Disusun oleh :
ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA KAMPUS IV
A. Agens Narkotik dan Antimigren
Narkotik : Mempunyai efek analgesia dan sedatif serta dapat dipakai dalam
dosis tinggi sebagai anastetik pembedahan yang tidak berlangsung lama.
Narkotik yang dipakai untuk anstesia umum adalah fentanil (sublimate),
meperisidin (demerol) dan morfin sulfat. Obat inti tidak merelaksasi otot, pasien
yang menerima obat narkotik dalam dosis tinggi mengalami depresi pernafasan.
Depresi pernafasan karena narkotik dapat diatasi dengan pemberian Nalokson
(Narcam) sebagai antagonis narkotik.
Antimigrain
Informasi dan Kerja secara Umum : Agens ini berikatan dengan reseptor
seretonin vaskular spesifik, mengakibatkan vasokonstriksi arteri basilari dan
dalam sistem vaskular dura mater itu sendiri.
Penggunaan secara Umum : Agens ini dalam pengobatan serangan migrain akut
dengan atau tanpa aura.
Kewaspadaan : Pasien wanita pascamenopause, pria diatas 40 tahun, pasien
berisiko penyakit arteri koroner, keerusakan fungsi hati/ginjal, kehamilan dan
anak-anak.
Interaksi : Reaksi vasospastik memanjang dengan obat yang mengandung ergot.
Hindari penggunaan jenis obat dalam interval 24 jam karena efeknya dapat
bertambah.
B. Agens Antidepresan
Obat depresi/ antidepresan / anti depresi adalah obat yang digunakan untuk membantu
orang yang mengalami depresi. Banyak orang depresi membaik dengan pengobatan
obat-obat depresi yang ada.
Informasi dan Kerja secara Umum : Aktivitas antidepresan kemungkinan besar
berkaitan dengan pencegahan pengambilan kembali dopamin, norepinefrin dan atau
serotonin oleh neuron-neuron prasinapsis yang mengakibatkan akumulasi
neurotransmitter.
Penggunaan secara Umum : digunakan pada pengobatan depresi mayor, gangguan
bipolar dan gangguan distimik yang sering bersamaan dengan psikoterapi.
Kontraindikasi : Pasien hipersensitivitas, fase penyembuhan akut pasca miokard,
glaukoma sudut tertutup, kehamilan dan laktasi.
Kewaspadaan : Gunakan secara hati-hati pada pasien lansia, pasien influsiensi ginjal,
hati atau jantung, hipertrofi prostat benigna, pasien psikotik dan anak-anak.
Interaksi : Antidepresan trisiklik dapat menyebabkan krisis hiperpiretik, krisis
hipertensif, kejang berat dan takikardia jika digunakan dengan agens inhibitor MAO.
2. Golongan Trisiklik
Amitriptyline, Imipramine, Nortriptyline, Clomitramine
Obat depresi golongan ini biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak
jantung cepat, konstipasi, mengantuk, dan bertambah berat badan.
Khususnya pada penderita yang lebih tua, dapat menyebabkan kebingungan, menjadi
lambat atau terhenti sewaktu berkemih, pingsan bila tekanan darah rendah, dan koma.
Jika anda mempunyai masalah detak jantung, ada baiknya anda tidak minum semua
golongan antidepresan.
Pada pria dapat mengalami kesulitan untuk dan mempertahankan ereksi, atau gagal
ejakulasi. Golongan ini sangat berbahaya bila overdosis.
C. Agens Psikoterapeutik
Psikofarmaka adalah obat- obatan yang digunakan untuk klien dengan gangguan
mental. Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif
pada Sistem Saraf Pusat (SSP) yang disebut neuroleptik dan mempunyai efek utama
terhadap aktivitas mental dan perilaku.
Fungsi umum dari psikofarmaka : untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh
terhadap taraf kualitas hidup pasien.
Obat psikotropik (psikofarmaka) dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya:
Antipsikosis
anti-depresan
obat penstabil mood
Antiansietas
Agen sedatif hipnotik.
D. Agens Antiparkinson
Obat ini dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kimia dari bahan aktif atau dengan
cara itu digunakan untuk mengobati kondisi tertentu. Masing-masing obat dapat
diklasifikasikan ke dalam satu atau lebih golongan obat.
Anestesi Umum adalah obat yang dapat menimbulkan anestesia atau narkosa. Yakni
suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP yang bersifat reversibel,
dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan sehingga lebih mirip dengan
keadaan pinsan.
Kombinasi dari agen anestesi yang digunakan untuk anestesi umum membuat pasien
tidak merespon rangsangan yang menyakitkan, tidak dapat mengingat apa yang terjadi
(amnesia), tidak dapat mempertahankan proteksi jalan napas yang memadai dan/atau
pernapasan spontan sebagai akibat dari kelumpuhan otot dan perubahan
kardiovaskuler.
Anestesi Lokal atau zat penghilang rasa setempat yaitu obat yang pada penggunaan
lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan
demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal gatal, rasa panas atau
dingin.
Anestetik lokal pertama yang efektif adalah kokain, ektrak dari daun coca.
Kemampuannya dalam mematirasakan membran mukosa dan jaringan terbuka telah
diketahui selama berabad-abad di Peru. Albert Niemann memurnikan alkaloid aktif
tersebut dan menamainya cocaine.
Penggolongan Anestesi Umum Dan Lokal
Anestesi Umum :
Anestetik Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran dan sevofluran.
Obat obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah
resorpsi yang cepat melalui paru paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung
paru paru (alveoli) yang biasanya dengan keadaan utuh . pemberiannya mudah
dipantau dan bila perlu setiap waktu dapat dihentikan. Obat ini terutama digunakan
untuk memelihara anestesi. Dewasa ini senyawa kuno eter, kloroform, trikoletiren dan
siklopropan praktis tidak digunakan lagi karena efek sampingnya.
Obat obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rektal, tetapi
resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anestesi
local atau memeliharanya juga sebagai anestesi pada pembedahan singkat.
Anestesi Lokal
Stuktur dasar anestetika lokal pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni suatu
gugus amino hidrofil (sekunder atau tersier) yang dihubungkan oleh suatu ikatan ester
atau alcohol atau amida dengan suatu gugus aromatis lipofil. Semakin panjang gugus
alkoholnya, semakin besar daya kerja anestetiknya tetapi toksisitas nya juga
meningkat.
Anestetika lokal dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok, yaitu:
Senyawa ester : cocain dan ester PABA (benzokain, prokain, oksibuprokain,
tetrakain)
Senyawa amida : lidokain dan prilokain, mepivakain. Bupivakain dan
Lainnya : fenol, benzilalkohol dan etil klorida.
F. Relaksan Otot
Jenis obat pelumpuh otot ini yang beredar di pasaran hanya golongan penghambat
transmisi neuromuskular.
Berawal dari penelitian terhadap racun panah suku indian, kurare oleh Claude
Bernard yang menyimpulkan tempat kerja kurare bukan di syaraf pusat tetapi
di sambungan saraf -otot. Dari sintesa kurare didapatkan zat aktifnya yaitu d-
Tubokurarin.
Dari hasil penelitian lebih lanjut didapat Pancuronium yang 5 kali lebih kuat
daripada d-Tubokurari, dengan efek kardiovaskuler dan pelepasan histamin
yang lebih rendah.
Vecoronium sama atau sedikit lebih kuat dari Pancuronium, dengan efek
kardiovaskuler yang lebih rendah lagi.
Baclofen
Chlorzoxazone
Chlorzoxazone efektif untuk mengurangi gejala nyeri akut otot rangka bila
diberikan bersamaan dengan istirahat, terapi fisik dan tindakan lainnya.
3. Golongan lainnya
Eperisone bekerja dengan merelaksasi kedua otot rangka maupun otot halus vaskuler,
dan menyebabkan beberapa efek seperti mereduksi myotonia, meningkatkan sirkulasi
darah dan menekan refleks rasa sakit.
Eperisone mencegah lingkaran setan myotonia dengan mengurangi rasa sakit, iskemia
dan hipertonia pada otot rangka, juga menghilangkan kekakuan dan kejang, dan
memperbaiki gerakan otot.
Eperisone juga memperbaiki rasa pusing dan tinitus (kuping berdenging) yang
berhubungan dengan kerusakan cerebovaskuler atau cervical spondylosis.
Eperisone relatif kurang menyebabkan sedasi dibanding obat pelemas otot lainnya.
Eperisone juga memperbaiki gerakan otot yang berlebihan pada otot atas dan bawah
tanpa menghilangkan kekuatan otot.
Tizanidine adalah relaksan otot digunakan untuk membantu relaksasi pada otot
tertentu pada tubuh. Tizanidine mengobati kejang dan memperbaiki gerakan otot yang
disebabkan masalah medis seperti Multiple Sclerosis atau cedera tulang belakang.
Tizanidine adalah relaksan otot dengan aksi cepat yang bekerja dengan menghambat
sinyal saraf tertentu pada simpul di otak (Agonis alfa adrenergik).
REFERENSI
http://books.google.co.id/books?
id=n6X2h8XX6aUC&pg=PA15&dq=Agens+antimigrain&hl=id&sa=X&ei=gqNNVN-
xNqG7mAWH8ICoBA&ved=0CCYQ6AEwAA#v=onepage&q=Agens
%20antimigrain&f=false
http://medicastore.com/apotik/artikel-obat/antidepresan
http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/nsaid.htm
http://www.drugs.com/drug-class/anticholinergic-antiparkinson-agents.html
Latief, Said A, dkk, (2002), Buku Praktis Anestiologi, Bagian Anestiologi dan Terapi
Intensif, FKUI, Jakarta