pendahuluan
Sakit kepala adalah gejala neurologis yang paling umum sekitar 46% dari populasi global
yang terkena. Prevalensi dalam waktu 1 tahun pada pasien sakit kepala berusia 65 sekitar
51%
Abstara
Sakit kepala adalah gejala neurologis yang paling umum pada populasi lanjut usia. Sakit
kepala dapat dibagi menjadi penyebab primer dan sekunder. Sakit kepala primer termasuk
migrain, tipe tegang, sefalalgia otonom trigeminal, dan sakit kepala hipnik. Sakit kepala
sekunder ditentukan oleh etiologi yang dicurigai
Perawatan medis pada penyakit Meniere ditujukan untuk meredakan gejala. Pada pasien
vertigo akut, tata laksana ditujukan untuk mengendalikan vertigo. Pada fase tenang (tidak ada
serangan) pengobatan lebih difokuskan pada terapi nonfarmakologi dan pencegahan.
Diuretik
Walaupun sering digunakan sebagai pilihan terapi penyakit Meniere, efikasi diuretik belum
didukung oleh bukti ilmiah yang cukup. Diuretik dapat digunakan untuk mencegah atau
mengurangi insidensi serangan vertigo. Contoh obat yang dapat diberikan adalah
hydrochlorothiazide 25 mg per oral sekali sehari; atau acetazolamide 250 mg per oral 2 kali
sehari.[9]
Vestibulosupresan
Obat vestibulosupresan bekerja dengan cara menumpulkan respon otak terhadap sinyal yang
datang dari telinga bagian dalam. Obat-obatan yang dapat dipilih antara lain:
Meclizine 25–50 mg setiap 4–6 jam, hati-hati penggunaan pada pasien dengan
pembesaran prostat
Dimenhydrinate 50 mg setiap 4–6 jam
Lorazepam 0,5 mg 2 kali sehari
Clonazepam 0,5 mg 2 kali sehari
Diazepam 2 mg per oral 2 kali sehari; atau 5 mg intravena 1 kali pemberian
Penggunaan secara sering dan dalam jangka panjang obat-obat tersebut sangat tidak
dianjurkan, karena dapat memperburuk kompensasi vestibular dan fungsi keseimbangan.
Obat-obat ini juga memiliki efek sedasi yang akan mengganggu produktivitas pasien.[1,8]
Antiemetik
Antiemetik antikolinergik dapat digunakan untuk mengatasi mual dan gejala gastrointestinal
yang sering dialami pasien penyakit Meniere. Obat yang dapat dipilih adalah
prochlorperazine 25 mg per rektal atau 10 mg per oral setiap 6-8 jam; atau promethazine 25
mg per rektal atau per oral setiap 6-8 jam. Ondansetron adalah antiemetik lini kedua.[9]
Steroid
Agonis histamin
Betahistine termasuk dalam golongan agonis histamin yang sering digunakan dalam kasus
vertigo. Mekanisme kerjanya diperkirakan dengan meningkatkan aliran sirkulasi pada stria
vaskularis koklea atau menghambat aktivitas inti organ vestibular. Banyak yang melaporkan
keberhasilan pemakaian betahistine dalam tata laksana penyakit Meniere, namun
pemakaiannya belum disetujui oleh FDA.