Anda di halaman 1dari 13

ANTI EMETIK

 
Kelompok 4
Oleh :
Fidia Puspitasari
Hayin dwi J
Penti purnamasari
Selvina farida I
 
 
DEFINISI
Antiemetik adalah obat-obatan yang digunakan dalam
penatalaksanaan mual dan muntah. Antiemetik biasanya
diberikan untuk mengobati penyakit mabuk kendaraan dan
efek samping dari analgesik opioid, anestetik umum dan
kemoterapi terhadap kanker.
JENIS-JENIS ANTIEMETIK
1. Perfenazin (trilafon)
Pengertian
Perfenazin merupakan obat anitiemetik yang paling sering diresepkan
karena obat ini dapat diberikan peroral, intramuskular, dan per rektal.
Indikasi
Skizofrenia kronis atau akut, ansites berat, ansietas yang disertai depresi,
depresi karena penyakit organis, antiemetic terutama pasca operasi.
Kontraindikasi
Wanita hamil dan menyusui, depresi SSP atau koma, sindrom Reye, anak-
anak, MCI. Hati-hati pemberian pada penyakit hati.
Mekanisme Kerja
Tidak begitu jelas, diduga menghambat reseptor dopamine pada
mesokortikal-mesolimbik otak depan, nigrostriatal, dan sel mamotropi
hipofise anterior.
Efek Samping
Efek samping antiemetik penotiazin adalah sedasi
sedang, hipotensi gelaja ekstrapirmidal, yang seperti
perkinsonisme, efek SSP (kegelisahan, kelemahan,
reaksi distonik, agitasi), dan gejala antikoligenik
ringan (mulut kering, retensi air kemih,konstipasi).
Karenan dosis obat ini untuk muntah lebih ringan
daripada dosis psikosis, maka efek samping yang
ditimbulkan juga tidak seberat bila dipakai untuk
psikosis.
Dosis
Dosis umum: 8-16 mg/hari PO dalam dosis terbagi; 5-
10 mg IM untuk pengontrolan yang cepat, setiap 6
jam; 5 mg IV dalam dosis terbagi, secara perlahan
Domperidon10mg
Domperidon merupakan antagonis dopamin yang
mempunyai kerja antiemetik. Efek antiemetik ini
disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastrokinetik)
dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di
kemoreseptor yang terletak di area postrema otak.
Indikasi
  Dyspepsia fungsional
Mual akut dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh
levodopa dan bromokriptin) 
Kontraindikasi 
Pengguna alergi pada domperidon
Dosis dan Cara Pemberian
a. Dyspepsia Fungsional
  b. Dewasa dan Lansia, 3 kali sehari dan 10-20mg sekali sebelum
tidur malam.
  c. Pengobatan melebihi 12 minggu.
  d. Mual dan Muntah
  e. Dewasa dan Lansia, 10-20mg dengan interval waktu 4-8 jam.
  f. Anak-anak (sehubungan dengan kemoterapi kanker dan radio
terapi), 0,2-0,4mg/kgBB sehari dengan interval waktu 4-8 jam.
  g. Obat diminum 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur.
PENGGUNAAN ANTIEMETIK
Obat antiemetik diberikan kepada pasien dengan keluhan sebagai berikut:
Mabuk jalan (motion sickness) --- Disebabkan oleh pergerakan
kendaraan darat, laut maupun udara dengan akibat stimulasi berlebihan
di labirin yang kemudian merangsang pusat muntah melalui chemo
reseptor trigger one (CTZ). 
Mabuk kehamilan (morning sickness) --- Pada kasus ringan sebaiknya
dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin, sedangkan pada kasus
berat dapat dipakai golongan antihistamin atau fenotiazin (prometazin)
yang kadang dikombinasikan dengan vitamin B6, penggunaannya
sebaiknya dibawah pengawasan dokter. 
Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada
pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika.
 
etiologi
1. Penyaakit psikogenik
2. Proses-proses sentraal (mis: tumor otak )
3. Proses sentraal tak langsung (mis: obat-
obatan,kehamilan )
4. penyakit perifer
5. Iritasi lambung
Penggolongan obat antiemetik :
Antagonis reseptor 5-HT3 - obat ini akan menghambat
reseptor serotonin pada sistem saraf pusat dan
saluran pencernaan. Obat ini juga dapat digunakan
untuk mengobati mual dan muntah akibat pasca-
operasi dan sitotoksik oba
Antagonis dopamin bekerja pada otak an digunakan
untuk mengatasi rasa mual dan muntah dan
dihubungkan dengan penyakit neoplasma, pusing
karena radiasi, opioid, obat sitotoksik, dan anestetik
umum.
Antihistamin (antagonis reseptor histamin H1), efektif
pada berbagai kondisi, termasuk mabuk kendaraan
dan mabuk pagi berat pada masa kehamilan.
Kanabinoid digunakan pasien dengan kakeksia, mual
sitotoksik, dan muntah atau karena tidak responsif
pada agen lainnya.
Benzodiazepin Dari kelas obat Benzodiazepin,
lorazepam dan alprazolam adalah dua obat yang biasa
digunakan sebagai antiemesis. Obat ini bisanya
digunakan untuk gangguan kecemasan.
KESIMPULAN
Muntah didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung sampai ke
mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah terjadi
bila terdapat rangsangan pada pusat muntah (Vomiting
Centre), suatu pusat kendali di medulla berdekatan dengan
pusat pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di
area postrema pada lantai ventrikel keempat Susunan Saraf.
Antimuntah atau antiemetik adalah obat yang dapat
mengatasi muntah dan mual. Antiemesis bekerja dengan cara
menghambat zat kimia tertentu yang mengaktivasi pusat mual
dan muntah di otak. Obat-obatan antimuntah terdiri dari
antagonis serotonin, antagonis dopamin, antagonis histamin,
antikolinergik, kanabinoid, dan benzodiasepin.
KASIH

Anda mungkin juga menyukai