Dosen PJMK :
Disusun Oleh :
161.0090
SURABAYA
2020
BAB 1
TRIGGER CASE
Seorang perempuan, 58 tahun dirawat di Ruang Penyakit Dalam dengan diagnosis masuk Ca
Colorectal, pasien menderita Ca colorectal kurang lebih 1 bulan yang lalu dan telah menjalani
Colostomi permanen (Single barrel colostomy). Anamnesis didapatkan pasien merasa putus
asa, takut hingga sulit tidur dan nafsu makan menurun. Pasien mengungkapkan tidak ingin
dirawat. Pada saat pengkajian didapatkan colostomy bag terisi faeces, pemeriksaan fisik
didapatkan stoma lembab, kemerahan, Klien juga mengeluh gatal-gatal pada area sekitar
stoma. Vital sign. TD. 120/80 mmHg, N. 84 x/mnt, S. 37 oC, RR. 22 x/mnt.
2.1 Pengkajian
Tgl. Pengkajian : 19 Mei 2020 No. Registrasi : 2790xxx
Jam Pengkajian : 09.00 Tgl MRS : 19 Mei 2020
Ruang / Kelas : II
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn. B
Usia : 58 tahun Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl.Jendral S parman Hubungan : Suami
2. Riwayat Psikologi
A. Status Emosi :
Pasien mengatakan jika ada masalah, beliau selalu terbuka kepada anggota keluarganya
terutama pada suami beliau selalu bercerita, jika ada masalah selalu diselesaikan bersama
-sama, pasien selalu meminta solusi bagaimana bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
B. Pola Komunikasi :
Cara komunikasi pasien baik, ramah, sopan terkadang pasien menjawab tidak sengaja
menggunakan suara keras.
C. Pola Konsep Diri :
Pasien mengatakan “saya senang dengan anggota tubuh saya meskipun saya terlihat agak
kurusan, saya tetap bersyukur kepada Allah diciptakan sebagai laki-laki, dan saya mampu
menjadi kepala rumah tangga dan ayah dari anak-anak saya”
D. Pola Spiritual :
Pasien mengatakan tetap menjalankan sholat 5 waktu, setelah sholat maghrib saya mengaji
bersama dengan suami saya, saya selalu beribadah kepada Allah.
d. Abdomen :
1. Bentuk simetris, tidak ada asites
e. Ektremitas :
1. Akral hangat, ekstremitas atas dapat digerakkan, terpasang infus pada tangan kiri.
Bentuk tangan simetris, jumlah jari lengkap, pertumbuhan kuku normal.
2. Ekstremitas bawah dapat digerakkan, tonus otot lemah.
f. Review of System (ROS)
1. B1 (breathing) : RR 22x/menit
2. B2 (blood) : nadi 84x/menit, suhu 370C, ikterik pada sclera, ikterik pada
kulit, membram mukosa tampak kering dan pucat.
3. B3 (brain) : tidak ada masalah
4. B4 ( bowel) : Colostomy bag terisi faeces, pemeriksaan fisik didapatkan
stoma lembab, kemerahan, Klien juga mengeluh gatal-gatal pada area sekitar stoma
5. B5 (bladder) : urine kuning pekat seperti the.
6. B6 (bone) : kulit tampak kuning dan kering.
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan : 12 Mei 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
HB 9 g/dL Laki-laki 16 – 17
Perempuan 13 – 14
ANALISA DATA
DDS :
06/05/12 - Klien mengatakan tidak nafsu Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
15.00 WIB makan nutrisi kurang dari untuk mencerna
- Klien mengatakan tubuhnya kebutuhan tubuh makanan
lemas
- Keluarga klien mengatakan
klien belum memakan apapun
pasca operasi
- Klien mengatakan lidahnya
terasa pahit
DDO :
- Klien tampak lemas
- Bibir klien tampak kering &
pucat
- BB turun + 11 kg selama sakit
1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang
lain
Kami mengambil diagnosa ini sebagai diagnosa utama karena didasarkan pada keluhan
utama klien yaitu mengalami nyeri perut. Pada kasus ini, nyeri abdomen tersebut karena
adanya obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain. Hal ini
jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal pada klien.
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan)
Nyeri disebabkan karena adanya insisi post pembedahan. Nyeri yang dirasakan oleh klien
dalam kasus ini sangat hebat yaitu skala 8 yang menyebabkan klien kesulitan dalam
melakukan aktifitas dan istirahat.
3. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan
Resiko infeksi pada klien disebabkan karena adanya luka heacting pasca operasi. Pada
kasus tersebut luka pada perut klien mengalami gatal dan kemerahan, dimana hal tersebut
merupakan tanda terjadinya infeksi.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
Intoleransi aktifitas terjadi karena adanya luka insisi post operasi menyebabkan
diskontuinitas jaringan sehingga fungsinya terganggu. Pada kasus klien mengalami luka
insisi sehingga kesulitan dalam beraktifitas. Klien mengatakan apabila bergerak perutnya
terasa amat nyeri, sehingga aktifitas klien perlu dibantu baik oleh keluarga maupun
perawat.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
untuk mencerna makanan
Ketidakseimbangan nutrisi pada klien terjadi karena fungsi digestif klien belum berfungsi
secara optimal pasca operasi, sehingga klien belum mampu mencerna makanan dengan
baik.
2.3 Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan proses (I.03119) 1. Untuk mengetahui kebutuhan
keperawatan 3x24 jam nutrisi pasien.
nutrisi kurang dari
diharapkan nutrisi pasien O: 2. Untuk mengetahui
kebutuhan tubuh b.d terpenuhi dengan kritesia 1. Identifikasi status nutrisi perkembangan berat badan
hasil : 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan pasien.
ketidakmampuan
1. Nafsu makan pasien jenis nutrien 3. Untuk menjaga kebersihan
untuk mencerna meningkat 3. Monitor asupan makan mulut pasien.
2. Porsi makan habis 4. Monitor berat badan pasien. 4. Untuk menambah nutrisi
makanan
3. Badan pasien terlihat makanan yang diberikan kepada
lebih segar M: pasien.
4. Berat badan 1. Lakukan oral hygiene sebelum 5. Agar pasien pada saat makan
meningkat makan, tidak mual dan muntah.
2. Berikan makanan tinggi serat.
(L.03030) 3. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein.
E:
1. Anjurkan posisi duduk (jika mampu)
2. Ajarkan diet yang telah
diprogramkan
K:
1. Kolaborasikan pemberian medikasi
sebelum makan
2. Kolaborasikan kepada ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien.
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan proses (I.08238) 1. Untuk mengetahui skala dan
obstruksi tumor pada keperawatan selama respon nyeri yang dirasakan
usus 3x24 jam diharapkan O : pasien.
nyeri pasien berkurang 1. Identifikasi skala nyeri 2. Untuk mengetahui efek samping
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi respon nyeri non verbal penggunaan analgesik.
1. nyeri berkurang 3. Monitor efek samping penggunaan 3. Untuk diberikan teknik
2. wajah pasien tampak analgesik nonfarmakologi mengurangi
tidak menahan nyeri nyeri yang dirasakan pasien.
3. skala nyeri menjadi 3 M : 4. Agar pasien merasakan
1. Berikan teknik nonfarmakologi kenyamanan saat istirahat dan
(L.08066) untuk mengurangi nyeri (kompres tidur.
hangat/dingin) 5. Untuk mengetahui penyebab
2. Kontrol lingkungan yang yang memicu nyeri.
memperberat rasa nyeri 6. Agar pasien dapat mengontrol
3. Fasilitasi istirahat dan tidur nyeri secara mandiri.
7. Untuk pemberian obat analgesik
E: yang diberikan sesuai indikasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan dokter.
pemicu nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
3. Anjurkan menggunakan analgesik
secara tepat
4. Ajarkan teknik nonfarmakologi
(kompres hangat/dingin)
K:
1. Kolaborasikan dengan dokter terkait
pemberian obat analgesik.
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan proses (I.12362)
b.d kelemahan fisik keperawatan selama
3x24 jam diharapkan O :
pasien dapat keletihan 1. Identifikasi kesiapan dan
menurun dengan kriteria kemampuan menerima informasi
hasil :
1. Pasien mengatakan M :
kepulihan energi baik 1. Sediakan materi dan media
2. Pasien mampu pengaturan aktivitas dan istirahat
melakukan aktivitas 2. Jadwalkan pemberian pendidikan
rutin kesehatan sesuai kesepakatan
3. Pola istirahat pasien 3. Berikan kesempatan kepada pasien
membaik dan keluarga untuk bertanya
(L.05046) E:
1. Jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas fisik atau latihan olahraga
2. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
3. Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
4. Ajarkan cara mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
2.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Tgl Masalah Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
11/05/202 Defisit nutrisi 08.00 1. Monitor masuknya makanan dan jumlah S : pasien mengatakan mual dan £
b.d nafsu
0 nutrien pasien. Memberikan makan sedikit tidak nafsu makan
makan
menurun tapi sering dan monitor berat badan pasien. O : porsi makan tidak habis (3-4
08.15 2. Mengajarkan perawatan mulut sebelum sdm) £
makan dan memberikan contoh makanan A : masalah keperawatan defisit
yang tinggi kalori (kacang-kacangan) nutrisi belum teratasi
£
08.30 3. Menganjurkan pasien makan dengan duduk, P : pertahankan intervensi 1,2,3,4
jika memungkinkan.
09.00 4. Memberikan diet makanan sesuai kebutuhan £
pasien.
11/05/202 Nyeri akut b.d 10.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : pasien mengatakan daerah £
obstruksi
0 komprehensif yang meliputi lokasi, durasi, sekitar perut terasa nyeri
tumor pada
usus frekuensi. O : P : saat ditekan
10.15 2. Mengontrol lingkungan yang dapat Q : seperti ditusuk-tusuk
menyebabkan respon pasien terhadap R : perut atas sebelah kanan £
ketidaknyamanan (suhu, penerangan). S:-
T : saat pasien bergerak
A : masalah keperawatan nyeri akut
10.30 3. Menjelaskan penyebab nyeri. belum teratasi. £
11.00 4. Mengajarkan pasien untuk mengontrol nyeri P : pertahankan intervensi
£
secara mandiri. 1,2,3,4,5,6
11.30 5. Mengajarkan pasien dan keluarga teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa £
nyeri (kompres hangat/dingin).
12.00 6. Kolaborasikan dengan dokter terkait obat
analgesik yang diberikan sesuai indikasi. £
11/05/202 Intoleransi 13.00 1. Bina hubungan saling percaya kepada S : pasien mengatakan badan masih £
aktivitas b.d
0 pasien. merasa letih, tidak dapat
kelemahan £
fisik 13.20 2. Mengkaji fisiologis pasien yang beraktivitas.
menyebabkan kelelahan. O : aktivitas pasien minimum dan £
13.45 3. Memberikan jadwal kegiatan untuk masih dibantu dengan keluarga.
meningkatkan aktivitas. A : masalah keperawatan keletihan
£
14.15 4. Mengubah posisi tidur pasien. belum teratas.
15.00 5. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan P : pertahankan intervensi 1,2,3,4,5 £
aktivitas sesuai kemampuan (latihan gerak
rentang sendi, tidur miring ke kanan ke
kiri).
Tgl Masalah Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
12/05/202 Defisit nutrisi 08.00 1. Monitor masuknya makanan dan jumlah S : pasien mengatakan mual dan £
b.d nafsu
0 nutrien pasien. Memberikan makan sedikit mau makan tapi sedikit
makan
menurun tapi sering dan monitor berat badan pasien. O : porsi makan sedikit (5 sdm)
08.15 2. Mengajarkan perawatan mulut sebelum A : masalah keperawatan defisit £
makan dan memberikan contoh makanan nutrisi teratasi sebagian
yang tinggi kalori (kacang-kacangan) P : pertahankan intervensi 1,2,3,4
£
08.30 3. Menganjurkan pasien makan dengan duduk,
jika memungkinkan.
09.00 4. Memberikan diet makanan sesuai kebutuhan £
pasien.
12/05/202 Nyeri akut b.d 10.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S : pasien mengatakan daerah £
obstruksi
0 komprehensif yang meliputi lokasi, durasi, sekitar perut nyeri berkurang
tumor pada
usus frekuensi. O : P : saat ditekan
10.15 2. Mengontrol lingkungan yang dapat Q : seperti ditusuk-tusuk £
menyebabkan respon pasien terhadap R : perut atas sebelah kanan
ketidaknyamanan (suhu, penerangan). S:-
£
10.30 3. Menjelaskan penyebab nyeri. T : saat pasien bergerak
11.00 4. Mengajarkan pasien untuk mengontrol nyeri A : masalah keperawatan nyeri akut £
secara mandiri. teratasi sebagian.
11.30 5. Mengajarkan pasien dan keluarga teknik P : pertahankan intervensi
£
nonfarmakologi untuk mengurangi rasa 1,2,3,4,5,6
nyeri (kompres hangat/dingin).
£
12.00 6. Kolaborasikan dengan dokter terkait obat
analgesik yang diberikan sesuai indikasi.
12/05/202 Intoleransi 13.00 1. Bina hubungan saling percaya kepada S : pasien mengatakan badan masih £
0 aktivitas b.d pasien. merasa letih, dapat beraktivitas
kelemahan 13.20 2. Mengkaji fisiologis pasien yang perlahan - lahan.
fisik menyebabkan kelelahan. O : aktivitas pasien minimum dan £
13.45 3. Memberikan jadwal kegiatan untuk masih dibantu dengan keluarga.
meningkatkan aktivitas. A : masalah keperawatan keletihan
£
14.15 4. Mengubah posisi tidur pasien. teratasi sebagian.
15.00 5. Mengajarkan pasien untuk meningkatkan P : pertahankan intervensi 1,2,3,4,5 £
aktivitas sesuai kemampuan (latihan gerak £
rentang sendi, tidur miring ke kanan ke
kiri).
PEMBAHASAN
Neoplasma / Kanker adalah pertumbuhan baru (atau tumor) massa yang tidak normal
akibat proliferasi sel-sel yang beradaptasi tanpa memiliki keuntungan dan tujuan. Neoplasma
terbagi atas jinak atau ganas. Neoplasma ganas disebut juga sebagai kanker (cancer).
(SylviaA Price, 2005).
Karsinoma atau kanker kolon ialah keganasan tumbuh lambat yang paling sering
ditemukan daerah kolon terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid.
Prognosa optimistik; tanda dan gejala awal biasanya tidak ada. (Susan Martin Tucker, 1998).
Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan
usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang
tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat). (www.republika.co.id).
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan kanker kolon adalah
tumbunhya sel-sel ganas di permukaan dalam usus besar (kolon) atau rektum. Lokasi
tersering timbulnya kanker kolon adalah di bagian sekum, asendens, dan kolon sigmoid, salah
satu penatalaksanaannya adalah dengan membuat kolostomi untuk mengeluarkan produksi
faeces. Kanker colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker
paru-paru ( ACS 1998 )
Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui
sampai tingkat yang lebih parah.Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah
kanker Colon.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk
perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M.,
Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta
McCloskey&Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classifications, Second edisi, By
Mosby-Year book.Inc,Newyork
NANDA, 2001-2002, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA
Sjamsuhidayat & wong,2005, Buku ajar ilmu bedah, EGC , Jakarta
Suyono,dkk, 2001, Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid II, edisi 3, Balai penercit FKUI,
Jakarta.
University IOWA., NIC and NOC Project., 1991, Nursing outcome Classifications,
Philadelphia, USA