 2 bulan
- DPT Hb Combo 1, polio 2 saat usia 2 bulan
- DPT Hb Combo 2, polio 3 saat usia 3 bulan
- DPT Hb Combo 3, polio 4 saat usia 4 bulan
6. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
Inspeksi : - klien tampak kesulitan bernapas
- Batuk non produktif
- Pernapasan menggunakan cuping hidung
- Tidak ada sianosis
Palpasi : CRT < 2 Detik
Auskultasi : suara napas vesikuler
2. Cairan
Inspeksi : - Bibir tampak kering
- Jika menangis mengeluarkan air mata
- Mata cekung
Palpasi : - Cubitan Turgor Kulit < 2 detik
a. Kebutuhan cairan anak
BB = 42 kg
= 10x100 = 1000
= 10x50 = 500
= 22x20 = 440
3. Nutrisi
Orang tua An. A mengatakan An. A makannya hanya sedikit itupun milih anak
hanya ingin makan kentang goreng saja makan nasi hanya sedikit
IMT = BB/TB
= 42/150
= 42/2.25
= 18.66
Interpretasi: (antara 0 dan -1) = gizi normal
Status gizi berdasarkan grafik IMT anak usia 5-15 tahun (z- score) berada
diantara garis deviasi (SD) 1 dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi
normal
4. Eliminasi
1. BAK
- 4 x 1 hari = ± 1040 cc/24 jam
- Warna : kuning jernih
- Tidak ada pengeluaran darah
2. BAB
- Saat dikaji orang tua klien mengatakan hari ini belum BAB, kemarin
BAB tetapi sedikit
- Konsistensi : keras
- Warna : coklat
- Ada kesulitan BAB
5. Aktivitas dan Istirahat
1. Aktivitas
- Kegiatan sehari-hari di rumah: Ibu pasien mengatakan kegiatan pasien di
rumah yaitu bermain sendiri dan menonton TV
- Kegiatan sehari-hari di RS: Ibu pasien mengatakan hanya berbaring di
tempat tidur dan menonton video di youtube.
2. Istirahat
- Pola Tidur malam : 10 jam
- Pola tidur siang : 2 jam
- Kebiasaan tidur : mendengarkan musik
- Kesulitan tidur :-
6. Rasa aman dan nyaman
An. A mengeluh nyeri dibagian anus
P: penyebab karena tekanan BAB saat diare
Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus menerus jika banyak gerak
R: didaerah anus, nyeri tidak menjalar
S: skala nyeri 7
T: jika bergerak, nyeri terasa
7. Personal Hygiene
- Kepala : rambut an. A terlihat tipis dan rontok, kulit kepala an. A
terlihat bersih
- Telinga : telinga tampak bersih dan tidak teraba cairan lengket yang
keluar dari telinga
- Badan : kulit nampak putih bersih, teraba kering dan turgor kulit
elastis
- Kuku : sedikit kotor
- Mandi : 2 x / hari hanya di lap saja
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran Composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 104/48 mmHg
Suhu : 38.7oC
Nadi : 115 x/menit.
Respirasi : 20 x/menit
8. Terapi Medis
a. IVFD KA-EN 1 B + Tramal (50) + 500 cc/24 jam = 7 TPM
b. Gleeves 1x4 tab
c. Ondan 3x4 mg
d. Meropenem 3x1 6 gr(4)
e. Kalk 1x1 tab
f. Omz 1x40 mg
g. Sucralfat 3x1
h. Af 1x 250cc
i. Kompres Nacl+betadin dianus
j. Lacto 6
k. Zink
l. Gentamicin
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: Inflamasi vena yang Nyeri akut b.d agen
An. A mengeluh nyeri disebabkan oleh pencedera
Orang tua an. A mengatakan beberapa faktor fisiologis
ada luka dibagian anus (inflamasi)
Orang tua an. A mengatakan Mengedan saat BAB
luka bekas diare seminggu
yang lalu Diare kronik
Data Objektif:
Klien tampak meringis
Nadi: 120x/menit
PQRST:
P: diare seminggu yang lalu
Q: pedih seperti tersayat, nyeri
terus menerus
R: didaerah anus (nyeri tidak
menjalar)
S: skala nyeri 7
T: setiap bergerak nyeri terasa
Demam
Hipertermia
Curah jantung
meningkat
Risiko kardiomegali
Paru tertekan
Dyspnea, thakipnea
Gangguan pertukaran
gas
5 Data Subjektif : Kerusakan sumsum Deficit nutrisi b.d
Orang tua An. A mengatakan tulang ketidakmampuan
tidak nafsu makan mengabsorbsi
Orang tua An. A mengatakan Hematopoiesis nutrien
makanan tidak habis terhambat, trombosit,
Data Subjektif : leukosit, eritrosit
Makanan An. A terlihat tidak normal menurun
habis leukosit imatur
makan
Maligna sel leukosit
Beredar ke seluruh
tubuh
Lambung
Peradangan pada
mukosa lambung
Anoreksia,
nausea,vomit
Risiko gangguan nutrisi
Beredar ke seluruh
tubuh
Lambung
Peradangan pada
mukosa lambung
Gangguan Tumbuh
Kembang
BAB 1 x/hari
Defisiensi protein
Diare
Keadaan umum lemah
Kekurangan volume
cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (inflamasi)
2. Hipertermia b.d proses penyakit
3. Deficit pengetahuan b. kurang terpapar informasi mengenai demam
4. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
5. Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
6. Risiko gangguan perkembangan b.d efek samping terapi (kemoterapi)
7. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d trauma
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d agen Setelah 1. Observasi tanda- 1. Mengetahui keadaan
pencedera fisiologis dilakukan tanda vital umum pasien
(inflamasi) tindakan 2. Kaji status nyeri 2. Memberikan data
Data Subjektif: keperawatan (PQRST) dasar untuk
An. A mengeluh selama 1x 24 3. Berikan menentukan dan
nyeri jam, diharapkan lingkungan yang mengevaluasi
Orang tua an. A pasien mampu nyaman intervensi yang
mengatakan ada menyesuaikan 4. Ajarkan teknik diberikan
luka dibagian diri, tingkat manajemen nyeri 3. Meningkatkan
anus nyeri menurun seperti teknik relaksasi dapat
Orang tua an. A dengan kriteria relaksasi napas mengurangi rasa
mengatakan luka hasil: dalam nyeri
bekas diare 1. Keluhan 5. Jelaskan pada 4. Pemahaman klien
seminggu yang nyeri klien dan dan keluarga tentang
lalu menurun keluarga sebab penyebab terjadinya
Data Objektif: 2. Meringis munculnya nyeri nyeri akan
Klien tampak menurun 6. Atur posisi mengurangi
meringis 3. Gelisah senyaman ketegangan klien dan
Nadi: 120x/menit menurun mungkin memudahkan klien
PQRST: 7. Lakukan untuk diajak
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal / Implementasi Evaluasi Paraf
DX jam
1 14/12/20 2. mengkaji status nyeri S:
08.00 (PQRST) -An. A mengeluh nyeri
Ef/ P: diare seminggu yang lalu -orang tua An. A mengatakan
Q: pedih seperti tersayat, nyeri ada luka didaerah anus
terus menerus O:
R: didaerah anus (nyeri tidak -P: diare seminggu yang lalu
menjalar) -Q: pedih seperti tersayat, nyeri
S: skala nyeri 7 terus menerus
T: setiap bergerak nyeri terasa -R: didaerah anus (nyeri tidak
menjalar)
-S: skala nyeri 7
-T: setiap bergerak nyeri terasa
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervesi no. 1,2, dan
4
2 08.15 1. mengobservasi keadaan umum S:
pasien - klien tidak mengeluh
Ef/ klien tampak lemah -orang tua An. A mengatakan
2. mengobservasi tanda-tanda An. A demam
vital pasien O:
Ef/ TD: 104/48 mmHg - Suhu: 38.7 derajat Celsius
Suhu: 38.7oC - kulit klien teraba hangat
Nadi: 115 x/menit. A:
Respirasi: 20 x/menit - masalah belum teratasi
3. menganjurkan pasien untuk P:
banyak minum - lanjutkan intervensi no. 2,6
Ef/ klien kooperatif dan 8
5. menganjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang tipis
Ef/ klien kooperatif
Catatan Perkembangan 1
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DX
3 15/12/2020 S:
- Orang tua an. A menanyakan cara penanganan
demam
O:
- Ekspresi orang tua an. A tampak mikir pada
saat ditanya tentang cara kompres hangat
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi no. 2,3 dan 5
I:
2. menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Ef/ media leaflet
3. Mengajarkan cara memberikan kompres hangat
Ef/ orang tua klien kooperatif
5. menganjurkan klien menggunakan pakaian yang
menyerap keringat
Ef/ orang tua klien kooperatif
E:
- S: orang tua klien mengatakan sudah
mengerti cara melakukan kompres hangat
- O: orang tua klien mampu menjelaskan
cara mengompres hangat
- A: masalah teratasi
- P: intervensi di hentikan
R: -
Catatan perkembangan 2
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DX
1. 16/12/2020 S:
O:
- Nadi: 112x/menit
- PQRST:
I:
R: -
2. 16/12/2020 S:
- klien tidak mengeluh
- orang tua An. A mengatakan An. A demam
O:
- Suhu: 38.7 derajat Celsius
- kulit klien teraba hangat
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi no. 2,6 dan 8
I:
Ef/ TTV
- TD: 110/80mmHg
- Nadi: 120x/menit
- RR: 28x/menit
Catatan Perkembangan 3
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DX
1 17/12/2020 S:
An. A masih mengeluh nyeri
O:
- Nadi 110x/menit
- Wajah An. A tampak meringis
- PQRST:
KOMPRES HANGAT
3. Materi
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
F. Evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu
berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat
pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada
bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan
uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya
dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya.
Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat.
"Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau perlu,
anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti
sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B. Tujuan
Meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C. Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa
nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
D. Alat dan bahan
1. Baskom mandi
2. Waslap
3. Air hangat suhu 37 C
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan
paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong
selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan
suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap
panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat
(berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
keadaan normal kembali.
TARGET
ADL (ACTIVITY DAILY LIVING)