Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)


DI RUANGAN PATIMURA RSUD KANJURUAN KEPANJEN
KABUPATEN MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH :
NUR FITRIANI
202010461011012

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
DI RUANGAN PATIMURA RSUD KANJURUAN KEPANJEN
KABUPATEN MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK 02

NAMA: NUR FITRIANI


NIM: 202010461011012

TGL PRAKTEK/MINGGU KE : 18 -23 JANUARI 2021 / MINGGU KE 4

Malang, 19 Januari 2021


Clinical Instructur, Pembimbing,

(CI Pak Firdaus) (Anis Ika Nurrahmah,M.Kep.,Sp.Kep.MB)

FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN


Tgl. Pengkajian: 19 Januari 2021 No. Register : 363989
Jam Pengkajian: 10.45 Tgl. MRS : 16 Januari 2021
Ruang/Kelas : Patimura/6.3
I. IDENTITAS
1. Identidas Pasien 2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn. L Nama : ny.Reni Setiana
Umur : 55 Tahun Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Laki--laki Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Tidak sekolah Pekerjaan : IRT
Pekerjaan : buruh tani Alamat : Sumber Manjing,
Kulon, Kec. Pagak, Kabupaten Malang Jawa Timur
Gol. Darah :- Hub. dengan klien : Istri
Alamat : Sumber Manjing kulon Kec. pagak, Kabupaten Malang
Jawa Timur

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS
Mual serta muntah sejak 3 hari dan nyeri abdomen dari kemarin sore
sebelum masuk RS

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Pasien mengeluh mual muntah, keluhan ini bersifat hilang timbul, Nyeri
abdomen, pusing, tangan dan kaki masih bengkak.

III. DIAGNOSA MEDIS

CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Diabetes militus sejak 10 yang lalu, Hipertensi sejak 2 tahun yang lalu,
hasil USG 2 Minggu yang lalu terdapat penyakit LIVER.

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Pernah hipertensi 2 tahun yang lalu, dengan tekanan darah 160/100

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan orang tuanya memiliki riwayat hipertensi dan DM.
V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN
1. Pola Aktivitas Sehari-hari (ADL)
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola pemenuhan Makan / Minum Makan / Minum
kebutuhan nutrisi dan Jumlah : 2x sehari tapi tidak Jumlah : 3 x sehari tetapi
cairan (Makan dan habis tidak habis
Minum) Jenis : Jenis :
- Nasi : porsi org sehat - Nasi :
- Lauk : ika, tempe , tahu - Lauk :
- Sayur : bayam, kangkung, - Sayur :
kubis, selada (yang hijau ) - Minum/Infus :
- Minum : 5 gelas Pantangan :
Pantangan : Kesulitan makan / minum :
Kesulitan makan / minum :-
Usaha mengatasi kesulitan :
Usaha mengatasi kesulitan :-
Pola Eliminasi 2 hari sekali, warna agak Sekali 2 hari
hitam.
BAK : Jumlah, Warna,
Bau, Masalah, Cara
Mengatasi.
BAB : Hari pertama dan
BAB : Jumlah, Warna, kedua tidak sama sekali
Bau, Konsistensi, Sekali saat bangun tidur Hari ketiga sekali saja
Masalah, Cara Mengatasi.

Pola Istirahat Tidur Tidur di siang hari malam Hari pertama gk bisa tidur di
tidak bisa tidur. malam hari
- Jumlah/Waktu
Hari kedua dan ketiga tidur
- Gangguan Tidur seperti biasa
- Upaya Mengatasi
gangguan tidur
- Apakah mudah
terbanguan
- Jika terbangun berapa
menit bisa tertidur lagi
- Hal-hal yang
mempermudah tidur
- Hal-hal yang
mempermudah
bangun
Pola Kebersihan Diri (PH) 2 hari sekali
Mandin 2 x sehari
- Frekuensi mandi
Keramas 1 minggu 2 kali
- Frekuensi Mencuci
rambut
Gosok gigi 2 kali sehari
- Frekuensi Gosok gigi Bersih
- Keadaan kuku
Mandiri
- Melakukan mandiri/
dibantu
Aktivitas Lain : Tidak ada aktivitas
Aktivitas apa yang
dilakukan klien untuk
mengisi waktu luang ?

2. Riwayat Psikologi
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang buruh tani. pasien berharap
penyakit dapat sembuh, dan pasien bisa beraktivitas kembali. Pasien
mengatakan minum air putih sedikit- sedikit dan sering minum
minuman bersoda serta tidak diimbangi dengan kegiatan olahraga.

3. Riwayat Sosial
Dulu sering ikut kegiatan- kegiatan warga di sekitar rumah tetapi
semenjak sakit pasien hanya di rumah saja dan di perkumpulan sekitar
rumah

4. Riwayat Spiritual
Tn, L mengatakan rutin menjalankan sholat 5 waktu

VI. KONSEP DIRI


1. Gambaran diri : Tn. L merasa tidak bisa bebas kalau di RS, klien
berkeinginan cepat pulang, dan bermain bersama cucunya.

2. Identitas diri : Tn. L merupakan anak terakhir dari 5 bersaudara,


Tn, L memiliki 2 orang anak dan 1 orang cucu.

3. Peran : Sebagai suami dan ayah

4. Ideal diri : Tn. L mengatakan rutin menjalankan sholat 5


Waktu

5. Harga diri : Tn. L menganggap sakit yang di derita merupakan


ujian dari Alla
Saat Sebelum Sakit Saat Pengkajian
TD: 180/80 TD : 160/100 mmHg
N : 100x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,50 C
SpO2 : 97 %

PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 19/01/2021)


1. Keadaan Umum
Lemas, kosentrasi berkurang, dan tampak pucat

2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+ / -), kelopak mata/palpebra
oedem (+ / -), ptosis/dalam kondisi tidak sadar ata tetap membuka
(+ / -), peradangan (+ / -), luka (+ / -), benjolan (+ / -), bulu mata
rontok (+ / -), konjungtiva dan sclera perubahan warna (anemis/ an
anemis), warna iris (hitam, hijau, biru), reaksi pupil terhadap cahaya
(miosis/midriasis), pupil (isokor/ an isokor, warna kornea coklat
b. Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum
nasi (adakah pembengkokan atau tidak). Amati meatus : perdarahah
(+ / -), kotoran (+ / -), pembengkakan (+ / -), pembesaran/polip (+ /
-), menggunakan oksigen tidak
c. Mulut
Amati bibir : Kelainan kongenital (labioscisis, palatoscisis, atau
labiopalatoscisis), warna bibir pucat kehitaman lesi (+ / -), bibir
pecah (+ / -). Amati gigi, gusi dan lidah : caries (+ / -), kotoran (+ / -),
gigi palsu (+ / -), gingivitis (+ / -), warna lidah Putih perdarahan (+ /
-), dan abses (+ / -). Amati orofaring atau rongga mulut : bau mulut
Tidak benda asing (ada / tidak)
d. Telinga
Amati bagian telinga luar : bentuk simetris ukuran sama warna
sawo matang lesi (+ / -), nyeri tekan (+ / -), peradangan (+ / -),
penumpukan serumen (+ / -). Dengan otoskop periksa membran
tympany amati : warna tidak terkaji transparansi perdarahan (+ / -),
perorasi (+ / -)
e. Keluhan Lain : mengeluh matanya berair.
4. Pemeriksaan Kepala dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus / lonjong, brakhiocephalu /
bulat), kesimetrisan (+ / -), hidrocephalus (+ / -), luka (+ / -), darah
(+ / -), trepanasi (+ / -),
Palpasi : nyeri tekan (+ / -), fontonella/pada bayi (cekung/tidak)
b. Leher
Inspeksi : bentuk leher (simetris / asimetris), peradangan (+ / -),
jaringan parut (+ / -), perubahan warna (+ / -), massa (+ / -)
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (+ / -), pembesaran kelenjar
tiroid (+ / -), posisi trakea (simetris / asimetris), pembesaran vena
jugularis (+ / -)
c. Keluhan Lain :

5. Pemeriksaan Thoraks/Dada
a. Pemeriksaan Paru
Inspeksi :
1) Bentuk torak (normal chest / pigeon chest / funnel chest / barrel
chest)
2) Susunan ruas tulang belakang (kyposis / scoliosis / lordosis)
3) Bentuk dada (simetris / asimetris)
4) Keadaan kulit .pucat?
5) Retraksi otot bantu pernapasanc: retraksi intercosta (+ / -),
retraksi suprasternal (+ / -), sternomastoid (+ / -), pernapasan
cuping hidung (+ / -),
6) Pola napas : (eupnea / takipnea / bradipnea / apnea /cheyne
stokes / biot’s / kusmaul)
7) Amati : cianosis (+ / -), batuk (produktif / kering / darah)
Palpasi : Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan
dan kiri teraba (sama / tidak sama) lebih bergetar sisi .....
Perkusi : area paru (sonor / hipersonor / dullness)
Auskultasi :
1) Suara nafas area vesikuler : (bersih / halus / kasar), area
bronchial : (bersih / halus / kasar)
2) Suara ucapan terdengar : bronkophoni (+ / -), egophoni (+ / -),
pectoriloqui (+ / -)
3) Suara tambahan terdengar : rales (+ / -), ronchi (+ / -), wheezing
(+ / -), pleural fricion rub (+ / -), bunyi napas tambahan lain
Tidak ada
Keluhan lain terkait paru:
b. Pemeiksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis (+ / -), pelebaran ..... cm
Palpasi : pulsasi pada dinding toorak teraba : (lemah / kuat / tidak
teraba)
Perkusi : batas-batas jantung normal adalah
1) Batas atas : (N = ICS II)
2) Batas bawah : (N = ICS V)
3) Batas kiri : (N = ICS V mild clavicul sinistra)
4) Batas kanan : (N = ICS IV mid sternalis dextra)
Auskultasi
1) BJ I terdengar (tunggal / ganda), (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
2) BJ II terdengar (tunggal / ganda), (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
3) Bunyi jantung tambahan : BJ III (+ / -), gallop rhytm (+ / -),
murmur (+ / -)
Keluhan lain terkait jantung :

6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen (cembung / cekung / datar), masa/benjolan
(+ / -), kesimetrisan (+ / -), bayangan pembuluh darah vena (+ / -)
Auskultasi : frekuensi peristaltic usus ..... x/menit (N = 5 – 35 x/menit),
borborygmi (+ / -)
Palpasi :
1) Palapasi hepar : diskripsikan : nyeri tekan (+ / -), pembesaran (+ / -),
perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / benjol-benjol), tapi
hepar (tumpul / tajam). (N = tidak teraba)
2) Palpasi lien : gambarkan garis bayangan schuffner dan
pembesarannya ..... dengan bimanual lakukan palpasi dan
deskripsikan nyeri tekan terletak pada garis schuffner ke berapa? .....
(menunjukkan pembesaran lien)
3) Palpasi appendik : buatlah garis bayangan untuk menentukan titik
Mc. Burney ....., nyeri tekan (+ / -), nyeri lepas (+ / -), nyeri menjalar
kontralateral (+ / -)
4) Palpasi ginjal : Bimanual deskripsikan : nyeri tekan (+ / -),
pembesaran (+ / -). (N = ginjal tidak teraba)
Perkusi : ..... Normalnya hasil perkusi tympani
Keluhan lain terkait abdomen :

7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


a. Genetalia Pria
1) Inspeksi : rambut pubis (bersih / tidak bersih), lesi (+ / -),
benjolan (+ / -), lubang uretra : penymbatan (+ / -), hipospodia (+
/ -), epispadia (+ / -)
2) Palpasi : Penis : nyeri tekan (+ / -), benjolan (+ / -), cairan ......
scrotum dan testis : benjolan (+ / -), nyeri tekan (+ / -)
3) Kelainan yang tampak pada scrotum : hidrochele (+ / -), scrotal
hernia (+ / -), spermatochele (+ / -), epididimal mass / nodularyti
(+ / -), epididimitis (+ / -), torsi pada saluran sperma (+ / -),
tumor testiscular (+ / -),
4) Inspeksi dan palpasi pada hernia : inguinal hernia (+ / -), femoral
hernia (+ / -), pembengkakan (+ / -)
b. Genetalia wanita
Inspeksi : kebersihan rambut pubis (bersih / kotor), lesi (+ / -),
eritema (+ / -), keputihan (+ / -), peradangan (+ / -), lubang uretra :
stenosis / sumbatan (+ / -)
c. Keluhan lain :

8. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang


Periksa ada tidaknya : lesi pada kulit punggung (+ / -), kelainan bentuk
tulang belakang (+ / -), deformitas tulang belakang (+ / -), fraktur (+ / -),
nyeri tekan (+ / -),
Keluhan lain :
9. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal
a. Inspeksi : otot antara sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris),
deformitas (+ / -), fraktur (+ / -), lokasi fraktur ....., jenis fraktur .....,
kebersihan luka ....., terpasang gibs (+ / -), traksi (+ / -)
b. Palpasi :
Oedem : − lingkar lengan : ....., lakukan uji kekuatan otot 4

4
− 1
c. Keluhan lain :
1
10.Pemeriksaan Fungsi − Pendengaran/Penghidu/Tenggorokan
a. Uji ketajamana pendengaran : tes bisik, dengan arloji, uji weber :
(seimbang / lateralisasi kanan / lateralisasi kiri), uji rinne :

(hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan
hantaran udara), uji swabach : (memanjang / memendek / sama)
b. Uji ketajaman penciuman : dengan menggunakan rangsang bau-
bauan .....
c. Pemeriksaan tenggorokan : lakukan pemeriksaan tonsil, nyeri tekan
(+ / -), nyeri telan (+ / -)
d. Keluhan lain :

11.Pemeriksaan Fungsi Penglihatan


a. Pemeriksaan Visus dengan snellen’s cart : OD ..... OS .....
b. Tanpa snellen’s cart : ketajaman penglihatan (baik / kurang)
c. Pemeriksan lapang pandang : (normal / haemi anoxia / hamioxia)
d. Pemeriksaan bola mata dengan tonometri ....., palpasi teraba .....
e. Keluhan lain :

12.Pemeriksaan Fungsi Neurologis


a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS (Glasgow Coma Scale)
1) Menilai respon membuka mata 4
2) Menilai respon Verbal 5
3) Menilai respon motorik 6
4) Setelah dilakukan scoring maka diambil kesimpulan : (Compos
Mentis / Apatis / Somnolen / Delirium / Sporo coma / Coma)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Penigkatan suhu tubuh (+ / -), nyeri kepala (+ / -), kaku kuduk (+ /
-), mual –muntah (+ / -) kejang ( + / -) penurunan tingkat kesadaran
(+ / -)
c. Memeriksa nervus cranialis
Nervus I - Olfaktorius (pembau ), Nervus II - Opticus ( penglihatan ),
Nervus III - Ocumulatorius, Nervus IV- Throclearis, Nervus V –
Thrigeminus, Nervus VI-Abdusen, Nervus VII – Facialis, Nervus VIII-
Auditorius, Nervus IX- Glosopharingeal, Nervus X – Vagus, Nervus XI-
Accessorius, Nervus XII- Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris / asimetris), atropi (+ / -), gerakan-gerakan
yang tidak disadari oleh klien (+ / -)
e. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul (+ / -), benda tajam(+ / -),.
Menguji sensai panas / dingin, kapas halus, minyak wangi.
f. Memeriksa reflek kedalaman tendon
1) Reflek fisiologis : R.Bisep, R. Trisep, R. Brachioradialis, R. Patella,
R. Achiles
2) Reflek Pathologis, Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas
pada kasus-kasus tertentu. Yang diperiksa adalah R. Babinski, R.
Chaddok, R.Schaefer, R. Oppenheim, R. Gordon, R. Bing, R.Gonad.
g. Keluhan lain yang terkait dengan Neurologis :
13.Pemeriksaan Kulit/Integumen
a. Integument/Kulit
1) Inspeksi : Adakah lesi (+ / -), Jaringan parut (+ / -), Warna Kulit,
Bila ada luka bakar dimana saja lokasinya, dengan luas : ..... %,
cyanotik ( + / -)
2) Palpasi : tekstur (halus / kasar), turgor / kelenturan (baik /
jelek), struktur (keriput / tegang), lemak subcutan (tebal / tipis),
nyeri tekan (+ / -) pada daerah mana .....
3) Identifikasi luka / lesi pada kulit
Tipe Primer : makula (+ / -), papula (+ / -), nodule (+ / -),
vesikula (+ / -)
Tipe Sekunder : Pustula (+/-), Ulkus (+/-), Crusta (+/-), Exsoriasi
(+/-), Scar (+/-), Lichenifikasi ( + / - )
4) Kelainan- kelainan pada kulit : Naevus Pigmentosus (+ / -),
Hiperpigmentasi (+ / -), Vitiligo / Hipopigmentasi (+/ -), Tatto
(+ / -), Haemangioma (+ / -), Angioma/toh (+ / -), Spider Naevi (+
/ - ), Striae (+ / -)
b. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi : Penyebaran (merata / tidak), bau …., rontok
(+ / -), warna Alopesia ( +/ -), Hirsutisme (+ / -), alopesia (+ / -)
c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna ....., bentuk ....., dan kebersihan kuku
bersih, CRT kembali 2 detik.
d. Keluhan lain: warna kulit pucat

14.Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik (tanggal 17/01/2021)


a. DARAH LENGKAP
Leukosit :8.720 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Eritrosit : 2,22 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Trombosit: 117.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Haemoglobin: 6,7↓ ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
Haematokrit: 35..0 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
b. KIMIA DARAH
Albumin : 2,61↓ ( N :3,5-5.5 g/dl)
Ureum : 12,5 ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 4,70 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )
SGOT : 89 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 125 ( N : 3 – 19 )
BUN :- ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : - ( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : - ( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )
GD puasa : 150 ↑ ( N : 100 mg/dl )
GD 2 jpp : 240 ↑ ( N : 140 – 180 mg / dl )
c. ANALISA ELEKTROLIT
Natrium : 135 ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 5,5 ↑ ( N : 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 100 ( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl )
Phospor : ( N : 2.5 – 7.07 mg / dl )
Imunoserologi : ECLIA Non reaktif:COI: 0,092

d. PEMERIKSAAN LAB LAIPEMERIKSAAN RADIOLOGI :


Pada pemeriksaan, ultrasonografi (USG) Tgl 17/01/2021 abdomen
didapatkan hasil hepar tak membesar tapi sebagian ireguler. Lien
membesar. Ukuran ren dektra: 9,9x3 m, cortex medula kabur, tidak
terdapat batu atau kista. Kesimpulan daei hasil cirrhosis hepatis,
splenomegali san ascites serta parachymal renal disease

VII. TINDAKAN DAN TERAPI

Tgl 19 Januari 2021/ jam 06.00


- Terapi non-medikamentosa berupa istirahat (tirah baring), diet tinggi
kalori, rendah protein, rendah garam, asupan cairan dan elektrolit yang
seimbang
- Terapi medikamentosa berupa pemberian infuse Nacl 0,9% 8 tetes per
menit, hemodialisa elektif, injeksi ondansentron 2 × 4 mg intra vena, injeksi
metamizol 2 × 1 ampul, injeksi omeprazol 2 × 1 vial, dan amlodipine 1 × 10
mg
- Transfusi darah 1 kantong perhari

TTD PERAWAT

(NUR FITRIANI)
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISA DATA PASIEN Tn. L

DATA PENYEBAB MASALAH DIAGNOSA


(Tanda mayor & minor) KEPERAWATAN KEPERAWATAN
DS: - pasein mengeluh Gangguan Hipervolemi Hipervolemi b.d
tangan dan kaki mekanisme Gangguan mekanisme
bengkak, regulasi regulasi (D. 0022)

DO:- edema perifer,


- Mengeluh sulit
bernafas saat tidur
- Cairan
- Hb 6,7 gr/dl ↓
- TD: 160/100 mmHg
- RR :18x/menit
- N: 100x/m
- RR:18x/m
- Suhu:36,5℃
- SPO2 : 97%
- Turgor kulit terlihat
Jelek
- CRT < 2 detik

DS : Pasien mengeluh Agen Pencedera Nyeri Akut Nyeri akut b/d agen
ulu hatinya terasa sakit Fisiologis pencedera fisiologis
dan terasa tidak nyaman (D.0077)
DO:
Tampak meringis
P= mual dan muntah
Q= nyeri tekan
R= ulu hati, dan perut
S= 4 (sedang)
T= setelah muntah
TD:160/100 mmHg
N: 100x/m
RR:18x/m
Suhu:36,5℃
SPO2 : 97%
DS: Ketidakmampuan Defisit nutrisi Defisit nutrisi b.d
- Selalu merasa perut mencerna Ketidakmampuan
terisi penuh setelah makanan mencerna makanan
makan (D.0019)
DO:

- BB 54 awal↓50 BB
akhir
- Nafsu makan
menurun
- Bising usus
meningkat
- Porsi makan tidak di
habiskan
- TD:160/100 mmHg
- N: 100x/m
- RR:18x/m
- Suhu: 36,5℃
- SPO2 :97%
- Kesadaran (GCS)456

DS: - Px mengeluh Gangguan glukosa Ketidakstabilan Ketidakstabilan kadar


lemas, nafsu makan darah puasa kadar glukosa glukosa darah b.d
menurun dan mual-mual darah (D.0027) Gangguan glukosa
sejak 3 hari. darah puasa (D.0027)

DO:
- Glukosa plasma
puasa awal
masuk 150
mg/dL
(Tgl16/1/21)
(hiperglikemia)
- Glukosa plasma
puasa akhir 240
mg/dL
(Tgl19/1/21)
(hiperglikemia)
- Infus Ns 0,9% 8
tpm
- Frekuensi
BAK 2 hari sekali
BAB hari pertama
dan kedua tidak
BAB, hari ketiga
satu kali saja
- Ureum: 12,5
mg/dl awal 7,5
mg/dl akhir
( N : 10 –
50 mg / dl )
Tgl16/1/21)
- Creatinin: 4,70
mg/dl awal 4.59
mg/dl akhir( N :
07 – 1.5 mg / dl )
(Tgl19/1/21)
- TD:160/100
mmHg
- N:100x/m
- Suhu:36,5℃
- SPO2 :97%
Kesadaran Compos
mentis (GCS)456

( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :

( N : 07 – 1.5 mg / d

DS : Penigkatan Perfusi perifer Perfusi perifer tidak


-Pasien mengeluh Tekanan darah tidak efektif efektif b/d Penigkatan
pusing (D.0009) Tekanan darah
DO : (D.0009)
-Hb 6,7 ↓
- Edema
-Warna kulit pucat
-TD:160/100 mmHg
-N:100x/m
- SPO2 :97%
- Kesadaran Compos
mentis (GCS)456

DS : Distensi Lambung Nausea (D.0076) Nausea (D.0076) b/d


- Px mengeluh Distensi Lambung d.d
mual Px mengeluh mual,
- Nafsu makan Nafsu makan
menurun menurun, TD
DO: 160/100mmHg
-Pucat
-TD: 160/100 mmHg
-N:100x/m
-RR:18x/m
-suhu:36,5℃
- SPO2 :97%
- Kesadaran Compos
mentis (GCS)456

DS: tidak terkaji Kurang terpapar Defisit Defisit Pengetahuan


- DO: informasi Pengetahuan tentang manajemen
menunjukkan penyakit ginjal
perilaku tidak (D.0111)
sesuai anjuran
(pasien minum
air putih sedikit
sedikit

- sering meminum
minuman
bersoda serta
tidak diimbangi
dengan kegiatan
olahraga)

Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas :


1. Hipervolemi b.d Gangguan mekanisme regulasi (D. 0022)
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (D.0077)
3. Defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan mencerna makanan (D.0019)
4. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d Gangguan glukosa darah puasa
(D.0027)
5. Perfusi perifer tidak efektif b/d Penigkatan Tekanan darah (D.0009)
6. Nausea b/d Distensi Lambung (D.0076)
7. Defisit Pengetahuan tentang manajemen penyakit ginjal (D.0111)
A. Diagnosa Keperawatan (SDKI), Luaran Keperawatan (SLKI), Luaran Keperawatan (SIKI)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. L

No Diagnosa Hari/ Hari/


LUARAN INTERVENSI Implementasi Evaluasi TTD
. Keperawatan tgl tgl
1. Hipervolemi Setelah dilakukan Manajemen 19/0 - memonitor intake dan 19/0 S:
b.d Gangguan Hipervolemia (I.03114) 1/20 1/20 Pasien tampak
tindakan outpot cairan
mekanisme Observasi 21 21 meminta tensi
regulasi (D. keperawatan 1. periksa - monitor kecepatan dan kembali
0022)
selama 1x24 jam tanda dan gejala keterlambatan infus
diharapkan hypervolemia O:
- menyampaikan kepeda
(ortopnea, edema, - TD: tidak
“Keseimbangan dypsnea, suara nafas ) keluarga untuk membaik
Cairan (L.03020) 2. identifikasi memantau pengeluaran -Turgor kulit
meningkat dengan peneybab membaik
urin
hypervolemia
kriteria hasil : - meninformasikan
3. monitor
1. Edema A:
status hemodinamika keluarga untuk
Sebagian masalah
menurun 4. monitor memberikan minuman teratasi
intake dan output
2. TD membaik hangat kepada pasein
cairan
3. Turgor Kulit 5. monitor agar bisa lancar ke kamar P:
Membaik tanda Melanjutkan
mandi ntuk BAK
intervensi
hemokonsentrasi
6. monitor
kecepatan infus secara
ketat
7. monitor
efek samping diuretic
Terapeutik
1. timbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
2. batasi asupan cairan
dan garam
3. tinggikan kepala
tempat tidur
Edukasi
1. anjurkan
melaporkan jika
haluaran urine
<500L/kg/ jam dalam
6 jam
2. anjurkan
laporkan jika BB
betambah > 1 kgdalam
sehari
3. ajarkan
cara mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran urine
4. ajarkan
cara membatasi cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
diuretic
2. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri - persiapkan lingkugan S:
agen (I.08238) Pasien mengatakan
tindakan yang aman dan
pencedera tidak ada nyeri lagi
fisiologis keperawatan nyaman
Observasi
(D.0077)
selama 1x24 jam 1. lokasi,
diharapkan karakteristik, durasi, - Mengajarkan terapi O:
frekuensi, kualitas, Pasien tampak tidak
“Tingkat Nyeri intensitas nyeri relaksasi untuk
mengeluh nyeri lagi
(L.08066) 2. Identifikasi mengurangi (terapi
menurun dengan skala nyeri relaksasi)
3. Identifikasi A:
kriteria hasil : Msalah sedikit teratasi
respon nyeri non - Mengajarkan terapi
1. Keluhan nyeri verbal
4. Identifikasi sampai bisa di
menurun (5) P:
faktor yang lakukkan secara Maelanjutkan
2. Mual menurun
memperberat dan mandiri intervensi
(5) memperingan nyeri
5. Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
7. Identifikasi
pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
8. Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
9. Monitor
efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri

Edukasi
1. Jelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan
strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi - Memberikan makanan S:
b.d tindakan (1.03119) Pasien tidak mengeluh
tinggi serat untuk
Ketidakmamp keperawatan Observasi perut kembung
uan mencerna mencegah konstipasi
selama 1x8 jam - Identifikasi status
makanan
(D.0019) diharapkan Status nutrisi O:
Nutrisi membaik - Identifikasi alergi atau - Memberikan makanan - porsi makan
(L.03030), dengan intoleransi makanan sedikit sisa
tinggi kalori dan tinggi
kriteria hasil: - Identifikasi makanan - bising usus sedikit
- Porsi makanan disukai protein membaik
yang dihabiskan - Identifikasi kebutuhan
meningkat kalori dan jenis A:
- Berat badan nutrien - Memberikan suplemen Sebagian masalah
membaik - Monitor asupan teratasi
makanan
- Indeks massa makanan
tubuh membaik - Monitor berat badan
- Bising usus P:
- Monitor hasil - Mengajarkan diet yang di
Melanjutkan
membaik pemeriksaan
programkan intervensi
laboratorium
Terapeutik
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
4. Ketidakstabila Setelah dilakukan Manajemen - Mengedukasi ke keluarga S:
n kadar tindakan Hiperglikemia untuk mengurangi Tidak terkaji
glukosa darah keperawatan (1.03115) makanan manis-manis O:
b.d Gangguan selama 1x8 jam Observasi Tidak terkaji
glukosa darah diharapkan - Identifikasi - Memonitor memberian A:
puasa “Kestabilan kadar kemungkinan cairan pengganti Tidak terkaji
(D.0027) glukosa darah penyebab karbohidrat P:
(L.03022) hiperglikemia Tidak terkaji
meningkat dengan - Identifikasi yang
kriteria hasil : menyebabkan
1. Lelah/lesu kebutuhan insulin
menurun meningkat (mis.
2. Keluhan lapar Penyakit kambuh)
menurun - Monitor kadar glukosa
3. Kadar glukosa darah
dalam darah - Monitor tanda dan
membaik gejala hiperglikemia
(mis. Poliuria,
polidipsia, polifagia,
kelemahan, malaise,
pandangan kabur,
sakit kepala)
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor keton urin,
kadar analisa gas
darah, elektrolit,
tekanan darah
otostatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan
medis jika ada tanda
dan gejala
hiperglikemia tetap
atau memburuk
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih
dari 250 mg/dl
- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis
penggunaan insulin,
obat oral, monitor
asupa cairan
pengganti
karbohidrat, dan
bantuan profesionnal
kesehatan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu

Perawatan sirkulasi
( I.02079)
Observasi
1. Periksa sirkulasi
2. Identifikasi faktor
risiko gangguan
sirkulasi.
Terapeutik
1. Hindari pemasangan
infus atau pengambilan
Setelah dilakukan
darah di area
5. tindakan Perawatan sirkulasi S : Pasien mengatakan
Perfusi perifer keterbatasan perfusi. sudah tidak pusing
keperawatan ( I.02079)
tidak efektif 2. Hindari pengukuran
selama 1x24 jam 1. Memeriksa sirkulasi O:
tekanan darah pada
b/d a. Warna kulit (5)
maka Perfusi 2.Mengidentifikasi faktor
ekstremitas dengan b. Edema (4)
Peningkatan c. Nyeri ektermitas
Perifer (L.02011) keterbatasan perfusi. risiko gangguan sirkulasi.
tekanan (4)
meningkat Edukasi 1. Menghindari pemasangan d. Tekanan Darah
darah(D.0009) sistolik (5)
dengan kriteria 1. Anjurkan infus atau pengambilan e. Tekanan darah
hasil : menggunakan obat darah di area diastolic (4)
f . Turgor kulit (5)
- Warna kulit penurun tekanan keterbatasan perfusi.
pucat meningkat darah. 2. Menghindari pengukuran Hasil TTV:
2. Anjurkan minum - TD :160/100 mmHg
- Edema perifer tekanan darah pada - N : 100x/menit
menurun
obat pengontrol
ekstremitas dengan - RR : 18x/menit
tekanan darah
- Suhu : 36,3 ℃
- Nyeri keterbatasan perfusi. - SaO2 : 97%
secara teratur. - Amlodipine1x10
ekstermitas 3. Mengajarkan program mg tablet
3. Ajarkan program
menurun diet untuk memperbaiki
diet untuk
- Tekanan darah sirkulasi. A : Masalah teratasi
memperbaiki sebagian
sistolik sirkulasi. 4. Kolaborasi pemberian
membaik 4. Informasikan tanda obat penurun tekanan P : Lanjutkan intervensi
- Tekanan darah dan gejala darurat darah sesuai advice
diastolic yang harus dokter.
dilaporkan
membaik Amlodipine1x10mg
- Turgor kulit tablet
membaik

Manajemen Mual
(1. 03117)
Observasi:
- Identifikasi
pengalaman mual
- Identifikasi
dampak mual
terhadap kualitas
hidup
- Identifikasi
Setelah dilakukan
penyebab mual
intervensi selama
- Monitor mual
1x24 jam maka
- Monitor asupan
Tingkat Nausea nutrisi dan kalori
menurun, dengan Terapeutik:
kriteria hasil : - Kendalikan faktor
- Nafsu lingkungan
6. makan penyebab mual
Nausea b/d S: Nafsu makan
meningkat - Kurang atau - IUFD NS 0.9% 10tpm
Distensi
Lambung (5) hilangkan keadaan - Injeksi omerazol 2x1 menurun
(D.0076)
- Keluhan penyebab mual O: Keadaan umum
mual Edukasi:
lemah
menurun (5) - Anjurkan istirahat
Takikardi A: Nafsu makan belum
- dan tidur yang
membaik (5) cukup membaik
- Anjurkan
P: lanjutkan intervensi
penggunaan
teknik
nonframakologis
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antimetik, jika perlu
Edukasi kesehatan
(1.12383)
0bservasi
1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
2. Identifikasi faktor-
faktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
Setelah dilakukan dan sehat
tindakan Terapeutik
keperawatan 1. Sediakan materi dan
media pendidikan
selama 1x8 jam kesehatan
diharapkan 2. Jadwalkan pendidikan
“Tingkat kesehatan sesuai
kesepakatan
Pengetahuan
3. Berikan kesempatan
(L.12111) untuk bertanya
meningkat dengan Edukasi
1. Jelaskan resiko yang
kriteria hasil :
dapat mempengaruhi
1.Perilaku sesuai kesehatan
anjuran verbalisasi 2. Anjurkan perilaku
hidup bersih dan sehat
7. - Memberikan pendidikan
kesehatan yang sesuai
kebutuhan klien S:
minat dalam belajar Tidak terkaji
meningkat 3. Ajarkan strategi yang - Mengajarkan bagaimana
2.Kemampuan dapat digunakan untuk O:
meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih Pasien semakin hari
menjelaskan suatu hidup bersih dan sehat minum air putihnya
Defisit yang benar
Pengetahun topik meningkat bertambah
tentang 3.Perilaku sesuai - Mengedukasikan Ke
manajemen A:
penyakit ginjal pengetahuan Keluarga Pasien Untuk Masalah teratasi
(D.0111) meningkat Banyak Minum Air Putih
P:
Melanjutkan intervensi

- Mengajarkan bagaimana
strategi menigkatkan
hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai