Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

Y DENGAN DIABETES MELITUS


DI TAMAN ANGGREK RT 02 RW 06 TANAH SAREAL KOTA BOGOR
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktik klinik kep. Gerontik
Dosen pengampu : Meirina, M.Kep

Disusun oleh :

Ulfatusadiyah P17320319095
Tingkat 3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR
2021
I. PENGKAJIAN

Nama RPSTW/RPUL :

Alamat Panti :

A. Identitas klien
1. Nama lengkap : Tn. Y
2. Umur : 56 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status perkawinan : Cerai hidup
5. Agama : Islam
6. Suku bangsa : Indonesia
7. Pendidikan terakhir : SMP
8. Diagnosa medis : Diabetes Melitus tipe 2
9. Alamat rumah : Taman anggrek Rt 01 Rw 06 Tanah Sareal Kota Bogor

B. Keluarga atau orang terdekat yang dapat dihubungi


1. Nama : An. A
2. Alamat : Taman anggrek Rt 01 Rw 06 Tanah Sareal Kota Bogor
3. Hub dg keluarga : Anak kandung

C. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi


1. Pekerjaan saat ini : Tn. Y mengatakan pekerjaan saat ini adalah sebagai tukang parkir
didepan gang rumahnya.
2. Pekerjaan sebelumnya: Tn. Y mengatakan sebelum jadi tukang parkir Tn. Y bekerja di
RPH (Rumah Potongan Hewan) yang ada dibubulak.
3. Sumber dukungan keuangan : Dari anak laki-lakinya yang sudah bekerja.

D. Aktivitas rekreasi
1. Hobi : Tn. Y mengatakan suka mengaji dan memperbanyak ibadah
2. Bepergian/wisata : Tn. Ymengatakan sudah tidak pernah berpergian atau pergi liburan
3. Kegiatan lain : Tn. Y mengatakan ketika waktu luang sering menonton tv

E. Riwayat keluarga
(Suami, anak atau saudara kandung)
NO NAMA HUBUNGAN KONDISI SAAT INI KETERANGAN
KELUARGA
1. An. A Anak kandung Sehat Tidak ada
2. An. S Anak kandung Sehat Tidak ada

Riwayat kematian anggota keluarga (dalam 1 tahun terakhir)


1. Nama : Tidak ada
2. Umur : Tidak ada
3. Hubungan anggota keluarga: Tidak ada
4. Penyebab kematian : Tidak ada
Kunjungan keluarga dalam 1 tahun terakhir ini: Tn. Y mengatakan dalam satu tahun terakhir
ini dia sudah berkunjung kerumah anak ketiganya yang ada dicilengsi.

F. Psikologis lansia : Tn. Y tidak mengalami kelainan psikologis, tidak cemas,


tidak gelisah. Tn. Y kooperatif, ketika diberikan pertanyaan langsung dijawab oleh Tn. Y
dengan baik.

G. Hubungan sosial:
Dukungan keluarga : Tn. Y tinggal bersama anaknya, dukungan Tn. Y terletak
pada kedua anaknya yang tinggal serumah sekarang.
Penghasilan juga didukung oleh anaknya.
Hubungan dengan keluarga : Tn. Y mengatakan hubungan dengan istrinya terjain
kurang baik, karena ada konflik sehingga mereka harus
pisah. Sedangkan hubungan dengan anak yang tinggal
serumah terjalin dengan baik, komunikasi terjalin dengan
baik dan saling terbuka satu sama lain.
Hubungan dengan orang lain : Tn. Y mengatakan hubungan dengan orang lain juga
terjalin dengan baik, dengan tetangga juga tidak ada
pertentangan.

H. Spiritual:
Pelaksanaan ibadah : Tn. Y mengatakan selalu melaksanakan ibadah sholat 5 waktu
di mushola dekat rumahnya dengan rutin.
Keyakinan ttg kesehatan : Tn. Y mengatakan percaya bahwa penyakit yang dideritanya
datang dari Allah SWT dan selalu berdoa untuk
kesembuhannya.

I. Riwayat kesehatan lansia:


1. Penyakit yang pernah diderita klien dalam satu tahun terakhir
Tn. Y mengatakan penyakit yang diderita dalam satu tahun terakhirnya adalah diabetes
melitus.

2. Keluhan saat ini


Klien mengatakan sering merasa lemas karna gula darah nya naik, BAK terus menerus
sehari bisa sampai lebih dari 7x sehari, mengeluh penglihatan kabur, ketika BAK
berbusa.

3. Riwayat kesehatan sekarang


Timbulnya kapan : Tn. Y mengatakan keluhan yang dialami sudah dalam 2 tahun
terakhir, timbulnya ketika gula darah naik, ditandai dengan sering
buang air kecil.
Faktor pencetus : Tn Y mengatakan awalnya sering meminum air kemasan yang
mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan, seperti the
pucuk, teh gelas dan lain-lain.
Upaya mengatasi : Menghindari minuman kemasan, mengurangi makanan yang
manis
4. Upaya dalam mengatasi masalah kesehatan:
a. Ke RS/ dr praktik di Panti/ Swasta : Tn. Y mengatakan ketika sakit pergi ke rumah
sakit
b. Mengkonsumsi obat sendiri atau beli di warung (jenis obat) : Tn. Y mengatakan tidak
suka mengkonsumsi obat warung.
c. Mengkonsumsi obat-obat tradisional : Tn. I mengatakan sering mengonsumsi obat
obat tradisional, seperti memakan buah mahuni.

5. Riwayat kesehatan terdahulu.:


a. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
b. Riwayat kecelakaan : Pernah ditabrak motor dan kaki kanan patah, lalu
kaki yang patah klien urut ke tukang urut.
c. Riwayat dirawat diRS : Tidak pernah
d. Riwayat pemakaian obat : Obat metformin 2x1 500 mg
e. Riwayat alergi (obat, makanan, debu, bulu dll) : Tidak ada alergi

J. Pola kebiasaan Sehari-hari:


1. Nutrisi:
a. Frekuensi makan : 2x sehari
b. Nafsu makan : Nafsu makan baik
c. Jenis makanan : Nasi, lauk pauk dan sayuran
d. Kebiasaan sebelum dan sesudah makan : Tn. Y mengatakan kebiasaan sebelum dan
sesudah makan itu mencuci tangan dan berdoa.
e. Makanan yang disukai dan tidak disukai : Makanan yang disukai itu soto ayam dan
yang tidak disukai kue bolu.
f. Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi
g. Pantangan : Pantangan makanannya daun singkong, kangkung.

h. Keluhan atau hambatan yg berhub dengan makanan : Tidak ada

2. Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK).
a. Frekuensi dan waktu eliminasi : 6-7x sehari, waktunya pagi, siang, sore dan
malam
b. Warna kencing/ada darah/ tidak : kuning/tidak ada darah
c. Kebiasaan buang air kecil pada malam hari: Tn. Y biasa 2x BAK pada malam
hari
d. Berapa kali dalam sehari buang air kecil : 6-7x sehari
e. Keluhan yang berhubungnan dengan bak : Tidak ada keluhan
f. Sejak kapan keluhan ini muncul : Tidak ada

Buang Air Besar /BAB).


a. Frekuensi dan waktu bab : 2x sehari/ pagi dan sore hari
b. Konsistensi : Padat
c. Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada keluhan
d. Pengalaman menggunakan Laxantia/ pencahar : Pernah

3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari dan untuk waktu nya pagi dan
sore hari
Pemakaian sabun ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri

b. Oral hygiene:
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari/ mandi dan sebelum tidur
Menggunakan pasta gigi ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri

c. Cuci rambut
Frekunsi dan waktu : 2 kali seminggu/ hari rabu dan minggu pada
pagi hari
Menggunakan Shampo ya/ tidak : Ya
Dengan bantuan atau Mandiri : Mandiri

d. Kuku dan tangan :


Kebiasaan mencuci tangan/ pakai sabun : Tn. Y mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan/ memakai sabun
Kebiasaan gunting kuku tangan dan kaki : Tn. Y menggunting kuku seminggu
sekali

4. Istirahat dan tidur


Pola tidur mulai jam berapa, bangun jam berapa : Tn. Y mengatakan tidur dari jam
01.00 bangun pagi jam 5 subuh lalu tidur lagi sampai jam 11.00 siang
Lama tidur : 4 jam
Tidur siang dan lamanya tidur siang : Tidak pernah tidur siang
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Ny. M mengeluh tidak bisa tidur pada
malam hari dan sering terbangun pada malam hari untuk BAK.

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


a. Olahraga : Tn. Y mengatakan suka olahraga jalan santai
b. Nonton TV : Tn. Y mengatakan sering mengisi waktu luangnya dengan
menonton tv
c. Berkebun : Tn. Y mengatakan tidak pernah berkebun
d. Keterampilan/ menyulam dll : Tn. Y mengatakan tidak mempunyai keterampilan.

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


a. Merokok: ya/tidak : Ya
b. Minuman keras: ya/tidak : Tidak
c. Ketergantungnan pada obat/Napza ya/tidak: Tidak

K. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran:
Kualitas: Composmentis
Kuantitas:
Respon motorik : 6 (dapat melakukan gerakan sesuai perintah)
Respon verbal : 5 (dapat menjawab pertanyaan dg sesuai)
Respon membuka mata : 4 (mata terbuka secara spontan)
Jumlah : 15

2. TTV :
Tensi : 130/80 mmhg
Suhu : 36,9˚C
Nadi : 90x/menit
Pernafasan: 21x/menit
3. BB : 47 kg TB : 165 cm dan IMT : 17,2
4. Kepala
Inspeksi: Bentuk simetris dan tidak ada luka, rambut warna hitam, bergelombang, tebal
dan bersih.
Palpasi: Tidak ada benjolan, kulit kepala sedikit lembab
5. Mata
Inspeksi : Simetris, konjungtiva anemis, seklera ikterik, isokor, penglihatan baik,
tidak ada benjolan disekitar mata
6. Hidung
Inspeksi :Simetris, tidak memakai oksigen, tidak ada sekret.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Tidak ada perrnafasan cuping hidung
7. Telinga
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada cairan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
8. Dada
Bentuk dada simetris, pergerakan simetris, tidak ada luka dan tidak menggunakan
otot bantu pernapasan.
9. Payudara
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
10. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada luka
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak adanyeri tekan
Auskultasi : Bising usus normal 12x/menit
11. Kulit
Kulit :
1) Kulit pasien warna sawo matang, lembab, turgor sedang, tidak ada edema.
2) Tidak ada luka
3) Tidak ada jamur.
12. Muskuloskeletal:
Ekstremitas atas : Skala kekuatan otot pada ekstremitas atas sinistra dan dextra yaitu
masing-masing 5, ditandai dengan mampu menggenggam kuat.
Ekstremitas bawah : Skala kekuatan pada ekstremitas bawah sinistra dan dextra yaitu
masing-masing 5, karena bisa bergerak secara mandiri.

L. Lingkungan tempat tinggal:


1. Kebersihan : Lingkungan tempat tinggal Tn. Y bersih tidak ada
penumpukkan sampah dan rajin dibersihkan oleh anaknya.
2. Penerangan : Untuk penerangan di rumah keluarga Tn. Y cukup. untuk
malam hari penerangan menggunakan tenaga listrik.
3. Sirkulasi udara: Sirkulasi udara di rumah terlihat kurang baik, tidak terdapat
jendela dirumahnya.
4. Keadaan kamar mandi/WC: Tn. Y mengatakan ketika BAB menggunakan
toilet leher angsa.
5. Pembuanngan air kotor : Pembuangan air kotor ke spiteng
6. Pembuangan sampah: Tn. Y mengatakan sampah dibuang ketempat sampah
dan diambil oleh dinas kebersihan.
7. Penataan ruangan: Tn. Y mengatakan untuk penataaan ruangan dirumahnya
tertata rapi dan bersih.
8. Resiko injury ada atau tidak : Tidak ada

M. Hasil Pengkajian khusus (format terlampir)


1. Masalah kesehatan kronis
Setelah dilakukan pengkajian pada klien, dapat disimpulkan bahwa masalah
kesehatan kronisnya ringan. Klien mengatakan sudah 3 tahun mengidap penyakit
diabetes mellitus. Pada saat itu kesehatannya menurun drastic, badan menjadi kurus
dan tidak mau makan.
2. Fungsi Kognitif : Tn. Y fungsi kognitifnya tidak ada kelainan.
3. Status Psikologis : Setelah dilakukan pengkajian pada klien, dapat
disimpulkan bahwa klien mengalami depresi ringan.
4. Status Fungsional : Tn. Y status fungsionalnya tergolong mandiri.
5. Dukungnan keluarga : Tn. Y tinggal bersama anak, dan dirawat oleh anaknya.

Catatan:
Hasil pengkajian dalam bentuk narasi.
Selanjutnya menggunakan pola asuhan keperawatan secara umum

I. Pengkajian Status Fungsional Klien


a. KATZ INDEX
N KEGIATAN MANDIRI TERGANTUNG
O ( 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi 

2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengeringkan badan 

3 Makan makanan yang telah disiapkan 

4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan (menyisir, 


mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis).
5 Buang air besar di WC 
(Membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)
6 Dapat mengontrol pembuangan faeses 

7 Buang air kecil di Kamar mandi 

8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 

9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar 


ruangan tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan 
kepercayaannya.
11 Melakukan pekerjaan rumah : merapihkan tempat tidur, 
mencuci pakaian, memasak, dan mebersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri/ klg 
13 Mengelola keuangan/ menyimpan dan menggunakan 
uang sendiri
14. Menggunakan sarana transportasi umum bila bepergian 
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan dan 
takaran, waktu.
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk keluarga, 
penggunaan uang, aktifitas sosial.
17 Melakukan aktivitas di waktu luang(Kegiatan

keagamaan, sosial, rekreasi, olahraga, dan menyalurkan
hoby.
Jumlah Point Mandiri 15

Hasil : 15 = MANDIRI
Point: 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan.
Pengukuran fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan untuk melakukan
kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Keterangan:
Indeks Kats (Katz et al, 1963). merupakan alat yang digunakan untuk menentukan hasil tindakan
dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis. Katz indeks meliputi keadequatan enam
fungsi seperti: Mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan makan. Selain itu juga
berguna untuk menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung) dan secara
objektif mengukur efek tindakan untuk memperbaiki fungsi.

b. BARTHEL INDEX
N KEGIATAN DENGAN MANDIRI
O BANTUAN
1. Makan & minum 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur / sebaliknya 15
3. Kebersihan diri ( cuci muka,gosok gigi, menyisir rambut ) 5
4. Keluar masuk kamar mandi (menyeka tubuh, menyiram, 10
mencuci baju)
5. Mandi, 15
6. Jalan – jalan di permukaan datar 5
7. Naik turun tangga 10
8. Memakai baju 10
9. Kontrol BAK/ 10
10. Kontrol BAB 10

Total skore 100


Total skor: 100=mandiri
Keterangan :
Jumlah skore 100 = mandiri
Jumlah skore 50 – 95 = ketergantungan sebagian
Jumlah skore kurang dari 45 = ketergantungan total

II. Pengkajian Status Mental


c. SHORT PORTABLE MENTAL STSTUIS QUESTIONER (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
 1. Tanggal berapa hari ini ?
 2. Hari apa sekarang ?
 3. Apa nama tempat ini ?
 4. Dimana alamat anda ?
 5. Berapa umur anda ?
 6. Kapan anda lahir ( minimal tahun lahir ) ?
 7. Siapa presiden Indonesia sekarang ?
 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
 9. Siapa nama ibu anda ?
 10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun.
9

Total Skore : Benar : 9, Salah : 1


Hasil : Salah 1 = fungsi intelektual utuh
a. Salah 0 – 3 = fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 = kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 = kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 = kerusakan intelektual berat
Keterangan:
Digunakan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual. Pengujian 10 pertanyaan
yang berkenan dengan orientasi, riwayat pribadi, memori dalam hubungan hubungan merawat
diri (Pfeiffer, 1975). Membantu membuat keputusan mengenai kapasitas perawatan diri.

d. Pengkajian aspek kognitif dan fungsi mental (orientasi, registrasi, perhatian,


kalkulasi, mengingat kembali, bahasa)
MMSE (Mini Mental Exam)

No. Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria


Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar:
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Orientasi 5 3 Menyebutkan dengan benar:
 Negara Indonesia
 Propinsi Jabar
 Kota…….
Panti………
2 Registratsi 3 3 Pemeriksa mengatakan nama 3 objek
selama 1 detik kemudian klien
mengulang nama 3 objek tersebut.
 Objek kulkas
 Objek kipas angin
 Objek tv
3 Perhatian & 5 5 Minta klien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemydian dikurangi 7 sampai 5
tahap
 100
 93
 86
 79
 72
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan atau
mengulang ketiga objek pada no.2
(registratsi)
 Objek kulkas
 Objek kipas angin
 Objek tv

No Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria


Klien
5 Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu benda (2
objek) tanyakan namanya?
 Objek HP
 Objek Timbangan
Minta klien untuk mengulang kata
berikut\;
 Tak ada jika
 Dan Atau
 Tetapi
Bila benar nilai 1 (satu)
Minta klien untuk mengikuti poerintah
berikut: terdiri dari 3 langkah
 Ambil kertas di tangan
 Lipat dua
 Taruh dilantai

Peintahkan pada klien untuk hal berikut


( bila aktifitas sesuai perintah nilai point
1)
 Tutup mata anda

Peintahkan pada klien menilai satu


kalimat & menyalin gambar:
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar
Total nilai 28

Total nilai: 28 = aspek kognitif dan fungsi mental baik


Interpretasi hasil :
1. Nilai lebih dari 25 = aspek kognitif dan fungsi mental baik
2. Nilai 18 – 22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
3. Nilai kurang dari 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Keterangan:
Pemeriksaan ini tidak untuk mendiagnostik, karena pemeriksaan ini untuk mengukur beratnya
kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan perubahan kognitif pada waktu dan tindakan
sehingga berguna untuk mengkaji klien berhubungan dengnan intervensi.Penentuan kriteria
gangguan memori sehubungan dengan gangguan usia tua diperlihatkan dengan adanya fungsi
memori dan penurunan akibat demensia. Rata-rata lanjut usia normal mendapatkan angka: 27,6.
Depresi dan Lansia demensia dan gangguan kognitif membentuk angka: 9,7,19, dan 25 (Gallo,
1998).

f. Status Psikologi (Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1983)

NO APAKAH DALAM SATU MINGGU TERAKHIR YA TIDAK

1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? 


2 Banyak meninggalkan kesenangan atau minat dalam aktivitas 
anda?
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa 
4 Sering merasa bosan 
5 Penuh pengharapan akan masa depan 
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu 
7 Diganggu oleh pikiran yang tidak dapat diungkapkan 
8 Merasa bahagia disebagian besar waktu 
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada diri anda 
10 Sering kali merasa tidak berdaya 
11 Sering merasa gelisah dan gugup 
12 Memilih tinggal dirumah dibandingkan melakukan sesuatu yang 
bermanfaat diluar rumah.
13 Seringkali merasa khawatir akan masa depan. 
14 Merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat 
dibandingkan dengan orang lain.
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenagkan sekarang 
16 Seringkali merasa merana 
17 Merasa kurang bahagia 
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu 
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan 
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru 
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat 
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan 
23 Berpikir bahwa banyak orang lebih baik dari anada 
24 Seringkali merasa kesal dengan hal yang sepele 
25 Sering kali merasa ingin menagis 
26 Merasa sulit untuk konsentrasi 
27 Menikmati tidur 
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial 
29 Mudah mengambil keputusan 
30 Mempunyai pikiran yang jernih 
Jumlah Yang Terganggu 3
Terganggu  Nilai 1aaaaa

Normal  Nilai 0

Penilaian:
Nilai 6-15 : Depresi Ringan.
Nilai 16-30 ; Depresi Berat
Nilai : 0-5 : Normal

e.Masalah Kesehatan Kronis


No Keluhan kesehatan yang dirasakan dalam 3 bulan Selalu Sering Jarang Tidak
terkait dengan fungsi tubuh (3) (2) (1) Pernah
(0)
A Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur 
2. Mata berair 
3. Nyeri pada mata 
B. Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang 
5. Telinga berdenging 
C Fungsi Paru (pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam 
7. Sesak nafas 
8. Berdahak/ sputum 
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar debar 
10. Cepat lelah 
11. Nyeri dada 
E Fungsi Pencernaa
12. Mual/muntah 
F 13. Nyeri ulu hati 
14. makan dan minum banyak 
15. Perubahan kebiasaan buang air besar 
(Mencret atau sembelit)
G Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan 
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang 
18. Nyeri persendian atau bengkak

H Fungsi Persyarafan
19. lumpuh/ kelemahan pada kaki/tangan 
20. Kehilangan rasa 
21. Gemetar atau tremor 
22. Nyeri atau pegal daerah tengguk 
I Fungsi Saluran Perkemihan
23. Buang air kecil banyak 
24. Sering buang air kecil pada malam hari 
25. Tidak mampu mengontrol buang air kemih 
atau mengompol
Jumlah 14

Analisa Hasil : Hasilnya 14 dan dapat disimpulkan bahwa Ny. M tidak ada masalah
kesehatan kronis/masalah kronis ringan.
Skor : <25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis/ masalah kronis ringan.
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor >51 : Masalah kesehatan kronis berat

II. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. Data subjektif : Diabetes mellitus tipe Ketidakstabilan kadar
- Tn. Y mengatakan II glukosa darah (D.0027)
lemas
- Tn. Y mengatakan Reseptor insulin tidak
sering BAK sampai 6-7x berkaitan dengan
sehari insulin
- Klien mengatakan suka
mengkonsumsi minuman Glukosa tidak dapat
manis dalam kemasan masuk ke sel

Data objektif : Kadar gula dalam


- GDS : 394 mg/dL darah meningkat
(03/11/21)
- GDP : Hiperglikemia
- TB/BB: 165cm/47 kg
- TD: 130/80 mmHg Resiko ketidakstabilan
- Nadi : 90x/menit kadar glukosa darah
- RR : 21x/menit
- Suhu : 36,9˚ C
- Klien tampak lemas
2. Data Subjektif: Frekuensi sering Gangguan pola tidur
kencing
- Tn. Y mengatakan tidak bisa (D.0055)
tidur
Terbangun
- Tn. Y mengatakan tidur
padamalam hari
hanya 4 jam
- Tn. Y mengatakan sering
tidak bisa tidur lagi
terjaga pada malam hari
karena ingin BAK
gangguan pola tidur

Data Objektif:
- Tn. Y tampak lemas
- Wajah Tn. Y tampak layu
- Terdapat lingkar hitam
dimata.
3. Data Subjektif: Diabetes melitus tipe Defisit nutrisi (D.0019)
II
- Tn. Y mengatakan berat
badan sebelum sakit 80 kg
Resistensi urine
dan setelah sakit turun drastis
sampai 47 kg.
Sel tubuh kekurangan
- Tn. Y mengatakan makan
glukosa
hanya sewaktu merasa lapar
saja
Meningkatnya
Data Objektif: penggunaan protein
dan glukogen oleh
- Pola makan Tn. Y tidak
jaringan
teratur
- BB: 47 kg
Penurunan BB
- TB: 165cm
- IMT: 17,2
Defisit nutrisi

III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin d.d
GDS tinggi (D.0027)
2. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur d.d tidak bisa tidur pada malam hari
(D.0023)
3. Defisit nutrisi b.d asupan nutrisi tidak cukup d.d BB turun (D.0019)

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tujuan Recana tindakan Rasional
keperawatan
1. Ketidakstabilan Tujuan umum: I.03115 (Manajemen
kadar glukosa darah Masalah ketidakstabilan hiperglikemia)
berhubungan kadar glukosa darah Observasi:
dengan resistensi dapat teratasi - Monitor kadar - Agar kadar gluk
insulin d.d GDS glukosa darah, jika perlu darah dapat terkontr
tinggi (D.0027) Tujuan khusus: - Monitor tanda dan - Agar dapat
Setelah dilaksanakan gejala hiperglikemia mengetahui
tindakan keperawatan (poliuria, dan lain-lain) tanda dan gejala
3x24 jam diharapkan Terapeutik: hiperglikemia
masalah ke dapat - Konsultasi dengan
ketidakstabilan gula medis jika tanda dan - Agar dapat
darah dapat meningkat. gejala hiperglikemia terkontrol keadaan
L.03022 (Kestabilan tetap ada atau pasiennya.
kadar glukosa darah. memburuk.
Dengan kriteria hasil: - Cek gula darah
Edukasi: - Untuk mengetah
- Lemah/lesu
- Anjurkan monitor gula darah pasien
menurun
kadar glukosa darah - Agar terkontrol
- Kadar glukosa
secara mandiri darahnya bisa dicek
dalam urine membaik
- Anjurkan kepatuhan melalui faskes 1
- Kadar glukosa
pada diet dan olahraga
dalam darah membaik
- Ajarkan pengelolaan - Untuk mencega
diabetes (mis. menstabilkan gula d
Penggunaan insulin, obat - Untuk mencega
oral, monitor asupan peningkatan gula da
cairan, penggantian dan memberikan ras
karbohidrt, dan bantuan nyaman.
profesional kesehatan).

2. Gangguan pola tidur Tujuan umum: I.09265 (Dukungan tidur)


b.d kurang kontrol Masalah gangguan pola Observasi :
tidur d.d tidak bisa tidur dapat teratasi - Identifikasi faktor - Pengkajian factor
tidur pada malam pengganggu tidur (fisik pengganggu tidur kl
hari (D.0023) Tujuan khusus: dan/atau psikologis) penting agar perawa
Setelah dilaksanakan Terapeutik : mengetahui kebiasa
tindakan keperawatan - Modifikasi lingkungan tidur klien.
3x24 jam diharapkan - Tetapkan jadwal tidur - Lingkungan yang
masalah gangguan pola rutin nyaman membantu
tidur dapat membaik. Edukasi : menjadi lebih relaks
L.05045 (Pola Tidur) - Jelaskan pentingnya sehingga dapat
Dengan kriteria hasil: tidur cukup selama sakit mempermudah tidur
- Keluhan sulit tidur - Ajarkan relaksasi otot - Mengetahui
menurun autogenik atau cara perkembangan pola
- Keluhan sering terjaga nonfarmakologi lainnya pasien
menurun - Anjurkan menghindari - Menambah wawasa
- Keluhan istirahat tidak makanan/minuman yang pasien
cukup menurun mengganggu tidur - Untuk memberikan
nyaman sehingga
mempermudah tidur
- Untuk mencegah su
tidur
3. Defisit nutrisi b.d Tujuan umum: I.03119 (Manajemen
asupan nutrisi tidak Masalah defisit nutrisi nutrisi)
cukup d.d BB turun dapat teratasi. Observasi
(D.0019) Tujuan khusus: - Identifikasi makanan - Agar nafsu makan p
Setelah dilaksanakan yang disukai meningkat
tindakan keperawatan - Monitor berat badan - Untuk mengontrol
3x24 jam diharapkan Terapeutik penurunan BB
masalah defisit nutrisi - Sajikan makanan secara - Agar nafsu makan p
dapat membaik. menarik dan suhu yang meningkat
L.03030 (Status nutrisi) sesuai
Dengan kriteria hasil: Edukasi:
- Berat badan membaik - Ajarkan diet yang - Untuk penyesuaian
- Indeks masa tubuh diprogramkan. asupan gizi dan
membaik (IMT) memberikan
pengetahuan kepada
klien

DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association (ADA), (2013). Diakses tanggal 12 Oktober 2021.
Diabetes bacic. Http://www.diabetes.org/ diabetes-bacics
Biologi Gonzaga.(2010). Diakses tanggal 12 Oktober 2021.
http://biologigonz.blogspost.com
(IDF). (2015). Idf diabetes altas sixth edition. Diakses pada tanggal 12 Oktober
2021 dari http://www.idf.org/sites/default/files/Atlas-poster-2015_EN.pdf
PERKERNI.(2015). Konsensus pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PERKERNI
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas ).2017. Badan penelitian dan pengembangan
Kesehatan
PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosia Keperawatan Indonesia
Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI
PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI
PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Edisi 1 : Jakarta: DPP PPNI
Shadine,M,2010. Mengenal Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta : Penebit
Keenbooks
Smeltzer, S.C dan B,G Bare. 2015. Baru Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC
Tarwoto, dkk, 2012. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin.
Jakarta: Trans Info Mediaq

Anda mungkin juga menyukai