Anda di halaman 1dari 8

Format Pembelajaran Jarak Jauh

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


PROGRAM STUDI S-1 (SARJANA KEPERAWATAN)
SEMESTER VII ANGK 2017

Buat ringkasan mekanisme patofisiologi dan aspek farmakologi: kondisi kritis sistem respirasi,
endokrin, saraf, urologi

FORMAT ISI PENUGASAN

1. Pengertian
Cerebral Palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin didefenisikan sebagai kelainan
postur dan gerakan non progresif, sering disertai dengan epilepsy dan ketidaknormalan
bicara , penglihatan dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang.
Cerebral Palsy adalah suatu gangguan nonspesifik yang disebabkan oleh abnormalitas
system motor piramida (motor koretk. Basal ganglia dan otak kecil yang ditandai kerusakan
pergerakan dan postur pada serangan awal.
Cerebral palsy ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif,
terjadi pada waktu masih muda dan merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran
klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan,
disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis, gangguan ganglia basal dan sereblum
dan kelainan mental (Kowalak, 2011 )

2. Patofisiologi
1. Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada vaskuler, atropi, hilangnya neuron
dan degenerasi laminar akan menimbulkan narrowe gyri, saluran sulci dan berat otak
rendah.
2. Anoxia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak, atau sekunder dari
penyebab mekanisme yang lain. Cerebral palcy dapat dikaitkan dengan premature yaitu
spastic diplegia yang disebabkan oleh hypoxic infarction atau hemmorage dalam
ventrikel.
3. Type athetoid/dyskenetik disebabkan oleh kernicterus dan penyakit hemolitik pada bayi
baru lahir, adanya pigmen berdeposit dalam basal ganglia dan beberapa saraf nuclei
cranial. Selain itu juga dapat terjadi bila basal ganglia mengalami injury yang ditandai
dengan tidak terkontrol, pergerakan yang tidak disadari dan lambat.
4. Type Cerebral Palcy hemiparatik, karena trauma pada kortek atau CVA pada arteri
cerebral tengah. Cerebral hypoplasia : hypogli-ceria neonatal dapat dihubungkan dengan
ataxia cerebral palcy.
5. Spastic Cerebral Palcy yang paling sering dan melibatkan kerusakan pada motor kortex
yang ditandai dengan ketegangan otot dan hiperesponsif. Reflex tendon yang dalam akan
meningkatkan dan menstimulasi yang dapat menyebabkan pergerakan sentakan yang
tiba-tiba pada sedikit atau semua ekstremitas.
6. Ataxic cerebral palcy adanya injuri dari serebrum yang mana mengatur koordinasi,
keseimbangan dan kinestik akan tampak pergerakan yang tidak koordinasi pada
ekstremitas atas bila anak memegang atau mengapai benda. Adanya pergerakan berulang
dan cepat namun minimal.
7. Rigid/tremor/atonik cerebral palcy ditandai dengan kekakuan pada kedua otot fleksor dan
ekstensor. Type ini mempunyai prognosis yang buruk karena ada deformitas multiple
yang terkait kurangnya pergerakan aktif.

3. Penggolongan
1. Diazepam
Diazepam, pertama dipasarkan sebagai Valium, adalah pengobatan dari keluarga
benzodiazepin yang dapat memunculkan efek tenang. Obat ini biasanya digunakan untuk
pengobatan kecemasan, sindrom putus alkohol, sindrom putus benzodiazepin, spasmofili,
epilepsi, sulit tidur, dan sindrom kaki resah.
2. Baclofen
Baclofen adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan permasalahan pada otot, seperti tegang,
kram, dan kaku, yang dapat terjadi pada pasien multiple sclerosis, lumpuh otak, dan gangguan
atau cedera saraf tulang belakang. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot, melalui
penghambatan rangsangan saraf.
3. Dantrolene
Dantrolene adalah obat untuk mengobati kekencangan otot, kejang, dan kram akibat
gangguan saraf tertentu seperti cedera saraf tulang belakang, stroke, cerebral palsy, dan
multiple sclerosis.
4. Botolinum Toxin (Botox)
Botulinum toxin atau toksin botulinum adalah zat yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium
botulinum. Zat yang dihasilkan ini menyebabkan paralisis (kelumpuhan) dan lemasnya otot.

4. Indikasi
1) . Diazepam
Penggunaan jangka pendek kecemasan dan insomnia; status epileptikus, kejang berulang;
kejang demam, sebagai tambahan (adjunct) pada gejala putus alkohol; premedikasi
2) . Baclofen
Membantu penderita dalam mengatasi kekakuan otot yang sangat mengganggu fungsi
normal tubuh
3) . Dantrolene
Jika indikasinya adalah keadaan darurat medis , seperti hipertermia maligna, satu-satunya
kontraindikasi yang signifikan adalah hipersensitivitas.
4) . Botolinum toxin (botox)
Perbaikan sementara pada tampilan garis kerutan pada wajah berupa garis vertikal antara
alis (glabellar lines) sedang sampai parah pada orang dewasa berusia 20 sampai 65
tahun; pengobatan strabismus dan blepharospasm akibat distonia, termasuk benign
essential blepharospasm atau gangguan saraf VII pada pasien usia lebih dari atau sama
dengan 12 tahun.

5. Kontra indikasi
1) . Diazepan
Depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut,
kondisi fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut,
trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi
atau ansietas dengan depresi.
2) . Baclofen
3) . Dantrolene
Dantrolene oral tidak dapat digunakan oleh: 
a) orang dengan penyakit hati yang sudah ada sebelumnya
b) orang dengan fungsi paru-paru yang terganggu
c) orang dengan gangguan kardiovaskular yang parah
d) orang dengan hipersensitivitas yang diketahui terhadap dantrolene
e) pasien anak di bawah usia lima tahun
f) orang yang membutuhkan keseimbangan atau kekuatan otot yang baik untuk
mempertahankan posisi tegak, fungsi motorik, atau keseimbangan neuromuskuler yang
tepat

4) . Botolinum toxin (Botox)


Hipersensitivitas, gangguan pada persambungan otot dan saraf, gangguan pernapasan
berat, hamil, menyusui, gangguan otot kandung kemih dan sedang mengalami infeksi
saluraan kemih; gangguan buang air kecil (anuresis akut).

6. Mekanisme kerja
1) . Diazepan
Diazepam bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak sehingga memberikan efek
menenangkan selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah dikonsumsi
2) . Baclofen
Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot, melalui penghambatan rangsangan saraf. 
3) . Dantrolene
Dantrolene memiliki mekanisme aksi sebagai relaksan otot rangka yang bekerja langsung
menghambat pelepasan ion Ca dari retikulum sarkoplasma yang menyebabkan penurunan
respons terhadap aksi potensial dan penurunan kontraksi otot.
4) . Botolinum toxin (botox)
Toksin botulinum bekerja dengan cara menghambat pelepasan asetilkolin sehingga otot
tidak dapat berkontraksi dan terjadi paralisis sementara. Penyembuhan parsial akan terjadi
dalam 28 hari dan dalam waktu 3 – 6 bulan otot akan berkontraksi kembali.

7. Dosis dan cara pemberian


1) . Diazepan

Untuk mengatasi kecemasan, dosis diazepam adalah:

a) Diazepam tablet 2 mg 3 kali sehari, maksimal 30 mg/hari


b) Diazepam injeksi atau ampul 2-5 mg (cemas sedang) atau 5-10 mg (cemas berat) 1 kali
dosis. Dapat diulang dalam 3-4 jam, jika dibutuhkan.

Untuk mengatasi gejala putus alkohol, dosis diazepam adalah:

a) Diazepam tablet 5-20 mg, ulangi dalam 2-4 jam, bila diperlukan. Atau 10 mg, 3-4 kali
selama 24 jam pertama, lalu 5 mg 3-4 kali sehari sesuai kebutuhan.
b) Diazepam injeksi atau ampul: 10-20 mg

Untuk mengatasi kejang otot, dosis diazepam adalah:

a) Diazepam tablet 2-15 mg/hari dalam dosis terbagi


b) Diazepam injeksi atau ampul: 10 mg, dapat diulang 4 jam kemudian bila dibutuhkan

Untuk mengatasi kejang-kejang, dosis diazepam adalah:

a) Diazepam injeksi: dosis awal 5-10 mg, dapat diulang 10-15 menit hingga max 30 mg.
Lanjutkan dengan dosis rumatan bila kejang sudah berhenti.
Untuk obat penenang menjelang endoskopi atau radiologi, dosis diazepam adalah:

a) Diazepam oral: 5-20 mg


2) . Baclofen
Oral
Kelenturan kronis parah
Dewasa: Awalnya, 15 mg setiap hari dalam dosis terbagi; 
tingkatkan secara bertahap sesuai respons. 
Rejimen yang disarankan: 5 mg tid selama 3 hari, meningkat menjadi 10 mg tid selama 3 hari,
kemudian peningkatan dan interval yang sama sampai dosis 20 mg tid tercapai atau sampai efek
terapi yang diinginkan diperoleh. 
Lakukan penarikan secara bertahap jika tidak ada respons dalam 6 minggu mencapai dosis
maksimal.

Anak: 0 hingga <18 tahun 0,3 mg / kg setiap hari, lebih disukai dalam 4 dosis terbagi; 
meningkat secara bertahap pada interval sekitar 1 minggu sampai efek terapi yang diinginkan
diperoleh. 
Pemeliharaan: 0,75-2 mg / kg setiap hari. 
Maks: 
<8 tahun 40 mg setiap hari; 
8 hingga <18 tahun 60 mg setiap hari.

3) . Dantrolene

Dosis obat Dantrolene untuk dewasa

Untuk mengatasi hipertermia maligna, dosis dantrolene adalah:

 2,5 mg/kg melalui infus yang diberikan sekitar 75 menit sebelum anestesi. Obat dapat diberikan
selama sekitar lebih dari 1 jam. 
 4-8 mg/kg/hari secara oral dibagi menjadi 3-4 dosis dan dikonsumsi 1-2 hari sebelum operasi.
Dosis terakhir diberikan sekitar 3-4 jam sebelum jadwal operasi. 

Dosis obat ini akan berbeda tergantung pada usia, kondisi kesehatan, serta riwayat penyakit yang
dimiliki pasien. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dosis obat Dantrolene untuk anak-anak

Untuk mengatasi hipertermia maligna pada anak, dosis dantrolene adalah:


 2,5 mg/kg melalui infus yang diberikan sekitar 75 menit sebelum anestesi. Obat dapat diberikan
selama sekitar lebih dari 1 jam.
 4-8 mg/kg/hari secara oral dibagi menjadi 3-4 dosis dan dikonsumsi 1-2 hari sebelum operasi.
Dosis terakhir diberikan sekitar 3-4 jam sebelum jadwal operasi.

Dosis obat ini akan berbeda tergantung pada usia, kondisi kesehatan, serta riwayat penyakit yang
dimiliki pasien. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

4) . Botolinum toxin (botox)


Untuk strabismus otot vertikal dan horizontal dengan dioptri kurang dari 20, dosis yang
diberikan adalah 1,25-2.5 u pada satu otot. Untuk strabismus horizontal dengan dioptri 20-
50, dosis yang diberikan 2.5-5 u pada satu otot.
Untuk kelumpuhan persisten saraf VI selama 1 bln atau lebih, dosis yang dianjurkan adalah
1,25-2,5 u pada otot rektus medialis. Maksimal dosis yang digunakan adalag 25 u, berbentuk
dosis tunggal injeksi pada otot apapun.
Blefarospasme injeksi awal 1,25-2,5 u (0,05-0,1 mL pada tiap tempat injeksi) ke bagian
pretarsal otot orbikularis okuli medial, lateral pada kelopak mata atas, dan ke bagian pretarsal
otot orbikularis okuli lateral pada kelopak mata bawah. Maksimal dosis adalah 5 u pada
setiap tempat injeksi.
Glabellar lines Injeksi 0,1 mL dari lar yang sudah disiapkan, disuntikkan ke masing-masing
tempat dr 5 tempat injeksi, 2 injeksi pada otot corrugator, dan 1 injeksi pada otot procerus
dari dosis total 20 u. Interval pemberian injeksi Tidak lebih sering dari setiap 3 bln. Dosis
kumulatifnya tidak boleh lebih dr 200 u dalam waktu 30 hari.

8. Efek samping
1) Diazepan
Reaksi tiap orang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang
umum terjadi akibat penggunaan diazepam adalah:

a) Mengantuk atau pusing


b) Lemas
c) Penglihatan kabur
d) Gangguan keseimbangan
e) Kelemahan otot
f) Gemetar (tremor)
g) Mudah lupa dan merasa bingung
h) Gelisah

2) Baclofen
Seperti kebanyakan obat, baclofen juga memiliki efek samping atas penggunaannya. Efek
samping tersebut, antara lain:

a) Mengantuk
b) Mual
c) Kebingungan
d) Sakit kepala
e) Insomnia
f) Konstipasi
g) Kelelahan
h) Pusing

3) Dantrolene

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan obat dantrolene adalah:

a) Mengantuk
b) Merasa lemah, lesu, dan tidak bertenaga
c) Pusing
d) Sakit kepala
e) Diare ringan atau sembelit
f) Mual ringan
g) Muntah
h) Sakit perut
i) Masalah dengan berbicara, keseimbangan, atau berjalan
j) Masalah penglihatan
k) Masalah tidur (insomnia)
l) Terus menerus berkeringat
m) Sering buang air kecil

4) Botolinum toxin (botox)


Toksin botulinum dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
a) Gatal / bengkak pada daerah yang disuntik.
b) Bronkitis.
c) Sinusitus.
d) Radang tenggorokan.
e) Kulit terasa kencang.
f) Iritasi kulit.
g) Ruam.
h) Nyeri kepala.
i) Nyeri pada bagian wajah.
j) Kesulitan bernapas.
k) Kelemahan otot.
l) Mual dan rasa tidak nyaman pada perut.
m) Sulit menelan.
n) Kejang.

Petunjuk penugasan:
1. Ketik jawaban anda sesuai pertanyaan yang ada didalam kotak
2. Jenis huruf Maiandra GD
3. Spasi 1
4. Tugas ini bersifat bersifat kelompok tetapi setiap mahsiswa harus upload di ecampuz
(masing-masing mahasiswa menuliskan nama file tugasnya mis Makkasau_nim_Tugas_1
_Patofisiologi & Farmakologi_Kardiovaskuler)
5. Selain tugas di upload di ecanmpuz dan juga dikumpul oleh SIPEN secara kolektif
mealului google drive ke email makkasau_mkes@yahoo.co.id paling lambat tgl, 26
Oktober 2020 pukul 23.00

Anda mungkin juga menyukai