Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROFESI

NERS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN. A


DENGAN LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT (AML)
DI RUANG ANYELIR ATAS RUMAH SAKIT UMUM
KABUPATEN TANGERANG
TAHUN 2020

Disusun Oleh:

MAESAROH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN ANAK

Tanggal pengkajian / jam : Senin, 14 Desember 2020


Ruangan : Ayelir Atas
Nomor Register : 180590
Dx Medis : AML

1. Identitas Data
Nama : An. A
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 31 Desember 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 15 Tahun
Nama Ayah/Ibu : Fatimah Ratna
Pekerjan Ayah : Karyawan Swasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Agama : Islam
Alamat : Pesanggarahan raya no. 9 Jakbar
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SMA
2. Keluhan Utama
Orang tua An. A mengeluh nyeri dibagian anus
P: penyebab karena tekanan BAB saat diare
Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus menerus jika banyak gerak
R: didaerah anus, nyeri tidak menjalar
S: skala nyeri 7
T: jika bergerak, nyeri terasa
3. Riwayat Kelahiran Anak
Prenatal: (-)
Intranatal: lahir cukup bulan (9 bulan) lahir dengan spontan, anak lahir langsung
menangis kuat dan spontan, dengan BBL 3400 gram.
Post natal:
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat masuk RS orang tua klien mengatakan anaknya demam naik turun, batuk,
mual, muntah, pusing, dan nyeri perut
5. Riwayat Masa Lampau
Imunisasi Lengkap : Lengkap (kecuali campak saat usia 9 bulan)
- Hepatitis B1 pada saat lahir usia 0-7 hari
- BCG dan Polio 1 saat usia < 2 bulan
- DPT Hb Combo 1, polio 2 saat usia 2 bulan
- DPT Hb Combo 2, polio 3 saat usia 3 bulan
- DPT Hb Combo 3, polio 4 saat usia 4 bulan
6. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
Inspeksi : - klien tampak kesulitan bernapas
- Batuk non produktif
- Pernapasan menggunakan cuping hidung
- Tidak ada sianosis
Palpasi : CRT < 2 Detik
Auskultasi : suara napas vesikuler
2. Cairan
Inspeksi : - Bibir tampak kering
- Jika menangis mengeluarkan air mata
- Mata cekung
Palpasi : - Cubitan Turgor Kulit < 2 detik
a. Kebutuhan cairan anak
BB = 42 kg
= 10x100 = 1000
= 10x50 = 500
= 22x20 = 440

= 1940 ml/24 jam


BB 42kg = 1940 cc/24 jam
b. Intake dan output
a. Intake
Infus = 500ml/24 jam
Minum = 600ml/24 jam
= 1100ml/24 jam
b. Output
Urine = 0.5 x 42 = 21 cc/jam = 504 cc/jam
IWL = 25% jumlah kebutuhan cairan
= 1940 x 0.25
= 485 cc
Output = 504 + 485
= 989
Intake – output = 1100 – 989
= + 111

3. Nutrisi
Orang tua An. A mengatakan An. A makannya hanya sedikit itupun milih anak
hanya ingin makan kentang goreng saja makan nasi hanya sedikit
IMT = BB/TB
= 42/150
= 42/2.25
= 18.66
Interpretasi: (antara 0 dan -1) = gizi normal
Status gizi berdasarkan grafik IMT anak usia 5-15 tahun (z- score) berada
diantara garis deviasi (SD) 1 dengan -2 maka anak tersebut berstatus gizi
normal
4. Eliminasi
1. BAK
- 4 x 1 hari = ± 1040 cc/24 jam
- Warna : kuning jernih
- Tidak ada pengeluaran darah
2. BAB
- Saat dikaji orang tua klien mengatakan hari ini belum BAB, kemarin
BAB tetapi sedikit
- Konsistensi : keras
- Warna : coklat
- Ada kesulitan BAB
5. Aktivitas dan Istirahat
1. Aktivitas
- Kegiatan sehari-hari di rumah: Ibu pasien mengatakan kegiatan pasien di
rumah yaitu bermain sendiri dan menonton TV
- Kegiatan sehari-hari di RS: Ibu pasien mengatakan hanya berbaring di
tempat tidur dan menonton video di youtube.
2. Istirahat
- Pola Tidur malam : 10 jam
- Pola tidur siang : 2 jam
- Kebiasaan tidur : mendengarkan musik
- Kesulitan tidur :-
6. Rasa aman dan nyaman
An. A mengeluh nyeri dibagian anus
P: penyebab karena tekanan BAB saat diare
Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus menerus jika banyak gerak
R: didaerah anus, nyeri tidak menjalar
S: skala nyeri 7
T: jika bergerak, nyeri terasa
7. Personal Hygiene
- Kepala : rambut an. A terlihat tipis dan rontok, kulit kepala an. A
terlihat bersih
- Telinga : telinga tampak bersih dan tidak teraba cairan lengket yang
keluar dari telinga
- Badan : kulit nampak putih bersih, teraba kering dan turgor kulit
elastis
- Kuku : sedikit kotor
- Mandi : 2 x / hari hanya di lap saja
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran Composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan Darah: 104/48 mmHg
Suhu : 38.7oC
Nadi : 115 x/menit.
Respirasi : 20 x/menit
8. Terapi Medis
a. IVFD KA-EN 1 B + Tramal (50) + 500 cc/24 jam = 7 TPM
b. Gleeves 1x4 tab
c. Ondan 3x4 mg
d. Meropenem 3x1 6 gr(4)
e. Kalk 1x1 tab
f. Omz 1x40 mg
g. Sucralfat 3x1
h. Af 1x 250cc
i. Kompres Nacl+betadin dianus
j. Lacto 6
k. Zink
l. Gentamicin

9. Pengkajian Tumbuh Kembang Anak


a. Riwayat menarche
An. A mengatakan haid pertama kali diusia 13 tahun kelas 1 SMP lama haid 7
hari
b. Perubahan fisik
Payudara membesar (+), pinggul melebar (+), rambut halus pada ketak (+),
rambut halus pada kemaluan (+)
10. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
TEST RESULT REFERENCE UNITS
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9.5 11.7-15.5 g/dl
Lekosit 0.53 3.60 – 11.00 x10^3/ul
Hematokrit 27 35-47 %
Trombosit 57 140 –440 x10^3/ul

ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: Inflamasi vena yang Nyeri akut b.d agen
 An. A mengeluh nyeri disebabkan oleh pencedera
 Orang tua an. A mengatakan beberapa faktor fisiologis
ada luka dibagian anus (inflamasi)
 Orang tua an. A mengatakan Mengedan saat BAB
luka bekas diare seminggu
yang lalu Diare kronik
Data Objektif:
 Klien tampak meringis
 Nadi: 120x/menit
 PQRST:
P: diare seminggu yang lalu
Q: pedih seperti tersayat, nyeri
terus menerus
R: didaerah anus (nyeri tidak
menjalar)
S: skala nyeri 7
T: setiap bergerak nyeri terasa

2 Data Subjektif: Dehidrasi Hipertermia b.d


 Orang tua an. A mengatakan proses penyakit
an. A dema Tubuh kehilangan
Data Objektif: cairan
 Kulit an. A terasa hangat
 Suhu: 38.7 °c Penurunan cairan
intrasel

Demam

Peningkatan suhu tubuh

Hipertermia

3 Data Subjektif: Kurangnya terpapar Deficit


Orang tua an. A menanyakan cara informasi pengetahuan b.d
penanganan demam kurang terpapar
Orang tua an. A mengatakan takut Kurangnya informasi mengenai
an. A demam lagi saat dirumah pengetahuan tentang demam
Data Objektif: cara penanganan
Ekspresi orang tua an. A tampak demam
mikir pada saat ditanya tentang cara
kompres hangat
4 Data Subjektif: Kerusakan sumsum Gangguan
 Orang tua An. A mengatakan tulang pertukaran gas b.d
pasien sedang batuk dan tidak ketidakseimbangan
bisa mengeluarkan dahak. Hematopoiesis ventilasi-perfusi
 Orang tua An. A mengatakan terhambat, trombosit,
bahwa anaknya hari ini rewel. leukosit, eritrosit
Data Objektif : normal menurun
 Dispnea leukosit imatur

 Pasien terlihat gelisah menurun

 Pasien sering menangis


Eritrosit menurun
 Respirasi 35 x/menit

Curah jantung
meningkat

Hipertrofi otot jantung

Risiko kardiomegali
Paru tertekan

Volum paru menurun

Dyspnea, thakipnea

Gangguan pertukaran
gas
5 Data Subjektif : Kerusakan sumsum Deficit nutrisi b.d
 Orang tua An. A mengatakan tulang ketidakmampuan
tidak nafsu makan mengabsorbsi
 Orang tua An. A mengatakan Hematopoiesis nutrien
makanan tidak habis terhambat, trombosit,
Data Subjektif : leukosit, eritrosit
 Makanan An. A terlihat tidak normal menurun
habis leukosit imatur

 An. A tampak tidak nafsu menurun

makan
Maligna sel leukosit

Masuk pembuluh darah

Beredar ke seluruh
tubuh

Lambung

Peradangan pada
mukosa lambung

Erosi dinding lambung

Anoreksia,
nausea,vomit
Risiko gangguan nutrisi

Nutrisi kurang dari


kebutuhan

6 Data Objektif Kerusakan sumsum Risiko gangguan


 Tidak mempu melakukan tulang perkembangan b.d
keterampilan atau perilaku efek samping terapi
khas sesuai usia Hematopoiesis (kemoterapi)
 Pertumbuhan fisik terganggu. terhambat, trombosit,
 Kontak mata terbatas leukosit, eritrosit

 Mudah marah normal menurun


leukosit imatur
menurun

Maligna sel leukosit

Masuk pembuluh darah

Beredar ke seluruh
tubuh

Lambung

Peradangan pada
mukosa lambung

Erosi dinding lambung


Anoreksia,
nausea,vomit

Risiko gangguan nutrisi

Nutrisi kurang dari


kebutuhan

Gangguan Tumbuh
Kembang

7 Data Subjektif : Intake kalori kurang Risiko


 Orang tua An. A mengatakan ketidakseimbangan
bahwa anaknya tidak ada mual Defisiensi sumber cairan b.d
dan muntah. karbohidrat
Data Objektif :
 Cairan yang masuk melalui Katabolisme protein
infus Ka En 1B 500cc/24 jam dan karbohidrat
 An. A BAK sehari 7 x/hari meningkat

 BAB 1 x/hari
Defisiensi protein

Daya tahan tubuh


menurun

Diare
Keadaan umum lemah

Kekurangan volume
cairan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (inflamasi)
2. Hipertermia b.d proses penyakit
3. Deficit pengetahuan b. kurang terpapar informasi mengenai demam
4. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
5. Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
6. Risiko gangguan perkembangan b.d efek samping terapi (kemoterapi)
7. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d trauma
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d agen Setelah 1. Observasi tanda- 1. Mengetahui keadaan
pencedera fisiologis dilakukan tanda vital umum pasien
(inflamasi) tindakan 2. Kaji status nyeri 2. Memberikan data
Data Subjektif: keperawatan (PQRST) dasar untuk
 An. A mengeluh selama 1x 24 3. Berikan menentukan dan
nyeri jam, diharapkan lingkungan yang mengevaluasi
 Orang tua an. A pasien mampu nyaman intervensi yang
mengatakan ada menyesuaikan 4. Ajarkan teknik diberikan
luka dibagian diri, tingkat manajemen nyeri 3. Meningkatkan
anus nyeri menurun seperti teknik relaksasi dapat
 Orang tua an. A dengan kriteria relaksasi napas mengurangi rasa
mengatakan luka hasil: dalam nyeri
bekas diare 1. Keluhan 5. Jelaskan pada 4. Pemahaman klien
seminggu yang nyeri klien dan dan keluarga tentang
lalu menurun keluarga sebab penyebab terjadinya
Data Objektif: 2. Meringis munculnya nyeri nyeri akan
 Klien tampak menurun 6. Atur posisi mengurangi
meringis 3. Gelisah senyaman ketegangan klien dan
 Nadi: 120x/menit menurun mungkin memudahkan klien
 PQRST: 7. Lakukan untuk diajak

P: diare seminggu kompres dan bekerjasama dalam

yang lalu massage dengan melakukan tindakan

Q: pedih seperti BWT saat rawat 5. Memberikan

tersayat, nyeri terus luka kesempatan pada

menerus 8. Kolaborasi dalam otot untuk relaksasi

R: didaerah anus pemberian seoptimal mungkin

(nyeri tidak menjalar) analgesic sesuai 6. Meningkatkan

S: skala nyeri 7 indikasi vaskularisasi dan

T: setiap bergerak pengeluaran pus

nyeri terasa serta desinfektan


untuk memberikan
rasa nyaman
7. Mengurangi nyeri
dan spasme otot
2 Hipertermia b.d Setelah 1. Observasi 1. Mengetahui
proses penyakit diberikan keadaan umum perkembangan
Data Subjektif: tindakan asuhan pasien keadaan umum dari
 Orang tua an. A keperawatan 2. Observasi tanda- pasien
mengatakan an. 1x24 jam tanda vital pasien 2. Mengetahui
A dema diharapkan 3. Anjurkan pasien perubahan tanda-
Data Objektif: masalah untuk banyak tanda vital pasien
 Kulit an. A terasa hipertermi minum 3. Mencegah terjadinya
hangat teratasi dengan 4. Anjurkan pasien dehidrasi sewaktu
 Suhu: 38.7 °c kriteria hasil: untuk banyak panas
1. Menunjukan istirahat 4. Meminimalisir
penurunan 5. Anjurkan pasien prosuk panas yang di
suhu tubuh untuk memakai prodeksi oleh tubuh
2. Akral pasien pakaian yang 5. Membantu
tidak teraba tipis mempermudah
hangat / 6. Beri kompres penguapan panas
panas hangat di 6. Mempercepat dalam
3. Pasien beberapa bagian penurunan produksi
tampak tidak tubuh panas
lemas 7. Beri healt 7. Meningkatkan
4. Mukosa bibir education ke pengetahuan dan
lembab pasien dan pemahaman dari
keluarganya pasien dan
mengenai keluarganya
pengertian, 8. Membantu dalam
penanganan, dan penurunan panas
terapi yang
diberikan tentang
penyakitnya
8. Kolaborasi/
delegatif dalam
pemberian obat
sesuai indikasi
contohnya
paracetamol

3 Deficit pengetahuan Setelah 1. Identifikasi 1. Untuk menerima


b.d kurang terpapar dilakukan kesiapan dan informasi dari
informasi mengenai tindakan kemampuan perawat
demam keperawatan menerima 2. Agar klien dan
Data Subjektif: 1x24 jam informasi keluarga klien
Orang tua an. A diharapkan 2. Sediakan materi mengerti dan dapat
menanyakan cara menyatakan dan media mendeskripsikan
penanganan demam pemahaman pendidikan saat dijelaskan
Orang tua an. A mengenai kesehatan 3. Dengan
mengatakan takut an. kompres hangat 3. Ajarkan cara memberikan
A demam lagi saat dengan kriteria memberikan kompres hangat
dirumah hasil: kompres hangat pada lipatan paha
Data Objektif: 1. Memahami 4. Anjurkan dan akan
Ekspresi orang tua an. pengertian menggunakan mempercepat
A tampak mikir pada kompres selimut penurunan suhu
saat ditanya tentang hangat hipotermia sesuai tubuh
cara kompres hangat 2. Memahami kebutuhan 4. Menyelimuti klien
tujuan 5. Anjurkan dengan selimut
kompres menggunakan berbahan tipis
hangat pakaian yang 5. Dengan
3. Cara menyerap menganjurkan klien
kompres keringat menggunakan yang
hangat 6. Anjurkan intake longgar dapat
yang adekuat mengurangi lecat
7. Ajarkan cara atau tekanan
memonitor intake 6. Sebagai informasi
dan output cairan dasar perencanaan
8. Ajarkan awal dan validasi
pemberian data
analgetik, jika 7. Sebagai informasi
perlu dasar pencapaian
awal dan validasi
data
8. Agar rasa nyeri
hilang
4 Gangguan pertukaran Setelah 1. Kaji frekuensi, 1. Manifestasi distress
gas b.d dilakukan kedalaman, dan pernapasan
ketidakseimbangan tindakan kemudahan tergantung
ventilasi-perfusi keperawatan bernapas pada/indikasi
Data Subjektif: selama 3x24 2. Monitor derajat keterlibatan
 Orang tua An. A jam, diharapkan frekuensi, pola paru dan status
mengatakan pasien tidak nafas dan upaya kesehatan umum
pasien sedang mengalami napas. 2. Untuk
batuk dan tidak Gangguan 3. Monitor pola memonitoring
bisa Pertukaran Gas, napas pernapasan pada
mengeluarkan dengan kriteria 4. Monitor pasien.
dahak. hasil : kemampuan 3. Memonitor respirasi
 Orang tua An. A  Pasien tidak batuk efektif dan keadekuatan
mengatakan Dispnea 5. Auskultasi bunyi oksigen
bahwa anaknya  Dahak napas 4. Pengumpulan
hari ini rewel. dapat 6. Monitor adanya sekresi dapat
Data Objektif : dikeluarkan produksi sputum. mengganggu
 Dispnea  Batuk tidak 7. Kolaborasi jalannya pernapasan

 Pasien terlihat terjadi pemberian 5. Memonitor

gelisah kembali oksigen sebanyak kepatenan jalan

 Pasien sering 2 liter. napas

menangis 8. Kolaborasi dalam 6. Dengan adanya

 Respirasi 35 pemberian produksi sputum

x/menit inhalasi akan sulit bagi


Ventoline dan pasien untuk
nacl 2 cc. bernafas.
7. Untuk dapat
membantu pasien
dalam bernafas dan
mengurangi rasa
sesak pada pasien.
8. Untuk dapat
mengencerkan
dahak.
5 Deficit nutrisi b.d Setelah 1. Monitor tanda- 1. Mencukupi
ketidakmampuan dilakuakn tanda fisiologis kebutuhan kalori
mengabsorbsi nutrient tindakan (tanda-tanda setiap hari
Data Subjektif : keperawatan vital, elektrolit) 2. Porsi kecil dapat
 Orang tua An. A selama 2 x 24 jika diperlukan meningkatkan
mengatakan tidak jam diharapkan 2. Berikan nutrisi masukan yang
nafsu makan tidak terjadi yang adekuat sesuai dengan
 Orang tua An. A nutrisi kurang 3. Anjurkan makan kebutuhan nutrisi
mengatakan dari kebutuhan. sedikit namun 3. Diare dan
makanan tidak Dengan kriteria sering kelemahan dapat
habis hasil: 4. Pantau masukan mengakibatkan
Data Subjektif :  Pasien dapat makanan dan penurunan berat
 Makanan An. A menghabiska timbang BB badan
terlihat tidak n 5. Lakukan 4. Sangat penting
habis makananya. konsultasi dengan dalam perhitungan

 An. A tampak  Pasien dapat ahli gizi diet dan gizi

tidak nafsu memulihkan 6. Libatkan 5. Meningkatkan rasa

makan nafsu keluarga klien keterlibatan dalam


makannya dalam memberi informasi
kembali perencanaan pada keluaarga
makanan sesuai untuk memahami
indikasi kebutuhan nutrisi
7. Berikan 6. Menambah
informasi informasi untuk
mengenai pentingnya
makanan untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan nutrisi.
kebutuhan nutrisi
yang seharusnya
ada dalam menu
makanan
6 Risiko gangguan Setelah 1. Dukung 1. Agar klien tidak
perkembangan b.d dilakukan keterampilan takut saat diajak
efek samping terapi tindakan komunikasi beromunikasi
(kemoterapi) keperawatan 2. Bina hubungan 2. Agar klien mampu
Data Objektif: selama 2x24 saling percaya mengetahui dengan
 Tidak mempu diharapkan mau 3. Perkenalan diri siapa lawan
melakukan beradaptasi saat bicaranya
keterampilan atau dengan kriteria berkomunikasi 3. Agar klien dapat
perilaku khas hasil: 4. Berikan merespon dengan
sesuai usia a. An. A dapat pertanyaan baik
 Pertumbuhan melakukan sederhana 4. Agar klien dapat
fisik terganggu. kegiatan sesuai 5. Ajak klien bermain dengan
 Kontak mata usianya untuk fleksibel
terbatas melakukan 5. Memberikaan klien

 Mudah marah kegiatan kebebasan untuk


sederhana memilih
6. Luangkan klien 6. Untuk mengetahui
untuk memilih tingkat
permainan perkembangan
7. Kaji tingkat sesuai usia.
tumbuh
kembang sesuai
usia
7 Risiko ketidak Setelah 1. Kaji status 1. Menunjukkan
seimbangan cairan b.d dilakukan dehidrasi: mata kehilangan cairan
trauma tindakan turgor kulit, dan berlebihan atau
Data Subjektif : keperawatan membrane dehidrasi
 Orang tua An. A selama 2x24 mukosa 2. Untuk memberikan
mengatakan jam, diharapkan 2. Monitor berat info tentang
bahwa anaknya kebutuhan badan harian kebutuhan diet atau
tidak ada mual cairan terpenuhi 3. Kaji intake ke efektifan terapi
dan muntah. dengan kriteria output cairan 3. Untuk mengkaji
Data Objektif : hasil : 4. Timbang BB rencana asuhan
 Cairan yang a. Balance setiap hari keperawatan
masuk melalui cairan pada 5. Berikan cairan 4. Penurunan BB
infus Ka En 1B pasien intravena dapat terjadi karena
500cc/24 jam seimbang. anjuran dokter feses yang banyak
 An. A BAK 6. Anjurkan klien mengandung cairan
sehari 7 x/hari konsumsi cairan 5. Mencegah
BAB 1 x/hari peroral kekurangan cairan
7. Memantau dengan
tanda-tanda vital memperbaiki
keseimbangan
cairan
6. Pemberian cairan
sesuai dengan
toleransi klien
7. Mengetahui tanda-
tanda dehidrasi
secara vital

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal / Implementasi Evaluasi Paraf
DX jam
1 14/12/20 2. mengkaji status nyeri S:
08.00 (PQRST) -An. A mengeluh nyeri
Ef/ P: diare seminggu yang lalu -orang tua An. A mengatakan
Q: pedih seperti tersayat, nyeri ada luka didaerah anus
terus menerus O:
R: didaerah anus (nyeri tidak -P: diare seminggu yang lalu
menjalar) -Q: pedih seperti tersayat, nyeri
S: skala nyeri 7 terus menerus
T: setiap bergerak nyeri terasa -R: didaerah anus (nyeri tidak
menjalar)
-S: skala nyeri 7
-T: setiap bergerak nyeri terasa
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervesi no. 1,2, dan
4
2 08.15 1. mengobservasi keadaan umum S:
pasien - klien tidak mengeluh
Ef/ klien tampak lemah -orang tua An. A mengatakan
2. mengobservasi tanda-tanda An. A demam
vital pasien O:
Ef/ TD: 104/48 mmHg - Suhu: 38.7 derajat Celsius
Suhu: 38.7oC - kulit klien teraba hangat
Nadi: 115 x/menit. A:
Respirasi: 20 x/menit - masalah belum teratasi
3. menganjurkan pasien untuk P:
banyak minum - lanjutkan intervensi no. 2,6
Ef/ klien kooperatif dan 8
5. menganjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang tipis
Ef/ klien kooperatif

3 09.40 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S: orang tua klien mengatakan


kemampuan menerima informasi siap untuk menerima informasi
Ef/ klien kooperatif O: orang tua klien tampak
5. menganjurkan menggunakan kooperatif
pakaian yang menyerap keringat A: masalah belum teratasi
Ef/ klien kooperatif P: lanjutkan intervensi no. 2,3,
dan 5

Catatan Perkembangan 1
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DX
3 15/12/2020 S:
- Orang tua an. A menanyakan cara penanganan
demam
O:
- Ekspresi orang tua an. A tampak mikir pada
saat ditanya tentang cara kompres hangat
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi no. 2,3 dan 5
I:
2. menyediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Ef/ media leaflet
3. Mengajarkan cara memberikan kompres hangat
Ef/ orang tua klien kooperatif
5. menganjurkan klien menggunakan pakaian yang
menyerap keringat
Ef/ orang tua klien kooperatif
E:
- S: orang tua klien mengatakan sudah
mengerti cara melakukan kompres hangat
- O: orang tua klien mampu menjelaskan
cara mengompres hangat
- A: masalah teratasi
- P: intervensi di hentikan
R: -

Catatan perkembangan 2
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf

DX

1. 16/12/2020 S:

- Orang tua An. A mengatakan An. A masih


mengeluh nyeri

O:

- Nadi: 112x/menit

- PQRST:

-P: diare seminggu yang lalu


-Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus
menerus
-R: didaerah anus (nyeri tidak menjalar)
-S: skala nyeri 7
-T: setiap bergerak nyeri terasa
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 1,dan 4.

I:

1. Mengobservasi tanda-tanda vital


Ef/ TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 117x/menit
RR: 30x/menit
S: 38.7 derajat Celsius
4. Mengajarkan teknik manajemen nyeri seperti
teknik relaksasi napas dalam
Ef/ klien kooperatif
E:

- S: An. A mengatakan nyeri berkurang


sedikit

- O: klien tampak tidak meringis

- A: masalah teratasi sebagian

- P: lanjutkan intervensi no. 8

R: -

2. 16/12/2020 S:
- klien tidak mengeluh
- orang tua An. A mengatakan An. A demam
O:
- Suhu: 38.7 derajat Celsius
- kulit klien teraba hangat
A:
- masalah belum teratasi
P:
- lanjutkan intervensi no. 2,6 dan 8

I:

2. Observasi tanda-tanda vital pasien

Ef/ TTV

- TD: 110/80mmHg

- Nadi: 120x/menit

- RR: 28x/menit

- Suhu: 38.5 derajat celsius

8. Kolaborasi/ delegatif dalam pemberian obat


sesuai indikasi contohnya paracetamol
Ef/ memberikan PCT 50cc
E:
- S: An. A mengatakan tidak menggigil
- O: suhu: 37.5 derajat Celsius
- A: masalah teratasi
- P: intervensi dihentikan
R: -

Catatan Perkembangan 3
No Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DX
1 17/12/2020 S:
An. A masih mengeluh nyeri
O:
- Nadi 110x/menit
- Wajah An. A tampak meringis
- PQRST:

-P: diare seminggu yang lalu


-Q: pedih seperti tersayat, nyeri terus
menerus
-R: didaerah anus (nyeri tidak menjalar)
-S: skala nyeri 5
-T: setiap bergerak nyeri terasa
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi no. 6 dan 8
I:
6. Atur posisi senyaman mungkin
Ef/ klien kooperatif
8. Kolaborasi dalam pemberian analgesic sesuai
indikasi
Ef/ kompres dengan Nacl dan setetes betadin diarea
luka An. A
E:
- S: An. A mengatakan setelah di kompres
menggunakan Nacl nyeri hanya berkurang
sedikit
- O: An. A tampak meringis
- A: masalah teratasi sebagian
- Lanjutkan intervensi
R: -
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KOMPRES HANGAT

Topik Penyuluhan : Kompres Hangat


Pokok Bahasan : Kompres Air Hangat untuk menurunkan
suhu tubuh
Waktu : 5 menit
                      
A.    Latar Belakang
               Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan
air hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak
terlalu berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi
saat pertukaran udara melalui permukaan kulit.

B.     Tujuan Intruksional Umum


     Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan para pasien mampu mengetahui dan
memahami cara mengompres dengan air hangat.

C.    Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 5 menit diharapkan mampu:
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat

D.    Strategi Pelaksanaan.


1.      Metode
a.      Ceramah
b.      Tanya jawab
2.      Media
a.       Leflet

3.      Materi
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat

E.     Kegiatan Penyuluhan


No WAKTU KEGIATAN PENYLUHAN KEGIATAN PESERTA
1 1 menit Pembukaan :          Menjawab salam
         Membuka kegiatan dengan mengucap         Mendengarkan
salam          Memperhatikan
         Memperkenalkan diri          memperhatikan
         Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
         Menyebutkan materi  yang akan
diberikan
2 2 menit Pelaksanaan :          memperhatikan
         menjelaskan tentang materi kompres          bertanya
hangat          memperhatikan
         pengertian kompres hangat
         menjelaskan tentang manfaat kompres
hangat
         Menjelaskan alat dan bahan kompres
hangat
         menjelaskan tentang tehnik melakukan
kompre hangat
3 1 menit Evaluasi:          Menjawab
         Menanyakan kepada peserta tentangpertanyaan
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawa pertanyaan.
         Kesimpulan
4 1 menit Terminasi:          mendengarkan
         mengucapkan terima kasih atas pran          menjawab salam
serta peserta
         mengucapkan salam penutup

F.    Evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1.      Menjelaskan pengertian kompres hangat
2.      Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3.      Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4.      Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
LAMPIRAN MATERI
A.    Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air
hangat (30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu
berbeda. Seka seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat
pertukaran udara melalui permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada
bayi tidak boleh dibedong. Jangan mengompres dengan alkohol karena toxic dan
uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya
dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya.
Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat.
"Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau perlu,
anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti
sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."
B.     Tujuan
Meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C.    Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman  
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa
nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah.
D.    Alat dan bahan
1.      Baskom mandi
2.      Waslap
3.      Air hangat suhu 37 C
4.      Thermometer
5.      Handuk pengering
E.     Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan
paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong
selama 3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat
F.      Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan
suhu tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke
hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap
panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat
(berkeringat), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
keadaan normal kembali.
TARGET
ADL (ACTIVITY DAILY LIVING)

Anda mungkin juga menyukai