OLEH:
(...........................................) (...........................................)
? ? ? ? ? ? ? ?
42
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah
Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien sebelum sakit melakukan kegiatan
sehari-harinya seperti biasa sebagai IRT
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : Pasien saat ini masih terbaring
lemah dengan wajah tampak memar serta pasien masih mengeluh
nyeri pada luka post op hari ke 2
1. Data Objektif
Observasi
Kebersihan Rambut : Bersih, tidak ada lesi
Kulit : Lembab
Kebersihan kulit : Bersih, tidak berdaki
Hygiene Rongga Mulut : terdapat karies
Kebersihan Genetalia : Bersih
Kebersihan Anus : Bersih
Tanda / Scar vaksinasi : BCG Cacar
Kesimpulan : pasien saat ini tidak memiliki masalah kesehatan yang lainnya
dan personal hygine pasien baik
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk : simetris Bayangan vena Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 10 ×/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Tanda Nyeri Umum : Tidak ada
Massa : Tidak ada
Hidrasi Kulit : Tidak ada
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca
HEPAR : Normal (Tidak ada suara redup saat perkusi)
LIEN : Normal
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium : 6/12/2021
Pemeriksaan Lab Hasil Nilai Normal Ket.
HB 12,5 g/dL 12,0 – 16,0 uL Normal
RBC 4,38 uL 4000 – 6000 uL Normal
WBC 10,8 uL 4000 – 10000 uL Normal
RDW 12,9 % 10,0 – 17,0 % Normal
MCHC 34,28G/dl 32,0-37,0/dl Normal
SGOT 59 iu < 38 U/L Normal
SGPT 43 iu < 41 U/L Normal
JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis
Klien menggunakan alat pacu jantung √ Negatif Positif
LENGAN TUNGKAI
Atrofi Otot √ Negatif Positif
Rentang gerak
Mati sendi : tidak ada
Kaku Sendi : Tidak ada
Uji Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Refleks fisiologi
Refleks patologi : Babinski
Kiri √ Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Clubbing jari – jari : Negatif √ Positif
COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada
Palpasi : Nyeri tekan √ Negatif Positif
N VIII Romberg Tes √ Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : -
Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : -
Terapi : -
Kesimpulan : Tidak Ada Masalah
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk √ Negatif Positif
Banyak menguap √ Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap √ Negatif Positif
b. Terapi : Tidak ada
b. Pemeriksaan fisik
Penglihatan :
Cornea : Normal
Visus : 6/6
Pupil : Isokor (2,5 mm/ 2,5 mm)
Lensa mata : Normal
Tekanan intra Okuler
Pendengaran
Pina : Normal
Capalis : Normal
Membran Timpani : Normal
Test pendengaran : Berfungsi dengan baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
Test Romberg : Baik
c. Pemeriksaan diagnostic
Laboratorium : -
d. Terapi
1) Pembedahan:
2) Nama Operasi : Other Exploration And Decompression Of Spinal
Canal
Waktu Operasi : 9 Desember 2021
Durasi : 2 Jam (11.00 – 13.00)
Pendarahan : 400 cc
3) Obat – Obatan
No Nama Obat Dosis Rute Waktu Kegunaan
.
1. Ceftriaxon 1 gr Intra vena 7.00 Antibiotik
2. Ranitidine 1 mg Intra vena 7.00 Mengurangi kadar
asam lambung
3. Ketorolac 30 mg Intra vena 7.00 Analgesik
4. Methylprednizolone 12,5 mg Intra vena 8 jam Peradangan
5. Asam Tranexamat 500 mg Intra vena 8 jam Pendarahan
Ulfah muthmainnah D
21.04.041
KLASIFIKASI DATA
DS :
1. Nyeri pada area post op ( tulang belakang )
2. Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
3. Skala nyeri 4 (nyeri sedang )
4. Nyeri dirasakan hilang timbul
5. Pasien tidak bisa menggerakkan kedua kakinya mulai dari pinggang sampai
bawah
6. Pasien tidak dapat merasakan ransangan berkemih
DO :
1. Nampak terpasang verban pada area post op (tulang belakang )
2. Nampak Pasien terpasang keteter urin dan terpasang drain
3. Post Operasi hari ke 4
4. Terdapat luka decubitus pada area belakang
5. HB : 12,5 g/dl
6. WBC : 10,8 mmᶟ
7. TD : 110/60 mmHg
8. HR : 80 ×/ menit
9. RR : 20×/ menit
10. Suhu : 36,5 ̊c
11. Urine Output 1300 cc
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
Skoring aktivitas
Makan :2 Ket :
Mandi :2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : Baik 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 1 3 : Bantu alat
dan orang
Buang Air Kecil : 1 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 2
Ambulasi : 2
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 4 ORTHO kamar 7 bed 5
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan program pembatasan gerak (D.0054)
3. Resiko infeksi (D. 0142)
4. Retensi urine berhubungan dengan disfungsi neurologis( D.0050 )
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan SLKI SIKI
1. (D.0077) Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan (1.08238) Manajemen Nyeri :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
agen pencedera jam diharapkan pasien dapat 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis menunjukkan (L.08066) karakteristik, durasi,
DS : Tingkat nyeri menurun frekuensi, kualitas,
1. PQRST : dengan kriteria hasil : intensitas nyeri
P : Nyeri terasa saat 1. Keluhan nyeri dari 2. Identifikasi skala nyeri
pasien bergerak sedang menjadi 3. Identifikasi respons nyeri
sedikit menurun non verbal
Q : Nyeri yang 4. Identifikasi factor yang
dirasakan nyeri memperberat dan
tumpul meringkan nyeri
R : Nyeri di rasakan Terapeutik
pada area tulang 5. Berikan teknik
belakang ( luka post nonfarmakologi untuk
op ) mengurangi nyeri
S : Skala nyeri 4 ( NRS ) Edukasi
T: Nyeri dirasakan 6. Ajarkan teknik
hilang timbul norfarmakalogi pada
pasien untuk mengurangi
DO : nyeri seperti tehknik
1. Pasien Nampak nafas dalam
tenang Kolaborasi
2. TTV : 7. Kolaborasi pemberian
TD : 110/60 mmHg analgesik
S : 36,5 ̊c
N : 80 ×/ menit
P : 20 ×/ menit
2. (D.0054) Gangguan Setelah dilakukan tindakan (1.06171)Dukungan
mobilitas fisik asuhan keperawatan 2 × 24 Ambulansi :
berhubungan dengan jam diharapkan pasien dapat Observasi
program pembatasan menunjukkan (L.05042) 1. Identifikasi adanya nyeri
gerak Mobilitas fisik meningkat atau keluhan lainnya
DS : dengan kriteria hasil : Terapeutik
DO : dilakukan
1. Pasien nampak
terpasang keteter
urine
2. Pasien nampak
terpasang drain
3. (D. 0142) Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan (1.14539) Pencegahan Infeksi
Faktor Risiko : keperawatan selama 3 × 24 Observasi
1. Nampak Pasien jam diharapkan (L.09097) 1. Monitor tanda dan gejala
terpasang verban Tingkat infeksi menurun infeksi local dan
pada area tulang dengan kriteria hasil: sistematik
belakang a. Tidak bengkak dari Terapeutik
2. Post Operasi cukup menurun menjadi 2. Batasi jumlah pengunjung
hari ke 4 menurun 3. Berikan perawatan luka
3. Terdapat luka diarea yang terdapat lesi
decubitus pada 4. Cuci tangan sebelum dan
area belakang sesudah kontak dengan
( pantat ) pasien dan lingkungan
4. HB : 12,5 g/dl pasien
5. WBC : 10,8 mmᶟ 5. Pertahankan teknik
6. TD : 110/60 mmHg aseptic pada pasien
7. HR : 80 ×/ menit berisiko tinggi
8. RR : 20×/ menit Edukasi
9. Suhu : 36,5 ̊c 6. - Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
7. Ajarkan untuk miring
kanan dan miring kiri
untuk mencegah luka
decubitus
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian
antibiotik
4. ( D.0050)Retensi Urine Setelah dilakukan tindakan (L.04148) Katerisasi Urin :
berhubungan dengan asuhan keperawatan 3 × 24 Observasi
disfungsi neurologis jam diharapkan pasien dapat - Observasi kondisi
DS : pasien tidak dapat menunjukkan (L.04034) pasien dengan menilai
merakan ransangan Eliminasi urin membaik distensi kandung
berkemih dengan kriteria hasil : kemih dan reflex
- sensasi berkemih berkemih
DO : -urin output 1300 menurun menjadi Terapeutik
cc meningkat - Siapkan peralatan
- Pasang handscoon
- Bersihkan daerah
perineal atau
proposium dengan
cairan Nacl
- Lakukan insersi
keteter urin dengan
menerapkan prinsip
aseptic
- Sambungkan keteter
urin dengan urin bag
- Isi balon dengan Nacl
0,9%
- Pastikan kantong urin
ditempatkan lebih
rendah dari tubuh
- Berikan label waktu
pemasangan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemasangan
keteter
- Anjurkan menarik
nafas saat insersi
selang keteter
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama / Umur : Tn. M/ 20 tahun
Ruang/ Kamar : Lontara 4 Ortho kamar 7 bed 5
Tanggal : 14 Desember 2021
No. Diagnosis Waktu Implementasi
1. (D.0077) 14. 20 1. Kaji Nyeri
Nyeri Akut Hasil :
berhubungan P : Nyeri terasa saat pasien bergerak sedikit
dengan agen Q : Nyeri yang dirasakan nyeri tumpul
pencedera R : Nyeri di rasakan pada area tulang belakang
fisiologis S : Skala nyeri 4
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
2. Ajarkan Teknik relaksasi nafas dalam
14.25 Hasil : pasien sudah tau tehknik nafas dalam
dan Nyeri berkurang dengan skala 2
15.00 3. Kolaborasi pemeberian analgesic
a. Keterolac 30 mg/intra vena/ 8 jam
Hasil : Nyeri berkurang
2. (D.0054) 15.10 1. Identifikasi adanya keterbatasan gerak
Gangguan Hasil : kedua kakinya tidak bisa digerakkan
mobilitas fisik 2. Fasilitasi mobilitas fisik
berhubungan 15.15 Hasil : Aktivitasnya dibantu oleh oleh
dengan keluarga seperti mandi, dan makan
program 3. Ajarkan ambulansi sederhana yang harus
pembatasan 15.20 digunakan
gerak Hasil : Pasien mengetahui cara mengangkat,
menggerakkan pasien di atas tempat tidur
dengan baik
4. (D. 0142) 14.40 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
Resiko infeksi dengan pasien dan lingkungan pasien
Hasil : Sudah mencuci tangan sebelum
menyentuh pasien
15.05 2. -Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Hasil : Keluarga pasien tau cara mencuci
tangan
7.00 - Anjurkan pasien miring kanan dan miring
kiri untuk mencegah luka decubitus
Hasil : pasien sudah melakukan miring kanan
dan miring kiri dibantu oleh keluarga
3. Kolaborasi pemberian antibiotic
a. Antibiotik : Ceftriaxone (1 gr/ Intravena/12
jam)
b. Peradangan : Methylprednizolone (12,5 mg/
intravena/ 8 jam)
EVALUASI
No. Tanggal Diagnosis Evaluasi
Keperawatan
1. 13/12/2021 (D.0077) Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri
15.20 Akut O:
berhubungan a. Keadaan umum baik
dengan agen b. Kesadaran Compomentis
pencedera c. Skala Nyeri 3
fisiologis A : Nyeri belum teratasi
P:
a. Kaji nyeri
b. Observasi vital sign
c. Ajarkan teknik relakssi
d. Kolaborasi pemberian obat
(D.0054) S : Pasien mengeluh tidak bisa bergerak pada
14.25
Gangguan area tungkai bawah ( kaki )
mobilitas fisik O : Pasien nampak terbering lemah dan tidak
berhubungan bisa bergerak, Nampak terpasang keteter
dnegan urin dan terpasang drain
program A : Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
pembatasan P : lanjutkan Intervensi
gerak