Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

N DENGAN
GANGGUAN HIPERTERMI
DI RUANG RAWAT INAP MELATI RS MITRA ANUGRAH LESTARI

I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Pasien/klien
Nama : An.N
Tgl lahir / umur : 3 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Golongan Darah :-
Diagnosa Medis : Dengue Haemoragic Fever
Tanggal Masuk RS : 23 Mei 2022
Tanggal Pengkajian : 23 Mei 2022
Alamat : Jl Cilember Gg Tunggal Bhakti I No 38

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. C
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl Cilember Gg Tunggal Bhakti I No

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Demam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit karena mengalami demam sudah 4
hari disertai mual, muntah dan batuk sudah 2 hari, demamnya naik turun.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki penyakit yang berhubungan
dengan penyakit sekarang.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan atau
menular

3. Pemeriksaan Fisik (head to toe) :


A. Penampilan Umum
Keadaan umum pasien tampak pucat dan sering menangis
B. Kesadaran
Composmentis, GCS 15 = Eye =4
Verbal = 5
Motorik = 6
C. Tanda – Tanda Vital
1. Suhu : 36,8oC
2. Nadi. : 98x/menit
3. Respirasi. : 24x/menit
4. Tekanan Darah. : - (pasien menangis)
D. Pemeriksaan Head To Toe
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala pasien bulat dan simetris, rambut berminyak, rambut
kotor, rambut berwarna hitam, wajah terlihat pucat
Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri saat ditekan.
2. Mata
Inspeksi :Pupil Mata berwarna hitam, mata kanan dan kiri simetris, tidak
anemis, tidak ikterik ,mata berfungsi dengan baik, tidak ada kemerahan.
Palpasi : Tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri saat ditekan.
3. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak terjadi kelainan tulang hidung, bersih
tidak ada secret, memakai alat bantu pernapasan nasal kanul
Palpasi : Tidak ada sinus dan tidak ada nyeri saat ditekan.
4. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris, bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan
5. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi, bentuk bibir simetris.
Palpasi : Tidak ada massa fisik
6. Leher
Inspeksi : Leher normal,simetris, tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak ada pembesaran tiroid
7. Jantung
Inspeksi : Terlihat pulsasi ictus cordis pada ics v mcl kiri
Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis pada ics v mcl kiri, kuat dan teratur
Perkusi : bunyi datar
Auskultasi : terdengar suara tunggal dan teratur, terdapat suara tambahan ronhki
8. Dada
Inspeksi : Dinding simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : terdengar suara nafas tambahan, terdapat wheezing, terdapat ronhki
9. Abdomen
Inspeksi : Permukaan normal
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan di perut bagian kanan atas
Perkusi : terdengar bunyi timpani
10. Genetalia
Inspeksi : Bersih, tidak ada edema dan tanda tanda infeksi
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
11. Anus
Inspeksi : Tidak terdapat lesi pada anus
Palpasi : Tidak ada benjolan
12. Ekstremitas Atas
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak terdapat bintik merah, terpasang infus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Refleksi : bisep +/+, trisep +/+ (skala +1 sd +4)
Sensori : Merasakan suhu, raba
Motori : Dapat menggerakan tangan
13. Ekstremitas bawah
Inspeksi : Tidak ada lesi, bentuk normal
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada kaki kiri bagian betis
Refleksi : patela +/+ , babinski +/+ (skala +1 sd +4)
Sensori : Merasakan suhu, raba
Motori : Dapat menggerakan kaki
4. Pola Aktivitas Sehari-Hari
No Jenis Aktivitas Sebelum sakit (di rumah) Di Rumah Sakit

1 Nutrisi

Makanan Jenis Nasi, buah buahan Bubur

Porsi 2-3x sehari 3x sehari

Frekuensi 1 porsi 3-4 sendok

Nutrisi

Cairan 300 ml 600 ml

Frekuensi

Air putih,susu Air putih,susu

2 Personal Hyiene

Mandi 1x sehari Diseka keluarga

Gosok gigi 2x sehari Dibantu keluarga

Keramas 2x seminggu Dibantu keluarga

Potong Kuku Seminggu sekali Dibantu


keluarga

4 Pola Istirahat

Jumlah Jam Tidur Siang 2 jam 3 jam

Jumlah jam tidur malam 7 jam 7 jam (sering

terbangun)
5. Data Psikososial dan Spiritual (bisa berkembang)

Data Psikososial dan Spiritual


1. Pola komunikasi
Pasien tidak dapat berkomunikasi karena sering menangis
2. Konsep diri

a. Ideal diri
Keluarga klien mengatakan ingin anaknya segera sembuh agar bisa pulang ke
rumah dan beraktivitas Kembali seperti semula

b. Peran
Klien merupakan seorang anak dan belum bersekolah

c. Identitas
Klien adalah seorang anak berumur 3 tahun

6. Data Pengetahuan (klien dan keluarga)


keluarga pasien mengetahui bahwa sakit demam yang diderita anaknya hilang
timbul selama 4 hari
7. Data Penunjang
a. Hasil laboratorium (tulis nilai normalnya)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.1 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 42 % 35.0 – 47.0
Eritrosit 3.43 10^6//uL 3.8 – 5.2
Trombosit 151 10^3/uL 150 – 440

8. Therapy

Jenis Dosis Rute


Infus (RL 500 ml) 1.080 / 24 jam IV
Naplex 3x3/4 cth Oral
Amboxol 3x1/2 cth Oral
Ondansefron 3x1 Oral
Ceftriaxone 1x 750g IV Bolus
Analisa Data
Merupakan pengelompokan data bio – psiko – sosial – spiritual yang menyimpang
sebagai hasil pengumpulan data, selanjutnya diinterpretasi penyebabnya sehingga
muncul masalah keperawatan.

DATA KEMUNGKINAN MASALAH


PENYEBAB
DS: Salmonella thyposa Hipertermi
- Ayah pasien
mengatakan Pasien Masuk ke saluran pencernaan
mengalami demam
sudah 4 hari yang lalu Menyerang mukosa
- Ayah pasien
mengatakan demamnya Endotoksin
naik turun
Demam

Hipertermi
DO :
- Pasien terlihat lemas
- Pasien menangis terus
menerus
- TTV :

- Suhu
: 36,8oC
- Nadi.
: 98x/menit
- Respirasi.
: 24x/menit
- Tekanan Darah.
:-

DS : Pneumonia Ketidakefektifan bersihan jalan


Keluarga pasien nafas
mengatakan
- Pasien Terbentuknya eksudat serous
mengalami
batuk sejak 2
hari yang lalu Masuk ke aveoli melalui
pembuluh darah
DO:
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak batuk Leukosit dan fibrin mengalami
konsololidasi dalam paru

Peningkatan produksi sputum

Batuk

Ketidakefektifan bersihan jalan


nafas

DS : Splenomegali Gangguan nutrisi kurang dari


- Keluarga pasien kebutuhan tubuh
mengatakan anaknya
merasakan mual Penurunan/peningkatan mobilitas
disertai muntah usus
- Keluarga pasien
mengatakan anaknya Penurunan/peningkatan
sulit untuk makan peristaltic usus

DO :
- Pasien terlihat lemas Peningkatan asam lambung
- Pasien tampak mual
- bb : 15 kg Anorexia, mual,
muntah
Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d salmonella thyposa d.d ayah pasien mengatakan Pasien sudah
mengalami demam selama 4 hari
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d pneunomia d.d keluarga pasien mengatakan
Pasien mengalami batuk sejak 2 hari yang lalu
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Splenomegali d.d keluarga pasien
mengatakan anaknya merasakan mual disertai muntah

III. PERENCANAAN PERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Hipertermi Setelah 2 hari 1. Observasi ttv 1.Untuk mengetahui
perawatan, 2. Anjurkan pasien perkembangan tanda
b.d
didapatkan kriteria pasien untuk banyak tanda vital pasien
salmonella hasil: minum 2. Karena pada
- Suhu tubuh pasien 3. Berikan pasien pasien yang demam
thyposa d.d
normal kompres hangat mengalami
ayah pasien 4. Kolaborasi penguapan suhu
dengan dokter yang lebih tinggi,
mengatakan
dalam pemberian tubuh membutuhkan
Pasien sudah obat cairan yang lebih
banyak agar tubuh
mengalami
tidak dehidrasi
demam 3. Untuk membantu
menurunkan suhu
selama 4 hari
tubuh pasien
4. Untuk membantu
menurunkan suhu
tubuh pasien

Ketidakefektifan Setelah 2 hari 1. Observasi TTV 1.Mengetahui


perawatan 2.Monitor frekuensi, tingkat
bersihan jalan nafas
didapatkan kriteria irama dan jalan perkembangan tanda
b.d pneunomia d.d hasil : napas tanda vital klien
- Sesak nafas 3. monitor 2. Untuk mengetahu
keluarga pasien
menurun kemampuan batuk frekuensi
mengatakan Pasien - pusing penglihatan efektif pernapasan sudah
kabur menurun 4. Monitor adanya normal atau belum
mengalami batuk
sejak 2 hari yang - Bunyi napas produksi sputum 3.untuk mengetahui
tambahan menurun 5. Monitor adanya sejauh mana batuk
lalu
- PCO2 membaik sumbatan jalan efektif dapat
- PO2 membaik napas membantu
- 1.SPO2 membaik mengeluarkan dahak
4. Untuk
mengetahui sejauh
mana pasien
mengetahui
produksi sputum
5. Untuk menunjang
adanya sumbatan
jalan napas
Gangguan Setelah 2 hari 1. observasi ttv 1. Mengetahui
perawatan 2. tentukan status tingkat
nutrisi
didapatkan kriteria gizi dan perkembangan tanda
kurang dari hasil: kemampuan untuk tanda vital klien
- Nafsu makan memenuhi 2. menentukan
kebutuhan
meningkat kebutuhan gizi status gizi dan
tubuh b.d - dapat meminati 3. tentukan jumlah kemampuan pasien
makanan kalori dan jenis dalam memenuhi
Splenomegal
- asupan cairan nutrisi yang kebutuhan gizi
i d.d keluarga tercukupi dibutuhan untuk 3. menentukan
memenuhi jumlah kalori dan
pasien
persyaratan gizi jenis nutrisi untuk
mengatakan 4. memberi makan membantu
pasien memenuhi
anaknya
5. anjurkan pasien kebutuhan gizi
merasakan minum air hangat pasien
sebelum makan agar 4. memberi makan
mual disertai
tidak mual sesuai dengan
muntah 6. observasi adanya kebutuhan gizi
penurunan berat pasien
badan 5. mengatasi rasa
mual
6. untuk mengetahui
terjadinya
penurunan berat
badan pada pasien

IV.IMPLEMENTASI dan EVALUASI FORMATIF

Tanggal/ D.Kep Pelaksanaan Paraf


Waktu Pelaksana
23/5/2022 1 Observasi TTV Ttd Salsa
E/ TTV :
07.00
1. Suhu : 36,8oC
2. Nadi. : 98x/menit
3. Respirasi. : 24x/menit
07.30 Ttd Salsa
Berkaloborasi dengan dokter dalam
pemberian obat

08.00 1 Berikan pasien kompres hangat bila Ttd Salsa


demam
08.00 1 Anjurkan pasien makan dan minum Ttd Salsa
sedikit tapi sering
11.00 2 Memonitor frekuensi, irama dan jalan Ttd Salsa
napas
E/ Terdengar suara tambahan wheezing
ronhki
11.00 2 Memberikan Oksigen Ttd Salsa
E/ Napas mulai membaik dan sesak
berkurang
15.00 3 Menentukan status gizi dan kemampuan Ttd Salsa
untuk memenuhi kebutuhan gizi
E/ Berkaloborasi dengan ahli gizi untuk
pemenuhan status gizi
15.00 3 Menentukan jumlah kalori dan jenis Ttd Salsa
nutrisi yang dibutuhan untuk memenuhi
persyaratan gizi
16.00 3 Memberi makan pasien Ttd Salsa
E/ Pasien hanya makan 3 sendok dan
minum air satu gelas

24/05/2022 3 Berkaloborasi untuk pemeriksaan Ttd Salsa


laboratorium hb,agd,dll
07.00
E/ Pemeriksaan dilakukan hasil
terlampir
07.00 3 Memberi makan pasien Ttd Salsa
E/ Pasien hanya makan 3 sendok dalam
satu porsi dan minum air setengah gelas

07.30 1 Berikan pasien kompres hangat bila Ttd Salsa


demam
08.00 1 Observasi TTV Ttd Salsa
E/ TTV :

Suhu : 36 oC
Nadi. : 116x/ menit
Respirasi. :-

09.00 2 Monitor frekuensi, irama dan jalan Ttd Salsa


napas
E/ Pasien masih sesak dan batuk, pasien
diberikan oksigen
12.00 1 Berikan pasien kompres hangat bila Ttd Salsa
demam
13.00 1 Ttd Salsa
Berkaloborasi dengan dokter dalam
pemberian obat

25/05/2022 3 Memberi makan pasien Ttd Salsa


E/ Pasien hanya makan 3 sendok dalam
07.30
satu porsi dan minum setengah botol
aqua sedang (600ml)

08.00 1 Berikan pasien kompres hangat bila Ttd Salsa


demam
08.00 1 Observasi TTV Ttd Salsa
E/ TTV :

Suhu : 36,7 oC
Nadi. : 122x/ menit
Respirasi. :-

10.00 2 Monitor frekuensi, irama dan jalan Ttd Salsa


napas
E/ Pasien masih sesak,batuk berkurang
dan diberikan oksigen
12.00 2 Monitor adanya sumbatan jalan napas Ttd Salsa
E/ Tidak ada secret dan batuk berkurang
12.30 3 Memberi makan pasien Ttd Salsa
E/ Pasien hanya makan 3 sendok dalam
satu porsi dan minum air dua gelas,
pasien merasa mual

13.00 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam Ttd Salsa


pemberian obat

26/05/2022 1 Observasi TTV Ttd Salsa


E/ TTV :
07.00
Suhu : 36.3oC
Nadi. : 120x/menit
Respirasi. : 30x/menit
08.00 1 Berikan pasien kompres hangat bila Ttd Salsa
demam
08.00 3 Ttd Salsa
Memberi makan pasien
E/ Pasien makan 4 sendok dan minum
satu botol aqua sedang (600ml)
13.00 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam Ttd Salsa
pemberian obat

V.EVALUASI SUMATIF (CATATAN PERKEMBANGAN)


Dibuat sesuai waktu dalam tujuan atau jika ada perkembangan kea rah yang lebih baik atau
lebih buruk.
Tanggal/ D.Kep Perkembangan Paraf
Waktu Pelaksana
23/05/2022 1 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa
demamnya naik turun sudah 4 hari
13.00
sebelum masuk rs.
O= Observasi TTV
1. Suhu : 36,8oC
2. Nadi. : 98x/menit
3. Respirasi. : 24x/menit
A = Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi

2 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa


mengalami batuk sejak 2 hari yang lalu

O= Pasien tampak batuk


1. Suhu : 36,8oC
2. Nadi. : 98x/menit
3. Respirasi. : 24x/menit
A = Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi

3 S = Keluarga pasien mengatakan anaknya Ttd Salsa


merasakan mual disertai muntah
O= Pasien tampak lemas
Observasi TTV
1. Suhu : 36,8oC
2. Nadi. : 98x/menit
3. Respirasi. : 24x/menit
4. Hb : 14.1
5. BB: 15
A = Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi

24/05/2022 1 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Reza


demamnya naik turun sudah 4 hari
13.00
sebelum masuk rs.
O= Observasi TTV
4. Suhu : 36,1oC
5. Nadi. : 120x/menit
6. Respirasi. :-
A = Masalah teratasi sebagian
P =Lanjutkan intervensi

2 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Reza


mengalami batuk sejak 2 hari yang lalu
O= Pasien tampak batuk
4. Suhu : 36,1oC
5. Nadi. : 120x/menit
6. Respirasi. :-
A = Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi

3 S = Keluarga pasien mengatakan anaknya Ttd Reza


merasakan mual disertai muntah
O= Pasien tampak mual
Observasi TTV
6. Suhu :
7. Nadi. :
8. Respirasi. :
4. Tekanan Darah. :
A = Masalah belum teratasi
P =Lanjutkan intervensi

25/05/2022 1 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa


demamnya naik turun sudah 4 hari
13.00
sebelum masuk rs.
O= Observasi TTV
7. Suhu : 36,7oC
8. Nadi. : 122x/menit
9. Respirasi. :-

A = Masalah teratasi sebagian


P =Lanjutkan intervensi

2 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa


mengalami batuk sejak 2 hari yang lalu
7. Suhu : 36,7oC
8. Nadi. : 122x/menit
9. Respirasi. :-

A = Masalah belum teratasi


P =Lanjutkan intervensi

3 S = Keluarga pasien mengatakan anaknya Ttd Salsa


merasakan mual disertai muntah

Observasi TTV
9. Suhu : 36,7oC
10. Nadi. : 122x/menit
11. Respirasi. :-

A = Masalah teratasi sebagian


P =Lanjutkan intervensi

26/05/2022 1 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa


demamnya naik turun sudah 4 hari
13.00
sebelum masuk rs.
O= Observasi TTV
10. Suhu : 36oC
11. Nadi. : 118x/menit
12. Respirasi. : 34x/menit
A = Masalah sudah teratasi
P = Intervensi dihentikan

2 S = Orangtua pasien mengatakan pasien Ttd Salsa


mengalami batuk sejak 2 hari yang lalu
10. Suhu : 36oC
11. Nadi. : 118x/menit
12. Respirasi. : 34x/menit
A = Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

3 S = Keluarga pasien mengatakan anaknya Ttd Salsa


merasakan mual disertai muntah
O= Pasien tidak tampak mual dan muntah
Observasi TTV
12. Suhu : 36oC
13. Nadi. : 118x/menit
14. Respirasi. : 34x/menit
4. Tekanan Darah. :
A = Masalah sudah teratasi
P = Intervensi dihentikan

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN

Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam typhoid memberikan

pengalaman nyata untuk penulis dengan menerapkan konsep teoritis pada

aplikasinya. Maka dari itu penulis dapat menemukan kesenjangan teori dan

praktek di lapangan, merupakan satu keunikan pasien dalam merespon

terhadap masalah kesehatan. Pada bab ini penulis menyimpulkan roses asuhan

keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, yakni :

1. Pengkajian

Selama pengkajian pada pasien disaat mengumpulkan data dengan metode

wawancara, penulis tidak banyak mendapat kesulitan karena

menggunakan komunikasi sebagai pendekatan yang baik pada pasien dan

keluarga, pasien dan keluarga koofratif sangat terbuka dalam menjawab

semua pertanyaan yang dianjurkan. Sehingga penulis dapat mengamati


masalah pada pasien. Data yang diperoleh penulis saat mengkaji pasien :

pasien terlihat lemas, adanya sesak nafa dengan respirasi, terpasang O2

(nasal canul 2 liter), adanya sesek nafas tambahan (ronchi) di bronkus kiri.

2. Diagnosa keperawatan

Setelah melakukan pengkajian dengan melalui suatu penganalisa data, maka


penulis dapat menentukan diagnosa keperawatan pada klien yaitu :
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan proses infeksi

b. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan adanya output yang berlebih (muntah).

c. Resiko penyebaran infeks berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan untuk mencegah paparan dari kuman pathogen”

d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan informasi

tentang perawatan tuberculosis paru.

3. Perencanaan tindakan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan yang di tetapkan oleh penulis sesuai dengan

kemampuan, kondisi, sarana dan berdasarkan prioritas masalah yang

difokuskan kepada pengawasan tanda-tanda vital (TTV) dan respirasi.

Pengawasan nutrisi pada pasien dan diberikan obat anti tuberculosis pada

pasien penetapan tujuan dan rencana tindakan dedasarkan pada teori

dengan mempertimbangkan kondisi pasien.

4. Implementasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien sesuai dengan perencanaan

yang telah di tetapkan dengan melibatkan keluarga pasien dan

bekerjasama dengan perawat ruangan melalui pendelegasian tanpa terlepas


dari monitoring pada tiap penggangtian dinas selama 24 jam dan didukung

dengan sarana yang cukup

5. Evaluasi

Tahap evaluasi yaitu akhir masalah keperawatan dengan gangguan pada

napas, ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko

penyebaran infeksi, kurang pengetahuan sudah teratasi tetapi pasien harus

menjalani pengobatan obat anti tuberculosis selama 6 bulan. Maka dari itu

penulis mengarahkan dan mengajarkan kepada keluarga pasien untuk

mengatasi masalah tersebut dengan memberikan penyuluhan perawatan

dan pengobatan dengan TB paru.

6. Pendokumentasian

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan dengan melalui tahap- tahap

dalam proses keperawatan, jadi penulis mendokumentasikan pada setiap

tahapnya yang berguna untuk mencapai ke pelayanan keperawatan yang

berkesimbungan pada pasien dan memudahkan dalam melakukan

evaluasi.
Rekomendasi

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan selama 4 hari di Ruang

Fatmawati L1 di RSUD SEKARWANGI. Penulis dapat banyak pengalaman

sehingga bisa megetahui kekurangan atau hal yang perlu di pertahankan,

dengan demikian pada kesempatan ini penulis menyampaikan rekomendasi

ditunjukan kepada :

Aspek Praktisi

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien dengan

tuberculosis paru, hal yang harus di perhatikan yaitu sarana dan prasarana

pengetahuan keperawatan mengenai penyakittuberculosis dengan

mengikut sertakan perawat dengan seminar-seminar yang berhubungan

dengan tuberculosis, karena di sadari atau tidak kejadian tuberculosis

semakin meningkat. Penyediaan sarana dan prasarana yang di butuhkan

pasien tuberculosis paru sepeti masker khusus yang digunakan di ruang

infeksi (tuberculosis paru), nasal kanul khusus untuk penderita

tuberculosis paru yang dapat mencegah terjadinya penyebaran penyakit

tuberculosis paru.

Aspek teoritis

Kepada pihak institusi yang diharapkan dapat memberikan pembekalan

materi maupun praktik laboratorium bagi mahasiswa dan mengadakan

pelatihan pelatihan yang menunjang keilmuan untuk meningkatkan skill

dan pengetahuan keperawatan sehingga ketika memulai penelitian karya


tulis ilmiah mahasiswa sudah siap dengan segala kondisi dan situasi,

sehingga dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam penerapan

penyuluhan kesehatan terutama pada pasien yang menderita tuberculosis

paru, dengan mengadakan latihan/lab mandiri pada mahasiswa, sehingga

pada praktik di rumah sakit mahasiswa bisa memberikan penyuluhan yang

baik untuk menambah pengetahuan tentang penyakit tuberculosis paru.


11
1
11
2
11
3
11
4
11
5
11
6

Anda mungkin juga menyukai