Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “H” DENGAN GANGGUAN PENGATURAN SUHU

TUBUH (HIPERTERMI) PADA KASUS (ISK) DI RUANG UGD


PUSKESMAS AMPENAN

DI SUSUN OLEH

ANGGUN CAHYANI
NIM 005 STYC20

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA


BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI
MATARAM PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “K” DENGAN GANGGUAN PENGATURAN SUHU

TUBUH (HIPERTERMI) PADA KASUS (ISK) DI RUANG UGD

PUSKESMAS AMPENAN

I. Pengkajian

A. Identitas

1. Identitas Klien

Nama : Tn “H”

No. RM :-

Umur : 33 Tahun

Agama : Islam

Status Perkawinan : Lajang

Pendidikan : SD

Alamat : Batu raja

Pekerjaan : Tidak bekerja

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku / Bangsa : Sasak

Diagnosa Medis : ISK

Tanggal Masuk RS : Pengkajian :

18, Juli 2021

2. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny “K”

Umur : 21 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT

Suku / Bangsa : Sasak

Hubungan dg. Pasien: Saudara

Alamat : Batu raja

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama : Demam

2. Riwayat Penyakit Sekarang: Klien datang ke UGD puskesmas ampenan tanggal 18

dengan keluhan demam dan badan menggigil sejak 8 hari

yang lalu, klien tampak berkeringat. Pasien dianjurkan rawat

jalan.Keluarga klien mengatakan kebingungan harus

melakukan apa sehingga klien di bawa ke puskesmas.

3. Riwayat Penyakit Keluarga : Klien mengatakan ibunya memiliki riwayat penyakit

kencing manis

4. Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan sudah pernah mengalami penyakit seperti

Hipertensi

5. Genogram

Keterangan:

: laki-laki/ perempuan

: meninggal

: garis pernikahan
: garis keturunan

: pasien

: tinggal serumah

C. Pengkajian pola fungsi (Bio Psiko Sosial Spiritual)

1. Pola menejemen kesehatan dan persepsi kesehatan

Pada saat klien dikaji klien mengatakan bahwa keadaan sakit adalah keadaan yang

menakutkan karena apabila sakit tidak biasa beraktivitas seperti biasanya

2. Pola nutrisi

Sebelum sakit : Selera makan klien baik, frekuensi makan klien 3 kali sehari dengan

porsi penuh dan selalu habis, jenis makanan nasi, sayur, ikan, dan

kadang-kadang makan buah, tidak ada pantangan atau alergi dalam

makanan.

Saat sakit : Klien hanya makan 2 sampai 3 sendok porsi makan tidak dihabiskan,

jenis makanan bubur, nasi, nafsu makan klien berkurang klien hanya

mampu menghabiskan 2 sampai 3 sendok makan dari makanan yang

sudah disediakan dan klien mual muntah saat selesai makan.

3. Pola eliminasi

Buang air besar (BAB)

Sebelum sakit : klien BAB 1-3 kali/hari, panas lembek dan berwarna

kecoklatan Saat sakit : kadang-kadang tidak BAB

Buang air kecil (BAK)

Sebelum sakit : klien buang air kecil (BAK) 3-5 kali dalam sehari dan

berwarna jernih

Saat sakit : tidak teratur kadang-kadang klien tidak buang air kecil

(BAK) dalam sehari.

4. Pola istirahat tidur dan kebersihan diri


Sebelum sakait : klien mengatakan tidurnya bagus klien biasa tidur malam selama 8-

9 jam yaitu dari jam (21:00-05:00) dan tidur siang selama 2 jam dari

jam (13:00-15:00).

Saat sakit : klien mengatakan istirahatnya kurang klien tidur malam selama 5-6

jam dari jam (22:00-02:00/03:00) dan kadang-kadang tidur siang 1

jam dari jam (13:30-14:30)

5. Pola aktivitas dan latihan

Makanminum 2

Mandi 2

Toeleting 2

Berbaring 2

Mobilitas di tempat tidur 0

Berpindah 2

Ambulasi/ ROM 0

Keterangan:

0: mandiri 1:alat bantu 2: dibantu orang lain 3:di bantu orang lain dan alat 4: tergantung

total

6. Pola Persepsual

Penglihatan : penglihatan klien normal

Pendengaran : pendengaran klien normal

7. Pola Persepsi Diri (pandangan klien tentang sakitnya)

pandangan klien terhadap sakitnya sebagai cobaan dari tuhan untuk menguji kesabarannya

klien merasa cemas dengan penyakit yang di deritanya


8. Pola Peran dan Hubungan

Sebelum sakit : klien berhubungan baik dengan keluarga

Saat sakit : klien masih berhubungan baik dengan keluarga

9. Pola Seksualitas dan Reproduksi

Sebelum sakit : alat reproduksi klien normal dan berkembang dengan sempurna

Saat sakit : alat reproduksi klien mengalami infeksi (ISK)

10. Menejemen Koping Stress

Sebelum sakit : klien tidak dapat menjelaskan dengan baik

Saat sakit : klien masih tidak dapat menjelaskan dengan baik

11. Sistem Nilai Spiritual

Sebelum sakit : klien bribadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut

Saat sakit : klien memiliki keterbatasan dalam melakukan ibadah karena dalam

keadaan sakit

D. PEMERIKSAAN FISIK

Tingkat Kesadaran : Composmetis ,bisa berbicara dan bergerak

Keadaan Umum: Lemas, klien tampak berkeringat dan demam

TTV:

TD :120/80 mmhg

Suhu : 38,5 oC

Nadi : 84x/menit

RR :20x/menit

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOES


1. Kepala

Bentuk kepala bulat, rambut lurus, kulit kepala bersih dan tidak ada benjolan

2. Mata

Pergerakan bola mata simetris kiri dan kanan, konjung tiva merah muda sclera tidak ikteris,

tidak ada nyeri tekan dan benjolan

3. Hidung

Bentuk simetris, tidak ada secret dan tidak ada perdarahan

4. Telinga

Bentuk simetris, pendengaran normal, tidak ada perdarahan

5. Mulut

Bibir kering, mukosa bibir kering, gigi lengkap tidak ada perdarahan

6. Leher

Tidak perbesaran kelenjar vena jogularis dan kelenjar tiroid

7. Dada

Inspeksi : bentuk dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Auskultasi : bunyi nafas normal, tidak terdapat bunyi tambahan seperti whizing dan

rhonci

Perkusi : terdengar bunyi resonan (sonor)

8. Abdomen

Inspeksi : tidak ada luka dan tidak ada acietas

Auskultasi : bising usus normal 5-19 x/menit, normal 5-30 x/menit

Perkusi : suara redup

Palpasi : terdapat nyeri tekan di bagian perut kuadran kanan bagian atas

9. Genetalia

Tidak ada kelainan pada genetalia


10. Ektermitas

Inspeksi : simetris kiri dan kanan dan terpasang infus RL di lengan kanan 20

Tpm Palpasi : tidak ada edema dan akral klien teraba hangat

E. Terapi yang di berikan

- Infus RL 20 Tpm

- Injeksi Ampicillin 4x1/gr

- Injeksi Ranitidin 2x1/gr

- Paracetamol 3x1

- Ambroxol 3x1

- Vitamin B com 1x1

Keterangan :

1. RL (ringer laktat) digunakan untuk menambahkan elektrolit tubuh agar mengembalikan

keseimbangan tubuh.

2. Injeksi Ampicilin digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh

seperti saluran kemih, kelamin, saluran pencernaan dan lain-lain

3. Injeksi Ranitidin digunakan untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut.

4. Paracetamol digunakan untuk penurun demam dan pereda nyeri.

5. Ambroxol digunakan untuk mengatasi batuk maupun gangguan pernapasan.

6. Vitamin B com digunakan untuk menambah nafsu makan.


F. Data penunjang : (hasil pemeriksaan penunjang)

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal

14/07/2 Urin lengkap


1 - Warna Kuning jernih Kuning jernih
- pH 6 5,0-8,0
- Berat jenis 1015 1.005-1.030
- Nitrit (-) Negative
- Protein (+)2/++ Negative
- Reduksi (-) Negative
sewaktu (-) Negative
- Urobilinogen (-) Negative
- Bilirubin (-) Negative
- Keton (-) Negative
- Blood (+)2/++ Negative
- Leukusid
Sedimen urin Banyak /6 Negative
- Leukosit 1-5/6 Negative
- Epitel
G. Pengelompokkan Data
1. Data Subjektif
Klien datang dengan keluhan demam,dan badan menggigil sejak 8 hari yang lalu
2. Data Objektif
Wajah klien tampak pucat, kulit teraba hangat dan klien tampak berkeringat,
TTV:
TD:120/80mmhg N: 84x/menit
S: 38,5 0C
RR: 20x/menit

H. Analisis data

Da Etiologi Masalah
ta

14/07/2 1. Ds: Penyakit hipertermi


1 Klien
mengatakan
demam, dan
Infeksi ISK
badan menggigil.
Do:
Peningkatan suhu
Wajah klien
tubuh
tampak pucat,
(hipertermi)
kulit teraba
hangat dan klien
tampak
berkeringat,
TTV:
TD:120/80mm
hg N:
84x/menit
S: 38,5 0C
RR: 20x/menit

I. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan pengaturan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan penyakit (infeksi saluran

kemih) di tandai dengan klien mengatakan demam, badan menggigil, wajah klien tampak

pucat, kulit teraba hangat dan klien tampak berkeringat, TTV: TD:120/80mmhg N:84x/menit

S: 38,5 0C RR: 20x/menit.

J. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hr/Tgl DIAGNOSA TUJUAN/ INTERVEN


KEPERAWAT KRITERIA SI
AN HASIL(SLKI) (SIKI)
14/07/21 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi
pengaturan selama 2x24 jam - Identifikasi penyebab
suhu diharapkan suhu tubuh hipertermi
tubuh klien kembali normal - Identifikasi suhu
dengan keriteria hasil tubuh
(hipertermi) - demam atau suhu Terapeutik
berhubungan tubuh klien - Sediakan lingkungan
dengan membaik dari yang dingin
penyakit 38,50C menjadi - Longgarkan atau
(ISK) 360C lepaskan pakaian
- menggigil - Basahi dan kipasi
menurun permukaan tubuh
- pucat menurun - Berikan cairan oral
- suhu kulit Edukasi
membaik - Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hr/Tgl DIAGNOSA JA IMPLEMENTASI TT


KEPERAWAT M D/
AN Nam
a
14/07/2 Gangguan 11 .3 Observasi
1 pengaturan 0 - Mengidentifikasi penyebab
suhu Wita hipertermi
tubuh - Mengidentifikasi suhu tubuh
Terapeutik
(hipertermi) - Menyediakan lingkungan yang
berhubungan dingin
dengan penyakit - Melonggarkan atau lepaskan
(ISK) pakaian
- Membasahi dan kipasi permukaan
tubuh
- Memberikan cairan oral
Edukasi
- Menganjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Mengkoolaborasikan pemberian
cairan dan elektrolit intravena
dengan tim medis

L. EVALUASI

Hr/Tgl DIAGNOSA EVALUA PARAF


KEPERAWAT SI
AN
14/07/2 Gangguan pengaturan S: klien mengatakan tidak demam
1 suhu tubuh lagi dan tidak menggigil lagi
(hipertermi) O: Wajah klien tidak pucat lagi, suhu
berhubungan dengan kulit membaik dan klien tidak
penyakit (ISK) tampak berkeringat lagi,
TTV:
TD:120/80mmhg
N: 80x/menit
S: 36,1 0C
RR: 20x/menit
A: masalah teratasi
P: Intervensi di
berhentikan

Anda mungkin juga menyukai