Anda di halaman 1dari 20

PENGUKURAN DALAM

PENELITIAN : UJI Validitas/


Reliabilitas dan DO
OLEH
Ni Putu Ariani, M.Kep. Sp. Kom
Setelah Pembelajaran Ini Mahasiswa
diharapkan Mampu:
• 1. Memahami tentang pengertian
pengukuran.
• 2. Membedakan antara validitas dan
Reliabilitas.
• 3. Menerapkan skala pengukuran dalam
penelitian.
• (Skala Ukur Nominal, ordinal, Interval
dan Ratio).
PENGUKURAN
• Proses pengumpulan dengan
menggunakan metode / alat yang
terstandar  data yang akurat dan objektif
 hasil penelitian dapat dipercaya
• Alat pengukur / pengumpul data harus
mempunyai validitas dan reliabilitas yang
tinggi
VALIDITAS
Validitas berasal dari kata validy yang
mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur
suatu data.Misalnya bila seseorang akan
mengukur cincin, maka dia harus menggunakan
timbangan emas.
Validitas

 Dilain pihak bila seseorang ingin


menimbang berat badan, maka dia harus
menggunakan timbangan badan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa timbangan
emas valid untuk mengukur cincin, tapi
timbangan emas tidak valid untuk
menimbang berat badan.
Validitas

 Bila anak punya BB 20 Kg hasil


timbangan 19,5 itu artinya tidak valid.
 Demikian juga kuesioner yang kita buat
harus mengukur apa yg ingin kita ukur.
 Uji korelasi antara scor dengan total scor.
 Bisa diuji dengan komputer apakah soal
kita valid atau tidak.
RELIABILITAS
 Reliabilitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan sejauhmana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dan dengan alat
pengukur yang sama..
RELIABILITAS
 Misalkan seseorang ingin mengukur
jarak dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan dua jenis alat
ukur. Alat ukur pertama dengan
meteran yang dibuat dari logam,
sedangkan alat ukur kedua dengan
menghitung langkah kaki
Reliabilitas
 Pengukuran yang dilakukan dengan
meteran logam akan mendapatkan hasil
yang sama kalau pengukurannya diulang
dua kali atau lebih.
RELIABILITAS
 Pengukuran yang dilakukan dengan
langlah kaki, besar kemungkinan
akan didapatkan hasil yang berbeda
kalau pengukurannya diulang dua
atau lebih. Dari ilustrasi ini berarti
meteran logam lebih reliable
/konsisten/ajeg dibandingkan
langkah kaki untuk mengukur jarak.
RELIABILITAS
 Demikian juga kuesioner yang kita
buat harus punya reliabilitas yang
tinggi.
 Untuk itu harus dites diujikan pada
sekelompok responden yang sama
sebanyak dua kali
 Rumusnya menggunakan Korelasi
Produk moment.
SKALA PENGUKURAN

• Data hasil pengukuran  numerik,


kategorik  analisa data  skala
NOMINAL
 NOMINAL, variabel yang hanya dapat
membedakan nilai datanya dan tidak tahu
nilai data mana yang lebih tinggi atau
rendah.
Nominal
 Contoh: jenis kelamin,suku,dll. Jenis
kelamin laki-laki tidak lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Suku jawa tidak
dapat dikatakan lebih baik/lebih buruk dari
suku sunda. Dengan ilustrasi ini dapat
dijelaskan bahwa variabel nominal, nilai
datanya sederajat.
ORDINAL

 ORDINAL, variabel yang dapat membedakan


nilai datanya dan juga sudah diketahui
tingkatan lebih tinggi atau rendah, tapi belum
diketahui besar beda antar nilai datanya.
Ordinal

 Contoh: pendidikan,pangkat,stadium
penyakit,dll. Pendidikan SD
pengetahuannya lebih rendah
dibandingkan SMP. Namun
demikian,kita tidak dapat tahu besar
perbedaan pengetahuan orang SD
dengan SMP.
INTERVAL
 INTERVAL, variabel yang dapat dibedakan,diketahui
tingkatannya dan diketahui juga besar beda antar
nilainya. Namun pada variabel interval belum diketahui
kelipatan suatu nilai terhadap nilai yang lain dan apda
skala interval tidak mempunyai titik nol mutlak.

 Contohnya variabel suhu,misalnya benda A suhunya 40


derajat dan benda B 10 derajat. Benda A lebih panas dari
benda B dan beda panas antara A dan B adalah 30
derajat
Interval

Kita tidak bisa mengatakan bahwa benda A


panasnya 4 kali dari benda B (ini berarti
tidak ada kelipatannya). Selanjutnya,kalau
suatu benda suhunya 0 derajat,ini tidak
berarti bahwa benda tersebut tidak punya
panas (ini maksud tidak mempunyai nilai
nol mutlak).
RASIO
 RASIO, variabel yang paling tinggi skalanya, yaitu:
bisa dibedakan, ada tingkatan,ada besar beda,dan ada
kelipatannya serta ada nol mutlak. Contoh berat
badan,tinggi badan,dll.Misal A beratnya 30 dan B
beratnya 60. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa A
lebih rendah dari B,selisih berat antara A dan B
adalah 30 kg. berat A dua kali lebih rendah
dibandingkan berat B.Berat badan 0 kg,ini berarti
tidak ada berat badannya (tidak ada bendanya)
sehingga ada nilai nol mutlaknya.
 TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai