W
DI RUANG PERAWATAN POLIKLINIK
RSUD SEKARWANGI
Disusun Oleh:
ANBAR AFIFAH
C1AC20010
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. W
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk : 30 Maret 2021
No Rekam Medis : 1289xxx
Tanggal Pengkajian : 30 Maret 2021
Alamat : Cibadak
Diagnosa Medis : Hipertiroid
2. Keluhan utama
Klien mengeluh lehernya mengalami pembengkakan
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Memiliki riwayat penyakit yang
sama
: Klien
3. Pola Aktivitas Sehari Hari
No Pola Aktivitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit Keluhan
1 Nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x/hari 3x/hari TAK
Jumlah 1 porsi 1 porsi
Jenis Nasi + lauk pauk Nasi + lauk pauk
b. Minum
Frekuensi ±8 gelas/hari ±8 gelas/hari TAK
Jenis Air putih Air putih
2 Eliminasi TAK
a. BAB
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Konsistensi Lembek Lembek
b. BAK
Frekuensi 5-6x/hari
Warna Kuning
3 Istirahat TAK
a. Tidur siang
Lama 1-2 jam 1-2 jam
b. Tidur malam
Lama 6-7 jam 6-7 jam
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari 2x/hari TAK
b. Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
c. Cuci rambut 3x/minggu 3x/minggu
d. Gunting kuku 1x/minggu 1x/minggu
5 Aktivitas Mandiri Mandiri TAK
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak ada
pembengkakak di leher, berkeringat banyak
gemetar dan berdebar debar. TB 161cm, BB 60kg
b. Kesadaran : compos mentis GCS E4M6V5
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Respirasi : 20x/menit
Nadi : 100x/menit
Suhu : Febris
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
Rambut : bersih, warana rambut hitam, distribusi rambut merata,
tidak ada ketombe/kutu
Mata :bentuk simetris, eksoftalmus +, konjungtiva anemis, sklera
ikterik
Telinga :bentuk simetris, berish, tidak ada keluaran cairan
Hidung : bentuk simetris, tidak ada keluaran cairan
Mulut : bentuk simetris, berish, gigi rapi, tidak ada gigi palsu,
mukusa bibir agak kering
Leher : ada pembesaran JVP 5-2cm H2O, kelenjar tiroid teraba
diffuse, lingkat leher 33,5cm
2) Thorax
Dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Jantung : bunyi jantung I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada
gallop
Paru-paru : suara vesikuler tidak ada suara tambahan seperti ronchi
dan wheezing
3) Abdomen : bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan, tidak ada penumpukan cairan dibagian abdomen
5. Terapi pengobatan
6. Periksaan Penunjang
Tidak terdapat pemeriksaan penunjang
B. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS : Tiroiditis Resiko penutunan
Klien mengatakan dadanya curah jantung
berdebar debar, ada Gannguan fungsi kelenjar
pembengkakan daerah
leher Hipersekresi hormon
DO :
- Terdapat pembesaran Triodotironinn (T3)
di leher
- Lingkar leher 33,5cm
Peningkatan metabolisme
- Nadi : 100x/m
- TD 110/80 mmHg
Hipermetabolisme
Kardiovaskular
Eksoftalmus
E. Catatan Perkembangan
Diagnosa Kep Waktu Catatan Perkembangan
Resiko Selasa S : Klien Mengeluh ada pembesaran di leher, berkeringat
Penurunan curah 30 Maret 2021 banyak, gemetar dan berdebar debar
jantung 9.50 O : Tekanan darah : 110/80 mmHg
berhubungan Respirasi : 20x/menit
dengan Nadi : 100x/menit
hipertiroid tidak Suhu : Febris
terkontrol A : masalah resiko penurunan curah jantung
P : Intervensi
1. Catat atau perhatikan kecepatan irama jantung dan
adanya disritmia
2. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa
membran kering yang lemah
3. Kolaborasi dalam pemberian obat antitiroid
I : Jam 08.00
1. Mengkaji kecepatan irama jantung dan adanya
disritmia
R/ : 100x/m
Jam 08.05
2. Mengkaji tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa
membran kering yang lemah
R/ : Mukosa agak kering, banyak keluar keringat
Jam 08.10
3. Berkolaborasi pemberian obat antitiroid
R/ : Klien diberikan obat antitiroid PTU 200mg
E : Klien mengatak masih merasa berdebar debar. Masalah
teratasi sebagian, intervensi dihentikan
Resiko S : Klien mengatakan tidak enak jika berkedip
kerusakan O : Mata terlihat seperti menonjol, eskoftalmus +
Intergritas A : Resiko kerusakan intergitas jaringan (mata)
jaringan (mata) P : Intervensi
berhubungan 1. Observasi edema periorbital, gangguan penumpukan
dengan kelopak mata, air mata yang berlebihan
perubahan 2. Evaluasi ketajaman mata
mekanisme 3. Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap
perlindungan ketika terbangun dan tutup dengan penutup mata
dari mata: selama tidur sesuai indikasi.
kerusakan I : jam 8.15
penutupan 1. Mengkaji adanya edema perorbital, penumpukan
kelopak kelopak mata dan air mata yang berlebihan
mata/eksoftalmu R/ Bola mata nampak menonjol keluar dari rongga
s orbita, kesulitas menutup mata
Jam 8.20
2. Pemeriksaan visus mata
R/ klien mengatakan penglihatannya kabur
3. Menganjurkan pasien menggunakan kacamata gelap
ketika terbangun dan menggunakan penurup mata
ketiga tidur
R/ klien paham dan akan mengitu anjuran
E : Mata klien masih eksoftalmus, klien mengatakan akan
mengikuti apa yang dianjurkan. Masalah teratasi sebagian
intervensi dihentekan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
5. Kegiatan penyuluhan
A. Pengertian
Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah peningkatan produksi
dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. (Marry:2009). Hipertiroid adalah
suatu kondisi dimanasuatu kelenjar tiroid ( Kelenjar tiroidbertempat pada
bagian bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling
saluran udara dan mempunyaisuatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang
dibentuk oleh dua sayap dan dilekat kanoleh suatu bagian tengah. Kelenjar
tiroidmengambil yodium dari darah yangkebanyakan datang dari makanan-
makananseperti seafood, roti, dan garam dan menggunakannya untuk
memproduksi hormon-hormon tiroid) yang terlalu aktif menghasilkan suatu
jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.
B. Penyebab
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika,
dan tiroiditis. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak
hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah
sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran
kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali
lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
D. Pencegahan
Berikut pencegahan terjadinya hipertiroid :
1. Berhenti merokokHal ini terjadi karena rokok mengandung zat kimia
berbahaya yang bisa menghambat kinerja organ dan jaringan, termasuk
kelenjar tiroid. Zat kimia rokok dapat menganggu penyerapan yodium yang
pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya orbitopathy graves atau
dikenal dengan kelainan mata menonjol akibat hipertiroid
2. Berhenti mengkonsumsi alcohol
3. Konsumsi makanan yang menyehatkan tiroidUntuk menjaga kesehatan
kelenjar tiroid, kacang kedelai menjadi salah satu makanan yang
direkomendasi yang berupa tempe, tahu, atau susu kedelai. Selain itu
mengkomsumsi asupan selenium seperti udang, salmon, kepiting, ayam,
telur, bayam, jamur shitake, dan beras merah
4. Cek kesehatan tiroidUntuk mencegah terjadinya hipertiroid adalah
melakukan pemeriksaan kelenjar tiroid secara berkala, tes ini dilakukan
dengan mendeteksi adanya benjolan atau pembengkakan sekitar leher.
Apabila tidak ada benjolan tetapi ada gejal-gejala tiroid, seperti mudah
berkeringat, lebih sensitif dengan panas, siklus menstruasi dan nafsu makan
berubah, segera periksakan diri ke dokter
E. Pengobatan
1. Pengobatan Umum,Seperti beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan yang
melelahkan atau mengganggu pikiran baik di tempat kerja maupun dirumah
(ini diperlukan agar hipermetabolisme tidak makin meningkat) serta diet
tinggi kalori dan protein
2. Obat – obatan :obat anti tiroid seperti propylthiouracyl (PTU), carbimizole,
methimazole yangdapat menghambat produksi hormon tiroid.obat penenang
untuk mengurangi kegelisahan.Beta blocker : propanolol, atenolol,
metoprolol (untuk menurunkan kerja jantung, namun tidak merubah tingkat
hormon tiroid dalam darah)
3. Pemberian iodium radioaktif,Pembedahan atau operasi pengangkatan tiroid