DEPARTEMEN
OLEH :
NUR FITRIANI
202010461011012
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
DEPARTEMEN
KELOMPOK - 2
NIM: 202010461011012
NIM : 202010461011012
MINGGU KE :4
No Kompetensi Nilai
1) Presus ...............
2) DOPS 1. .................
3) DOPS 2. .................
4) DOPS 3. .................
5) DOPS 4. .................
6) DOPS 5. .................
7) Presjur
8) MTE ........
9) BST ...........
Mahasiswa, Pembimbing,
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... 2
LEMBAR PENILAIAN........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 4
BAB I.LAPORA PENDAHULUAN..................................................................................... 5
A. Definisi ................................................................................................................................... 5
B. Klasifikasi............................................................................................................................... 5
C. Etiologi.................................................................................................................................... 6
D. Patofisiologi.......................................................................................................................... 6
E. Manifestasi klinis ............................................................................................................... 8
F. Komplikasi............................................................................................................................. 9
G. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................ 10
F. Penatalaksanaan Medis................................................................................................. 12
G. Pengkajian Fokus............................................................................................................. 15
H. Diagnosa Keperawatan (SDKI)................................................................................... 17
I. Luaran Keperawatan (SLKI)........................................................................................ 18
J. Intervensi Keperawatan (SIKI)..................................................................................18
Daftar Pustaka................................................................................................................ 24
LAPORAN PEDAHULUAN
CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
A. Definisi
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan
glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2010). CKD atau gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Suwitra 2010).
B. Klasifikasi
Klasifikasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju Filtration
C. Etiologi
Diabetes dan hipertensi baru-baru ini telah menjadi etiologi tersering terhadap
proporsi GGK di US yakni sebesar 34% dan 21% . Sedangkan glomerulonefritis
menjadi yang ketiga dengan 17%. Infeksi nefritis tubulointerstitial (pielonefritis
kronik atau nefropati refluks) dan penyakit ginjal polikistik masing-masing 3,4%.
Penyebab yang tidak sering terjadi yakni uropati obstruktif , lupus eritomatosus
dan lainnya sebesar 21 %. (US Renal System, 2011 dalam Price & Wilson, 2013).
Penyebab gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di Indonesia tahun 2013
menunjukkan glomerulonefritis menjadi etiologi dengan prosentase tertinggi
dengan 46,39%, disusul dengan diabetes melitus dengan 18,65%, obstruksi dan
infeksi dengan 12,85%, hipertensi dengan 8,46%, dan sebab lain dengan 13,65%
(Sudoyo, 2012).
D. Patofisiologi
E. Manifestasi Klinis
Menurut Brunner & Suddart (2014) setiap sistem tubuh pada gagal ginjal kronis
dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan menunjukkan sejumlah tanda
dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat
kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi yang mendasari. Tanda dan gejala pasien
a. Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem
b. Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis, kuku
c. Manifestasi Pulmoner
d. Manifestasi Gastrointestinal
e. Manifestasi Neurologi
f. Manifestasi Muskuloskeletal
g. Manifestasi Reproduktif
F. Komplikasi
Menurut Pranata dan Prabowo (2014) karena penyakit gagal ginjal bersifat
penurunan fungsi ginjal. Komplikasi yang mungkin bisa terjadi antara lain:
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Sudoyo et al. (2010) pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk
a. Radiologi
asam basa.
b. Foto Polos Abdomen
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
c. Pielografi Intravena
Menilai sistem pelviokalises dan ureter, beresiko terjadi penurunan faal ginjal
d. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
e. Renogram
Menilai fungsi ginjal kanan dan kiri , lokasi gangguan (vaskuler, parenkhim)
j. EKG
k. Biopsi Ginjal
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau perlu
2) Urin
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine tidak ada
(anuria).
Ureum:
4) Hiponatremia
5) Hiperkalemia
9) Hipertrigliserida
meliputi:
1. Penatalaksanaan farmakologis
intravaskuler
2. Terapi diet
serta kalium
c. Diet cairan sebesar 500 hingga 600 ml dan tidak boleh lebih dari jumlah
d. Asupan kalori dan vitamin harus mamadai. Kalori yang diberikan dalam
3. Dialisis
Dialisis membantu untuk mengoptimalkan atau membantu fungsi
4. Pentalaksanaan keperawatan
komplikasi.
dialisi tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10 ml/mnt.
Efusi perikardial
Sindrom uremia ( mual,muntah, anoreksia, neuropati) yang memburuk.
1. Demografi.
yang mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh berbagai hal
penting sebagai pemicu kejadian CKD. Karena kebiasaan kerja dengan duduk /
berdiri yang terlalu lama dan lingkungan yang tidak menyediakan cukup air
minum / mengandung banyak senyawa/ zat logam dan pola makan yang tidak
sehat.
2. Riwayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti DM, glomerulo
traktus urinarius bagian bawah juga dapat memicu kemungkinan terjadinya CKD.
waktu 6 bulan. Tandanya adalah anoreksia, mual, muntah, asupan nutrisi dan air
4. Pola eliminasi
Gejalanya adalah terjadi ketidak seimbangan antara output dan input. Tandanya
adalah penurunan BAK, pasien terjadi konstipasi, terjadi peningkatan suhu dan
tekanan darah atau tidak singkronnya antara tekanan darah dan suhu.
5. Pengkajian fisik
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi meningkat
dan reguler.
c. Antropometri.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran
telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum, bibir
f. Dada
bantu napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada
pada jantung.
g. Abdomen.
h. Genital.
ulkus.
i. Ekstremitas.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan mengkilat /
J. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD adalah sebagai berikut:
oksigen
Edukasi
1. Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan
darah.
4. Informasikan tanda
dan gejala darurat
yang harus
dilaporkan
2. Nausea b/d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Mual
Distensi
selama 1x24 jam maka (1. 03117)
Lambung
(D.0076) Tingkat Nausea menurun, Observasi:
dengan kriteria hasil : - Identifikasi
- Nafsu makan meningkat pengalaman mual
(5)
- Identifikasi dampak
- Keluhan mual menurun mual terhadap
(5) kualitas hidup
- Monitor mual
- Monitor asupan
nutrisi dan kalori
Terapeutik:
- Kendalikan faktor
lingkungan
penyebab mual
- Kurang atau
hilangkan keadaan
penyebab mual
Edukasi:
- Anjurkan istirahat
dan tidur yang
cukup
- Anjurkan
penggunaan teknik
nonframakologis
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
antimetik, jika perlu
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
keperawatan selama 1x24 jam, (1.05178)
aktivitas b/d
diharapkan “toleransi Observasi
ketidak aktivitas” meningkat, dengan 1. Identifikasi
kriteria hasil : gangguan fungsi
seimbangan
1. Frekuensi nadi meningkat tubuh yang
antara suplai 2. Saturasi oksigen mengakibtkan
meningkat kelelahan
dan kebutuhan
3. Kemudahan dalam 2. Monior kelelahan
oksigen beraktivitas meningkat fisik emosional
4. Keluhan Lelah menurun 3. Monitor pola dan
5. Dispne saat aktivitas jam tidur
menurun 4. Monitor lokasi dan
6. Dispnea sesudah aktivitas ketidak nyamanan
menurun selama melakukan
7. Perasaan lemah menurun aktivitas
8. Tekanan darah membaik Terapeutik
9. Ekg iskemia membaik 1. Sediankan
lingkungan nyaman
dan rendah
stimulus
2. Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitas duduk di
sisi tempat tidur
Edukasi
1. Anjurkan tirah
baring
2. Anjurkan lakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala tidak
berkurang
4. Ajarkan strategi
untuk mengurangi
kelelahan
5. Ajarkan strategi
untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara meningkatkan
asupan makanan
PATHWAY
DAFTAR PUSTAKA
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide to
Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Prabowo E & Pranata E, 2014 Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan,
Yogyakarta. Nuha Medika
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC. 2002
Suwitra, K. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
dkk. Edisi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit dalam FKUI.