Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

DM (DIABETES MELITUS)
Pada Tn.S Usia 67 Tahun
Di Ruang Airlangga RSUD “Kanjuruhan” Kabupaten Malang

DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH


KELOMPOK IX (9)

Disusun Oleh:
YETI UTAMI
NIM. 2030032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS: PROGRAM PROFESI
STIKes KEPANJEN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan dengan DM (Diabetes Melitus) Pada Tn. S Usia 67 Tahun,


Di Ruang Airlangga, RSUD Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang Dilakukan
Oleh:

Nama : YETI UTAMI

NIM : 2030032

Prodi : PENDIDIKAN PROFESI NERS

Sebagai saah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Program Pendidikan
Profesi NERS Departemen Maternitas, yang dilaksanakan pada tanggal 22
februari - 05 maret 2021, yang telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 05 Maret 2021

Malang, 05 Maret 2021

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(.............................................) (.............................................)
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Yeti Utami Tempat Praktik: Ruang.Airlangga


NIM : 2030032 Tgl. Praktik : 22 februari - 05 maret 2021

A. Identitas Klien
Nama :Tn.S No. RM : 510051
Usia :65 tahun Tgl. MRS : 02-02-2021
Jenis kelamin :Perempuan Tgl.pengkajian:02-03-21
Alamat :Pagak Penanggungjawab
Status pernikahan :Kawin Nama : Ny.S
Alamat :Pagak Alamat : Pagak
Agama :Islam Hubungan : Istri
Pendidikan :Tamat SD Pekerjaan : Swata
Pekerjaan :Swasta Pendidikan : SLTP

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama : Ny.S mengatakan klien sesak mendadak sejak
maghrib, mual, nyeri perut sejak 3 hari yang lalu, sempat MRS di
Puskesmas pagak dan selama 3 hari klien tidak sadar kemudian di rujuk ke
RSUD kanjuruhan kabupaten malang melalui IGD pada tanggal 01-03-21
jam 22.00 WIB, , setelah pasien sadar kemudian dipindah ke ruang inap
Airlangga pada tanggal 2-03-21 jam 09.46 WIB.
2. Keluhan Penyerta : Ny.S mengatakan klien lemas, mempunyai
riwayat DM sejak 6 tahun yang lalu, kontrol ginjal sejak 3 bulan yang lalu.
3. Diagnosa medis :
Obs. Dyspnea, CKD, DM (hiperglikemia), Gastritis akut

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pasien masuk melalui IGD RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang pada
tanggal 01 - 0 3 - 2021 pukul 2 2 . 0 0 WIB dengan keadaan tidak sadar,
kemudian pada pukul 09.46 WIB tanggal 02-03-21 dipindahkan ke ruang Inap
Airlangga. Pasien mengeluh Sesak nafas, di rasakan sejak tiga hari yang
lalu . Hasil pemeriksaan Tanda-tanda vital TD : 138/119 mmHg HR : 1 2 8
x/I, RR : 35 x/i suhu : 36,4 0C. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 02
- 0 3 - 2021 pukul 11.00 WIB pasien mengeluh sesak nafas, tubuh terasa lemah
dan nyeri perut disertai mual.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Ny.S mengatakan klien tidak pernah
mengalami kecelakaan
b. Operasi (jenis & waktu) :Ny.S mengatakan klien tidak pernah
operasi
c. Penyakit :Obs.Dyspnea, Suspect CKD, DM
(Hiperglikemia)
d. Terakhir masuk RS : MRS Puskesmas pada tanggal 01-03-21
kemudian di rujuk ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang Jam 22.00
WIB.
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Ny.S mengatakan klien tidak mempunyai alergi obat, makanan.
3. Imunisasi:
(-) BCG (- ) Hepatitis
(√) Polio (√) Campak
(√) DPT (-) Lain-lain

4. Kebiasaan:
Jenis Lama Frekuensi
Jumlah
Merokok : 4 tahun Berhenti merokok - -
Kopi 5 tahun Berhenti mengopi - -
Alkohol - - -

E. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
Meninggal :
Pasien :
Perempuan :
Laki – laki :
Tinggal serumah : ---------------

F. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah
Rumah Sakit
 Makan/minum 0 3

 Mandi 1 4
 Berpakaian/berdandan 0
 Toileting 0 4
 Mobilitas di tempat tidur 0 4
 Berpindah 0 4
 Berjalan 0 4
 Naik tangga 1 4
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 =
dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
G. Pola Makan dan Minum
Rumah Rumah sakit
 Jenis diit/makanan Makan sayur dan buah Diet
 Frekuensi/pola 1-2 kali sehari/pagi dan sore 4-5 x/pagi,sore
 Porsi yg dihabiskan Habis 1-2 porsi makan 4-5 sendok
 Komposisi menu Sayur, tempe, buah-buahan NGT : Susu
 Pantangan Kopi,teh, minuman manis Rendah gula
 Nafsu makan Normal nafsu makan
 Fluktuasi BB 6 bln. Terakhir 54 kg 51 kg
 Jenis minuman air putih Susu
 Frekuensi/pola minum 5-6 kali sehari 2 kali sehari
 Berapa gelas yg dihabiskan 5-6 gelas air putih 400 ml
 Sukar menelan (padat/cair) Tidak Nafsu makan
Gangguan menelan
 Pemakaian gigi palsu (area) Tidak Tidak

H. Pola Eliminasi
Rumah
Rumah Sakit
 BAB:
- Frekuensi / pola 1 kali sehari Konstipasi
- Konsistensi Lembek -
- Warna & bau Cokelat & bau khas -
- Kesulitan Tidak -
- Upaya mengatasi - -
 BAK:
- Frekuensi/pola 4-5 kali sehari Terpasang DC
- Konsistensi 600 ml/hari 400cc/hari
- Warna & bau Kuning keruh Kuning keruh
- Kesulitan Tidak
- Upaya mengatasi - Dipasang DC

I. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
 Tidur siang:Lamanya 1-2 jam 1 jam
- Jam …s/d… 13.00-14.00 siang 12.00-13.00
- Kenyamanan stlh tidur
 Tidur malam : Lamanya 7-8 jam 4-5 jam
- Jam …s/d… 20.00-04.00 22.00-03.00
- Kenyamanan stlh. tidur - -
- Kebiasaan sblm. tidur menonton Tv -
- Kesulitan Tidak ada Sesak
- Upaya mengatasi - Oksigen&semi fowler

J. Pola Kebersihan Diri


Rumah Rumah Sakit
 Mandi:Frekuensi Mandi 1-2 kali sehari Diseka
 Keramas: Frekuensi 2-3 kali seminggu Tidak
keramas
 Gososok gigi: Frekuensi 1-2 kali sehari Tidak
gosok gigi
 Ganti baju:Frekuensi 2-3 kali sehari 1 kali
sehari
 Memotong kuku: Frekuensi 1 kali seminggu Tidak
 Kesulitan - Gangguan mobilitas
 Upaya yg dilakukan - ROM pasif dan aktif

K. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri (√ ) dibantu orang lain, sebutkan,
Persetujuan tindakan keperawatan
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya,
perawatan diri, dll): Tidak ada
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Memberitahukan
kepada keluarga terdekat, dan meninta solusi terbaik atas masalah yang
dihadapinya.
4. Harapan setelah menjalani perawatan: Tidak sesak, tidak lemah, nyeri
perut berkurang.
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: Kelemahan pada tubuh, napas terasa
sesak dan berat,

L. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):
Sholat tapi tidak lima waktu.
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS:
Berdo’a, dan sholat dengan isyarat kedipan mata.
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: -

M. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Lemah
a. Kesadaran : GCS 15, E4V M65
b. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 138/119 mmHg

- Suhu : 36,4 0C

- Nadi : 128 x /menit


- Pernafasan : 35 x /menit
c. Tinggi badan : 155 cm
Berat badan sebelum sakit :54 kg
Berat badan setelah sakit : 51
2. Kepala dan Leher
a. Kepala : Bentuk : Noemochepal Massa (-)
Distribusi rambut : Pendek, beruban Warna kulit kepala : Cokelat
b. Mata :Bentuk : Simetris Konjungtiva (Anemis)
Pupil : (√ ) reaksi terhadap cahaya (√) isokor
Fungsi penglihatan : (√ ) Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya (√) Tidak
Pemeriksaan mata terakhir : -
Riwayat Operasi : Tidak ada
c. Hidung :Bentuk : Simetris Warna (Cokelat)
Pembengkakan (-) Nyeri tekan (-) Perdarahan (-)
Riw. Alergi (-) Penyakit yg pernah terjadi (-)
d. Mulut dan Tenggorokan :
Warna bibir (Pucat) Mukosa : (Kering) Lesi (-)
Massa (-) Warna Lidah : Putih
Perdarahan gusi : (-) Karies : Ada Kesulitan
menelan : (-) Sakit tenggorokan : (-)
Gangguan bicara: (-)
b. Telinga : Bentuk : Simetris Warna (Cokelat) Lesi (-)
Massa (-) Nyeri (-)
Fs. Pendengaran (-) Alat bantu pendengaran (-)
c. Leher : Kekakuan (-) Nyeri/Nyeri tekan (-)
Benjolan/massa (-) Keterbatasan gerak (-)
3. Dada : Bentuk :Simetris
Pergerakan Dada : Tarikan dinding dada
Nyeri/nyeri tekan (-) Massa (-)
Peradangan (-)
Jantung : perkusi : Pekak
Auskultasi : Ronchi (-)
Paru : perkusi : Sonor
Auskultasi : Broncovesikuler
4. Payudara dan ketiak :
Benjolan/massa (-) Nyeri/nyeri tekan (-)
Bengkak (-) Kesimetrisan (+)

5.Abdomen :
Inspeksi : Bentuknya simetris, tidak ada massa & oedem
Auskultasi : Terdengar bisis usus yang normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
6. Genetalia :
Klien terpasang kateter dengan jumlah urine 400 cc.

7. Ekstremitas : Kekuatan otot


3 3
3 3
Kontraktur (+) Pergerakan terbatas
Deformitas (-) Pembengkakan (-)
Edema (-) nyeri/nyeri tekan (-)
Pus (-) luka (-)

8. Kulit dan kuku :


Kulit : warna : Cokelat jaringan parut (-)
Lesi (-) suhu (Normal)
Tekstur ( Akral dingin)
Turgor : kurang baik ( 5-10 detik).
Kuku : warna ( putih, kotor) Lesi (-)
Pengisian kapiler : CRT > 2 detik
N. Hasil pemeriksaan penunjang
Laboratorium

HASIL PEMERIKSAAN LABORATO KLINIK


RIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hemoglobin 9.5 g/dL 13.4 - 17.7
Hematokrit 29.4 % 40 – 47
Indek elektrolit
MCV 89.1 Fl 80 – 93
MCH 28.8 Pg 27 – 31
MCHC 32.4 g/Dl 32 – 36
Eritrosit 3.30 Juta/cmm 4.0 – 5.0
Leukosit 35.100 Sel / cmm 4.300 – 10.300
Trombosit 620.000 Sel / cmm 142.000 – 424.000
Hitung jenis leukosit
Eusonofil 0.0 % 0–4
Basophil 0.1 % 0–1
Neutrophil 96.5 % 51 – 67
Limfosit 2.3 % 25 – 33
Monosit 1.1 % 2–5
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) 125 mmol/L 136 – 145
Kalium (K) 8.0 mmol/L 3.5 – 5.0
Klorida (CI) 94 mmol/L 98 - 106
Glukosa darah 894 mg/dL < 200
sewaktu
AST (SGOT) 10 U/L 0 - 40
ALT(SGPT) 14 U/L 0 - 41
Ureum 380 mg/dL 10 – 20
Kreatinin 14,49 mg/dL < 1.2
SARS Cov 2 Rapid Non reaktif, COI : Reaktif ; COI > =1,0
Antigen 0.087 Non reaktif ; COI <
Belum validasi 1,0 Non reaktif
Non reaktif belum
validasi

O. Terapi Pengobatan
Tanggal 01-03-2021
- O2 nasal canula 2-4 liter
- Ondancentron 1x1 IV
- Furosemide 1x1 IV
- Novorapid ( Syring pump)
- Prosogan 1x1 IV
- Cetoperazon 1x1 IV

Tanggal 02-02-2021
- O2 nasal canula 2-4 liter
- Ondancentron 1x1 IV
- Furosemide 1x1 IV
- Prosogan 1x1 IV
- Cetoperazon 1x1 IV

Tanggal 03-02-2021
- O2 nasal canula 2-4 liter
- Ondancentron 1x1 IV
- Furosemide 1x1 IV
- Prosogan 1x1 IV
ANALISA DATA
No Tanggal / Analisa Data Etiologi SDKI
Jam
1. 02-03-2021 Data subyektif : DM Pola napas
- Keluarga mengatakan
tidak efektif b.d
11.00
klien sesak nafas
Produksi insulin hambatan
- Kleuarga mengatakan
menurun upaya nafas
klien lemah
(kelemahan
Data objektif : Gangguan otot
- Pasien tampak sesak nafas toleransi glukosa pernapasan)
- Bunyi napas tambahan (D.0005)
- RR: 35 X/menit VLDL dan LDL
- Sianosis
- Pola napas abnormal Makroangiopati
( lambat dan dangkal)
- Pasien Mukosa bibir pucat Penyumbatan
dan kering vaskuler perifer
- pasien tampak lemah pucat
- CRT >2 detik Penyumbatan
- akral teraba dingin pembuluh darah
- Konjungtiva anemis
- Terpasang oksigen nasal Hipoksia
canula 2 liter
- TTV Pola napas tidak
TD :138/119 mmHg efektif

Suhu : 36,4 0C
Nadi : 128 x/menit
RR : 35 x /menit

2. 02-03-2021 Data Subyektif : DM tipe 1 Ketidakstabilan


- Pasien mengatakan lelah glukosa darah
11.00
- Klien mengatakan mengantuk Genetik infeksi (D.0027)
- Klien mengatakan pusing, lapar, virus
dan haus Gangguan fungsi
- Klien mengatakan badan terasa limfosit T
gemetar
Proses Autoimun
Data objektif :
- Klien tampak lemah
Kerusakan
- Kadar glukosa darah tinggi
pankreas
894 mg/dL
- Kesadaran menurun
Penghancuran
- Jumlah urin meningkat
sel Beta
- Mukosa bibir tampak kering
- TTV
Produksi insulin
TD :138/119 mmHg
menurun
Suhu : 36,4 0C
Nadi : 128 x/menit Ketidakstabilan
RR : 35 x /menit
kadar glukosa
darah
3. 03-03-2021 Data Subyektif : DM tipe 1 Intoleransi
- Pasien mengatakan aktifitas b/d
11.00
mudah lelah VLDL dan LDL kelemahan
- Pasien mengatakan (D.0056)
badan terasa lemah Penebalan
- Pasien mengatakan di membrane
bantu oleh keluarga dan pembuluh darah
perawat dalam
beraktifitas Mikroangiopati

Data objektif :
- Pasien tampak pucat Neuropati

- Pasien tampak
beraktifitas dibantu oleh Penyempitan
pembuluh darah
perawat dan keluarga perifer
- Tonus otot
2 2 Motoric
2 2 menurun
- Tanda tanda vital
TD :138/119 mmHg
Kekuatan otot
Suhu : 36,4 0C menurun

Nadi : 128 x/menit


RR : 35 x /menit Intoleransi
aktifitas
4. 02-03-2021 Data Subyektif : DM Hipovolemia
11.00 - Pasien mengatakan haus b.d kehilangan
dan lapar Gangguan cairan aktif
- Pasien mengatakan toleransi glukosa (D.0023)
lemas
- Klien mengatakan selalu Hiperglikemia
berkeringat
- Klien mengatakan Melebihi batas
badannya gemetar filtrasi di ginjal

Data objektif :
- Pasien tampak pucat Ekskresi melalui

- Takikardia ginjal

- Turgor kulit menurun


- Membrane mukosa Diuresis osmotik

kering
- Tanda tanda vital Polyuria

TD :138/119 mmHg
Rangsang pusat
Suhu : 36,4 0C
haus
Nadi : 128 x/menit
RR : 35 x /menit
Polydipsia

Defisit volume
cairan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (kelemahan otot
pernapasan (D.0005)
b) Ketidakstabilan glukosa darah (D.0027)
c) Intoleransi aktifitas b/d kelemahan (D.0056)
d) Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif (D.0023)

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO TGL/JAM SDKI KRITERIA INTERVENSI ( SIKI) TTD


HASIL
1. 02-03- Pola napas tidak Setelah (Manajemen jalan nafas
2021
efektif b.d dilakukan I.01011)
18.00 hambatan upaya tindakan Edukasi
nafas keperawatan - Monitor pola
(kelemahan otot selama 1x24 nafas (frekuensi,
pernapasan) jam diharapkan kedalaman, usaha
(D.0005) pola napas nafas)
membaik - Monitor bunyi nafas
dengan kriteria tambahan (gargling,
hasil : mengi, Wheezing,
(Pola nafas ronkhi)
L.01004) - Monitor sputum
- Frekuensi (jumlah, warna,
nafas aroma)
Membaik
Terapeutik
(4—5)
- Posisikan semi fowler
- Pengguana
atau fowler
an otot
- Ajarkan teknik batuk
bantu
efektif
pernafasan
Menurun Kolaborasi
(4-5) - Kolaborasi
- Pasien pemberian
tidak bronkodilato,
menunjukk ekspetoran, mukolitik.
an tanda
dipsnea (4-
5)

2. 02-02- Ketidakstabilan Setelah Manajemen


2021
kadar glukosa dilakukan Hiperglikemia
18.30
darah (D.0027) tindakan Observasi
keperawatan - Identifikasi
1x24 jam kemungkinan
diharapkan penyebab
kestabilan hiperglikemia
glukosa darah - Identifikasi situasi
meningkat yang menyebabkan
dengan kriteria kebutuhan insulin
hasil : meningkat
(Kestabilan - Monitor kadar glukosa
kadar glukosa darah
darah L. - Monitor tanda dan
03022) gejala hiperglikemia
- Mengantuk - Monitor intake dan
Cukup output cairan
Menurun - Monitor keton urin
( 4 - 5) kadar analisa gas
- Pusing darah, elektrolit,
Menurun tekanan darah
(4-5) ortostatik dan
frekuensi nadi.
- Lelah/lesu
Menurun Terapeutik
- Berikan asupan cairan
(4 - 5) oral
- Konsultasi dengan
- Keluhan
medis jika tanda dan
lapar
gejala hiperglikemia
Cukup
tetap ada atau
menurun
memburuk
( 4- 5)
- Fasilitasi jika ada
- Kadar hipotensi ortostatik
glukosa
Edukasi
dalam darah
- Anjurkan menghindari
Menurun
olahraga saat kadar
(4 - 5)
glukosa darah lebih
dari 250 mg/dL
- Aanjurkan memonitor
kadar glukosa darah
secara mandiri
- Anjurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olahraga
- Ajarkan indikasi dan
pentingnya pangujian
ketonurin, jika perlu
- Ajarkan pengelolaan
diabetes

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
urin
- Kolaborasi pemberian
IV
- Kolaborasi pemberian
kalium
3. 02-02- Intoleransi Setelah (Manajemen energi
2021
aktifitas b.d dilakukan I.050178)
19.20
keletihan tindakan Observasi :
(D.0056) kperawatan - Identifikasi gangguan
selama 1 x 24 fungsi tubuh yang
jam diharapkan menyebabkan
toleransi kelemahan
aktifitas - Monitor kelelahan
meningkat fisik dan emosional
dengan kriteria - Monitor pola dan jam
hasil : tidur
- Keluhan - Monitor lokasi dan
lelah ketidaknyamanan
menurun selama melakukan
4 5 akivitas
- Perasaan Terapeutik :
lemah - Sediakan lingkungan
menurun yang nyaman dan
4 5 rendah stimulus
- Kekuatan ( mis.cahaya, suara,
tubuh kunjungan)
bagian atas - Lakukan latihan
cukup rentang gerak pasif
meningkat dan / atau pasif
4 5 - Berikan aktivitas
- Kekuatan distraksi yang
tubuh menyenangkan
bagian - Fasilitasi duduk di
bawah tempat tidur, jika tidak
cukup dapat berpindah atau
meningkat berjalan
4 5 Edukasi :
- Kecepatan - Anjurkan tirah baring
berjalan - Anjurkan melakukan
meningkat aktivitas secara
’4 5 bertahan
- Kemudahan - Anjurkan
dalam menghubungi perawat
melakukan jika tanda dan gejala
aktivitas kelelahan berkurang
sehari -hari - Ajarkan strategi
cukup koping untuk
meningkat mengurangi kelelahan
(4 - 5) Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

4. 02-02- Hipervolemia Setelah Manajemen


2021
b.d kehilangan dilakukan Hipovolemia
20.00
cairan aktif tindakan Observasi
kperawatan - Observasi
selama 1 x 24 tanda-tanda
jam diharapkan vital dan
toleransi gelaja
aktifitas hypovolemia
meningkat - Monitor
dengan intake dan
kKriteria hasil output cairan
- Frekuensi
Terapeutik
Nadi
- Hitung kebutuhan
membaik
cairan
(70-120
- Berikan asupan cairan
x/menit )
(4-5) oral
- Suhu
Edukasi
tubuh
- Anjurkan
membaik
memperbanya
(36,5
k asupan
- 37,50C ) cairan oral

(4-5) Kolaborasi
- Elastisitas - Kolaborasi
turgor kulit pemberian cairan
membaik IV isotonis (mis.
(4-5) NaCl, RL)
- Membran - Kolaborasi pemberian
mukosa cairan IV hipotonis
Membaik (mis. Glukosa

(4-5) 2,5%, NaCl 0,4% )

- Intake - Kolaborasi pemberian


cairan koloid missal
cairan
albumin
membaik
(4-5)

D. IMPLEMENTASI

NO TGL/JA SDKI IMPLEMENTASI TTD


M
1. 03-02- DX 1 - Memonitor pola nafas
2021
Pola napas tidak (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
13.20
efektif b.d - Memonitor bunyi nafas tambahan
hambatan upaya (gargling, mengi, Wheezing, ronkhi)
nafas - Memposisikan semi fowler atau
(kelemahan otot fowler
pernapasan) - Mengkolaborasikan pemberian
(D.0005). bronkodilator, ekspetoran, mukolitik.

2. 03-02- DX II - Mengidentifikasi kemungkinan


2021
Ketidakstabilan penyebab hiperglikemia
14.00
kadar glukosa - Mengidentifikasi situasi yang
darah (D.0027) menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
- Memonitor kadar glukosa darah
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Memonitor intake dan output cairan
- Memberikan asupan cairan oral
- Mengkonsultasikan dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia tetap
ada atau memburuk
- Menganjurkan menghindari olahraga
saat kadar glukosa darah lebih dari
250 mg/dL
- Menganjurkan memonitor kadar
glukosa darah secara mandiri
- Menganjurkan kepatuhan terhadap
diet dan olahraga
- Mengkolaborasikan pemberian IV
- Mengkolaborasikan pemberian kalium

3. 03-02- DX 4 - Mengidentifikasi gangguan fungsi


2021
Intoleransi tubuh yang menyebabkan kelemahan
14.50
aktifitas b.d - Memonitor kelelahan fisik dan
keletihan emosional
- Memonitor pola dan jam tidur
- Memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama melakukan
akivitas
- Menyediakan lingkungan yang
nyaman dan rendah stimulus
( mis.cahaya, suara, kunjungan)
- Melakukan latihan rentang gerak pasif
dan / atau pasif
- Memberikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
- Menganjurkan tirah baring
- Menganjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan.
4. 03-02- Hipovolemia b.d - Mengobservasi tanda-tanda
2021
kehilangan vital dan gelaja
15.50
cairan aktif hypovolemia
- Memonitor intake dan output
cairan
- Menghitung kebutuhan cairan
- Memberikan asupan cairan oral
- Mengkolaborasikan pemberian
cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL)
- Mengkolaborasikan pemberian cairan
IV hipotonis (Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4% ).
- Mengkolaborasikan pemberian cairan
koloid missal albumin

E. EVALUASI

NO TGL/JAM SDKI EVALUASI TTD


1. 04-02-2021 DX 1 S:
18.00 Pola napas - Klien mengatakan tubuh masih lemas
tidak efektif - Klien mengatakan masih sesak napas
b.d hambatan
O:
upaya nafas
- Pola napas abnormal ( lambat dan
(kelemahan
dangkal)
otot
- Pasien Mukosa bibir pucat dan kering
pernapasan)
- pasien tampak lemah pucat
(D.0005).
- CRT >2 detik
- akral teraba dingin
- Konjungtiva anemis
- Terpasang oksigen nasal canula 2
liter
- TTV
TD :138/119 mmHg Suhu :

36,4 0C
Nadi : 128 x/menit RR : 35
x / menit

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor pola nafas
(frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Memonitor bunyi nafas tambahan
(gargling, mengi, Wheezing, ronkhi)
- Memposisikan semi fowler atau
fowler
- Mengkolaborasikan pemberian
bronkodilator, ekspetoran, mukolitik.

2 04-03-2021 DX II S:
18.20 Ketidakstabil - Pasien mengatakan badan lemas
an kadar - Pasien mengatakan badan

glukosa berkeringat

darah - Klien mengatakan pusing, dan

(D.0027) merasa haus , lapar

O:
- Klien tampak lemah
- Kadar glukosa darah tinggi
794 mg/dL
- Kesadaran menurun
- Jumlah urin meningkat
- Mukosa bibir tampak kering
- TTV
TD :138/119 mmHg Suhu :

36,4 0C Nadi : 128 x/menit


RR : 32 x /menit

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor kadar glukosa darah
- Memonitor intake dan output cairan
- Mengkolaborasikan pemberian IV
- Mengkolaborasikan pemberian
kalium

3. 04-02-2021 DX 4 S:
19.20 Intoleran - Pasien mengatakan masih
si mudah lelah
aktifitas - Pasien mengatakan badan
b.d
keletihan masih terasa lemah
- Pasien mengatakan dalam
beraktifitas masih dibantu
keluarga dan perawat

O:
- Pasien tampak beraktifitas
dibantu oleh perawat dan
keluarga
- Tonus otot
2 2
2 2
- Tanda tanda vital
TD :138/119 mmHg

Suhu : 36,4 0C
Nadi : 128 x/menit RR :
35 x /menit

A: Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Menyediakan lingkungan yang
nyaman dan rendah stimulus
( mis.cahaya, suara, kunjungan)
- Memberikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
- Menganjurkan tirah baring
- Mengkolaborasikan dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan.
4. 04-02-2021 Hipovolemia S:
20.20 b.d - Pasien mengatakan masih haus
kehilangan dan lapar
cairan aktif - Pasien mengatakan masih lemas
- Klien mengatakan sudah tidak
bekeringat
- Klien mengatakan badannya
masih gemetar

O:
- Pasien tampak pucat
- Takikardia
- Turgor kulit menurun
- Membrane mukosa kering
- Tanda tanda vital
TD :138/119 mmHg

Suhu : 36,4 0C Nadi :


128 x/menit RR : 30x /
menit

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Mengobservasi tanda-tanda
vital dan gelaja
hypovolemia
- Memonitor intake dan
output cairan
- Mengkolaborasikan
pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl, RL)
- Mengkolaborasikan
pemberian cairan IV
hipotonis (Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
- Mengkolaborasikan
pemberian cairan koloid
missal albumin

Anda mungkin juga menyukai