Definisi
Epilepsi (Yun. = serangan) atau sawan/penyakit ayan adalah suatu gangguan
saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya dengan perubahan
kesadaran. Penyebabnya adalah aksi serentak dan mendadak dari sekelompok
besar sel-sel saraf di otak. Aksi ini disertai pelepasan muatan listrik yang
berlebihan dari neuron-neuron tersebut. Lazimnya, pelepasan muatan listrik ini
terjadi secara teratur dan terbatas dalam kelompok-kelompok kecil, yang
memberikan ritme normal pada elektroencefalogram (EEG). Serangan ini kadang
kala bergejala ringan dan (hampir) tidak kentara namun adakalanya bersifat
hebat. Pada serangan parsial, hiperaktivitas terbatas hanya pada satu bagian
pada kulit otak, sedangkan jika menjalar ke seluruh otak disebut serangan luas
(generalized). Kira-kira 30% penderita epilepsi mempunyai keluarga dekat
yang juga memiliki gangguan konvulsi.
Bangkitan parsial atau fokal atau lokal (epilepsi lokal atau focal), dibedakan atas:
Bangkitan parsial sederhana
Bangkitan parsial kompleks
Bangkitan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum
Bangkitan lain-lain.
PEMBAHASAN
Mekanisme kerja Obat antiepilepsi
Pada prinsipnya, obat antiepilepsi bekerja untuk menghambat proses inisiasi dan
penyebaran kejang. Namun umumnya obat antiepilepsi lebih cenderung bersifat
membatasi proses penyebaran kejang daripada mencegah proses inisiasi.
Dengan demikian secara umum ada dua mekanisme kerja yakni peningkatan
inhibisi (GABA-ergik) dan penurunan eksitasi yang kemudian memodifikasi
konduksi ion: Na+, Ca2+, K+, dan Cl- atau aktivitas neurotransmitter.
Golongan Benzodiazepin
Asam Valproat
Antiepilepsi lain
Uraian Obat
Golongan Hidantoin
Hidantoin merupakan senyawa laktam dari asam ureidoasetat ( 2,4-dioksoimidazolidin ). Keuntungan dari senyawa ini adalah bahwa ia bekerja anti
konvulsi kuat dan berbeda dari barbiturat, hanya bersifat sedatif lemah,
malahan kadang-kadang bersifat stimulan.
Fenitoin, mula-mula disebut difenil hidantoin, efektif dalam menekan seranganserangan tonik-klonik dan parsial dan merupakan suatu obat pilihan untuk terapi
pertama terutama dalam mengobati orang dewasa.
Efek samping : Depresi saraf pusat terjadi terutama dalam serebelum dan sistem
vestibular, menyebabkan nistagmus dan ataksia. Masalah gastrointestinal
( mual, muntah ) sering terjadi. Hiperpelasia gusi bisa menyebabkan gusi
tumbuh dan melampaui gigi terutama pada anak-anak. Perubahan tingkah laku
seperti kebingungan, halusinasi dan mengantuk sering terjadi.
Dosis : Permulaan sehari 2-5 mg/kgBB dibagi dalam 2 dosis dan dosis
pemeliharaan 2 dd 100-300 mg pada waktu makan dan minum banyak air. Pada
anak-anak 2-16 tahun, permulaan sehari 4-7 mg/BB dibagi dalam 2 dosis dan
dosis pemeliharaan 4-11 mg/BB. Bila dikombinasi dengan fenobarbital dosisnya
dapat diperkecil. Dosis harian rata-rata 200-300 mg.
Golongan Barbiturat
Memiliki sifat anti konvulsi yang baik terlepas dari sifat hipnotiknya. Digunakan
terutama senyawa kerja panjang untuk memberikan jaminan yang lebih kontinu
terhadap serangan grand mal.
Dosis : 1-2 dd 30-125 mg, maksimal 400 mg (dalam 2 kali), pada anak-anak 2-12
bulan 4 mg/kgBB sehari, pada status epileptikus, dewasa 200-300 mg.
Golongan Suksinimida
Siksinimida berbeda konstitusinya secara kimia dengan definilhidantoin hanya
dengan penggantian gugus NH pada posisi 1 dengan CH2 berbeda dengan
fenitoin, suksinimida hanya berkhasiat pada berbagai epilepsi tipe petit mal
sedangkan gejala grand mal akan lebih diperkuat dengan pemberian obat ini.
Efek samping : Berupa sedasi, antara lain rasa mengantuk dan termenung, sakit
kepala, anoreksia, dan mual, juga bertahap. Leukopemia jarang terjadi, namun
gambaran darah juga fungsi hati dan urin perlu dikontrol secara teratur.
Karbamazepin
Karbamazepin merupakan turunan dibenzazepin mempunyai sistem cincin yang
sama seperti timoleptika opipramol dan hanya berbeda dari senyawa ini pada
subsitituen N. Disaat ini senyawa ini merupakan salah satu anti epileptika yang
terpenting dan paling banyak digunakan.
tahun 100 mg sehari, 1-5 tahun 100-200 mg sehari. 5-10 tahun 200-300 mg
sehari dengan dosis pemeliharaan 10-20 mg/kgBB sehari dibagi dalam beberapa
dosis.
Golongan Benzodiazepin
Dari senyawa benzodiazepin yang digunakan sebagai anti epileptika terutama
diazepam, dan nitrazepam yang mempunyai kerja mencegah dan
menghilangkan kejang. Snyawa-senyawa ini terutama digunakan pada epilepsi
petit-mal pada bayi dan anak-anak. Senyawa benzodiazepin terutama
berkahasiat untuk absence piknoileptik, serangan mioklonik astatik dan
serangan propulsif.
Mekanisme Kerja : menekan serangan yang berasal dari fokus epileptogenik dan
efektif pada serangan absence dan mioklonik tetapi terjadi juga toleransi.
Dosis : 2-4 dd 2-10 mg dan i.v. 5-10 dengan perlahan-lahan (1-2 menit), bila
perlu diulang setelah 30 menit; pada anak-anak 2-5 mg. Pada status epilepticus
dewasa dan anak diatas usia 5 tahun 10 mg, Pada anak-anak dibawah 5 tahun
5 mg sekali. Pada konvulsi karena demam: anak-anak 0,25-0,5 mg/kg berat
badan bayi dan anak-anak dibawah 5 tahun 5 mg setelah 5 tahun 10 mg.
Asam Valproat
Asam valproat ( asam dipropil asetat ) terutama amat berkhasiat pada absence
piknoleptik, disamping itu senyawa ini digunakan juga pada serangan grand mal
dan mioklonik.
Dosis : Oral semula 3-4 dd 100-150 mg d.c. Dari garam natriumnya tablet
( tablet e.c ) untuk kemudian berangsur-angsur dalam waktu 2 minggu dinaikkan
sampai 2-3 dd 300-500 mg, maksimal 3 gram sehari. Anak-anak 20-30 mg/kg
sehari. Asam bebasnya memberikan kadar plasma yang 15 % lebih tinggi (lebih
kurang sama dengan persentase natrium dalam Na-valproat ) tetapi lain
daripada itu tidak lebih menguntungkan.