Wardatul Aini
ABSTRAK
Gangguan jiwa merupakan suatu perubahan pada fungsi jiwa yang dapat menimbulkan
penderitaan pada individu untuk melaksanakan peran sosial. Penanganan pasien gangguan jiwa
dapat dilakukan secara terapi psikososial dan psikofarmakologi. Terapi psikofarmakologi
merupakan standar pengobatan yang digunakan patofisiologi yang berkaitan dengan masalah
neurobiologis. Terapi yang lebih efektif diberikan kepada pasien gangguan jiwa adalah terapi
secara psikofarmakologi dikarenakan salah satu etiologi pasien gangguan adalah gangguan pada
neurotransmiter yang merupakan bagian dari neurobiologis. Psikofarmakologi terdiri dari
beberapa kategori diantaranya antiansietas, antidepresan, penstabil mood, antipsikotik,
antiparkinson, dan stimulan. Antidepresan adalah obat yang terkenal untuk mengobati depresi
dan gangguan depresi bagi manusia. Salah satunya Maprotiline yakni obat antidepresan jenis
Tetrasiklin untuk mengatasi depresi. Obat ini juga terkadang digunakan untuk mengatasi
gangguan kecemasan. Maprotiline tersedia dalam bentuk tablet, simpan pada suhu antara 20-25°
C, lindungi dari cahaya dan kelembaban.
1. Perkenalan
Keterangan :
I : Indikasi ES : Efek Samping
KI : Kontra Indikasi D : Dosis
P : Peringatan/Perhatikan S : Sediaan & Contoh Merek Dagang
2. ADME
Maprotilin, antidepresan tetrasiklik dan inhibitor reuptake monoamina non-selektif, juga dapat
menghambat reuptake norepinefrin dalam membran neuron presinaptik. Obat ini mengurangi
mood, kecemasan, agitasi dan keterbelakangan psikomotorik.
Farmakokinetik : Perlahan, tetapi sepenuhnya diserap dari saluran GI setelah pemberian oral.
Penyerapan : Perlahan tapi terserap sepenuhnya dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati
absolut: 66-70%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 8-24 jam.
Distribusi : Didistribusikan secara luas. Memasuki ASI. Volume distribusi: 23-27 L / kg.
Pengikatan protein plasma: 88-90%.
Metabolisme : Dimetabolisme di hati melalui demetilasi terutama oleh CYP2D6 menjadi
desmethylmaprotiline; selanjutnya dimetabolisme melalui hidroksilasi dan konjugasi.
Ekskresi : Melalui urin (70%) dan feses (30%). Paruh eliminasi: 51 jam.
3. Reseptor
4. Intraksi Antar Obat
Dengan adanya substitusi n = 2, terbentuklah jembatan etano yang membentuk suatu efek
mirip imipramine pada anjing juga memblok synaptosomal uptake norepinefrin dari tikus
tetapi memiliki efek yang kecil pada sistem serotoninnya.
6. Kesimpulan
Referensi
Febrianti, Y. (2020). Pola Peresepan Obat pada Pasien Psikiatri Lanjut Usia Rawat Inap di
Rumah Sakit Jiwa Dr. Arif Zainudin Surakarta Tahun 2018.
Notes, T. M. M. Basic Pharmacology & Drug Notes. Makassar: MMN Publishing. 2019.
Pinar, M., Gulsum, M., Tasci, I., Erdil, A., Bolu, E., Acikel, C., & Doruk, A., (2008).
Maprotiline induced weight gain in depressive disorder: changes in circulating ghrelin and
adiponectin levels and adiponectin levels and insulin sensitivity. Progress in Neuro-
Psychopharmacology and Biological Psychiatry, 32(1), 135-139.
Suryanto, M.E., Audira, G., Uapipatanakul, B., Hussain, A., Saputra, F., Siregar, P., … & Hsiao,
C. D. (2021) antidepressant screening demonstrated non-mototonic responses to
amitriptyline, amoxapine and sertraline in locomotor activity assay in larval zebrafish.
Cells, 10(4), 738.
Syamsuni, H. A. Ilmu Resep. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2006.