DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH :
NUR FITRIANI
202010461011012
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)
DI RUANGAN PATIMURA RSUD KANJURUAN KEPANJEN
KABUPATEN MALANG
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KELOMPOK 02
Pola Istirahat Tidur Tidur di siang hari malam Hari pertama gk bisa tidur di
tidak bisa tidur. malam hari
- Jumlah/Waktu
Hari kedua dan ketiga tidur
- Gangguan Tidur seperti biasa
- Upaya Mengatasi
gangguan tidur
- Apakah mudah
terbanguan
- Jika terbangun berapa
menit bisa tertidur lagi
- Hal-hal yang
mempermudah tidur
- Hal-hal yang
mempermudah
bangun
Pola Kebersihan Diri (PH) 2 hari sekali
Mandin 2 x sehari
- Frekuensi mandi
Keramas 1 minggu 2 kali
- Frekuensi Mencuci
rambut
Gosok gigi 2 kali sehari
- Frekuensi Gosok gigi Bersih
- Keadaan kuku
Mandiri
- Melakukan mandiri/
dibantu
Aktivitas Lain : Tidak ada aktivitas
Aktivitas apa yang
dilakukan klien untuk
mengisi waktu luang ?
2. Riwayat Psikologi
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang buruh tani. pasien berharap
penyakit dapat sembuh, dan pasien bisa beraktivitas kembali. Pasien
mengatakan minum air putih sedikit- sedikit dan sering minum
minuman bersoda serta tidak diimbangi dengan kegiatan olahraga.
3. Riwayat Sosial
Dulu sering ikut kegiatan- kegiatan warga di sekitar rumah tetapi
semenjak sakit pasien hanya di rumah saja dan di perkumpulan sekitar
rumah
4. Riwayat Spiritual
Tn, L mengatakan rutin menjalankan sholat 5 waktu
5. Pemeriksaan Thoraks/Dada
a. Pemeriksaan Paru
Inspeksi :
1) Bentuk torak (normal chest / pigeon chest / funnel chest / barrel
chest)
2) Susunan ruas tulang belakang (kyposis / scoliosis / lordosis)
3) Bentuk dada (simetris / asimetris)
4) Keadaan kulit .pucat?
5) Retraksi otot bantu pernapasanc: retraksi intercosta (+ / -),
retraksi suprasternal (+ / -), sternomastoid (+ / -), pernapasan
cuping hidung (+ / -),
6) Pola napas : (eupnea / takipnea / bradipnea / apnea /cheyne
stokes / biot’s / kusmaul)
7) Amati : cianosis (+ / -), batuk (produktif / kering / darah)
Palpasi : Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan
dan kiri teraba (sama / tidak sama) lebih bergetar sisi .....
Perkusi : area paru (sonor / hipersonor / dullness)
Auskultasi :
1) Suara nafas area vesikuler : (bersih / halus / kasar), area
bronchial : (bersih / halus / kasar)
2) Suara ucapan terdengar : bronkophoni (+ / -), egophoni (+ / -),
pectoriloqui (+ / -)
3) Suara tambahan terdengar : rales (+ / -), ronchi (+ / -), wheezing
(+ / -), pleural fricion rub (+ / -), bunyi napas tambahan lain
Tidak ada
Keluhan lain terkait paru:
b. Pemeiksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis (+ / -), pelebaran ..... cm
Palpasi : pulsasi pada dinding toorak teraba : (lemah / kuat / tidak
teraba)
Perkusi : batas-batas jantung normal adalah
1) Batas atas : (N = ICS II)
2) Batas bawah : (N = ICS V)
3) Batas kiri : (N = ICS V mild clavicul sinistra)
4) Batas kanan : (N = ICS IV mid sternalis dextra)
Auskultasi
1) BJ I terdengar (tunggal / ganda), (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
2) BJ II terdengar (tunggal / ganda), (keras / lemah), (reguler /
irreguler)
3) Bunyi jantung tambahan : BJ III (+ / -), gallop rhytm (+ / -),
murmur (+ / -)
Keluhan lain terkait jantung :
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen (cembung / cekung / datar), masa/benjolan
(+ / -), kesimetrisan (+ / -), bayangan pembuluh darah vena (+ / -)
Auskultasi : frekuensi peristaltic usus ..... x/menit (N = 5 – 35 x/menit),
borborygmi (+ / -)
Palpasi :
1) Palapasi hepar : diskripsikan : nyeri tekan (+ / -), pembesaran (+ / -),
perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / benjol-benjol), tapi
hepar (tumpul / tajam). (N = tidak teraba)
2) Palpasi lien : gambarkan garis bayangan schuffner dan
pembesarannya ..... dengan bimanual lakukan palpasi dan
deskripsikan nyeri tekan terletak pada garis schuffner ke berapa? .....
(menunjukkan pembesaran lien)
3) Palpasi appendik : buatlah garis bayangan untuk menentukan titik
Mc. Burney ....., nyeri tekan (+ / -), nyeri lepas (+ / -), nyeri menjalar
kontralateral (+ / -)
4) Palpasi ginjal : Bimanual deskripsikan : nyeri tekan (+ / -),
pembesaran (+ / -). (N = ginjal tidak teraba)
Perkusi : ..... Normalnya hasil perkusi tympani
Keluhan lain terkait abdomen :
4
− 1
c. Keluhan lain :
1
10.Pemeriksaan Fungsi − Pendengaran/Penghidu/Tenggorokan
a. Uji ketajamana pendengaran : tes bisik, dengan arloji, uji weber :
(seimbang / lateralisasi kanan / lateralisasi kiri), uji rinne :
−
(hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan
hantaran udara), uji swabach : (memanjang / memendek / sama)
b. Uji ketajaman penciuman : dengan menggunakan rangsang bau-
bauan .....
c. Pemeriksaan tenggorokan : lakukan pemeriksaan tonsil, nyeri tekan
(+ / -), nyeri telan (+ / -)
d. Keluhan lain :
TTD PERAWAT
(NUR FITRIANI)
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISA DATA PASIEN Tn. L
DS : Pasien mengeluh Agen Pencedera Nyeri Akut Nyeri akut b/d agen
ulu hatinya terasa sakit Fisiologis pencedera fisiologis
dan terasa tidak nyaman (D.0077)
DO:
Tampak meringis
P= mual dan muntah
Q= nyeri tekan
R= ulu hati, dan perut
S= 4 (sedang)
T= setelah muntah
TD:160/100 mmHg
N: 100x/m
RR:18x/m
Suhu:36,5℃
SPO2 : 97%
DS: Ketidakmampuan Defisit nutrisi Defisit nutrisi b.d
- Selalu merasa perut mencerna Ketidakmampuan
terisi penuh setelah makanan mencerna makanan
makan (D.0019)
DO:
- BB 54 awal↓50 BB
akhir
- Nafsu makan
menurun
- Bising usus
meningkat
- Porsi makan tidak di
habiskan
- TD:160/100 mmHg
- N: 100x/m
- RR:18x/m
- Suhu: 36,5℃
- SPO2 :97%
- Kesadaran (GCS)456
DO:
- Glukosa plasma
puasa awal
masuk 150
mg/dL
(Tgl16/1/21)
(hiperglikemia)
- Glukosa plasma
puasa akhir 240
mg/dL
(Tgl19/1/21)
(hiperglikemia)
- Infus Ns 0,9% 8
tpm
- Frekuensi
BAK 2 hari sekali
BAB hari pertama
dan kedua tidak
BAB, hari ketiga
satu kali saja
- Ureum: 12,5
mg/dl awal 7,5
mg/dl akhir
( N : 10 –
50 mg / dl )
Tgl16/1/21)
- Creatinin: 4,70
mg/dl awal 4.59
mg/dl akhir( N :
07 – 1.5 mg / dl )
(Tgl19/1/21)
- TD:160/100
mmHg
- N:100x/m
- Suhu:36,5℃
- SPO2 :97%
Kesadaran Compos
mentis (GCS)456
( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :
( N : 07 – 1.5 mg / d
- sering meminum
minuman
bersoda serta
tidak diimbangi
dengan kegiatan
olahraga)
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan
strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi - Memberikan makanan S:
b.d tindakan (1.03119) Pasien tidak mengeluh
tinggi serat untuk
Ketidakmamp keperawatan Observasi perut kembung
uan mencerna mencegah konstipasi
selama 1x8 jam - Identifikasi status
makanan
(D.0019) diharapkan Status nutrisi O:
Nutrisi membaik - Identifikasi alergi atau - Memberikan makanan - porsi makan
(L.03030), dengan intoleransi makanan sedikit sisa
tinggi kalori dan tinggi
kriteria hasil: - Identifikasi makanan - bising usus sedikit
- Porsi makanan disukai protein membaik
yang dihabiskan - Identifikasi kebutuhan
meningkat kalori dan jenis A:
- Berat badan nutrien - Memberikan suplemen Sebagian masalah
membaik - Monitor asupan teratasi
makanan
- Indeks massa makanan
tubuh membaik - Monitor berat badan
- Bising usus P:
- Monitor hasil - Mengajarkan diet yang di
Melanjutkan
membaik pemeriksaan
programkan intervensi
laboratorium
Terapeutik
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
- Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
-Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu
4. Ketidakstabila Setelah dilakukan Manajemen - Mengedukasi ke keluarga S:
n kadar tindakan Hiperglikemia untuk mengurangi Tidak terkaji
glukosa darah keperawatan (1.03115) makanan manis-manis O:
b.d Gangguan selama 1x8 jam Observasi Tidak terkaji
glukosa darah diharapkan - Identifikasi - Memonitor memberian A:
puasa “Kestabilan kadar kemungkinan cairan pengganti Tidak terkaji
(D.0027) glukosa darah penyebab karbohidrat P:
(L.03022) hiperglikemia Tidak terkaji
meningkat dengan - Identifikasi yang
kriteria hasil : menyebabkan
1. Lelah/lesu kebutuhan insulin
menurun meningkat (mis.
2. Keluhan lapar Penyakit kambuh)
menurun - Monitor kadar glukosa
3. Kadar glukosa darah
dalam darah - Monitor tanda dan
membaik gejala hiperglikemia
(mis. Poliuria,
polidipsia, polifagia,
kelemahan, malaise,
pandangan kabur,
sakit kepala)
- Monitor intake dan
output cairan
- Monitor keton urin,
kadar analisa gas
darah, elektrolit,
tekanan darah
otostatik dan
frekuensi nadi
Terapeutik
- Berikan asupan cairan
oral
- Konsultasi dengan
medis jika ada tanda
dan gejala
hiperglikemia tetap
atau memburuk
Edukasi
- Anjurkan menghindari
olahraga saat kadar
glukosa darah lebih
dari 250 mg/dl
- Anjurkan monitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan pengelolaan
diabetes (mis
penggunaan insulin,
obat oral, monitor
asupa cairan
pengganti
karbohidrat, dan
bantuan profesionnal
kesehatan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
Perawatan sirkulasi
( I.02079)
Observasi
1. Periksa sirkulasi
2. Identifikasi faktor
risiko gangguan
sirkulasi.
Terapeutik
1. Hindari pemasangan
infus atau pengambilan
Setelah dilakukan
darah di area
5. tindakan Perawatan sirkulasi S : Pasien mengatakan
Perfusi perifer keterbatasan perfusi. sudah tidak pusing
keperawatan ( I.02079)
tidak efektif 2. Hindari pengukuran
selama 1x24 jam 1. Memeriksa sirkulasi O:
tekanan darah pada
b/d a. Warna kulit (5)
maka Perfusi 2.Mengidentifikasi faktor
ekstremitas dengan b. Edema (4)
Peningkatan c. Nyeri ektermitas
Perifer (L.02011) keterbatasan perfusi. risiko gangguan sirkulasi.
tekanan (4)
meningkat Edukasi 1. Menghindari pemasangan d. Tekanan Darah
darah(D.0009) sistolik (5)
dengan kriteria 1. Anjurkan infus atau pengambilan e. Tekanan darah
hasil : menggunakan obat darah di area diastolic (4)
f . Turgor kulit (5)
- Warna kulit penurun tekanan keterbatasan perfusi.
pucat meningkat darah. 2. Menghindari pengukuran Hasil TTV:
2. Anjurkan minum - TD :160/100 mmHg
- Edema perifer tekanan darah pada - N : 100x/menit
menurun
obat pengontrol
ekstremitas dengan - RR : 18x/menit
tekanan darah
- Suhu : 36,3 ℃
- Nyeri keterbatasan perfusi. - SaO2 : 97%
secara teratur. - Amlodipine1x10
ekstermitas 3. Mengajarkan program mg tablet
3. Ajarkan program
menurun diet untuk memperbaiki
diet untuk
- Tekanan darah sirkulasi. A : Masalah teratasi
memperbaiki sebagian
sistolik sirkulasi. 4. Kolaborasi pemberian
membaik 4. Informasikan tanda obat penurun tekanan P : Lanjutkan intervensi
- Tekanan darah dan gejala darurat darah sesuai advice
diastolic yang harus dokter.
dilaporkan
membaik Amlodipine1x10mg
- Turgor kulit tablet
membaik
Manajemen Mual
(1. 03117)
Observasi:
- Identifikasi
pengalaman mual
- Identifikasi
dampak mual
terhadap kualitas
hidup
- Identifikasi
Setelah dilakukan
penyebab mual
intervensi selama
- Monitor mual
1x24 jam maka
- Monitor asupan
Tingkat Nausea nutrisi dan kalori
menurun, dengan Terapeutik:
kriteria hasil : - Kendalikan faktor
- Nafsu lingkungan
6. makan penyebab mual
Nausea b/d S: Nafsu makan
meningkat - Kurang atau - IUFD NS 0.9% 10tpm
Distensi
Lambung (5) hilangkan keadaan - Injeksi omerazol 2x1 menurun
(D.0076)
- Keluhan penyebab mual O: Keadaan umum
mual Edukasi:
lemah
menurun (5) - Anjurkan istirahat
Takikardi A: Nafsu makan belum
- dan tidur yang
membaik (5) cukup membaik
- Anjurkan
P: lanjutkan intervensi
penggunaan
teknik
nonframakologis
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antimetik, jika perlu
Edukasi kesehatan
(1.12383)
0bservasi
1. Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
2. Identifikasi faktor-
faktor yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih
Setelah dilakukan dan sehat
tindakan Terapeutik
keperawatan 1. Sediakan materi dan
media pendidikan
selama 1x8 jam kesehatan
diharapkan 2. Jadwalkan pendidikan
“Tingkat kesehatan sesuai
kesepakatan
Pengetahuan
3. Berikan kesempatan
(L.12111) untuk bertanya
meningkat dengan Edukasi
1. Jelaskan resiko yang
kriteria hasil :
dapat mempengaruhi
1.Perilaku sesuai kesehatan
anjuran verbalisasi 2. Anjurkan perilaku
hidup bersih dan sehat
7. - Memberikan pendidikan
kesehatan yang sesuai
kebutuhan klien S:
minat dalam belajar Tidak terkaji
meningkat 3. Ajarkan strategi yang - Mengajarkan bagaimana
2.Kemampuan dapat digunakan untuk O:
meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih Pasien semakin hari
menjelaskan suatu hidup bersih dan sehat minum air putihnya
Defisit yang benar
Pengetahun topik meningkat bertambah
tentang 3.Perilaku sesuai - Mengedukasikan Ke
manajemen A:
penyakit ginjal pengetahuan Keluarga Pasien Untuk Masalah teratasi
(D.0111) meningkat Banyak Minum Air Putih
P:
Melanjutkan intervensi
- Mengajarkan bagaimana
strategi menigkatkan
hidup sehat